Sabarlah, sesungguhnya tidak akan datang pada kalian suatu zaman kecuali yang berikutnya
lebih buruk dari yang sebelumnya hingga kalian bertemu dengan Rabb kalian, begitu yang
kudengar dari Nabi Kalian-shallallahu ‘alaihi wa sallam.HR. Bukhari.
Makna fitnah
“Akan datang fitnah sehingga berkata seorang mukmin:” inilah fitnah yang
membinasakanku, kemudian fitnah tersebut hilang…kemudian dia datang kembali sehingga
berkata seorang mukmin: mungkin inilah..inilah” (yang membinasakanku).HR.Muslim.
َم يَ ُك ْن نَبِ ٌّي َق ْبلِي إِاَّل َك ا َن َح ًّقا َعلَْي ِه أَ ْن يَ ُد َّل أ َُّمتَ هُ َعلَى َخ ْي ِر َم ا َي ْعلَ ُم هُ ل َُه ْم َو ُي ْن ِذ َر ُه ْم َش َّر َم ا َي ْعلَ ُم هُ ل َُهم
ْ إِنَّهُ ل:CHAPTE
رواه مسلم.ْ
“Sesungguhnya tidak pernah ada Nabi sebelumku kecuali wajib atasnya untuk
memberitahukan umatnya atas segala kebaikan yang dia ketahui untuk mereka, dan
memperingatkan mereka dengan segala keburukan yang dia ketahui untuk mereka,”HR.
Muslim.
Fitnah dan segala bentuk kejelekan tidak akan dapat diatasi kecuali dengan menjalankan misi
para Nabi menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar melalui proses ta’lim yang melahirkan
tazkiyah..kemudian mengamalkan ilmu yang benar dalam proses tarbiyah. Hanya dengan
tazkiyah dan tarbiah inilah umat akan selamat dari berbagai gelombang fitnah.
Allah berfirman:
“Sunnah itu bagaikan bahtera Nuh, barang siapa yang menaikinya dia akan selamat”
Allah berfirman:
Dan Allah tidak akan mengazab mereka selama engkau ada pada mereka, dan Allah tidak
akan mengazab mereka sementara mereka senantiasa bersistigfar. QS: Al-Anfal:33
Ulama adalah cahaya tatkala manusia dalam kegelapan kejahilan dan syubuhat. Barang siapa
yang mengambil pelita ini niscaya akan dapat menerangi dirinya dalam menempuh perjalanan
menuju negeri akhirat. Sebaliknya yang menjauh dari mereka bagikan si buta yang berjalan
terseok-seok dalam kegelapan malam tanpa pemandu, di jalan yang terjal dan berbatu, di kiri
dan kanan ada jurang yang dalam siap menunggu, sementara jalan penuh dengan para
penyamun dan binatang buas yang siap menerkam dan merobek-robek dirinya.
Kami mengikuti Ibnu Mas’ud tatkala dia keluar menuju Qadisiyah,lantas dia masuk ke kebun
menunaikan hajatnya, dia berwhudu dan mengusap di atas kaos kakinya, kemudian dia keluar
sementara tetesan air wudhu membasahi janggutnya. Kami berkata: berikanlah pada kami
wasiat, sebab manusia telah terjebak dalam fitnah dan kami tidak tau apakah bisa bertemu
kembali denganmu atau tidak. Beliau berkata: bertakwalah pada Allah dan bersabarlah hingga
orang-orang yang baik akan beristirahat(wafat) dari orang jahat atau manusia di istirahatkan
dari mereka (dengan mematikan orang yang fasiq), dan hendaklah kalian mengkuti jama’ah
sebab Allah tidak akan mengumpulkan ummat Muhammad di atas kesesatan.