Anda di halaman 1dari 14

PERBEDAAN PENGARUH SENAM TAI CHI DAN SENAM DIABTES

TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA


PENDERITA DIABATES MELLITUS TIPE 2

Silvia Fauziah Nasution


Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
Email : silvia.nasution98@gmail.com

Abstrak:
PENDAHULUAN kekurangan gizi menjadi penyakit

Proses menua merupakan proses degeneratif yang salah satunya adalah

kehidupan yang akan dialami semua Diabetes Mellitus (Suyono, 2011).2 Pada

makluk hidup. Sejalan dengan wanita yang sudah lansia, tidak terlepas

bertambahnya usia, tubuh akan mengalami dari proses menopause. Proses ini beresiko

kemunduran secara fisik maupun besar untuk terjadinya Diabetes Mellitus

psikologis. Penuaan pada manusia karena penurunan hormon estrogen yang

dihubungkan dengan perubahan dapat menyebabkan kadar gulah darah

degeneratif pada kulit, tulang, jantung, meningkat.

pembuluh darah, paru-paru, saraf, Data WHO yang menyatakan bahwa

metabolisme dan jaringan tubuh lainnya. total penderita Diabetes Mellitus di

Salah satu penyakit degeneratif yang perlu perkirakan akan meningkat dari 171 juta

diwaspadai saat ini adalah Diabetes pada tahun 2000 menjadi 366 juta ditahun

Mellitus.1 Lansia merupakan kondisi yang 2030 (Wild, 2004, p.1042).3 Organisasi

retan terhadap setres yang diakibatkan kesehatan dunia (WHO) memprediksi

dengan menurunnya kapasitas tubuh dan kenaikan jumlah penyandang Diabetes

timbulnya penyakit seperti Diabetes Mellitus di Indonesia sekitar 21,3 juta pada

Mellitus. Diabetes Mellitus merupakan tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada

salah satu masalah yang serius diseluruh tahun 2030 mendatang (Perkeni, 2006).4

dunia karena cenderung terjadi Berdasarkan laporan dari International

peningkatan di masa yang akan datang. Diabetes Federation (IDF) bahwa

Sejalan dengan perkembangan jaman, pola prevalensi lansia yang mengalami Diabetes

penyakit di Indonesia mengalami Mellitus negara Indonesia disebut-sebut

pergeseran dari penyakit infeksi dan telah tergeser naik, dari peringkat ke-7
menjadi peringkat ke-5 teratas diantara kapasitas tubuh dalam menggunakan

negara-negara dengan jumlah penderita glukosa, lemak dan protein akibat dari

Diabetes Mellitus terbanyak dunia. Empat kekurangan insulin atau resistensi insulin

pilar penatalaksanaan diabetes yaitu (Hasdinah, 2012).8

edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, Menurut Sugono (2009) Diabetes

dan terapi farmakologi (Perkeni, 2006).5 Mellitus terjadi jika didalam tubuh tidak

Diabetes Mellitus merupakan menghasilkan insulin yang cukup untuk

sekumpulan gejala gangguan metabolik mempertahakan kadar gula darah tetap

yang ditandai dengan kadar gula darah normal.9 Diabetes Mellitus merupakan

diatas standar sehingga mempengaruhi keadaan hiperglikemik kronik disertai

metabolisme zat gizi karbohidrat, lemak berbagai kelainan metabolik pada mata,

dan protein dengan disertai etiologi multi ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi

faktor. Diabetes Mellitus (DM) pada membran basalis dalam pemeriksaan

merupakan suatu kelompok penyakit dengan mikrosko elektron (Bilous, 2002).10

metabolik dengan karakteristik Diabetes Mellitus adalah sekumpulan

hiperglikemia yang terjadi karena kelainan gejala yang timbul pada seseorang yang

sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua- disebabkan oleh karena adanya

duanya (Perkeni, 2011).6 Diabetes peningkatan kadar gula dalam darah akibat

Mellitus diartikan sebagai gangguan kurangnya insulin baik absolut maupun

metabolisme yang secara genetis dan klinis relatif (Soegondo, 2009).9 Diabetes

termasuk heterogen dengan manifestasi merupakan penyakit yang memiliki

yaitu berupa hilangnya toleransi komplikasi (menyebabkan terjadinya

karbohidrat (Price & Wilson, 2014).7 penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini

Diabetes Mellitus merupakan penyakit berkaitan dengan kadar gula darah yang

metabolik dimana terjadi gangguan tinggi terus-menerus sehingga berakibat


rusaknya pembuluh darah, saraf dan hingga 95% dari seluruh kasus Diabetes

struktur internal lainnya. Penderita Mellitus.12

diabetes bisa mengalami berbagai Kadar gula darah adalah jumlah

komplikasi jangka panjang jika kandungan glukosa dalam plasma darah

diabetesnya tidak dikelola dengan baik (Dorland, 2010).13 Kadar gula darah

(Misnadiarly, 2006).11 digunakan untutk menegakkan diagnosus

Diabetes Mellitus secara umum Diabetes Mellitus. Untuk penentuan

dibagi dua yaitu Diabetes Mellitus yang diagnosis, pemeriksaan yang dianjurkan

ditandai dengan kekurangan absolut adalah pemeriksaan secara enzimatik

insulin endogen akibat destruksi autoimun dengan bahan darah plasma vena.

pada sel beta pankreas dalam pulau Sedangkan untuk bertujuan pemantauan

langershans, atau mungkin bersifat hasil pengobatan dapat menggunakan

idiopatik yang lebih dikenal Diabetes pemeriksaan gula darah kapiler dengan

Mellitus tipe 1 sedangkan Diabetes glukometer (Perkeni, 2011).6 Soegondo &

Mellitus tipe 2 ditandai dengan resistensi Sukardji (2008) menyatakan bahwa

insulin perifer dan gangguan sekresi Diabetes Mellitus tipe 2 umumnya terjadi

insulin. Data dari Organisasi Kesehatan pada orang dewasa (kadang dapat terjadi

Dunia menyebutkan bahwa dari berbagai pada anak dan remaja), dan disebabkan

tipe Diabetes Mellitus, Diabetes Mellitus oleh adanya kekurangan hormone insulin

tipe 2 merupakan tipe paling tinggi secara relative.14 Umumnya terjadi secara

persentase penderitanya yaitu sebesar 90- perlahan-lahan dan tanpa gejala serta

95%.1 Menurut Guyton & Hall (2014) secara bertahap akan bertambah berat.

Diabetes Mellitus tipe 2 lebih sering Diabetes Mellitus tipe 2 sering disebut

dijumpai dari Diabetes Mellitus tipe 1, dan juga dengan Insulin Requirement

diperkirakan ditemukan sebanyak 90 (membutuhkan insulin) yang diakibatkan


karena glukosa darah menjadi tinggi yang perawatan kesehatan penderita Diabetes

dimana disebabkan karena tubuh tidak Mellitus (IDF, 2011).15 Menurut Smaltzer

dapat merespond insulin (Hasdinah, dan Bare dalam Maghfiroh (2013)

2012).8 mengatakan bahwa tingginya jumlah

Melihat angka kejadian Diabetes penderita tersebut, antara lain disebabkan

secara global yang disebebkan karena karena perubahan gaya hidup masyarakat

peningkatan kemakmuran suatu populasi, karena kurangnya pengetahuan dan

maka dengan demikian dapat di mengerti pendidikan yang rendah, kesadaran untuk

bial suatu saat atau lebih tepat lagi dalam menjaga kesehatan, mengatur pola makan

kurun waktu 10 atau 20 tahun yang akan dan minimnya aktivitas fisik juga bisa

datang penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 di menjadi faktor penyebab prevalensi

Indonesia akan meningkat dengan drastis, Diabetes Mellitus pada lanjut usia

yang disebabkan oleh beberapa faktor: cenderung meningkat, hal ini karena pada

(1)Faktor keturunan (genetik), (2)Faktor lanjut usia bersifat multifaktorial yang

kegemukan/obesitas (perubahan gaya dipengaruhi faktor intrinsik dan

hidup dari tradisional ke gaya barat, makan ekstrinsik.16

berlebihan, hidup santai dan kurang geral Aktivitas fisik adalah setiap gerakan

badan), (3)Faktor demografi (jumlah tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka

penduduk meningkat, urbanisasi, yang memerlukan energi. Kurangnya

pendudukan berumur diatas 40 tahun aktivitas fisik merupakan faktor risiko

meningkat) (Soegondo, 2009).9 Dampak independen untutk penyakit kronis dan

yang di timbulkan oleh Diabetes Mellitus secara keseluruhan diperkirakan

tidak hanya pada kematian, tetapi sebagai menyebabkan kematian secara global

penyakit yang diderita seumur hidup, (WHO, 2013).17 Pengaruh aktivitas fisik

sehingga memerlukan biaya besar untutk atau olahraga secara langsung


berhubungan dengan peningkatan pada Diabetes Mellitus tipe 2 (Ilyas,

kecepatan pemulihan glukosa otot 2011).19

(seberapa banyak otot mengambil glukosa Adapun cara pencegahan komplikasi

dari aliran darah). Saat berolahraga, otot pada penderita Diabetes Mellitus yaitu

menggunakan glukosa yang tersimpan dengan melakukan kontrol kadar gula

dalam otot dan jika glukosa berkurang, darah, memeriksa rutin kadar gula darah,

otot menggunakan glukosa yang tersimpan mengonsumsi obat hipoglikemi, patuh

dalam otot dan jika glukosa berkurang, dalam diet rendah kalori dan latihan fisik

otot mengisi kekosongan dengan ringan. Olahraga yang teratur bersama

mengambil glukosa dari darah. Ini akan dengan diet yang tepat dan penurunan

mengakibatkan menurunnya glukosa darah berat badan merupakan penatalaksanaan

sehungga memperbesar pengendalian diabetes yang dianjurkan terutama bagi

glukosa darah (Barnes, 2012).18 Pada Diabetes Mellitus tipe 2 (Soegondo,

Diabetes Mellitus tipe 2 olahraga berperan 2009).9 Latihan jasmani yang dianjurkan

dalam pengaturan kadar glukosa darah. untuk menurunkan kadar gula darah

Masalah utama pada Diabetes Mellitus tipe berupa latihan yang bersifat aerobik

2 adalah kurangnya respon terhadap seperti: senam, jalan kaki, bersepeda

insulin (resistensi insulin) sehingga santai, jogging, dan berenang. Latihan

glukosa meningkat saat otot berkontraksi jasmani sebaiknya disesuaikan dengan

karena kontraksi otot memiliki sifat seperti umur dan status kesegaran jasmani

insulin. Maka dari itu pada saat (Perkeni, 2011).6 Oleh sebab itu sangat

beraktivitas fisik seperti olahraga, diperlukan program pengendalian Diabetes

resistensi insulin berkurang. Aktivitas fisik Mellitus tipe 2. Salah satunya dengan

berupa olahraga berguna sebagai kendali berolahraga yang bisa dilakukan lansia

gula darah dan penurunan berat badan penderita Diabetes Mellitus yaitu dengan
melakukan senam, yang dipercaya dapat positif pada mikrosirkulasi untuk

menurunkan kadar gula darah diantaranya ekstermitas.21 Sedangkan senam Diabetes

adalah senam Tai Chi dan senam Diabetes Mellitus adalah aerobic low impact dengan

Mellitus. Latihan fisik pada lansia ritmis dan gerakan yang menyenangkan

penderita Diabetes Mellitus tipe 2 pada dan tidak membosankan yang dapat

dasarnya harus memperhatikan F.I.T.T meningkatkan kesegaran jasmani. Senam

(Frequency, Intensities, Time, Type) Diabetes Mellitus dapat melancarkan


20
(Ilyas, 2003). Senam direkomendasikan sirkulasi darah, mengontrol kadar gula

dilakukan dengan intensitas moderat (60- darah, menurunkan resistensi insulin dan

70% maksimum heart rate) durasi 30-60 meningkatkan sensitivitas insulin di otot

menit dengan frekuensi 3-5 kali per (Santosa, 2008).22

minggu dan tidak lebih dari 2 hari Tujuan penulisan ini untuk menjadi

berturut-turut tidak melakukan senam. dasar mengajukan pemikiran untuk melihat

Menurut Wang dkk dan Mawi dkk perbedaan pengaruh senam Tai Chi dan

dalam Anisa (2016), senam Tai Chi adalah senam Diabetes Mellitus terhadap

senam yang ditunjukan untuk lansia karena penurunan kadar gula darah pada lansia

senam Tai Chi merupakan senam penderita Diabetes Mellitus tipe 2 secara

intensitas ringan sampai sedang yang lebih luas kebenaran data yang ingin

mempunyai manfaat untuk meningkatkan diteliti.

fleksibilitas, keseimbangan tubuh,

meningkatkan kualitas hidup, serta dapat METODE PENELITIAN


meningkatkan fungsi kardiorespirasi, Pendekatan penelitian ini adalah
kapasitas aerobik dan Tai Chi juga kualitatif dan tipe penelitian ini bersifat
bermanfaat untutk meningkatkan kontrol deskriptif dan cenderung menggunakan
glukosa yang mengakibatkan perubahan analisis, karena tidak berupaya mencari
hubungan sebab akibat (causality). Tidak maupun artikel-artikel yang terkait dengan

ada status ( independen, dependen, dan tulisan yang dibahas pada penelitian ini.

variabel lainnya) dalam variabel-variabel

yang digunakan. Penelitian ini hanya ingin

memberikan deskripsi atau gambaran HASIL DAN PEMBAHASAN


tentang perbedaan pengaruh senam Tai
Jarangnya melakukan olahraga dapat
Chi dan senam Diabetes Mellitus terhadap
menyebabkan kadar gula darah tinggi.
penurunan kadar gula darah pada lansia
Lansia penderita Diabetes Mellitus yang
penderita Diabetes Mellitus tipe 2.
melakukan aktifitas fisik dan olahraga
Dengan melakukan penulusuran dapat menyebabkan peningkatan
kepustakaan (library research) penelitian pemakaian glukosa darah oleh otot yang
ini secara spesifik juga ingin aktif sehingga aktivitas fisik dan olahraga
mendeksripsikan bagaimana perbedaan secara langsung dapat menyebabkan
pengaruh senam Tai Chi dan senam penurunan kadar lemak tubuh, mengontrol
Diabetes Mellitus terhadap penurunan kadar glukosa darah, memperbaiki
kadar gula darah pada lansia penderita sensitivitas insulin, menurunkan stres
Diabetes Milletus tipe 2 serta bagaimana (Kemenkes RI, 2014).23 Lansia yang
pengaruh jika senam Tai Chi dan senam mengalami Diabetes Mellitus dan kadar
Diabetes Mellitus di modifikasi dengan gula darah yang tinggi terjadi karena
senam Ergonomik terhadap penurunan perubahan fisiologi yang berhubungan
kadar gula darah pada lansia penderita dengan pertambahan usia, pola makan dan
Diabetes Mellitus tipe 2. jarang melakukan olahraga (Atun, 2010).24
Dalam penyusunan penelitian ini, Perubahan dimulai dari tingkat sel,
penulis melakukan penelusuran literatur kemudian berlanjut pada tingkat jaringan
yang berbentuk buku, makalah, jurnal, dan akhirnya pada tingkat organ yang
dapat mempengaruhi homeostasis. Setelah reseptor yang berhubungan dengan insulin

seseorang mencapai usia 40 tahun beresiko mengalami peurunan (Hembung, 2008).26

terkena Diabetes Mellitus disebabkan Sejalan dengan penelitian yang

karena pada usia tersebut mulai terjadi dilakukan oleh Rochmah (2006)

peningkatan intoleransi glukosa. Adanya menyatakan usia 50-70 tahun adalah usia

proses penuaan yang menyebabkan yang sangat erat kaitannya dengan

berkurangnya kemampuan sel beta hiperglikemia.27 Peningkatan kadar glukosa

pankreas dalam memproduksi insulin darah pada usia lanjut dikarenakan

(Sujaya, 2009).25 resistensi insulin akibat terjadinya

Menurut ADA (2010), seseorang perubahan komposisi tubuh, menurunkan

yang paling sering menderita Diabetes aktivitas, perubahan pada pola makan dan

Mellitus antara berumur 45-65 tahun, pada penurunan fungsi neurohormonal.

rentang tersebut dikaitkan dengan berbagai Kirkman, dkk mengatakan bahwa

macam penyakit degeneratif yang salah resistensi insulin yang berkaitan dengan

satunya adalah Diabetes Mellitus. Seiiring usia secara utama berhubungan dengan

bertambahnya usia tubuh mempunyai daya penumpukan jaringan lemak, sarkopenia,

toleransi yang rendah terhadap glukosa. dan berkurangnya aktifitas fisik.28

Kondisi ini disebabkan oleh perubahan Sarkopenia adalah hilangnya massa otot

reseptor glikoprotein yang akan membantu yang sering dialami lansia. Otot rangka,

insulin mentransfer glukosa kedalam sel- yang merupakan jaringan utama dalam

sel otot, hepar, dan jaringan adipose metabolisme glukosa, menurun ukuran

mengalami penurunan sehingga timbul serta kekuatannya sehingga

defisiensi respon terhadap insulin. Sekresi mengakibatkan kelemahan otot dan

insulin tidak mengalami penurunan dengan berkurangnya aktifitas fisik. Hal-hal

bertambahnya usia, tetapi kepekaan tersebut menyebabkan berkurangnya


pemakaian energi dan menumpuknya keseimbangan jiwa dan mental, karena

jaringan lemak hingga menyebabkan dengan melakukan senam secara teratur

resistensi insulin. akan menyebabkan respon insulin menjadi

Berdasarkan prevalensi lansia wanita sensitif sehingga kadar gula darah

dan pria mempunyai peluang yang sama menurun. Tai Chi merupakan jenis terapi

terkena diabetes. Hanya saja dari faktor non Farmakologi yang dapat dilakukan

resiko, wanita lebih beresiko menderita untuk menurunkan kadar gula darah

diabetes karena secara fisik wanita melalui darah melalui peningkatan

memiliki peluang peningkatan indeks aktivitas fisik serta relaksasi. Secara teori

massa tubuh yang lebih besar. Hal ini juga relaksasi dapat menenangkan otak dan

berkaitan dengan hormon estrogen dan memulihkan tubuh, relaksasi yang

progesterone yang mempengaruhi sel-sel dilakukan secara teratur dapat digunakan

tubuh dalam merespon insulin. Pada usia untuk menurunkan setres. Dengan

mencapai kategori lansia perlu diketahui relaksasi hipothalamus akan mengatur dan

bahwasannya sangat erat hubungannya menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis

dengan kenaikan kadar gula darahdan lama dan menyebabkan dilatasi arteriolar

menderita Diabetes Mellitus, semakin (Glickman, 2007).29 Senam Tai Chi dan

bertambah usi maka gangguan toleransi senam Diabetes Mellitus sama-sama

glukosa juga akan semakin tinggi. efektif dalam menurunkan kadar gula

Sehingga seseorang dengan Diabetes darah. Senam Tai Chi dan senam Diabetes

Milletus hanya dapat mempertahankan Mellitus sama-sama berpengaruh dalam

kadar gula dalam darah agar tetap normal, menurunkan kadar gula darah tetapi dilihat

penyakit ini diderita seumur hidup. dari beberapa hasil penelitian setiap jurnal

Senam Tai Chi adalah suatu bentuk yang lebih banyak menurunkan kadar gula

latihan atau seni untuk kesehatan fisik,


darah adalah senam Diabetes Mellitus intensitas moderat (60-70 maksmimum

dibandingkan senam Tai Chi. heart rate) durasi 30-60 menit, dengan

Modifikasi Model Senam Untuk frekuensi 3-5 kali per minggu dan tidak

Penurunan Gula darah Pada Lansia lebih dari 2 hari berturut-turut tidak

Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 melakukan senam (American Diabetes

Aktifitas Fisik dan olahraga sangat Association, 2003). Jika Senam Tai Chi

penting dalam penatalaksanaan diabetes dan senam Diabetes Mellitus sama-sama

karena efeknya dapat menurunkan kadar efektif dalam menurunkan kadar gula

glukosa darah dengan meningkatkan darah pada lansia penderita Diabetes

pengambilan glukosa oleh otot dan Mellitus tipe 2. Maka senam Ergonomik

memperbaiki pemakaian insulin (Smeltzer juga efektif terhadap penurunan kadar gula

SC & Brenda GB, 2001, h.1226 dalam darah pada lansia penderita Diabetes

Zaenurokhim dan Andi, 2012).30 Aktifitas Mellitus.

fisik dan olahraga akan menyebabkan Senam ergonomik adalah senam

terjadinya peningkatan aliran darah, maka fundamental yang gerakannya sesuai

akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka dengan susunan dan fungsi fisiologis

sehingga banyak tersedia reseptor insulin tubuh. Senam ergonomik merupakan

dan reseptor menjadi lebih aktif yang kombinasi dari gerakan otot dan

berpengaruh terhadap penurunan glukosa pernapasan. Senam ergonomik dapat

darah pada pasien diabetes (Soegondo, mencegah dan mengobati berbagai

2007 dalam Sunaryo dan Sudiro, 2014). penyakit karena saat melakukan senam

Olahraga sangat efektif dalam ergonomik terjadi penurunan kadar gula

pengaturan kadar glukosa darah adalah darah. Penurunan kadar gula darah ini

senam.(Anggriyana, 2010). Senam dapat terjadi karena saat melakukan senam

direkomendasikan dilakukan dengan ergonomik otot-otot digerakkan secara


optimal sehingga lebih banyak menyerap (Syauqi, 2012). Selama melakukan senam

gula darah untuk proses pembakaran ergonomik terjadi kontraksi otot skeletal

(Wratsongko, 2006). Senam ergonomik (rangka) yang akan menyebabkan respon

merupakan suatu teknik senam untuk mekanik dan kimiawi. Respond mekanik

mengembalikan atau membetulkan posisi pada saat otot berkontraksi dan bereklasasi

dan kelenturan sistem saraf dan aliran menyebabkan kerja katup vena menjadi

darah. Memaksimalkan suplai oksigen ke optimal sehingga darah yang balik ke

otak, membuka sistem kecerdasan, sistem ventrikel kanan menjadi meningkat (Roni,

keringat, sistem pemanasan tubuh, sistem 2009 dalam Rizky, 2018). Menurut

pembakaran asam urat, sistem kesegaran Wratsongko (2015), bahwa senam

tubuh, dan sistem kekebalan tubuh ergonomik terdiri dari 1 gerakan pembuka

(Kompas, 2012). yaitu berdiri sempurna dan 5 gerakan inti,

Gerakan-gerakan senam ergonomik yaitu lapang dada, tunduk sykur, duduk

akan membantu dalam penurunan kadar perkasa, duduk pembakaran dan berbaring

gula darah. Dengan gerakan-gerakan pasrah. Dan masing-masing dari gerakan

senam ergonomik yang terdiri dari lima memiliki manfaat dalam pencegahan

gerakan dasar dan satu penutup. Untuk penyakit dan perawatan kesehatan. Oleh

mendapatkan hasil memuaskan, akan lebih karena itu apabila gerakan ini dilakukan

baik jika senam ini dilakukan secara secara rutin akan berguna untuk

berkelanjutan, sekurang-kurangnya 2-3 membentuk daya tahan yang optimal,

kali seminggu dengan durasi 15-20 menit khsusnya bagi seseorang lansia yang

jika semua gerakan dilakukan sempurna. mengalami lanjut usia.

Melakukan senam ergonomik secara rutin, Pada penderita Diabetes Mellitus,

minimal selama dua minggu akan melatih senam ergonomik memiliki peran dalam

tubuh untuk melakukan gerakan fisik pengaturan kadar gula darah. Senam
ergonomik akan menimbulkan perubahan Berdasarkan hasil dari penelitian

metabolik, yang dipengaruhi oleh gerakan yang telah dilakukan kesimpulan yang

senam dan tingkat kebugaran, oleh kadar didapat adalah sebagai berikut:

insulin plasma, kadar glukosa darah, dan


1. Senam Tai Chi dan senam Diabetes
keseimbangan cairan tubuh. Pada saat
Mellitus sama-sama berpengaruh
senam, tubuh memerlukan energi sehingga
terhadap penurunan kadar gula
pada otot yang tidak aktif menjadi aktif
darah pada lansia penderita diabtes
karena peningkatan glukosa. Pada saat
mellitus tipe.
melakukan senam ergonomik akan terjadi
2. Penambahan senam ergonomik
peningkatan aliran darah menyebabkan
sangat efektif untuk menurunkan
tersedia lebih banyak reseptor insulin dan
kadar gula darah pada lansia
reseptor menjadi lebih aktif sehingga
penderita diabetes mellitus tipe 2
terjadi peningkatan pemakaian glukosa
3. Modifikasi tiga senam yaitu senam
oleh otot yang aktif. Otot-otot digerakkan,
Tai Chi, senam Diabetes Mellitus,
berkontraksi dan mengalami relaksasi,
dan senam Ergonomik yang terdiri
sehingga lebih banyak menyerap gula
dari 2 gerakan pemanasan, 12
untuk proses pembakaran. Glukosa akan
gerakan inti, dan 2 gerakan
dipakai atau dibakar untuk energi. Di
pendinginan
samping itu, senam ergonomik akan
4. Modifikasi senam ini dapat diterima
membuat insulin bekerja lebih baik serta
oleh lansia penderita diabetes
memperlancar sirkulasi darah
Mellitus tipe 2 dengan indikator
(Wratsongko, 2014).
mudah, aman dan menyenangkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5. Tiga senam ini teruji
Simpulan kemanfaatannya untuk menurunkan
kadar glukosa darah dengan latihan Diharapkan melakukan

2 kali seminggu selama 6 minggu perbaikan dalam pemaparan materi

6. Dengan melakukan aktivitas fisik dan melakukan penelitian

dan olahraga rutin dapat eksperimen terhadap kadar gula

meningkatkan aktivitas reseptor darah pada lansia penderita

insulin sehingga terjadi sensitifitas diabetes mellitus tipe 2.

insulin terhadap gula daah dan

membantu penurunan kadar gula

darah.

Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat mentransfer

ilmu mengenai pengaruh aktivitas

fisik dan olahraga terhadap kadar

gula darah pada lansia penderita

diabetes mellitus tipe 2.

2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan mampu

memberikan penyuluhan

pentingnya aktivitas fisik dan

olahraga secara komprehensif

kepada lansia penderita diabetes

milletus tipe 2 sehingga termotivasi

untuk melaksanakannya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai