Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG RUMAH SAKIT ALISHA

RAHMAN SEJAHTERA KARAWANG

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik

Oleh:

BUDI MUSTOFA
D 400 130 002

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
j

0
PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG
RUMAH SAKIT ALISHA RAHMAN SEJAHTERA KARAWANG

Abstrak

Gedung Rs Alisha Rahman Sejahtera Karawang adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat
pelayanan publik dalam bidang kesehatan bagi masyarakat umum harus ada fasilitas penunjang
yang baik bagi pengguna. Dalam rangka memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan, pengobatan,
pelayan, dan kenyamanan pengguna gedung tidak terlepas dari kebutuhan energi listrik
khususnya pada instalasi penerangan, stopkontak, pendingin ruangan (Air Conditioner), pompa
air, pompa pemadam kebakaran, dan lift. Adanya pemasangan instalasi listrik yang baik, benar
dan aman dalam pengoperasian akan menambah rasa nyaman, tenang, dan aman bagi pengguna
gedung tersebut. demi memenuhi kebutuhan tersebut maka dibuatlah rancangan perhitungan
instalasi listrik yang benar, handal sekaligus harga yang ekonomis, serta penentuan Air bersih
dan Air kotor. Perancangan instalasi yang bertujuan untuk merancang kebutuhan instalasi
listrik mekanikal pada gedung Rumah sakit Alisha Rahman Sejahtera. Metode yang digunakan
untuk menentukan beban, kapasitas air bersih dan air kotor dalam pemasangan instalasi
menggunakan perhitungan secara manual, dengan faktor ruang, faktor orang, faktor gedung
sebagai parameter. Sedangkan untuk menentukan ukuran pengaman utama, diameter
penghantar dan jumlah kebutuhan daya listrik mengacu pada perhitungan yang telah
direncanakan. Hasil perhitungan yang dirancang menunjukkan total daya semu (S) yang
dibutuhkan sebessar 244109,5813 VA / 244.109581 kVA dengan menggunakan pengaman
utama MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) 3 fasa berkapasitas 552A dan menggunakan
penghantar utama NYY 4 x 1 x 300 mm2 yang kemampuan hantar arusnya hingga 580 A, dan
kapasitas Groundtank sebesar 1524,45 m3 dengan ukuran 15 x 13 x 8m, dan Kapasitas
Rooftank sebesar 33 m3 dengan ukuran 35000 liter.
Kata Kunci : Instalasi Listrik, Pengaman Utama, AutoCAD.

Abstract

Building Prosperity Karawang Rs Alisha Rahman is the building that served as a public service
in the field of health for the general population should be a good support facilities for users. In
order to meet the needs of health facilities, medicine, waiters, and building user comfort can not
be separated from the electrical energy needs, especially on the installation of lighting,
electrical outlets, air conditioning (Air Conditioner), water pumps, fire pumps, and elevators.
The installation of a good electrical installation, correct and safe in operation will add a sense
of comfort, quiet, and safe for users of the building. in order to meet these needs then be made
to the design of electrical installation calculation is correct, reliable well as an economical
price, as well as the determination of clean water and dirty water. Installation design that aims
to design the need for mechanical electrical installation in Alisha Rahman Sejahtera Hospital
building. The method used to determine the load capacity of clean water and dirty water in the
installation using manual calculation, the space factor, the factor, the factor of the building as a
parameter. Meanwhile, to determine the main safety measure, the conductor diameter and the
amount of power requirement refers to the planned calculation. Results of calculations designed
indicates total apparent power (S) needed sebessar 244109,5813 VA / 244.109581 kVA
using the ultimate safety MCCB (Molded Case Circuit Breaker) with a capacity of 3 phase
552a and using main conductive NYY 4 x 1 x 300 mm2 conductance capability currents up to
580 A, and the capacity of 1524.45 m3 Groundtank with a size of 15 x 13 x 8m, and Rooftank
capacity of 33 m3 with size of 35000 liters.
Keywords: Electricity Installation, Main safety, AutoCAD.
1
1. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan keadaan dimana fisik dan jiwa seseorang berada pada kondisi stabil
sehingga memungkinkan untuk hidup secara produktif dan bisa bersosialisasi dengan orang lain.
Maka kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi manusia guna mendukung pada aktifitas
sehari-hari. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
mencegah timbulnya gangguan kesehatan dengan senantiasa melakukan pengecekan dan
perawatan. Fasilitas Pelayanan publik umumnya berkaitan dengan aspek kehidupan seperti
bidang pendidikan dan kesehatan. Rumah Sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan publik
di bidang kesehatan yang mempunyai fungsi untuk melayani masyarakat seperti konsultasi
kesehatan, pengecekan, perawatan dan penyembuhan pasien yang mengalami gangguan
kesehatan. Maka dengan itu dibangunlah gedung baru “RS Alisha Rahman Sejahtera
Karawang” yang akan memberikan fasilitas yang nyaman dan aman dalam pelayanan
pengobatan dan perawatan bagi bermasyarakat, sehingga hubungan antara penyedia layanan
medis dan pasien dapat berjalan dengan baik.
Perkembangan teknologi yang semakin modern, kebutuhan akan listrik semakin tinggi, hal
ini membuktikan bahwa semua lapisan masyarakat dari perkantoran hingga rumah tangga
menggunakan energi listrik. Pemanfaatan Energi listrik agar tidak menimbulkan arus hubung
singkat saat penggunaan perlu adanya pemasangan instalasi listrik yang benar dan aman sesuai
standar berdasarkan peraturan yang berlaku seperti pengaman arus listrik, diameter penghantar
dan sebagainya agar tidak memicu hal-hal yang dapat merugikan dan ketidaknyamanan
pengguna fasilitas gedung tersebut.
Pada pembangunan gedung rumah sakit ini sangat bergantung pada listrik khususnya
instalasi penerangan, pendingin ruangan, pompa air, dan lift guna menunjang kebutuhan petugas
dan pasien rumah sakit. Demi menunjang kelancaran kegiatan di rumah sakit maka dibutuhkan
perhitungan untuk merancang instalasi listrik yang benar dan tepat sesuai standar yang berlaku,
Sehingga pelayanan yang baik, nyaman dan tenang dapat tercapai bagi pengguna rumah sakit
tersebut.
“Formalized knowledge representation for spatial conflict coordination of mechanical,
electrical and plumbing (MEP) systems in new building projects”,Berbagai kendala keahlian
dan persyaratan distribusi, koordinasi mekanis, kelistrikan dan pemipaan (MEP). Representasi
perancangan menampilkan struktur formal untuk menghindari kesalahan koordinasi
managemen, dan yang lebih penting lagi untuk menambah pengetahuan pengambilan keputusan.
(Wang lie & Liete Vernanda, 2016).

2
1.1. Perumusan Masalah
Latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapa jumlah energi listrik yang dibutuhkan agar dapat memenuhi kebutuhan semua
jenis beban pada Rumah Sakit Alisha Rahman Sejahtera Karawang?
2. Bagaimana cara menentukan ukuran pengaman utama dan diameter penghantar?
3. Bagaimana cara menentukan kapasitas pompa air dan hydrant?

1.2. Batasan Masalah


Penyusunan Tugas Akhir ini agar sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis
perlu melakukan pembatasan masalah. Yang mana sebagai berikut :
1. Penggunaan perhitungan rumus titik lampu untuk menentukan jumlah titik lampu.
2. Sistem instalasi listrik menggunakan peraturan yang terkait (PUIL, 2011).
3. Menggunakan aplikasi AutoCad untuk membuat line diagram.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan Tugas Akhir ini dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :
1. Membuat line diagram pada perencanaan instalasi listrik gedung RS Alisha Rahman
Sejahtera Karawang dengan aplikasi AutoCad.
2. Mengetahui bagaimana cara untuk menentukan jumlah titik lampu yang akan di butuhkan
dengan menggunakan rumus perhitungan titik lampu.
3. Mengetahui bagaimana cara menentukan kapasitas AC(Air Conditioner) yang akan
dibutuhkan dengan menggunakan rumus perhitungan kapasitas AC(Air Conditioner).
4. Mengetahui berapa besar ukuran pengaman utama dan besar diameter penghantar
5. Mengetahui bagaimana cara menentukan kapasitas pompa air yang dibutuhkan.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat yang penulis harapkan dari tugas akhir ini adalah
1. Meningkatkan ilmu dibidang elektro terutama pada hal perancangan instalasi listrik.
2. Peneliti dapat menganalisa dan menggambar single line diagram instalasi listrik dengan
memakai apliakasi AutoCad.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kelancaran dalam perhitungan perancangan sistem
plumbing yang dihitung dalam microsoft office excel.

3
Dibawah ini merupakan beberapa rumus dan teori yang berkaitan dengan perancangan instalasi
listrik, yaitu :
1. Menentukan Arus Rating Nominal
Untuk menentukan kemampuan MCB yang hendak dipakai.
Rumus beban satu (1) fasa :
P
Ia = (1)
VL  N .Cos
Rumus beban tiga (3) fasa :
P
Ia = (2)
3.VL  L.Cos
Dengan :
Ia = Arus nominal (Ampere).
VL-N = Tegangan fasa-netral (Volt).
VL-L = Tegangan fasa-fasa (Volt).
P = Daya keluar beban (Watt).
Cos  = Faktor daya.

2. Bahan pemasangan instalasi Listrik


Pemasangan instalasi listrik membutuhkan ketepatan dalam pemilihan bahan dengan
mengacu pada PUIL.
a. Kabel
Kabel listrik yang akan digunakan harus memenuhi syarat seperti mampu terhadap
ketahanan elektris, mekamis, thermis, dan kimia. Selain itu juga dapat
menghantarkan arus dengan maxsimal dan harus mempunyai rugi-rugi sekecil
mungkin.
b. Stop Kontak
Stop kontak adalah salah satu komponen listrik yang berfungsi menyalurkan beban
ke sumber listrik tidak harus membuat sambungan langsung ke rangkaian listrik.
c. Saklar
Saklar merupakan komponen yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus
listrik menuju beban.
d. Fitting
Komponen yang berfungsi sebagai dudukan posisi lampu, memiliki tingkat isolasi
yang tinggi dan juga mempunyai ketahanan terhadap panas.

4
3. Penentuan Titik Lampu
Penentuan jumlah titik lampu pada suatu ruangan maka dapat menggunakan rumus
sebagai berikut :
ExLxW
N= (3)
xLLFxCUxn
Dimana :
N = Jumlah titik lampu.
E = Intensitas penerangan (Lux).
L = Panjang ruangan (Meter).
W = Lebar ruangan (Meter).
= Lumen lampu.
LLF = Faktor cahaya rugi (0,8).
CU = Faktor pemanfaatan (0,65).
n = Jumlah lampu dalam satu titik.
4. Arus dan Tegangan
Hukum ohm menjelaskan hubungan antara arus (I), tegangan (V), dan resistansi (R), jika
pada suatu rangkaian terdapat suatu resistansi atau hambatan (R) pada saat arus dan
tegangan mengalir pada suatu penghantar. Jika dipakai rumus akan diperoleh rumus
seperti berikut:
V V
I , R , V  IxR (4)
R I
Dengan :I = Arus (amper).
V = Tegangan (volt).
R = Resistansi (ohm).
5. Daya Nyata, Daya Semu, dan Daya Reaktif
Daya nyata atau real power meliliki satuan dasar daya rata - rata berupa watt, daya semu
merupakan perkalian antara arus dan tegangan yang dinyatakan dalam satuan VA (volt
ampere), dan daya reaktif merupakan bagian dari daya sesaat P, dimana daya reaktif
menjelaskan suatu energi akan bergantian berpindah menuju pada beban dan akan keluar
dari beban. maka rumus ketiga daya tersebut adalah sebagai berikut :
Nyata P  VICos (5)
Semu S=VI (6)
Reaktif Q  VISin  (7)

5
6. Faktor Daya dan Segitiga Daya
P
Cos  
S (8)
Dengan : P = Daya aktif (Watt).
S = Daya semu (Volt Ampere).
Q = Daya Reaktif (Var).
Dengan persamaan diatas maka dapat digambarkan secara grafis sebagai berikut :

S (va)

Q (var)

φ
P (w)

Gambar 1. Diagram segitiga daya

7. Perhitungan Kapasitas AC
“CFD Simulation Study based on Configuration Design ofOutdoor Unit of Household
Air Conditioner”, CFD merupakan simulasi untuk mengoptimalkan kerja Outdoor AC
(Air conditioner) yang dapat meningkatkan koefisien transfer panas yang baik,
mengoptimalkan pembuangan panas, dan untuk menekan pengeluaran biaya. (Wei-hua
guan, Li-fu li dan Yong-man Lin, 2010).
Perhitungan kebutuhan kapasitas AC mutlak diperlukan karena berhubungan pada
jumlah kebutuhan daya listrik yang digunakan saat mensuplai AC jika dioperasikan,
dibawah ini merupakan rumus menentukan jumlah kebutuhan kapasitas AC(Air
Conditioner) ,
Berikut adalah rumus yang digunakan dalan menentukan kapasitas AC yang diperlukan :
((L x W x 500Btu) = Kebutuhan BTU (9)
Dengan :
L = Panjang ruangan
W = Lebar ruangan
500Btu = Referensi buku
8. Penangkal Petir
Perancangan instalasi penangkal petir yang baik dan benar pada gedung sangat
dibutuhkan guna melindungi manusia, peralatan, dan gedung tersebut dari tegangan
listrik yang dihasilkan oleh sambaran petir, instalasi ini yang kemudian akan menetralisir

6
besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh sambaran petir ke tanah (titik netral) melalui
penghantar yang terbuat dari kawat tembaga murni.
9. Kebutuhan Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan oleh manusia seperti untuk
mandi, minum, mencuci, dan sebagainya. Maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih
yang akan digunakan digedung tersebut harus ada pasokan yang memadai agar setiap
kebutuhan dapat terpenuhi tanpa adanya kendala. Dalam hal ini dibutuhkan perhitungan
yang tepat untuk menentukan besar kapasitas pompa air untuk menunjang kebutuhan air
bersih agar dapat terpenuhi setiap harinya.
2. METODE
Dalam persiapan yang dimaksudkan disini meliputi proses maupun metode yang digunakan
dalam melakukan perancangan, antara lain yaitu :
1. Menentukan karakteristik gedung
Dalam hal ini bertujuan guna menentukan jumlah kebutuhan daya listrik seperti AC,
saklar, lampu, stop kontak dan kebutuhan penunjang lainnya yang di pakai pada rumah
sakit tersebut.
2. Menentukan sistem instalasi
Untuk sistem instalasi di indonesia mengacu pada Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL, 2011).
3. Menentukan bahan yang digunakan
Ketika memilih bahan nantinya akan berpengaruh pada kehandalan sistem
kelistrikan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih bahan, Maka dari itu pemilihan
bahan harus sesuai dengan perancangan yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi
pengguna gedung tersebut.
2.1. Waktu dan Tempat
Perancangan dan pembuatan laporan instalasi listrik Gedung RS Alisha Rahman Sejahtera
karawang direncanakan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 4 bulan dengan rincian seperti
pada tabel berikut ini :

7
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan perencanaan
No. Kegiatan Maret Mei Juni
I II III IV I II III VI I II III VI
1. Konsultasi Pembimbing
2. Studi Literatur
3. Analisisa Perancangan
4. Pembuatan Pelaporan

2.2. Peralatan Utama dan Pendukung


Perhitungan daya dan beban dalam perancangan kali ini menggunakan penghitungan manual.
Hasil yang diperoleh dari data yang dijumlahkan dan selanjutnya dikelompokan menjadi
beberapa kelompok. Untuk gambar instalasi listrik menggunakan aplikasi AutoCAD, yang bisa
dihandalkan karena Autocad merupakan aplikasi desain grafis dibawah perusahaan Autodesk
yang sering dipergunakan untuk mempermudah perancangan gambar 2D atau 3D.
2.3. Diagram Alir Penelitian
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Mulai

Studi Literatur
`
Pengambilan data

Perhitungan titik lampu, kapasitas


AC, Stopkontak, kebutuhan air
bersih, pemadam, dan Penangkal
Petir.

Analisa data dan


Perancangan

Laporan tugas akhir

selesai

Gambar 2.Diagram alir perancangan.

8
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gedung RS alisha Rahman Sejahtera karawang merupakan tempat pelayanan masyarakat
umum yang memiliki fasilitas sesuai dengan standar rumah sakit umum agar dapat
melancarkan kegiatan pengguna gedung tersebut, salah satunya memenuhi kebutuhan daya
listrik. Gedung ini memiliki luas total 7440m2 dengan tiga lantai setiap lantainya memiliki luas
2480m2
3.1. Perhitungan titik lampu
1. Ruang isolasi (perhitungan manual)
Ruangan isolasi dengan panjang (L) = 4,3m, dan lebar (W) = 3,4m. Direncanakan
memakai 2 lampu TUBE LED 8 Watt , dimana satu lampu bisa memancarkan cahaya
sebesar 1612 lumen. Intensitas penerangan ditetapkan sebesar 200 lux. Jadi
perhitungannya seperti berikut :

Di bulatkan menjadi 2 (di belakang koma ≤ 5 = 0, ≥ 5 =1 )


Jadi pada Ruang isolasi membutuhkan 2 titik lampu satu titiknya berisi 2 x TUBE LED 8
Watt untuk dapat menerangi ruangan.
2. Ruang Lain
Untuk menentukan titik lampu ruang lainnya di lantai satu sampai tiga menggunakan
rumus yang sama seperti yang diterapkan pada penentuan titik lampu di ruang isolasi.
3.2. Stop Kontak
Pembagian kapasitas arus stop kontak tiap ruangan di bedakan dengan Kapasitas arus beban
lainya seperti instalasi penerangan dikarenakan menghindari adanya satu gangguan yang
mengakibatkan kedua instalasi tersebut tidak ada sumber daya listrik sehingga sulit untuk
melakukan pemeliharaan instalasi maka untuk lebih mudahnya seperti di ruang bangsal di buat
instalasi sendiri untuk stop kontak TV lcd 1 buah dan stop kontak 8buah. kapasitas yang
didapatkan 16 A hingga 20 A untuk melayani 2 hingga 5 ruang, yang sudah direncanakan untuk
kebutuhan daya pada tiap ruangan.
3.3. Kapasitas AC (Air Conditioner)
Untuk menghitung kapasitas AC (Air Conditioner) Hanya menggunakan parameter panjang
(L), lebar (W) dikali 500BTU .
1. Ruang isolasi
Ruangan dengan panjang (L) = 4,3m, lebar (W) = 3,4m.

9
Jadi untuk perhitungannya menggunakan rumus:
(L x W x 500Btu)
= (4,3 x 3,4 x 500) = 7310 BTU
Jadi pada ruang isolasi dibutuhkan kapasitas AC yang mampu menghasilkan 7310 BTU,
maka menggunakan AC (Air Conditioner) jenis split dengan kapasitas 0,75 PK (7000 BTU)
untuk dapat terpenuhi kebutuhan BTU pada Ruang isolasi, sedangkan untuk perhitungan
kapasitas AC ruangan lain juga menggunakan rumus seperti yang sudah diterapkan.

3.4. Pompa Air


Untuk memenuhi kebutuhan air bersih memakai 1 ground tank berkapasitas 1524,45 m3 dan 1
roof tank dengan kapasitas 35 m3. Maka membutihkan pompa air yang bisa memenuhi
kebutuhan air di masing-masing penampung air, pada ground tank memakai deepweel pump
ukuran 11 kW yang dapat mempompa air sebanyak 1600 liter/menit yang mampu mencapai
ketinggian 25 m, jadi dengan memakai deepweel pump ini ground tank akan terisi penuh
selama 3 jam.
Pada roof tank memakai transfer pump ukuran 3 kW yang dapat mempompa air sebanyak
400 liter/menit yang mencapai ketinggian 24 meter, juga mampu mengisi hingga penuh selama
1 jam. Lebih jelasnya dapat di lihat di lampiran.

3.5. Pembagian Daya Listrik


3.5.1. Panel Tiap Lantai
1. Panel Lantai 1
Beban Lampu :
a. Fasa R= 4,64A
b. Fasa S= 4,82A
c. Fasa T= 4,73A
Beban Stop Kontak
a. Fasa R = 36,74A
b. Fasa S = 38,24A
c. Fasa T = 36,68A
Beban AC (Air Conditioner)
a. Fasa R = 44,88A
b. Fasa S = 43,88A
c. Fasa T = 44,88A

10
*Total beban per Fasa
a. Fasa R = 86,25A
b. Fasa S = 86,94A
c. Fasa T = 86,29A
Total kapasitas daya SDP lantai 1 sebesar 259,49A x 220V = 57087,05882 VA. Jadi memakai
MCCB 3fasa berkapasitas 100A dan memakai penghantar jenis NYY berukuran 4x50 mm2
yang kemampuan hantar arusnya hingga 173A.
2. Panel Lantai 2
Beban Lampu :
a. Fasa R = 7,80A
b. Fasa S = 7,11A
c. Fasa T = 7,38A
Beban Stop Kontak
a. Fasa R = 51,04A
b. Fasa S = 50,29A
c. Fasa T = 50,19A
Beban AC (Air Conditioner)
a. Fasa R = 64,83A
b. Fasa S = 64,83A
c. Fasa T = 65,82A
*Total beban per fase
a. Fasa R = 123,67 A
b. Fasa S = 122,23 A
c. Fasa T = 123,39 A
Total kapasitas daya SDP lantai 2 sebesar 369,29A x 220V = 81242,35294 VA. Jadi
memakai MCCB 3fasa berkapasitas 125A dan memakai penghantar jenis NYY berukuran
4x50 mm2 yang kemampuan hantar arusnya hingga 173A.
3. Panel Lantai 3
Beban Lampu :
a. Fasa R = 3,44A
b. Fasa S = 3,74A
c. Fasa T = 3,75A
Beban Stop Kontak
a. Fasa R = 24,01A

11
b. Fasa S = 22,62A
c. Fasa T = 23,24A
Beban AC (Air Conditioner)
a. Fasa R = 32,91A
b. Fasa S = 31,91A
c. Fasa T = 32,91A
*Total beban per fasa
a. Fasa R = 60,37 A
b. Fasa S = 58,3 A
c. Fasa T = 59,90 A
Total kapasitas daya SDP lantai 3 sebesar 178,55 x 220V = 39280 VA. Jadi memakai
MCCB 3fasa berkapasitas 63A dan memakai penghantar jenis NYY berukuran 4x50 mm2
yang kemampuan hantar arusnya hingga 173A.

3.5.2. Panel Pompa Air


1. Deepweel pump 3 fasa dengan daya 11 kW (1)
P 11000
Ia = =  20,8907 A
3.VL  L.Cos 3.x380. x0,8
Dipakai pengaman MCB 3 fasa dengan kapasitas 25 A dan penghantar jenis NYY
berukuran 4x2,5 mm², yang kemampuan hantar arusnya hingga 29A.

2. Transfer pump 3 fasa dengan daya 3 kw (2)


P 3000
Ia = =  5,69746 A
3.VL  LCos 3.x380 x0,8
Dipakai penganam MCB 3 fasa dengan kapasitas 10 A dan penghantar jenis NYY
berukuran 4x1,5 mm², yang kemampuan hantar arusnya hingga 22A.
3. Booster pump 3 fasa dengan daya 0,1122 kW (2)
P 112,2
Ia = =  0,6 A
3.VL  L.Cos 3.x380 x0,8
Dipakai penganam MCB 3 fasa dengan kapasitas 4 A dan penghantar jenis NYY berukuran
4x1,5 mm², yang yang kemampuan hantar arusnya hingga 22A.
4. Jockey pump 3 fasa dengan daya 11kW (1)

12
P 11000
Ia = =  20,8907 A
3.VL  L.Cos 3.x380 x0,8
Dipakai penganam MCB 3 fasa dengan berkapasitas 25 A dan penghantar jenis NYY
berukuran 4x 2,5 mm², yang kemampuan hantar arusnya hingga 29A.
5. Electric pump 3 fasa dengan daya 45 kw (1)
P 45000
Ia = =  85,419 A
3.VL  L.Cos 3.x380 x0,8

Dipakai pengaman MCB 3 fasa dengan kapasitas 100 A dan penghantar jenis NYY
berukuran 4x25 mm², yang kemampuan hantar arusnya hingga 121A.
Jadi total kapasitas daya SDP Motor sebesar 134,1408413 x 380V = 40441,80393VA.
Dipakai MCCB 3 fasa dengan kapasitas 160A dan penghantar jenis NYY berukuran 4x50
mm2, yang kemampuan hantar arusnya hingga 173A.

3.5.3. Panel Lift


Gedung berlantai tiga ini makai 4 lift, kapasitas daya yang digunakan tiap satu lift sebesar
75 kW

P 75000
Ia = =  14,2436 A
3.VL  L.Cos 3.x380 x0,8
Ditambah beban AC di fasa R sebesar 2,9A dan beban lampu di fasa T sebesar 0,9A. Jadi
total kapasitas daya SDP 4 lift sebesar 68,57465x 380V = 26058,36559 VA. Setiap SDP
dipakai MCB 3 fasa dengan kapasitas 20A dan penghantar jenis NYY berukuran 4x1,5 mm2,
yang kemampuan hantar arusnya hingga 22A.

Jadi Jumlah total daya lantai1 + jumlah total daya lantai2 + jumlah total daya lantai3 +
jumlah total daya pompa Air hydrant + jumlah total daya lift =
Total = (57087,0589) VA + (81242,3530) VA + (39280) VA + (40441,80393) VA +
(26058,36559) VA = 244109,5813 VA
S 244109,5813
Ia= =  463,602 A
3.VL  L. 3.380.0,8
MDP (main distribusi panel) adalah panel utama yang berisi MCCB dan komponen lain
berfungsi untuk pengaman utama jika terjadi ganguan berat dan juga sebanggai pengontrol
instalasi seluruh gedung. Untuk pengaman utama di MDP memakai MCCB (Moulded Case
Circuit Breaker) 3 fasa berkapasitas 552A dan penghantar jenis NYY berukuran 4x1x300 mm2

13
yang kamampuan hantar arus nya hingga 580A, sedangkan yang menuju ke SDP (Sub
Distribution Panel) tiap lantai memakai MCCB, pada lantai 1 (100A), lantai 2 (125A), lantai 3
(63A), pompa air (160A), 4 lift (75A), dengan jenis kabel yang sama NYY berukuran 4x50
mm2 yang kemampuan hantar arusnya hingga 173A.

3.6. Penangkal Petir


Gedung yang memiki luas 7440 m2, panjang 80 m, lebar 93 m, tinggi 19 m, harus memiliki
penangkal petir yang benar-benar dapat melindungi penghuni dan peratan yang ada di gedung
tersebut, dan penagkal petir jenis elektrostatis yang dipilih karena penangkal petir ini sudah
modern dengan menggunakan sistem E.S.E ( Early Streamer Emision ) memiliki tinggi tiang 6
meter yang memiliki radius proteksi hingga 35 meter . Cara kerjanya dengan melepas ion pada
jumlah besar ke udara sebelum terjadi sambaran petir. Ion yang dilepaskan ke udara akan selalu
menuju ujung terminal penangkal petir. Sistem E.S.E ini akan menambah jumlah area
perlindungan yang lebih lebar dari pada sistem penangkal petir konvensional.

4. PENUTUP
Perancangan dan analisa instalasi listrik RS Alisha Rahman Sejahtera Karawang dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Perancangan instalasi listrik Rumah sakit ini menggunakan cos φ 0,85 dan 0,8 untuk
mengefektifkan dalam penentuan rating kapasitas (MCB).
b. Penentuan perhitungan titik lampu dengan memakai rumus N = (intensitas penerangan x
panjang ruangan x lebar ruangan) / (lumen lampu x LLF x CU x n) dan untuk

perhitungan daya atau . Sehingga dapat menentukan MCB berkapasitas

6A sebagai pengaman, untuk MCB stop kontak berkapasitas 16A dan untuk MCB AC
(Air Conditioner) berkapasitas 10A.
c. Pengaman Arus di tiap SDP pada RS Alisha Rahman Sejahtera Karawang menggunakan
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) 3 fasa lantai 1 (100A), lantai 2 (125A), lantai 3
(63A), dengan jenis penghantar yang sama NYY berukuran 4x50 mm2 yang kemampuan
hantar arus nya 173A.
d. Kebutuhan total daya pada RS Alisha Rahman Sejahtera Karawang mencapai
244109,5813 VA / 244.109581 kVA, menggunakan pengaman utama MCCB (Moulded
Case Circuit Breaker) 3 fasa berkapasitas 552A dan penghantar jenis NYY berukuran 4
x 1 x 300 mm2 yang kemampuan hantar arusnya hingga 580A.

14
e. Gedung ini memanfaatkan suplai daya dari PLN sebesar 364,3 kVA dan suplai daya dari
genset (saat suplai dari PLN terputus) sebesar 360 kVA.

PERSANTUNAN
Penulis ingin mengungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan ridho-Nya, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan
terimakasih yang pertama penulis berikan kepada Arung Puri Mulya atas motivasi dan
dukungan yang diberikan. Kedua, penulis berikan kepada kedua orang tua tercinta atas doa dan
restu yang telah diberikan. Ketiga, penulis juga berterimakasih kepada Bapak Hasyim Asy’ari,
S.T., M.T selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan serta motivasi dalam
penelitian tugas akhir ini. Yang terakhir, penulis mengucapkan terimakasih kepada RS Alisha
Rahman Sejahtera, Rahajeng Hafidz Bastian, S.T, Hamam Nur, Sholihudin Dwi, dan banyak
pihak yang turut serta membantu dalam perancangan yang dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed M. Ali Nedhal & Malya B. L,. (2009). “Improved illumination levels and energy
savings by uplamping technology for office buildings”.
Harten, Van. (1995). Instalasi Listrik Arus Kuat 2.
Kumar S. Prahat&Alzubaidi Safaa. (2011). “Study On Improving The Energy EfficiencyOf
Office Building’s Lighting System Design”.
Noer, S Nittha (2006). Perancangan Instalasi Listrik Pasar Klewer Surakarta Bagian
Timur.Surakarta.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (2011), BSN, Jakarta.
Wang lie & Liete Vernanda. (2016). “Formalized knowledge representation for spatial conflict
coordination of mechanical, electrical and plumbing (MEP) systems in new building
projects”.
Wei-hua guan, Li-fu li, dan Yong-man Lin. (2010). “CFD Simulation Study based on
Configuration Design of Outdoor Unit of Household Air Conditioner”.
Yu-bing Gong and Zheng zhu. (2014). “Impact of the LED chips placement and heat sink
design on the multi-chip LED bump performance by the thermal and Optical
Simulation”.

15
LAMPIRAN 1

Perhitungan plambing :
1. Menentukan jumlah total penghuni pada suatu gedung :

2. Kebutuhan air bersih :

= 759 m3/hari
3. Kebutuhan air pemadam kebakaran (hydrant) :

( )

= 255,150 m3
kebutuhan air 3 lantai = 255,150 m3 x 3
= 765,45 m3
4. Kapasitas ground tank :
Air pada ground tank digunakan untuk kebutuhan selama 1 hari
( )

= ( 1 hari x 759 m3/hari) + 765,45 m3


= 759 m3 + 765,45 m3
= 1524,45 m3
(
)
= 1524,45 m3 + (1524,45 m3 x 10 %)
= 1676,895 m3
5. Kapasitas roof tank :
Dihitung berdasarkan pada jumlah unit beban (FU) pada gedung. Dari hasil
perhitungan berdasarkan jumlah unit beban yang terdapat pada lampiran, didapatkan
jumlah sebesar 503 FU, maka untuk 3 lantai = 503 FU (tabel). Setelah itu lihat grafik
hubungan unit beban dengan debit aliran. Dari jumlah unit beban didapatkan 505
liter/menit debit aliran air dalam gedung.
Direncanakan rooftank dapat terisi dalam waktu 60 menit, maka kapasitas air untuk
rooftank yaitu :
Kapasitas rooftank = (505 x 60 menit)
= 33000 liter
= 33 m3

16
LAMPIRAN 2

Tabel 1. Jumlah Unit Beban (FU)


Alat Plambing Jumlah Unit Beban Jumlah Unit Beban
(pribadi/umum) (pribadi/umum)
Lantai 1
Kloset 4/11 6/10 134
Bak Cuci Tangan 19/4 1/2 27
Bak Cuci Piring 5 5 25
Peturasan 2 5 10
Lantai 2
Kloset 6/8 6/10 116
Bak Cuci Tangan 19/4 1/2 27
Bak Cuci Piring 4 5 20
Peturasan 2 5 10
Lantai 3
Kloset 7/6 6/10 102
Bak Cuci Tangan 11/3 1/2 17
Bak Cuci Piring 1 5 5
Peturasan 2 5 10
Total FU 503

17

Anda mungkin juga menyukai