Bahan pembantu:
1. Susu kapur (Ca(OH)2)
2. Gas Belerang (SO2)
3. Asam phosphate
4. Floculant
5. Disinnfektan
6. Air inhibisi
7. Fondan
PEMURNIAN
EKSTRAKSI
NIRA
PEMISAHAN PENGUAPAN
PEMASAKAN
(SENTRIFUGASI) (EVAPORASI)
PENGERINGAN
&
PENGEMASAN
1. Stasiun Penerimaan
2. Stasiun Penimbangan Ekstraksi
3. Stasiun Gilingan
4. Stasiun Pemurnian
5. Stasiun Penguapan (Evaporasi)
6. Stasiun Pemasakan
7. Stasiun Puteran (Sentrifugasi)
8. Stasiun Penyelesaian (Pengeringan dan
Pengemasan)
Pengecekan
Truk SPTA ( Surat
Seleksi awal Seleksi
pembawa Perintang
besar % brix rafaksi
tebu Tebang dan
Angkut )
Penimbangan
Bruto Tebu Penimbangan
Tara Tebu
Nira
Ke
Rotary Screen Pemurnian
Filter
Alat yang digunakan:
1. Pembongkar tebu (crane)
a. Overhead Crane
untuk membongkar tebu dari truk gandeng dengan cara
mengangkut tebu dengan menggunakan sling.
b. Monorail Crane
untuk membongkar tebu dari truk engkel dengan cara
mengangkat tebu dengan menggunakan sling.
AC MC
St Gilingan
SO2 Ca(OH)2 9
2
10
7
1 8
11
Pith
A 12
16
12
15
14
St. Penguapan 13
17
Keterangan gambar:
1. Peti nira mentah 10.Flash tank
2. PP I 11.Prefloc tower
3. Spitter Box 12.Single tray clarifier
4. Lime Slucker 13.Peti nira encer
5. Defekator 14.Peti Nira Kotor
6. RSB 15.Mud Mixer Bagassilo
7. SO2 tower 17.Rotary Vacuum Filter
8. Reaction tank 18.PP III
9. PP II A. Nira tapis yang
digunakan kembali
untuk proses pemurnian
Alat yang digunakan:
1. Peti nira mentah
untuk menampung nira mentah dari stasiun gilingan
yang telah tertimbang sebelum masuk ke PP1 yang
sebelumnya disaring terlebih dahulu dengan
DSM ( Double Screen Maseration)
2. Defikator
Fungsinya adalah sebagai tangki pencampur nira
mentah dengan susu kapur setelah mengalami proses
pemanasan terlebih dahulu.
Tujuanya adalah membentuk endapan Ca3(PO4)2
yang merupakan inti endapan dari endapan yang
dihasilkan pada proses sulfitasi, meningkatkan pH nira
dan untuk mencegah inversi gula.
3. Pemanas (PP) yang terdiri dari 3 unit
Berfungsi untuk memanaskan nira
sampai temperatur tertentu.
4. SO2 tower
SO2 Tower ini sebagai tempat terjadinya kontak antara
gas SO2 dengan nira yang berasal dari defikator.
Tujuannya adalah untuk menangkap kelebihan CaO dan
untuk membentuk endapan CaOH.
5. Prefloc tower
Suatu alat yang merupakan gabungan dari bejana
pengembang (flash tank) dengan tempat pemberian
floculant. Bejana pengembangnya sendiri berfungsi
untuk melepaskan gas-gas yang terembunkan di dalam
nira yang dapat mengganggu proses pengendapan.
6. Single Tray Clarifier
Fungsinya adalah untuk memisahkan nira bersih dan
kotor dengan cara pengendapan. Tujuannya adalah untuk
mengurangi resiko kehilangan gula. Alat ini memliki
kondisi operasi pada suhu 105C dan pH 7
7. Peti Nira Encer
Peti Nira Encer sebagai tempat penampung nira sebelum
masuk ke dalam PP 3
8. Peti Nira Kotor
Peti ini digunakan untuk menampung nira kotor dari
single tray clarifier sebelum dipompa ke mud mixer
bagasillo.
9. Mixer Bagasillo
Fungsi dari mixer bagasillo adalah sebagai tempat untuk
mencampur nira kotor dengan ampas halus yang
diperoleh dari stasiun gilingan. Tujuan untuk mengikat
kotoran dalam nira kotor sehingga mudah disaring,
menambah kekentalan nira kotor dan mempertebal
kualitas blotong.
7. Rotary Vacuum Filter
Untuk memisahkan kotoran yang terdapat dalam nira kotor dari
Rapidoor Clarifier sehingga kehilangan gula pada nira kotor dapat
diperkecil. Dari vacuum ini akan dihasilkan nira tapis dan blotong.
14
3
Uap bekas
10
12
9
4 54 6 7 8 8
11
15 13
16 18
17
Keterangan Gambar:
1. PP III 10. Kondensor
2. Pre Evaporator 11. Buffer tank
3. Pompa 12.Tangki Nira Kental
sementara
4. Evaporator badan 1 13.Peti Nira Kental
5. Evaporator badan 2 14. RSB
6. Evaporator badan 3 15. CCP
7. Evaporator badan 4 16. Tangki Seribu
8. Evaporator badan 5 17. Ketel/Boiler
9. Juice catcher 18. Tangki Proses
Alat yang digunakan:
1. Evaporator
Evaporator ini berfungsi untuk mengurangi kandungan air
yang terdapat di dalam nira dengan cara penguapan seri
mulai dari badan awal hingga badan akhir.
Pada proses penguapan menggunakan multiple effect
evaporator dengan kondisi vakum. Penggunaan multiple
effect evaporator dengan pertimbangan untuk menghemat
penggunaan uap.
1. Larutan tersebut tidak terdekomposisi pada
temperatur tinggi
2. Larutan tersebut akan menghasilkan suatu produk
padatan kristal
3. Larutan tersebut memiliki temperatur dan tekanan
didih yang hampir sama dengan air
27
- Penguapan dari suatu larutan dapat terjadi dengan
pemberian panas ke larutan tersebut untuk
menguapkan pelarut-pelarut yang memiliki titik didih
yang rendah
28
Penguapan dari lapisan film cairan
29
Lapisan film dari alat penguap dirancang untuk
menguapkan cairan yang melewati permukaan dinding
yang telah dipanaskan
Perpindahan Panas yang terjadi adalah konduksi dan
konveksi melalui lapisan film ke permukaan antara uap
dengan gas dimana penguapan terjadi
Uap yang dihasilkan kemungkinan akan bertemu
dengan gas-gas yang tidak mudah terkondensasi
(udara) maka lapisan cairan film tidak akan mencapai
kondisi superheated (lewat jenuh)
Lapisan film dapat terjadi pada pengaturan dengan
kondisi a falling film atau a climbing film
30
Falling Film Climbing Film
Evaporator Evaporator
31
Metode ini sangat murah dan simple dengan
cara menginjeksi gas panas melewati suatu
kolam cairan.
Gas panas yang dilewatkan akan
memindahkan panas sensibel untuk menjadi
cairan menjadi panas laten.
Gaspanas diperoleh dari pembakaran bahan
bakar pada suatu area pembakaran yang
bergabung menjadi satu dengan area untuk
penguapan.
32
33
34
35
Q UAT
36
• Evaporator satu tahap dipergunakan untuk keluar yang tidak
terlalu besar sehingga kukus yang dipergunakan tidak
terlalu banyak
• Evaporator tunggal ini sering dilakukan pada kondisi batch
37
Multiple Effect Evaporation adalah proses evaporation
dengan menggunakan lebih dari satu evaporator.
38
Forward Feed
39
Backward Feed
40
Parallel Feed
41
Badan Evaporator terdiri dari:
9. Pipa Pancingan
1. Badan 5. Pipa Equalizer Vacuum
3. Pipa Calandria 7. Manometer
Evaporator untuk menyamakan untuk mengetahui
tempat pemanasan untuk
untuk menahan tekanan ke Buffer seberapa besar mempertahankan
nira yang diluarnya tank Nira kental.
percikan nira dari tekanan yang ada di kondisi hampa
dilewati oleh uap
bawah dalam Badan udara (vacuum) di
pemanas.
Evaporator. dalam badan
6. Pipa Amoniak
Evaporator.
2. Kaca penglihat 4. Pipa Sentral untuk menyedot
untuk atau mengeluarkan 8. Termometer
tempat keluarnya gas – gas yang tidak untuk mengetahui 10. Pipa Uap
mempermudah nira ke badan atau
mengamati tinggi terkondensasi temperatur nira dan Pemanas sebagai
proses selanjutnya uap pemanas di tempat masuk aliran
permukaan nira (untuk badan akhir)
yang ada di dalam dalam Badan uap pemanas yang
setelah di uapkan. Evaporator. digunakan untuk
badan evaporaator.
menguapkan nira.
Tujuan dari Proses Pemasakan :
Untuk pemasakan nira lebih lanjut
dan pembentukan kristal gula yang
nantinya dapat dengan mudah
dipisahkan dari larutan induknya dan
kotoran-kotoran bukan gula di stasiun
puteran.
• Alat – alat yang digunakan dalam stasiun pemasakan yaitu :
• Pan masak
digunakan untuk memasak nira dengan jalan menguapkan air yang ada dalam
nira disamping untuk mengentalkan nira dengan tekanan menggunakan tekanan
vakum diatur dengan tekanan 60 cmHg.
• Palung
tempat untuk menampung nira yang sudah di masak sebelum di alirkan ke
sentrifugasi.
• Kondensor
alat untuk mengkondensasi uap nira dari pan masakan. Kondensor ini dipasang
setiap pan
masak agar tidak terjadi gangguan vakum antara pan yang satudengan pan
yang lain.
• Tangki kondensat
Sebagai tempat untuk menampung air kondensat
• Pompa air injeksi
untuk memompa air pendingin pada kondensor
• Talang ulir
tempat untuk mengalirkan nira ke sentrifugasi disertai dengan adanya
pengaduk yang
membantu pendinginan.
• Tangki penampung nira kental/stroop
tempat untuk menampung nira kental, stroop dan klare. Ada 6 buah tangki
penampung.
• Cooling tower
tempat untuk mendinginkan air
• Pompa hampa/vakum
untuk menarik udara dan gas-gas dalam pan masak ke dalam bejana
kondensor sehingga pan masak bertekanan rendah dan hampa serta gas yang
tak terembunkan juga ikut keluar, pompa ini dibantu dengan pemberian air injeksi.
Tujuan dari stasiun puteran
Untuk memisahkan antara memisahkan
antara padatan (kristal gula) dengan
yang cair (stroop) dengan cara
penyaringan sentrifugal.
8. Stasiun Pengeringan ( Sugar
Dryer)