Abstrak:
PENDAHULUAN kekurangan gizi menjadi penyakit
kehidupan yang akan dialami semua Diabetes Mellitus (Suyono, 2011).2 Pada
makluk hidup. Sejalan dengan wanita yang sudah lansia, tidak terlepas
bertambahnya usia, tubuh akan mengalami dari proses menopause. Proses ini beresiko
Salah satu penyakit degeneratif yang perlu perkirakan akan meningkat dari 171 juta
diwaspadai saat ini adalah Diabetes pada tahun 2000 menjadi 366 juta ditahun
Mellitus.1 Lansia merupakan kondisi yang 2030 (Wild, 2004, p.1042).3 Organisasi
timbulnya penyakit seperti Diabetes Mellitus di Indonesia sekitar 21,3 juta pada
Mellitus. Diabetes Mellitus merupakan tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada
salah satu masalah yang serius diseluruh tahun 2030 mendatang (Perkeni, 2006).4
Sejalan dengan perkembangan jaman, pola prevalensi lansia yang mengalami Diabetes
pergeseran dari penyakit infeksi dan telah tergeser naik, dari peringkat ke-7
menjadi peringkat ke-5 teratas diantara kapasitas tubuh dalam menggunakan
negara-negara dengan jumlah penderita glukosa, lemak dan protein akibat dari
Diabetes Mellitus terbanyak dunia. Empat kekurangan insulin atau resistensi insulin
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, Menurut Sugono (2009) Diabetes
dan terapi farmakologi (Perkeni, 2006).5 Mellitus terjadi jika didalam tubuh tidak
yang ditandai dengan kadar gula darah normal.9 Diabetes Mellitus merupakan
metabolisme zat gizi karbohidrat, lemak berbagai kelainan metabolik pada mata,
dan protein dengan disertai etiologi multi ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan gejala yang timbul pada seseorang yang
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua- disebabkan oleh karena adanya
duanya (Perkeni, 2011).6 Diabetes peningkatan kadar gula dalam darah akibat
metabolisme yang secara genetis dan klinis relatif (Soegondo, 2009).9 Diabetes
karbohidrat (Price & Wilson, 2014).7 penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini
Diabetes Mellitus merupakan penyakit berkaitan dengan kadar gula darah yang
diabetesnya tidak dikelola dengan baik (Dorland, 2010).13 Kadar gula darah
dibagi dua yaitu Diabetes Mellitus yang diagnosis, pemeriksaan yang dianjurkan
insulin endogen akibat destruksi autoimun dengan bahan darah plasma vena.
pada sel beta pankreas dalam pulau Sedangkan untuk bertujuan pemantauan
idiopatik yang lebih dikenal Diabetes pemeriksaan gula darah kapiler dengan
insulin perifer dan gangguan sekresi Diabetes Mellitus tipe 2 umumnya terjadi
insulin. Data dari Organisasi Kesehatan pada orang dewasa (kadang dapat terjadi
Dunia menyebutkan bahwa dari berbagai pada anak dan remaja), dan disebabkan
tipe Diabetes Mellitus, Diabetes Mellitus oleh adanya kekurangan hormone insulin
tipe 2 merupakan tipe paling tinggi secara relative.14 Umumnya terjadi secara
persentase penderitanya yaitu sebesar 90- perlahan-lahan dan tanpa gejala serta
95%.1 Menurut Guyton & Hall (2014) secara bertahap akan bertambah berat.
Diabetes Mellitus tipe 2 lebih sering Diabetes Mellitus tipe 2 sering disebut
dijumpai dari Diabetes Mellitus tipe 1, dan juga dengan Insulin Requirement
dimana disebabkan karena tubuh tidak Mellitus (IDF, 2011).15 Menurut Smaltzer
secara global yang disebebkan karena karena perubahan gaya hidup masyarakat
maka dengan demikian dapat di mengerti pendidikan yang rendah, kesadaran untuk
bial suatu saat atau lebih tepat lagi dalam menjaga kesehatan, mengatur pola makan
kurun waktu 10 atau 20 tahun yang akan dan minimnya aktivitas fisik juga bisa
Indonesia akan meningkat dengan drastis, Diabetes Mellitus pada lanjut usia
yang disebabkan oleh beberapa faktor: cenderung meningkat, hal ini karena pada
berlebihan, hidup santai dan kurang geral Aktivitas fisik adalah setiap gerakan
badan), (3)Faktor demografi (jumlah tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
tidak hanya pada kematian, tetapi sebagai menyebabkan kematian secara global
penyakit yang diderita seumur hidup, (WHO, 2013).17 Pengaruh aktivitas fisik
dari aliran darah). Saat berolahraga, otot pada penderita Diabetes Mellitus yaitu
dalam otot dan jika glukosa berkurang, darah, memeriksa rutin kadar gula darah,
dalam otot dan jika glukosa berkurang, dalam diet rendah kalori dan latihan fisik
mengambil glukosa dari darah. Ini akan dengan diet yang tepat dan penurunan
Diabetes Mellitus tipe 2 olahraga berperan 2009).9 Latihan jasmani yang dianjurkan
dalam pengaturan kadar glukosa darah. untuk menurunkan kadar gula darah
Masalah utama pada Diabetes Mellitus tipe berupa latihan yang bersifat aerobik
karena kontraksi otot memiliki sifat seperti umur dan status kesegaran jasmani
insulin. Maka dari itu pada saat (Perkeni, 2011).6 Oleh sebab itu sangat
resistensi insulin berkurang. Aktivitas fisik Mellitus tipe 2. Salah satunya dengan
berupa olahraga berguna sebagai kendali berolahraga yang bisa dilakukan lansia
gula darah dan penurunan berat badan penderita Diabetes Mellitus yaitu dengan
melakukan senam, yang dipercaya dapat positif pada mikrosirkulasi untuk
adalah senam Tai Chi dan senam Diabetes Mellitus adalah aerobic low impact dengan
Mellitus. Latihan fisik pada lansia ritmis dan gerakan yang menyenangkan
penderita Diabetes Mellitus tipe 2 pada dan tidak membosankan yang dapat
dilakukan dengan intensitas moderat (60- darah, menurunkan resistensi insulin dan
70% maksimum heart rate) durasi 30-60 meningkatkan sensitivitas insulin di otot
minggu dan tidak lebih dari 2 hari Tujuan penulisan ini untuk menjadi
Menurut Wang dkk dan Mawi dkk perbedaan pengaruh senam Tai Chi dan
dalam Anisa (2016), senam Tai Chi adalah senam Diabetes Mellitus terhadap
senam yang ditunjukan untuk lansia karena penurunan kadar gula darah pada lansia
senam Tai Chi merupakan senam penderita Diabetes Mellitus tipe 2 secara
intensitas ringan sampai sedang yang lebih luas kebenaran data yang ingin
ada status ( independen, dependen, dan tulisan yang dibahas pada penelitian ini.
karena pada usia tersebut mulai terjadi dilakukan oleh Rochmah (2006)
peningkatan intoleransi glukosa. Adanya menyatakan usia 50-70 tahun adalah usia
yang paling sering menderita Diabetes aktivitas, perubahan pada pola makan dan
macam penyakit degeneratif yang salah resistensi insulin yang berkaitan dengan
satunya adalah Diabetes Mellitus. Seiiring usia secara utama berhubungan dengan
Kondisi ini disebabkan oleh perubahan Sarkopenia adalah hilangnya massa otot
reseptor glikoprotein yang akan membantu yang sering dialami lansia. Otot rangka,
insulin mentransfer glukosa kedalam sel- yang merupakan jaringan utama dalam
sel otot, hepar, dan jaringan adipose metabolisme glukosa, menurun ukuran
dan pria mempunyai peluang yang sama menurun. Tai Chi merupakan jenis terapi
terkena diabetes. Hanya saja dari faktor non Farmakologi yang dapat dilakukan
resiko, wanita lebih beresiko menderita untuk menurunkan kadar gula darah
memiliki peluang peningkatan indeks aktivitas fisik serta relaksasi. Secara teori
massa tubuh yang lebih besar. Hal ini juga relaksasi dapat menenangkan otak dan
tubuh dalam merespon insulin. Pada usia untuk menurunkan setres. Dengan
mencapai kategori lansia perlu diketahui relaksasi hipothalamus akan mengatur dan
dengan kenaikan kadar gula darahdan lama dan menyebabkan dilatasi arteriolar
menderita Diabetes Mellitus, semakin (Glickman, 2007).29 Senam Tai Chi dan
glukosa juga akan semakin tinggi. efektif dalam menurunkan kadar gula
Sehingga seseorang dengan Diabetes darah. Senam Tai Chi dan senam Diabetes
kadar gula dalam darah agar tetap normal, menurunkan kadar gula darah tetapi dilihat
penyakit ini diderita seumur hidup. dari beberapa hasil penelitian setiap jurnal
Senam Tai Chi adalah suatu bentuk yang lebih banyak menurunkan kadar gula
dibandingkan senam Tai Chi. heart rate) durasi 30-60 menit, dengan
Modifikasi Model Senam Untuk frekuensi 3-5 kali per minggu dan tidak
Penurunan Gula darah Pada Lansia lebih dari 2 hari berturut-turut tidak
Aktifitas Fisik dan olahraga sangat Association, 2003). Jika Senam Tai Chi
karena efeknya dapat menurunkan kadar efektif dalam menurunkan kadar gula
pengambilan glukosa oleh otot dan Mellitus tipe 2. Maka senam Ergonomik
memperbaiki pemakaian insulin (Smeltzer juga efektif terhadap penurunan kadar gula
SC & Brenda GB, 2001, h.1226 dalam darah pada lansia penderita Diabetes
akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka dengan susunan dan fungsi fisiologis
dan reseptor menjadi lebih aktif yang kombinasi dari gerakan otot dan
2007 dalam Sunaryo dan Sudiro, 2014). penyakit karena saat melakukan senam
pengaturan kadar glukosa darah adalah darah. Penurunan kadar gula darah ini
gula darah untuk proses pembakaran ergonomik terjadi kontraksi otot skeletal
merupakan suatu teknik senam untuk mekanik dan kimiawi. Respond mekanik
mengembalikan atau membetulkan posisi pada saat otot berkontraksi dan bereklasasi
dan kelenturan sistem saraf dan aliran menyebabkan kerja katup vena menjadi
otak, membuka sistem kecerdasan, sistem ventrikel kanan menjadi meningkat (Roni,
keringat, sistem pemanasan tubuh, sistem 2009 dalam Rizky, 2018). Menurut
tubuh, dan sistem kekebalan tubuh ergonomik terdiri dari 1 gerakan pembuka
akan membantu dalam penurunan kadar perkasa, duduk pembakaran dan berbaring
senam ergonomik yang terdiri dari lima memiliki manfaat dalam pencegahan
gerakan dasar dan satu penutup. Untuk penyakit dan perawatan kesehatan. Oleh
mendapatkan hasil memuaskan, akan lebih karena itu apabila gerakan ini dilakukan
baik jika senam ini dilakukan secara secara rutin akan berguna untuk
kali seminggu dengan durasi 15-20 menit khsusnya bagi seseorang lansia yang
minimal selama dua minggu akan melatih senam ergonomik memiliki peran dalam
tubuh untuk melakukan gerakan fisik pengaturan kadar gula darah. Senam
ergonomik akan menimbulkan perubahan Berdasarkan hasil dari penelitian
metabolik, yang dipengaruhi oleh gerakan yang telah dilakukan kesimpulan yang
senam dan tingkat kebugaran, oleh kadar didapat adalah sebagai berikut:
darah.
Saran
Diharapkan mampu
memberikan penyuluhan
untuk melaksanakannya.