Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MATERNITAS II

(KONSEP PENYAKIT KEHAMILAN EKTOPIK)

OLEH:

KELOMPOK V (AII-B)

1. NI KADEK DWI NITA PURNAMAYANTI (17.321.2728)


2. NI KETUT NOPIA ANTARI (17.321.2731)
3. NI LUH JULIANTARI (17.321.2740)
4. NI PUTU HEPINA TRESNAYANTI (17.321.2749)
5. PUTU BAGUS WARSA WARDANA (17.321.2758)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2019
Kasus:
Ny. H berusia 27 th, dengan kehamilan 8 minggu, datang ke RS dengan keluhan ibu
mengatakan keluar darah dari kemaluan (flek-flek) dan kadang keluar bersamaan dengan
kencing sejak 4 hari yang lalu. Nyeri pada bagian bawah perut sebelah kanan, sekala 6 (0-10)
nyeri sedang. Keadaan umum menurun, kesadaran composmetis, TTV: TD: 110/70, N:
80x/mnt, S: 370 C, RR: 24x/mnt. Ibu tampak sedih saat mengetahui kehamilan nya yang
sekarang tidak normal Rencana salpingektomi, pasien merasa sedih, tidak menerima
kehilangan Pasien mengeluh lemah, haus, tugor kulit menurun > 3 detik , membran mukosa
kering, volume urin menurun.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
“GINEKOLOGI”

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny H


DENGAN DIAGNOSA G2P1A0
DI RUANG VK
RSUD MASNGUSADA BADUNG
TANGGAL 1-3 OKTOBER 2019

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN PENANGGUNG/ SUAMI
Nama :Ny H Nama : Tn. B
Umur : 27 Th Umur :30 Th
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan :Menikah Alamat : jln leda putra, gang 2
Agama :Hindu
Suku :indonesia
Alamat : jln leda putra gang 2
No. CM : 12457
Tangal MRS : 30 september 2019
Tanggal Pengkajian : 1 oktober 2019
Sumber informasi : Pasien, Keluarga, RM

B. ALASAN DIRAWAT
1. Alasan MRS
Ny. H berusia 27 th, dengan kehamilan 8 minggu, datang ke RS dengan keluhan ibu
mengatakan keluar darah dari kemaluan (flek-flek) dan kadang keluar bersamaan
dengan kencing sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengeluh nyeri, P: nyeri terasa saat
melakukan aktivitas, Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri terasa di area perut kanan
bawah, S: sekala 6 (0-10), T: nyeri yang dirasakan sewaktu-waktu dengan durasi yang
tidak menentu. Keadaan umum menurun, kesadaran composmetis, TTV: TD: 110/70,
N: 80x/mnt, S: 370 C, RR: 24x/mnt. Ibu tampak sedih saat mengetahui kehamilan nya
yang sekarang tidak normal Rencana salpingektomi, pasien merasa sedih, tidak
menerima kehilangan Pasien mengeluh lemah, haus, tugor kulit menurun, membran
mukosa kering, volume urin menurun.

2. Keluhan saat dikaji


ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan (flek-flek)

C. RIWAYAT OBSTERTRI DAN GINOKOLOGI


a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : umur: 12 th Siklus : teratur
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut Lama : 28 hari
Keluhan :-
HPHT : 1-5 juli 2019

b. Riwayat Pernikahan :
 Menikah :1 kali Lama : 5 tahun.

c. Riwayat kelahiran, persalinan, nifas yang lalu :


Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
N Tahu Umur Penyul Jen Penolo Penyu Lase Infeks Pedarah Jenis B P
o n kehami it is ng lit rasi i an kelam B j
lan in
1 2015 34 - Par bidan - - - - Laki- 3. 4
minggu tus laki 2 0
d. Riwayat Keluarga Berencana :
 Akseptor KB : jenis - Lama : -
 Masalah :-
 Rencana KB :KB suntik
D. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan:
pasien mengatakan bahwa kesehatannya adalah hal yang penting, dan pasien
mengatakan mandi 2 x sehari selalu dan selalu membersihkan lingkungan untuk
menjaga kesehatan
2. Pola Metabolik-Nutrisi :
saat hamil:
pasien mengatakan makan 3-4 kali sehari dengan menu seperti nasi, sayur, dan daging
habis 1 porsi. pasien minum 7-8 gelas/hari, seperti air putih dan susu.
saat mrs:
pasien mengatakan makan 3-4 kali sehari dengan menu seperti nasi, sayur, dan daging
habis ½ porsi. pasien minum kurang lebih 2 gelas/hari, seperti air putih dan kacang
ijo.
3. Pola Eleminasi
saat hamil:
BAK:
pasien mengatakan bak 6-7 x/hari dengan warna kuning bercampur darah, bau khas
urine BAB:
pasien mengatakan bab 1 kali sehari dengan konsistensi padat, warna kuning
kecoklatan saat mrs
BAK:
pasien mengatakan bak kurang lebih 2 kali sehari, warna kuning bercampur darah bau
khas urine
BAB:
pasien mengatakan belum dapat bab dari perta masuk mrs.
4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan
0 1 2 3 4
diri
Makan/ minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi ROM  
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total.

5. Pola Istirahat-Tidur
saat hamil:
Pasien mengatakan dirinya biasa tidur 7 jam yaitu pkl. 22.00 WITA sampai pukul
05.00 WITA. Pasien biasa tidur menggunakan bantal dan guling dengan lampu yang
dimatikan
saat mrs:
Pasien mengatakan dirinya biasa tidur 7 jam yaitu pkl. 22.00 WITA sampai pukul
05.00 WITA. Pasien biasa tidur menggunakan bantal dan guling dengan lampu yang
dimatikan, dan sering terjaga karena lingkungan yang kurang nyaman

6. Pola Persepsi-Kognitif
pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pacaindranya

7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri


Harga diri: pasien mengatakan tidak malu dengan keadaan sekarang
boddy image: pasien mengatakan tidak ada masalah dengan bentuk tubuhnya
ideal diri: pasien mengatakan sedih saat mengetahui kehamilan nya yang sekarang
tidak normal
peran diri: selama ini pasien berperan sebagai ibu dan istri
identitas diri: pasien mampu mengenali dirinya sebagai seorang istri dan ibu dari 1
anak

8. Pola Hubungan-Peran
pasien mampu mengenali dirinya sebagai seorang istri dan ibu dari 1 anak

9. Pola Reproduktif-Seksualitas
pasien mengatakan iya seseorang perempuan, pasien mengatakan tidak menggunakan
KB, pasien mengatakan sedang hamil 2 bulan

10. Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping


pasien mengatakan jika ada masalah iya akan bercerita dengan suaminyan
11. Pola Keyakinan-Nilai
pasien mengatan iya beragama hindu dan bisa sembahayang 2 x sehari

E. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Keadaan umum :
GCS :E= 4, V=5, M=6
Tingkat kesadaran : Composmetris
Tanda - tanda vital : TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 37֯ C
BB :50 Kg.
TB : 159 cm
LILA : 18 CM

Head to toe
Kepala Wajah
o Inspeksi : tidak ada cloasma gravidarum
o Palpasi : tidak ada edema, tidak ada lesi

Leher
o Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema
o Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran vena jungularis

Dada
-paru
o Inspeksi :simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema
o Palpasi : gerakan dada simetris, viribasi dada normal
o Perkusi :suara paru sonor
o Auskultasi :frekuensi nafas 20 x/menit, suara nafas vesikuler, tidak terdapat nafas
tambahan
-jantung
o Inspeksi :iktus cordis tampak
o Palpasi : iktus cordis teraba
o Perkusi :peka
o Auskultasi : S1, S2 reguler

Abdomen
o Inspeksi :.bentuk simetris, tidak terdapat lesi, terdapat linea
o Auskultasi : .bising usus normal 18 x/menit
o Perkusi : suara resonar
o Palpasi : tidak teraba masa, terdapat nyeri tekan

Genetalia
o Kebersihan : besih
o keputihan : tidak
Perineum dan anus
o Perineum : terdapat pendarahan,jumlah 50 cc
o Hemoroid :tidak ada hemorid

Ekstremitas :
Atas : bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada sianosis, tugor
kulit > 3 detik
Oedema : tidak ada edema
Varises : tidak ada varies
CRT : CRT < 2 detik,

Bawah
Oedema : tidak ada edema
Varises : tidak ada edema
CRT : CRT < 2 detik,
Pemeriksaan Reflek :+

F. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium : Hb = 13,4 gr/%
leukosit= 9800/ul
trombosit =255000/ul
golongan darah = A
 Pemeriksaan radiologik : USG ( 27 September 2019) : Hasil kehamilan
ektopik

G. DIAGNOSA MEDIS
G2P1A0 UK 8 minggu

H. PENGOBATAN
Infus RL : 20 tpm
per oral : premaston 1x 5 mg, cefadroxil 1 x 500 mg. asam folat 1 x 50 mg
II. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: pasien mengatakan nyeri Ruptur tuba Nyeri akut
DO:
P: nyeri terasa saat melakukan
aktivitas Terjadi reaksi

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk inflamasi

R: nyeri terasa di area perut


kanan bawah
Pelepasan mediator nyeri (histamin,
S: sekala 6 (0-10)
bradikinin, prostaglandin, serotonin)
T: nyeri yang dirasakan
sewaktu-waktu dengan durasi
yang tidak menentu
Merangsang nosiseptor

Sampai ke korteks somatosensorik

Presepsi nyeri

Nyeri Akut
DS: pasien mengatakan keluar Penembusan vili korialis ke dalam Resiko
darah dari kemaluan (flek-flek) lapisan muskularis menuju peritoneum perdarahan
dan kadang keluar bersamaan
dengan kencing sejak 4 hari Ruptur tuba
yang lalu
DO: - Perdarahan

Resiko perdarahan
DS: Pasien megatakan lemah, Penembusan vili korialis ke dalam hipovolemi
haus lapisan muskularis menuju peritoneum
DO: tugor kulit menurun > 3
detik, membran mukosa kering, Ruptur tuba
volume urin menurun 100
cc/hari. Perdarahan

Hipovolemi
DS:- Ruptur tuba Resiko infeksi
DO: Rencana salpingektomi,
Perdarahan

Perdarahan pada rongga abdomen

Keadaan umum menurun

Rencana salpingektomi

Resiko infeksi
DS: pasien merasa sedih, tidak Hasil pemeriksaan endovaginal scan Berduka
menerima kehilangan
DO: pasien tampak sedih saat Tidak terdapat gestasi intrauterine
mengetahui kehamilan nya yang
sekarang tidak normal. Rencana
salpingektomi, Kehilangan bagian dan proses tubuh
(kehamilan)

Berduka

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) ditandai
dengan mengeluh nyeri, tampak meringis
2. Resiko Perdarahan berhubungan dengan komplikasi pasca parum
3. hipovolemi berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan tugor
kulit menurun >3 detik
4. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
5. Berduka berhubungan dengan kehilangan (bagian tubuh) ditandai dengan merasa
sedih, tidak menerima kehilangan, menagis

III.RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil

1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri 1. Untuk


berhubung asuhan keperawatan 1. Lakukan memberikan
an dengan selama…. x 24 jam pengkajian intervensi lebih
agen Diharapkan nyeri nyeri lanjut dan juga
pencedera pasien brkurang komprehensif tanda-tanda
fisiologis dengan kriteria hasil : 2. berikan perkembangan
(inflamasi 1. nyeri yang informasi 2. Agar pasien
) ditandai dilaporkan menangani mengetah
dengan dalam batas nyeri, seperti 3. Untuk Memberi
mengeluh normal penyebab nyeri, rasa nyaman
nyeri, 2. ekspresi nyeri berapa lama terhadap pasien
tampak wajah pasien nyeri akan 4. Untuk
meringis tidak meringis dirasakan, dan memberikan rasa
3. pasien bisa antisipasi nyaman pada
beristirahat ketidaknyamana pasien
n akibat 5. Untuk
prosedur memberikan rasa
3. Berikan terapi nyaman pada
nonfarmakologi pasien
s untuk
mengurangi rasa
nyeri( terapi
music, terapi
pijat,
aromaterapi,
kompres hangat/
dingin)
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
s untuk
meredakan
nyeri
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik

2 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan 1. Memantau


Perdaraha asuhan keperawatan pendarahan kondisi pasien
n selama…. x 24 jam 1. Monitor selama
berhubung Diharapkan resiko dengan ketat perawatan
an dengan pendarahan teratasi resiko terutama saat
komplikas dengan kriteria hasil : terjadinya terjadinya
i pasca 1. tanda-tanda pendarahan pendarahan.
parum vital dalam pada pasien perawat segera
rentang normal 2. Catat nilai tau tanda-tanda
2. wajah tidak hemoglobin, presyok/syok
pucat hematocrit 2. Mengetahui
3. CRT< 2 detik sebelum dan kadar
sesudah pasien hemoglobin/emat
kehilangan okrit pasien
darah sesuai 3. Tanda-tanda vital
indikasi dapat
3. Monitor ttv memberikan
4. Instruksikan gambaran
pasien untuk keadaan umum
meningkatkan pasien
vitamin K 4. Kekurangan
5. Instruksikan vitamin K bisa
pasien dan berpengaruh
keluarga untuk pada proses
memonitor penggumpalan
tanda-tanda darah dan
pendarahan dan menyebabkan
mengambil pendrahan tak
tindakan yang terkendali jika
tepat jika luka
terjadi 5. Melibatkan
pendrahan pasien dan
keluarga
membantu untuk
penangan kapan
terjadinya
pendarahan

3 Hipovole Setelah dilakukan Manajemen 1. .Memantau


mi asuhan keperawatan hipovolemi kondisi pasien
berhubung selama 3x 24 jam 1. monitor ttv selama perawatan
an dengan Diharapkan tidak 2. monitor adanya terutama saat
kehilanga terjadinya hivovolemi tanda-tanda terjadinya
n cairan dengan kriteria hasil: dehidrasi pendarahan.
aktif 1. t (misalnya perawat segera
urgor kulit turgor kulit tau tanda-tanda
elastis buruk,CRT lbih presyok/syok
2. t dari 2 deti) 2. Mengetahui tanda
anda-tanda vital 3. berikan asupan –tanda dehidrasi
dalam batas cairan oral dan mencegah
normal (misalnya syok hipvolemi
3. m berikan cairan 3. Untuk memenuhi
embrane lebih dari 24 cairan agar tetap
mukosa lembab jam dan stabil
berikan cairan
dengan
makanan)

4 Resiko Setelah dilakukan Kontrol infeksi 1. untuk


infeksi asuhan keperawatan 1. cuci tangan meminimalkan
berhubung selama…. x 24 jam setiap sebelum resiko infeksi
an dengan Diharapkan tidak dan sesudah 2. untuk
efek terjadi resiko infeksi tindakan meminimalkan
prosedur pada pasien dengan keperawatan pathogen yang
invasif kriteria hasil : 2. bersihkan ada di sekeliling
1. tidak terjadi lingkungan pasien
demam, dengan baik 3. agar keluarga
hipotermia, setelah pasien
ketidak digunakan mengetahui
stabialan suhu dengan untuk tanda dan gejala
2. tidak terdapat setiap pasien dari infeksi
cairan (luka) 3. anjurkan 4. dengan memberi
yang berbau pengunjung lingkungan yang
busuk untuk cuci bersih agar
tangan pada saat mencegah
memasuki dan terjadinya infeksi
meninggalkan 5. pemberian
ruangan pasien antibiotic untuk
4. ajarkan pasien mencegah
dan keluarga timbulnya infeksi
mengenai tanda
dan gejala
infeksi dan
kapan harus
melaporkan
kepada
penyedia
perawatan
kesehatan
5. ajarkan pasien
dan anggota
keluarga
mengenai
bagaimana
menghindari
infeksi
6. kolaborasi
dengan dokter
pemberian
antibiotic yang
sesuai

5 Berduka Setelah dilakukan Peningkatan Koping 1. memberi kan rasa


berhubung asuhan keperawatan 1. berikan suasana tenang ke pasien
an dengan selama…. x 24 jam penerimaan 2. memberi rasa
kehilanga Diharapkan pasien 2. gunakan tenang dan
n (bagian tidak berduka dengan pendekatan semangat ke
tubuh) kriteria hasil : yang tenang dan pasien
ditandai 1. menyatakan memberiakn 3. memberi rasa
dengan fakta tentang jaminan siap untuk
merasa kehilangan 3. bantu pasien melewati kondisi
sedih, 2. menyatakan untuk melewati yang dihadapi
tidak menerima proses berduka 4. memberi
menerima kehilangannya dan melewati dukungan pada
kehilanga 3. menjelaskan kondisi pasien tentang
n, arti kehilangan kehilangan kondisi yang
menagis 4. membagi 4. dukung pasien dihadapi
perasaan untuk 5. memberi
kehilangan mengevaluasi motivasi pada
dengan orang prilakunya pasien agar psien
terdekat sendiri bisa menerima
5. melaporkan 5. mengenalkan kondisi yang
tidak adanya pasien pada dihadapi
distress seseorang (atau
somatic kelompok) yang
6. melewati fase telah berasil
berduka melewati
pengalaman
yang sama

III. IMPLEMENTASI

Jam/tgl No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses ttd


dx
01-10 1 - melakukan pengkajian DS : pasien mengatakan
2919 komerensif nyeri
DO :
09.10 p: nyeri terasa
saat melakukan
aktivitas
Q: nyeri terasa
seperti ditusuk-
tusuk
R: nyeri terasa
di area perut
kanan bawah
S: skala nyeri
6(nyeri sedang)
T: nyeri
dirasakan
sewaktu-waktu
dengan durasi
yang tidak
menentu

10.30 1 - memberikan teknik napas dalam DS : pasien mangatakan


nyeri diperut kanan
bawah
DO: pasien Nampak
meringis
11.00 1 - kolaborasi pemberian analgetik DS : pasien mengatakan
nyeri
DO: pasien tampak mau
minum obat
11.30 2 - monitor dengan ketat resiko DS : pasien mengatakan
terjadinya pendarahan pada pendarahan sejak 4
pasien hari lalu
DO : tampak keluar darah
dari vagina pasien
12.00 2,3 - monitor ttv DS : pasien mengatakan
lemas
DO : TD: 110/70mmhg
S: 37
N: 70x/menit
RR: 22x/menit
13.20 2 - mengintrusikan pasien untuk DS : pasien mengatakan
meningkatkan vitamin K lemas
DO: pasien tampak mau
mengonsumsi
makanan yang
mengandung vitamin
K
13.30 3 - memonitor adanya tanda-tanda DS : pasien mengatakan
dehidrasi lemas
DO : pasien tampak
lemas.turgor kulit
kurang
elastis.mukosa bibir
kering
12.00 3 - memberikan cairan oral DS : pasien mengatakan
haus
DO : pasien tampak mau
minum

12.10 4 - mencuci tangan setiap sebelum DS : -


dan sesudah tindakan DO : pasien dan keluarga
keperawatan kooperatif
12.20 5 - memberikan suasana penerimaan DS : pasien mengatakan
sedih
DO : pasien tampak sedih
5 - membantu pasien untuk melawan DS :pasien mengatakan
12.30 proses berduka dan melewati belum bisa menerima
kondisi kehilangan kenyataan
DO : pasien tampak sedih
02-10- 1 - melakukan pengkajian DS : pasien mengatakan
2019 komerensif nyerinya sedikit
berkurang
08.30 DO :
p: nyeri terasa
saat melakukan
aktivitas
Q: nyeri terasa
seperti ditusuk-
tusuk
R: nyeri terasa
di area perut
kanan bawah
S: skala nyeri 5
(nyeri sedang)
T: nyeri
dirasakan
sewaktu-waktu
dengan durasi
yang tidak
menentu

09.30 2 - monitor ttv DS : pasien mengatakan


lemas
DO : TD: 110/60mmhg
S: 36.5
N: 72x/menit
RR: 20x/menit
09.50 3 - memonitor adanya tanda- DS : pasien mengatakan
tanda dehidrasi lemas
DO : pasien tampak
lemas.turgor kulit
kurang
elastis.mukosa bibir
kering
11.00 5 - memberikan suasana DS : pasien mengatakan
penerimaan sedih
DO : pasien tampak sedih
11.30 5 - membantu pasien untuk DS :pasien mengatakan
melawan proses berduka dan belum bisa menerima
melewati kondisi kehilangan kenyataan
DO : pasien tampak sedih
12.00 4 - mengajarkan pasien dan DS : pasien mengatakan
keluarga mengenai tanda dan sudah mengerti
gejala infeksi dan kapan harus DO : pasien mampak
melaporkan kepada perawat mengerti
13.30 4 - anjurkan pengunjung selalu DS : -
cuci tangan DO : pasien , keluarga dan
pengunjung
kooperatif
03-10- 1 - melakukan pengkajian DS : pasien mengatakan
2019 komerensif nyeri
DO :
13.40 p: nyeri terasa
saat melakukan
aktivitas
Q: nyeri terasa
seperti ditusuk-
tusuk
R: nyeri terasa
di area perut
kanan bawah
S: skala nyeri
5(nyeri sedang)
T: nyeri
dirasakan
sewaktu-waktu
dengan durasi
yang tidak
menentu
1 - memberikan teknik napas DS : pasien mangatakan
dalam nyeri diperut kanan
bawah
DO: pasien Nampak
meringis
14.00 2 - mengintrusikan pasien untuk DS : pasien mengatakan
meningkatkan vitamin K lemas
DO: pasien tampak mau
mengonsumsi
makanan yang
mengandung vitamin
K
15.00 2,3 - memonitor ttv DS : pasien mengatakan
lemas
DO : TD: 110/60mmhg
S:36.7
N: 78x/menit
RR: 20x/menit

15.30 5 - mendukung pasien untuk DS : pasien mengatakan


mengevaluasikan prilakunya sudah mampu
sendiri menerima kenyataan
DO : pasien terlihat
menerima kondisi
yang di alami
16.00 3 - memberikan cairan oral DS : pasien mengatakan
haus
DO : pasien tampak mau
minum

17.20 4 - mencuci tangan setiap DS : -


sebelum dan sesudah tindakan DO : pasien dan keluarga
keperawatan kooperatif
17.40 1 - kolaborasi pemberian DS : pasien mengatakan
analgetik nyeri
DO: pasien tampak mau
minum obat

IV. EVALUASI

No Tanggal/jam Dx Evaluasi
1. 02-09 2019 I S : pasien mengatakan nyeri
9.30 O : - pasien Nampak meringis
P: nyeri terasa saat melakukan aktivitas
Q: nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri terasa di area perut kanan
bawah
S: skala nyeri 5(nyeri sedang)
T: nyeri dirasakan sewaktu-waktu
dengan durasi yang tidak menentu
A : - Masalah tidak teratasi
P : - Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. memberikan teknik nafsa dalam
3. kolaborasi pemberian analgetik

2. 02-09-2019 12 S : pasien mengatakan pendarahan sudah


11.00 berkurang
O: pasien Nampak sedikit tenang
A : - Masalah tidak teratasi
P :- Lanjutkan intervensi
1. monitor ttv
2. mengintrusikan pasien untuk
meningkatkan vitamin K
3. monitor dengan ketat resiko terjadinya
pendarahan pada pasien

3. 02-09-2019 III S : pasien mengatakan lemasnya sudah berkurang


O : pasien terlihat sudah bisa makan dan minum
tanpa bantuan
A : -Masalah tidak teratasi
P : -Lanjutkan intervensi
1. berikan cairan oral
2. monitor ttv
3. monitor tanda-tanda dehidrasi

4 02-10 2019 IV S:-


15.00 O : pasien dan keluarga tanpak komperensif
A : - Masalah tidak teratasi

P : - Lanjutkan Intervensi
1. mengajarkan pasien dan keluarga
mengenai tanda dan gejala infeksi dan
kapan harus melaporkan kepada perawat
2. mencuci tangan sebelum dan sesudah
mengambil tindakan

5 02-10- 2019 V S: pasien mengatakan sudah mulai menerima


13.00 keaadaan yang sedang dialaminya
O: pasien terlihat bisa menerima keadaan yang
dihadapinya
A : Masalah teratasi
P : pertahankan kondisi klien

Anda mungkin juga menyukai