Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN TRAUMA THORAK

09 – 14 November 2020

Oleh:
Nurul Sholehah, S.Kep
NIM 2030913320035

PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN TRAUMA THORAK

Tanggal 09 - 14 November 2020

Oleh:

Nurul Sholehah, S.Kep


NIM 2030913320035

Banjarmasin, 09 November 2020

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Abdurahman Wahid, S.Kep.,Ns, M.Kep Novi Mustahdianti, S.Kep., Ns, M.Kep


NIP. 19831111 200812 1 00 NIP. 1990 2014 1 153
KONSEP TRAUMA THORAK
Pengertian : Manifestasi klinis : Pemeriksaan Penunjang :
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada • Shock. 1. Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada • Cyanosis. 2. Foto Thorak
yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru- • Hemoptysis. 3. Gas Darah Arteri (GDA) dan Ph
paru,diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh • Chest wall contusion. 4. CT-Scan
benda tajam ataupun tumpul yang dapat • Flail chest. 5. Ekhokardiografi
menyebabkan gangguan system pernafasan • Open wounds. 6. EKG (Elektrokardiografi)
(Rendy,2012) • Jugular vein distention (JVD). 7. Angiografi
• Tracheal deviation. 8. Laboratorium

Etiologi :
• Tension pneumothorak-trauma dada pada
Penatalaksanaan:
selang dada, penggunaan therapy ventilasi Klasifikasi 1. Gawat Darurat/Pertolongan Pertama
mekanik yang berlebihan 1. Trauma tajam • Pemeriksaan dan Pembebasan Jalan
• Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru
Pneumothoraks terbuka, Napas (Air-Way)
oleh patahan tulang iga, Tusukan paru
• Pemeriksaan dan Penanganan Masalah
dengan prosedur invasif. Hemothoraks, Trauma
Usaha Napas (Breathing)
• Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat
tracheobronkial, Contusio Paru, • Pemeriksaan dan Penanganan Masalah
kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda
Siskulasi (Circulation)
berat. Ruptur diafragma dan Trauma
• Tindakan Kolaboratif
• Pneumotorak terbuka akibat kekerasan Mediastinal 2. Konservativ
(tikaman atau luka tembak)
2. Trauma tumpul • Pemberian Analgetik
• Fraktur tulang iga
• Pemasangan Plak / Plester
• Tindakan medis (operasi) Tension pneumothoraks, Trauma • Jika Perlu Antibiotika
• Pukulan daerah torak.
tracheobronchial, Flail Chest, Ruptur • Fisiotherapy
• Open Pneumothorak
diafragma, Trauma mediastinal dan
Fraktur kosta.
PATHWAY

Dada

Paru Jantung Diafragma Fraktur kosta Pembuluh darah

Cidera Rupture
pada diafragma Multiple Kerusakan
Kerusakan Kerusakan Sederhana Paru Jantung
epikard pada organ
jaringan pleura
paru paru lain
Herniasi isi Proses Flail chest Tamponade
Hemato
Darah abdomen ke inflamasi thorax janjtung
terkumpul rongga dada Ginjal,
Udara
di epikard Tekanan hepar, dan
tertahan Nyeri
Sederhana Tension paru organ lain Henti
dilapisan Ekspansi meningkat jantung
pleura diafragma
Gangguan
Kolap Tekanan pengisian terganggu
Pneumo Perdarahan
paru udara ventrikel
Pneumo torax
dalam
thorax Gangguan
pleura
Gangguan me Gangguan oksigenasi Pernapasan Membatasi Syok
ekspansi sirkulasi terbatas batuk efektif hipovolemik Resiko
Gangguan
paru oksigenasi sitemik infeksi
Hipoksia
Kompresi
paru Syok Ateletaksis Akumulasi
Gangguan meningka hipolemik sekret
Hipoksia Gagal
oksigenasi t napas
Sumbatan
Aliran jalan
Hipoksia
darah Ketidakefektifan
napas
sentral pola pernapasan
Gagal menurun
napas

Hipoksia Syok
arterial hipovolemik
Treatmen Cedera Dada
1. Flail Chest
• Pastikan jalan nafas terbuka Manajemen ABC’s with c-spine control as
indicated
• Berikan bantuan ventilasi
• High Flow oxygen that may include BVM
• Stabilize the flail segment with manual pressure. Then stabilize it with
bulky dressings taped to the chest wall
• Load and Go
• Transport rapidly to the appropriate hospital
• Informasikan Rumah Sakit yang dituju
• Pain Killer
• If Shock  Fluid therapy  Jangan overload  hypoxemia
2. Open Pnuemothorax
• Pastikan Jalan nafas terbuka  Manajemen ABC’s with c-spine control as
indicated
• Berikan High Flow oxygen
• Tutup luka dengan plester 3 sisi
• Load and go
• Pasang iv line 2 jalur
• Monitoring jantung & saturasi oksigen (Capnography untuk asidosis)
• Rujuk ke rumah sakit yang sesuai
• Informasikan rumah sakit yang dituju
3. Hemothorax
• Amankan jalan nafas  manajemen ABC’s with c-spine control as
indicated
• Berikan high-flow oxygen
• Load and go
• Ingatkan rumah sakit yang dituju
• Manajemen shock  maintain systolic peripheral pulse 80-90 mmHg
• Observasi jika terjadi tension hemopneumothorax  acute chest
decompression
4. Tension Pneumothorax
• Amankan jalan nafas  manajemen ABC’s with c-spine sesuai indikasi
• Berikan High Flow oxygen
• Menangani tanda dan gejala Shock
• Emergency decompression  Needle decompression
• Load and Go
• Rujuk kerumah sakit yang sesuai
• Beritahu rumah sakit yang dituju
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
TRAUMA THORAX

Pengkajian Diagnosis Keperawatan:


1. Identitas 1. Nyeri Akut
2. Riwayat Kesehatan 2. Risiko Infeksi
3. Pemeriksaan Penunjang 3. Ketidakefektifan pola nafas

Nyeri Akut Resiko infeksi


NOC: Kontrol nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama NOC:Kontrol risko
1x8 jam diharapkan nyeri pasien teratasi dengan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
kriteria hasil
2 x 24 jam diharapkan tidak ada gejala infeksi
1. Mengenali kapan nyeri terjadi (2 ke 4)
yang muncul dengan kriteria hasil :
2. Menggunakan analgesik untuk mengurangi
nyeri (2 ke 4) 1. Mengidentifikasi factor risiko
3. Menggambarkan faktor penyebab (2 ke 4) 2. Menghindari paparan ancaman
Ket kesehatan
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan NIC:Perlindungan infeksi
3. Kadang-kadang menunjukan
1. Monitor adanya tanda gejala infeksi
4. Sering menujukan
local
5. Secara konsisten menunjukan
2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
3. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
Manajemen nyeri
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
tanda dan gejala infeksi dan kapan
yang meliputi l okasi, karakteristik, onset,
melaporkannya kepada pemberi layanan
frekuensi, kualitas atau beratnya nyeri
kesehatan
2. Pastikan perawatan analgesik bagi pasien
5. Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana
dilakukan dengan pantauan yang ketat
cara menghindari infeksi
3. Gunakan pendekatan terpeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien NIC:Perawatan luka
1. Monitor karakteristik luka, seperti
Pengaturan posisi drainase, warna, ukuran dan bau
1. Tempatkan pasien diatas matras terapeutik 2. Lakukan perawatan luka dengan teknik
steril dan biarkan balutan luka tetap
2. Berikan matras yang lembut kering dan bersih
3. Tempatkan pasien pada posisi terapeutik 3. Monitor adanya tanda-tanda infeksi
pada luka
yang sudah ditetapkan 4. Kolaborasi untuk pemberian terapi
4. Jangan posisikan pasien yang meningkatkan farmakologi (antibiotic)
nyeri
Ketidakefektifan Pola Nafas

NOC:Status Pernafasan: Ventilasi


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x30 menit diharapkan masalah teratasi dengan
dengan kriteria hasil:

1. Frekuensi pernafasan kembali normal


tidak sesak (2 ke 4)
2. Irama nafas (2 ke 4)
Ket.
1: Deviasi berat dari kisaran normal
2: Deviasi yang cukup berat dari kisaran
normal
3: Deviasi sedang dari kisaran normal
4: Deviasi ringan dari kisaran normal
5: Tidak ada deviasi dari kisaran normal

Monitor Pernafasan

1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman


dan kesulitan bernafas
2. Monitor pola nafas
3. Monitor keluhan sesak nafas pasien
termasuk kegiatan yang meningkatkan
atau menurunkan sesak nafas tersebut
4. Monitor secara ketat pasien yang
berisiko tinggi mengalami gangguan
respirasi
5. Catat pergerakan dada, catat
ketidaksimetrisan, penggunaan otot
bantu nafas, dan retraksi pada otot
dinding sdada
6. Catat perubahan saturasi O2, volume
tidal akhir CO2 dan perubahan nilai
analisa gas darah
7. Berikan bantuan resusitasi jika
diperlukan

Terapi Oksigen
1. Monitor aliran oksigen
2. Monitor efektifitas terapi oksigen
3. Pertahankan kepatenan jalan nafas
4. Pastikan penggantian masker
oksigen/nasal kanul setiap kali
perangkat diganti
5. Berikan O2 tambahan seperti yang
diperintahkan
Berikan O2 melalui nasal canul dengan tepat
sesuai indikasi (Heri.P dkk, 2014)
DAFTAR PUSTAKA

1. Boswick, John A. 2013. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta: EGC


2. Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta
3. Nayduch, Donna. 2014. Nurse to Nurse Perawatan Trauma: Trauma Care. Jakarta:
Salemba Medika
4. Purwadianto, Agus dan Budi Sampurna. 2013. Kegawatdaruratan Medik. Tanggerang
Binaputra Aksara
5. Rendy, M.C & Th, M (2012). Asuhan keperawatan medical bedah penyakit dalam.
Yogyakarta: Nuhu Medika
6. Shamsuhidajat, R. 2004. Buku Ajar Ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC
7. Sutrisno. 2013. Keperawatan Kegawat Daruratan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai