Anda di halaman 1dari 5

GEOMETRI

PEMBENTUKAN GEOMETRI INSIDENSI

Disusun Oleh :

Kelompok I

 Ahmad Zaki
 Lina Afriyani
 Melva Yola Afdareza
 Uswatun Khasanah

Dosen Pengampu : Dr. Sehatta Saragih, M.Pd

Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau

Pekanbaru

Maret, 2017
GEOMETRI INSIDENSI

A. PENGERTIAN
Dalam cabang ilmu matematika, terdapat beberapa kelompok geometri.
Setiap geometri mengandung:
1. Unsur-unsur tak terdefinisi (primitive terms)
2. Sistem aksioma yang mengkaitkan unsur-unsur tak terdefinisi itu
3. Definisi-definisi
4. Teorema –teorema yang dapat dijabarkan dari butir-butir (1), (2), dan (3)
diatas
Salah satu dari kelompok geometri tersebut adalah geometri insidensi.
Geometri insidensi merupakan geometri yang berisi pembentukan sistem aksioma
dan sifat-sifat yang mendasari geometri tersebut.
Geometri Insidensi ini dapat dikatakan mendasari geometri Euclides yang
kita kenal semua. Menurut David Hilbert, Geometri Euclides didasarkan pada 5
kelompok aksioma yaitu:
1. Kelompok aksioma insidensi
2. Kelompok aksioma urutan
3. Kelompok aksioma kongruensi
4. Aksioma kekontinuan
5. Aksioma kesejajaran Euclides

B. PEMBENTUKAN GEOMETRI INSIDENSI


Untuk membangun sebuah geometri diperlukan unsur-unsur tak
terdefinisi. Unsur-unsur tak terdefinisi ini antara lain:

1. Titik
2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis
3. Himpunan titik-titik yang dinamakan bidang
Jadi ada 3 unsur tak terdefinisi yaitu: titik, garis dan bidang. Ketiga unsur
ini dikaitkan satu sama lain dengan sebuah sistem aksioma yaitu sistem aksioma
insidensi.
Terdapat 6 aksioma dalam geometri insidensi yaitu:
I.1 Garis adalah himpunan titik-titik yang mengandung paling sedikit dua
titik
I.2 Dua titik yang berlainan termuat tepat dalam satu garis
I.3 Bidang adalah himpuan titik-titik yang mengandung paling sedikit tiga
titik yang tidak terkandung dalam satu garis ( tiga titik tak segaris)
I.4 Tiga titik yang berlainan yang tak segaris terkandung dalam satu dan
tidak lebih dari satu bidang
I.5 Apabila sebuah bidang memuat dua titik berlainan dari sebuah garis,
bidang itu akan memuat setiap titik pada garis tersebut ( garis terletek
pada bidang)
I.6 Apabila dua bidang bersekutu pada sebuah titik maka kedua bidang itu
akan bersekutu pada titik kedua yang lain
Definisi:
Sebuah himpunan titik-titik bersama dengan himpunan bagian seperti garis
dan bidang yang memenuhi sistem aksioma 1 sampai dengan 6 disebut geometri
insidensi.
Teorema teorema dalam geometri insidensi:
Teorema 1
Dua garis yang berbeda bersekutu atau berimpit pada paling banyak satu
titik.
Bukti:
1. Misalkan garis l dan m berbeda
2. Jika l dan m berpotongan, maka terdapat minimal 1 titik potong sebut P
P∈l∩m
P ∈ l, P ∈ m ......................(1)
3. Andaikan ada Q titik potong lain dari l dan m, maka terdapat garis PQ melalui
P dan Q
Q∈l∩m
Q ∈ l , ∩ m Q ∈ m .................(2)

(1) P ∈ l ∩ m
P ≠ Q, P, Q ∈ m PQ membentuk m
P ∈ l, P ∈ m Bertentangan
dengan aksioma
(2) Q ∈ l ∩ m 1.2
P ≠ Q, P, Q ∈ l PQ membentuk l
Q∈l∩Q∈m

Definisi:

Sebuah garis yang memuat titik A dan titik B yang terletak pada ujung lain
disebut garis AB.

Teorema 2
Apabila titik A tidak pada garis BC maka titik A, titik B, titik C berlainan
dan tidak kolinear.
Bukti.

(i) Akan dibuktikan A,B, dan C berlainan.


1. Terdapat titik A dan garis l (BC = l)
Diketahui A ∉ l
Kalau BC = l, berarti B ∈, C ∈ l
2. Karena BC = l, menurut aksioma 1.2 B ≠ C
3. Andaikan A = B, B ∈ l
A∈l
Kalau A = B
Maka keadaan ini kontradiksi dengan A ∉ l, maka haruslah A ≠ B
4. B ≠ C dan A ≠ B, berarti A ≠ B≠ C
Terbukti bahwa titik A, titik B, titik C berlainan

(ii) Akan dibuktikan A,B, dan C tidak kolinear (tidak segaris).


1. Andaikan A, B, C segaris maka terdapat garis g sedemikian sehingga A ∈
g, B ∈ g, dan C ∈ g
2. Karena B ∈ g, C ∈ g dan B ≠ C. maka g = BC (aksioma 1. 2)
3. Karena A ∈ g dan g = BC maka A ∈ BC . kondisi ini kontradiksi dengan
A ∉ BC
4. Jadi pengandaian A, B, C segaris adalah salah.
A, B dan C haruslah tak kolinear (segaris)
Teorema 3
Sebuah garis dan sebuah titik yang tidak pada garis itu termuat tepat dalam
satu bidang.
Misalkan ada titik A dan garis g, dimana A ∉ g. Akan dibuktikan A dan g
termuat tepat dalam satu bidang V.
Bukti:
1. Pandang garis g,
Menurut aksioma 1.2 ada 2 titik yang berlainan. Misalkan titik B dan C.
dimana B ≠ C. Karena B ≠ C maka BC = g
2. Karena A ∉ g, g = BC
Maka A ∉ BC
Menurut teorema 2, A∈ BC maka A ≠ B≠ C
3. A ≠ B≠ C, berarti A, B, C ∈ V
Karena BC = g, maka g ∈ V
A, g ∈ V
A ∉ g dan A ∈ V

Anda mungkin juga menyukai