Anda di halaman 1dari 15

ISSN : 2579-969X

JRTA
Jurnal Riset Terapan Akuntansi
Politeknik Negeri Sriwijaya

PENGARAH
Aladin

KETUA DEWAN REDAKSI


Evada Dewata

WAKIL KETUA DEWAN REDAKSI


Lambok Vera Riama Pangaribuan

ANGGOTA DEWAN REDAKSI


Yuliana Sari
Faridah
Muhammad Husni Mubarok
Sri Hartaty
Yevi Dwitayanti
Maulan Irwadi
Citra Dewi Sartika

MITRA BASTARI
Rita Martini Lukluk Fuadah
Politeknik Negeri Sriwijaya Universitas Sriwijaya

Memed Sueb Agus Widarsono


Universitas Padjajaran Universitas Pendidikan Indonesia

Nuzulul Hidayat M. Ikbal A.


Universitas Persada Indonesia Universitas Tadulako, Palu

Wing Wahyu Winarno


STMIK Amikom

PUBLIKASI
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar – Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918

EDITORIAL
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar – Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Ext. 1048 Fax. 0711-355918
Website: jurnal.polsri.ac.id Email: jrtap@polsri.ac.id

i
ISSN : 2579-969X

Jurnal Riset Terapan Akuntansi


Politeknik Negeri Sriwijaya

Volume 3, Nomor 1 Januari 2019 ISSN : 2579-969X

DAFTAR ISI
Penatausahaan Barang Milik Daerah untuk Pengamanan Barang Milik Daerah.
(Choiruddin, Zulkifli, Hadi Winarko, dan Rita Martini) .............................................. 1-10

Pengaruh Penalaran Logis terhadap Kemampuan Membuat Keputusan dalam


Proses Audit
(Lisa Martiah Nila Puspita, dan Sara Andriani) ........................................................... 11-21

Eksplorasi Keterampilan Komunikasi yang Dibutuhkan Pasar Kerja Bidang


Akuntansi
(Luh Mei Wahyuni, I Ketut Suwintana, dan I G A Oka Sudiadnyani) ....................... 22-30

Kompetensi, Independensi, Profesionalisme dan Kualitas Audit pada


Auditor BPKP
(Nila Aprila, Indah Oktari Wijayanti, dan Ria Marantika) ........................................... 31-39

Manajemen Aset Bagi Optimalisasi Pengelolaan Aset Tetap


(Kajian pada Pemerintah Kota Palembang)
(Sukmini Hartati, Rita Martini, dan Hadi Winarko) ..................................................... 40-51

Penyusunan Sak EMKM pada Sentra Mebel Antang


(Sukriah Natsir, Anna Sutrisna Sukirman, dan Andi Gunawan) ................................. 52-58

Pengaruh Pengumuman Kebijakan Dividen terhadap Volatilitas Harga Saham


(Yani Riyani , dan Susan Andriana) ................................................................................. 59-67

Determinan Fiscal Stress Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Selatan


(Yevi Dwitayanti, Nurhasanah, dan Rosy Armaini) ........................................................ 68-78

Kebijakan Editorial .................................................................................................. 79-80

Ketentuan Penulisan Naskah JRTA ..................................................................................... 81-82

v
ISSN : 2579-969X

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat-Nya Jurnal Riset Terapan
Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya ini dapat diterbitkan.

Jurnal Riset Terapan Akuntansi (JRTA) adalah jurnal untuk mengembangkan kajian manajemen,
akuntansi, pajak, auditing dan system informasi dan memberikan sarana bagi publikasi hasil kajian
empiris berkaitan dengan interaksi antara manajemen, akuntansi, pajak, auditing dan system informasi
dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Jurnal ini diharapkan dapat mendorong
munculnya analisis kritis dan empiris atas kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan manajemen,
akuntansi, pajak, auditing dan system informasi. Analisis dapat bersifat internasional, nasional atau
organisasi dengan menggunakan persektif tunggal, maupun multiple.

Jurnal Riset Terapan Akuntansi terbit 2 kali dalam setahun yaitu edisi Januari dan Juli. Naskah dapat
dikirimkan ke alamat Redaksi.

PUBLIKASI
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar – Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918

EDITORIAL
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar – Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Ext. 1048 Fax. 0711-355918
Website: jurnal.polsri.ac.id Email: jrtap@polsri.ac.id

v
ISSN : 2579-969X

PENYUSUNAN SAK EMKM PADA SENTRA MEBEL ANTANG

Sukriah Natsir1), Anna Sutrisna Sukirman2),, Andi Gunawan3)


1)
sukriah_natsir@yahoo.com
2)
annasutrisnasukirman@gmail.com
3)
gunzekpoltek@yahoo.com
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang

Abstract
This study aims to determine the understanding of furniture entrepreneurs in the central furniture area
of Antang about SAK-EMKM as well as the method of recording and preparing financial reports
conducted by furniture entrepreneurs in the Antang furniture center and to find out whether the
recording and preparation of financial statements have referred to SAK-EMKM . The population of this
research is all furniture business actors in the area of Antang furniture in the city of Makassar,
amounting to about 30 (thirty) furniture business people. The research method used the qualitative
method of the interpretive paradigm with interviews so that only a sample of 5 (five) people was needed
as informants. The results showed that Antang's furniture business actors did not yet understand and
had not recorded and prepared financial reports in accordance with SAK-EMKM. In addition, this
study shows the obstacles to this, namely the limited human resources and awareness to follow
generally accepted standards.
Keywords: SAK EMKM, understanding of employers, financial statements

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pengusaha mebel di kawasan sentra mebel
Antang tentang SAK-EMKM serta metode pencatatan dan penyusunan laporan keuangan yang
dilakukan pengusaha mebel yang berada di kawasan sentra mebel Antang dan untuk mengetahui
apakah pencatatan dan penyusunan laporan keuangan sudah mengacu pada SAK-EMKM. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha mebel yang ada dalam wilayah sentra mebel Antang di kota
Makassar yang berjumlah sekitar 30 (tiga puluh) orang pelaku usaha mebel. Metode penelitian dengan
menggunakan metode kualitatif paradigma interpretif dengan wawancara sehingga hanya dibutuhkan
sampel sebanyak 5 (lima) orang sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha
mebel Antang belum memahami serta belum melakukan pencatatan dan menyusun laporan keuangan
sesuai dengan SAK-EMKM. Selain itu penelitian ini menunjukkan kendala atas hal tersebut yakni
keterbatasan sumber daya manusia serta kesadaran mengikuti standar yang berlaku umum.

Kata Kunci: SAK EMKM, pemahaman pengusaha, laporan keuangan

PENDAHULUAN menghadapi krisis ekonomi. Pelaku UMKM


dapat membantu pemerintah untuk mengurangi
Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean jumlah pengangguran. Selain itu, banyak produk
(MEA) telah dirasakan dan sekarang yang akan dari UMKM menembus pasar internasional dan
dan pasti dihadapi adalah era revolusi industri diharapkan dapat bertahan di era revolusi
4.0 merupakan sebuah peluang dan tantangan industri 4.0 nantinya.
yang harus dihadapi oleh setiap individu hingga Pelaku bisnis industri mebel harus
sektor bisnis pun harus mempersiapkan bekal memperhatikan kualitas serta kreativitas agar
untuk bertahan di era tersebut termasuk juga tetap menarik serta sesuai dengan selera
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). konsumen. Indonesia memiliki banyak industri
Namun diantara seluruh sektor industri yang mebel salah satunya di Sulawesi Selatan yang
paling banyak menyerap tenaga kerja adalah menempatkan sentra industri pengrajin mebel di
sektor UMKM. Industri ini sangat berperan kota Makassar tepatnya di wilayah Antang.
penting sebagai alat bantu masyarakat sebagai Sepanjang jalan wilayah Antang terdapat banyak
salah satu solusi untuk tetap bertahan industri mebel. Mebel merupakan salah satu

Sukriah Natsir dkk, Penyusunan Sak EMKM pada Sentra Mebel ... 7
ISSN : 2579-969X

produk kayu yang dibutuhkan oleh masyarakat penjualan tahunan lebih dari
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Rp2.500.000.000,00 sampai dengan paling
digunakan sebagai perlengkapan perabotan banyak Rp50.000.000.000,00.
rumah tangga. Perkembangan industri mebel di Bedasarkan pernyataan Indrali (2015)
Indonesia sampai sekarang masih tergolong banyak usaha mikro, kecil, dan menengah di
pesat dan setiap tahun semakin bertambah Indonesia yang belum menyelenggarakan
peminatnya. pembukuan akuntansi dalam usaha mereka. Hal
Semakin bertambahnya industri mebel ini disebabkan dari kurangnya pengetahuan yang
maka semakin ketat pula persaingan yang dimiliki oleh karyawan bahkan menganggap
dihadapi. Hal ini disebabkan karena banyak pembukuan tidak penting untuk dilakukan oleh
orang yang mulai tertarik dengan bisnis mebel entitas mikro, kecil, dan menengah. Oleh karena
dan keuntungan yang didapatkan tidaklah itu perlu ada usaha untuk meyakinkan entitas
sedikit. Walaupun banyak yang mulai membuka mikro, kecil, dan menengah utamanya pada
bisnis di industri mebel, namun tidak menutup pengusaha mebel yang ada di kawasan sentra
kemungkinan banyak juga yang perlahan-lahan mebel Antang bahwa akuntansi itu penting dan
mulai mengalami kebangkrutan. Hal ini mudah dilakukan.
disebabkan dari berbagai faktor mulai dari Dampak yang terjadi akibat tidak adanya
pengetahuan tentang berbisnis mebel, kualitas pembukuan adalah tidak adanya informasi
produk, promosi namun yang paling penting mengenai kondisi keuangan perusahaan yang
adalah perhitungan biaya yang dikeluarkan dibutuhkan oleh para shareholder (pengguna
untuk menghasilkan produk mebel tersebut informasi keuangan) dalam pengambilan
sehingga dapat ditentukan harga jual produk keputusan baik dalam melakukan investasi dan
tersebut dan mampu menargetkan keuntungan pendanaan oleh para shareholder. Di bidang
yang akan diperoleh. akuntansi, teknologi berupa software mulai
Selain itu setiap entitas wajib memiliki digunakan dalam proses pencatatan akuntansi
informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. seperti MYOB Accounting, Zahir Accounting,
Untuk mendapatkan informasi yang demikian, dan Easy Accounting System. Namun,
dibutuhkan sistem informasi yang baik dan perkembangan pesat informasi
tepat. Sesuai dengan ukuran entitas dan teknologi/software beberapa tahun terakhir ini
komplesitas kegiatan entitas sehingga Ikatan memunculkan software akuntansi generasi baru
Akuntan Indonesia (IAI) menyusun serta yang berbasis cloud computing atau web.
menerbitkan SAK-EMKM (Standar Akuntansi
Keuangan- Entitas Mikro, Kecil dan Menengah) Kajian Literatur
untuk menjadi wadah seluruh jenis entitas yang SAK EMKM disusun untuk memenuhi
ada di Indonesia agar kesulitan dalam kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro,
menyajikan informasi ekonomi suatu entitas kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20
menjadi lebih mudah. Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Dalam UU No. 20 Pasal 6 tahun 2008 Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mendefinisikan dan memberikan rentang
(UMKM) kriteria usaha mikro adalah memiliki kuantitatif EMKM. SAK EMKM ditujukan
kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat belum mampu memnuhi persyaratan akuntansi
usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan yang diatur dalam SAK ETAP. SAK EMKM
paling banyak Rp300.000.000,00. Kriteria usaha berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018.
kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari 1) Ruang Lingkup
Rp50.000.000,00 sampai dengan paling banyak a) SAK EMKM dimaksudkan untuk
Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan digunakan oleh entitas mikro, kecil, dan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil menengah.
penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 b) Entitas mikro, kecil, dan menengah adalah
sampai dengan paling banyak entitas tanpa akuntabilitas publik yang
Rp2.500.000.000,00. Kriteria usaha menengah signifikan, sebagaimana didefinisikan
adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari dalam Standar Akuntansi Keuangan
Rp500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan ETAP), yang memenuhi definisi dan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil kriteria usaha mikor, kecil, dan menengah

52
ISSN : 2579-969X

sebagaimana diatur dalam Undang-undang f) Laporan keuangan minimum terdiri dari


No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, laporan posisi keuangan pada akhir
Kecil, dan Menengah, setidak-tidaknya periode; laporan laba rugi selama periode;
selama 2 tahun berturut-turut. catatan atas laporan keuangan, yang berisi
c) SAK EMKM dapat digunakan oleh entitas tambahan dan rincian pos-pos yang
yang tidak memenuhi definisi dan kriteria relevan.
dalam poin diatas, jika otoritas Karena dalam informasi komparatif
mengizinkan entitas tersebut untuk mensyaratkan jumlah komparatif, maka
menyusun laporan keuangan berdasarkan laporan keuangan lengkap berarti bahwa
SAK EMKM. entitas menyajikan minimum dua periode
2) Prinsip dan Pervasif untuk setiap laporan keuangan yang
a) Tujuan Laporan keuangan adalah untuk disyaratkan dan catatan atas laporan
menyediakan informasi posisi keuangan keuangan yang terkait.
dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat g) Informasi yang disajikan dalam Laporan
bagi sejumlah pengguna dalam Posisi Keuangan
pengambilan keputusan ekonomik oleh Laporan posisi keuangan entitas dapat
siapapun yang tidak dalam posisi dapat mencakup pos-pos kas dan setara kas;
meminta laporan keuangan khusus untuk piutang; persediaan; aset tetap; utang
memenuhi kebutuhan informasi tersebut. usaha; utang bank; ekuitas.
Pengguna tersebut meliputi penyedia Entitas menyajikan pos dan bagian dari
sumber daya bagi entitas, seperti kreditor pos dalam laporan posisi keuangan jika
maupun investor. Dalam memenuhi penyajian tersebut relevan untuk
tujuannya, laporan keuangan juga memahami posisi keuangan entitas.
menunjukan pertanggungjawanban SAK EMKM tidak menentukan format
manajemen atas sunber daya yang atau urutan terhadap pos-pos yang
dipercayakan kepadanya. disajikan. Meskipun demikian, entitas
b) Penyajian Laporan Keuangan dapat menyajikan pos-pos aset
Penyajian wajar mensyaratkan penyajian berdasarkan urutan likuiditas dan pos-pos
jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa, liabilitas berdasarkan urutan jatuh tempo.
dan kodisi lainnya yang sesuai dengan h) Informasi yang disajikan dalam Laporan
definisi dan kariteria pengakuan aset, Laba Rugi
liabilitas, penghasilan dan beban. Laporan laba rugi entitas dapat mencakupi
c) Kepatuhan terhadap SAK EMKM pos-pos pendapatan; beban; beban pajak.
Entitas yang laporan keuangannya telah Entitas menyajikan pos dan bagian dari
patuh terhadap SAK EMKM membuat pos dalam laporan laba rugi jika penyajian
pernyataan secara eksplisit dan tanpa tersebut relevan untuk memahami kinerja
kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK keuangan entitas.
EMKM dalam catatan laporan keuangan. Laporan laba rugi memasukkan semua
Entitas tidak dapat mendeskripsikan penghasilan dan beban yang diakui dalam
bahwa laporan keuangan telah patuh suatu periode, kecuali SAK EMKM
terhadap SAK EMKM, kecuali laporan mensyaratkan lain. SAK EMKM
keuangan tersebut telah patuh terhadap mengatur perlakuan atas dampak koreksi
seluruh persyaratan dalam SAK EMKM. atas kesalahan dan perubahan kebijakan
d) Frekuensi Pelaporan akuntansi yang disajikan sebagai
Entitas menyajikan secara lengkap laporan penyesuaian retrospektif dari periode yang
keuangan antar periode pelaporan, lalu dan bukan sebagian bagian dari laba
termasuk informasi komparatifnya. atau rugi dalam periode terjadinya
e) Informasi komparatif perubahan.
Kecuali dinyatakan lain oleh SAK i) Informasi yang disajikan dalam Catatan
EMKM, entitas menyajikan informasi Atas Laporan Keuangan
komparatif yaitu informasi satu periode Catatan atas laporan keuangan memuat
sebelumnya untuk seluruh jumlah yang suatu pernyataan bahwa laporan keuangan
disajikan dalam laporan kauangan periode telah disusun sesuai dengan SAK EMKM;
berjalan. ikhtisar kebijakan akuntansi; informasi
tambahan dan rincian pos tertentu yang

54 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol.3 No.1, Januari 2019


ISSN : 2579-969X

menjelaskan transaksi penting dan fokus dalam mengembangkan kerangka kerja


material sehingga bermanfaat bagi konseptual yang mungkin memiliki validitas
pengguna untuk memahami laporan eksternal dalam kendala spesifik (Ridge et al.,
keuangan. 2003).
Jenis informasi tambahan dan rincian yang Proses dan tahapan penelitian dengan
disajikan bergantung pada jenis kegiatan menggunakan teknik wawancara kepada seluruh
usaha yang dilakukan oleh entitas. informan penelitian, merupakan langkah awal
Catatan atas laporan keuangan disajikan menuju analisis data hasil penelitian secara
secara sistematis sepanjang hal tersebut akurat dan empiris. Paradigma penelitian
praktis. Setiap pos dalam laporan kualitatif, telah mengantarkan peneliti ke dalam
keuangan merujuk-silanh ke informasi dunia kebebasan untuk berekspresi, menuangkan
terkait dalam catatan atas laporan ide dan imajinasinya dalam sebuah wadah
keuangan. penelitian ilmiah. Dalam perspektif penelitian
ini, penerapan SAK-EMKM pada sentra mebel
Antang kota Makassar merupakan informasi
METODE PENELITIAN yang sangat penting dan berharga, khususnya
dalam menganalisis data berupa informasi yang
Paradigma penelitian ini adalah telah diperoleh dari seluruh informan penelitian,
menggunakan paradigm interpretif, pendekatan dengan tujuan untuk pemahaman pengusaha
fenomenologi. Paradigma interpretif adalah mebel di kawasan sentra mebel Antang tentang
paradigma yang memandang realitas sosial SAK-EMKM serta metode pencatatan dan
sebagai sesuatu yang bersifat subjektif, penyusunan laporan keuangan yang dilakukan
diciptakan (ditemukan), dan ditafsirkan. pengusaha mebel yang berada di kawasan sentra
Paradigma tersebut memahami hakikat manusia mebel Antang dan untuk mengetahui apakah
sebagai pencipta dunianya, dan menciptakan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan
sistem makna (Burrell dan Morgan, 1979). sudah mengacu pada SAK-EMKM serta
Paradigma penelitian ini adalah paradigma mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi
Interpretif, pendekatan fenomenologi. pengusaha mebel dalam melakukan pencatatan
Fenomenologi merupakan salah satu Pendekatan dan penyusunan laporan keuangan yang
dalam paradigm interpretif (Ludigdo, 2014). mengacu pada SAK-EMKM.
Pendekatan fenomenologi identik Penelitian ini dilakukan pada pengusaha
dengan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif mebel yang ada dalam sebuah wilayah di kota
adalah penelitian yang dilakukan dalam setting Makassar. Subjek penelitian ini adalah pemilik
tertentu yang ada dalam kehidupan riil (alamiah) usaha mebel yang berjumlah 5 (lima) orang
dengan maksud menginvestigasi dan memahami informan. Daftar informan penelitian dapat
fenomena apa yang terjadi, mengapa terjadi dan dilihat pada tabel 1 berikut ini
bagaimana terjadinya?. Jadi riset kualitatif
adalah berbasis pada konsep “going exploring”
Tabel 1. Daftar informan penelitian
yang melibatkan in‐depth and case‐oriented
study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal. No Nama Keterangan
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah
1 Daeng Sitaba Pengusaha mebel lulusan SMA
membuat fakta mudah dipahami
(understandable) dan kalau memungkinan 2 Alfian Pengusaha mebel lulusan SMA
(sesuai modelnya) dapat menghasilkan hipotesis 3 Yusuf Pengusaha mebel lulusan SMP
baru (Finlay, 2006). Pengusaha mebel sarjana
4 Rahmat ekonomi
Peneliti kualitatif sangat akrab dengan
pengalaman belajar dalam tubuh secara 5 Daeng Tompo Pengusaha mebel lulusan SMA
keseluruhan, dan dalam konteks penelitian yang
melibatkan perasaan, serta melepaskan segala
sesuatu yang membelenggu peneliti untuk
bertindak subjektif, atas segala realitas yang HASIL DAN PEMBAHASAN
sesungguhnya terjadi (Keegan, 2009). Tujuan
dari penelitian kualitatif eksploratif adalah tidak Hasil penelitian ini diperoleh
untuk menggeneralisasi hal-hal yang bersifat berdasarkan hasil wawancara langsung dengan
universal. Sebaliknya, penelitian ini adalah lebih kelima orang informan. Adapun penjelasan dari

Sukriah Natsir dkk, Penyusunan Sak EMKM pada Sentra Mebel ... 55
ISSN : 2579-969X

informasi yang telah diterima oleh peneliti dari menghasilkan kuantitas gabah kering setiap
kelima orang infoman tarsebut, adalah tampak musim panen, demikian pula halnya disektor
pada uraian berikut ini: Daeng Sitaba perkebunan, jumlah ton buah yang dihasilkan
menyatakan bahwa, Saya tidak pernah dengar dalam setiap panen, harus mengacu pada luas
apa itu SAK-EMKM tetapi kalau akuntansi saya lahan yang dimanfaatkan.
pernah dengar tetapi tidak saya tau apa itu. Hal Contoh, pada bulan Januari 2019, Tuan
ini menunjukkan bahwa, istilah akuntansi Saiful memiliki 1Ha lahan pertanian padi, dan
merupakan suatu hal yang sudah tidak asing hasil panen tahap pertama yang dilakukan pada
bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, bulan Mei 2019, Tuan Saiful memperoleh 100
khususnya bagi masyarakat suku Bugis ton gabah kering siap giling. Musim bercocok
Makassar yang merupakan penduduk mayoritas tanam pada tahap kedua, jatuh pada bulan Juli
di Provinsi Sulawesi Selatan. 2019, dan masa panen dilakukan pada bulan
Menurut peneliti, sebagai kalangan yang November 2019. Hasil panen gabah kering pada
memahami istilah akuntansi, harus mampu tahap kedua di bulan November, Tuan Saiful
memberikan pemahaman secara mendasar dan memperoleh 110 ton gabah kering siap giling.
sampai pada tataran teknik pencatatannya. Hal Dalam perspektik angka-angka akuntansi, Tuan
ini dimaksudkan agar, masyarakat dapat Saiful memperoleh keuntungan senilai 10ton
memahami secara komprehenship bahwa, gabah kering siap giling, keuntungan inilah yang
disadari atau tidak, sesungguhnya mereka telah disebut dengan efektif dalam realitas ekonomi
melakukan praktik-praktik transaksi akuntansi dan bisnis dalam bingkai ilmu Akuntansi.
dalam kegiatan hidupnya sehari-hari. Agar Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
masyarakat luas dapat memahami praktik- menurut Alfian, oh ada kah SAK EMKM? yang
praktik transaksi dalam aktivitas kehidupannya saya pernah dengar cuman SAK saja.
sehari-seharinya, maka perlu diadakan semacam Pernyataan Alfian wajar-wajar saja kalau hanya
pelatihan atau kursus kilat tentang materi dasar- pernah mendengar istilah SAK. SAK merupakan
dasar akuntansi atau materi pengantar akuntansi. singkatan dari Standar Akuntansi Keuangan.
Pemahaman materi pencatatan transaksi Artinya SAK adalah bagian dari perkembangan
akuntansi kepada masyarakat luas, perlu untuk perlakuan akuntansi dalam sebuah entitas, baik
senantiasa ditingkatkan, agar masyarakat dapat entitas jasa, dagang, dan industry. Standar
memahami makna dan esensi dari sebuah akuntansi senantiasa mengalami perubahan atau
efektivitas dan efisiensi dalam bekerja mencari revisi dari waktu kewaktu. Hal ini disebabkan
nafka. Masyarakat harus mau diajak untuk karena, entitas-entitas senantiasa melakukan
bekerja cerdas, bukan semata-mata mereka perubahan dan strategi dalam aktivitas
bekerja hanya untuk mendapatkan uang, lalu operasionalnya, yang bertujuan untuk mencapai
dihabiskan dalam hal pemenuhan kebutuhan laba usaha. Dalam hal ini SAK dirancang dan
hidupnya (makan dan minum). Masyarakat disusun berdasarkan pada realitas ekonomi dan
sudah seharusnya dan sudah waktunya untuk bisnis disatu sisi, dan disisi lain bertujuan untuk
bekerja dengan pola pemikiran yang efektif dan menyeragamkan komposisi dari kompenan
efisien. Artinya, dalam aspek efisiensi, setiap laporan keuangan yang akan diakui, diukur,
individu dalam bekerja mencari nafka, harus disajikan dan diungkapkan pada setiap satu
mampu untuk berhitung untung rugi atas periode akuntansi. Untuk dapat memberikan
pekerjaan yang dilakukannya. pemahaman yang komprehenship tentang SAK
Masyarakat dalam melakukan kepada masyarakat, maka diperlukan adanya
aktivitasnya, harus mampu untuk memilah- sosialisasi dari pihak Ikatan Akuntan Indonesia
milah, mana aktivitas pekerjaannya yang dapat (IAI), Kompartemen Akuntan Perusahaan, untuk
memberikan banyak manfaat, khususnya mensosialisasikan SAK kepada seluruh lapisan
manfaat yang bernilai ekonomis, dan mana masyarakat, khusus bagi masyakat pekerja
pekerjaan yang dilakukan, namun tidak banyak disektor jasa, dagang dan industry.
memberikan manfaat ekonomis. Dalam aspek Yusuf mengemukakan bahwa, tidak
efektivitas, masyarakat diharapkan mampu kutau apa itu SAK EMKM. Hal senada sudah
untuk mengelola seluruh potensi sumber daya diungkapkan oleh Alfian, yang menyatakan
alam di lingkungan tempat tinggal mereka. bahwa tidak memahami dan belum pernah
Dalam perhitungan akuntansi, laba rugi usaha mendengar dan mengetahui apa itu EMKM.
dalam bidang pertanian dan perkebunan, diukur Alfian menyatakan bahwa, hanya baru pernah
berdasarkan luas lahan yang digarap untuk mendengar istilah SAK. Salah satu chapter atau

56 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol.3 No.1, Januari 2019


ISSN : 2579-969X

materi pembahasan dalam SAK adalah, berdasarkan apa yang mereka lakukan setiap
menyangkut tentang Ekonomi Mikro, Kecil dan hari. Masyarakat sudah merasa nyaman dan
Menengah (EMKM). SAK-EMKM salah menikmati dengan aktivitas kerja mereka sehari.
satunya bertujuan untuk memberikan kepastian Kalau boleh dikatakan, tanpa kehadiran dari
dan legalitas usaha di ekonomi mikro kecil dan SAK-EMKM mereka juga tidak masalah, dan
menegah. Artinya bahwa, dalam SAK-EMKM mereka akan tetap bekerja seperti biasa, karena
disitu sudah termaktup secara komprehenship hal ini sudah merupakan prinsip dasar dalam
mengenai aturan main dan transaksi dalam kelangsungan hidup mereka.
bidang ekonomi mikro. Bidang ekonomi mikro
merupakan bidang usaha yang mayoritas
dilakukan oleh masyarakat pribumi dalam SIMPULAN
mencari nafkah. Usaha dibidang ekonomi mikro
idealnya bergerak pada sector riil, yaitu dominan SAK EMKM memang bersifat eksklusif
hanya memperjual belikan kebutuhan pokok karena diterbitkan oleh IAI Kompartemen
hidup masyarakat sehari. Dalam ekonomi mikro, Akuntansi Perusahaan dengan mendapat
jual beli dilakukan secara berfariasi, dalam hal persetujuan dari Kementerian Keuangan
ini bisa dilakukan secara tunai, kredit, dan Republik Indonesia, yang bersifat normatif .
system barter. SAK-EMKM memberikan Dalam hal ini, kalau berbicara SAK, khususnya
kepastian legalitas usaha bagi masyarakat yang terkait dengan EMKM, memang
ekonomi menengah kebawa. memberikan kesan bahwa, SAK-EMKM
Menurut Rahmat, iya pernah ku dengar hanyalah baru diketahui oleh kelompok dan
juga itu SAK EMKM. Tapi setau ku itu kalangan tertentu saja. Hal ini disebabkan
kayaknya standar pelaporan keuangan. Rahmat karena, masyarakat pada umumnya hanya
memiliki pemahaman yang sedikit melebihi dari memahami perkembangan dunia kerja
pemahaman Alfian dan Yusuf. SAK EMKM berdasarkan apa yang mereka lakukan setiap
memang mengatur tentang mekanisme hari.
pencatatan terhadap semua transaksi usaha yang
dilakukan bagi masyarakat bisnis, kecil dan
menengah. SAK-EMKM memberikan panduan DAFTAR PUSTAKA
bagi masyarakat usaha kecil dan menengah
dalam membuat laporan keuangan. Tujuan Bastian, Indra. 2016. Akuntansi Sektor Publik Suatu
penyusunan laporan keuangan menurut SAK- Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit
EMKM adalah untuk mengetahui sampai sejauh Erlangga.
mana kontribusi masyarakat luas dalam Burrel dan Morgan, 1979. Sociological Paradigms
and Organizational Analysis Elements of the
mengelola semua potensi sumber daya alam
Sociological of Corporate Life. London
yang tersedia, khususnya dalam pemenuhan Fees, Reeve, Warren. 2005. Pengantar Akuntansi,
kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, SAK- Edisi 21, Buku Satu, Diahlibahasakan oleh
EMKM lebih menekankan pada efisiensi dan Aria Farahmita dan Amanugrahani, Jakarta:
efektivitas dalam pengelolaan sumber daya Salemba Empat.
alam. Finlay, L., 2006. “Going Exploring”. The Nature of
Hal senada, dikemukakan oleh Daeng tompo, Qualitative Research, New York
yang menyatakan bahwa, tidak pernah ka dengar Gozali, Alfian Akbar. 2015. Perancangan Web
SAK EMKM. Sebagaimana pada uraian Performance adn Load Test Rig pada
penjelasan tersebut di atas bahwa SAK EMKM Microsoft Azure Cloud Platform untuk Sistem
iBanking, Jakarta: Jurusan Akuntansi
memang bersifat eksklusive karena diterbitkan Politeknik Negeri Jakarta.
oleh IAI Kompartemen Akuntansi Perusahaan IAI. 2018. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
dengan mendapat persetujuan dari Kementerian No 1: Penyajian Laporan Keuangan, Jakarta:
Keuangan Republik Indonesia, yang bersifat Grha Akuntan.
normative. Dalam hal ini, kalau berbicara SAK, IAI. 2018. Standar Akuntansi Keuangan Entitas
khususnya yang terkait dengan EMKM, Mikro Kecil dan Menengah, Jakarta: Grha
memang memberikan kesan bahwa, SAK- Akuntan.
EMKM hanyalah baru diketahui oleh kelompok IAI. Pengertian Standar Akuntansi Keunagan Entitas
dan kalangan tertentu saja. Hal ini disebabkan Tanpa Akuntanbilitas Publik (Online)
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
karena, masyarakat pada umumnya hanya
keuangan/emkm diakses pada 5 Februari 2019
memahami perkembangan dunia kerja

Sukriah Natsir dkk, Penyusunan Sak EMKM pada Sentra Mebel ... 57
ISSN : 2579-969X

Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Muljanto, D. 2012. Pengaruh Perpajakan pada
Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta: Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Erlangga. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Lovita, Erna. 2016. Application Of "Clouds Yogyakarta: CV. Andi Offset (Penerbit Andi).
Computing" In Smes Simple Accounting Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Process For Effective And Efficient Efforts To Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
Penetrate Global Markets, Banjarmasin: STIE Menengah (Online),
Indonesia. (https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2016/1
Ludigdo. 2014. Rancang Bangun Metode Penelitian 2/UU-20-Tahun-2008 UMKM.pdf), diakses
Fenemonologi Masyarakat Akuntansi 27 Januari 2019.
Multiparadigma, Makalah, FEB Universitas
Brawijaya

58 Jurnal Riset Terapan Akuntansi, Vol.3 No.1, Januari 2019


ISSN : 2579-969X

59

Anda mungkin juga menyukai