Oleh:
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI
JEMBERTAHUN AKADEMIK 2019/2020
NAMA/KELAS : DANDY ZACHRONI GHOZALI/19A
NIM : 19010030
DOSEN PENGAMPU : Zidni Nuris Yuhbaba, S.Kep., Ns., M.Kep
PERAWAT : Dandy
KLEUARGA/PASIEN : Dadya
Kasus 1
Seorang pasien anak Rania usia 3 tahun dibawa ke RS oleh orang tuanya karena
diare dan demam tinggi sejak 2 hari yang lalu. Pasien rewel dan tidak mau
dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Perawat tetap berupaya
melakukan pemeriksaan dan didapatkan data Suhu : 39,5°C, HR: 90X/m, RR :
24X/m, mata cowong, turgor kulit >2detik. Karena pasien mengalami tanda tanda
dehidrasi, pasien akan dilakukan pemasangan infus oleh perawat tetapi pasien
berontak dan menangis kencang.
FASE PRA-ITERAKSI
FASE INTERAKSI
FASE KERJA
Pasien : “ Halo kak, saya sekarang lemes kak. Gak bisa ngapa ngapain
padahal aku ingin bermain boneka dengan teman teman”
Perawat : “Ehmm kasian dek rania, kalau begitu bentar lagi kakak akan
infus ya supaya dek Rania bisa bermain lagi ”.
Perawat :”Baik... baik, sebentar lagi kalau adek mau kakak infus, kakak
akan beri hadiah dan menemani adek bermain gimana?
Perawat :”kakak akan kasih boneka dan main boneka bersama, asalkan adek
mau kaka infus bagaimana?
Perawat :”Janji... baik ibu bisa menemani adek Rania saat saya infus
Keluarga :”baik ners”
FASE TERMINASI
Perawat : “Baik setelah ini kaka keluar untuk mengambil boneka dan main
berang yaa”
Perawat :”Sebentar lagi saya juga akan kembali membawa resep yang bisa
ibu bawa ke bagian resepsionis”