Anda di halaman 1dari 4

Nama : Asriani Wally

Nim : 2018-30-324

PEMBELIAN DISKON

Yaitu pembelian pada nilai imbalan yang lebih rendah dari pada nilai wajar asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang di ambil alih
oleh pihak pengakuisisi.

Yang dikenal dengan sebutan pembelian dengan diskon. Yaitu suatu kombinasi bisnis yang mana jumlah nilai wajar asset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih melebihi nilai agregat (imbalan yang dialihkan + kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh
pihak pengakuisisi + kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi).

Contoh merger : akuisisi asset bersih – pembelian diskon

PT permata mengalihkan imbalan senilai Rp250.000.000 untuk mengakuisisi asset neto PT samara. PT permata mengeluarkan Rp20.000.000
untuk biaya legal. Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut:

Imbalan yang dialihkan Rp250.000.000

Kepentingan yang dimiliki sebelumnya -

Kepentingan non pengendali -

Jumlah Rp250.000.000

Asset bersih teridentifikasi Rp280.000.000

Pembelian diskon Rp30.000.000


Pada contoh tersebut akuisisi imbalan yang dilakukan bernilai lebih rendah dari pada nilai wajar asset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang di ambil alih.

Jurnal yang dicatat oleh PT permata:

31 Desember 2015

Beban 20.000.000

Kas 20.000.000

31 Desember 2015

Kas 40.000.000

Piutang usaha 70.000.000

Persediaan 100.000.000

Tanah 120.000.000

Bangunan dan mesin 300.000.000

Utang usaha 10.000.000

Utang wesel 240.000.000

Kas (imbalan yang di alihkan) 250.000.000


Keuntungan pembelian diskon 30.000.000

Atas akuisisi ini, selain pembelian diskon diakui sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi pada periode akuisisi.

AKUISISI BERTAHAP

Akuisisi bertahap terjadi ketika proses akuisisi entitas tidak dilakukan sekaligus tetapi sebelumnya entitas pengakuisisi memiliki
kepemilikan pada entitas yang diakuisisi. Missal entitas A saat ini memiliki 30% kepemilikan di entitas B, kemudian entitas A menambah
kepemilikanya sebesar 25%, sehingga entitas A total memiliki 55% kepemilikan entitas B. jika dengan 55% entitas A memperoleh
pengendalian maka proses pembelian 25% saham tersebut merupakan bentuk akuisisi bertahap.

PENGUNGKAPAN

Berdasarkan PSAK 22 (penyesuaian 2014). Pihak akuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan penguna laporan keuangan agar
dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi, baik selama periode pelaporan berjalan ataupun setelah
akhir periode pelaporan tetaoi sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan.
ILUSTRASI 1.1

PENGUNGKAPAN KOMBINASI BISNIS

g. entitas anak dan perusahaan asosiasi (lanjutan)

PT Asuransi jiwa InHealth Indonesian

Penanda tanganan akta jual beli tersebut merupakan pelaksanaan tahap pertama transaksi akuisisi InHealth sesuai dengan perjanjian jual beli
saham bersyarat yang telah di tanda tangani pada 23 Desember 2013, pengalihan saham tahap dua sedang menunggu persetujuan dari OJK
(lihat catatan 62.f).

Bank telah memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada tanggal 27 februari 2014 terkait rencana akuisisi
InHealth. Selanjutnya, bank juga telah menerima persetujuan rencana tersebut dari regulator atas transaksi tahap 1 sesuai surat NO. S –
37/PB/31/2014 tanggal 17 april 2014.

Bank mandiri mengambil alih kepemilikan di InHealth sebesar 60% dengan nilai Rp990.000 dan Goodwill yang timbul dari akuisisi InHealth
adalah sebesar Rp268.181. bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK 22 “Kombinasi
Bisnis” (lihat catatan 2s)

Anda mungkin juga menyukai