Anda di halaman 1dari 4

Nama : Welly Monica Matahelumual

Nim : 2018-30-389

Latar belakang

• Motivasi

Perusahaan menjadi semakin besar akibat pertumbuhan dan perkembangan usaha. Perkembangan
dapat terjadi melalui melalui pertumbuhan organik dan unorganik .

Pertumbuhan organik adalah pertumbuhan perusahaan secara natural akibat peningkatan skala usaha
dan pendirian usaha baru. ciri -ciri Pertumbuhan Organik : Membutuhkan waktu yang lebih
panjang/lamaAdanya peningkatan pangsa pasar secara alami atau ekspansi usaha.

Pertumbuhan unorganik adalah adalah pertumbuhan perusahaan akibat akuisisi dan pembelian
perusahaan yang sudah berjalan. Ciri-ciri pertumbuhan unorganik : perusahaan dapat membeli
perusahaan lain yangtelah menghasilkan produk tersebutdalam waktu cepat perusahaan dapat
memperoleh hasilnya

Perusahaan melakukan kombinasi bisnis dengan tujuan dan motivasi. Motivasi umum dalam melakukan
kombinasi bisnis adalah ingin agar entitas tersebut menjadi lebih besar dan berkembang . Semakin
besar perusahaan , investor akan memperoleh pengembalian investasi (return) yang semakin besar dari
investasinya . Beberapa motivasi spesifik kombinasi bisnis antara lain :

a. Menjadikan entitas lebih besar

b. Menghindari pengambilalihan oleh entitas lain

c. Mensinergikan sumber daya yang dimiliki

d. Kompensasi yang diterima manajemen terkadang dikaitkan dengan ukuran perusahaan

e. Meningkatkan kebanggan entitas

• Keuntungan kombinasi bisnis

Keuntungan akhir kombinasi bisnis diperolehnya imbal hasil yang lebih besar kepada pemegang saham
dibandingkan pada saat entitas belum melakukan kombinasi bisnis. Keuntungan kombinasi bisnis ini
tercipta karena entitas mampu menghasilkan sinergi dalam kombinasi bisnis tersebut sehingga jika nilai
entitas sebelum bergabung5 dan 3makahasil kombinasi bisnisharus mampumenghasilkanlebih dari 8.

• Pengembangan bisnis
Kombinasi bisnis merupakan salah satu cara dalam melakukan pengembangan usaha sehingga menjadi
lebih besar.

Pengembangan bisnis internal dapat dilakukan dengan pembentukan entitasbaru secara internal,
pembentukan entitas baru secara internal yaitu:

Membuka pasar yang lebih luas atau memperluas jaringanproduksi.Melalui mekanisme spin-off atau
pemisahan satu unit atau divisi perusahaan menjadi entitas anak tersendiri. Setoran modal dari entitas
induk berupa aset dari divisi tersebut yang dipisahkan. Contoh : UU Migas tidak membolehkan usaha
migas terintegrasi dari hulu kehilir dalam satu Perusahaan. entitas sepengendali.Kombinasi Bisnis
dilakukan oleh entitas anak yang dimiliki oleh satu entitas induk. Contoh: PT A memiliki entitas anakPT B
dan PT C. Kombinasi bisnis dilakukan dengan menjual kepemilikan PT A pada saham PT C kepada PT B.
Secara total tidak terjadi perubahan kepemilikan, hanya terjadi perubahan PT C yang awalnya entitas
anak berubah menjadi entitas cucu.

Dan pengembangan bisnis secara eksternal dilakukan dengan membeli atau mengakuisisi entitas lain di
luar entitas.

• Aspek etika dalam kombinasi bisnis

BisnisKombinasi bisnis mampu mengakselerasi pertumbuhan sehingga dapat berkembang jauh lebih
cepat dan menjadikan perusahaan besar sehingga menjadi rumit, yang biasanya kerumitan ini
dimanfaatkan untuk melakukan manajemen laba yang merugikan pemegang saham.

Contoh Kasus Enron, Pembentukan SPE (special purpose entities) dimanfaatkan untuk menyembunyikan
utang entitas, sehingga tidak terlihat utang entitas yang sebenarnya.

Beberapa kasus yang menunjukkan tindakan tidak etis yang dirancang dalam transaksi kombinasi bisnis
baik untuk tujuan manajemen laba maupun juga perpajakan, menjadikan transaksi ini juga memperoleh
perhatian bagi regulator pasar modal. Kompleksitas akuntansi kombinasi bisnis menjadikan kombinasi
bisnis menjadi transaksi penting yang perlu dipelajari.

•Jenis kombinasi bisnis

Strategi bisnis

a. Integrasi vertikal adalah kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang memiliki hubungan
pemasok atau distribusi, misalnya entitas produsen mie instan yang mengakuisisi produsen gandum
yang merupakan bahan baku mie instan

b. Integrasi Horizontal adalah kombinasi bisnis yang melakukan akuisisi entitas yang menghasilkan
produk sejenis atau berkaitan. Misalnya entitas produsen mie instan mengakuisisi kecap, saus atau
bahan baku yang sejenis dengan mie instan.

c. Konglomerasi adalah kombinasi bisnis yang melakukan akuisisi entitas yang tidak memiliki hubungan
dengan entitas misalnya, perusahaan mie instan mengakuisisi bank, asuransi, perusahaan otomotif .
Bentuk entitas

a. Merger (statutory merger) adalah kombinasi bisnis yang dilakukan dengan menggabungkan dua atau
lebih entitas , dimana entitas yang diakuisisi dibubarkan serta semua aset dan liabilitasnya di ambil ahli
pihak yang mengakuisisi.

b. Konsolidasi (statutory consolidation) adalah kombinasi bisnis dengan membentuk satu entitas baru
yang akan mengambil ahli semua aset dan liabilitas entitas yang bergabung.

c. Akuisisi adalah kombinasi dengan membeli kepemilikan entitas yang diakuisisi, Namun entitas yang
diakuisisi tetap berdiri hanya di kendalikan oleh pengakuisisi.

• Metode Akuntansi

a. Metode polling of interest atau penyatuan kepentingan. Dalam metode ini dasar pencatatannya dari
nilai buku entitas bergabung. Metode penyatuan kepentingan tidak diperkenankan dalam kombinasi
bisnis yang umum , namun masih diperkenankan dalam kombinasi entitas sepengendali (PSAK 38
kombinasi bisnis entitas sepengendali).

b. Metode Purchase atau pembelian/akuisisi. Dasar pencatatan metode ini adalah nilai wajar pada
tanggal akuisisi ,karena kombinasi bisnis dianggap sebagai pembentukan entitas baru, sehingga
dilakukan penilaian atas aset bersih entitas yang bergabung.

•Standar Akuntansi Bisnis Kombinasi

Perkembangan PSAK 22 : kombinasi bisnis

Standar akuntansi untuk kombinasi bisnis saat ini diatur dalam PSAK 22 (revisi 2010) kombinasi bisnis
yang telah mengalami penyesuaian 2014. Terdapat perbedaan istilah pada standar baru dibanding
standar lama yaitu penggabungan usaha berubah menjadi kombinasi bisnis. Pada PSAK 22 (1994)
penggabungan usaha menjelaskan dua metode penggabungan usaha yaitu metode pembelian
(purchase) dan metode penyatuan kepentingan (polling of interest).

Pada PSAK 22(revisi 2014) penggabungan usaha hanyamenggunakan metode pembelian, atau yang
sekarang disebut metode akuisisi.

RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

Rekonstruksi entitas sepengendali (RES) diatur khusus dalam PSAK 38 (Revisi 2012) Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali. RES adalah kombinasi bisnis yang semua entitas atau bisnis yang bergabung, pada
akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan
pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Contoh transaksi RES misalnya entitas induk memindahkan sebagian aset neto dari entitas anak yang
dimilikinya menjadi aset entitas induk.

• Aspek perpajakan dalam kombinasi bisnis


Pajak merupakan hal yang diperhatikan dalam proses merger dan akuisisi perusahaan. Proses merger
dan akuisisi melibatkan transfer aset dan liabilitas . Pajak penghasilan dikenakan atas selisih antara nilai
buku aset dan liabilitas dengan nilai wajar aset dan liabilitas yang diahlikan dalam proses merger dan
akuisisi.

Pajak harus dibayar oleh pihak yang melakukan pengalihan asset jika yang diahlikan tanah atau
bangunan akan dikenakan 5% pajak final atau nilai jual.jika bukan tanah dan bangunan maka akan
dikenakan pajak penghasilan sebesar keuntungan dari selisih nilai wajar dan nilai buku. Untuk
pengalihan tanah dan bangunan pihak yang mengakuisisi dikenakan bea perolehan hak tanah dan
bangunan sebesar 5%.

Perusahaan yang ingin menggunakan nilai buku harus mengajukan permohonan kepada Dirjen pajak
dengan melampirkan tujuan melakukan merger, melunasi seluruh pajak dan memenuhi persyaratan
tujuan bisnis (business purpose year).

Anda mungkin juga menyukai