1020032079
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta karunia sehat walafiat sehingga penulis dapat mengerjakan tugas
Literatur Review hingga dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga ingin
dalam pembuatan tugas Literatur Review ini dan berbagai sumber yang telah
penulis pakai sebagai data dan fakta pada tugas Literatur Review ini. Penulis
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan tugas Literatur Review ini yang telah
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat
memperbaiki tugas Literatur Review ini di masa yang akan datang. Sehingga
tugas Literatur Review berikutnya dan tugas Literatur lain dapat menambah
Widia
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Tujuan Penulisan......................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
membran semi permeabel dalam dializer (Price & Wilson, 2006). Hemodialysis
adalah terapi seumur hidup yang memungkinkan pasien gagal ginjal kronik hidup
lebih lama. Terapi ini efesien dalam menggantikan fungsi ginjal yang hilang
melalui pengendalian tekanan darah dan menjaga keseimbangan dan cairan
elektrolit,sayangnya terdapat beberapa komplikasi akut dari terapi ini diantaranya
adalah hipotensi, kram otot, anemia, gatal-gatal, penyakit tulang, depresi,
kelelahan, yang disebabkan oleh dialysis yang memakan waktu dan tidak dapat di
toleransi. (Mohamed & Hafez, 2019).
Kecemasan adalah perasaan yang menetap, berupa rasa was-was, perasaan tidak
menyenangkan, khawatir dan perasaan ambigu bersama dengan gejala fisik seperti
berkeringat, sakit kepala, gelisah, dan jantung berdebar-debar yang merupakan
respons terhadap ancaman yang tidak terduga, respon yang meliputi fisiologis,
afektif, dan perubahan kognitif. Sejalan dengan aspek emosional dari gangguan
kecemasan. Ketika pasien cemas akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
dan merasakan adanya perasaan terganggu yang berdampak negatif terhadap
pekerjaan dan hubungan dengan orang lain (Barati, 2016).
Oleh sebab itu diperlukan terapi non farmakologis untuk menurunkan kecemasan
pasien yang akan menjalani terapi hemodialisis. Salah satu terapi non
farmakologis yang dapat digunakan adalah terapi komplementer. Saat ini,
Complementary and Alternative Medicine (CAM) sudah mulai digunakan dan
dikembangkan dalam dunia kesehatan. Penggunaan CAM dalam dunia
kesehatan diharapkan dapat menjadi pelengkap dari perawatan medis dan bisa
diaplikasikan oleh tenaga kesehatan, khususnya tenaga di bidang keperawatan
(Tzu, 2010:18). Salah satu jenis dari CAM yang sedang populer digunakan
dalam bidang kesehatan adalah aromaterapi (Watt & Janca, 2008:70).
2
Aromaterapi adalah pelengkap terapi,dimana ia memanfaatkan minyal
esensial untuk mengelola beberapa masalah yang berhubungan dengan
hemodialysis. Salah satu minyak esensial yang digunakan aromaterapi berasal
dari lavendula, atau biasa dikenal dengan nama lavender. Tanaman berbunga
ini berasal dari keluarga Lamiaceae. Linalyl asetat dan linanool yang
ditemukan dalam lavender dapat merangsang sistem parasimpatis yang
mempengaruhi keadaan susasana hati, menghasilkan perasaan lebih baik dan
lebih segar, dan menjadi lebih aktif dan santai (Nasemi, dkk. 2017).
A. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui efektivitas aromaterapi lavender terhadap tinkat kecemasan
pada pasien hemodialisa.
3
BAB II
ANALISIS KRITIS
A. Pertanyaan Klinis
Apakah aromaterapi lavender terbukti efektif dapat menurunkan tingkat
kecemasan pasien hemodialisa ?
A. Table PICO
Analisis
P (Problem/Populasi) Hemodialisa
I (Intervention/Intervensi kep) Aromaterapi Lavender
C (Compare/Pembanding)
O (Outcome/Hasil yang diharapkan) Kecemasan menurun, pasien rileks.
B. Critical Appraisal
4
1. Argumen Riset 1
5
cemas ringan, 8 responden (27%) termasuk ke dalam kategori cemas
sedang, dan tidak ada responden (0%) yang mengalami cemas
berat. Setelah diberikan aromaterapi inhalasi sebanyak empat kali
perlakuan, terjadi perubahan yang signifikan pada tingkat
kecemasan responden, dimana tingkat kecemasan responden
mengalami penurunan. Berdasarkan hasil uji beda dua sampel
berpasangan untuk skala ordinal yaitu Wilcoxon Signed Rank Test
dengan tingkat kepercayaan 95%, α ≤ 0,05 yang dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian aromaterapi
inhalasi terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien GGK yang
menjalani HD di RSUD Wangaya Denpasar, maka diperoleh nilai
asymp sig (2-tailed) 0,000 (asymp sig (2-tailed) ≤ α). Hal ini artinya,
ada pengaruh pemberian aromaterapi inhalasi terhadap penurunan
tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis di RSUD Wangaya Denpasar.
Kekuatan:
Pada penelitian ini memiliki kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas,
dan prosedur dalam penelitian dijelaskan secara rinci dan menjaga
keamanan responden
Kelemahan:
2
Nama peneliti : Ary Agustin, Dian Hudiyawati, Arif Putra
Purnama.
Tahun : 2020
Alamat web :
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/1
1906
6
Tahun terbit jurnal : Maret 2020
Judul penelitian : Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Terhadap
Kecemasan Pasien Hemodialisa
7
intervensi aromaterapi yaitu 48,85 dengan standar deviasi 7,92.
Sedangkan rata-rata nilai kecemasan sesudah diberikan intervensi
aromaterapi yaitu 41,85 dan standar deviasi 11,6. Perbedaan rata-rata
nilai kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
aromaterapi yaitu 7,00 dengan standar deviasi 7,18. Hasil statistik
didapatkan p < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan rata-
rata nilai kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi
aromaterapi.
Kekuatan:
Pada penelitian ini memiliki kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas,
dan prosedur dalam penelitian dijelaskan secara rinci dan menjaga
keamanan responden
Kelemahan:
8
Tahun : 2015
Alamat web :
https://www.neliti.com/publications/183636/pengaruh-aromaterapi-
inhalasi-lavender-terhadap-kecemasan-pasien-gagal-ginjal-kr
Tahun terbit jurnal : Oktober 2015
Judul penelitian : Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lavender
Terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis
9
menggunakan instrumen Zung Self-Rating Anxiety Scale. Penelitian
ini mendapatkan hasil post test nilai rata-rata kecemasan responden
kelompok eksperimen adalah 43,67 dan kelompok kontrol 48,40. Hal
ini menunjukkan pada kelompok eksperimen diperoleh penurunan
sebesar 4,33 yang mana aromterapi inhalasi lavender memberikan
pengaruh fisik dan psikis terhadap responden. Pada kelompok kontrol
terjadi peningkatan sebesar 0,86, hal ini karena jadwal terapi
hemodialisis semakin dekat. Analisa dengan menggunakan dependent
t test didapatkan untuk kelompok eksperimen p value = 0,000 (p
=0,000 (p<α). Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian
aromaterapi inhalasi lavender efektif dalam menurunkan kecemasan
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
Kekuatan:
Kelemahan:
10
Tahun : 2017
Alamat web :
http://pbr.mazums.ac.ir/files/site1/user_files_88c428/atinik1357-A-
10-95-1-414355d.pdf
di Sari, Iran.
Metode Penelitian : uji klinis ini dilakukan secara acak di dua rumah
sakit berafiliasi dengan University of Medical Sciences di Sari, Iran.
Pasien yang dijadikan bahan peniltian memenuhi kriteria inklusi
sebaai berikut: bersedia dijadikan bahan studi, dirawat dengan dialysis
selama minimal 6 bulan, menjalani cuci darah 3 kali seminggu,
berumur 18 tahun keatas, sadar, memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi secara verbal, indra penciuman bagus, tidak dalam
masa pristiwa stress dalam 6 bulan terakhir seperti kematian orang
terdekat, obat penenang yang tidak diresepkan, dan tidak memiliki
riwayat gangguan jiwa. Dan kriteria eklusi meliputi pasien dengan
riwayat alergi dan penyakit pernafasan akut, calon transplantasi ginjal,
wanita hamil ,dan wanita yang sedang berencana hamil. Kelompok
eksperimen menjalani aromaterapi dengan minyak esensial lavender
11
(angustifolia) diperoleh dari Barij Perusahaan Farmasi Essence,
akreditasi lab ISIRISO / IEC 17025. Pasien kelompok eksperimen
menghirup esensi lavender pada hari-hari dialisis mereka selama 4
periode minggu. Bola kapas dengan 3 tetes minyak esensial lavender
minyak 5% (diencerkan 1:20 dengan minyak almond manis) dioleskan
ke kerah pasien dan mereka kemudian diminta untuk bernapas normal
10 menit. Pasien kelompok kontrol hanya menerima perawatan rutin.
Kecemasan dan depresi diukur pada awal dan pada akhir minggu
kedua dan keempat (26) selama jam pertama sesi dialisis.
12
.
Kelemahan:
13
Metode Penelitian : Dua tetes esensi lavender 5% dikombinasikan
dengan minyak almond manis dituangkan dengan pipet di atas kapas
dan ditempelkan dan kemudian mereka diminta untuk bernapas
dengan normal selama 15 hingga 20 menit. Metode ini dilakukan
setiap hari dua kali selama empat minggu di bangsal hemodialisis dan
rumah.
Kekuatan:
Kelemahan:
14
Hafez2
Tahun : 2019
Alamat web : http://iosrjournals.org/iosr-jnhs/papers/vol8-
issue5/Series-10/C0805101725.pdf
Tahun terbit jurnal : oktober 2019
Judul penelitian : Effect of Aromatherapy on Sleep Quality,
Fatigue and Anxiety among Patients
Undergoing Hemodialysis
15
kecemasan skor skala. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari
skala inventaris kecemasan pada pre-test adalah 45.03 menjadi 45.03
masing-masing untuk kelompok kontrol dan studi pasien. Dalam post-
test nilai rata-rata dari kecemasan skala persediaan masing-masing
adalah 45,60 menjadi 20,86 untuk kelompok kontrol dan studi pasien.
Secara statistik perbedaan yang signifikan ditemukan antara kelompok
kontrol dan kelompok studi dari skor rata-rata kecemasan pasien skala
persediaan terhadap kelompok studi (20,86) di mana p = .000.
Kekuatan :
Kelemahan:
BAB III
16
ANALISIS DAN KESIMPULAN
A. Analisis Jurnal
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
17
18