Anda di halaman 1dari 47

OLEH KELOMPOK 1:

1. Muh Akbar (09120180052)


2. Firmansyah Haeruddin (09120200001)
3. Muh. Zhafran Ardzul Amansah (09120200002)
4. Muh. Halid Jaya (09120200003)
5. Al Aral Zahral Heriansyani (09120200007)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
Bahan baku utama: TEBU

Bahan pembantu:
1. Susu kapur (Ca(OH)2)
2. Gas Belerang (SO2)
3. Asam phosphate
4. Floculant
5. Disinnfektan
6. Air inhibisi
7. Fondan
PEMURNIAN
EKSTRAKSI
NIRA

PEMISAHAN PENGUAPAN
PEMASAKAN
(SENTRIFUGASI) (EVAPORASI)

PENGERINGAN
&
PENGEMASAN
1. Stasiun Penerimaan
2. Stasiun Penimbangan Ekstraksi
3. Stasiun Gilingan
4. Stasiun Pemurnian
5. Stasiun Penguapan (Evaporasi)
6. Stasiun Pemasakan
7. Stasiun Puteran (Sentrifugasi)
8. Stasiun Penyelesaian (Pengeringan dan
Pengemasan)
Pengecekan
Truk SPTA ( Surat
Seleksi awal Seleksi
pembawa Perintang
besar % brix rafaksi
tebu Tebang dan
Angkut )
Penimbangan
Bruto Tebu Penimbangan
Tara Tebu

 Alat yang digunakan:


1. Timbangan Truk
2. Timbangan Lori
3. Timbangan Crane
60-70 0C
Tebu Setelah
Dicacah Air Imbibisi

Gil.1 Gil.2 Gil.3 Gil.4 Gil.5

Nira

Ke
Rotary Screen Pemurnian
Filter
 Alat yang digunakan:
1. Pembongkar tebu (crane)
a. Overhead Crane
untuk membongkar tebu dari truk gandeng dengan cara
mengangkut tebu dengan menggunakan sling.
b. Monorail Crane
untuk membongkar tebu dari truk engkel dengan cara
mengangkat tebu dengan menggunakan sling.

Gambar Monorail Crane


2. Cane Table
Berfungsi sebagai penampung tebu dari truk dan
mengatur pengeluaran tebu menggunakan auxiliary
carrier.
Pada cane table terdapat Cane Leveller fungsinya
adalah untuk meratakan tebu yang dibawa oleh cane
carrier agar pemasukkan konstan sehingga perputaran
Cane Cutter juga konstan dan tidak terjadi fluktuasi.
3. Auxillary Carrier
Digunakan membawa tebu ke gilingan. Kecepatan dari
Auxiliary Carrier adalah 600 rpm.
4. Cane Cutter
Cane Cutter fungsinya adalah untuk memotong batang
tebu dan menyayat tebu agar menjadi serpihan-
serpihan.
UG
CC

AC MC

Gambar Cane Cutter


5. Cane Carrier 6. Unigrator
Unigator fungsinya adalah
untuk menghancurkan
potongan tebu sehingga
meringankan kerja gilingan.
Pada Unigrator ini digunakan
system hammer sliding.
7. Gilingan
Alat ini berfungsi untuk memerah nira yang terkandung
didalam tebu sebanyak mungkin. Rol-rol gilingan dibuat
beralur agar penekanan atau pemerahan berjalan
dengan baik.
Keterangan Gambar :
1. Rol Depan 10. Ampas Plat
2. Rol Atas 11. Ampas Balk
3. Rol Belakang 12. Bantalan Rol
4. Kap Atas 13. Standart
5. Pressure feeder Roll 14. Bak penampung
Nira
6. Corong / cute
7. Scrapper Atas
8. Scrapper Bawah
9. Kap Samping
7. DSM (Dutch State Mines) Screen
Saringan DSM merupakan saringan berbentuk kotak
dimana ditengahnya terdapat lembaran saringan yang
diatur miring dengan elevasi yang cukup tajam.
Diujung bawah saringan terdapat talang ulir yang
mengirim ampas ke unit gilingan dan di sisi bawah
terdapat bak penampung nira tersaring, yang terdapat
pompa untuk mengirim nira tersaring ke timbangan
boulogne di St. Pemurnian.
Tujuan pemurnian: untuk menghilangkan
kotoran sebanyak mungkin yang terdapat
dalam nira mentah agar nira yang
dihasilkan semurni mungkin dalam waktu
singkat tanpa merusak nira.
Pada proses pemurnian nira terdapat tiga buah jenis
proses, yaitu :

• Pemurnian nira dilakukan dengan penambahan


1. DEFEKASI susu kapur sebagai reagen.

• Pemurnian menggunakan kapur berlebih dan SO2


• Reaksi yang terjadi adalah:
2. SULFITASI • SO2 + H2O ----> H2SO3
• Ca(OH)2 + H2SO3 ----> CaSO3 + 2H2O
• Ca(OH)2 + SO2 -----> CaSO3 + H2O

• Pemurnian menggunakan susu kapur berlebih


dan gas CO2
3. KARBONATASI • Reaksi yang terjadi adalah:
• Ca(OH)2 + CO2 ----> CaCO3 + H2O
Gambar Proses Pada Stasiun Pemurinan
Ca(OH)2 3 4

St Gilingan

SO2 Ca(OH)2 9
2

10
7
1 8

11

Pith

A 12
16
12

15

14

St. Penguapan 13

17
Keterangan gambar:
1. Peti nira mentah 10.Flash tank
2. PP I 11.Prefloc tower
3. Spitter Box 12.Single tray clarifier
4. Lime Slucker 13.Peti nira encer
5. Defekator 14.Peti Nira Kotor
6. RSB 15.Mud Mixer Bagassilo
7. SO2 tower 17.Rotary Vacuum Filter
8. Reaction tank 18.PP III
9. PP II A. Nira tapis yang
digunakan kembali
untuk proses pemurnian
 Alat yang digunakan:
1. Peti nira mentah
untuk menampung nira mentah dari stasiun gilingan
yang telah tertimbang sebelum masuk ke PP1 yang
sebelumnya disaring terlebih dahulu dengan
DSM ( Double Screen Maseration)
2. Defikator
Fungsinya adalah sebagai tangki pencampur nira
mentah dengan susu kapur setelah mengalami proses
pemanasan terlebih dahulu.
Tujuanya adalah membentuk endapan Ca3(PO4)2
yang merupakan inti endapan dari endapan yang
dihasilkan pada proses sulfitasi, meningkatkan pH nira
dan untuk mencegah inversi gula.
3. Pemanas (PP) yang terdiri dari 3 unit
Berfungsi untuk memanaskan nira
sampai temperatur tertentu.
4. SO2 tower
SO2 Tower ini sebagai tempat terjadinya kontak antara
gas SO2 dengan nira yang berasal dari defikator.
Tujuannya adalah untuk menangkap kelebihan CaO dan
untuk membentuk endapan CaOH.
5. Prefloc tower
Suatu alat yang merupakan gabungan dari bejana
pengembang (flash tank) dengan tempat pemberian
floculant. Bejana pengembangnya sendiri berfungsi
untuk melepaskan gas-gas yang terembunkan di dalam
nira yang dapat mengganggu proses pengendapan.
6. Single Tray Clarifier
Fungsinya adalah untuk memisahkan nira bersih dan
kotor dengan cara pengendapan. Tujuannya adalah untuk
mengurangi resiko kehilangan gula. Alat ini memliki
kondisi operasi pada suhu 105C dan pH 7
7. Peti Nira Encer
Peti Nira Encer sebagai tempat penampung nira sebelum
masuk ke dalam PP 3
8. Peti Nira Kotor
Peti ini digunakan untuk menampung nira kotor dari
single tray clarifier sebelum dipompa ke mud mixer
bagasillo.
9. Mixer Bagasillo
Fungsi dari mixer bagasillo adalah sebagai tempat untuk
mencampur nira kotor dengan ampas halus yang
diperoleh dari stasiun gilingan. Tujuan untuk mengikat
kotoran dalam nira kotor sehingga mudah disaring,
menambah kekentalan nira kotor dan mempertebal
kualitas blotong.
7. Rotary Vacuum Filter
Untuk memisahkan kotoran yang terdapat dalam nira kotor dari
Rapidoor Clarifier sehingga kehilangan gula pada nira kotor dapat
diperkecil. Dari vacuum ini akan dihasilkan nira tapis dan blotong.

Prinsip kerja: Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi


di dalam drum mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan
yang mengandung suspensi padatan, lalu diputar dengan kecepatan
rendah. Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum,
sedangkan padatan tertinggal di permukaan luar drum membentuk
cake.
7. Buffer Tank Nira Tapis
Fungsinya adalah untuk menampung nia yang diperoleh
dari rotary vacuum filter sebelum dipompa ke peti nira
mentah untuk diolah lagi.
8. Rotary Sulfur Burner
Rotary Sulfur burner digunakan untuk memproduksi gas
SO2.
9. Lime Slucker
Fungsi dari alat ini adalah untuk memproduksi susu
kapur.
Tujuan : Menguapkan air dalam nira encer
sehingga membuat nira menjadi lebih
pekat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :


1. Waktu penguapan
2. Kualitas gula
3. Efektifitas biaya
4. Mempermudah proses selanjutnya
Gambar Pada Stasiun Proses Penguapan

St. Pemurnian Nira


1
2

14

3
Uap bekas
10
12
9

4 54 6 7 8 8

11

15 13

16 18

17
Keterangan Gambar:
1. PP III 10. Kondensor
2. Pre Evaporator 11. Buffer tank
3. Pompa 12.Tangki Nira Kental
sementara
4. Evaporator badan 1 13.Peti Nira Kental
5. Evaporator badan 2 14. RSB
6. Evaporator badan 3 15. CCP
7. Evaporator badan 4 16. Tangki Seribu
8. Evaporator badan 5 17. Ketel/Boiler
9. Juice catcher 18. Tangki Proses
 Alat yang digunakan:
1. Evaporator
Evaporator ini berfungsi untuk mengurangi kandungan air
yang terdapat di dalam nira dengan cara penguapan seri
mulai dari badan awal hingga badan akhir.
Pada proses penguapan menggunakan multiple effect
evaporator dengan kondisi vakum. Penggunaan multiple
effect evaporator dengan pertimbangan untuk menghemat
penggunaan uap.
1. Larutan tersebut tidak terdekomposisi pada
temperatur tinggi
2. Larutan tersebut akan menghasilkan suatu produk
padatan kristal
3. Larutan tersebut memiliki temperatur dan tekanan
didih yang hampir sama dengan air

27
- Penguapan dari suatu larutan dapat terjadi dengan
pemberian panas ke larutan tersebut untuk
menguapkan pelarut-pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah

- Umumnya panas yang diberikan dari kukus (steam)


dengan memanfaatkan panas laten yang dimiliki

- Panas laten merupakan panas yang dikandung oleh


suatu material dari perubahan phasa yang terjadi

28
Penguapan dari lapisan film cairan

Penguapan cairan dengan titik didih


pada permukaan pemanas

Penguapan cairan disebabkan oleh


pengurangan tekanan

Penguapan cairan dikarenakan


kontak langsung antara fluida panas
dengan larutan

29
 Lapisan film dari alat penguap dirancang untuk
menguapkan cairan yang melewati permukaan dinding
yang telah dipanaskan
 Perpindahan Panas yang terjadi adalah konduksi dan
konveksi melalui lapisan film ke permukaan antara uap
dengan gas dimana penguapan terjadi
 Uap yang dihasilkan kemungkinan akan bertemu
dengan gas-gas yang tidak mudah terkondensasi
(udara) maka lapisan cairan film tidak akan mencapai
kondisi superheated (lewat jenuh)
 Lapisan film dapat terjadi pada pengaturan dengan
kondisi a falling film atau a climbing film

30
Falling Film Climbing Film
Evaporator Evaporator

31
 Metode ini sangat murah dan simple dengan
cara menginjeksi gas panas melewati suatu
kolam cairan.
 Gas panas yang dilewatkan akan
memindahkan panas sensibel untuk menjadi
cairan menjadi panas laten.
 Gaspanas diperoleh dari pembakaran bahan
bakar pada suatu area pembakaran yang
bergabung menjadi satu dengan area untuk
penguapan.

32
33
34
35
Q  UAT

36
• Evaporator satu tahap dipergunakan untuk keluar yang tidak
terlalu besar sehingga kukus yang dipergunakan tidak
terlalu banyak
• Evaporator tunggal ini sering dilakukan pada kondisi batch

37
 Multiple Effect Evaporation adalah proses evaporation
dengan menggunakan lebih dari satu evaporator.

 Keunggulan dari metode multiple effect adalah


pemanfaatan kukus yang telah dipergunakan oleh
evaporator sebelumnya sehingga konsumsi kukus
terkurangi dan energi pemanasan juga lebih rendah.

 Multiple Effect Evaporation dikategorikan forward


feed, Backward Feed, Parallel Feed.

38
Forward Feed

39
Backward Feed

40
Parallel Feed

41
Badan Evaporator terdiri dari:

9. Pipa Pancingan
1. Badan 5. Pipa Equalizer Vacuum
3. Pipa Calandria 7. Manometer
Evaporator untuk menyamakan untuk mengetahui
tempat pemanasan untuk
untuk menahan tekanan ke Buffer seberapa besar mempertahankan
nira yang diluarnya tank Nira kental.
percikan nira dari tekanan yang ada di kondisi hampa
dilewati oleh uap
bawah dalam Badan udara (vacuum) di
pemanas.
Evaporator. dalam badan
6. Pipa Amoniak
Evaporator.
2. Kaca penglihat 4. Pipa Sentral untuk menyedot
untuk atau mengeluarkan 8. Termometer
tempat keluarnya gas – gas yang tidak untuk mengetahui 10. Pipa Uap
mempermudah nira ke badan atau
mengamati tinggi terkondensasi temperatur nira dan Pemanas sebagai
proses selanjutnya uap pemanas di tempat masuk aliran
permukaan nira (untuk badan akhir)
yang ada di dalam dalam Badan uap pemanas yang
setelah di uapkan. Evaporator. digunakan untuk
badan evaporaator.
menguapkan nira.
 Tujuan dari Proses Pemasakan :
 Untuk pemasakan nira lebih lanjut
dan pembentukan kristal gula yang
nantinya dapat dengan mudah
dipisahkan dari larutan induknya dan
kotoran-kotoran bukan gula di stasiun
puteran.
• Alat – alat yang digunakan dalam stasiun pemasakan yaitu :

• Pan masak
digunakan untuk memasak nira dengan jalan menguapkan air yang ada dalam
nira disamping untuk mengentalkan nira dengan tekanan menggunakan tekanan
vakum diatur dengan tekanan 60 cmHg.
• Palung
tempat untuk menampung nira yang sudah di masak sebelum di alirkan ke
sentrifugasi.
• Kondensor
alat untuk mengkondensasi uap nira dari pan masakan. Kondensor ini dipasang
setiap pan
masak agar tidak terjadi gangguan vakum antara pan yang satudengan pan
yang lain.
• Tangki kondensat
Sebagai tempat untuk menampung air kondensat
• Pompa air injeksi
untuk memompa air pendingin pada kondensor
• Talang ulir
tempat untuk mengalirkan nira ke sentrifugasi disertai dengan adanya
pengaduk yang
membantu pendinginan.
• Tangki penampung nira kental/stroop
tempat untuk menampung nira kental, stroop dan klare. Ada 6 buah tangki
penampung.
• Cooling tower
tempat untuk mendinginkan air
• Pompa hampa/vakum
untuk menarik udara dan gas-gas dalam pan masak ke dalam bejana
kondensor sehingga pan masak bertekanan rendah dan hampa serta gas yang
tak terembunkan juga ikut keluar, pompa ini dibantu dengan pemberian air injeksi.
 Tujuan dari stasiun puteran
 Untuk memisahkan antara memisahkan
antara padatan (kristal gula) dengan
yang cair (stroop) dengan cara
penyaringan sentrifugal.
8. Stasiun Pengeringan ( Sugar
Dryer)

 Tujuandari proses pengeringan:


 Untuk mengeringkan gula
 Untuk memisahkan antara kristal yang
memenuhi dan tidak memenuhi syarat.
9. Stasiun Pembungkusan (Packing)

 Tujuan dari Proses pembungkusan :


 Untuk menjaga kualitas gula melalui
proses pengepakan.

Anda mungkin juga menyukai