Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KDI IV

PAPER

TUMBUH KEMBANG JANIN DENGAN KEAJAIBAN AL-QUR’AN

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebidanan dalam Islam

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hamil adalah kejadian luar biasa yang hanya terjadi pada wanita. Hamil
merupakan bagian dari kebahagiaan yang tiada tara, bahkan semua wanita
memimpikannya. Karena tak sedikit, wanita bahkan tak mampu menuai kebahagiaan saat
proses kehamilan. Maka dari itu, wanita yang hamil dengan sabar menantikan dan
merawat si jabang bayi, bahkan sebelum ia dilahirkan ke dunia. Proses kehamilan adalah
proses yang sangat panjang. Al-qur’an bahkan telah menjelaskannya, jauh sebelum
ilmuan-ilmuan barat menemukannya setelah proses panjang penelitian. Al-qur’an surat
Al-mu’minun ayat 12-14, misalnya. Di dalam 3 ayat tersebut, diterangkan dengan jelas
perjalanan kejadian manusia. Dari awal ovum yang dibuahi oleh sperma, sampai
terbentuklah bayi yang siap lahir ke dunia.
Anak merupakan amanah bagi orang tua yang harus dididik dan diarahkan ke jalan
yang benar. Pendidikan anak dimulai sejak masih dalam kandungan sebab masa-masa
selanjutnya sangat ditentukan oleh masa anak dalam kandungan.Beberapa penelitian
yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir menunjukkan
bahwa selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa dan mengetahui
perbedaan antara gelap dan terang. Kemampuan anak dalam kandungan berkembang
cukup baik pada saat kandungan berusia lima bulan sehingga proses pendidikan dan
belajar dapat dimulai. Pertumbuhan anak sudah dimulai sewaktu masih dalam
kandungan, maka tidaklah mengherankan kalau Islam mengatakan bahwa pendidikan
sudah mulai sejak bayi masih dalam kandungan.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang berkesinambungan sejak
konsepsi sampai dewasa melalui berbagai tahap tumbuh kembang (Soetjiningsih 2013).
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sudah di jelaskan dalam Al-quran sudah
Nuh ayat 14 yang berbunyi “ dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa
tingkat (kejadian)” artinya bahwa tidak terjadi dalam satu waktu akan tetapi melalui
proses dan tahapan-tahapan secara berangsur-angsur.
Al-quran surah Al- Mu’minun ayat 12-14 secara rinci menjelaskan bahwa Allah
swt menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian saripati itu
dijadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian Allah
swt menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang lalu dibungkus dengan
daging. Kemudian Allah swt menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci
Allah swt Penciptanya yang paling baik.
Telah dijelaskan secara rinci bahwa Allah swt menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian saripati itu dijadikan air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian Allah swt menjadikan air mani itu segumpal
darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
dijadikan tulang belulang lalu dibungkus dengan daging. Kemudian Allah swt
menjadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah swt Penciptanya yang
paling baik.
Al-quran merupakan mukjijat yang di jamin kemurniannya oleh Allah hingga hari
kiamat ada banyak kemuliaan dan keajaiban dalam Alquran. Tiga belas abad setelah al-
Qur’an diturunkan, barulah dilakukan penelitian-penelitian tentang embriologi. Hasil
penelitian tersebut telah membuktikan kebenaran tentang konsep embriologi dalam al-
Qur’an, tidak hanya embriologi masih banyak keajaiban quran lainnya yang perlu di
bahas, oleh karena itu penulis tertarik menulis tentang tema ini.
B. Tujuan
1. Diketahuinya proses penciptaan manusia.
2. Diketahuinya proses pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Diketahuinya konsep embriologi manusia dalam al-Qur’an.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Penciptaan Manusia


Di dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai perkembangan manusia. Allah berfirman di
dalam al-Qur’an berkenaan dengan tahap-tahap penciptaan manusia :

‫طفَ ٍة ثُ َّم ِم ْن َعلَقَ ٍة ثُ َّم ي ُْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْفاًل ثُ َّم لِتَ ْبلُ ُغوا أَ ُش َّد ُك ْم ثُ َّم لِتَ ُكونُوا ُشيُو ًخا َو ِمن ُكم َّمن‬ ْ ُّ‫ب ثُ َّم ِمن ن‬
ٍ ‫هُ َو الَّ ِذي خَ لَقَ ُكم ِّمن تُ َرا‬
َ‫يُتَ َوفَّ ٰى ِمن قَ ْب ُل َولِتَ ْبلُ ُغوا أَ َجاًل ُّم َس ّمًى َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُون‬

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah
itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkanNya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu.
(Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya
kamu memahami(nya). [Al Mu’min : 67].

Selain itu, terdapat pula firman Allah dalam Al-Quran yaitu Q.S al-Mu’minuun:12-14:
               Kata nutfah dalam surat diatas berarti campuran antara setetes mani laki-laki
dan perempuan, sedangkan kata ‘alaqoh memiliki 3 makna, yaitu lintah, sesuatu yang
tergantung, dan segumpal darah. Dengan mencermati makna ‘alaqoh (sesuatu yang
digantung) jika dikaitkan dengan embriologi manusia, dapat diamati pada penempelan
(implantasi) embrio pada dinding rahim ibu. Arti segumpal darah dapat diamati pada
perkembangan selanjutnya yang melibatkan pembentukan darah pada pembuluh tertutup
sampai siklus metabolism selesai di plasenta. Selama tahapan ‘alaqohembrio memiliki
penampakan seperti gumpalan darah. Kata mudghah dalam surat al-Mu’minuun ayat ke-
14 berarti janin. Pada tahapan ini janin telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat cepat dan berlangsung serangkaian proses pembentukan organ untuk
menjadi bentuk yang lebih sempurna. Maha benar Allah swt yang telah menurunkan al-
Qur’an dengan ilmunya.

Melalui konsep embriologi yang tersurat di dalam al-Qur’an dapat dipelajari


bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses untuk memperoleh bentuk yang
sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai bahan dasar yang berasal dari tanah
kemudian mengalami sejumlah proses menjadi bentuk yang sempurna. Penciptaan
manusia berikutnya diciptakan dari air mani yang kemudian dipertemukan dengan benih
perempuan. Melalui proses yang rumit, embrio tersebut bermigrasi dan kemudian
tertanamlah “benih” manusia tersebut pada tempat yang kokoh, yaitu rahim.

B. Proses Pembentukan, Pertumbuhan dan Perkembangan Janin


1. Trimester pertama (1-12 minggu atau 3 bulan pertama)
Periode awal perkembanga janin dimulai dengan adanya proses konsepsi,
yaitu pembuahan (fertilisasi). Agar fertilisasi terjadi sperma harus ditampung dalam
waktu yang berdekatan dengan waktu ovulasi, umunya terjadi pada 12 jam sampai 34
jam setelah sel telur memasuki tuba falopi. Perpindahan sperma dilakukan dengan
kopulasi (koitus) dan disimpan di mulut uterus, kemudian masuk kedalam tuba
dengan bantuan daya tarik hormone. Sperma dapat mencapai sel telur dalam waktu 15
menit setelah ejakulasi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-
Mukminun ayat 12-13 :

ْ ُ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا اإْل ِ ْن َسانَ ِم ْن ُساَل لَ ٍة ِم ْن ِطينٍثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن‬


ٍ ‫طفَةً فِي قَ َر‬
‫ار َم ِكي ٍن‬

Artinya: “dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusa dari sari patih yang
berasal dari tanah, kemudian kami jadikan saripatih itu air mani(yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh ( rahim) .”

Hasil penelitian ilmiah menunjukan daam tubuh manusia terdapat pola unsur
kimia yang sama dengan unsur tanah, sehingga dapat dipahami unsur yang dikandung
dalam tnah merupakan unsur atom yang membentuk jasad manusia. Perkembangan
fisik janin periode zigot dimulai sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
Perpaduan inti sel kedua orang tua, dalam hal ini sel telur yang sudah dibuahi akan
terus membelah hingga dinamakan morula dalam bahasa latin yang berarti anggur,
merula akan mengapung dalam cairan rahim, hingga pada hari keempat terbentuklah
menjadi blastosit (blastos: kecambah, cyst: gelembung. Pada hari ketuju gelembung
ini akan tertanam dalam rahim melalui proses nidasi. Setelah terjadinya nidasi
pembulu darah halus dalam jaringan sel sang ibu dibuka, sisa jaringan yang rusak atau
tetes darah kecil yang keluar merupakan makanan bagi sel-sel yang sedang tumbuh,
dalam bahasa arab disebut alaqah (menempel/melekat), sebagaimana dalam alquran
surah Al-qiyamah 37-38 :

ْ ُ‫ك ن‬
َ َ‫طفَةً ِّمن َّمنِ ٍّي يُ ْمنثُ َّم َكانَ َعلَقَةً فَ َخل‬
‫ق فَ َس َّوىَى‬ ُ َ‫أَلَ ْم ي‬

Artinya: “bukankah (manusia) dahulu adalah setetes mani yang ditumpahkan


(kedalam rahim), kemudian ia menjadi segumpal darah lalu Allah menciptakannya
dalam ukuran yang tepat dan selaras”

Periode embrio dimulai sejak akhir minggu kedua sampai akhir bulan ke dua,
pada hari kesembilan sel yang sudah melekat dalam dinding rahim menjadi suatu
embrio atau mudigoh. Kumpulan sel dalam blastokista, sel mulai membelah dan
membentuk sebuah badan dengan ujung kepala dan ujung ekor serta menjadi kerut-
kerut oleh alur-alur disetiap sisinya. Kemudian menyerupai makanan (daging) yang
dikunyah (terminology mudhghoh). Blastotista benar-benar tertanam dalam rahim
pada hari ke sepuluh. Kumpulan sel yang disebut sel-sel fili berfungsi sebagai jalur
pertukaran zat makanandan zat sampah antara pembulu darah ibu dan bayi. Jalur
pertukaran ini pada akhirnya akan sempurna dengan dibentuknya plasenta, yang
berfungsi sebagai organ yang akan memberikan nutrisi dan melindungi janin beberapa
bulan mendatang.

Memasuki minggu kedua, sel-sel endoterm memisahkan diri dan membentuk


menjadi tiga lapisan yang nantinya di usia tiga minggu blastula yang telah menjadi
embrio berlapis tiga ini disebut grastula. Ktodrem, kelak membentuk kulit, kelenjar
keringat, rambut, kuku, system syaraf pusat, lapisan email (lapisan yang keras) pada
gigi, lapisan pelindung lubang gigi, mulut dan anus, serta beberapa organ tubuh
lainnya. Sedangkan sel pada mesoderm akan menjadi tulang, otot, pembulu darah,
jaringan ikat, organ reproduksi, ginjal dan hati. Sementara endoderm merupakan cikal
bakal jantung, pancreas, paru-paru, lapisan pada pencernaan dan pernafasan, kandung
kemih dan saluran kemih (uretra).

Menjelang akhir bulan pertama embrio sudah mulai lengkap dari ujung kepala
sampai kaki dan panjangnya kira-kira 4mm, masih sulit membedakan strukturnya
namun sudah mempunyai kepala dengan dasar permulaan mata dan telinga, mulut dan
otak , ginjal sederhana sudah ada, limpa, pencernan, tali pusat sederhana, peredaran
darah dan jantung. Bentuk embrio masih memiliki ekor dan ada benjolan calon bakal
kaki dan tangan manusia.

Dalam minggu kelima hingga ketujuh sudah terdapat perubahan tulang serta
pertambahan berat,sedikit demi sedikit dilapisi pigmen. Memasuki bulan kedua mata
embrio sudah terdapat bola mata namun belum terbentuk kelopak mata. Pertengahan
bulan kedua embrio sudah memiliki sepasang mata, hidung, dan mulut lengkap
dengan bibir atas dan bibir bawah. Pembentukan jaringan kulit berasal dari lapisan
ectoderm (lapisan terluar) membentuk otot, dan membentuk dua lapisan kulit
diatasnya. Lapisan pertama epidermis dan lapisan kedua dermis, di dalam lapisan ini
sel membentuk kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Minggu keenam sudah terdapat
kerangka tulang tubuh yang lengkap. Kerangka tulang yang dimaksud belum terdiri
atas tulang melainkan seperti ujung hidung orang dewasa, yaitu tulang rawan. Hari ke
46-48 sel-sel  tulang rawan sudah diganti dengan sel-sel sungguhan.. Pada minggu
ketujuh embrio berubah menjadi bayi kecil yang sudah memperlihatkan bentuk
tubuhnya. Panjang janin 2 cm dan berat 2 gram. Memiliki telinga hidung , mulut dan
lidah, terdapat kuntum-kuntum gigi pada rahang. Tubuh menjadi padat, calon tangan
dan jari-jari mulai terlihat, tampak kaki dan jari kaki. Tubuh embrio perlahan-lahan
sudah mulai bekerja, otak menyiarkan rangsangan dan mengkoordinasikan gerakan
tubuh. Jantung berdenyut, perut sudah menghasilkan sedikit getah lambung, hati telah
membentuk sel-sel darah. Ahli embriologi mengatakan bahwa dengan terbentuknya
struktur tulang maka berakhirlah masa embrio.

Periode fetus muai saat akhir bulan kedua sampai lahir. Minggu ke Sembilan
punggung bayi sudah mulia tegak dan ekor semakin memendek. Kepala masih lebih
besar dari anggota tubuh lainnya dan kepala masih menekuk kea rah dada. Terlihat
perkembangan lengan dan jari sudah mulai memiliki batas yang tegas. Minggu ke
sepuluh janin memiliki rancangan struktur tubuh yang sempurna. Otak bayi setiap
enitnya memproduksi ¼ sel-sel syaraf baru. Genetalia eksternal belum jelas terlihat.
Minggu kesebelas pembulu darah dalam plasenta diperbanyak ntuk menyokong
kebutuhan nutrisi bayi. Minggu keduabelas bayi terus tumbuh  besar, kuku jemari
tangan mulai terbentuk, otot mulai berkembang. Minggu ke tiga belas beberapa tulang
iga mulai terlihat. Bagian mulut dan dagu tampak lebih jelas, plasenta telah
berkembang dengan sempurna dan telah siap menjadi tempat pembentukan hormon
yang selama ini dihasilkan oleh ovarium.

2. Trimester kedua (12-28 minggu atau 3 bulan ke dua)


Minggu ke empat belas Perkembangan besar lainnya terlihat dengan
tumbuhnya lanugo yang merupakan suatu rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh
janin dengan pola melingkar sesuai alur kulitnya. Minggu kelima belas, pada minggu
ini timbul pigmentasi pada rambut bayi hal ini sesuai dengan gen yang diturunkan.
Bayi makin banyak bergerak, lengan mampu menekuk di bagian siku dan pergelangan
tangan membentuk kepalan tangan. Perkembangan tulang dan tulang rawan terus
berlangsung dan telah terbentuk sempurna di seluruh tubuh. Minggu keenambelas,
bayi telah mampu menegakkan kepalanya, otot wajah sedikit berkembang, sehingga ia
mampu memperlihatkan beberapa raut wajah yang berbeda. Bayi juga mampu
mengedipkan mata, membuka mulutnya, bahkan mampu mengerutkan dahi, zat
kalsium telah cukup disimpan dalam tulangnya. Jika bayi ini perempuan maka
ovarium telah turun dari ronngga abdomen dan masuk di rongga panggul, di dalamnya
telah terbentuk lebih dari lima juta sel. Minggu keenambelas, bayi telah mampu
menegakkan kepalanya.
Perkembangan janin ini sudah di ungkapkan oleh Allah dalam surah Al-Mu’minun
ayat 14 :

‫طفَةَ َعلَقَةً فَخَ لَ ْقنَا ْٱل َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْٱل ُمضْ َغةَ ِع ٰظَ ًما فَ َك َسوْ نَا ْٱل ِع ٰظَ َم لَحْ ًما ثُ َّم أَن َشأْ ٰنَهُ َخ ْلقًا َءا َخ َر‬
ْ ُّ‫ۚ ثُ َّم خَ لَ ْقنَا ٱلن‬

  َ‫ك ٱهَّلل ُ أَحْ َسنُ ْٱل ٰ َخلِقِين‬ َ َ‫فَتَب‬


َ ‫ار‬

Artinya: “..Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.”

Minggu ketujuh belas plasenta makin membesar dan berisi jaringan pembuluh
darah sehingga permukaannya meluas mulai terdapat pemupukan lemak coklat yang
nantinya akan berperan penting untuk menimbulkan panas tubuh. Minggu kedelapan
belas, bayi lebih sensitif terhadap dunia luar, ia akan memberikan reaksi berupa
tendangan dan dorongan, saat ini ia sudah dapat mendengar, karena tulang-tulang
pendengarannya mulai mengeras dan bagian otak yang menerima impuls serta
memproses sinyal syaraf dari telinga telah berkembang. Bayi akan terbiasa dengan
bunyi aliran darah melalui tali pusar dan bunyi detak jantung ibu, dan retina mata
telah menjadi sedikit sensitif.

Firman Allah dalam Surat Sajdah, ayat 9 dan surat al A’raf ayat 172 :

َ‫صا َر َواأْل َ ْفئِ َدةَ ۚ قَلِياًل َما تَ ْش ُكرُون‬


َ ‫ثُ َّم َسوَّاهُ َونَفَ َخ فِي ِه ِم ْن رُو ِح ِه ۖ َو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َواأْل َ ْب‬

Artinya: “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh-Nya dan


Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali
bersyukur..

ُ ‫ُور ِه ْم ُذ ِّريَّتَهُ ْم َوأَ ْشهَ َدهُ ْم َعلَ ٰى أَ ْنفُ ِس ِه ْم أَلَس‬


‫ْت بِ َربِّ ُك ْم ۖ قَالُوا بَلَ ٰى ۛ َش ِه ْدنَا‬ َ ُّ‫ۛ وإِ ْذ أَ َخ َذ َرب‬
ِ ‫ك ِم ْن بَنِي آ َد َم ِم ْن ظُه‬ َ

َ‫أَ ْن تَقُولُوا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة إِنَّا ُكنَّا ع َْن ٰهَ َذا غَافِلِين‬

Artinya: “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanak adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu agar dihari kiamat
kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadar ini (keesaan Tuhan)”.” (Qs. Al a’raf: 172)

Minggu kesembilan belas, otak bayi berkembang ditandai dengan ukurannya


yang menempati porsi terbesar dari tubuh, Minggu keduapuluh, kulit janin telah
menebal dan membentuk empat lapisan kulit.Pada saat bersamaan, kelenjar sebasea
(kelenjar keringat) mengeluarkan suatu substansi lembek yang disebut verniks
kaseosa yang berfungsi sebagi pelindung kulit bayi dari gesekan secara terus menerus
dengan cairan amnion. Minggu keduapuluh satu, janin telah memiliki jumlah sel
darah merah yang cukup banyak, sel darah putih yang merupakan salah satu system
kekebalan tubuh mulai terbentuk, bakal indra pengecap juga mulai terbentuk. Sistem
pencernaan juga telah berkembang sehingga dapat menyerap air dan zat gula dari
cairan amnion dan mengalirkan sedikit zat padat ke dalam usus besar.

Minggu kedua puluh dua, jumlah sel syaraf telah sempurna dan telah mampu
belajar mengenai diri dan sekitarnya melalui sentuhan. Minggu keduapuluh tiga, janin
mulai menelan sejumlah kecil cairan amnion dan mengeluarkan sebagian dalam
bentuk urin. Minggu ke duapuluh empat janin berkembang lenih besar memenuhi
ruang dan pergerakannya terbatasi. Minggu keduapuluh lima, detak jantung bayi dapat
terdengar tanpa bantuan stetoskop, pembedaan jenis kelamin pada bayi telah
berlangsung dengan sempurna. Minggu keduapuluh enam, Kelopak mata bayi sudah
mulai membuka, mata bayi telah berkembang sempurna dan seluruh lapisan retinanya
telah terbentuk.Minggu ke dua puluh tuju otak mengandung lebih banyak sel-sel otak
dibagian yang permukaannya licin. jutaan sel-sel syaraf (neuron) baru, mengisi
seluruh bagian otak janin.

3. Trimester ketiga (28-40 minggu atau 3 bualan terakhir)


Minggu keduapuluh delapan rambut kepala tumbuh semakin panjang.
Penimbunan lemak masih berlangsung di tubuhnya, posisi bayi masih dalam
keadaan sunsang. Minggu keduapuluh sembilan, diatas ginjal bayi, terdapat kelenjar
adrenal. Minggu ketigapuluh, bayi mampu mengenali dan membedakan suara.
Minggu ketigapuluh satu, alveolus pada paru-paru bayi terdapat selapis sel epitel,
yang akan mengeluarkan surfaktan, yang mencegah alveolus menjadi kolaps,
sehingga bayi dapat memasukkan udara ke paru-paru dan bernafas dengan
sempurna. Minggu ketigapuluh dua, sebagian besar bayi telah mampu mempelajari
bahasa ibu dan orang disekitarnya. Minggu ke tigapuluh tiga, bayi tidur sepanjang
waktu dan mungkin mengalami mimpi.

Minggu ketiga puluh empat, rambut bayi semakin menebal, lanugo masih
meliputi seluruh tubuh dan menghasilkan vernik yang semakin kental. Minggu
ketigapuluh lima, kuku jemari bayi akan tumbnuh hingga mencapai tepi jari,
pemupukan lemak terus berlangsung terutama disekitar bahu sehingga bayi terlihat
montok dan gemuk lanugo ditubuh bayi mulai rontok. Minggu ketigapuluh enam
kekuatan otot menghisap yang telah dilatih didalam rahim. Minggu ketigapuluh
tujuh, bayi telah berkembang sempurna dan siap dilahirkan. Lemak disimpan dalam
tubuh dengan kecepatan lebih dari empat belas gram (setengah ons) per hari dan
proses mielinisasi beberapa syarat pada otaknya baru dimulai Minggu ketigapuluh
delapan, selama beberapa minggu terakhir, bayi telah memproduksi zat sisa
metabolisme tubuh didalam usus, suatu substansi berwarna hitam kehijauan yang
disebut mekoneum yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah, kerontokan sel
yang melapisi usus halus, sel kulit serta lanugo yang  keluarkan kecairan amnion
yang tertelan olehnya, serta dari sumber lainnya.

Minggu ketigapuluh Sembilan beberapa anti bodi dari tubuh ibu akan melalui
lapisaan pelidung plasenta dan memasuki aliran darahnya. anti bodi ini akan
memberikan suatu sistem kekebalan sementara selama enam bulan setelah kelahiran
hingga tubuh bayi mampu membentuk anti bodi sendiri. Minggu keempatpuluh, bayi
ini telah lahir dan biasanya akan mengejutkan kedua orang tua, awalnya akan terlihat
aneh, karena bentuk kepalanya yang asimetris, namun hal ini akan terkoreksi dengan
sendirinya dalam sehari atau dua hari. Sebagaimana dalam alquran surah Al-Ghafir
ayat 67:

ْ ُ‫ب ثُ َّم ِم ْن ن‬
 ‫طفَ ٍة ثُ َّم ِم ْن َعلَقَ ٍة ثُ َّم ي ُْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْفال ثُ َّم لِتَ ْبلُ ُغوا أَ ُش َّد ُك ْم ثُ َّم لِتَ ُكونُوا ُشيُو ًخا‬ ٍ ‫ه َُو الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن تُ َرا‬

  َ‫َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُتَ َوفَّى ِم ْن قَ ْب ُل َولِتَ ْبلُ ُغوا أَ َجال ُم َس ّمًى َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُون‬

Artinya : “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang
anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa
(dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada
yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).”
C. Konsep Embriologi Manusia Dalam Al-Qur’an
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan janin. Berkaitan
dengan hal ini dalam al- Qur’an telah dijelaskan bahwa perkembangan manusia di dalam
rahim ibu melibatkan 3 proses, yaitu :
1. Nutfah
Nutfah merupakan proses pencampuran antara setetes mani laki-laki dan
wanita. Setetes mani (dalam ilmu reproduksi disebut sperma) mengandung jutaan sel
spermatozoa yang bercampur dengan sel telur (dalam ilmu reproduksi disebut ovum).
Bercampur disini berarti pengerubungan sel-sel spermatozoa terhadap sel telur
dan satu dari spermatozoa masuk ke dalam inti telur. Setelah terjadi pencampuran
selanjutnya terjadi peleburan diantara keduanya. Pada proses ini terjadi penetrasi
(penembusan) sel spermatozoa yang berhasil mencapai sel telur. Pencampuran ini
disebut dengan proses fertilisasi yang terjadi pada tuba falopii dan akhirnya
menghasilkan zigot. Pada saat ini Allahswt menentukan jenis kelamin janin sebagai
takdir dari-Nya. Takdir ini terkait dengan penentuan jenis kelamin.
2. Organogenesis (proses pembentukan organ)
Proses pembentukan organ dimulai dari :
a. Pembentukan segumpal darah (‘alaqoh). Pembentukan ‘alaqoh terjadi setelah proses
pelaburan antara sel spermatozoa dengan sel telur kemudian terbentuklah zigot
(merupakan cikal bakal manusia). Konsep embriologi di dalam al-Qur’an ini telah
dipelajari dalam embriologi modern yang mengungkap bukti perjalanan zigot yang
dalam perkembangan selanjutnya menjadi embrio kemudian menuju ke dinding
rahim. Zigot akan membelah membentuk embrio dan mengalami beberapa kali
pembelahan. Dalam proses pembelahan juga diiringi dengan perjalanannya menuju
ke rahim sebagai tempat yang kokoh untuk melekatkannya embrio. Di dalam rahim
inilah embrio berkembang menjadi janin.
Pada abad ke-20 telah dilakukan penelitian yang mengungkap perjalanan sel
telur yang telah dibuahi. Segera setelah inti sprema dan sel telur melebur saat
pembuahaan membentuk zigot, maka selanjutnya hasil zigot tersebut membelah diri
menjadi 2 sel. Untuk tumbuh menjadi embrio, dibutuhkan waktu kurang lebih 30
jam setelah ovulasi. Sel-sel tersebut terus berkembang dan bergerak menuruni tuba
falopii menuju ke rongga uterus atau Rahim.
Selanjutnya, sel-sel tersebut terus membelah hingga menghasilkan banyak sel
dengan ukuran yang semakin kecil (disebut blastomer). Blastula tersebut terus
mengadakan perkembangan membentuk morula kira-kira 60 jam setelah ovulasi.
Morula yang mirip dengan buah murbei ini akan bergerak secara perlahan-lahan
menuju ke dinding rahim untuk melakukan penempelan (implantasi). Implantasi
tersebut terjadi secara alami dan tidak ditolak oleh tubuh ibu karena adanya enzim-
enzim khusus yang dikeluarkan oleh embrio.
b. Pembentukan segumpal daging (mudhghah), dalam bahasan bahasa Indonesia
disebut mudigah. Bentukan menyerupai segumpal daging ini terjadi pada minggu
ke-3 hingga ke-8.
c. Pembentukan tulang dan daging (dalam biologi disebut otot). Pada tahap ini rangka
manusia mulai dibentuk. Rangka ini terdiri dari tulang-tulang yang kemudian
dibungkus dengan daging (otot). Pada tahap ini manusia telah mempunyai bentuk
yang sempurna secara fisik.
3. Tahap Perkembangan
Tahap ini dimulai sejak minggu ke-8 yang telah menggambarkan
kesempurnaan organ melalui organogenesis (proses pembentukan organ). Dalam hal ini
telah terlihat beberapa anggota badan dan jenis kelamin. Keadaan ini akan terus
mengalami perkembangan hingga menjelang kelahiran.
Di dalam  al-Qur’an Allah swt telah memberikan dasar-dasar informasi ilmiah
bahwa jenis kelamin manusia ditentukan oleh air mani laki-laki yang terpancar. Hal ini
dapat dibuktikkan oleh ilmu pengetahuan terkait (genetika) yang mempelajari
perkelaminan. Dalam ayat al-Qur’an telah ditegaskan bahwa sel spermatozoa
merupakan bagian dari air mani. Dalam kajian ilmiah modern yang telah berkembang
pada abad ke-19 telah terungkap bahwa air mani (sperma) terdiri dari beberapa
komponen, antara lain adalah cairan (yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris) dan sel-sel
spermatozoa. Dari setetes air mani yang dipancarkan ternyata hanya sebagian kecil saja
yang dapat menuju sel telur (ovum). Hasil penelitian membuktikan bahwa satu sel
spermatozoa saja yang mampu membuahi sel telur setelah melalui berbagai seleksi dan
kompetisi.
BAB III

ANALISIS

Menurut jurnal yang berjudul Penciptaan Dan Pembentukan Janin Menurut Al-
Qur’an, Al-Hadis, Dan Ilmu Kedokteran oleh Suwito, kehidupan janin menurut kedokteran
kesepakatan ahli tafsir dan ahli fiqh bahwa peniupan ruh ke dalam janin tidak terjadi sebelum
berlalunya empat bulan kehamilan, kemudian perbedaan pendapat mereka mengenai
pembatasan pada jangka waktu tersebut atau lebih, sepertinya tampak bertentangan dengan
pembuktian kedokteran modern yang menyatakan bahwa kehidupan telah muncul pada janin.
Hal itu bisa tampak dengan menggunakan alat modern. Dalam penelitian Hasan Hathout25
mengenai aborsi antara agama dan kedokteran dikatakan, bahwa hak hidup telah ditetapkan
dalam Islam, dan itu berlaku pada janin. Namun, sebagian ahli fiqh dahulu membagi
kehidupan janin menjadi dua bagian yang dibedakan dengan dimulainya ibu merasakan
gerakan janin dalam perutnya. Hal ini biasanya terjadi pada akhir bulan keempat kehamilan.
Kelompok ahli fiqh ini mengira bahwa perasaan tersebut disebabkan denyut kehidupan di
dalam janin, atau yang mereka sebut peniupan ruh. Tetapi kemajuan kedokteran telah
menguak fakta bahwa perasaan ibu akan gerakan janin tidak timbul dari gerakan ini.
Sebenarnya, janin telah bergerak jauh sebelum itu tetapi si ibu tidak merasakannya,
karena kantong air janin pada mulanya besar dan luas dibandingkan dengan tubuh janin yang
sangat kecil. Seiring dengan bejalannya waktu, kemudian janin menjadi besar, sehingga
tekanan dan tendangan janin bisa membuat dinding rahim melebar sehingga si ibu
merasakannya setelah empat bulan kehamilan. Sekarang telah ada alat untuk mendengar
detak jantung janin pada usia lima minggu, bahkan alat untuk melihat gerak janin pun telah
ada saat sekarang”. Dan telah terbukti secara ilmiah bahwa janin sejak permulaannya sebagai
embrio telah mulai mengalami pembelahan dan perkembangan. Ia hidup hingga tumbuh
berkembang terus-menerus tanpa ada garis pemisah sebelum dan sesudahnya yang
membolehkan memberlakukan ijtihad para ahli fiqh terdahulu. Kemajuan ilmu pengetahuan
ini menjadi landasan proteksi janin pada seluruh fase perkembangannya.
Pada hakikatnya, tidak ada perbedaan pendapat antara teori kedokteran modern dan
asumsi sebagian ilmuwan kedokteran bahwa teori ini berlawanan dengan pemahaman ulama
salaf al-salih. Bahkan apa yang telah dicapai oleh ilmu kedokteran modern justru menguak
kebesaran ulama, pemahaman mereka yang benar, dan kemampuan mereka tanpa dengan
pengamatan tanpa alat berdasarkan pada petunjuk nasnas syar’iyyah untuk mencapai apa
yang telah dicapai para ilmuwan kedokteran dengan petunjuk alat-alat modern yang cermat.
Dalam perkembangannya, sebelum menjadi bayi yang dilahirkan, seseorang melalui
beberapa fase tahapan di dalam kandungan sang ibu. Adapun fase tahapan yang dilalui
masing-masing orang adalah nutfah yaitu sperma laki-laki dan indung telur perempuan ketika
sudah bersatu di dalam rahim perempuan, kemudian ‘alaqah, yaitu darah yang lembab,
disebut demikian karena ia mengait apa yang dilewatinya karena ia basah dan fase berikutnya
adalah mudhghah, yaitu sepotong daging seukuran kunyahan, yang terbentuk dari ‘alaqah.
Penciptaan janin dimulai pada hari ke-tujuh sejak awal bertemunya sperma laki-laki dengan
indung telur perempuan, dan penciptannya terus-menerus hingga ditiupkan ruh di dalamnya
pada fase akhir mudhghah, kemudian terus berkembang hingga kelahirannya. Penciptaan
berbeda dengan pembentukan, dan penciptaan terjadi lebih dahulu, baru kemudian disusul
pembentukan. Allah menciptakan manusia di dalam rahim dalam tiga penciptaan. Dia
menjadikannya ‘alaqah, lalu mudhghah, kemudian menjadikannya bentuk yang dapat
dikenali dan berbeda dari yang lain menurut karakteristiknya. Peniupan ruh terjadi setelah
fase mudhghah, yaitu setelah seratus dua puluh hari. Dengan adanya peniupan ruh ke dalam
janin berarti menetapkan hukum kehidupan baginya, dan menganggapnya sebagai anak
Adam yang hidup, sehingga haram menganiayanya dengan cara aborsi atau cara lain, karena
itu berarti menganiaya manusia yang hidup. Tidak ada perbedaan sama sekali antara nas-nas
syar’iyyah dengan keterangan ahli kedokteran dalam masalah penciptaan dan pembentukan
janin.
BAB IV

REKOMENDASI

Proses penciptaan dan perkembangan janin sudah terdapat penjelasannya di dalam Al-
Qur’an seperti yang sudah disebutkan pada penjelasan di atas. Begitu besar kuasa Allah yang
sanggup menciptakan seorang manusia dari manusia lain melalui proses yang sangat luar
biasa di dalam rahim seorang ibu. Hingga dilakukan penelitian-penelitian terkait proses
penciptaan manusia yang ternyata hasilnya adalah tidak ada perbedaan antara kandungan
dalam Qur’an dan ilmu kedokteran. Justru, penelitian-penelitian tersebut semakin
membuktikan tentang kebenaran Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam.
Anak merupakan amanah dan rizqi dari Allah SWT yang tidak bisa tergantikan
dengan apapun dan mengingat proses penciptaan manusia atau janin yang sangat luar biasa
dengan kebesaran Allah SWT, maka sebagai orangtua sudah semestinya mensyukuri
mukjizat kehamilan yang tengah dirasakan, menjaga janin, dan mempersiapkan kehadirannya
dengan sebaik-baiknya yaitu dengan mendidik anak secara dini sejak di dalam kandungan
agar nantinya menjadi anak yang shalih, cerdas dan bermanfaat untuk umat.
DAFTAR PUSTAKA

Al-hikmah. (2009). Alquran dan Terjemahannya. Bandung: CV penerbit Diponegoro

Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta:Fitramaya.

Marry Steen, Taniya. 2015. Buku Saku Riset Kebidanan. Jakarta: EGC.

Suwito. 2012. Penciptaan Dan Pembentukan Janin Menurut Al-Qur’an, Al-Hadis, Dan Ilmu
Kedokteran. The Indonesian Journal of Islamic Family Law Volume 02, Nomor 02,
Desember 2012; ISSN:2089-7480.

Anda mungkin juga menyukai