Anda di halaman 1dari 15

PAPER BIOSTATITIK

MACAM-MACAM DATA

OLEH :

NI KADEK DWI NITA PURNAMAYANTI 17.321.2728

NI KETUT NOPIA ANTARI 17.321.2731

NI LUH AYU LISTYAWATI 17.321.2735

NI LUH DESY PURWANINGSIH 17.321.2737

NI LUH JULIANTARI 17.321.2740

NI LUH PUTU WIDHI ASTITI RAHAYU 17.321.2742

NI PUTU HEPINA TRESNAYANTI 17.321.2749

NI WAYAN AYU FEBRIYANI 17.321.2753

PUTU KOLA INDRIANI 17.321.2760

A11-B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan bio statistik dalam kehidupan sehari hari disadari atau
tidak memgang peranan yang cukup penting, meskipundalam bentuk yang
sederhana misalnya seorang ibu rumah tangga menggunakan statistik
untuk mengetahui berapa rata rata pengeluarannya dalam sebulan.
Biostatistik juga digunankan di pemerintahan, industri, rumahsakit,
perusahaan swasta dan lain sebagainya untuk perencanaan dan penyusunan
progam program yang di dasari atas fakta dilapangan dengan kata lain
harus berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian di olah sehingga
menghasilkan informasi yang di jadikan dasar untuk mengambil
keputusan. Dalam bidang kesehatan kehadiran biostatistik sangat banyak
sekali manfaat dan kegunaannya seiring dengan perkembangan ilu dan
prngetahuan bidang kesehatan tersebut. Olehsebab itu pemahaman
terhadap biostatistik sudah menjadi suatu keharusan kusunya bagi
mahasiswa kesehatan, akedemisi dan praktisi bidang kesehatan.
Biostatistika bagi mahasiswa sangat di perlukan terutama ketika seseorang
mahasiswa harud mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menginterpretasikan data untuk pembutanan skripsi, thesis, disertasi.
Dalamhal ini pengetahuan biostatistik dipakai dalam mrnyusun
metodologi penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dimaksud dengan macam-macam data?
2. Apa saja yang dimaksud dengan skala ukur data?
3. Apa saja jenis penyajian data?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam data
2. Untuk mengetahui skala ukur data
3. Untuk mengetahui jenis-jenis penyajian data
BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam-macam Data
1. Menurut sumber dan pengguna
a. Data Internal
Yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan suatu
badan yang dikumpulkan sendiri dan hasil datanya digunakan oleh
badan itu sendiri.
b. Data Eksternal
Yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar
badan dan data tersebut tidak terdapat dalam aktivitas intern suatu
badan.
2. Menurut cara memperoleh
a. Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu badan
secara langsung serta diterbitkan oleh badan itu pula.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang dilaporkan oleh suatu badan sedang badan ini tidak
secara langsung mengumpulkan sendiri tapi diperoleh dari pihak
lain yang telah mengumpulkannya.
3. Menurut sifat
a. Data Kualitatif
Yaitu kemungkinan observasi yang tidak dinyatakan dengan
angka-angka.
b. Data Kuantitatif
Yaitu serangkaian observasi atau pengajaran yang dapat dinyatakan
dengan angka-angka.
Data kuantitatif terbagi atas:
1) Data Diskrit
Yaitu data yang hanya mempunyai sejumlah terbatas nilai-nilai.
2) Data Kontinu
Yaitu data yang secara teoritis dapat menjalani setiap nilai.
Disebut juga nilai pengamatan kuantitatif kontinyu.
4. Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
Yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang bisa
menggambarkan keadaan atau kegiatan pada waktu tersebut.
b. Data Time Series
Yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu sehingga ada
perkembangannya (trend) yang menunjukkan arah secara umum.
Garis trend sangat berguna untuk membuat ramalan (forecasting)
yang dibutuhkan bagi perencanaan.
5. Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis
berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
a. Pengamatan (Observasi).
Pengamatan atau peneliti lapangan ini adalah cara pengumpulan
data dengan terjun langsung atau melihat langsung ke
lapangan(laboratorium) terhadap objek yang diteliti(populasi).
b. Penelusuran Litelatur.
Penelusuran litelatur atau Pengamatan tidak langsung iyalah cara
pengumpulan data dengan menggunakan sebagaian ataupun semua
data yang ada(laporan data) dari peneliti sebelumnya.
c. Penggunaan Kuesioner(angket).
Penggunaan Kuesioner iyalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan(angket) ataupun daftar isian
terhadap objek yang diteliti(Populasi).
d. Wawancara(interview).
Wawancara iyalah cara pengumpulan data dengan langsung
mengadakan banyak pertanyaan kepada objek yang diteliti atau
pada perantara yang mengetahui dari objek yang diteliti.
6. Berdasarkan Banyaknya Data Yang Diambil.
Dikenal dua cara pengumpulan data yaitu :
a. Sensus.
Sensus iyalah cara pengumpulan data dengan mengambil anggota
populasi secara keseluruh untuk diselidiki, Data yang diambil
melalui pengumbulan data sensus ini adalah data sebenarnya(true
value) atau parameter.
b. Sampling.
Sampling iyalah cara pengumpulan data dengan mengambil
sebagian saja dari anggota populasi untuk diselidiki. data yang
diperoleh dari pengumpulan data sampling ini disebut dengan
“statistic” tanpa(s) atau “perkiraan (estimate value)”
B. Skala Ukur
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.
Data statistik berkaitan erat dengan hasil skala pengukuran yang
digunakan. Berdasarkan jenjang pengukurannya, data statistic dapat
diurutkan ke dalam empat jenis, yaitu data berskala nominal, data berskala
ordinal, data berskala interval, dan data berskala rasio. Bentuk pengukuran
yang paling sederhana melibatkan pengkategorian kasus-kasus
berdasarkan ada atau tidaknya beberapa atribut atau sifat.
1. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk
membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya. Data
titetapkan atas dasar proses penggolongan. Data tersebut hanya
mempunyai sifat membedakan. Misalnya, jenis kelamin dan golongan
darah. Amgka-angka yang digunakan ini hanyalah sebagai kategori
dan tidak mempunyai makna dan tidak bisa dipergunakan untuk
perhitungan secara matematis dalam arti 1 lebih kecil daripada 2.

2. Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorik atau
klasifikasi namun diantara data tersebut memiliki hubungan atau angka
yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung pengertian
tingkatan. Data yang disusun atas dasar jenjang dalam atribut tertentu.
Data ordinal merupakan himpunan yang beranggotakan pangkat,
jabatan, tingkatan atau order. Pada pengukuran ini peneliti tidak hanya
mengategorikan pada persamaan, tapi bisa menyatakan lebih besar dari
atau lebih kecil dari. Skor yang sering digunakan untuk mempermudah
dalam mengategorikan jenjang/peringkat dalam penelitian biasanya
dituliskan dalam presentase.

3. Skala Interval
Skala Interval adalah data dihasilkan dari pengukuran yang bersifat
kontinu dan dalam pengukuran itu diasumsikan terdaoat pengukuran
yang sama. pada data interval dapat memberikan nilai interval antar
ukuran kelas. Dlam pengukuran ini tiap anggota dalam kelas
mempunyai persamaan nilai interval, demikian juga terkandung nilai
lebih besar atau lebih kecil dari. Missal pengukuran suhu badan.

4. Skala Rasio
Skala Rasio adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based
value) yang tidak dapat dirubah atau skala yang mempunyai sifat
ukuran ordinal dan mempunyai jarak atau interval yang sama. skala
rasio hampir sama dengan skala interval, yang membedakannya adalah
bahwa skala pengukuran rasio mempunyai nilai nol mutlak sedangkan
interval tidak. Pada pengukuran ini nilai nol mutlak dipergunakan dan
menandakan adanya atau tidak adanya variable yang sedang diukur.
Angka-angka ini dipergunakan untuk menyatakan jarak dari asal
murninya. Missa l : berat badan, umur, kadar glukosa darah puasa,
kadar oksigen dan lain sebagainya.

C. Jenis Penyajian Data


1. Jenis Tabel
Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat
dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk
menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk
menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam
bentuk table bertujuan untuk memberikan informasidan gambaran
mengenaijumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah
data dalam menganalisis data tersebut. Macam-macam penyajian data
dalam bentuk table antara lain :
a. Table baris kolom
Tabel yang lebih tepat disebut table baris kolom ini adalah table-
tabel yang dibuat selain dari table kontingensi dan distribusi
frekuensi yaitu table yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai cirri tidak terdiri dari factor-faktor yang terdiri dari
beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang
dibuat menjadi beberapa kelompok.
b. Tabel Kontingensi
Table kontingensi merupakan bagian dari table baris kolom, akan
tetapi table ini mempunyai cirri khusus, yaitu untuk menyajikan
data yang terdiri atas dua factor atau dua variable, faktoe yang satu
terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat
dibuat daftar kontingensi berukuran b x k denganb menyatakan
baris dan k menyatakan kolom.
c. Tabel silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi
pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk table silang.
Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga
terdiri dari dua variable. Tegantung pertanyaan atau keadaan yang
ingin dideskripsikan. Dengan demikian pemilihan penyajian data
ke dalam table silang satu atau dua variable akan tergantung dari
fata yang diperoleh.
Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel
a. Tabel distribusi frekuensi
1) Tabel Distribusi frekuensi categorical
2) Tabel Distribusi frekuensi numerical
3) Tabel Distribusi frekuensi data tunggal
4) Tabel Distribusi data kelompokan
5) Tabel Distribusi frekuensi kumulatif
6) Tabel Distribusi frekuensi relative

2. Jenis Grafik
Beberapa grafik yang disajikan antara lain sebagai berikut :
a. Grafik garis
Line chart (diagram grafik garis) merupakan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan keadaan yang serba terus atau
berkesinambungan, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah
penduduk tiap tahun, dan sebagainya. Diagram garis juga memiliki
sumbu datar dan sumbu tegak, dimana sumbu datar menyatakan
waktu dan sumbu tegak menyatakan kuantum data.
Diagram grafik garis berguna untuk menyajikan perbandingan data
pada satu atau beberapa seri data. Perbedaannya, grafik garis
memungkinkan kita untuk menemukan tren atau pola data dari
waktu ke waktu. Misalnya, naik turunnya penjualan, laba
perusahaan, temperatur, atau harga saham dan valas selama periode
tertentu. Penggunaan grafik garis dilakukan, apabila:
1) memiliki beberapa seri data.
2) memiliki data dengan interval yang sama atau berurutan,
seperti hari, bulan, kuartal, atau tahun fiskal.
Adapun bagian-bagian dari grafik garis yaitu :
1) Single line chart (grafik garis tunggal) adalah grafik yang
terdiri dari satu garis untuk menggambarkan perkembangan
satu hal/kejadian. Misalnya perkembangan hasil penjualan
semen, pupuk, tekstil; perkembangan ekspor karet, kopi, lada,
teh, ternak, dan minyak bumi.
2) Multiple line chart (grafik garis berganda) adalah grafik yang
terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan
perkembangan beberapa hal/kejadian sekaligus
3) Multiple Component Line Chart (Grafik Garis Komponen
Berganda) adalah grafik yang serupa dengan grafik
berganda,akan tetapi garis yang teratas/terakhir
menggambarkan jumlah (total) dari komponen-komponen,
sedangkan garis lainnya menggambarkan masing-masing
komponen.

4) Multiple percentage component line chart (grafik garis


presentase komponen berganda) adalah grafik yang serupa
dengan grafik garis komponen berganda, hanya masing-masing
dinyatakan sebagai presentase terhadap jumlah (total), sehingga
garis teratas (terakhir) merupakan garis yang menunjukkan
100%.

b. Grafik batang
Bar chart (grafik batang) umumnya digunakan untuk
menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam
kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-
keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatarsecara
vertikal dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
Bar chart (grafik batang) pada dasarnya sama fugsinya dengan
grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik
batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang
ganda. Jenis-jenis diagram grafik batang (bar chart) antara lain
sebagai berikut :
1) single bar chart (grafik batang tunggal)

160
140
120
100
80
60
001 002 003 004 005 006 007
2 2 2 2 2 2 2

2) multiple bar chart (grafik batang berganda)

100
80
60
40
20
0
2005 2006 2007
3) multiple companent bar chart (grafik batang komponen
berganda)

4) multiple precentage component bar chart (grafik batang


presentase komponen berganda)
100%
80%
60%
40%
20%
0%

5) net balanced bar chart (grafik batang berimbang netto).

Tahu Ekspor Impor


n
1988 19218.5 13248.5
1989 22158.9 16359.6
Adapun bagian-
1990 25675.3 21837
bagian dari grafik batang yaitu :
1991 29142.4 25868.8
1) Single Bar Chart
1992 33967 27279.6
(Grafik Batang
1993 36823 28327.8 Tunggal)
1994 40053.4 31983.5
1995 45418 40628.7
1996 49814.8 42928.5
1997 53443.6 59148.4
2) Multiple Bar Chart (Grafik Batang Berganda)

3) Multiple Companent Bar Chart (Grafik Batang Komponen


Berganda)

4) Multiple Precentage Component Bar Chart (Grafik Batang


Presentase Komponen Berganda)

5) Net Balanced Bar Chart (Grafik Batangan Berimbang Netto)

c. Histogram
Histogram adalah modifikasi dari diagram batang (bar diagram),
dimana tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang di gambarkan
dengan grafis batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap
tampilan batang menunjukan proporsi frekuensi pada masing-
masing data kategori yang berdapingan dengan intervalyang tidak
tumpang tindih. Histogram adalah grafik balok yang
memperlihatkan satu macam pengukuran dari suatu proses atau
kejadian. Grafis ini sangat cocok untuk data yang di kelompokan.
Histogram merupakan diagram frekuensi bertetangga yang
bentuknya seperti diagram batang. Batang yang berdekatan harus
berimpit.
Kegunaan dari pengggunaan histogram adalah sebagai berikut

1) Diagram batang umumnya digunakan untuk mengambarkan


perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu
tertentu. Diagram batang menunjukan keterangan-keterangan
dengan batang- batang tegak atau mendatar dan sama lebar
dengan batang-batang terpisah

2) Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada

3) Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data


4) Sebagai alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah
timbulnya masalah.

d. Grafik lingkaran
Pie Chart (diagram lingkaran) adalah penyajian data statistik yang
dinyatakan dalam persen atau derajat dapat menggunakan diagram
lingkaran.
Kelebihan Penggunaan Pie Chart adalah :
1) tempat untuk membuat diagram lingkaran tidak terlalu besar
2) diagram lingkaran sangat berguna untuk menunjukkan dan
membandingkan proporsi dari data
Kekurangan Penggunaan Pie Chart adalah diagram lingkaran
tersebut tidak dapat menunjukkan frekuensinya.
e. Grafik berupa peta
Cartogram (grafik berupa peta) adalah grafik yang digambarkan
pada peta yang sebenarnya, dan diberi warna. Dalam
pembuatannya digunakan peta geografis tempat yang terjadi
.Dengan demikian diagram ini melukiskan keadaan dihubungkan
dengan tempat kejadiannya, seperti halnya kepadatan penduduk
atau kurang penduduk suatu daerah dan atau pulau atau juga bisa
melihat penduduk dalam daerah tersebut.
Contoh: peta indonesia di gambarkan dengan gambar jagung,
padi,kopi,teh, pada daerah-daerah tertentu yang menggambarkan
bahwa daerah Jawa Barat penghasil padi,jagung, daerah Sulawesi
Selatan penghasil kopi, daerah Bali penghasil teh.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistik adalah suatu ilmu pengetahuan sanagt dibutukan untuk
perkembangana dunia namun karrna merasa sulit, sehingga banyak yang enggan
atau malas mempelajarinya sebenarnya statistik mudah untuk dipahami hasalkan
ada kemauan untuk mendalaminya

B. Saran
Saran kami sebagai penulis agar lebih memberikan sedikit motovasi dalam
diru untuk mempelajari ilmuini dan yanglainnya agar kedepannnya, apabilatelah
selesai dapat mempertanggung jawabkan semua ilmu yang kita dapatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sudaryono.2016. Metode Penelitian Pendidikan.Kencana:Jakarta

Dahuji.2017.Statistik.Duta media
Imron, Moch 2011. Statistik Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta

Saputra. Roni.2013.Statistik Terapan Dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat. STIKes


Perintis Sumbar : Sumatra Barat

Anda mungkin juga menyukai