Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UJIAN TENGAH AKHIR SEMESTER 2019/2020

NAMA : Dina Sania Siregar


NPM : 1705160299
KELAS : 6 F Manajemen Pagi
MATA KULIAH : Ekonomi Bisnis Internasional
DOSEN PENGUJI : Eri Yanti Nasution, SE,M.Ec
HARI/TGL : Selasa, 16 Juni 2020
SEMESTER : VI (Enam)

Soal:

1. Integrasi Ekonomi
a. Jelaskan pengertian dari integrasi ekonomi
b. Apa manfaat dari integrasi ekonomi tersebut
c. Sebutkan dan jelaskan contoh negara dan organisasi yang mengaplikasikan integrasi
ekonomi dalam bisnis internasional saat ini (data 2017 hingga sekarang)
2. Kerja Sama Internasional
a. Jelaskan dampak positif dan negatif dari kerja sama internasional
b. Sebutkan dan jelaskan contoh negara yang melakukan kerja sama dengan Indonesia saat
ini,serta jelaskan dampak positif dan negatif dari kerja sama tersebut
3. Pasar Valuta Asing
Jelaskan pengertian istilah di bawah ini :
a. Foreign exchange market
b. Forward exchange rate
c. Hedging

4. Neraca Pembayaran (balance of payment)


Jelaskan apa saja kebijakan yang dilakukan pemerintah agar tidak terjadi defisit neraca pembayaran
di tengah pandemi covid 19 ini

5. Jelaskan dampak situasi pandemi covid 19 saat ini terhadap ekonomi bisnis internasional.
Berikan contohnya disertai data

*Note :
1. Dikerjakan sendiri dan tidak ada kalimat yang sama dengan kawannya.jika ditemui ada
kalimat yg sama,kedua belah pihak tidak akan dapat nilai. Bisa cari referensi di
buku,internet,majalah,koran dll
2. Dikumpul/ diupload mulai hari selasa 17 juni 2020 pukul 08.00 pagi hingga 19 juni 2020
pukul 20.00 malam (3 hari) pada google class masing2
Jawaban:

1. Integrasi Ekonomi
a. Pengertian integrasi ekonomi yaitu suatu kebijakan yang umum dilakukan seorang
perdagangan dengan melakukan penghapusan yang menjadi hambatan-hambatan ekonomi
baik itu diantara dua maupun lebih hanya akan berlaku bagi negara-negara yang saling
bersepakat, dan tidak berlaku atau diterapkan bagi negara-negara di luar itu, dimana
penghapusan ini dilakukan secara operasional dengan mengikuti peraturan, norma dan
prosedur yang sudah ditentukan baik meliputi bea masuk, pajak, mata uang, undang-
undang, lembaga, standarisasi, dan kebijaksanaan ekonomi. Dengan melakukan hal tersebut
berharap agar terjalin hubungan yang harmonisasi dengan sektor perdagangan ataupun juga
ekonomi secara keseluruhan antar negara-negara.
b. Adapun Manfaat Adanya Integrasi Ekonomi yaitu sebagai berikut ini:
 Bisa meningkatnya kompetisi actual dan potensial diantara pelaku pasar, baik pelaku
pasar yang berasal dari suatu Negara, dalam sekelompok Negara, maupun pelaku pasar
diluar kedua kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar tersebut diharapkan
akan mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah, meningkatkan variasi
kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan yang terintegrasi.
 Mendapatkan desain produk, metode pelayanan, system produksi dan distribusi serta
aspek lain menjadi tantangan bagi pelaku pasar saat ini dan dimasa depan. Hal ini akan
mendorong perubahan arah dan intensitas dalam inovasi dan kebiasaan kerja dalam suatu
perusahaan.
 Agar tercapainya ekonomi melalui pasar yang lebih luas yang akan mendorong
peningkatan efisiensi perusahaan melalui berkurangnya biaya produksi.

c. Integrasi Ekonomi Indonesia-China Terhadap Perekonomian Indonesia (Sebelum dan


Sesudah ACFTA), dalam jurnal ditulis oleh Wildani dan dkk (2017)
Bentuk integrasi ekonomi adalah pembentukan kerjasama melalui area perdagangan
bebas antara negara ASEAN dan China melalui kerjasama dengan nama ACFTA. Dinamika
ekonomi dan kondisi fundamental ekonomi antar negara ASEAN terutama Indonesia
dengan China yang berubah-ubah serta memiliki kesamaan dan perbedaan dengan
penelitian sebelumnya diharapkan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Secara teori tentang pola perekonomian menyatakan bahwa setiap negara akan
mendapatkan atau mengalami peningkatan terhadap pendapatan dengan cara melakukan
perdagangan dan peningkatan investasi. Hal tersebut dilakukan dengan pembentukan
kerjasama melalui framework dengan setiap negara yang memiliki keunggulan dan
kelemahan berbeda sehingga dapat meningkatkan comparative advantage dan menciptakan
trade creation masing-masing negara.
Penelitian ini melihat bagaimana anggota ACFTA terutama Indonesia melakukan
proses dalam membangun perekonomian dengan China dan bagaimana pengaruh keterkaitan
yang terjadi terhadap perekonomian Indonesia baik sebelum dan sesudah ACFTA. Pertama,
Untuk ekspor Indonesia ke China menunjukkan koefisien sebesar 1,063595 dan probabilitas
sebesar 0,0001 sehingga menurut hasil dinyatakan bahwa ketika terjadi kenaikan ekspor
sebesar 1% maka akan meningkatkan perekonomian terutama PDB Indonesia sebesar
1,06%. Kegiatan memproduksi barang dan jasa dilakukan setiap negara bertujuan untuk
mendapatkan hasil dan meningkatkan pendapatan negara.
Kedua, impor Indonesia dari China menunjukkan koefisien sebesar -0,539447 dan
nilai probabilitas sebesar 0,0427 sehingga menurut hasil dinyatakan bahwa apabila nilai
impor turun sebesar 1% maka akan meningkatkan PDB sebesar 0,53%. Menurut Wahyudi
dan Idaryani (2012) jika impor atau pembelian barang dan jasa semakin tinggi akan
mengurangi pendapatan negara dan sebaliknya jika impor atau pembelian barang dan jasa
dikurangi kemudian memanfaatkan produksi dalam negeri maka pendapatan negara akan
mengalami peningkatan.
Ketiga, FDI China yang masuk ke Indonesia menunjukkan koefisien sebesar
koefisien 0,156407 dan nilai probabilitas 0,1098 dimana hasil ini membuktikan bahwa FDI
berkorelasi positif dan tidak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Artinya, apabila
FDI naik sebesar 1% maka PDB Indonesia akan meningkat sebesar 0,15%. Secara teori,
Pendapatan negara yang meningkat akan banyak menarik investasi asing masuk dalam
suatu negara dan sebaliknya jika FDI naik maka pendapatan negara akan mengalami
peningkatan. Namun hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap Indonesia. Hasil
penelitian menemukan bahwa investasi asing China ke Indonesia relatif kecil.
Keempat, adanya ACFTA menunjukkan koefisien sebesar 0219153 dan probabilitas
sebesar 0,1127. Hal ini membuktikan bahwa adanya ACFTA antar Indonesia-China
memberikan sebesar 1% dapat meningkatkan perekonomian sebesar 0,21%. Namun, secara
statistik tidak signifikan atau tidak berdampak pada Indonesia. Pengaruh adanya ACFTA
menimbulkan trade creation antarnegara anggota akibat kebijakan pembebasan tarif dan
setiap kelompok namun tidak secara langsung menguntungkan intra ASEAN akibat China
lebih diunggulkan dibandingkan Indonesia.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ekspor,
impor, FDI dan integrasi ekonomi terhadap perekonomian Indonesia baik sebelum dan
sesudah ACFTA. Meskipun tidak semua sesuai dengan hipotesis, namun hasil analisis
kuantitaitf tidak jauh berbeda dengan penelitian Wahyuni dan Idaryani (2010) dan
Amaliawiati dan Murni (2013) serta berbagai penelitian lain.
Bagian ini menjelaskan tentang variabel yang digunakan pada model penelitian
berdasarkan metode analisis yang digunakan. Hasil pengolahan data dari variabel ekspor
Indonesia ke China, Impor Indonesia ke China, FDI China yang masuk ke Indonesia dan
integrasi ekonomi sebelum dan sesudah ACFTA memiliki hubungan antara negatif dan
positif atau tidak semuanya sesuai dengan hipotesis atau penelitian sebelumnya, artinya ada
hubungan terbalik antar hasil dengan hipotesis terutama pada variabel FDI.

2. Keja Sama Internasional :


a. Semakin luasnya perdangangan yang sering kita jumpai bai itu mulai dari adanya
pembangunan yang biasa saja menjadi bersar ini membuktikan bahwa kerjasama ekonomi
semakin besar juga, sehingga terciptanya ddampak positif dan negatif yang timbul pada
suatu negara, diantaranya sebagai berikut:
Dampak Positif

 Mulai meningkatnya pendapatan negara dari ekspor dan impor


Dikarenakan banyaknya kerjasama yang dilakukan suatu negara melalui dari tukar menukar
produk yang dilakukan antar negara membuat pendapatan suatu negara mulai mengalami
peningkatan.
 Meningkatkan investasi dalam negeri
Dengan adanya kerjasama dilakukan suatu negara dengan negara lainnya dapat membuat
para investor asing mulai mau menanamkan modal di negara Indonesia sebagai peluang besar
bagi negara Indonesia untuk melakukan pembangunan, meningkatkan perekonomian dengan
melakukan membuka usaha baru sehingga bisa menambahkan lapangan kerja.
 Menambah Devisa Negara
Adanya kerja sama yang dilakukan antarnegara khususnya dibidang perdangangan bisa
memperluas pasar dan banyak devisa yang diterima oleh suatu negara sehingga mempermudah
pembangunan yang dilakukan suatu negara.
 Memperkuat posisi perdagangan suatu negara
Melihat perdagangan untuk sampai ke kancah internasional itu sangat sulit, maka dari itu
kerjasama adalah solusinya. Sehingga dalam kerjasama itu dibuat aturan-aturan perdagangan
untuk saling menguntungkan.
 Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara
anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen
tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara
lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya
akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.

Dampak negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara :


 Banyaknya tenaga asing yang bekerja di Indonesia
Banyak duit yang diberikan negara kepada negara Indonesia membuat neara Indonesia lupa
bahwa negara lain mulai ikut campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintahan Indonesia sehingga banyak angka pengangguran di Indonesia
yang dapat memberikan kerugian besar pada negara Indonesia.
 Ketergantungan dengan Negara lain
Adanya kerja sama membuat Indonesia tidak mau melakukan kegiatan bisnis secara mandiri
karena sudah merasa keenakan dari modal yang diberikan suatu negara sehingga muculnya
hutang yang berlipat ganda membuat pembangunan yang ada di Indonesia mulai diambil oleh
negara lain secar perlahan-lahan.
 Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan
memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
 Timbulnya dominasi negara maju di dunia
Bagaimana tidak, ketika negara maju lebih mempunyai kekuasaan dalam segala hal. Maka
negara-negara berkembang hanya seakan-akan bisa menjadi unggul dalam hal produk. Semua
serba kebarat-baratan.
 Salah penerapan dalam berteknologi
Ketika zaman semakin mengglobal, maka produk yang baru akan mudah mempengaruhi
pemikiran dan kelakuan masyarakat. Dengan kebebasan teknologi itu maka akan mudah begitu
saja digunakan untuk hal-hal yang negative
b. contoh kerja sama Indonesia dengan negara lainnya yaitu memberikan dampak
positif dan negatif yang dijelaskan dibawah ini:
Dampak Positif
 Kerja sama antara negara Indonesia dengan negara Korea Selatan, dengan ada kerjasama
yang dilakukan tersebut dimana negara Korea Selatan memprioritas pemberian bahan-bahan
medis buatan mereka ke negara di Indonesia pada saat wabah covid-19 yang sedang
melanda di negara tersebut.
 Kerja sama Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) meberikan dampak
positif karena dapat membantu perekonomian Indonesia dalam sektor industri utama, yaitu
sektor otomotif, sektor energi, sektor elektrik dan elektronik, dan sektor Alat berat dan
mesin.
 Kerja sama anatara negara Indonesia dengan negara Thailand, dimana kerjasama yaitu
kedua negara tersebut sama-sama mengimpor barang mereka yang ga ada di Indonesia
begitu juga kebalikannya. Sehingga kebanyakan investor dari Thailand akan datang ke
Indonesia untuk berinvestasi karena Indonesia merupakan pasar yang besar.

Dampak negatif
 Akibat adanya kerjasama yang dilakukan negara Indonesia dengan negara Jepang membuat
Indonesia menjadi malas dalam menciptakan suatu alat-alatan, mesin, dan sektor mesin
sehingga membuat uang kas negara terus mengalami penurunan karena harga yang
diberikan pada negara tersebut sangatlah mahal.
 Dampak yang dirasakan yaitu antara negara Indonesia dengan negaraThailand, dengan
adanya kerja sama membuat negara Indonesia mengalami keruugian karena bahan-bahan
mentah yang dimiliki di Indonesia mengalami busuk gara-gara banyak barang dari luar
negeri masuk sehingga bahan-bahan mentah bahkan perusahaan mengalami kebangkrutan
karena kebanyakan membeli pakaian dari thailand yang terkenal dengan harga murah.
 Adanya kerja sama yang dilakukan antara negara Indonesia dengan negara China membuat
negara Indonesia di penuhi oleh warga atau penduduk dari china, tenaga kerja pun
berkurang karena diambil ahli sama TKA.

3. Jelaskan pengertian dibawah ini:


a. foreign exchange market (Pasar Valuta Asing), yaitu suatu perdangangan mata uang yang
berbeda, tentunya rate atau harga valuta asing berdasarkan kurs. Kurs merupakan harga mata
uang yang akan di tukar dengan mata uang lainnya yang berlaku di suatu negara. sehingga,
melibatkan perdagangan mata uang yang memiliki nilai yang berbeda dari waktu ke waktu
di dunia selama 24 jam berkesinambungan. Ada juga mata uang yang tidak di perdagangkan
disini antara lain seperti mata uang USD (Dollar Amerika), EUR (Euro), GBP
(Poundsterling Inggris), Yen (Jepang), AUD (Dollar Australia), CHF (Swiss Franc). Contoh
yang diperdagangkan EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF dan lain - lainnya.
b. Foward exchange rate merupakan suatu alat tukar antara satu mata uang dengan mata uang
lainnya dimana berlaku di masa yang akan datang apabila ia mendatangani kontrak forward
dengan investor pada hari itu juga. Perusahaan multinasional, bank, dan lembaga keuangan
lainnya mengadakan kontrak berjangka untuk mengambil keuntungan dari kurs berjangka
untuk tujuan lindung nilai. Nilai tukar forward ditentukan oleh hubungan paritas antara nilai
tukar spot dan perbedaan suku bunga antara dua negara, yang mencerminkan keseimbangan
ekonomi di pasar valuta asing di mana peluang arbitrase dihilangkan. Ketika dalam
ekuilibrium, dan ketika tingkat bunga bervariasi di dua negara, kondisi paritas menyiratkan
bahwa nilai tukar maju mencakup premi atau diskon yang mencerminkan perbedaan tingkat
bunga. Nilai tukar ke depan memiliki implikasi teoritis penting untuk memperkirakan nilai
tukar spot di masa depan. Ekonom keuangan telah mengajukan hipotesis bahwa forward rate
secara akurat memprediksi kurs spot di masa depan, di mana bukti empiris dicampur.

c. Hedging. Hedging artinya secara bahasa sama dengan lindung nilai. Adapun pengertian
secara luasnya dalam berinvestasi yaitu instrument investasi yang “melindungi” atau
“membatasi” supaya bisa mengurangi risiko pada investasi lain. Hal ini termasuk salah satu
strategi yang dilakukan agar dapat mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di
samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut. Adapun
cara yang dilakukan dengan memperkecil risiko merugi ketika pergerakan nilai tukar mata
uang tidak memungkinkan trader meraih profit dan supaya tidak bangkrut.

4. Kebijakan yang dilakukan pemerintah supaya tidak terjadi defisit neraca pembayaran di tengah
pandemi covid 19 ini seharusnya melakukan beberapa startegi agar tidak mengalami defisit
neraca pembayaran dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang menanamkan kembali
keuntungannya dari hasil operasional dan produksi di Indonesia. Kemudian pemerintah haruslah
memberlakukan disinsentif terhadap pembayaran dividen yang dibawa ke luar negeri.

Insentif yang dimaksud, misalnya terkait dengan kebijakan fiskal, yaitu semacam keringanan
pajak. Sebaliknya, modal yang dibawa ke luar dari Indonesia diberikan disinsentif fiskal. Serta
Berikan kemudahan dan fasilitas yang baik agar orientasi ekspor meningkat. Sedangkan untuk
impor, terutama untuk komoditas yang tidak utama apalagi ada substitusinya di Indonesia,
berikan disinsentif fiskal seperti kenaikan pajak
Dengan memberlakukan kebijakan diatas maka mudah-mudahan bisa menjaga stabilitasi
transaksi di saat pandemi covid-19 dan apabila tidak bisa maka akan terasa dampak yang sangat
besar karena akan memberikan tekanan terhadap transaksi berjalan akan mempengaruhi nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar.

5. Dampak situasi pandemi covid 19 saat ini terhadap ekonomi bisnis internasional membawa
kejutan ekonomi, keuangan, dan sosial bagi masyarakat dunia ketiga terbesar pada abad ke-21
setelah serangan teror 9/11 dan krisis keuangan global 2008. Bahkan, berpotensi menimbulkan
krisis ekonomi di sejumlah negara jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Kejutan ini
menimbulkan penurunan tajam pada produksi, rantai pasokan, dan konsumsi dunia. Bahkan,
OECD mengingatkan, pandemi ini juga berpotensi menimbulkan krisis ekonomi dunia.

Menurut data dari Johns Hopkins CSSE (11/4), virus corona alis Covid-19 telah
menyebar hingga ke 185 negara di dunia, dengan jumlah infeksi mencapai 1.698.416 kasus
dan yang dinyatakan sembuh mencapai 376.669 orang. Demi meminimalisir bertambahnya
jumlah infeksi, beberapa negara seperti Italia, Spanyol, hingga India memberlakukan
kebijakan lockdown, sementara negara lainnya, termasuk Indonesia, lebih memilih
kebijakan memberlakukan anjuran social distracting bagi warganya.
Kebijakan tersebut tentu berpengaruh besar bagi perekonomian. Tidak hanya di Indonesia,
pelemahan ekonomi akibat dari pandemi virus Corona terjadi merata hampir di seluruh dunia.
Berikut merupakan beberapa dampak virus Corona terhadap perekonomian global :
a. Pertumbuhan Ekonomi Dunia Mengalami Penurunan
Pandemi virus Corona menyebabkan banyak lembaga besar dan bank memutuskan untuk
mengubah perkiraan kondisi ekonomi global, termasuk Organisasi untuk Kerjasama dan
Pengembangan Ekonomi atau OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development).
Dalam terbarunya, OECD menyebut jika pertumbuhan produk domestik bruto China akan
mengalami penurunan terbesar. China diperkirakan hanya akan mengalami pertumbuhan
ekonomi hingga tersisa 4,9 persen saja, jauh lebih lambat dari perkiraan sebelumnya yang
mencapai angka 5,7 persen. Kondisi ini tentu berimbas buruk bagi perekonomian global. OECD
memperkirakan Covid-19 akan membuat ekonomi global mengalami penurunan pertumbuhan
hingga tersisa 2,4 persen di tahun 2020, turun dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 2,9
persen.
b. Ancaman PHK Besar-besaran
Pembatasan yang sedang diterapkan di beberapa negara terkait pandemi Corona, telah
membuat banyak pabrik beroperasi. Apple, Jaguar, Diageo, Land Rover hingga Volkswagen,
merupakan segelintir pabrik besar yang saat ini sudah mulai membatasi produksinya. Sebagai
contoh, Bloomberg Economics mencatat pabrik-pabrik besar yang ada di China hanya
menggunakan 60-70 persen kapasitas produksi mereka, bahkan beberapa pabrik di negara yang
terkena dampak paling parah, seperti Italia, dilaporkan terpaksa menghentikan produksi mereka.
Penurunan jumlah produksi inilah yang memicu PHK besar-besaran, dan gelombang
pengangguran pun sulit dihindarkan. Kondisi ini dipastikan akan menyebabkan penurunan
kemampuan ekonomi yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang seperti India, dan
lainnya
c. Industri Travel Paling Terpukul
Keputusan beberapa negara yang melakukan lockdown dan pembatasan pengunjung akibat
pandemi virus Corona, membuat perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, seperti hotel,
travel agent, penerbangan, dan lainnya, sangat terpukul.
Menurut Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Pauline Suharno, sejak Februari
kemarin setidaknya ada 20 agen travel besar di Indonesia yang terpaksa menawarkan cuti di luar
tanggungan karena tidak bisa membayar biaya operasional, termasuk gaji karyawannya.
Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi terjadi secara global. Bahkan untuk negara-
negara yang memilih mengambil kebijakan lockdown, mereka harus rela kehilangan pendapatan
dari sektor bisnis tersebut. Sebut saja Italia dan Spanyol yang terkena dampak cukup parah
akibat Covid-19.
d. Pasar Saham Terjun Bebas
Menurut Cedric Chehab, Kepala Risiko Negara dan Strategi Global di Fitch Solutions,
ketakutan terkait dampak virus Corona secara global, akan menyebabkan para investor enggan
mengeluarkan uangnya untuk berinvestasi. Di sisi lain, ketakutan global pun akan menurunkan
harga saham di pasar-pasar utama. Sementara di sisi lain, kekhawatiran atas penyebaran global
dari Virus Corona telah mendorong para investor menawar harga obligasi ke titik terendah.
Kondisi ini diperparah dengan ketidakpastian arah ekonomi terkait dampak Covid-19 secara
luas. Dampak ini diperkirakan akan terus terjadi hingga masa pandemi virus Corona benar-
benar selesai.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengeluarkan stimulus


ekonomi dalam rangka penanganan dampak Covid-19. Stimulus ini dibuat untuk mencegah
ancaman resesi dan krisis.
Dari negara lain, Singapura menyiapkan paket stimulus ekonomi senilai 4,5 miliar dollar AS dalam
menekan dampak virus. Sementara Australia memberikan stimulus sebesar  11,4 miliar dollar AS
untuk mencegah perluasan Covid-19 dan mendorong negara keluar dari krisis.

Dua paket kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung
sektor pariwisata, industri, dan daya beli masyarakat. Paket stimulus ekonomi pertama bernilai Rp
10,3 triliun dan yang kedua bernilai Rp 22,9 triliun. Melalui stimulus ini, pemerintah berupaya
mendorong sektor yang paling terdampak.
Meskipun stimulus telah diluncurkan, investor masih terus mencermati keefektifan kebijakan
dalam mengurangi dampak kerusakan ekonomi akibat Covid-19. Pilihan kebijakan, termasuk
wacana pemberlakuan karantina wilayah (lockdown), dapat menjadi bola liar di pasar keuangan.

Anda mungkin juga menyukai