Anda di halaman 1dari 33

FARMAKOLOGI BAHAN ALAM

SISTEM URINARI
 Penanganan obat alam untuk disfungsi organ
1. Sitem urinari
2. Benign Prostatic Hyperplasia
 Suatu sistem dimana terjadi
proses penyaringan darah
sehingga darah terbebas dari
zat-zat yang tidak
diperlukan.

 Sistem uriner terdiri dari


ginjal , ureter, kandung kemih
dan urethra.

 Fungsi dari sistem ini adalah


memfilter darah, menjaga
keseimbangan air, garam-
garam yang ada dalam cairan
tubuh dan membuang
sampah hasil metabolisme
yang terdapat pada cairan
tubuh.
1. Glomerolus : Filtrasi
2. Tubulus kontortus Proksimal : reabsorbsi
( Glukosa, asam-amino, Na, air )  60%
3. Tubulus kontortus distalis dan ductus
koligens : sekresi, mengatur
keseimbangan asam basa, dan cairan )
disana terjadi reabsorbsi Na dan sekresi
Kalium dan asam ( H+)
4. Memacu pembentukan eritrosit ( Hormon
Eritropoetin )
 Glomerulus bersifat
semipermeable (dapat ditembus
air), memungkinkan air dan
larutan limbah tembus dan
dikeluarkan dari kapsul Bowman
dalam bentuk urin.
 Darah yg telah disaring keluar dr
glomerulus melalui Efferent
arteriole utk menuju ke vena
intralobular melalui plexus
medullary.
 Seluruh larutan tersaring
dihasilkan oleh glomerulus
ditampung oleh kapsul Bowman
 Pada saat melewati tubulus
proksimal sebagian besar air &
garam diserap kembali, sebagian
larutan lain diserap seluruhnya,
sebagian yg lain hanya sebagian.
Dilepaskan oleh Kelenjar Hipofisis di Otak dan berfungsi meningkatkan
reabsorbsi Natrium dan air di tubulus distalis

Hubungannya dengan volume urin???

Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan
ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin
yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit.

Jika darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam
ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga
urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.

Semakin banyak air yang diminum, sekresi ADH akan terhambat. Hal ini
menyebabkan permeabilitas tubulus kontortus menurun dan reabsorpsi
terhambat sehingga jumlah urin meningkat.
 INFEKSI SALURAN UROGENITAL
Infeksi saluran urogenital umumnya
disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
Dapat pula disebabkan oleh Proteus,
Klebsiella, dan Staphylococcus terutama bila
sedang terpasang kateter.

Sistitis adalah peradangan/infeksi saluran
kemih. Apabila berlanjut, akan menyebakan
kuman-kuman naik dari kandung kemih ke
pelvis ginjal, yang disebut dengan
pielonefritis.
 Penderita sistitis akan merasakan keluhan
seperti disuria (nyeri saat miksi), sering
berkemih, merasa ingin berkemih terus,
dan sakit di atas daerah suprapubis.
 Pielonefritis adalah radang pelvis ginjal
 Penyebab paling sering penyakit ini adalah
kuman yang berasal dari kandung kemih
yang menjalar naik ke pelvis ginjal.
 Pembesaran jinak dari kelenjar prostat
 Erat kaitannya dengan peningkatan kadar
Dihydrotestoteron (DHT) dan proses aging (penuaan)
 Prostat terletak mengelilingi urethra posterior
 pembesaran dari prostat mengakibatkan urethra pars
prostatika menyempit dan menekan dasar dari kandung
kemih
 Urin sulit keluar kandung kemih harus berkontraksi
lebih kuat guna mengeluarkan urin  menyebabkan
perubahan anatomi kandung kemih
Jaringan otot yang mengalami
hiperplasia pada prostat memiliki
dengan memblokade α1 adrenergik
banyak reseptor α1 adrenoreseptor
dalam prostat,  merelaksasi otot
(otot polos) α adrenergik bloker spesifik 
polos, menyebabkan perbaikan
inhibitor testosteron 5α-reductase
pengeluaran urin dan mengurangi
seperti finasteride dan dutasteride
Digunakan obat α adrenergik bloker frekuensi berkemih serta memperkecil
residu urine dalam kandung kemih
Enzim 5α-reductase  konversi testosteron menjadi
mengkatalis konversi androgen dihidrotestosteron
testosteron menjadi androgen dicegah/diblok  ukuran
dihidrotestosteron yang lebih prostat akan berkurang dan
kuat aliran urin membaik
Akar  senyawa lignan  pinoresinol, sekoisolarisiresinol,
dehodrodikoniferil alkohol, neo-olivil Senyawa lektin

Turunan triterpen  asam oleanolat dan ursolat

Flavonoid  isoramnetin, kaemferol dan glikosida kuersetin

Senyawa hostamin, serotonin, asam kafeat, asam klorogenat


 Mekanisme yang terjadi penghambatan interaksi
antara glubulin pengikat-hormon seks dan
testosteron 5α-reductase
 Bukti secara in vitro dan in vivo (pada tikus) yang
mengukur globulin pengikat-hormon seks pada
membran prostat manusia, melalui penghambatan
proliferasi sel stroma dam sel epitel prostat manusia
 ekstrak akar jelantang memiliki efek yang
bermanfaat terhadap jaringan ( konrad et al., 2000)
 Pada akar: terdapat inhibitor aromatase yang
terbukti secara klinis skala kecil meredakan gejala
akibat BPH

Konrad L et al. 2000. Planta Medica 66(1):44


 Pohon palem kipas
 Digunakan untuk sistitis, gangguan
hormonal seks dan pembesaran prostat
 Kandungan  asam lemak
asam kaprat, asam kaprilat,
asam laurat, asam oleat, asam
miristoleat, asam palmitat,
asam linoleat, asam linolenat,
β-sitosterol, kampesterol,
stigmasterol, lupeol dan
sikloartenol, flavonoid dan
polisakarida (galaktosa,
manosa dll)
 Dibandingkan dengan finasterid, ekstrak Saw
palmetto memberikan perbaikan dan
keamanan yang lebih baik
 Ekstrak menghambat 5α-reductase secara in
vitro
 Efek antiradang diduga akibat tingginya
kandungan β-sitosterol
 Efek apoptosis dan nekrosis in vitro pada sel
kanker diduga karena kandungan asam
miristoleat
 Merupakan pohon prem afrika
yang langka
 Kandungan kimia  sterol,
triterpen, asam oleanolat dan
asam ursolat dan asam
krataegolat
 Ektraksnya memberikan efek antagonis
testoteron di dalam prostat dan vesikel
seminal pada tikus dan menghambat
sintesis leukotrien sehingga berperan
pula dalam mencegah sel radang masuk
keprostat (Barlet et al., 1990)
 Ketidakmampuan yang persisten dalam
mencapai atau mempertahankan fungsi
ereksi untuk aktivitas seksual yang
memuaskan

 Sebagian masyarakat memilih untuk


langsung mengonsumsi sediaan hormon
testosteron, sildenafil sitrat

 Dipengaruhi oleh sistem saraf parasimpatis


dan saraf simpatis?????
 Pada saat kondisi ereksi, stimulasi
parasimpatis dominan. Parasimpatis
menyebabkan vasodilatasi arteri dan
relaksasi otot polos jaringan erektil
sehingga aliran darah ke penis meningkat.
 Saraf simpatis mempunyai efek
merangsang kontraksi otot polos
pembuluh darah dan jaringan erektil.
Akibatnya, karena terjadi vasokonstriksi
arteri dan kontraksi otot polos jaringan
erektil (corpus cavernosum dan spongiosa)
maka aliran menuju rongga penis akan
rendah.
 Apabila otot polos berkontraksi, maka
pembuluh darah menyempit
(vasokontriksi) yang menyebabkan aliran
darah berkurang.
 Sebaliknya bila relaksasi lumen
pembuluh darah akan melebar
(vasodilatasi) sehingga aliran darah akan
bertambah banyak. Begitu pula dengan
otot polos rongga jaringan erektil.
 Aktivasi oleh agonis mengakibatkan
penghambatan pelepasan nor-epinefrin
pada ujung syaraf  menghambat aksi
saraf Simpatik  menyebabkan
penurunan tekanan darah
 Pada saat kondisi flaccid, saraf otonom
yang dominan adalah saraf simpatis.
 Saraf simpatis  reseptor α
 adas, tiram, kucai, ginseng, jahe, terung
ungu, pare, ketumbar, pasak bumi, bawang
putih, cokelat, biji selasih, seledri, ginko
biloba dan pisang
 Kulit kayu yang digunakan
sebagai afrodisiak
 Kandungan  alkaloid indol
yang utama adalah yohimbin,
α-yohimban dan β-yohimban,
pseudo yohimbin dan kariantein
 Yohimbin merupakan beta bloker α
adrenergik
 Bekerja dengan cara mengeblok reseptor α2.
 Efek yohimbin  merilekskan dan
melebarkan pembuluh darah  peningkatan
volume darah, suatu faktor kunci dalam
mencapai dan mempertahankan ereksi
 Merupakan senyawa alkaloid yang diperoleh
dari opium poppy (Papaver somniferum L.)

 vasodilator yang biasa digunakan untuk


meningkatkan aliran darah dalam tubuh serta
mengobati impotensi pada pria. Di dalam
tubuh, papaverine bekerja dengan
melemaskan otot pembuluh darah.

 Tetapi Papaverine tidak disetujui FDA untuk


terapi disfungsi ereksi.
 Kelompok 1 cari 1 tanaman berkhasiat
sebagai anti disfungsi seksual dalam jurnal
yang terbukti efektif
 Kelompok 2 cari 1 tanan yang berkhasiat
sebagai obat BPH dalam jurnal yang terbukti
efektif
 Jelaskan kandungan kimianya dan efek
farmakologisnya
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai