BUKU PUTIH
SANITASI
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
PROVINSI SUMATERA UTARA
DISIAPKAN OLEH :
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN LABUHANBATU
UTARA
TAHUN 2014
16
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat
rakhmat dan ridho’nya, Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014
dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. Berbicara masalah sanitasi tentunya
tidak terlepas dari 4 (empat) aspek yaitu : penanganan permasalahan sampah, penanganan
limbah domestik, pembangunan drainase untuk mengurangi genangan air, serta perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Sanitasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan
sehari hari. Kondisi sanitasi suatu masyarakat dapat menggambarkan tingkat kehidupannya.
Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014 ini disusun dengan
maksud untuk memberikan gambaran fasilitas sanitasi, kondisi sanitasi pada waktu yang lalu
maupun saat ini dan hal-hal yang beresiko terhadap kesehatan lingkungan serta program
pengembangan sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk masa yang akan datang.
Buku Putih Sanitasi (BPS) nantinya merupakan sumber utama dari penyusunan Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Memorandum Program Sanitasi
(MPS). Selain itu juga menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan sektor sanitasi dan
melakukan kerjasama dengan pihak swasta.
Segala upaya telah dilakukan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2014 ini, walaupun masih dirasakan terdapat kekurangan dan
kesalahan. Kami sangat mengharapkan saran dari berbagai pihak untuk dapat dijadikan
masukan dalam penyempurnaan. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Tim
Pelaksana Kelompok Kerja PPSP Kabupaten Labuhanbatu Utara dan City Fasilitator yang telah
menyelesaikan penyusunan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua.
H. KHARUDDIN SYAH, SE
17
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mewujudkan layanan yang terkait dengan
pengentasan kemiskinan, dalam pengembangan kebijakan, perencanaan serta penganggaran.
Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan yang tidak menjadi prioritas utama, sehingga
sering termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan
peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran
lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi
salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan. Masih sering dijumpai bahwa aspek-
aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan dan drainase, serta dilengkapi
dengan penyediaan air bersih, masih belum bersinergi dan berkelanjutan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 660/4919/Sj Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan PPSP di Daerah, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara secara
struktural dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Labuhanbatu Utara nomor
050/38/Bappeda/2014, tanggal 1 Januari 2014. Mengingat aspek pembangunan sanitasi
cukup luas, baik yang terkait langsung dengan pembangunan fisik dan masyarakat, maupun
yang tidak terkait langsung. Adapun susunan keanggotaan Pokja terdiri dari Penanggung
Jawab, Ketua, Sekretaris, Bidang Perencanaan, Bidang Teknis, Bidang Pendanaan, Bidang
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bidang Monitoring dan Evaluasi, serta Tim
Sekretariat Pokja.
Sanitasi memiliki banyak beragam definisi yang menggambarkan intisari dari sanitasi itu sendiri.
Sanitasi merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia
bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia (Notoadmojo, 2003).
18
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................i
RingkasanEksekutif (Excecutive Summary) ....................................................................ii
Daftar Isi .......................................................................................................................iii
DaftarTabel ...................................................................................................................v
Daftar Peta ..................................................................................................................ix
DaftarGambar ...............................................................................................................x
Daftar Istilah ................................................................................................................xii
BAB 1. Pendahuluan...................................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ........................................................................................................... 1
1.2 Landasan Gerak......................................................................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 8
1.4 Metodologi ............................................................................................................... 8
1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain ......................... 10
1.5.1 Dasar Hukum ................................................................................................... 10
1.5.2 Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ........ 13
BAB 2. Gambaran Umum Wilayah ................................................................................. 16
2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik .............................................................. 16
2.2 Demografi.................................................................................................................. 22
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah ..................................................................... 25
2.4 Tata Ruang Wilayah ................................................................................................. 32
2.5 Sosial dan Budaya .................................................................................................... 41
2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah ........................................................................... 43
2.7 Komunikasi dan Media ............................................................................................. 49
BAB 3. Profil Sanitasi Wilayah ....................................................................................... 51
3.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik .............................................................. 51
3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait Sanitasi ......................................... 52
3.2.1 Tatanan Rumah Tangga .................................................................................. 52
3.2.2 Tatanan Sekolah .............................................................................................. 57
3.3 Pengelolaan Air Limbah Domestik ........................................................................... 60
3.3.1 Kelembagaan ................................................................................................... 60
3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan ...................................................................... 63
3.3.3 Peran Serta Masyarakat .................................................................................. 69
3.3.4 Komunikasi dan Media .................................................................................... 72
3.3.5 Peran Swasta ................................................................................................... 72
3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan ........................................................................... 74
3.3.7 Permasalahan Mendesak ................................................................................ 75
3.4 Pengelolaan Persampahan ...................................................................................... 75
3.4.1 Kelembagaan ................................................................................................... 76
3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan ...................................................................... 79
3.4.3 Peran Serta Masyarakat .................................................................................. 88
3.4.4 Komunikasi dan Media .................................................................................... 90
3.4.5 Peran Swasta ................................................................................................... 91
3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan ........................................................................... 91
3.4.7 Permasalahan Mendesak ................................................................................ 93
19
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Lampiran
20
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel2.1Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Labuhanbatu Utara ...................................... 16
Tabel 2.2 Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa ...................... 17
Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun......... 24
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013 25
Tabel 2.6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tabel 2.7 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tabel 2.8 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013 .. 29
Tabel 2.10 Perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013 .................. 31
Tabel 2.11 Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kabupaten Labuhanbatu Utara .............. 41
Tabel 2.14 Kegiatan Komunikasi terkait Promosi Higiene dan Sanitasi ................................ 49
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Tingkat Sekolah Dasar/MI ... 58
Tabel 3.2 Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) ........................ 59
21
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.5 Daftar Peraturan Terkait Air Limbah Domestik Kabupaten Labuhanbatu Utara .. 62
Tabel 3.6 Cakupan layanan air limbah domestik yang di Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 68
Tabel 3.7 Kondisi Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik ............................................ 68
Tabel 3.8 Daftar Program/Kegiatan Air Limbah Domestik Berbasis Masyarakat ................. 70
Tabel 3.9 Pengelolaan sarana air limbah domestik oleh masyarakat .................................. 71
Tabel 3.10 Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Air Limbah Domestik ....................... 73
Tabel 3.11 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestik
Tabel 3.12 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi KomponenAir Limbah Domestik
Tabel 3.14 Daftar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan persampahan 77
Tabel 3.16Cakupan layanan persampahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara ..... 86
Tabel 3.17 Kondisi Prasarana dan Sarana yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara ....... 87
Tabel 3.20 Peran Swasta dalam penyediaan layanan pengelolaan persampahan ............... 91
22
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.25 Daftar Peraturan Drainase Perkotaan Kabupaten Labuhanbatu Utara .............. 96
Tabel 3.26 Cakupan layanan pengelolaan drainase di Kabupaten LabuhanbatuUtara ........ 101
Tabel 3.27 Kondisi sarana dan prasarana drainase di Kabupaten Labuhanbatu Utara ........ 101
Tabel 3.28 Daftar Program/Kegiatan Layanan Drainase Perkotaan Berbasis Masyarakat ... 102
Tabel 3.29 Pengelolaan Sarana Drainase Perkotaan oleh Masyarakat ................................ 102
Tabel 3.30 Penyedia layanan pengelolaan drainase perkotaan yang ada di Kabupaten
Tabel 3.31 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Drainase Perkotaan
Tabel 3.32 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Drainase Perkotaan Kabupaten
Tabel 3.34 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan air bersih Perpipaan Kabupaten
Tabel 3.35 Pengelolaan limbah industri rumah tangga Kabupaten Labuhanbatu Utara ..... 110
Tabel 4.1 Rencana program dan kegiatan PHBS terkait Sanitasi (n+1) ................................ 116
Tabel 4.2 Kegiatan PHBS TerkaitSanitasi Yang Sedang Berjalan ........................................... 117
Tabel 4.3 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik (tahun n+1) . 118
Tabel 4.4 Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Sedang Berjalan ...................... 119
Tabel 4.5 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan (tahun n+1) ............ 119
23
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 4.6 Kegiatan Pengelolaan Persampahan Yang Sedang Berjalan ................................. 120
Tabel 4.7 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Perkotaan(tahun n+1).... 121
Tabel 4.8 Kegiatan Pengelolaan Drainase Perkotaan Yang Sedang Berjalan ....................... 126
Tabel 4.9 Rencana Program dan Kegiatan KomponenTerkait Sanitasi Saat ini (n+1) .......... 130
Tabel 4.10 Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi Yang Sedang Berjalan ............................... 131
Tabel 5.1 Area berisiko sanitasi komponen air limbah domestic ......................................... 137
24
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DAFTAR PETA
Peta 2.1Peta Daerah Aliran Sungai Di Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara .................. 18
Peta 3.2 Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik .................................... 66
Peta 3.4 Peta Jaringan Drainase dan Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara .................... 99
Peta 5.1Peta area berisiko sanitasi komponen air limbah domestik.................................... 134
Peta 5.2 Peta area berisiko sanitasi komponen Persampahan ............................................ 135
Peta 5.3 Peta area berisiko sanitasi komponen Drainase Perkotaan .................................. 136
25
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1Bagan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kab Labuhanbatu Utara .. 44
Gambar 2.2 Bagan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Gambar 2.3 Bagan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Gambar 2.4 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara ................ 47
Gambar 3.3 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan
Gambar 3.7 Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman ...................... 65
Gambar 3.8 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik ............................ 67
Gambar 3.9 Penyuluhan atau Sosialisasi yang diikuti di Kabupaten Labuhanbatu Utara .... 72
Gambar 3.13 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten
26
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.14 Grafik Persentase Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin ..................... 98
Gambar 3.15 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan drainase perkotaan ............................. 100
Gambar 3.16 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten
Gambar 3.17 Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak ............ 107
27
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DAFTAR ISTILAH
I. ‘’Umum
1.1. AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
1.2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Adalah Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang perlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
1.3. BPS : Buku Putih Sanitasi
1.4. DDS : Diagram Sistem Sanitasi
Diangram yang digunakan untuk membantu dalam identifikasi sistem sanitasi yang
berlaku saat ini (maupun pengembangan yang diperlukan) dimulai dari produksi
limbah sampai kembali ke lingkungan.
1.5. EHRA : Environmental Health Risks Assesment
1.6. Feasibility Study (Studi Kelayakan)
Penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek
investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
1.7. Masterpalan (Rencana Induk)
Perencanaan dasar yang menyeluruh Kabupaten/Kota untuk jangka panjang
1.8. Milestone : Tahapan pencapaian sebuah proses yang terdiri dari satu atau lebih
kegiatan dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi
1.9. MPS : Memorandum Program Sanitasi
1.10. PHBS : Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sekumpulan prilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaraan sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan.
1.11. PPSP : Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
1.12. RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
1.13. RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
1.14. Sanitasi
Sanitasi secara umu mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk
pembuangan urin dan tinj yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah
penyebab utama penyakit diseluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak
positif bagi kesehatan baik dilingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada
umumnya. Kata ‘Sanitasi’ juga mengacu pada kemampuan menjaga kondisi
higienis, melalui layanan pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah (WHO,
http://www.who.int/topics/sanitation/en/.Diakses pada 30 November 2011)
1.15. SSK : Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
28
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
29
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
2.13. Biofilter
Instalasi pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media kontak
2.14. Black water
Air limbah yang berasal dari jamban atau WC saja.
2.15. Clarifier
Tangki sedimentasi berbentuk persegi atau lingkaran yang biasa dipakai untuk
mengendapkan zat padat dari air atau air limbah. Jenis khusus dari clarifier adalah
Upflow Clarifier yang menggunakan prinsip pengambangan (flotation) untuk
menghilangkan zat padat. Pemakaiannya lebih sedikit dibandingkan dengan
Sedimentasi
2.16. Constructed wetland
Sistem pengolahan secara terencana atau terkontrol yang telah didisain dan
dikonstruksi dengan memanfaatkan proses alami yang melibatkan vegetasi
wetland, tanah, dan mikroorganisme untuk mengolah limbah cair
2.17. Cubluk
Sistem pembuangan tinja sederhana, terdiri atas lubang yang digali secara manual
dilengkapi dengan dinding rembes air
2.18. Dissolved Oxygen
Oksigen terlarut dalam cairan (Water Environment Federation)
2.19. Excreta
Tinja dan urine (Sanitation and Hygiene Promotion)
2.20. Faeces (feces)
Buangan tinja dari manusia atau hewan tanpa urine (Water Environment
Federation)
2.21. Grey water
Air limbah yang berasal dari mandi, cuci, dan dapur
2.22. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Instalasi pengolahan air limbah yang didisain hanya menerima lumpur tinja melalui
mobil atau gerobak tinja (tanpa perpipaan) (Lampiran 2 Permen PU No.
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang)
2.23. Jamban
Fasilitas pembuangan tinja
2.24. Kolam anaerob
Kolam yang ditempatkan pada awal dari rangkaian kolam stabilisasi, digunakan
untuk pengendapan dan pemisahan materi organik
2.25. Kolam fakultatif
Kolam yang digunakan untuk memisahkan BOD dan bakteri patogen secara
anaerob. Di lapisan atas kolam ini ditumbuhi alga yang akan mendapatkan nutrisi
dari bakteri, dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bakteri aerob
30
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
31
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
2.38. Sewerage
Sistem pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir air limbah (Water
Environment Federation)
2.39. Wastewater
Zat cair atau air buangan tercemar dari kegiatan operasi rumah tangga atau
komersial atau industri, yang tercampur dengan air hujan atau air tanah akibat
infiltrasi (Water Environment Federation)
2.40. Water seal (air perapat)
Air yang ditahan pada pipa bengkok, menyerupai leher angsa, untuk mencegah bau
dan masuknya hewan kecil
2.41. Wetland aliran permukaan
Salah satu jenis constructed wetland yang airnya menggenang pada kolam. Atau air
yang mengalir berada di atas permukaan media, seperti kolam, empang, dan rawa
2.42. Wetland aliran sub-permukaan (subsurface flow system wetland)
Salah satu jenis constructed wetland yang airnya mengalir di bawah permukaan
media
2.43. Tangki septik (septic tank)
Ruang kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah
tangga
2.44. Yellow water
Air limbah yang mengandung urine saja
III. ‘’Persampahan
3.1. 3R
Reduce, Reuse, dan Recycle. Sebuah pendekatan untuk mengurangi timbulan
sampah melalui: mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah
3.2. Bangunan sarana pembuatan kompos
Prasarana pembuatan kompos yang terdiri dari kantor, gudang, pemilihan
pengomposan (berfungsi sebagai tempat kegiatan pengomposan yang terlindung
dari gangguan cuaca)
3.3. Controlled Landfill (Lahan Urug Terkendali)
Metode pengurugan di areal pengurugan sampah, dengan cara dipadatkan dan
ditutup dengan tanah penutup sekurang-kurangnya setiap tujuh hari.
3.4. Daur ulang kertas
Usaha pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat dipakai kembali melalui
cara-cara sederhana
3.5. Jenis sampah (UU No. 18 tahun 2008)
- Sampah rumah tangga
Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk
tinja dan sampah spesifik
32
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
33
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
IV. Darinase
4.1. Badan penerima air adalah wadah-wadah air alamiah atau buatan berupa laut,
sungai, danau, kolam retensi, kolam detensi, kolam tandon, sumur resapan dan
sarana resapan lainnya yang ramah lingkungan
4.2. Drainase
Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air penerima air dan
atau ke bangunan resapan manusia
4.3. Drainase perkotaan
Drainase di wilayah perkotaan yang berfungsi mengendalikan air permukaan
sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia
4.4. Kolam detensi adalah prasarana drainase yang berfungsi untuk menampung
sementara air hujan disuatu wilayah.
4.5. Kolam retensi adalah prasarana drainase yang berfungsi menampung dan
meresapkan air hujan disuatu wilayah.
4.6. Kolam retensi
Adalah prasarana drainase yang berfungsi menampung dan meresapkan air hujan
disuatu wilayah.
4.7. Saluran primer
Saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke
badan penerima air 4.8 Saluran sekunder Saluran drainase yang menerima air dari
saluran tersier dan menyalurkannya ke saluran primer
4.8. Saluran Skunder
Saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkan ke
saluran primer
34
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
35
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk
pembuangan urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama
penyakit di seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan baik
di lingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada umumnya. Kata ”Sanitasi ” juga mengacu
pada kemampuan menjaga kondisi higienis melalui layanan pengumpulan sampah dan
pembuangan air limbah.
(Sumber : http://www.who.int/topics/sanitation/en/. Diakses pada 22 April 2014)
36
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi merupakan dokumen yang berisi hasil pengkajian dan pemetaan
kondisi aktual dan profil sanitasi kabupaten/kota yang dijadikan dasar dalam penyusunan
Strategi Sanitasi Kota (SSK). Pemetaan tersebut mencakup aspek teknis dan aspek non-teknis,
yaitu aspek keuangan, kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, perilaku hidup bersih dan
sehat, dan aspek-aspek lain seperti keterlibatan para pemangku kepentingan secara lebih
luas. Buku Putih merupakan “database sanitasi kabupaten/kota” yang paling lengkap,
mutakhir, aktual, dan disepakati seluruh SKPD dan pemangku kepentingan terkait
pembangunan sanitasi. Buku Putih Sanitasi ini disusun berdasarkan empat karakteristik utama
yaitu : 1) Berdasarkan data aktual. 2) Berskala kota. 3) Disusun sendiri oleh kabupaten/kota.
4) Menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down. Tujuan disusunnya Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara ini adalah untuk menyediakan dasar dan acuan bagi
dimulainya pekerjaan pengembangan sanitasi yang lebih terintegrasi. Disamping itu, buku ini
juga nantinya dapat menjadi panduan kebijakan kabupaten/kota dalam kegiatan pengelolaan
sanitasi, termasuk didalamnya adalah penetapan prioritas dalam pengembangan sanitasi
skala kota yang mencakup strategi sanitasi, rencana tindak serta anggaran perbaikan maupun
peningkatan sanitasi.
Dengan adanya Buku Putih Sanitasi ini beberapa manfaat yang dapat diperoleh
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah sebagai berikut :
1. Diketahuinya kondisi menyeluruh sanitasi kabupaten/kota saat ini yang meliputi Air
Limbah Domestik, Drainase, Persampahan dan PHBS, untuk menjadi masukan penting
bagi penyusunan prioritas pembangunan sanitasi. Hal ini dapat dicapai karena Buku
Putih Sanitasi disusun dari kompilasi berbagai data terkait sanitasi Kabupaten
Labuhanbatu Utara;
2. Adanya pedoman pelaksanaan pengembangan sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara
yang lebih jelas dan tepat sasaran;
3. Buku Putih Sanitasi dapat dijadikan acuan Strategi Sanitasi Kota karena Buku Putih
Sanitasi juga menjadi dasar bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK);
4. Buku Putih Sanitasi dapat dijadikan rekomendasi bagi perencanaan pembangunan
daerah khususnya di bidang Air Limbah Domestik, Drainase, Persampahan dan PHBS;
37
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
5. Buku Putih Sanitasi dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan investasi di
bidang sanitasi;
6. Buku Putih Sanitasi juga digunakan untuk mengarahkan implementasi pembangunan
sanitasi di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
1. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari
kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan air limbah rumah
tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) dengan sistem :
a. Pengolahan On Site menggunakan sistem tangki septik atau cubluk dengan
peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.
b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara
terpusat ataupun komunal.
2. Black water (air tinja/limbah padat) yaitu air tinja yang tercemar tinja, umumnya berasal
dari WC. Volumenya dapat cair atau padat, umumnya orang dewasa menghasilkan 1.5
liter air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri E.coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh
sebab itu harus disalurkan melalui saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan.
Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam tangki septik. Tangki septik dapat berupa 2
atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah bersih
dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran primer/sekunder, atau lebih baik
lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan air tanah.
3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain
sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA).
38
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk
padat. Di dalam pengelolaan sampah dikenal istilah sampah spesifik dan sampah non
spesifik.
39
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Wilayah Kecamatan yang menjadi area survey EHRA berdasarkan sistem stratafikasi
adalah :
1. Kecamatan Kualuh Hulu
2. Kecamatan Kualuh Selatan
3. Kecamatan Kualuh Hilir
4. Kecamatan Kualuh Leidong
5. Kecamatan Aek Natas
6. Kecamatan Aek Kuo
7. Kecamatan Marbau
8. Kecamatan NA IX-X
40
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
41
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
42
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
1.4 Metodologi
Untuk lebih memahami proses kegiatan Penyusunan Buku Putih ini secara
menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi
yang digunakan, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Metode Penyusunan
a. Pengumpulan data sekunder yakni melalui arsip dan dokumen yang berkaitan
dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait sanitasi baik langsung
maupun tidak langsung, misalnya berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan
peta.
43
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
44
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
b. Analisa Triangulasi
Metode analisa ini digunakan untuk menarik kesimpulan dari berbagai hasil kajian
yang setara. Prinsip utamanya adalah tiga magnet kesimpulan untuk setiap
tingkatan aspek permasalahan yang setara dianalisa secara kualitatif atau kuantitatif
untuk memperoleh kesimpulan terhadap sebuah permasalahan.
3. Tahapan Penyusunan
Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian
dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program
yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat
kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini.
45
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
46
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
15. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan,
18. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam,
19. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air,
20. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi,
21. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan,
22. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah,
23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional,
24. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air,
25. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Perkotaan,
26. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang,
27. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Peran Masyarakat
Dalam Penataan Ruang,
28. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan,
29. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai,
30. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengeloaan
Sumber Daya Air,
31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis
dan Tata Cara Penyusunan Pola Sumber Daya Air,
32. Permendagri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan,
47
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
48
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Maka implementasi pembangunan sanitasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan SKPD yang terkait dengan sanitasi.
c. Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Labuhanbatu Utara
RTRW sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan secara tertib, efektif dan
efisien termasuk untuk mengalokasikan dan mewujudkan keharmonisan pengelolaan
lingkungan dimana dokumen RTRW memuat salah satu Rencana Sistem Pengelolaan
Lingkungan yang difokuskan kepada peningkatan kualitas permukiman perkotaan maupun
perdesaan meliputi Rencana Pengelolaan Persampahan Air Limbah, Drainase dan Rencana
Penyediaan Sistem Air Bersih. Oleh sebab itu, Buku Putih Sanitasi mengarah pada
operasionalisasi teknis sanitasi dari RTRW, agar pada saat pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah dapat terlaksana implementasi dari Buku Putih Sanitasi.
d. Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Kabupaten Labuhanbatu Utara
RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan Infrastruktur Bidang
PU/Cipta Karya yang berisikan rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun
yang mencakup sektor-sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu Pengembangan
Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Permukiman (persampahan, air limbah dan drainase). RPIJM disusun
dengan mengacu pada kebijakan spasial (RTRW), sektoral (RPJM) baik ditingkat nasional
maupun daerah. Disamping itu juga mengacu pada kebijakan dan strategi perkotaan nasional
maupun daerah termasuk antara lain RI-SPAM, SSK, dan RTBL. SSK adalah dokumen rencana
strategis dan rencana tindak jangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan
sektor sanitasi berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi) yang berpedoman pada target
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
49
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
e. Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium
Development Goals (MDGs)
Salah satu tujuan disusunnya Buku Putih Sanitasi adalah memberikan bahan dasar
penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan datang
berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama yang tertuang dalam Rencana Aksi
Daerah (RAD) Millenium Development Goals (MDGs) yakni Tujuan (Goal) 7 yaitu Memastikan
Kelestarian Lingkungan Hidup. Pencapaian target Goal 7 berdasarkan salah satu indikator,
yaitu : Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar
(pengolahan air limbah, pengelolaan sampah, sistem drainase) sehingga perlu percepatan
dalam pembangunan fasilitas dan pelayanan sanitasi.
50
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Gambaran Umum Wilayah menjelaskan kondisi umum Kabupaten Labuhanbatu Utara
yang mencakup : kondisi fisik, kependudukan, administratif, keuangan dan perekonomian
daerah, kebijakan penataan ruang, struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab
perangkat daerah.
Administratif
Luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah 3.545,80 km2, terdiri dari 8
(delapan) kecamatan, 82 (delapan puluh dua) desa dan 8 (delapan) kelurahan sebagaimana
tersebut pada berikut ini :
51
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.2 Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa
Berdasarkan data Labuhanbatu Utara dalam angka Tahun 2013, dapat kita lihat bahwa
Kecamatan Kualuh Hulu merupakan kecamatan yang paling besar jumlah penduduknya yaitu
66.005 jiwa yang terdiri dari dua kelurahan dan sebelas desa. Dan Kualuh Leidong merupakan
kecamatan yang paling kecil jumlah penduduknya sebesar 28.875 jiwa yang terdiri satu
kelurahan dan enam desa, hal ini disebabkan akses jalan/transportasi atau infrastruktur yang
kurang memadai.
Penggunanan lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagian besar untuk lahan
perkebunan, yaitu seluas 153.553 Ha (43,20%) yang terdiri dari perkebunan kelapa sawit
seluas 120.326 Ha (33,93%) dan perkebunan karet seluas 33.227 Ha (9,37%). Penggunaan
lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
1. Bangunan, Perkantoran, Industri, Pendidikan, Jalan : 9,872 Ha (2.78%)
2. Persawahan : 33,249 Ha (9.38%)
3. Perkebunan :
- Kelapa sawit : 122,406 Ha (34.52%)
- Karet : 22,141 Ha (6.24%)
4. Hutan : 159,624 Ha (45.01%)
5. Campuran : 6,677 Ha (1.88%)
6. Sungai : 8,716 Ha (2.46%)
7. Lainnya : 14,036 Ha (3.95%)
Dan jumlah luas penggunaan lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah sebsesar
354,580 Ha (100.00%).
52
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai Di Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara
53
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
54
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kondisi Fisik
Topografi
Menurut kemiringan tanahnya, wilayah yang berada pada kemiringan antara 0-2%
seluas 218.382 Ha (61,59%), kemiringan antara 2-15% seluas 14.004 Ha (3,95%), kemiringan
antara 15-40% seluas 52.011 Ha (14,67%) dan lebih dari 40% seluas 61,467 Ha (17,34%) dan
seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
Untuk kondisi geologi berdasarkan jenisnya wilayah Labuhanbatu Utara terdiri dari
Alluvial seluas 84.782 Ha (23,91%), Pasir Kerakal seluas 53.909 Ha (15,20%), Batu Pasir, Batu
Lanau dan Batu Lampung seluas 6.745 Ha (1,90%), Batu Lempung, Batu Pasir, Konglemerat
seluas 27.742 Ha (7,82), Formasi Kuala seluas 33.386 Ha (9,42%), Formasi Bahorok seluas
seluas 30.150 Ha (8,50%), Tuta Toba Riodasit seluas 100.117 Ha (28,24%), Kegiatan Miosen
seluas 4.398 Ha (1,24%), Batuan Intrusip Pratersier seluas 4.635 Ha (1,31%) dan seluas 8.716
Ha (2,46%) adalah sungai.
Sedangkan menurut jenis tanah wilayah Labuhanbatu Utara terdiri atas podsolik
kuning seluas 29.620 Ha (8,35%), organosol seluas 75.002 Ha (21,15%), Podsolik
Merah/Kekuningan seluas 83,740 Ha (23,62%), Litosol/Podsolik/Regosol seluas 82.174 Ha
(23,18%), Aluvial/Regosol Organol seluas 17.998 Ha (5,08%), Hidromorphik Kelabu Gleihumus
55
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Regosol seluas 46.822 Ha (13,20%), Podsolik Coklat Kekuningan seluas 10.508 Ha (2,96%) dan
seluas 8.716 Ha (2,46%) adalah sungai.
Curah hujan rata-rata bulanan di Labuhanbatu Utara tahun 2010 adalah 280,67 mm
dengan 13,25 hari hujan. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu
sebesar 556 mm dan terendah pada bulan Februari, yaitu sebesar 67 mm. Hari hujan
terbanyak terjadi pada bulan Desember, Berdasarkan Peta Agroklimat Sumatera Skala
2:500.000 (Oldeman, Darwis dan Las, 1988) wilayah studi termasuk dalam zone agroklimat
D1, yaitu daerah yang mempunyai bulan basah (curah hujan bulanan >200 mm) berturutan 3-
4 bulan dan bulan kering (curah hujan bulanan <100 mm) berturutan selama <2 bulan.
Secara umum kondisi iklim di wilayah studi dikaregorikan pada iklim tropis basah yang
dicirikan adanya dua pertukaran angin. Hal ini dikarenakan adanya angin Moonson Barat yang
bertiup dari arah Utara (Asia Tenggara) dan setelah lewat Selat Malaka angin tersebut akan
menjadi basah oleh kandungan air yang menyebabkan musim hujan di wilayah studi sekitar
bulan April – September. Sedangkan angin Monsoon Timur yang bertiup dari Australia pada
sekitar bulan Oktober hingga April merupakan angin kering yang menyebabkan kecilnya curah
hujan di wilayah studi yaitu sebanyak 19 hari hujan.
Air Permukaan
Kabupaten Labuhanbatu Utara termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kualuh
dan hulu DAS Sungai Bilah, yang terdiri dari Sungai Kualuh dan beberapa anak sungai Bilah,
termasuk pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) Barumun/Kualuh. Sungai ini mengalir dari
Selatan ke Utara dan bermuara ke Selat Malaka. Kondisi sungai relatif masih baik, airnya
cukup jernih. Fluktuasi debit airnya dipengaruhi musim, pada musim kemarau debit sungai
mengecil dan pada musim hujan debit sungai meningkat. Fungsi sungai ini sangat penting bagi
masyarakat, terutama sumber air minum dan sarana MCK penduduk setempat, baik yang
berdiam di sepanjang Sungai Kualuh dan anak-anak Sungai Bilah.
56
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
2.2 Demografi.
Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan.
Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun adalah :
Pt = Po (1 + r ) t
Keterangan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t (2018)
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal (2013)
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Waktu (5)
Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut :
r = (Pt/Po)1/t – 1 *100
Keterangan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju/angka pertumbuhan penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Tahun 2010 sebanyak 330.701
jiwa, Tahun 2011 sebanyak 333.795, Tahun 2012 sebanyak 335.459, dan Tahun 2013
sebanyak 337.404 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Kualuh Hulu sebesar
66.005 jiwa sedangkan penduduk terkecil berada di Kecamatan Kualuh Leidong sebesar
28.875 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk masih tergolong rendah dan tidak merata yaitu 95
jiwa per kilometer persegi. Memang diakui, bahwa luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu
Utara relatif luas yakni sebesar 3.545,80 km2 akan tetapi penyebaran penduduk Labuhanbatu
Utara masih bertumpu di Ibukota, Kelurahan Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu sebesar
5.748 kepadatan penduduk per km2.
57
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
AEK NATAS 33.341 33.655 33.914 34.275 7.785 7.901 8.005 0.941783 0.769574 1.064457 50 50 51
KUALUH HILIR 31.604 31.899 31.964 32.034 7.544 7.613 7.648 0.933426 0.203768 0.218996 83 83 83
KUALUH 64.600 65.204 65.579 66.005 15.266 15.464 15.602 0.934985 0.575118 0.649598 102 103 104
HULU
KUALUH 28.457 28.723 28.796 28.875 6.711 6.777 6.812 0.934744 0.254152 0.274344 84 85 85
LEIDONG
KUALUH 55.914 56.436 56.656 56.901 12.942 13.085 13.174 0.933577 0.389822 0.432434 164 164 165
SELATAN
MARBAU 38.195 38.553 38.623 38.697 9.324 9.407 9.449 0.937295 0.181568 0.191596 108 109 109
NA IX-X 49.690 50.155 50.624 51.163 11.268 11.455 11.605 0.935802 0.935101 1.064712 91 91 92
Total 330.701 333.795 335.459 337.404 77.791 78.734 79.382 0.935588 0.49851 0.579803 94 95 95
58
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
Nama Tahun Tahun Tahun Tahun
Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
AEK KUO 0.814 0.662 0.539 0.4392 0.3575
73.510 116.132 183.466 289.840 9.306 14.702 23.226 36.693 57.968 186 294 464 733 1158
46.532 082 729 516 1 53
Total 533.032 842.085 1.330.329 2.101.658 3.320.205 21.321 33.683 53.213 84.066 132.808 0.871 1.029 1.450 2.2282 3.5724 150 237 375 593 936
59
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Bagian ini menjelaskan kondisi keuangan dan perekonomian daerah meliputi : pendapatan dan belanja modal sanitasi daerah,
kapasitas keuangan daerah, kemampuan fiskal/ruang fiskal, data peta perekonomian dan data realisasi belanja modal sanitasi setiap
SKPD.
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013
A. Pendapatan
8.149.410.000,00
10.518.250.000,00 19.467.593.000,00 25.651.299.857,90 29,5 %
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
B. Belanja
60
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
C. Pembiayaan
61
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2008 - 2013.
Rata2
Tahun
No SKPD Pertumbuhan
2010 2011 2012 2013
1. PU
Investasi 20,1 %
Operasional/pemeliharaan (OM) - 11.000.000.000 8.000.000.000 15.000.000.000
300.000.000 700.000.000 600.000.000 39,6%
2. BLH
Investasi 93.055.370,00 48.277.000,00 715.779.000,00 977.744.900,00
Operasional/pemeliharaan (OM) 294.640.000,00 17.612.000,00
62
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.7 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Labuhanbatu Utara Tahun 2014 (Hasil Analisis)
63
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.8 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013
Tahun
No DeskrIpsi Rata2
2009 2010 2011 2012 2013
Total Belanja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara
1.
93.055.370,00 11.739.974.100,00 14.557.891.509,00 23.294.320.900,00
Jumlah Penduduk 335.459 337.404
2. 330.701 333.795 0,57%
Belanja sanitasi perkapita
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Labuhanbatu Utara Tahun 2014 (Hasil Analisis)
64
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Labuhanbatu Utara Tahun 2014 (Hasil Analisis)
65
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
1. PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) Rp 2993.328.330 Rp 3.163.216.400 Rp 3.359.752.300 Rp 3.574.050.620 -
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Labuhanbatu Utara Tahun 2014 (Hasil Analisis)
66
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
67
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pada bagian ini menjelaskan tentang tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten
Labuhanbatu Utara hingga tahun 2031 serta kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut. Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten
Labuhanbatu Utara dilakukan secara konsisten dengan mempertimbangkan kebijakan
pembangunan dan penataan ruang di tingkat nasional dan provinsi.
Sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007, dinyatakan bahwa
tujuan penataan ruang adalah :
Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari
berbagai ancaman
Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan
nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang
dan damai.
Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu
memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus
meningkatkan daya saing.
Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat
ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generas
yang akan datang.
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Labuhanbatu Utara dirumuskan
berdasarkan pertimbangan berikut :
Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
2025, yaitu “LABUHANBATU UTARA MAJU DAN SEJAHTERA”;
Karakteristik wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara;
Isu dan strategis kabupaten Labuhanbatu Utara;
Kondisi objektif yang diinginkan.
68
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Berdasarkan data dan hasil analisa, maka untuk merumuskan tujuan penataan ruang
Kabupaten Labuhanbatu Utara, hal penting yang dijadikan masukan utama dan
pertimbangan dasar adalah :
Adanya kesadaran kolektif dan kemauan politik yang kuat untuk membangun
Labuhanbatu Utara dengan potensi daerah yang dimiliki;
Terbatasnya luas lahan budidaya, terjadinya kecenderungan penurunan luas pertanian
serta penurunan rasio ketersediaan lahan, maka perlu didorong perubahan struktur
ekonomi dari kegiatan yang berbasis lahan ke arah yang tidak berbasis lahan dengan
tetap meningkatkan produktivitas lahan. Pemikiran ini bersesuaian dengan data yang
menginformasikan bahwa sektor usaha yang berkontribusi besar terhadap PDRB
69
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
RTRW Kabupaten Labuhanbatu Utara 2011 – 2031 secara khusus dimaksudkan sebagai
pedoman dan arahan pelaksanaaan pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara,
dengan mewujudkannya dalam aspek keruangan wilayah kabupaten yang senantiasa
berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan
acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat. Dengan berdasarkan pada kondisi dan potensi dari Kabupaten Labuhanbatu
Utara, maka dapat disimpulkan bahwa:
“Tujuan penataan ruang Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah Terwujudnya
Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan pemanfaatan ruang yang serasi dengan
berbasis pada Agroindustri”.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus
ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten. Penataan ruang
sebagai suatu sistem perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan lainnya, sehingga
pelaksanaannya harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan:
a. Dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta
mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
b. Tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan
c. Tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.
70
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Untuk mencapai tujuan penataan ruang yang telah dirumuskan, maka dengan
demikian, kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah :
a. Pengembangan pusat-pusat pengembangan wilayah melalui program-program
pembangunan yang bersifat strategis sehingga memberikan pengaruh terhadap
kawasan di sekitarnya;
b. Pengembangan keterkaitan antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan;
c. Pengembangan kawasan perkebunan dan pertanian;
d. Pembangunan kawasan agro industri sebagai pendukung terhadap kemajuan dan
pertumbuhuan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu Utara;
e. Pengembangan sistem prasarana wilayah yang akan mendukung struktur ruang
wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara secara terpadu, dengan dibangunnya
infrastruktur wilayah;
f. Peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan
meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan;
g. Pengembangan pemanfaatan sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat; dan
h. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
71
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
72
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
73
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
75
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Fasilitas pendidikan yang tersedia yang paling banyak di Kabupaten Labuhanbatu Utara
adalah SD (Sekolah dasar) yang menyebar di seluruh kecamatan yang ada di Labuhanbatu
Utara. Sebagian besar diantaranya belum memiliki fasilitas yang baik, khususnya sanitasi
sekolah yang bersih dan sehat.
Berdasarkan pentahapan keluarga sejahtera tersebut, pada tahun 2010 terdapat 10,987
keluarga pra-sejahtera dan Sejahtera I 15.300 keluarga. Sedangkan Keluarga Sejahtera II adalah
merupakan keluarga terbanyak dengan jumlah dengan 29,437 keluarga. Kondisi ini perlu
menjadi perhatian serius pemerintah, hal ini disebabkan Keluarga Sejahtera II adalah sebuah
tingkat kesejahteraan keluarga yang hanya satu tingkat diatas keluarga miskin (menurut
konsep kemiskinan absolute). Sehingga apabila pemerintah salah mengambil kebijakan, yang
berkaibat langsung terhadap perekonomian masyarakat, maka bukan tidak mungkin Keluarga
Sejahtera II tersebut jatuh tergelincir menjadi Keluarga Sejahtera I yang masih masuk kategori
keluarga miskin. Pentahapan dan persentase keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraanya
tahun 2010 disajikan dalam Tabel berikut ;
77
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
78
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
1. Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara, (Gambar 2.1 ;
Gambar 2.2).
2. Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara, (Gambar 2.3 ; Gambar 2.4).
3. Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara, (Gambar 2.5).
SKPD yang terkait pengelola air limbah domestik di Kabupaten Labuhanbatu Utara yaitu
Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan unit pengelola terkait persampahan yakni Dinas Pasar,
Kebersihan dan Pertamanan. Serta unit pengelola drainase lingkungan adalah Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Lingkungan Hidup.
79
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
;lkhgfds
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BUPATI
WAKIL BUPATI
KELOMPOK JABATAN
SEKRETARIS DAERAH
FUNGSIONAL
STAF AHLI
ASISTEN ASISTEN ASISTEN
PEMERINTAH & KESRA EKONOMI PEMBANGUNAN ADMINISTRASI UMUM
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PEMERIN- PEMBINAAN PER PEMBERITA KOPERASI PROGRAM KELEMBAGA RUMAH PERENCANA
TAHAN KEHIDUPAN UNDANG AN & INDUSTRI & AN TANGGA PROGRAM
UMUM & UNDANGAN DOKUMEN PERDAGANG &
DESA TASI AN ANGGARAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PERTANAH KESEJAH BANTUAN HUMAS & PRODUKSI PEMBINAAN DISIPLIN & PROTOKOL PENATA
AN & TERAAN HUKUM & HUB ANTAR DAERAH & ADM / KEPEGAWAI USAHAAN
PERBATASAN SOSIAL HAM LEMBAGA SDA PEMBANGU AN KEUANGAN
NAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
KETENTRAM PEMUDA DOKUMEN INFORMA PROMOSI & MONITOR TATALAKSA TU, SANDI & PERLENGKA
AN & OLAHRAGA, TASI & TIKA & BADAN ING & NA & TELEKOMU PAN &
KETERTIBAN PEND. & PUBLIKASI KOMUNI USAHA PELAPORAN ANALISIS NIKASI PERAWAT
UMUM BUDAYA KASI DAERAH JABATAN AN
Sumber : Bagian Hukum dan Organisasi Setdakab Labuhanbatu Utara Tahun 2014
Gambar 2.1 Bagan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
80
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
KETUA DPRD
Gambar 2.2 Bagan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
81
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DINAS
BIDANG PERALATAN DAN BIDANG JALAN DAN BIDANG PENGAIRAN BIDANG BANGUNAN,
PERLENGKAPAN JEMBATAN PERMUKIMAN & TATA RUANG
UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS
Sumber : Bagian Hukum dan Organisasi Setdakab Labuhanbatu Utara Tahun 2014
Gambar 2.3 Bagan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Labuhanbatu Utara
82
Buku Putih Sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DINAS
UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS
Sumber : Bagian Hukum dan Organisasi Setdakab Labuhanbatu Utara Tahun 2014
83
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BADAN
Sumber : Bagian Hukum dan Organisasi Setdakab Labuhanbatu Utara Tahun 2014
84
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kegiatan komunikasi terkait sanitasi yang ada pada Kabupaten Labuhanbatu Utara
telah dilaksanakan di beberapa desa ataupun kelurahan. Namun data sekunder terkait
komunikasi dan media yang menggambarkan ”pengalaman dan kapasitas” Kabupaten
Labuhanbatu Utara tentang pemasaran ”isu – isu sanitasi” tidak lengkap. Berikut ini adalah
kegiatan komunikasi terkait sanitasi dari Dinas Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
51
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber : blhlabura.blogspot.com
N I H I L
52
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 3
PROFIL SANITASI WILAYAH
Bab ini menjelaskan kondisi riil pengelolaan sanitasi dan komponen lain terkait sanitasi saat
ini serta permasalahan utama atau prioritas yang dihadapi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
53
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.
Mengapa PHBS masih diperlukan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari? Karena
faktor perilaku memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari
perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk
mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Sedangkan penyuluhan
PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana
(Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Yang menjadi sepuluh
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga yaitu : (1) persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, (2) memberi bayi ASI eksklusif, (3) menimbang bayi dan balita setiap bulan, (4)
menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan
jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9)
melakukan aktivitas fisik setiap hari, (10) tidak merokok di dalam rumah.
54
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama
dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) terhadap perilaku hidup bersih
sehat sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Grafik CTPS di lima waktu penting
23.0
Tidak
Ya
77.0
Berdasarkan hasil Studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Labuhanbatu Utara
kebiasaan masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun pada 5 waktu penting baru
dilakukan oleh 23 % masyarakat. Selebihnya yaitu sekitar 77 % masyarakat belum melakukan
praktek cuci tangan pakai sabun di 5 waktu penting. 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun
antara lain : setelah ke jamban, setelah membersihkan anak buang air besar, sebelum
menyiapkan makanan, sebelum makan dan setelah memegang hewan.
55
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Perilaku BABS
39.8
Ya, BABS
60.3 Tidak
Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Labuhanbatu Utara
perilaku Buang Air Besar Sembarangan masih dilakukan oleh 60,3 % masyarakat. Dan 39,8 %
masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara yang sudah tidak melakukan praktek BABS (Buang
Air Besar Sembarangan).
Gambar 3.3 Grafik Pengelolaan Air Minum (pencemaran pada wadah penyimpanan dan
penanganan air)
32.3
Ya, tercemar
67.8
Tidak tercemar
56
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Labuhanbatu Utara masih
ada sekitar 32,3 % masyarakat yang pengelolaan air minumnya memiliki potensi tercemar
pada saat penanganan air minum maupun pada wadah penyimpanan air minum. Sementara
67,8 % masyarakat sudah aman dalam pengelolaan air minum.
25.8
Tidak diolah
74.3 Ya, diolah
Berdasarkan hasil Studi EHRA dapat diketahui bahwa hanya 25,8 % saja masyarakat yang
sudah melakukan pengolahan sampah, dan sebagian besar 74,3 % masyarakat belum
melakukan pengolahan sampah.
57
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
44.8
Tidak aman
55.3
Ya, aman
Berdasarkan hasil EHRA diketahui bahwa 44,8 % masyarakat belum mengelola air limbah dari
dapur, kamar mandi dan tempat cuci dengan benar. Dan sebagian masyarakat atau 55,3 %
sudah dapat mengelola air limbahnya.
58
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kualitas sumber daya manusia antara lain ditentukan oleh dua faktor yang satu sama lain
saling berhubungan dan saling bergantung, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kesehatan
merupakan pra-syarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang
diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Bila
kedua hal tersebut dapat berjalan selaras maka diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas
sumber daya generasi penerus bangsa.
Mewujudkan masyarakat sekolah yang sehat dengan lingkungannya yang kondusif melalui
pembangunan sarana dan prasarana, promosi perilaku, hygiene dan pemberdayaan. Hygiene
dan sanitasi sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan guna terwujud lingkungan sehat yang bersih dan
nyaman serta terbebas dari ancaman penyakit.
Permasalahan spesifik dan prioritas yang dihadapi, berdasarkan standar Sekolah Sehat,
kebutuhan Kamar Mandi/WC/Toilet di SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA di Kabupaten
Labuhanbatu Utara belum memenuhi syarat, karena terdapat beberapa kendala seperti
keterbatasan biaya, Air Bersih dan lahan di sekolah.
59
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu
Buku PutihUtara, 2014
Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Tingkat Sekolah Dasar/MI
58
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Permasalahan spesifik yang dihadapi pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara terkait PHBS
dalam tatanan sekolah adalah sebagai berikut :
Masih kurangnya penerapan pengetahuan tentang PROHISAN di lingkungan siswa
sekolah, khususnya siswa sekolah dasar
Kurangnya peran stakeholder dalam penyampaian informasi tentang PHBS
Masih kurangnya jumlah sarana dan prasarana terkait sanitasi di sekolah-sekolah
Regulasi terkait sanitasi belum dijalankan secara efektif
Kurangnya dana untuk membangun fasilitas terkait sanitasi di sekolah-sekolah
59
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
3.3.1 Kelembagaan
Aspek kelembagaan terkait pengelolaan air limbah domestik ditangani oleh Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara. Namum belum adanya perda yang mengatur tentang
pengelolaan terkait air limbah domestik.
60
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam Bappeda / BLH PMA /
rangka pencapaian target / PU / PMDN / -
Dispaskeb NJO
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik PMA /
BLH / PU /
PMDN / -
Dispaskeb
NJO
Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) PMA /
- PMDN / Pamsimas
NJO
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk
- - -
tinja)
Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke
- - -
IPAL (pipa kolektor)
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL - - -
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja BLH / PU /
- -
Dispaskeb
Mengelola IPLT dan atau IPAL BLH / Dinkes - -
Melakukan penarikan retrubusi penyedotan lumpur tinja BLH /
- -
Dispaskeb
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau BLH / PU /
- -
penyedotan air limbah domestik Dispaskeb
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki BLH / PU /
septik dan saluran drainase perkotaan) dalam pengurusan IMB Dispaskeb / - -
KPMPPT
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik Dispaskeb /
- -
(pengangkutan, personil, peralatan, dll) BLH
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal Dispaskeb /
- -
pengelolaan air limbah domestik BLH
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah Dispaskeb /
- -
domestik BLH
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target Bappeda / PU
pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota / BLH / - -
Dispaskeb
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur Bappeda / PU
sarana pengelolaan air limbah domestik / BLH / - -
Dispaskeb
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air Bappeda / PU
limbah domestik dan atau menampung serta mengelola keluhan atas / BLH / - -
layanan air limbah domestik Dispaskeb
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah Bappeda / PU
domestik / BLH / - -
Dispaskeb
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014
61
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.5 Daftar Peraturan Terkait Air Limbah Domestik Kabupaten Labuhanbatu Utara
Ketersediaan Pelaksanaan
Belum Tidak
Efektif
Substansi Peraturan Ada Tidak Efektif Efektif Ket
Dilaksan
(sebutkan) Ada Dilaksan Dilaksan
akan
akan akan
AIR LIMBAH DOMESTIK
Target Capaian pelayanan pengelolaan air RTRW / - - - - Belum ada
limbah domestik di Kab/kota RDTR / pelaksanaan
RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah RTRW / - - - - Belum ada
kab/kota dalam penyediaan layanan RDTR / pelaksanaan
pengelolaan air limbah domestik RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah RTRW / - - - - Belum ada
kab/kota dalam memberdayakan RDTR / pelaksanaan
masyarakat dan badan usaha dalam RTBL
pengelolaan air limbah domestik
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan RTRW / - - - - Belum ada
atau pengembang untuk menyediakan RDTR / pelaksanaan
sarana pengelolaan air limbah domestik di RTBL
hunian rumah
Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah RTRW / - - - - Belum ada
tangga untuk menyediakan sarana RDTR / pelaksanaan
pengelolaan air limbah di tempat usaha RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi kantor ntuk RTRW / - - - - Belum ada
menyediakan sarana pengelolaan air RDTR / pelaksaaan
limbah domestik di tempat usaha RTBL
Kewajiban penyedotan air limbah domestik - Ѵ - - - -
untuk masyarakat, industri rumah tangga,
dan kantor pemilik tangki septik
Retrisbusi penyedotan air limbah domestik - Ѵ - - - -
Tatacara perizinan untuk kegiatan RTRW / - - - - Belum ada
pembuangan air limbah domestik bagi RDTR / pelaksanaan
kegiatan permukiman, usaha rumah RTBL
tangga, dan perkantoran
Peluang keterlibatan swasta dalam RTRW / - - - - Belum ada
pengelolaan air limbah domestic RDTR / pelaksanaan
RTBL
Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam RTRW / - - - - Belum ada
pengelolaan air limbah domestik RDTR / pelaksanaan
RTBL
Layanan pemerintah kab/kota bagi RTRW / - - - - Belum ada
masyarakat yang tidak mampu dalam RDTR / pelaksanaan
pengelolaan air limbah domestik RTBL
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014
62
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
63
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dari grafik diatas, terlihat bahwa 56,23 % masyarakat sudah mempunyai tangki septik. Dan
2,36 % masyarakat ke pipa sewer, 35,35 % masyarakat tempat penyaluran akhir tinja hanya
berupa cubluk/lobang tanah dan 3,37 % respoden menyatakan tidak tahu kemana tempat
penyaluran akhir tinjanya.
64
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.7 Grafik Presentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
16.8
Tidak aman
Suspek aman
83.3
Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa tidak semua tangki septik yang dimiliki
masyarakat aman masih ada 16,8 % merupakan tangki septik suspek tidak aman. Hal ini
dikarenakan tangki septik sudah dibangun lebih dari 5 tahun atau lebih tetapi belum pernah
dikuras.
65
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
66
Buku Putih Sanitasi
Buku PutihUtara,
Kabupaten Labuhanbatu Sanitasi
2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sungai
Pipa Sewer
WC
67
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.6 Cakupan layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sarana
Tidak Sarana Layak
Layak
BABS* Offsite
Onsite System
System
Kawasan/
Individual Berbasis Komunal
No Nama Kecamatan terpusat
Cubluk
Jamban MCK
Tangki Tangki
Keluarga umum/ MCK IPAL Sambung
Septik Septik
(KK) dgn tangki Jamban ++ Komunal an Rumah
tidak Komunal
septik aman Bersama (KK) (KK) (KK)
aman** (KK)
(KK) (KK)
(KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
1 AEK KUO 4273 473 2341 - - - - -
2 AEK NATAS 4827 534 2644 - - - - -
3 KUALUH HILIR 4612 510 2526 - - - - -
4 KUALUH HULU 9408 1041 5153 - - - - -
5 KUALUH LEIDONG 4108 454 2250 - - - - -
6 KUALUH SELATAN 7944 879 4351 - - - - -
7 MARBAU 5698 630 3121 - - - - -
8 NA IX-X 6998 774 3833 - - - - -
*Yang termasuk BABS : BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb
**Aman : sesuai kriteria SNI
Kondisi
No Jenis Satuan Jumlah/Kapasitas Tdk Keterangan
Berfungsi
berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
Sistem Onsite
1 Berbasis - - - - -
komunal
IPAL Komunal - Unit - - - -
MCK++ - Unit - - - -
Tangki Septik - Unit - - - -
Komunal
2 Truk Tinja - Unit - - - -
3 IPLT: kapasitas - M3/hari - - - -
Sistem Offsite
4 IPAL Kawasan / - - - - -
Terpusat
Kapasitas -M3/hari - - - -
Sistem - - -
IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
68
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini dapat
dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan
limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septic tank.
Dalam rangka mendorong partisipasi dan peran serta masyarakat, Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu Utara mempunyai program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Dimana
masyarakat diharapkan berperan serta baik dalam bentuk tenaga, pendanaan maupun
pemikiran/perencanaan serta pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga
dimaksudkanuntuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
penanganan air limbah di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Selain itu, pengelolaan sarana
sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
69
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
2 On Site komunal: - - - - - - - -
Sanimas: MCK
Sanimas: IPAL
Komunal
Total
Sumber Data : Data Sekunder Pokja, wawancara dengan SKPD dan kunjungan lapangan
Keterangan:
Tuliskan semua daftar program/kegiatan air limbah domestik yang ada di wilayah kajian Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
* Program/kegiatan Air Limbah Domestik berbasis masyarakat : seluruh program/kegiatan air limbah domestik yang menggunakan pendekatan pemberdayaan
masyarakat mulai dari tahap persiapan masyarakat, perencanaan, pembangunan, sampai operasi dan pemeliharaan.
** Tahun program/kegiatan diisi program/kegiatan 3-5 tahun sebelumnya
*** Penerima manfaat diisi jumlah laki-laki dan perempuan yang menerima manfaat di setiap lokasi
**** Kondisi berdasarkan keterangan SKPD dan kunjungan lapangan terhadap beberapa lokasi yang telah ditentukan.
70
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
71
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Untuk sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan
pengelolaan air limbah domestik digunakan berbagai media komunikasi baik media cetak
(koran dan majalah) maupun elektronik (internet). Peran media tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 3.9 Penyuluhan atau Sosialisasi yang diikuti di Kabupaten Labuhanbatu Utara
17% 5 TBC
23%
6 Tidak ada
0%
Berdasarkan focus discussion group yang diikuti masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara,
penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat mengenai masalah sampah dan
kebersihan lingkungan sebesar 30%. Sosialisasi mengenai CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
sebesar 23%. Sosialisasi mengenai Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 17%.
Untuk penyuluhan tentang penyakit TBC sebesar 13%. Dan 17% diantaranya tidak pernah
mengikuti penyuluhan atau sosialisasi.
Tabel 3.10 Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Air Limbah Domestik
73
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.11 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestik
Tahun 2010 - 2014
74
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
75
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pemilihan
Pengumpulan
Pengangkutan
Pengolahan
Pemrosesan akhir sampah
Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kabupaten Labuhanbatu Utara saat
ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta
permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.
3.4.1 Kelembagaan
Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara baik
sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah
tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri)
sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan.
Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara
dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 29 tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
dan menyangkut besarnya retribusi. Pengelolaan persampahan secara teknisnya ditangani
oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dalam hal ini
secara tupoksi dilaksanakan oleh seksi kebersihan. Seksi Kebersihan melaksanakan
pengurangan sampah (3R) dan penanganan sampah (pemilahan, pengangkutan,
pengomposan dll) dari sumber sampah sampai dengan pembuangan di TPA. Dinas ini juga
menangani pengelolaan sampah rumah tangga, pasar, fasilitas umum. Sampah dikumpulkan
ke tempat penampungan sampah sementara dari sumber-sumber timbulan sampah (bak
sampah,TPS, tong sampah, container sampah) lalu diangkut oleh truk pengangkut sampah ke
TPA Kecamatan Kualuh Selatan Desa Damuli Kebun, namun sebagian sampah tersebut
76
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
dikurangi melalui adanya pemulung barang bekas seperti logam, plastik, dan kertas yang
dijual ke penampung (pengepul). Kantor Pasar dan Kebersihan membawahi 3 (tiga) seksi
yaitu Seksi Kebersihan, Seksi Pengelolaan Pasar dan Seksi Pertamanan.
Pelayanan pengelolaan sampah secara rutin mencakup 5 kecamatan dari 8 kecamatan yakni
Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Na IX-X, dan Marbau dimana pelayanan
pengelolaan sampah dilakukan mulai dari pengambilan sampah dari tempat penampungan
sementara (TPS) sampai pengangkutan ke TPA ataupun pengelolaan sampah diambil dari
pekan/pasar yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sedangkan
dari sumber sampah ke TPS, pengelolaan dilakukan oleh masyarakat atau petugas
kebersihan (penyapu jalan).
Tabel 3.14 Daftar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan persampahan
PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
- Menyusun target pengelolaan sampah PMA /
Bappeda / BLH / PU /
skala kab/kota PMDN / -
Dispaskeb
NJO
- Menyusun rencana program
Persampahan dalam Bappeda / BLH / PU /
- -
rangka percapaian target Dispaskeb
77
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Ketersediaan Pelaksanaan
Peraturan ada Tidak Efektif Belum Tidak Keterangan
(sebutkan) ada dilaksa efektif efektif
nakan dilaksanakan dilaksanakan
PERSAMPAHAN
- Target capaian pelayanan RTRW /
pengelolaan persampahan di Belum ada
RDTR / - - - -
Kab/Kota ini pelaksanaan
RTBL
- Kewajiban dan sanksi bagi
Pemerintah Kab/Kota dalam RTRW /
Belum ada
menyediakan layanan RDTR / - - - -
pelaksanaan
pengelolaan sampah RTBL
78
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
- Pembagian kerja
pengumpulan sampah dari
sumber ke TPS, dari TPS ke
RTRW /
TPA, pengelolaan di TPA, dan
pengaturan waktu
RDTR / - - - -
Belum ada
RTBL
pengangkutan sampah dari pelaksanaan
TPS ke TPA
- Kerjasama pemerintah
kab/kota dengan swasta atau RTRW /
Belum ada
pihak lain dalam pengelolaan RDTR / - - - -
pelaksanaan
sampah RTBL
79
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
80
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
81
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Berdasarkan pada hasil analisis terhadap wilayah di Kabupaten Labuhanbatu Utara serta
syarat yang harus dimiliki oleh lokasi TPA, maka Lokasi yang cocok untuk TPA di Kabupaten
Labuhanbatu Utara adalah di Kecamatan Kualuh Selatan Desa Damuli Kebun, dengan luas
lahan yang dibutuhkan untuk menampung timbulan sampah sampah sampai tahun 2031
seluas 20 Ha.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) (N= 400 rumah tangga) terhadap
pengelolaan sampah rumah tangga sebagai berikut :
Tidak tahu
Grafik memperlihatkan pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan hasil studi EHRA
hanya 9,5% saja yang dinilai cukup baik antara lain :
1. Dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebesar 10,3 %
2. Dikumpulkan pendaur ulang 0,5 %
3. Di buang ke lubang dan ditutup tanah sebesar 0,3%
82
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tidak pernah
Tidak tahu
94.0
83
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Truk Pengepul
Sampah BAK TPS
Tempat Betor sampah sampah
rumah
sampah
tangga /
UKM
Sungai
Lahan
Dibakar kosong
Sumber: Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
85
Buku Putih
Buku Putih Sanitasi
Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu Utara,
Utara, 2014
2014
Tabel 3.16 Cakupan layanan persampahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Volume Terlayani
Nama Jumlah Timbulan Institusi Tidak Terlayani
No 3R TPA
Kecamatan Penduduk Sampah Pengelola
(orang) (ton) (%) (M3) (%) (M3) (%) (Kg) (%) (Kg)
AEK KUO
1 29.303 1,275 ton/hr - - - - 14% 1275 kg 86,0% 7515,9 Kg
2 AEK NATAS 33.914 1,195 ton/hr - - - - 11,75% 1195 kg 88.25% 8.979,2 Kg
3 KUALUH HILIR 31.964 - - - - - - - - -
12,914
4 KUALUH HULU 65.579 - - - - 65,64% 12.914 kg 34,36% 6.759,7 Kg
ton/hr
KUALUH
5 28.796 0,250 ton/hr - - - - 2,89% 250 kg 97,11% 8.388,8 Kg
LEIDONG
KUALUH 3,348
6 56.656 - - - - 19,7% 3.348 kg 80,3% 13.648,8 Kg
SELATAN ton/hr
MARBAU 2,072
7 38.623 - - - - 17,88% 2.072 kg 82,12% 9.514,9 Kg
ton/hr
NA IX-X 1,993
8 50.624 - - - - 13,12% 1.993 kg 86,88% 13.194,2 Kg
ton/hr
Sumber: Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
Catatan : asumsi besaran timbulan sampah menggunakan data sumber sampah rumah semi permanen yaitu 2 – 2,25 L/orang/hari atau
0,3 – 0,35 Kg/orang/hari. (SNI 03.3242-1994)
86
Buku
Buku Putih
Putih Sanitasi
Sanitasi
Kabupaten
Kabupaten Labuhanbatu
Labuhanbatu Utara,
Utara, 2014
2014
Tabel 3.17 Kondisi Prasarana dan Sarana yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kondisi
No Jenis Prasarana / Sarana Satuan Jumlah/ Kapasitas Rotasi/Hari Keterangan
Berfungsi Tidak berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
1 Pengumpulan Setempat
3
- Gerobak Unit 5 - V - @2m
3
- Becak/Becak Motor Unit 3 - V - @ 2 – 2,5 m
2 Penampungan Sementara
3
- Bak Biasa Unit 3 - V - @4m
- Container Unit - - - - -
3
- Transfer Depo Unit 5 - V - @5m
3 Pengangkutan
3
- Dump Truck Unit 5 2 V - @6m
3
- Arm Roll Truck Unit 2 2 V - @6m
- Compaction Truck Unit - - - - -
4 (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
- TPS 3R - - - - -
- SPA (stasiun peralihan antara) - - - - -
5 TPA/TPA Regional
- Sanitary landfill Ha - - - - -
- Controlled landfill Ha - - - - -
- Open dumping Ha 4 Ha - V - Pinjam pakai lahan
PTPN IV Mambang
Muda PTPN IV Kebun
Berangir
6 Alat Berat
- Bulldozerl Unit - - - -
- Whell/truck loader Unit - - - -
- Excavator / backhoe Unit - - - -
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
87
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Keterangan:
Tuliskan semua daftar program/program layanan persampahan yang ada di wilayah kajian Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
* Program/kegiatan Persampahan berbasis masyarakat : seluruh program/kegiatan air limbah domestik yang menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat
mulai dari tahap persiapan masyarakat, perencanaan, pembangunan, sampai operasi dan pemeliharaan.
** Tahun program/kegiatan diisi program/kegiatan 3-5 tahun sebelumnya
*** Penerima manfaat diisi jumlah laki-laki dan perempuan yang menerima manfaat di setiap lokasi
88
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
**** Kondisi berdasarkan keterangan SKPD dan kunjungan lapangan terhadap beberapa lokasi yang telah ditentukan.
Keterangan :
Tidak adanya pengelolaan sampah oleh masyarakat, karena sebagian besar penanganan sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara dilakukan
dengan cara dibakar.
89
BukuBuku
Putih Sanitasi
Putih Sanitasi
Kabupaten Humbang
Kabupaten Hasundutan,
Labuhanbatu 2013
Utara, 2014
Gambar 3.13 Kegiatan Penyuluhan atau Sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten Labuhanbatu Utara
NO KEGIATAN / BERITA TAHUN DINAS PELAKSANA TUJUAN KEGIATAN KHALAYAK SASARAN PESAN KUNCI PEMBELAJARAN
(RANGKUMAN BERITA)
1 Sosialisasi kebijakan 2014 Dinas Pasar, Kebersihan dan Meningkatkan kesadaran Kepala desa, lurah,
pengelolaan Pertamanan Kabupaten masyarakat untuk hidup camat dan tokoh
- -
persampahan Labuhanbatu Utara bersih serta lingkungan masyarakat.
yang indah
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
90
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
91
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
Potensi
-
- - - - - -
2 Sampah
Sumber : Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
92
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
93
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
dialirkan secara terkendali dan lebih banyak memiliki kesempatan untuk meresap ke dalam
tanah. Hal ini dimaksudkan agar konservasi air tanah dapat berlangsung dengan baik dan
dimensi struktur bangunan sarana drainase dapat lebih efisien. Sub bab ini menjelaskan
detail kondisi riil pengelolaan drainase lingkungan saat ini, baik aspek kuantitas dan
kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya dan permasalahan prioritas
yang dihadapi.
3.5.1 Kelembagaan
Pada dasarnya aspek legal formal pengelolaan drainase di tingkat kota/daerah
permukiman di Kabupaten Labuhanbatu Utara belum memiliki perda terkait pengelolaan
drainase perkotaan.
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten SWASTA Masyarakat
PERENCANAAN
94
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
95
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
96
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
- Kewajiban dan - - - - - -
sanksi bagi
masyarakat untuk
memelihara sarana
drainase
perkotaansebagai
saluran pematusan
air hujan
97
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
primer atau disalurkan ke pembuangan akhir, saluran ini merupakan saluran lanjutan
dari saluran tersier
Pembuatan sistem jaringan drainase tersier selebar 0,5 - 1 meter yang
pengembangannya saling terintegrasi dan terpadu dengan sistem jaringan drainase
wilayahnya, terutama di wilayah pemukiman yang belum ada jaringan drainasenya,
dan di wilayah permukiman baru. Saluran ini terdapat pada jalan-jalan kecil, yang
menyalurkan air hujan ke saluran yang lebih besar.
Jenis saluran yang akan dikembangkan dapat berupa drainase sistem tertutup yang
biasanya dikembangkan di pusat pemerintahan, perdagangan, dan jasa. Sedangkan
drainase sistem terbuka sebagian besar dikembangkan di lingkungan permukiman.
Gambar 3.14 Grafik Persentase Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin
27.5
Ya
72.5 Tidak
Berdasarkan hasil studi EHRA diketahui bahwa rumah tangga yang mengalami banjir rutin
27,5 % dan 72,5 % tidak mengalami banjir secara rutin (N= 400 rumah tangga).
98
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Peta 3.4 Peta Jaringan Drainase dan Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara
99
Buku Putih Sanitasi
KabupatenBuku Putih Sanitasi
Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Lubang pembuangan
Air bekas mandi
Pembuangan air
Air cuci pakaian cucian Saluran /
Alat-alat bangunan sungai
Jalan /
Ruang publik
100
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.26 Cakupan layanan pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Wilayah Genangan
Nama Kecamatan
No Luas Ketinggian Lama Frekuensi
/Kelurahan Penyebab
(Ha) (M) (jam/hari) (kali/tahun)
1 Kec.aek kuo 3753 0,2 3 2 Hujan
2 Kec.aek natas 1017 0,3 6 2 Hujan
Desa adian torop 158,10 0,3 6 2 Hujan
3 Areal pasang surut
Kec.kualuh hilir 7709,6 0,3 4 365
air laut
Areal pasang surut
Kel.kampung mesjid 994,77 0,3 4 365
air laut
Areal pasang surut
Desa sei sentang 2617,55 0,3 4 365
air laut
4 Kec.kualuh hulu 1912,17 0,5 7 1 Hujan dan tanggul
5 Areal pasang surut
Kec.kualuh leidong 6806,4 0,3 4 365
air laut
Areal pasang surut
Kel.tanjung leidong 454,05 0,3 4 365
air laut
Areal pasang surut
Desa air hitam 2637,65 0,3 4 365
air laut
6 Kec.kualuh selatan 1033,53 0,5 4 1 Hujan
Desa sidua-dua 37,81 0,5 4 1 Hujan
Desa siamporik 457,3 0,5 4 1 Hujan
7 Kec.marbau 1067,7 0,3 4 1 Hujan dan tanggul
Desa sipare-pare hilir 1248,82 0,3 4 1 Hujan
Desa lubo rampah 138,69 0,3 4 1 Hujan
8 Kec.na ix-x 1662 0,2 3 1 Hujan
Kel.aek kota batu 52,22 0,2 3 1 Hujan
Keterangan : Dinas Pekerjaan Umum (hasil analisis)
101
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.27 Kondisi sarana dan prasarana drainase di Kabupaten Labuhanbatu Utara
No Jenis Prasarana / Satuan Jumlah / Kondisi Frekuensi
Sarana Kapasitas Berfungsi Tdk Pemeliharaan
Berfungsi (kali/tahun)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
1 Saluran Primer - - - - -
-S, Primer A M - - - -
-S, Primer B M - - - -
2 Saluran Sekunder
-Saluran Sekunder A1 M - - - -
-Saluran Sekunder A2 M - - - -
-Saluran Sekunder B1 M - - - -
3 Bangunan Pelengkap
-Rumah Pompa Unit - - - -
-Pintu Air unit - - - -
N I H I L
Keterangan : Tidak ada data
102
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
103
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
17% 5 TBC
23%
6 Tidak ada
0%
Berdasarkan focus discussion group yang diikuti masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara,
penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat mengenai masalah sampah dan
kebersihan lingkungan sebesar 30%. Sosialisasi mengenai CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
sebesar 23%. Sosialisasi mengenai Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 17%.
Untuk penyuluhan tentang penyakit TBC sebesar 13%. Dan 17% diantaranya tidak pernah
mengikuti penyuluhan atau sosialisasi.
Jenis Kegiatan/
Tahun mulai
Nama Provider/Mitra Kontribusi
No operasi/ Volume Potensi Kerjasama
Potensial Terhadap
Berkontribusi
Sanitasi
1 - - - - -
2 - - - - -
104
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.31 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi per Komponen Drainase Perkotaan
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2010 - 2014
Perkiraan biaya OM
berdasarkan
1.c - - - - - - -
infrastruktur
terbangun
Tabel 3.32 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Komponen Drainase Perkotaan
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2009 – 2013
No. SKPD 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbuhan
(%)
a b c d E f G h I
Dinas
Tarukim
1 Retribusi 0 0 0 0 0 0 0%
Drainase
2 Potensi - - - - - - -
drainase
N I H I L
105
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
No Permasalahan mendesak
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya drainase
1
lingkungan masih rendah
2 Sarana dan prasarana saluran drainase masih kurang memadai
3 Fungsi perencanaan drainase yang masih kurang
4 Belum adanya regulasi yang mengatur tentang drainase lingkungan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air minum, perlu adanya peningkatan sarana dan
prasarana pendukung seperti pipa, tandon, reservoir, dan prasarana pendukung lainnya.
106
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Arahan pengembangan air bersih adalah dengan pengembangan saluran perpipaan air bersih
yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyediakan suatu penyediaan air bersih secara
komunal. Untuk itu, perlu adanya rencana pengembangan air bersih yang meliputi:
1. Pembangunan penampung air hujan;
2. Pembangunan hidran umum;
3. Mengembangkan sistem sumur resapan pada lokasi-lokasi tertentu yang mempunyai
aquifer tanah dalam yang mampu menahan air;
4. Pengembangan air bersih dengan sistem perpipaan
5. Program penghematan pemakaian air.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) terhadap pengelolaan air minum,
masak, mencuci peralatan minum, makan dan masak sebagai berikut:
107
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.17 Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak
Lainnya 1.00%
1.00%
Air dari waduk/danau 0.00%
0.00%
Air dari sungai 6.25%10.50%
Air hujan 20.25%
20.50%
Mata air tdk terlindungi 1.50%
1.25%
Mata air terlindungi 6.50%
5.75%
Air sumur gali tdk terlindungi 11.75%
9.50% (Masak)
Air sumur gali terlindungi 27.00%
25.25% (Minum)
Air sumur pompa tangan 25.50%
23.00%
Air kran umum -PDAM/PROYEK 0.75%
0.75%
Air hidran umum 0.75%
1.00%
Air Ledeng dari PDAM 0.00%
0.00%
Air isi ulang 11.00% 35.50%
Air botol kemasan 2.00%
0.00%
Berdasarkan hasil studi EHRA mengacu kepada standard WHO dan Unicef diketahui bahwa
masih ada penduduk yang menggunakan sumber air minum dan masak tidak terlindungi
sebesar 81,5% terdiri dari sumur gali tidak terlindungi sebesar 21,25%, mata air tidak
terlindungi sebesar 2,75%, air hujan 40,75%, air dari sungai 16,75%, air dari waduk 0,0%.
Selebihnya menggunakan sumber air minum dan masak yang dinilai terlindungi antara lain
mata air terlindungi sebesar 12,25%, sumur pompa tangan sebesar 48,5%, air kran umum
sebesar 1,5%, air hidran umum sebesar 1,75%, air isi ulang sebesar 46,5%, dan air botol
kemasan sebesar 2%.
108
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
4 Kapasitas 10 Ltr/detik
terpasang
5 Jumlah sambungan 400 SR dan 59SR
109
Buku Putih
Buku Putih Sanitasi
Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
110
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Untuk industri rumah tangga yang belum memiliki IPAL dan pengolahan limbahnya belum optimal, maka
kedepannya perlu dibangun IPAL agar pengolahan limbahnya menjadi lebih optimal dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan. Pembangunan IPAL dapat dilakukan secara bertahap karena biaya
yang dibutuhkan cukup tinggi. Selain karena keseluruhan industri yang ada belum memiliki IPAL,
permasalahan lain yang dihadapi dalam penanganan limbah industri rumah tangga antara lain
terbatasnya lahan untuk pembuatan IPAL Komunal, rendahnya kesadaran pelaku industri rumah tangga
tersebut untuk membuat IPAL serta belum optimalnya pemantauan terhadap limbah cair industri rumah
tangga.
Tabel 3.35 Pengelolaan limbah industri rumah tangga Kabupaten Labuhanbatu Utara
Jenis Industri Rumah Lokasi Jumlah Jenis Kapasitas
Tangga Industri RT Pengolahan (m3/hari)
Penjahit pakaian Kec. Kualuh Selatan 45 ?
Kec. Kualuh Hulu 85
Kec. Na IX-X 82
Kec. Aek Kuo 14
Kec. Aek Natas 16
Kec. Kualuh Leidong 30
Kec. Kualuh Hilir 61
Kec. Marbau 53
Pandai Besi Kec. Kualuh Selatan 18 ?
Kec. Kualuh Hulu 18
Kec. Na IX-X 7
Kec. Aek Kuo 4
Kec. Aek Natas 3
Kec. Kualuh Leidong 1
Kec. Kualuh Hilir 6
Pengisisan ulang Kec. Kualuh Selatan 15 ?
Kec. Kualuh Hulu 17
Kec. Aek Kuo 5
Kec. Aek Natas 4
111
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Kec. Kualuh Leidong 4
Kec. Kualuh Hilir 2
Kec. Marbau 4
Pangkas Kec. Kualuh Selatan 23 ?
Kec. Kualuh Hulu 42
Kec. Na IX-X 33
Kec. Aek Kuo 6
Kec. Aek Natas 3
Kec. Kualuh Leidong 10
Kec. Kualuh Hilir 24
Kec. Marbau 47
Reparasi sepeda Kec. Kualuh Selatan 47 ?
motor Kec. Kualuh Hulu 61
Kec. Na IX-X 75
Kec. Aek Kuo 26
Kec. Aek Natas 24
Kec. Kualuh Leidong 38
Kec. Kualuh Hilir 50
Kec. Marbau 59
Reparasi mobil Kec. Kualuh Selatan 19 ?
Kec. Kualuh Hulu 13
Kec. Aek Kuo 3
Kec. Aek Natas 4
Kec. Marbau 14
Reparasi TV/Radio Kec. Kualuh Selatan 3 ?
Kec. Kualuh Hulu 11
Kec. Aek Kuo 1
Kec. Aek Natas 3
Kec. Kualuh Leidong 2
Kec. Kualuh Hilir 7
Kec. Marbau 12
Pembuatan Roti Kec. Kualuh Selatan 15 ?
Kec. Kualuh Hulu 12
Kec. Aek Kuo 8
Kec. Kualuh Leidong 11
Kec. Marbau 2
Pembuatan jamu Kec. Kualuh Selatan 3 ?
Kec. Aek Kuo 2
Kec. Marbau 3
Doorsmeer Kec. Kualuh Selatan 4 ?
Kec. Kualuh Hulu 8
Kec. Aek Kuo 9
Kec. Aek Natas 1
Kec. Kualuh Leidong 1
Kec. Marbau 4
Kilang padi Kec. Kualuh Selatan 2 ?
Kec. Aek Natas 2
Kec. Kualuh Leidong 6
Kec. Kualuh Hilir 7
Pengolahan kayu Kec. Kualuh Selatan 1 ?
112
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
113
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pembuatan batu Kec. Kualuh Selatan 2 ?
Kec. Kualuh Hulu 6
Penjahit Bordir Kec. Kualuh Hulu 5
Kec. Aek Kuo 2
Kec Aek Natas 7
Kec. Kualu Leidong 4
Kec. Marbau 3
Kec. Kualuh Hilir 3
Kec. Na IX-X 7
Penjahit gorden Kec. Aek Natas 1
114
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
3.6.3 Pengelolaan Limbah Medis
Limbah medis adalah limbah yang biasanya bersumber dari kegiatan pelayanan di puskesmas, rumah
sakit, dan balai pengobatan (klinik), baik yang berbentuk limbah cair maupun limbah padat. Limbah medis
dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan
beracun (limbah ipal). Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap
masyarakat atau lingkungan, maka rumah sakit harus melakukan pengelolaan limbahnya secara khusus.
Kebijakan penanganan limbah medis yang berasal dari rumah sakit yang ada di Kabupaten Labuhanbatu
Utara adalah bahwa pengelolaan limbah dilakukan oleh masing-masing rumah sakit sehingga rumah sakit
bertanggung jawab untuk membangun dan mengolah limbah medisnya. Pengelolaan limbah medis
tersebut dengan cara membangun IPAL (untuk pengolahan limbah cair) atau pembakaran melalui
incinerator (untuk pengolahan limbah padat).
Namun dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara, baru Puskesmas Gunting Saga
dan puskesmas Kota Batu yang sudah memiliki IPAL dan Incinerator. Sedangkan Puskesmas Tanjung
Leidong hanya memiliki Incenerator. Pembangunan IPAL untuk limbah cair dibangun untuk menampung
limbah khususnya dari unit gawat darurat 24 jam yang berada dimasing-masing puskesmas. IPAL
puskesmas Gunting Saga dibuat pada tahun 2011 dan IPAL puskesmas Kota Batu pada tahun 2012, dan
pihak puskesmas bertanggung jawab atas limbah cair tersebut untuk kepada Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dengan demikian, umumnya rumah sakit dan puskesmas yang ada belum
memiliki sarana pengelolaan limbah medis sendiri, baik IPAL maupun incinerator. IPAL yang ada hanya
berupa septic tank dan belum layak untuk mengolah limbah cair dari kegiatan medis. Dari 14 (empat
belas) Puskesmas, 2 (dua) Rumah Sakit, limbah padatnya dibakar sendiri dan yang tidak memiliki IPAL
masih membuang limbahnya di saluran terbuka/drainase.
115
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.36 Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan
Nama Fasilitas Jenis Pengolahan Limbah Kapasitas
Lokasi
Kesehatan Medis (m3/hari)
Kec. Kualuh Hulu, Aek Limbah padat dan cair 3
RSUD Aek Kanopan 1 m /hari
Kanopan
Rumah Sakit Mambang Kec. Kualuh Hulu, Aek 3
Limbah padat dan cair 1 m /hari
Muda Kanopan
Rumah Sakit Ayah & 3
Kampung Pajak Limbah padat dan cair 1 m /hari
Bunda
Rumah Bersalin Siti 3
Aek Kanopan Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Roilan
Rumah Bersalin Siti 3
Aek Kanopan Limbah padat dan cair 1 m /hari
Flora
Rumah Bersalin Siti H. 3
Marbau Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Mustakim
Klinik Siti Roilan 3
Aek Kanopan Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
3
Puskesmas Sonomartani Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Kec. Aek Natas, Bandar 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Durian
3
Puskesmas Kec. Kualuh Hulu, Londut Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Kec. Kualuh Hulu, Aek 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Kanopan
Kec. Kualuh Hulu, 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Sukarame
Kec. Kualuh Leidong, Limbah padat dan cair 3
Puskesmas 0,5 m /hari
Tanjung Leidong dengan Incinerator
Kec. Kualuh Hilir, Kuala 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Bangka
Kec. Kualuh Hilir, 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5m /hari
Kampung Mesjid
Kec. Kualuh Selatan, 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Simangalam
Kec. Kualuh Selatan, IPAL limbah cair & 3
Puskesmas 0,5 m /hari
Gunting Saga Incenerator
Kec. Kualuh Selatan, 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Tanjung Pasir
3
Puskesmas Kec. Aek Natas, Simonis Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
3
Puskesmas Kec. Aek Kuo, Aek Korsik Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
3
Puskesmas Kec. Marbau, Belongkut Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
3
Puskesmas Kec. Marbau, Marbau Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Kec. Na IX-X, Kampung 3
Puskesmas Limbah padat dan cair 0,5 m /hari
Pajak
IPAL Limbah cair & 3
Puskesmas Aek Kota Batu 0,5 m /hari
Incenerator
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Utara, Tahun 2014
116
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 4
PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG
DIRENCANAKAN
Bab ini menjelaskan rencana detail program dan kegiatan untuk tahun 2015 (n+1), dan program
serta kegiatan sanitasi yang sedang berjalan saat ini (tahun 2014) yang dilakukan oleh kabupaten,
provinsi, pusat maupun oleh masyarakat, donor, dsb.
Data program dan kegiatan yang sedang berjalan tahun 2014 diperoleh dari laporan monev
triwulan pertama Bappeda tahun 2014. Sedangkan data program dan kegiatan yang direncanakan tahun
2015 diperoleh dari buku RKPD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014, dimana pada akhir bulan Juli
2014 ini dalam proses pembahasan KUA PPAS.
Tabel 4.1: Rencana program dan kegiatan PHBS terkait Sanitasi (n+1)
Rencana Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi Tahun 2015
Sumber SKPD Sumber
Nama program/ Indikasi biaya
No Satuan Vol pendanaan/ penanggung dokumen
kegiatan (Rp)
pembiayaan jawab perencanaan
1 Program
Pengembangan Media Dinas RKPD Kab.
Promosi dan Informasi Keg 1 140,000,000 APBD-II
Kesehatan Labura 2014
Sadar
Hidup Sehat
2 Program Penyuluhan Dinas RKPD Kab.
Masyarakat Pola Hidup Keg 1 59,500,000 APBD-II
Kesehatan Labura 2014
Sehat
3 Program Peningkatan
Pendidikan tenaga Dinas RKPD Kab.
Keg 1 76,000,000 APBD-II
penyuluh kesehatan Kesehatan Labura 2014
4 Program Penyuluhan
Dinas RKPD Kab.
Menciptakan Keg APBD II
1 55,000,000
Lingkungan Sehat Kesehatan Labura 2014
117
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Sumber SKPD Sumber
Nama program/ Indikasi biaya pendanaan/ penanggung dokumen
No Satuan Vol
kegiatan (Rp) pembiayaan jawab perencanaan
5 Program Sosialisasi
Dinas RKPD Kab.
Kebijakan Lingkungan Keg APBD II
1 75,000,000
Sehat Kesehatan Labura 2014
Total rencana Program dan Kegiatan PHBS dan Promosi Higiene Tahun 2015 adalah sebesar Rp
405.500.000,-
118
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Tabel 4.3: Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik (tahun n+1)
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2015
Sumber SKPD Sumber
Nama program/ Indikasi biaya
No Satuan Vol pendanaan/ penanggung dokumen
kegiatan (Rp)
pembiayaan jawab perencanaan
1 Program
Pemantauan Kualitas RKPD Kab.
Lingkungan Kegiatan 1 34,360,000 APBD-II BLH
Labura 2014
(Pengujian sampel
limbah Pabrik)
2 Program Koordinasi
penyusunan AMDAL RKPD Kab.
Kegiatan 1 70,000,000 APBD-II BLH
Labura 2014
3 Program
Pembangunan
Saluran Limbah
Dinas RKPD Kab.
Pustu Pangkalan APBD-II
Paket 1 150,000,000
Lunang dan Polindes Kesehatan Labura 2014
Pangkalan Lunang
serta Pemasangan
Jerjak
Sumber data: RKPD Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014
Total rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2015 adalah sebesar Rp
254.360.000,-
119
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 4.4: Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Sedang Berjalan
Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2014
Nama program/ Sumber Lokasi Pelaksana
No Satuan Vol Biaya (Rp)
kegiatan dana kegiatan kegiatan
1 Program
Pemantauan Kualitas
Lingkungan
Keg 1 34,360,000 APBD-II Kab. Labura BLH
(Pengujian sampel
limbah Pabrik)
2 Program Koordinasi
penyusunan AMDAL Keg 1 70,000,000 APBD-II Kab. Labura BLH
Sumber data: DPA Badan Lingkungan Hidup Kab. Labuhanbatu Utara Tahun 2014.
Total Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2014 adalah sebesar Rp
104.360.000,-bersumberdari APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014.
3 Program
Pengembangan
Teknologi
RKPD. Kab.
Pengolahan 500,000,000
Paket 1 DAK BLH
Persampahan Labura 2014
(Pengadaan Mesin
Kompos dan
perangkat lainnya)
120
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
4 Program Sosialisasi
Kebijakan RKPD. Kab.
Pengelolaan Keg 1 300,000,000 APBD-II BLH
Persampahan Labura 2014
5
Program Peningkatan
Pengelolaan
Persampahan 3,482,180,900 RKPD. Kab.
(pembayaran honor Paket 1 APBD-II DPKP-LBU
Labura 2014
petugas kebersihan
serta pembelian
perlengkapannya
Total rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan 2015 adalah sebesar Rp 5.117.180.900,-
bersumber dari APBD II, dan Rp 850.000.000,- bersumber dari DAK.
121
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Tabel 4.7: Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Perkotaan(tahun n+1)
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Perkotaan Tahun 2015
Sumber SKPD Sumber
Nama program/ Indikasi biaya
No Satuan Vol pendanaa penanggu dokumen
kegiatan (Rp)
n ng jawab perencanaan
PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BAKU
1 Pembangunan Sumur RKPDKab.
Bor dan MCK Dsn.
Sungai Bilik Desa Paket 1 250,000,000 APBD-II Dinas PU Labura
Kelapa Sebatang Kec. TA.2014
Kualuh Leidong
PROGRAM PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN GORONG-GORONG
2 Lanjutan Pembuatan
Parit Beton Kiri/Kanan
Paket 1 RKPD KAB.
Jln. Suka Rame Lingk. V 500,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Kel. Aek Kanopan
Timur Kec. Kualuh Hulu
3 Pembuatan Parit Beton
Paket 1 RKPD KAB.
Ds. Sei Apung Kec. 200,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Kualuh Hilir
4 Lanjutan Pembuatan
Parit Beton Dsn. I Pasar Paket 1 RKPD KAB.
750,000,000 APBD-II Dinas PU
Lori Ds. Pasang Lela LABURA 2014
Kec. NA. IX-X
5
Pembangunan Drainase
Paket 1 RKPD KAB.
Desa Sidua-dua Kec. 500,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Kualuh Selatan
6 Pembuatan Parit Beton
Paket 1 RKPD KAB.
dsn. IV - V Kp. Yaman 500,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Kec. Aek Natas
7 Pembuatan Parit Beton
Jl. KH. Ahmad Dahlan Paket 1 RKPD KAB.
100,000,000 APBD-II Dinas PU
Kel. Aek Kanopan Kec. LABURA 2014
Kualuh Hulu
8 Pembuatan Parit Beton
Kiri/Kanan Jln.
Paket 1 RKPD KAB.
Angkatan 66 Menuju 800,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Lingk. Pulo Tarutung I
Kec. Kualuh Hulu
9 Pembuatan Parit Beton
Lk. I Aek Kanopan - Lk. Paket 1 RKPD KAB.
100,000,000 APBD-II Dinas PU
III B Aek Kanopan Kec. LABURA 2014
Kualuh Hulu
10 Lanjutan Pembuatan
Parit Beton Dsn VI Usulan Dinas PU
Pengujung Desa Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Hasang Kec. Kualuh Tahun 2013
Selatan
122
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
11
Pembuatan Parit Beton Usulan Dinas PU
Dsn Suka Jadi, Desa Paket 1 200,000,000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Kec. Kualuh Selatan Tahun 2013
123
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
22 Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Jalan Binanga I B Desa Paket 1 400.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Kampung Pajak
Tahun 2013
Kecamatan Na IX-X
23 Pembuatan Parit Beton
Jalan Gang Mesra Usulan Dinas PU
Dusun I C Desa Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Kampung Pajak Tahun 2013
Kecamatan Na IX-X
24 Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Dusun Terang Bulan Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Desa Terang Bulan
Tahun 2013
Kecamatan Aek Natas
25 Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Dusun Kongsi Enam Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Desa Terang Bulan
Tahun 2013
Kecamatan Aek Natas
26 Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Simpang Panigoran – Paket 1 1.500.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Pulau Jantan
Tahun 2013
Kecamatan Na IX-X
27 Lanjutan Pembuatan
Parit Beton Dusun VI Usulan Dinas PU
Pangujungan Desa Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Hasang Kecamatan Tahun 2013
Kualuh Selatan
28 Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Dusun Suka Jadi Desa Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Damuli Kecamatan
Tahun 2013
Kualuh Selatan
29 Pembuatan Parit Beton
Dusun Kp. Lalang Desa Usulan Dinas PU
Gunung Melayu Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Kecamatan Kualuh Tahun 2013
Selatan
30 Lanjutan Pelebaran dan
Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Simpang Suka Rame Paket 1 10.000.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
menuju Suka Rame
Tahun 2013
Kecamatan Kualuh
Hulu
31 Pembuatan Parit Beton
Usulan Dinas PU
Simpang Panigoran – Paket 1 2.000.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Pulo Jantan Kecamatan
Tahun 2013
Na IX-X
PEMBANGUNAN TURAP/TALUD/BRONJONG
32 Pembangunan
Paket 1 RKPD KAB.
Bronjong di Sungai 500,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Marbau Kec. Marbau
124
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
33 Pembuatan Bronjong di
Paket 1 RKPD KAB.
Sungai Kualuh Kec. 500,000,000 APBD-II Dinas PU
LABURA 2014
Kualuh Selatan
34 Lanjutan Pembuatan
Bronjong di Bulusoma Paket 1 RKPD KAB.
500,000,000 APBD-II Dinas PU
Desa Siamporik Kec. LABURA 2014
Kualuh Selatan
35 Lanjutan Pembuatan
RKPD KAB.
Tembok Penahan di Paket 1 800,000,000 APBD-II Dinas PU LABURA 2014
Desa Kuala Bangka Kec.
Kualuh Hilir
36 Pembuatan Bronjong
Dsn. V Bangun Rejo Paket 1 RKPD KAB.
800,000,000 APBD-II Dinas PU
Desa Pulo Dogom Kec. LABURA 2014
Kualuh Hulu
37 Pembangunan
Bronjong Dsn. Paket 1 RKPD KAB.
500,000,000 APBD-II Dinas PU
Napompar Ds. LABURA 2014
Pematang Kec. NA. IX-X
38 Pembuatan Bronjong
Dsn. VIII Desa Paket 1 RKPD KAB.
500,000,000 APBD-II Dinas PU
Siamporik Kec. Kualuh LABURA 2014
Selatan
39 Lanjutan Pembuatan
Bronjong Sungai Aek Paket 1 RKPD KAB.
1,000,000,000 APBD-II Dinas PU
Natas Kel. Bandar LABURA 2014
Durian Kec. Aek Natas
40 Pembuatan Bronjong
Sungai Dsn. Usulan Dinas PU
SukarendahKel. Aek Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Kanopan Timur, Kec. Tahun 2013
Kualuh Hulu
41 Pembuatan Bronjong
Usulan Dinas PU
Sungai Dsn. IVPinang Paket 1 1.300.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Lombang Desa Sei Raja,
Tahun 2013
Kec. NA IX-X
42 Lanjutan Pembangunan
/ Pembuatan Bronjong
Ke Hulu dan Ke Hilir
Aliran Sungai Aek Natas Paket 1 RKPD KAB.
200,000,000 APBD-II Dinas PU
Lingk. I Pekan Bandar LABURA 2014
Durian, Kelurahan
Bandar Durian, Kec.
Aek Natas
43 Pembuatan Bronjong
Usulan Dinas PU
Sungai di Dusun Suka Paket 1 200.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Rendah Kecamatan
Tahun 2013
Kualuh Hulu
44 Pembuatan Bronjong di Usulan Dinas PU
Desa Pematang Paket 1 2.000.000.000 BKP-PSU Dinas PU Kab. Labura
Kecamatan Na IX-X Tahun 2013
PEMBANGUNAN RESERVOIR PENGENDALI BANJIR
125
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
45 Pembangunan PSDA.
Bendungan Pembantu Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
800,000,000 APBD-I
DI Aek Palia Kec. PU LABURA 2014
Kualuh Selatan LABURA
46 Pembangunan Benteng PSDA.
Air Asin Dsn. Tkh. Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
400,000,000 APBD-I
Berombang 1 - Kp. PU LABURA 2014
Jawa Kec. Kualuh Hilir LABURA
47 Peninggian Benteng PSDA.
Sungai Kualuh Dsn. Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
300,000,000 APBD-I
Huta Baru Desa Sialang PU LABURA 2014
Taji Kec. Kualuh Selatan LABURA
48 PSDA.
Peninggian Benteng
Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
Sungai Kualuh Dsn. 400,000,000 APBD-I
PU LABURA 2014
Lumban Hariara
LABURA
49 PSDA.
Peninggian Benteng
Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
Sungai Kualuh Dsn. 200,000,000 APBD-I
PU LABURA 2014
Rambong Merah
LABURA
50 PSDA.
Peninggian Benteng
Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
Sungai Kualuh Dsn. Kp. 300,000,000 APBD-I
PU LABURA 2014
Selamat
LABURA
51 Peninggian Benteng PSDA.
Sungai Kualuh Dsn. X Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
300,000,000 APBD-I
PU LABURA 2014
LABURA
52 Peninggian Benteng PSDA.
Sungai Kualuh Dsn. Paket 1 PROVSU, RKPD KAB.
600,000,000 APBD-I
Kp.Jeruk dan Tj.Pasir PU LABURA 2014
Pekan LABURA
Sumber data: RKPD Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014
Total rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Tahun 2014 adalah sebesar Rp9.000.000.000,-
bersumber dari APBD II, Rp25.900.000.000,- bersumber dari APBD I.
126
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
3 Pembuatan Parit Beton
Dsn. II Desa Halimbe, Paket 1 210,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Kec. Aek Natas
4 Pembuatan Parit Beton
Dsn Suka Damai, Desa APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 327,500,000
Damuli Pekan, Kec.
Kualuh Selatan
5 Pembuatan Parit Beton
Gg. Lemon. Dsn V, Desa APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 180,000,000
Simp. Marbau, Kec. Na
IX-X
6 Pembuatan Parit Beton
Dsn Tjg. Rejo, Aek APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 500,000,000
Pamingke, Kec. Aek
Natas
7 Pembuatan Parit Beton
Dsn. K. Simp. Desa APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 350,000,000
Terang Bulan, Kec. Aek
Natas
8 Pembuatan Parit Beton
Dsn I Desa Purworejo, Paket 1 200,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Kec. Aek Kuo
9 Pembuatan Parit Beton
Dsn 8 Sentungan, Desa APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 400,000,000
Aek Korsik, Kec. Aek
Kuo
10 Lanjutan Paret Beton
Dsn.II Desa Belungihit, Paket 1 245,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Kec. Marbau
11 Pembuatan Parit Beton
Dsn 7, Desa Marbau Paket 1 350,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Selatan, Kec. Marbau
12 Pembangunan Saluran
Air Lk. Ujung Tanjung, APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 200,000,000
Kel. Kp. Masjid, Kec.
Kualuh Hilir
13 Pembuatan Parit Beton
Lk. Jatuhan Golok, Kel. APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 500,000,000
Kap. Masjid, Kec.
Kualuh Hilir
14 Pembuatan Parit Beton
Dsn IV, Desa Bandar APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 200,000,000
Lama, Kec. Kualuh
Selatan
15 Pembuatan Parit Beton
Dsn Bopet menuju Dsn
Air salak, Desa Paket 1 200,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Sukarame, Kec. Kualuh
Hulu
16 Pembuatan Parit Beton
Dsn Bopet / Air salak APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 200,000,000
depan Puskesmas Desa
Sukarame, Kec. Kualuh
127
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Hulu
26 Pembuatan Bronjong
Dsn XI, Huta Godang, APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 500,000,000
Desa Pulo Dogom, Kec
Kualuh Hulu
27 Pembuatan Bronjong
Dsn I,II dan III Desa Paket 1 800,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Pematang, Kec Na IX-X
28 Pembuatan Bronjong
Dsn V Aek Jutihan, APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 200,000,000
Desa Hasang, Kec.
Kualuh Selatan
128
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pembangunan Reservoir Pengendali Banjir
29 Pemasangan Batu
Padas Pencegahan
erosi Dsn VI Titi Payung Paket 1 50,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Desa Bangun Rejo, Kec
Na IX-X
30 Pembuatan Tanggul
Penahan Tanah
Longsor Dsn II Desa Paket 1 400,000,000 APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Karang Anyar Kec. Aek
Kuo
31 Pembuatan Tembok
Penahan, Dsn VII Desa APBD-II Kab. Labura Dinas PU
Paket 1 200,000,000
bandar lama, Kec.
Kualuh Selatan
Sumber data: DPA Dinas Pekerjaan Umum Kab. Labuhanbatu Utara TA 2014.
Total Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Tahun 2014 adalah sebesar Rp 7.592.500.000,-
bersumber dari APBD-II, sedangkan Rp 5.600.000.000,- bersumber dari dana Bantuan Keuangan Provinsi
Sumatera Utara (BKP-PSU) Tahun 2014.
4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi (air bersih, air limbah industri rumah tangga,
limbah medis).
Tabel 4.9 : Rencana Program dan Kegiatan KomponenTerkait Sanitasi Saat ini (n+1)
Rencana Program dan Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi Tahun 2015
SKPD Sumber
Nama program/ Indikasi biaya Sumber
No Satuan Vol penanggung dokumen
kegiatan (Rp) pendanaan
jawab perencanaan
129
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
5 Pembuatan Sumur Bor RKPDKab.
Dsn. Sei Puyuh Desa
Paket 1 500,000,000 APBD-II Dinas PU Labura
Simandulang Kec.
Kualuh Leidong TA.2014
6 Pembuatan Sumur Bor RKPDKab.
Dsn. Sempurna Desa
Paket 1 250,000,000 APBD-II Dinas PU Labura
Teluk Pulai Luar Kec.
Kualuh Leidong TA.2014
7 Pembangunan Sumur RKPDKab.
Bor dan MCK Dsn.
Sungai Bilik Desa Kelapa Paket 1 250,000,000 APBD-II Dinas PU Labura
Sebatang Kec. Kualuh TA.2014
Leidong
Program Normalisasi Saluran Sungai
130
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 4.10: Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi Yang Sedang Berjalan
Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi Tahun 2014
Sumber
Nama program/ Indikasi biaya Lokasi Pelaksana
No Satuan Vol pendanaa
kegiatan (Rp) Kegiatan Kegiatan
n
Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong
1 Program Perencanaan
Pembangunan
Dinas PU Kab.
Darainase / Gorong- Dokumen 34 425.237.000 DAU Kab. Labura
Labura
Gorong
2 Program
Pembangunan Dinas PU Kab.
Paket 13 5.542.500.000 DAU Kab. Labura
Darainase / Gorong- Labura
Gorong
3 Program
Dinas PU Kab.
Pembangunan Turap Paket 2 1.500.000.000 DAU Kab. Labura
Labura
dan Bronjong
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
4. Pelaksanaan
Dinas PU Kab.
Normalisasi Saluran Paket 1 100.000.000 DAU Kab. Labura
Labura
Sungai
5. Pembangunan Sumur-
Dinas PU Kab.
Sumur Air Tanah Paket 3 1.200.000.000 DAK Kab. Labura
Labura
7 Pembangunan Sarana
200.000.000 DAU & Dinas PU Kab.
dan Prasarana Air Paket 1 Kab. Labura
601.837.000 DAK Labura
Bersih
131
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Total Rencana Program dan Kegiatan Sanitasi Air Limbah Industri Rumah Tangga Tahun 2014 adalah
sebesar Rp 8.417.737.000,- bersumber dari DAU dan 1.801.837.000,- bersumber dari DAK.
132
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 5
Area Berisiko Sanitasi
Bab ini menyajikan hasil kegiatan penetapan area berisiko sanitasi dan hasil analisis posisi pengelolaan
sanitasi saat ini dan penyebab risiko utama di masing-masing area berisiko. Suatu daerah disebut
beresiko tinggi dalam sanitasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
Tingkat ancaman kesehatan yang tinggi di masa yang akan datang
Infrastruktur sanitasi yang buruk
Perilaku PHBS relatif rendah
Manajemen penanganan sanitasi yang lemah/rendah
Pemahaman masyarakat relatif rendah
Proses penentuan area beresiko dilakukan dengan pengumpulan data pada setiap kelurahan/desa sampel
yaitu 10 desa/kelurahan yang berada pada 6 kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Area beresiko
sanitasi di Kabupaten Labuhanbatu Utara ditetapkan melalui elaborasi data sebagai berikut :
1. Data sekunder yang dikumpulkan dari masing-masing instansi terkait Kabupaten Humbang
Hasundutan, data sekunder yang digunakan antara lain ;
Kepadatan penduduk
jumlah keluarga (KK) miskin
akses air bersih
jumlah jamban pribadi dan luas genangan.
2. Persepsi Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) yang terlibat dalam Kelompok Kerja (Pokja)
Sanitasi Kabupaten Humbang Hasundutan
3. Data Primer yang merupakan data hasil dari Studi EHRA ( Environmental Health Risk Assesment).
Hasil elaborasi dari 3 (tiga) sumber data tersebut dituangkan dalam bentuk peta area berisiko sanitasi,
sebagai berikut :
133
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
134
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
135
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
136
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 5.1 Area berisiko sanitasi komponen air limbah domestik
Wilayah prioritas
No Area Beresiko*)
Air Limbah
1. Risiko 4 Kelurahan Tanjung Leidong
2. Risiko 3 Desa Sidua-dua
Kelurahan Kampung Mesjid
Desa Lubo Rampah
Catatan: *) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3
Untuk area beresiko sanitasi komponen air limbah domestik, yang menjadi wilayah prioritas ada 2 (dua)
kelurahan yaitu kelurahan Tanjung Leidong dan Kelurahan Kampung Mesjid di Kecamatan Kualuh Leidong
dan Kecamatan Kualuh Hilir. Dan yang menjadi wilayah prioritas ada 3 (tiga) desa yaitu desa Sidua-dua
Kecamatan Kualuh Selatan, Kelurahan Kampung Mesjid Kecamatan Kualuh Hilir, dan Desa Lubo Rampah
Kecamatan Marbau. Kelima daerah ini merupakan daerah yang padat penduduknya.
Wilayah prioritas
No Area Beresiko*)
Persampahan
1. Risiko 4 Kelurahan Tanjung Leidong
2. Risiko 3 Desa Adian Torop
Desa Siamporik
Desa Sei Sentang
Desa Air Hitam
Desa Lubo Rampah
Desa Sipare-pare Hilir
Kelurahan Aek Kota Batu
Catatan: *) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3
Untuk area beresiko sanitasi komponen persampahan, yang menjadi wilayah prioritas ada 6 (enam) desa
yaitu desa Adian Torop di Kecamatan Aek Natas, desa Siamporik di Kecamatan Kualuh Selatan, desa Sei
Sentang di Kecamatan Kualuh Hilir, desa Air Hitam di Kecamatan Kualuh Leidong, dan desa Lubo Rampah
dan desa Sipare-pare Hilir di Kecamatan Marbau.
Dan yang menjadi wilayah prioritas ada 2 kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh
Leidong dan Kelurahan Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X. Sebagian daerah yang menjadi wilayah
137
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
prioritas persampahan belum memiliki TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di daerahnya. Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Utara belum memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Wilayah prioritas
No Area Beresiko*)
Drainase
1. Risiko 4 Desa Sidua-dua
Kelurahan Tanjung Leidong
2. Risiko 3 Desa Siamporik
Kelurahan Kampung Mesjid
Desa Lubo Rampah
Catatan: *) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3
Untuk area beresiko sanitasi komponen drainase, yang menjadi wilayah prioritas ada 3 (tiga) desa dan 2
(dua) kelurahan yaitu Desa Sidua-dua, Desa Siamporik, Desa Lubo Rampah, Kelurahan Tanjung Leidong
dan Kelurahan Kampung Mesjid. Wilayah prioritas drainase diatas merupakan daerah yang sering
tergenang air banjir di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
138
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA
Kegiatan studi komunikasi dan media terkait sanitasi yang ada pada Kabupaten Labuhanbatu Utara telah
dilaksanakan dalam suatu forum diskusi (Focus Discussion Group) yang terdiri dari beberapa kelompok
masyarakat, yang terdiri dari :
Kelompok-kelompok dalam Focus Discussion Group mewakili setiap kecamatan yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Acara Focus Discussion Group dilaksanakan oleh anggota pokja sanitasi Kabupaten
Labuhanbatu Utara di kantor Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini dilakukan karena data
sekunder terkait komunikasi dan media yang menggambarkan ”pengalaman dan kapasitas” Kabupaten
Labuhanbatu Utara tentang pemasaran ”isu – isu sanitasi” tidak lengkap. Berikut ini adalah hasil dari
kegiatan Focus Discussion Group terkait studi komunikasi dan media mengenai sanitasi di Kabupaten
Labuhanbatu Utara :
0%
1 Surat Kabar
13%
2 Radio
30%
3 Televisi
23%
4 Papan
7% Pengumuman
5 Spanduk/Poster
27%
6 Tidak Tahu
Berdasarkan hasil Focus Discussion Group dapat dilihat bahwa masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu
Utara paling banyak mendapatkan informasi atau berita dari surat kabar atau koran sebesar 30% dan
televisi sebesar 27%. Dan penyediaan sumber informasi atau berita dari papan pengumuman yang
biasanya terletak diruang publik sebesar 23%. Untuk penyampaian informasi atau berita dari
spanduk/poster yang umumnya berada di jalan-jalan besar sebesar 13% sedangkan sisanya dari radio
139
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
sebesar 7%. Olehkarena itu, sebaiknya jika pihak pemerintah ingin menyampaikan informasi ataupun
berita terkait promosi sanitasi dan hygene akan lebih efektif menggunakan media surat kabar.
10%
1 Waspada
30% 2 Medan Bisnis
20% 3 Metro
4 Realitas
5 Sinar Indonesia Baru
0%
6 Analisa
13%
7 Tidak/jarang baca koran
27%
0%
Ada beberapa surat kabar yang terbit di Kabupaten Labuhanbatu Utara, beberapa diantaranya yang
paling sering dibaca oleh masyarakat adalah : (1) surat kabar waspada sebesar 30%, (2) surat kabar sinar
indonesia baru sebesar 27%, (3) surat kabar analisa sebesar 20%, (4) surat kabar metro sebesar 13%, dan
sisanya sebesar 10% tidak pernah ataupun jarang membaca surat kabar. Umumnya jenis/merek surat
kabar yang paling sering dibaca oleh kelompok wanita ataupun pria dewasa ditentukan oleh instansi
tempat mereka bekerja, karena mereka lebih sering membaca surat kabar dikantor.
140
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
1 Mars.fm
2 One.fm
37%
47% 3 Ras.fm
4 Lainnya
7% 5 Tidak/jarang dengar
0% 10% radio
Hasil dari focus discussion group kelompok wanita dan pria dewasa biasanya mendengarkan radio pada
saat jam kerja atau istirahat. Dan stasiun radio yang paling sering didengar adalah mars sebesar 47%,
stasiun radio one sebesar 10%, dan stasiun radio ras sebesar 7%. Sedangkan 37% diantaranya tidak
pernah atau jarang mendengarkan radio.
0% 3%
1 RCTI
20% 2 Indosiar
33% 3 SCTV
0%
4 Metro TV
3%
5 Trans TV
3%
6 TV One
7 Lainnya
37% 8 Tidak/jarang nonton TV
Untuk nama stasiun televisi yang paling sering ditonton masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah
: (1) Indosiar sebesar 37%, (2) RCTI sebesar 33%, (3) TV One sebesar 20%, (4) SCTV dan Metro TV sebesar
3%, (5) dan sisanya 3% jarang menonton acara di stasiun TV.
141
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 5 Jenis Acara TV yang Paling Sering Ditonton
0% 0%
0%
Berdasarkan hasil studi komunikasi media dalam focus discussion group jenis acara TV yang paling sering
ditonton masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Utara yaitu acara musik sebesar 47% yang mayoritas
adalah kelompok remaja laki-laki dan perempuan. Dan untuk jenis acara berita sebesar 33% yang paling
sering ditonton oleh kelompok pria dewasa. Sedangkan untuk jenis acara sinetron dan infotainment
masing-masing sebesar 10% yang paling banyak ditonton oleh kelompok wanita dewasa.
0% 0% 0% 3% 0%
0%
1 RT
7% 2 RW
3 Lurah/staf kelurahan
10% 30%
4 Kader posyandu
5 Petugas Puskesmas
6 Spanduk
7 Poster
23%
8 Billboard
9 Selebaran
27% 10 Lainnya
11 Tidak dapat info
Sumber informasi tentang sanitasi selain dari media massa, masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara
juga mendapat informasi tentang sanitasi dari lingkungan sekitar. Umumnya masyarakat paling banyak
mengetahui informasi terkait sanitasi dari lurah/staf kelurahan yang memberitahukan masyarakat secara
142
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
langsung maupun dari undangan kegiatan mengenai sanitasi ke rumah-rumah masyarakat. Dan kelompok
wanita dewasa mengetahui informasi tentang sanitasi dari kader posyandu sebesar 27% dan dari petugas
puskesmas sebesar 23%. Sisanya mengetahui informasi tentang sanitasi dari spanduk sebesar 10% dan
dari poster sebesar 7%. Dan sebesar 3% tidak mendapatkan informasi terkait sanitasi selain dari media
massa.
3% 1 Tokoh Agama
3 Penyuluh Kesehatan
4 Guru/Sekolah anak
30%
5 Media massa
57%
6 Papan
pengumuman/spanduk
7 Lainnya
Sumber informasi terkait sanitasi yang paling dipercayai oleh masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara
yang paling besar dari penyuluh kesehatan sebesar 57% karena masyarakat menganggap bahwa penyuluh
kesehatan memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibanding masyarakat umum lainnya mengenai
sanitasi yang baik dan sehat. Sumber informasi kedua yang dipercayai masyarakat tentang sanitasi adalah
media massa sebesar 30%. Untuk media papan pengumuman/ spanduk sebesar 10% dari masyarakat
dipercayai sebagai sarana penyampaian informasi terkait sanitasi. Dan untuk pihak kelurahan, RT, RW
hanya sebesar 3% dipercayai masyarakat sebagai sumber informasi tentang sanitasi.
143
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
0% 0%
1 Arisan
27%
33% 2 Pengajian
3 Rapat RT
4 Penyuluhan Kesehatan
5 Lainnya
0%
6 Tidak pernah ikut
40%
Untuk jenis pertemuan yang pernah diikuti masyakat Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah acara
pengajian sebesar 40% dan acara arisan sebesar 27% , kedua jenis pertemuan ini adalah acara rutin yang
diikuti masyarakat. Dan masyarakat yang mengikuti penyuluhan kesehatan sebesar 33%.
17% 5 TBC
23%
6 Tidak ada
0%
Berdasarkan focus discussion group yang diikuti masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara, penyuluhan
atau sosialisasi yang pernah diikuti masyarakat mengenai masalah sampah dan kebersihan lingkungan
sebesar 30%. Sosialisasi mengenai CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sebesar 23%. Sosialisasi mengenai Stop
BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 17%. Untuk penyuluhan tentang penyakit TBC sebesar 13%.
Dan 17% diantaranya tidak pernah mengikuti penyuluhan atau sosialisasi.
144
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 10 Kesenian Tradisional yang Biasanya Ditonton
0% 0%
20% 1 Endeng-endeng
2 Kuda kepang
3 Komedi/Lawak
7%
4 Tari dan nyanyi
10% 63% 5 Lainnnya
6 Tidak ada
Masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Utara juga sering menonton acara kesenian tradisional yang
seharusnya dapat dimanfaatkan pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk menyampaikan
informasi terkait sanitasi dan hygene. Kesenian tradisional ‘Endeng-Endeng’ yang paling banyak ditonton
sebesar 63%. Acara tari dan nyanyi sebesar 20%, kesenian trasisional kuda kepang sebesar 10%, dan acara
komedi/lawak sebesar 7%.
0% 0%
1 Peringatan hari-hari
besar
33% 2 Upacara adat
3 Festival daerah
53%
4 Lainnya
Kegiatan lingkungan yang pernah dihadiri oleh masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara antara lain
adalah : (1) peringatan hari-hari besar sebesar 53% seperti acara 17 agustus (perayaan hari kemerdekaan
RI), hari kartini, hari guru dan lain-lain ; (2) festival daerah sebesar 33% yang biasanya diadakan oleh pihak
pemerintah kabupaten; (3) upacara adat sebesar 13%.
145
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
I. PENDAHULUAN
Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah
survei partisipatif di tingkat kabupaten yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta
perilaku-perilaku masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi
di tingkat kabupaten sampai desa/kelurahan. Kabupaten dipandang perlu melakukan Studi EHRA karena :
1. Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat
2. Data terkait dengan sanitasi terbatas di mana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa
dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda
3. Isu sanitasi dan higiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui
Musrenbang
4. Terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan
5. EHRA secara tidak langsung memberi “amunisi” bagi stakeholders dan warga di tingkat kelurahan/desa untuk
melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal kesesama warga
atau stakeholders kelurahan/desa.
6. EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang respresentatif di tingkat kabupaten dan kecamatan dan dapat
dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa
Studi EHRA berfokus pada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat, seperti :
A. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup :
1. Sumber air minum
2. Layanan pembuangan sampah
3. Jamban
4. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga
B. Perilaku yang dipelajari adalah yang terkait dengan higinitas dan sanitasi dengan mengacu kepada STBM :
1. Buang air besar
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengelolaan air minum rumah tangga
4. Penglolaan sampah dengan 3R
5. Pengelolaan air limbah rumah tangga (drainase lingkungan)
146
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Studi EHRA dilaksanakan secara penuh oleh Pokja Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan bantuan City Facilitator
dan/atau Provincy Facilitator, bila diperlukan. Adapun yang menjadi tanggung jawab Pokja Kabupaten Labuhanbatu
Utara adalah :
1. Gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan
2. Informasi dasar yang valid dalam penilaian risiko kesehatan lingkungan
3. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi
Hasil studi digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara dan
Strategi Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah penduduk. Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan
random berdasarkan total penduduk di setiap Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survei. Jumlah
responden per Desa/Kelurahan sebanyak 40 responden. Yang menjadi responden adalah Kepala Rumah Tangga
yang dimaksudkan adalah Ibu-Ibu atau anak perempuan yang sudah menikah yamg berumur 18 s/d 65 tahun.
147
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
1.3 Waktu Pelaksanaan Studi
Jadwal pelaksanaan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara direncanakan mulai akhir Mei 2014 sampai awal
Agustus 2014.
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Studi EHRA 2014 Kabupaten Labuhanbatu Utara
Periode
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan Studi EHRA
1.1 Persiapan Studi EHRA
Rapat persiapan untuk :
Membangun kesepahaman tentang studi EHRA
Membentuk Tim Pelaksana studi EHRA
Menyiapkan anggaran studi EHRA
1.2 Penentuan area studi
Penentuan Stratifikasi Desa/Kel wilayah studi EHRA
Penentuan desa/kelurahan wilayah studi EHRA
Penentuan responden terpilih dalam setiap desa/kelurahan
1.3 Pelatihan supervisor, enumerator, dan petugas entri data
Pemilihan supervisor, enumerator, dan petugas entri data
Pelatihan Studi EHRA praktik wawancara bagi enumerator, dan
pelatihan entri data
1.4 Pelaksanaan studi EHRA
1.5 Pengolahan, Analisis Data dan penulisan laporan
Entri Data
Analisis Data
Penulisan Laporan
148
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
II. METODOLOGI DAN LANGKAH EHRA 2014
Tujuan dari persiapan Studi EHRA adalah agar tercapainya kesepakatan dan kesamaan persepsi mengenai langkah
penyusunan, jadwal kerja, pembagian tugas, dan tanggung jawab setiap anggota Pokja Sanitasi Kabupaten
Labuhanbatu Utara dalam Studi EHRA.
Pokja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara yang bertanggung jawab untuk membentuk Tim Studi EHRA, dengan
susunan sebagai berikut :
149
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tim Analisis Data Tukijo Dinkes Labuhanbatu Utara
Arfan Ritonga Dinkes Labuhanbatu Utara
Marganda Dinkes Labuhanbatu Utara
Noor Fadli Dinkes Labuhanbatu Utara
Eni Erawati Dinkes Labuhanbatu Utara
Putra Bapeda Labuhanbatu Utara
10 Enumerator Sri Novita Adian Torop
Iin Marlina Adian Torop
Mayoseva Sidua-Dua
Efda Yensi Sidua-Dua
Rubbeka H. Gaol Siamporik
Susiyanti Siamporik
Serbawaty Sei Sentang
Siti Aisyah Hrp Sei Sentang
Armida Air Hitam
Nurmaya Air Hitam
Imelda Tanjung Leidong
Dewi Pasaribu Lobu Rampah
Nilan Sari Tjg Sipare-Pare Hilir
Asni Banjar M Aek Kota Batu
Rita Kampung Mesjid
Tim Studi EHRA dan rencana pelaksanaan ditandatangani oleh Ketua Tim Teknis dan Pokja Sanitasi Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2014.
Metoda penentuan target area studi survei dilakukan secara geografi dan demografi melalui proses yang
dinamakan Stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan beresiko.
Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga memenuhi kaidah “Probality Sampling” dimana
semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sementara metoda sampling yang
digunakan adalah “Stratified Random Sampling”. Teknik ini sangat cocok digunakan di Kabupaten Labuhanbatu
Utara mengingat area sumber data yang akan diteliti sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan pada daerah
populasi yang telah ditetapkan.
Penetapan strata dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP (Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman) sebagai berikut :
150
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
1. Kepadatan Penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya tiap Kabupaten/Kota telah
mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. Ada beberapa
kecamatan atau desa/kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk relatif tinggi dan lainnya masih sangat
rendah karena sebagian besar lahannya berupa perkebunan dan hutan lindung. Dalam Studi EHRA di
Kabupaten yang kepadatan penduduknya tidak merata akan diutamakan di Kecamatan dan Desa dengan
kepadatan penduduk lebih dari 25 jiwa per Ha.
2. Angka Kemiskinan dengan indikator yang yang datanya mudah diperoleh tapi cukup respresentatif
menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau kelurahan/desa. Sebagai contoh ukuran
angka kemiskinan dapat dihitung berdasarkan proporsi jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1
dengan formula sebagai berikut :
( ∑ Pra-KS + ∑ KS1 )
Angka Kemiskinan = ------------------------- X 100 %
∑ KK
Persentase angka kemiskinan disesuaikan dengan data angka kemiskinan Kabupaten Labuhanbatu Utara atau
yang disepakati oleh Pokja.
3. Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi dengan potensi digunakan sebagai
MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat.
4. Daerah terkena banjir dan dinilai mengganggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas
daerah banjir / genangan, lamanya surut yang ditentukan oleh Pokja atau mengacu kepada SPM PU dengan
ketinggian genangan lebih dari 30 cm dan lamanya genangan lebih dari 2 jam.
Berdasarkan kriteria di atas, stratifikasi wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara menghasikan katagori strata
sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.2. Wilayah (Kecamatan atau Desa/Kelurahan) yang terdapat pada strata
tertentu dianggap memiliki karakteristik yang identik/homogen dalam hal tingkat risiko kesehatannya. Dengan
demikian, kecamatan/desa/kelurahan yang menjadi area survei pada suatu strata akan mewakili
kecamatan/desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area survei pada strata yang sama. Berdasarkan asumsi
ini maka hasil Studi EHRA ini dapat memberikan peta area berisiko Kabupaten Labuhanbatu Utara.
151
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
4 Aek Kuo Desa Padang Maninjau - - - - 0
5 Aek Kuo Desa Perk Padang - - - - 0
Halaban
6 Aek Kuo Desa Karang Anyar + - - - 1
7 Aek Kuo Desa Bandar Selamat - - + + 2
8 Aek Kuo Desa Aek Korsik - - - - 0
9 Aek Natas Kel. Bandar Durian - + + + 3
10 Aek Natas Desa Aek Pamienke - - - - 0
11 Aek Natas Desa Rombisan - + + - 2
12 Aek Natas Desa Poldung - + + - 2
13 Aek Natas Desa Adian Torop - - + + 2
14 Aek Natas Desa Simonis - - + + 2
15 Aek Natas Desa Ujung Padang - - + + 2
16 Aek Natas Desa Halimbe - - + + 2
17 Aek Natas Desa Sibito - - + + 2
18 Aek Natas Desa Terang Bulan - - + + 2
19 Aek Natas Desa Pangkalan - - - + 1
20 Aek Natas Desa Kampung Yaman - - + + 2
21 Kualuh Hilir Kel. Kampung Mesjid - + + + 3
22 Kualuh Hilir Desa Sei Apung - + + + 3
23 Kualuh Hilir Desa Teluk Binjai - - + + 2
24 Kualuh Hilir Desa Sei Sentang - - + + 2
25 Kualuh Hilir Desa Teluk Piai - - + + 2
26 Kualuh Hilir Desa Tanjung Mangedar - - + + 2
27 Kualuh Hilir Desa Kuala Bangka - + + + 3
28 Kualuh Hulu Kel. Aek kanopan + - + + 3
29 Kualuh Hulu Kel. Aek Kanopan Timur + - + + 3
30 Kualuh Hulu Desa Parpaudangan - + + - 2
31 Kualuh Hulu Desa Suka Rame Baru - + - + 2
32 Kualuh Hulu Desa Londut - - + + 2
33 Kualuh Hulu Desa Kuala Beringin - - + + 2
34 Kualuh Hulu Desa Pulo Dogom - - + + 2
35 Kualuh Hulu Desa Perk. Membang - - - + 1
Muda
36 Kualuh Hulu Desa Perk. Hanna - - - + 1
37 Kualuh Hulu Desa Sono Martani - + - + 2
38 Kualuh Hulu Desa Perk. Labuan Haji - - + + 2
39 Kualuh Hulu Desa Suka Rame - + + + 3
152
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
40 Kualuh Hulu Desa Perk. Kanopan Ulu - - - - 0
41 Kualuh Leidong Kel. Tanjung Leidong - + + + 3
42 Kualuh Leidong Desa Simandullang - - + + 2
43 Kualuh Leidong Desa Pangkalan Lunang - + + + 3
44 Kualuh Leidong Desa Air Hitam - + - + 2
45 Kualuh Leidong Desa Teluk Pulai Luar - + + + 3
46 Kualuh Leidong Desa Kelapa Sebatang - + + + 3
47 Kualuh Leidong Desa Teluk Pulai Dalam - + + - 2
48 Kualuh Selatan Kel. Gunting Saga - - + + 2
49 Kualuh Selatan Desa Sialang Taji - + + + 3
50 Kualuh Selatan Desa Simangalam - - + + 2
51 Kualuh Selatan Desa Sidua-dua - - - - 0
52 Kualuh Selatan Desa Bandar Lama - + - - 1
53 Kualuh Selatan Desa Hasang - + - + 2
54 Kualuh Selatan Desa Damuli Pekan - - - - 0
55 Kualuh Selatan Desa Damuli Kebun - - - - 0
56 Kualuh Selatan Desa Lobuhuala - - - - 0
57 Kualuh Selatan Desa Gunung Melayu - - - - 0
58 Kualuh Selatan Desa Siamporik - + - - 1
59 Kualuh Selatan Desa Tanjung pasir - + + + 3
60 Marbau Kel. Marbau + - + - 2
61 Marbau Desa Simpang Empat - - - + 1
62 Marbau Desa Babussalam - - + - 1
63 Marbau Desa Bulungihit - + + - 2
64 Marbau Desa Marbau Selatan - + - - 1
65 Marbau Desa Perk Milano - - - - 0
66 Marbau Desa Sipare-Pare Tengah - + + - 2
67 Marbau Desa Perk. Brussel - - - - 0
68 Marbau Desa Perk. Penantian - - - - 0
69 Marbau Desa Aek Tapa - + - - 1
70 Marbau Desa Sumber Mulyo - + - - 1
71 Marbau Desa Sipare-Pare Hilir - + + - 2
72 Marbau Desa Tubiran - + + + 3
73 Marbau Desa Aek Hitetoras - - - - 0
74 Marbau Desa Pulo Bargot - + + + 3
75 Marbau Desa Lubo Rampah - - - - 0
153
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
76 Marbau Desa Belongkut - - + - 1
77 Marbau Desa Perk. Marbau - - - - 0
Selatan
78 Na IX-X Kel. Aek Kota Batu - - + - 1
79 Na IX-X Desa Sei Raja - + + - 2
80 Na IX-X Desa Pasang Lela - + + - 2
81 Na IX-X Desa Perk. Brangir - - - - 0
82 Na IX-X Desa Simpang Marbau - - - - 0
83 Na IX-X Desa Silumajang - + + - 2
84 Na IX-X Desa Batu Tunggal - + + - 2
85 Na IX-X Desa Bangun - - + - 1
86 Na IX-X Desa Kampung Pajak - + - - 1
87 Na IX-X Desa Pematang - + + - 2
88 Na IX-X Desa Hatapang - + + - 2
89 Na IX-X Desa Pulo Jantan - + - - 1
90 Na IX-X Desa Meranti Omas - + - - 1
154
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Brussel Mulyo Sentang pasir
14 Desa Perk. Desa Belongkut Desa Tanjung Desa Tubiran -
Penantian Mangedar
15 Desa Aek Desa Kampung Desa Desa Pulo Bargot -
Hitetoras Pajak Parpaudangan
16 Desa Lubo Desa Bangun Desa Suka - -
Rampah Rame Baru
17 Desa Perk. Kel. Aek Kota Desa Londut - -
Marbau Selatan Batu
18 Desa Perk. Desa Pulo Jantan Desa Kuala - -
Brangir Beringin
19 Desa Simpang Desa Meranti Desa Pulo - -
Marbau Omas Dogom
20 - - Desa Sono - -
Martani
21 - - Desa Perk. - -
Labuan Haji
22 - - Desa Air - -
Hitam
23 - - Desa - -
Simandullang
24 - - Desa Teluk - -
Pulai Dalam
25 - - Kel. Gunting - -
Saga
26 - - Desa - -
Simangalam
27 - - Desa Hasang - -
28 - - Kel. Marbau - -
29 - - Desa - -
Bulungihit
30 - - Desa Sipare- - -
Pare Tengah
31 - - Desa Sipare- - -
Pare Hilir
32 - - Desa Sei Raja - -
33 - - Desa Pasang - -
Lela
34 - - Desa - -
Silumajang
35 - - Desa Batu - -
Tunggal
36 - - Desa - -
Pematang
37 - - Desa - -
Hatapang
Jumlah Desa 19 19 37 15 0
Persentase (
21,1 % 21,1 % 41,1 % 16,7 % 0%
%)
2.3 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi
155
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Penentuan Jumlah Desa/kelurahan Target Area Studi di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah sebanyak 10
Desa/Kelurahan dengan jumlah 400 responden di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Berikut ini adalah penentuan
Desa/Kelurahan sebagai area studi yang dipilih sebagi lokasi studi :
Tabel 2.4 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan sebagai Area Studi berdasar proporsi tertentu dari jumlah
desa/kelurahan yang ada
Dalam Studi EHRA, disyaratkan jumlah sampel total responden minimal adalah 400 responden. Sementara jumlah
sampel RT/Dusun/Lingkungan minimal 8 RT/Dusun/Lingkungan dan jumlah sampel per RT/Dusun/Lingkungan
minimal 5 responden. Dengan demikian jumlah sampel per Desa/kelurahan minimal 40 responden. Responden
dalam studi EHRA adalah Ibu atau anak perempuan yang sudah menikah dan berumur antara 18 s/d 60 tahun.
Namum demikian untuk keperluan keterwakilan Desa/kelurahan yang akan dijadikan target area studi sebanyak 15
desa, sehingga jumlah sampel yang harus diambil adalah sebanyak 10 desa X 40 responden min per desa = 400
responden.
Istilah Rukun Tetangga di Kabupaten Labuhanbatu Utara digantikan dengan Dusun/Lingkungan. Dusun/Lingkungan
dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling). Hal ini bertujuan agar seluruh Dusun/Lingkungan
memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai Dusun/Lingkungan Area Studi dan rumah di
Dusun/Lingkungan Area Studi memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel. Artinya, penentuan
Dusun/Lingkungan dan rumah tangga responden bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun
keinginan responden itu sendiri.
156
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.5 Pemilihan Desa/Kelurahan Strata 0 sebagai lokasi studi
157
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.6 Pemilihan Desa/Kelurahan Strata 1 sebagai lokasi studi
158
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.7 Pemilihan Desa/Kelurahan Strata 2 sebagai lokasi studi
Desa Bulungihit 29
Desa Sipare-Pare Tengah 30
Desa Sipare-Pare Hilir 31 Desa/Kel ke 4
Na IX-X Desa Sei Raja 32
159
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Desa Silumajang 34
Desa Batu Tunggal 35
Desa Pematang 36
Desa Hatapang 37
160
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 2.9 Rekapitulasi Desa/kelurahan yang terpilih sebagai lokasi studi
Desa/Kelurahan yang
Kecamatan lingkungan/dusun Rumah Tangga Sampel
terpilih
Aek Natas Desa Adian Torop Dusun 1 5 5
01 001 Dusun 2 5 5
Dusun 3 5 5
Dusun 4 5 5
Dusun 5 5 5
Dusun 6 5 5
Dusun 7 5 5
Dusun 8 5 5
40
Jumlah 1 desa 8 dusun 40 RT
responden
Kualuh Selatan Desa Sidua-dua Dusun 1 5 5
02 002 Dusun 2 5 5
Dusun 3 5 5
Dusun 4 5 5
Dusun 5 5 5
Dusun 6 5 5
Dusun 7 5 5
Dusun 8 5 5
40
Jumlah 1 desa 8 dusun 40 RT
responden
Desa/Kelurahan yang
Kecamatan lingkungan/dusun Rumah Tangga Sampel
terpilih
Kualuh Selatan Desa Siamporik Dusun 1 5 5
02 003 Dusun 2 5 5
Dusun 3 5 5
Dusun 4 5 5
161
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dusun 5 5 5
Dusun 6 5 5
Dusun 7 5 5
Dusun 8 5 5
40
Jumlah 1 desa 8 dusun 40 RT
responden
Kualuh Hilir Desa Sei Sentang Dusun 1 5 5
03 004 Dusun 2 5 5
Dusun 3 5 5
Dusun 4 5 5
Dusun 5 5 5
Dusun 6 5 5
Dusun 7 5 5
Dusun 8 5 5
40
Jumlah 1 desa 8 dusun 40 RT
responden
Kualuh Hilir Kel. Kampung Mesjid Lingkungan 1 5 5
03 005 Lingkungan 2 5 5
Lingkungan 3 5 5
Lingkungan 4 5 5
Lingkungan 5 5 5
Lingkungan 6 5 5
Lingkungan 7 5 5
Lingkungan 8 5 5
40
Jumlah 1 Kelurahan 8 Lingkungan 40 RT
responden
Kualuh Leidong Desa Air Hitam Dusun 1 5 5
04 006 Dusun 2 5 5
Dusun 3 5 5
Dusun 4 5 5
Dusun 5 5 5
Dusun 6 5 5
Dusun 7 5 5
Dusun 8 5 5
40
Jumlah 1 desa 8 dusun 40 RT
responden
162
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Desa/Kelurahan yang
Kecamatan lingkungan/dusun Rumah Tangga Sampel
terpilih
Kualuh Leidong Kel. Tanjung Leidong Lingkungan 1 5 5
04 007 Lingkungan 3 5 5
Lingkungan 5 5 5
Lingkungan 7 5 5
Lingkungan 9 5 5
Lingkungan 11 5 5
Lingkungan 13 5 5
Lingkungan 14 5 5
40
Jumlah 1 Kelurahan 8 Lingkungan 40 RT
responden
Marbau Desa Lubo Rampah Dusun 1 13 13
05 008 Dusun 2 13 13
Dusun 3 14 14
40
Jumlah 1 desa 3 Dusun 40 RT
responden
Marbau Desa Sipare-pare Hilir Dusun 1 8 8
05 009 Dusun 2 8 8
Dusun 3 8 8
Dusun 4 8 8
Dusun 5 8 8
40
Jumlah 1 desa 5 dusun 40 RT
responden
Na IX-X Kel. Aek Kota Batu Lingkungan 1 6 6
06 010 Lingkungan 2 6 6
Lingkungan 3 6 6
Lingkungan 4 6 6
Lingkungan 5 6 6
Lingkungan 6 5 5
Lingkungan 7 5 5
40
Jumlah 1 Kelurahan 7 Lingkungan 40 RT
responden
400
TOTAL 10 Desa/Kelurahan 71 Ling/Dusun 400 RT
Responden
Jika di lihat dari tabel 2.10 diatas, maka ada beberapa Desa/kelurahan yang jumlah Dusun/lingkungannya tidak
sampai 8 Dusun/Lingkungan dalam satu Desa/kelurahan, oleh karena itu Pokja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu
Utara tetap menggunakan standar studi EHRA bahwa responden minimal dalam satu Desa/Kelurahan adalah 40
responden. Dan jumlah responden studi EHRA pada Kabupaten Labuhanbatu Utara sebanyak 400 responden.
163
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pemilihan supervisor dan enumerator untuk pelaksanaan Studi EHRA sepenuhnya merupakan kewenangan Tim
Studi EHRA.
Supervisor dalam Studi EHRA di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah para Kepala Puskesmas yang ada di masing-
masing kecamatan yang dijadikan sebagai area studi. Dan tugas utama supervisor Studi EHRA adalah :
1. Menjamin proses pelaksanaan studi sesuai dengan kaidah dan metoda pelaksanaan Studi EHRA yang telah
ditentukan
2. Menjalankan arahan dari Koordinator kecamatan dan Pokja Kabupaten Labuhanbatu Utara
3. Mengkoordinasikan pekerjaan enumerator
4. Memonitor pelaksanaan studi EHRA di lapangan
5. Melakukan pengecekan pemeriksaan hasil pengisian kuesioner oleh enumerator
6. Melakukan spot check sejumlah 5 % dari total responden
7. Membuat laporan harian dan rekap harian untuk disampaikan kepada coordinator kecamatan.
Enumerator dalam Studi EHRA di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah para Bidan Puskesmas yang ada di masing-
masing Desa/Kelurahan yang dijadikan sebagai area studi. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh enumerator saat
melakukan wawancara adalah :
164
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
N % N % n % n % n %
B2. Apa status dari Milik sendiri 54 67.5 74 92.5 110 68.8 52 65.0 290 72.5
rumah yang anda Rumah dinas 3 3.8 0 .0 1 .6 12 15.0 16 4.0
tempati saat ini?
Berbagi dengan 0 .0 0 .0 4 2.5 0 .0 4 1.0
keluarga lain
165
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
B4. Apakah ibu Ya 32 40.0 22 27.5 29 18.1 29 36.3 112 28.0
mempunyai Surat Tidak 48 60.0 58 72.5 131 81.9 51 63.8 288 72.0
Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) dari
desa/kelurahan?
Keluarga Miskin
(ASKESKIN)?
B6. Apakah ibu Ya 66 82.5 74 92.5 148 92.5 72 90.0 360 90.0
mempunyai anak? Tidak 14 17.5 6 7.5 12 7.5 8 10.0 40 10.0
Dari tabel 3.1 diatas diketahui bahwa kelompok umur responden terbanyak sebesar 85 responden berkisar antara
umur 31-35 tahun dengan persentase 21,4 % . Status kepemilikan rumah terbanyak adalah milik sendiri sebesar
290 responden dengan persentase 72,5 %. Pendidikan terakhir responden rata-rata adalah tamatan SD sebanyak
154 orang dengan persentase 38,5 %. Dan sebagian besar responden tidak memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM) sebanyak 288 orang dengan persentase 72% dan tidak memiliki Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga
Miskin (ASKESKIN) sebesar 261 responden dengan persentase 65,3 %. Dan 90 % responden telah mempunyai anak.
Kondisi pengelolaan sampah rumah tangga dapat ditunjukkan melalui hasil Studi EHRA yang memuat kegiatan
pengelolaan sampah, perilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah tangga, dan area berisiko persampahan.
166
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.1 : Grafik Pengelolaan Sampah
20% Dibakar
26.3
10% Dikumpulkan dan dibuang ke
10.0 10.3 TPS
6.3
1.3 2.5
.0 .0 1.3 .5
0%
Dikumpulkan oleh kolektor
% % % % % informal yang mendaur ulang
0 1 2 3 TOTAL
Dari grafik 3.1 diatas terlihat bahwa pada tingkat Kabupaten Labuhanbatu Utara pembakaran sampah oleh rumah
tangga dilakukan 73,5% responden, disusul dengan pengeloaan sampah dengan cara dikumpulkan dan dibuang ke
TPS, dibuang ke lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah, dan dibuang ke sungai/kali/laut/danau.
167
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.2 : Grafik Perilaku Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga
0 1 2 3 TOTAL
Dari grafik 3.2 diatas terlihat bahwa pada tingkat Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagian besar responden sebesar
75 % tidak memilah sampah rumah tangganya dan hanya 25 % responden yang memilah sampah rumah tangganya.
Hal ini menunjukkan pada skala rumah tangga masih perlu mendapat perhatian.
PERSAMPAHAN
n % N % n % n % n %
3.1 Pengelolaan sampah Tidak memadai 77 97.5 74 97.4 148 93.7 58 72.5 357 90.8
3.4 Pengolahan sampah Tidak diolah 76 95.0 65 81.3 104 65.0 52 65.0 297 74.3
setempat Ya, diolah 4 5.0 15 18.8 56 35.0 28 35.0 103 25.8
168
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dari hasil Studi EHRA pada tingkat Kabupaten Labuhanbatu Utara pengelolaan sampah sebesar 90,8% dikatakan
belum memadai, dan frekuensi pengangkutan sampah sebesar 80% tidak memadai tetapi tepat waktu dalam
pengangkutan sampah. Dan pengolahan sampah setempat yang tidak diolah sebesar 74,3%.
Kondisi pembuangan air kotor/limbah tinja manusia dan lumpur tinja pada Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat
diketahui melalui hasil Studi EHRA yang digambarkan dalam persentase tempat buang air besar, tempat penyaluran
akhir tinja, waktu terakhir pengurasan tanki septik, persentase tanki septik suspek aman dan tidak aman, dan area
berisiko air limbah domestik.
4.5% 1.0%
Jamban pribadi
Berdasarkan hasil Studi EHRA di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagian besar responden 58% memiliki jamban
pribadi dan 1,5% tempat buang air besarnya dilakukan MCK/WC Umum. Tetapi masih ada responden yang buang
air besar sembarangan (BABs) ke WC helicopter 0,5%, ke sungai 11%, ke kebun/pekarangan 13%, ke
selokan/parit/got sebesar 0,8%, ke lubang galian 13%, lainnya sebesar 4,5% dan tidak tahu 1%.
169
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dari grafik diatas, terlihat bahwa 56,23% responden sudah mempunyai tangki septik dan pipa sewer sebesar 2,36%.
Tetapi 35,35% responden tempat penyaluran akhir tinja hanya berupa cubluk/lobang tanah dan 3,37% respoden
menyatakan tidak tahu kemana tempat penyaluran akhir tinjanya.
170
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Dari grafik waktu terakhir pengurasan tanki septik diketahui bahwa 82,6 % responden tidak pernah melakukan
pengurasan tanki septik dan 1,8 % responden tidak tahu. Hal ini juga disebabkan di Kabupaten Labuhanbatu Utara
belum memiliki fasilitas layanan sedot tinja.
Dari hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara diketahui bahwa responden tidak mengetahui praktik
pengurasan tanki septik sebanyak 17,2%. Dan sisanya melakukan praktk pengurasan tanki septik dengan membayar
tukang sebesar 24,1 %, dikosongkan sendiri sebesar 24,1 % dan layanan sedot tinja sebesar 34,5%.
171
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.7 : Grafik Persentase Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
Untuk kepemilikan tanki septik suspek aman di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebesar 83,3 % dan tanki septik
suspek tidak aman sebesar 16,8 %.
Tabel 3.3: Area Berisiko Air Limbah Domestik Berdasarkan Hasil Studi EHRA
n % n % n % n % n %
2.1 Tangki septik suspek Tidak aman 7 8.8 9 11.3 28 17.5 23 28.8 67 16.8
aman Suspek aman 73 91.3 71 88.8 132 82.5 57 71.3 333 83.3
2.3 Pencemaran karena SPAL Tidak aman 56 70.0 22 27.5 80 50.0 21 26.3 179 44.8
Dilihat dari area berisiko air limbah domestik berdasarkan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara, pencemaran
karena pembuangan isi tangki septik sebesar 64,5 % dan pencemaran karena SPAL sebesar 44,8 %. Sedangkan
untuk tangki septik suspek yang tidak aman sebesar 16,8%.
172
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
3.4 Drainase Lingkungan/Selokan sekitar Rumah dan Banjir
Drainase lingkungan/selokan sekitar rumah dan banjir pada Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dilihat pada grafik
di bawah ini, adalah sebagai berikut :
Gambar 3.8 : Grafik Persentase Rumah Tangga yang Pernah Mengalami Banjir
Persentase rumah tangga di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang tidak pernah mengalami banjir sebesar 67,3%.
Sisanya pernah mengalami banjir yaitu sekali dalam setahun (17,5%), beberapa kali (10%), sekali atau beberapa
dalam sebulan (0,4%) dan tidak tahu (4,8%).
Gambar 3.9 : Grafik Persentase Rumah Tangga yang Mengalami Banjir Rutin
173
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Menurut hasil Studi EHRA persentase rumah tangga yang mengalami banjir rutin di Kabupaten Labuhanbatu Utara
sebesar 27,5 %. Dan sisanya sebesar 72,5 % responden tidak mengalami banjir rutin di Kabupaten Labuhanbatu
Utara.
100% .0 .0
8.0 9.4
4.0 21.4 9.4
80% 36.4 12.0 .0
4.0 7.1 7.5
7.5 Tidak tahu
66.7
60% 9.1 Lebih dari 1 hari
9.1
41.5 Satu hari
40% 68.0 71.4
27.3 Setengah hari
20% 33.3 Antara 1 - 3 jam
18.2 24.5
0% .0 4.0 Kurang dari 1 jam
0 1 2 3 total
Lamanya air menggenang jika terjadi banjir pada Kabupaten Labuhanbatu Utara lebih dari satu hari 9,4 %, satu hari
7,5 %, setengah hari 7,5 %, antara 1 sampai 3 jam 41,5 %, dan kurang dari 1 jam sebesar 24,5 %. Dan sebesar 9,4%
responden tidak mengetahui berapa lama air menggenang jika terjadi banjir di sekitar lingkungan tempat
tinggalnya.
174
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Lokasi genangan air di sekitar rumah sebagian besar ada di halaman rumah responden dengan persentase sebesar
0,63, kemudian di dekat dapur sebesar 0, 43, di dekat kamar mandi sebesar 0,19, di dekat bak penampungan
sebesar 0,07 %, dan lainnya sebesar 0,04.
Persentase kepemilikan SPAL (Sarana Pengolahan Air Limbah Selain Tinja) di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebesar
52,6 %. Dan yang tidak memiliki SPAL sebesar 47,4 %.
Akibat dari tidak memiliki SPAL rumah tangga di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang menimbulkan genangan air
(banjir) sebesar 39,3% dan 60,8 % tidak ada genangan air
175
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.14 : Grafik Persentase SPAL yang Berfungsi
0% Ya
0 1 2 3 total
Persentase SPAL yang berfungsi di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebesar 72,3 %. Sedangkan persentase SPAL yang
tidak berfungsi sebesar 8,3 %, SPAL yang tidak dapat dipakai (saluran kering) sebesar 0,3 %, dan yang tidak ada
saluran SPAL sebesar 19 %.
Pencemaran SPAL berdasarkan hasil Studi EHRA di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebesar 44,8 % dan yang tidak
ada pencemaran SPAL sebesar 55,3 %.
176
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.4: Area Berisiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA
GENANGAN AIR.
n % n % n % n % n %
4.1 Adanya Ada genangan air (banjir) 36 45.0 29 36.3 61 38.1 31 38.8 157 39.3
genangan air Tidak ada genangan air 44 55.0 51 63.8 99 61.9 49 61.3 243 60.8
Dari hasil Studi EHRA diketahui bahwa ada 39,3 % area berisiko genangan air di kabupaten Labuhanbatu Utara dan
yang tida ada genangan air sebesar 60,8 %.
Pengolalaan air minum rumah tangga berdasarkan hasil Studi EHRA pada Kabupaten Labuhanbatu Utara, dapat
dilihat dari grafik akses terhadap air bersih, grafik sumber air minum dan memasak, dan area berisiko sumber air
berdasarkan hasil Studi EHRA.
177
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
80%
Lainnya
Air isi ulang
Air hujan
Air dari sungai
Mata air tdk terlindungi
Air hidran umum
Penggunaan sumber air di Kabupaten Labuhanbatu Utara berdasarkan Studi EHRA adalah sebagai berikut :
Penggunaan air untuk menggosok gigi responden banyak menggunakan air hidran umum, air sumur gali tidak
terlindungi dan air dari sungai.
Penggunaan air untuk mencuci pakaian banyak menggunakan air kran umum, air sumur pompa tangan, air
sumur gali tidak terlindungi, dan mata air terlindungi.
Penggunaan air untuk cuci piring dan gelas responden paling banyak menggunakan air sumur gali tidak
terlindungi
Untuk kegiatan memasak responden banyak menggunakan air hujan
Sedangkan penggunaan air untuk minum responden banyak menggunakan air botol dalam kemasan dan air isi
ulang.
Air ledeng dari PDAM tidak ada digunakan responden karena belum adanya PDAM di Kabupaten Labuhanbatu
Utara dan tidak adanya air dari waduk/danau di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
178
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Lainnya 1.00%
1.00%
Air dari waduk/danau 0.00%
0.00%
Air dari sungai 6.25%10.50%
Air hujan 20.25%
20.50%
Mata air tdk terlindungi 1.50%
1.25%
Mata air terlindungi 6.50%
5.75%
Air sumur gali tdk terlindungi 11.75%
9.50% (Masak)
Air sumur gali terlindungi 27.00%
25.25% (Minum)
Air sumur pompa tangan 25.50%
23.00%
Air kran umum -PDAM/PROYEK 0.75%
0.75%
Air hidran umum 0.75%
1.00%
Air Ledeng dari PDAM 0.00%
0.00%
Air isi ulang 11.00% 35.50%
Air botol kemasan 2.00%
0.00%
Berdasarkan hasil grafik 3.17 studi EHRA diketahui bahwa untuk minum responden banyak menggunakan air isi
ulang, kemudian air sumur gali terlindungi, air sumur pompa tangan dan air hujan. Dan untuk memasak responden
banyak menggunakan air sumur gali terlindungi, air sumur pompa tangan dan air hujan.
Tabel 3.5: Area Risiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA
SUMBER AIR
n % n % n % n % n %
1.1 Sumber air Tidak, sumber air berisiko 45 56.3 53 66.3 103 64.4 38 47.5 239 59.8
terlindungi tercemar
Ya, sumber air terlindungi 35 43.8 27 33.8 57 35.6 42 52.5 161 40.3
1.2 Penggunaan sumber Tidak Aman 54 67.5 27 33.8 80 50.0 71 88.8 232 58.0
air tidak terlindungi. Ya, Aman 26 32.5 53 66.3 80 50.0 9 11.3 168 42.0
1.3 Kelangkaan air Mengalami kelangkaan air 47 58.8 5 6.3 26 16.3 10 12.5 88 22.0
Tidak pernah mengalami 33 41.3 75 93.8 134 83.8 70 87.5 312 78.0
Menurut hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara mengenai area risiko sumber air, sumber air terlindungi
yang berisiko tercemar sebesar 59,8 % dan sumber air yang terlindungi sebesar 40,3%. Penggunaan sumber air
179
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
tidak terlindungi dan aman untuk digunakan sebesar 42 % dan Penggunaan sumber air tidak terlindungi yang tidak
aman untuk digunakan sebesar 58 %. Persentase responden yang pernah mengalami kelangkaan air sebesar 22 %
dan persentase yang tidak pernah mengalami kelangkaan air sebesar 78 %.
Perilaku higiene dan sanitasi merupakan hal penting yang harus diterapkan oleh setiap rumah tangga agar terbiasa
untuk hidup sehat. Perilaku higiene dan sanitasi ini meliputi perilaku buang air besar, cuci tangan pakai sabun,
pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah dengan 3R, dan pengelolaan air limbah rumah tangga
(drainase lingkungan). Berikut ini adalah beberapa grafik yang terkait dengan perilaku higiene dan sanitasi pada
Kabupaten Labuhanbatu Utara :
23.0
Tidak
Ya
77.0
Persentase responden yang belum melakukan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di lima waktu penting sebesar 77 %
lebih besar dibandingkan persentase responden yang melakukan CTPS di lima waktu penting sebesar 23 %.
180
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Waktu responden Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara melakukan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) umumnya
dilakukan pada saat sebelum makan sebesar 62,3 %, setelah dari buang air besar sebesar 55,8 %, setelah
memegang hewan sebesar 49,3 %, setelah makan sebesar 46,5%, setelah menceboki bayi/anak sebesar 46,3 %,
sebelum sholat sebesar 38 %, sebelum memberi menyuapi anak sebesar 37 %, sebelum menyiapkan masakan
sebesar 30,5 %, lainnya sebesar 17,3 %, dan sebelum ke toilet sebesar 14,3 %.
.0
Strata Strata Strata Strata total
0 1 2 3
181
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Persentase praktik masyarakat yang masih BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di Kabupaten Labuhanbatu Utara
sebesar 60,3 %. Dan persentase praktik masyarakat yang tidak BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 39,8
%.
Tabel 3.6: Area Berisiko Perilaku Higiene Berdasarkan Hasil Studi EHRA
n % n % n % n % n %
5.1 CTPS di lima waktu Tidak 80 100.0 74 92.5 109 68.1 45 56.3 308 77.0
penting Ya 0 .0 6 7.5 51 31.9 35 43.8 92 23.0
5.2.a. Apakah lantai dan Tidak 69 86.3 36 45.0 104 65.0 60 75.0 269 67.3
dinding jamban bebas Ya 11 13.8 44 55.0 56 35.0 20 25.0 131 32.8
dari tinja?
5.2.b. Apakah jamban Tidak 59 73.8 34 42.5 64 40.0 57 71.3 214 53.5
bebas dari kecoa dan Ya 21 26.3 46 57.5 96 60.0 23 28.8 186 46.5
lalat?
5.2.d. Apakah terlihat Tidak 67 83.8 46 57.5 74 46.3 42 52.5 229 57.3
ada sabun di dalam atau Ya 13 16.3 34 42.5 86 53.8 38 47.5 171 42.8
di dekat jamban?
5.3 Pencemaran pada Ya, tercemar 47 58.8 28 35.0 32 20.0 22 27.5 129 32.3
wadah penyimpanan dan Tidak 33 41.3 52 65.0 128 80.0 58 72.5 271 67.8
penanganan air tercemar
5.4 Perilaku BABS Ya, BABS 61 76.3 43 53.8 86 53.8 51 63.8 241 60.3
Hasil dari area berisiko perilaku higiene berdasarkan hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah
responden yang sudah melakukan CTPS di lima waktu penting sebesar 23,0 % dan yang belum melakukan CTPS di
lima waktu penting sebesar 77,0 %. Persentase lantai dan dinding jamban bebas dari tinja sebesar 32,8 % dan lantai
dan dinding jamban yang belum bebas dari tinja sebesar 67,3 %. Persentase jamban yang bebas dari kecoak dan
lalat sebesar 46,5 % dan jamban yang belum bebas dari kecoak dan lalat sebesar 53,5 %. Persentase penggelontor
yang berfungsi sebesar 46,3 % dan penggelontor yang tidak berfungsi sebesar 53,8 %. Persentase terlihat adanya
sabun di dalam atau di dekat jamban sebesar 42,8 % dan yang tidak terlihat adanya sabun di dalam atau di dekat
jamban sebesar 57,3 %. Wadah penyimpanan dan penanganan air yang tercemar sebesar 32,3 % dan wadah
182
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
penyimpanan dan penanganan air yang tidak tercemar sebesar 67,8 %. Perilaku masyarakat yang masih BABS
sebesar 60,3 % dan perilaku masyarakat yang tidak BABS sebesar 39,8 %.
n % n % n % n % n %
Kejadian penyakit diare pada penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara berdasarkan hasil Studi EHRA meliputi :
Waktu paling dekat anggota keluarga terkena diare untuk hari ini 1%, kemarin 1,8%, 1 minggu terakhir 3,3%, 1
bulan terakhir sebesar 5,8 %, 3 bulan terakhir sebesar 4,3 %, 6 bulan yang lalu sebesar 11,3 %, lebih dari 6 bulan
yang lalu 23,5 %, dan yang tidak pernah terkena diare sebesar 49,3 %. Persentase anak-anak balita yang terkena
183
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
diare sebesar 51,2 % dan anak-anak non balita yang terkena diare sebesar 9,9%. Anak remaja laki-laki yang terkena
diare 8,4 % dan anak remaja perempuan sebesar 6,4 %. Orang dewasa laki-laki yang terkena diare sebesar 14,3 %
dan orang dewasa perempuan sebesar 12,3 %.
Berdasarkan grafik indeks risiko sanitasi (IRS) Kabupaten Labuhanbatu Utara 2014 dapat dilihat bahwa
desa/kelurahan yang tergolong strata 0 yang menjadi sampel Studi EHRA, risiko sanitasi terbesar pada kabupaten
Labuhanbatu Utara adalah perilaku hidup bersih sehat, persampahan, sumber air, genangan air dan air limbah
domestik.
Untuk desa/kelurahan yang tergolong strata 1 yang menjadi sampel Studi EHRA, risiko sanitasi terbesar pada
kabupaten Labuhanbatu Utara adalah persampahan, perilaku hidup bersih sehat, genangan air, sumber air dan air
limbah domestik.
Dan desa/kelurahan yang tergolong strata 2 yang menjadi sampel Studi EHRA, risiko sanitasi terbesar pada
kabupaten Labuhanbatu Utara adalah persampahan, perilaku hidup bersih sehat, air limbah domestik, genangan
air, sumber air.
Sedangkan desa/kelurahan yang tergolong strata 3 yang menjadi sampel Studi EHRA, risiko sanitasi terbesar pada
kabupaten Labuhanbatu Utara adalah persampahan, perilaku hidup bersih sehat, air limbah domestik, sumber air
dan genangan air. Untuk desa/kelurahan yang tergolong strata 4 tidak ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
184
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Studi EHRA yang telah dilaksanakan Tim Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014,
maka beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Air limbah
Berdasarkan hasil Studi EHRA di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebagian besar responden 58% memiliki jamban
pribadi dan 1,5% tempat buang air besarnya dilakukan MCK/WC Umum. Tetapi masih ada responden yang buang
air besar sembarangan (BABs) ke WC helicopter 0,5%, ke sungai 11%, ke kebun/pekarangan 13%, ke
selokan/parit/got sebesar 0,8%, ke lubang galian 13%, lainnya sebesar 4,5% dan tidak tahu 1%. Untuk tempat
penyaluran akhir tinja terlihat bahwa 56,23% responden sudah mempunyai tangki septik dan pipa sewer sebesar
2,36%. Tetapi 35,35% responden tempat penyaluran akhir tinja hanya berupa cubluk/lobang tanah dan 3,37%
respoden menyatakan tidak tahu kemana tempat penyaluran akhir tinjanya.
b. Drainase
Secara keseluruhan wilayah di Kabupaten Labuhanbatu Utara sudah cukup baik sistem drainasenya. Hal ini terlihat
dari persentase rumah tangga di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang tidak pernah mengalami banjir sebesar 67,3
%. Jaringan drainase di Kabupaten Labuhanbatu Utara telah terdapat konstruksi yang cukup baik, namun masih
ada beberapa wilayah yang masih menggunakan jaringan drainase secara konvensional. Sehingga masih ada
beberapa wilayah yang menjadi potensi genangan.
c. Persampahan
Pengelolaan sampah pada skala Kabupaten Labuhanbatu Utara melalui sistem operasi pengelolaan sampah
domestik dimulai dengan kegiatan pengumpulan dari sumbernya yang diorganisir ke TPS (tempat pembuangan
sementara) kemudian dikumpulkan di TPA yang masih dipinjamkan oleh pihak swasta, karena pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Utara belum memiliki Depo ataupun TPA. Namun demikian, masih banyak masyarakat
yang membuang sampahnya dengan dibakar sebanyak 73,5 %, dan sisanya di buang ke TPS, dikubur, maupun
dibuang di sungai.
185
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
d. Air bersih
Sumber air bersih masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara dari air sumur, mata air, air hujan, dan sungai.
Layanan PDAM belum tersedia di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Berikut ini adalah permasalahan mendesak yang dihadapi oleh masing-masing Desa/Kelurahan yang termasuk
dalam sampel Studi EHRA pada Kabupaten Labuhanbatu Utara, adalah sebagai berikut :
Nilai IRS
Sehat (PHBS)
Nama Kelurahan
Strata 0
1 Desa Sidua-dua 55 74 87 45 75
2 Desa Lubo Rampah 35 73 70 24 46
Strata 1
3 Desa Siamporik 60 97 85 18 46
4 Kel. Aek Kota Batu 13 67 30 8 11
Strata 2
5 Desa Adian Torop 48 65 50 60 40
6 Desa Sei Sentang 15 50 16 43 38
7 Desa Air Hitam 35 73 70 24 46
8 Desa Sipare-Pare Hilir 55 71 55 18 24
Strata 3
9 Kel. Kampung Mesjid 48 41 79 52 38
10 Kel. Tanjung Leidong 30 53 26 52 43
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, yang menjadi permasalahan mendesak utama Desa Sidua-dua dan Kelurahan
Kampung Mesjid adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Desa Lubo Rampah, Desa Siamporik, Kelurahan
Aek Kota Batu, Desa Adian Torop, Desa Sei Sentang, Desa Air Hitam, Desa Sipare-pare Hilir, dan Kelurahan Tanjung
Leidong permasalahan mendesaknya adalah persampahan.
186
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Hambatan atau kendala yang terjadi selama pelaksanaan Studi EHRA di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah :
Kurangnya pendekatan yang postif antara enumerator dan responden, hal ini terlihat dari laporan enumerator
yang menyatakan bahwa beberapa responden tampak ragu-ragu untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam
kuesioner Studi EHRA.
Beberapa enumerator dalam mengisi data dalam kuesioner EHRA kurang memperhatikan pengkodean
banjar/dusun/lingkungan sehingga mempersulit petugas entry data dalam memasukkan data kuesioner ke
dalam program Dos Box.
Kurangnya koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara terkait Studi EHRA di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
4.3 Saran
Dalam melakukan proses komunikasi dengan pihak responden, enumerator sebaiknya dibekali dengan alat
bantu visual (visual aid) agar responden Studi EHRA lebih mengerti maksud dari masing-masing butir
pertanyaan yang ada dalam kuesioner Studi EHRA.
Pelatihan mengenai tata cara pengisian kuesioner kepada enumerator sebaiknya tidak hanya diberikan pada
saat pelatihan Studi EHRA di tingkat Kabupaten, tetapi sebaiknya disampaikan berulang kali pada saat setiap
briefing oleh supervisor.
Adanya pendekatan kooperatif antara Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap masyarakat.
187
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
n % N % n % n % n %
B2. Apa status dari rumah yang Milik sendiri 54 67.5 74 92.5 110 68.8 52 65.0 290 72.5
anda tempati saat ini? Rumah dinas 3 3.8 0 .0 1 .6 12 15.0 16 4.0
B3. Apa pendidikan terakhir Tidak sekolah formal 7 8.8 0 .0 8 5.0 0 .0 15 3.8
anda? SD 36 45.0 26 32.5 66 41.3 26 32.5 154 38.5
B4. Apakah ibu mempunyai Ya 32 40.0 22 27.5 29 18.1 29 36.3 112 28.0
Surat Keterangan Tidak Mampu Tidak 48 60.0 58 72.5 131 81.9 51 63.8 288 72.0
(SKTM) dari desa/kelurahan?
B5. Apakah ibu mempunyai Ya 33 41.3 23 28.8 50 31.3 33 41.3 139 34.8
Kartu Asuransi Kesehatan bagi Tidak 47 58.8 57 71.3 110 68.8 47 58.8 261 65.3
Keluarga Miskin (ASKESKIN)?
B6. Apakah ibu mempunyai Ya 66 82.5 74 92.5 148 92.5 72 90.0 360 90.0
anak? Tidak 14 17.5 6 7.5 12 7.5 8 10.0 40 10.0
188
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.2 : Area Berisiko Persampahan Berdasarkan Hasil Studi EHRA
PERSAMPAHAN
n % n % n % n % n %
3.1 Pengelolaan Tidak 77 97.5 74 97.4 148 93.7 58 72.5 357 90.8
sampah memadai
3.4 Pengolahan Tidak diolah 76 95.0 65 81.3 104 65.0 52 65.0 297 74.3
sampah setempat Ya, diolah 4 5.0 15 18.8 56 35.0 28 35.0 103 25.8
Tabel 3.3: Area Berisiko Air Limbah Domestik Berdasarkan Hasil Studi EHRA
AIR LIMBAH DOMESTIK
n % n % n % n % n %
2.1 Tangki septik Tidak aman 7 8.8 9 11.3 28 17.5 23 28.8 67 16.8
suspek aman Suspek aman 73 91.3 71 88.8 132 82.5 57 71.3 333 83.3
2.3 Pencemaran Tidak aman 56 70.0 22 27.5 80 50.0 21 26.3 179 44.8
karena SPAL Ya, aman 24 30.0 58 72.5 80 50.0 59 73.8 221 55.3
189
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.4: Area Berisiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA
GENANGAN AIR
n % n % n % n % n %
4.1 Adanya Ada genangan air 36 45.0 29 36.3 61 38.1 31 38.8 157 39.3
genangan air (banjir)
Tabel 3.5: Area Risiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA
SUMBER AIR
n % n % n % N % n %
1.1 Sumber air Tidak, sumber air 45 56.3 53 66.3 103 64.4 38 47.5 239 59.8
terlindungi berisiko tercemar
1.2 Penggunaan Tidak Aman 54 67.5 27 33.8 80 50.0 71 88.8 232 58.0
sumber air tidak Ya, Aman 26 32.5 53 66.3 80 50.0 9 11.3 168 42.0
terlindungi.
Tabel 3.6: Area Berisiko Perilaku Higiene Berdasarkan Hasil Studi EHRA
190
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI
n % n % n % n % n %
5.1 CTPS di lima waktu Tidak 80 100.0 74 92.5 109 68.1 45 56.3 308 77.0
penting Ya 0 .0 6 7.5 51 31.9 35 43.8 92 23.0
5.2.a. Apakah lantai dan Tidak 69 86.3 36 45.0 104 65.0 60 75.0 269 67.3
dinding jamban bebas Ya 11 13.8 44 55.0 56 35.0 20 25.0 131 32.8
dari tinja?
5.2.b. Apakah jamban Tidak 59 73.8 34 42.5 64 40.0 57 71.3 214 53.5
bebas dari kecoa dan Ya 21 26.3 46 57.5 96 60.0 23 28.8 186 46.5
lalat?
5.2.d. Apakah terlihat Tidak 67 83.8 46 57.5 74 46.3 42 52.5 229 57.3
ada sabun di dalam atau Ya 13 16.3 34 42.5 86 53.8 38 47.5 171 42.8
di dekat jamban?
5.3 Pencemaran pada Ya, tercemar 47 58.8 28 35.0 32 20.0 22 27.5 129 32.3
wadah penyimpanan dan Tidak 33 41.3 52 65.0 128 80.0 58 72.5 271 67.8
penanganan air tercemar
5.4 Perilaku BABS Ya, BABS 61 76.3 43 53.8 86 53.8 51 63.8 241 60.3
191
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Tabel 3.7 Kejadian Diare pada Penduduk Berdasarkan Hasil Studi EHRA
KEJADIAN PENYAKIT DIARE
n % n % n % n % n %
192
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
20% Dibakar
26.3
10% Dikumpulkan dan dibuang ke
10.0 10.3 TPS
6.3
1.3 2.5
.0 .0 1.3 .5
0%
Dikumpulkan oleh kolektor
% % % % % informal yang mendaur ulang
0 1 2 3 TOTAL
193
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
0 1 2 3 TOTAL
4.5% 1.0%
Jamban pribadi
194
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
195
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
20% 43.8
34.5
10%
0% .0 .0
0 1 2 3 TOTAL
Gambar 3.7 : Grafik Persentase Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
196
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Gambar 3.8 : Grafik Persentase Rumah Tangga yang Pernah Mengalami Banjir
Gambar 3.9 : Grafik Persentase Rumah Tangga yang Mengalami Banjir Rutin
197
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
100% .0 .0
8.0 9.4
4.0 21.4
12.0 9.4
80% 36.4 .0
4.0 7.1 7.5
7.5 Tidak tahu
66.7
60% 9.1 Lebih dari 1 hari
9.1
41.5 Satu hari
40% 68.0 71.4
27.3 Setengah hari
20% 33.3 Antara 1 - 3 jam
18.2 24.5
0% .0 4.0 Kurang dari 1 jam
0 1 2 3 total
198
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
199
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
0% Ya
0 1 2 3 total
200
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
80%
201
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Lainnya 1.00%
1.00%
Air dari waduk/danau 0.00%
0.00%
Air dari sungai 6.25%10.50%
Air hujan 20.25%
20.50%
Mata air tdk terlindungi 1.50%
1.25%
Mata air terlindungi 6.50%
5.75%
Air sumur gali tdk terlindungi 11.75%
9.50% (Masak)
Air sumur gali terlindungi 27.00%
25.25% (Minum)
Air sumur pompa tangan 25.50%
23.00%
Air kran umum -PDAM/PROYEK 0.75%
0.75%
Air hidran umum 0.75%
1.00%
Air Ledeng dari PDAM 0.00%
0.00%
Air isi ulang 11.00% 35.50%
Air botol kemasan 2.00%
0.00%
23.0
Tidak
Ya
77.0
202
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
203
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
300
250 78
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
48 53
200 58 4. GENANGAN AIR.
45
38 39
150 36 3. PERSAMPAHAN.
73 59
65 2. AIR LIMBAH DOMESTIK.
100
95
33 52 1. SUMBER AIR
50 42
60 13
28 37 40
- -
STRATA 0 STRATA 1 STRATA 2 STRATA 3 STRATA 4
204
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
205
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Eni Erawati Dinkes Labuhanbatu Utara
Putra Bapeda Labuhanbatu Utara
10 Enumerator Sri Novita Adian Torop
Iin Marlina Adian Torop
Mayoseva Sidua-Dua
Efda Yensi Sidua-Dua
Rubbeka H. Gaol Siamporik
Susiyanti Siamporik
Serbawaty Sei Sentang
Siti Aisyah Hrp Sei Sentang
Armida Air Hitam
Nurmaya Air Hitam
Imelda Tanjung Leidong
Dewi Pasaribu Lobu Rampah
Nilan Sari Tjg Sipare-Pare Hilir
Asni Banjar M Aek Kota Batu
Rita Kampung Mesjid
……………………………………………
206
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
207
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
DOKUMENTASI STUDI EHRA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
208