Pengkajian
A. Identitas
1. Data Klien
Nama : An. F
Tempat / Tanggal lahir : Sukabumi / 16 Maret 2009
J. Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Sukabumi
No. RM : xxxxx
Diagnosa medis : Hipospadia dengan Strictuma Uretra Post
Uretroskopi, Uretrotomi Interna H+0
2. Identitas Orangtua
a. Ayah
Nama : Ny.S
Usia :-
Pendidikan Ayah : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Sukabumi
b. Ibu
Nama : Ny. S
Usia : 34tahun
Pendidikan ibu : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sukabumi
Expetion Summary date
a. Penampilan klinis
Klien sedang beristirahat ditempat tidur ditemani ibunya, terpasang
cairan Infus Ring as 10 tpm
b. Alasan masuk Rumah sakit
Ibu pasien membawa pasien untuk operasi ke 8 untuk memperbaiki
bentuk penis di RSUD R.Syamsudin S.H
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Ibu pasien menyatakan ketika pasien buang air kecil, urinnya keluar dari
bawah penis bukan dari ujung penis.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan nyeri, nyeri timbul saat diam atau bergerak, nyeri seperti
terkena benda tajam, nyeri pada penis, skala nyeri 5, semakin parah jika di
gerakan
E. Riwayat imunisasi.
G. Riwayat nutrisi
Ibu klien mengatakan anaknya diberikan asi eksklusif tidak diberikan
susu formula.
H. Riwayat Psikologi.
Ibu klien mengatakan ananya tinggal bersama ayah dan ibu, lingkungan
rumah klien ada dipedesaan yang berdekatan dengan tetangga, tempat halaman
bermain klien ada didaerah lapangan, hubungan klien dengan orang lain atau
anak sebayanya sangat baik.
I. Riwayat spiritual
1. Support sistem dalam keluarga
Keluarga saling support pada keluarga lainnya yg sakit, terbukti
dengan aanya keluarga di RS.
2. Kegiatn beragama
Keluarga sangat taat beribadah, terbukti klien sering beribadah.
J. Riwayat Hospitalisasi
1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu pasien menyatakan pasien pernah dilakukan tindakan operasi
pembuatan stoma dan pungtum sebanyak 3 kali saat berumur 1 bulan. Pasien
juga pernah dilakukan uretrotomi sebanyak 7 kali sejak kelas 2 SD.
2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap.
Tidak dilakukan secara detail, tetapi respon klien ketika petugas datang
terlihat bingung dan terkadang menangis.
K. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
2. Cairan
3.Eliminasi BAB/BAK
4.Istirahat
Kondisi Sblm sakit Saat sakit Keluhan
Siang 1-2jam/hari 1-jam/hhari
Malam 7-9jam/hari 7-9jam/hari
Pola tidur Nyenyak Nyenyak T.A.K
Kebiasaan Minum/makan Minum/makan
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5.Personal Hygine
L. Pemeriksaan fisik
- Klien sedang beristirahat ditempat tdiur didampingi ibunya
- Kesadaran : composmentis E=4 M=6 V=5
- TTV
Nadi : 100x/mnt
RR : 24x/mnt
Suhu : 36.60C
- Antropometri
Status gizi
BB : 47 kg
TB : 137 cm
Berat badan( kg)
IMT =
Tinggi Badan(m2)
= 47 kg
(1,37)²
= 25,04 kg/m2
a. Kulit
Kulit pasien berwarna kuning langsat. Tidak ada ikterik, warna kulit bagian
kaki dan tangan sama dengan sekitarnya. Capilarry refill <2 detik, kulit
pasien teraba hangat normal
b. Kepala
Bentuk kepala pasien normocephal. Rambut pasien berwarna hitam, lebat dan
rapi. Tidak ada ketombe. Wajah pasien simetris.
c. Mata
Mata pasien tidak tampak sembab, conjungtiva tidak anemis, refleks terhadap
cahaya baik, tidak terdapat udem palpebral, tidak ada ikterik.
d. Telinga
Bentuk normal, daun dan lubang telinga pasien bersih, tidak keluar cairan,
fungsi pendengaran pasien baik.
e. Hidung
Pernapasan cuping hidung tidak ada, posisi septum simetris, tidak ada sekret
yang keluar dari hidung.
f. Mulut
Mulut utuh, tidak ada bentuk bibir sumbing, palatum utuh. Tidak ada
sariawan, membran mukosa bibir lembab..
g. Leher
Bentuk leher pasien simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
tambahan. JVP tidak meningkat. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
h. Dada (Paru dan Jantung)
1) Inspeksi
Dada simetris, tidak ada retraksi, diameter anteroposterior:lateral 1:1.
Saat bernapas pergerakan sama dan tidak ada bagian yang tertinggal
pergerakannya. Tidak ada lesi, ikterik, keloid, warna kulit merata. Iktus
kordis tidak terlihat.
2) Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan. Iktus kordis teraba normal
3) Perkusi
Suara sonor pada paru kanan dan kiri. Suara IC 4-5 sinistra redup
4) Auskultasi
Seluruh lapang dada terdengar suara vesikuler. Tidak ada murmur dan
gallop.
i. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk simetris, terdapat luka bekas operasi di abdomen kuadran kanan
bawah.
2) Auskultasi
Tidak terdengar suara bising usus
3) Perkusi
Terdengar suara timpani di semua kuadran abdomen.
4) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat massa abnormal, tidak ada
hepatomegaly dan splenomegaly.
j. Genetalia
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan genetalianya. Terpasang Dower
Catheter. Terdapat luka bedah pada penis dan terbalut kassa steril. Luka
tampak bersih, tidak ada rembesan darah, dan tidak ada tanda-tanda
inflamasi. Pasien menyatakan nyeri pada penis karena bekas operasi. Pasien
tampak menahan nyeri.
S: skala nyeri 5
k. Eksremitas
1) Ekstremitas atas : anggota gerak lengkap tidak ada kelainan. Capillary
refill <2 detik. Kulit bewarna putih. Akral teraba hangat (+/+).
Terpasang infus pada tangan kiri.
2) Ekstremitas bawah : anggota gerak lengkap tidak ada kelainan.
Capillary refill <2 detik. Kulit bewarna putih. Akral teraba hangat (+/+)
l. Anus
N. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Lab
Hari, tanggal : 21 April 2020
Pukul : 16:26:10
b. Terapi
Cefotaxime 2x 500 mg
Ranitidin 2 x25 mg
Novalgin 2x 300
O. Analisa Data
P. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (proses pembedahan)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan luka post pembedahan
Q. INTERVENSI KEPERAWATAN
Selasa, 21 April Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda vital 1. Indikator terjadinya infeksi
berhubungan dengan luka
2020 keperawatan selama 3x 24 jam, 2. Kaji luka post operasi 2. Mengetahui kondisi luka post
post pembedahan
Pukul 12.00 tidak terjadi infeksi pada pasien meliputi kebersihan dan operasi
dengan kriteria hasil: tanda-tanda infeksi
1. Tidak ada tanda-tanda 3. Lakukan perawatan
inflamasi (rubor, kalor, luka dengan prinsip 3. Perawatan luka dengan prinsip
dolor) steril steril mencegah terjadinya
2. Suhu dalam batas 4. Anjurkan keluarga infeksi
normal (36,5-37,50C) untuk menjaga area 4. Menurangi tingkat pajanan
post operasi tetap patogen penyebab infeksi
bersih dan kering
5. Kolaborasi pemberian
antibiotik 5. Antibiotik bekerja sebagai
bakteriostatis (menghambat
pertumbuhan bakteri) secara
farmakologi
R. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Rabu, 22 09.00 mengkaji tingkat nyeri S: Pasien menyatakan nyeri berkurang menjadi 3
April 2020 Nyeri akut berhubungan
09.00 Mengkaji tanda-tanda vital O:
dengan agen cidera fisik
(proses pembedahan) 09.00 Mengajarkan teknik napas dalam - RR: 20 kali/menit
10.00 Memberikan analgetik Novalgin 300 mg IV - Nadi: 88 kali/menit
- Suhu: 360C
- Pasien tampak lebih relaks
A: Nyeri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Kaji tingkat nyeri
- Kaji tanda-tanda vital
- Kelola pemberian Novalgin 2x 300 mg
Selasa, 21 resiko infeksi 12.30 Mengkaji tanda-tanda vital S: pasien menyatakan daerah sekitar post operasi tidak
April 2020
berhubungan 12.30 Mengkaji luka post operasi gatal dan panas
dengan luka post O:
operasi - Nadi: 96 kali/menit
- Suhu: 36,60C
- Balutan luka post operasi tampak bersih, tidak
kemerahan, tidak bengkak
A: Resiko infeksi teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda-tanda vital
- Kaji luka post operasi
- Kelola pemberian Cefotaxime 2x 500 mg
Rabu. 22 resiko infeksi 09.00 Mengkaji tanda-tanda vital S: Pasien menyatakan daerah sekitar post operasi tidak
April 2020
berhubungan dengan 09.30 Mengakaji luka post operasi gatal dan panas
luka post operasi 10.00 Meberikan antibiotik Cefotaxime 500 mg IV O:
- Nadi: 88 kali/ menit
- Suhu: 360C
- Balutan luka post operasi tampak bersih, tidak ada
tanda-tanda infeksi (kemerahan, bengkak, panas,
nyeri)
A: Resiko infeksi teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda-tanda vital
- Kaji luka pos operasi
- Lakukan perawatan luka
- Kelola pemberian Cefotaxime 2 x 500 mg IV