I. TUJUAN
1. Mengetahui dampak salinitas pada pertumbuhan tanaman.
2. Mengetahui tanggapan beberapa macam tanaman terhadap tingkat salinitas yang
berbeda.
Salinitas didefinisikan sebagai adanya garam terlarut dalam konsentrasi yang berlebihan
dalam larutan tanah. Satuan pengukuran salinitas adalah konduktivitas elektrik yang dilambangkan
dengan decisiemens/m pada suhu 25 °C. Pengaruh utama salinitas adalah berkurangnya
pertumbuhan daun yang menyebabkan berkurangnya fotosintesis tanaman. Salinitas mengurangi
pertumbuhan dan hasil tanaman, pada kondisi terburuk dapat menyebabkan terjadinya gagal panen.
Pada kondisi salin pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat karena akumulasi
berlebihan Na dan Cl dalam sitoplasma, menyebabkan perubahan metabolisme sel. Aktivitas enzim
terhambat oleh garam. Kondisi tersebut juga mengakibatkan dehidrasi parsial sel dan hilangnya
turgor sel karena berkurangnya potensial air di dalam sel. Berlebihnya Na dan Cl ekstraseluler juga
mempengaruhi asimilasi nitrogen karena tampaknya langsung menghambat penyerapan nitrat (NO 3)
yang merupakan ion penting untuk pertumbuhan tanaman (Yuniarti,2004).
Toleransi terhadap salinitas adalah beragam, dengan spectrum yang luas diantara spesies
tanaman mulai dari yang peka hingga yang cukup toleran. Spesies-spesies tanaman yang hanya
mentoleransi konsentrasi garam rendah termasuk dalam kelompok tanaman glikofita, sedangkan
spesies-spesies tanaman yang mentoleransi konsentrasi garam tinggi termasuk kelompok tanaman
halofita (Sipayung, 2003).
Stres biasa didefinisikan sebagai faktor yang mengganggu fungsi normal suatu organisme.
Ada enam bentuk stres pada tanaman yaitu stres garam, stres suhu, stres air, stres radiasi, stres
bahan kimia dan stres angin,tekanan dan bunyi. Stres garam termasuk stres bahan kimia yang
meliputi garam, ion-ion gas, herbisida, insektisidan dan sebagainya (Kramer,1980).
Stres garam terjadi dengan terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut
yang berlebihan pada tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi pada tanaman di tanah salin. Stres
garam meningkat dengan meningkatnya konsentrasi garam hingga tingkat konsentrasi tertentu yang
dapat mengakibatkan kematian tanaman. Garam-garam yang menimbulkan stres tanaman antara
lain NaCl, Na2SO4, CaCl2, MgSO4, MgCl 2 yang terlarut dalam air. Dalam tanah, garam-garam ini
mempengaruhi pH dan daya hantar listrik. Tanah salin memiliki pH < 8,5 dengan daya hantar listrik >
4 mmhos/cm (Haryadi dan Yahya, 1988).
Tanah yang terkontaminasi garam dapat menyebabkan masalah, terjadi terutama pada
tanah daerah kering, tak cukup curah hujan. Kandungan garan larut yang tinggi menyebabkan
tanaman memerlukan tenaga yang lebih besar untuk menyerap air dalam larutan tanah. Tanah
dengan kadar Na tinggi (>15%) (Sodik Soil) menyebabkan tanah terdispersi, dan permeabilitas turun
bahkan menjai tidak permeabel atau tidak dapat meloloskan air. Pengairan tidak dapat
menyebabkan akumulasi garam karena baik air permukaan maupun air tanah mengandung garam.
Walaupun keracunan oleh kadar garam (NaCl) atau ion lain dapat terjadi, garam berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman karena pengaruh tekanan osmose. Kadar garam tinggi meningkat
kakas (forse) mengikat air dalam tanah menyebabkan lebih sukar bagi tanaman untuk menyerap air.
Selama periode kering, garam dalam tanah menjadi terpekatkan dan mampu mematikan tanaman
karena tertarikya air dari tubuhnya (exosmosis). Garam dalam larutan tanah memaksa tanaman
menggunakan energi lebih banyak untuk menyerap air dan mengeluarkan kelebihan ion garam dari
tempat metabolisme aktif. Pada tanah yang lebih garaman, air diperlukan untuk mengencerkan
garam dalam tubuh tanaman agar tidak mengganggunya. Garam biasanya merusak tanaman muda,
tidak diperlukan saat perkecambahan, kadar garam tinggi, perkecambahan dapat berlangsung
beberapa hari atau terhambat sama sekali (Suryanto, 1995).
Kadar garam yang tinggi juga akan menghambat pertumbuhan kecambah atau perkecambahan
benih, kualitas benih, produksi dan merusak jaringan tanaman. Salinitas berperan dalam menunda
perkecambahan tetapi tidak menghalangi benih untuk berkecambah pada waktu-waktu selanjutnya
(Shannon and Francois, 2001).
III. METODOLOGI
Perlakuan 9 11 13 15 17 19 21
Perlakuan 9 11 13 15 17 19 21
Perlakuan 9 11 13 15 17 19 21
Padi
Jumlah daun hari ke- (cm)
1.67 2.25 2.83 2.92 3.08 3.33 3.58 0.24 0.09 7.81
1.83 2.17 2.67 2.83 3.00 3.50 3.50 0.26 0.11 6.31
1.83 2.17 2.33 3.00 3.00 3.25 3.42 0.25 0.04 6.28
K.Tunggak
Jumlah daun hari ke- (cm)
2.42 3.75 4.75 5.58 6.25 7.20 7.28 6.93 1.11 18.94
2.33 3.58 4.50 5.83 6.42 7.17 7.50 7.65 1.29 21.96
2.00 3.25 4.33 5.08 6.48 7.05 7.85 6.85 1.08 17.49
Mentimun
Jumlah daun hari ke-
BB BK PA
9 11 13 15 17 19 21 (gram) (gram) (cm)
2.17 2.33 3.17 3.67 4.08 4.92 5.25 6.95 0.43 12.00
2.17 2.42 3.33 3.75 4.25 4.58 5.08 3.80 0.34 12.64
2.00 2.33 3.17 3.42 3.92 4.25 4.50 4.39 0.52 12.40
V. PEMBAHASAN
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
9 11 13 15 17 19 21
0 ppm 10,22 15,22 17,64 20,98 22,46 24,43 26,02
2500 ppm 12,03 16,99 20,53 22,42 23,78 24,34 25,49
5000 ppm 10,56 15,40 18,18 19,83 22,64 23,91 24,73
HARI KE
JUMLAH DAUN
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
9 11 13 15 17 19 21
0 ppm 1,7 2,3 2,8 2,9 3,1 3,3 3,6
2500 ppm 1,8 2,2 2,7 2,8 3,0 3,5 3,5
5000 ppm 1,8 2,2 2,3 3,0 3,0 3,3 3,4
HARI KE
BERAT (GRAM)
7,81
0,20 0,08 7,03
PANJANG (CM)
8,00 6,31
0,15
0,15 0,06 6,00
0,04
0,10 0,04 4,00
0,05 0,02 2,00
0,00 0,00 0,00
0 2500 5000 0 ppm 2500 5000 0 2500 5000
ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm
PERLAKUAN PERLAKUAN PERLAKUAN
Grafik 1.3. Berat Segar, Berat Kering dan Panjang Akar Tanaman Padi
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa berat segar pada tanaman padi terjadi perbedaan
yang sangat besar yaitu berat segar yang paling besar terdapat pada tanaman padi yang diberi
perlakuan 2500ppm yaitu sebesar 0,26 gram. Kemudian diikuti oleh perlakuan 0 ppm yaitu
0,24 gram. Dan berat segar yang paling kecil diperoleh oleh perlakuan 5000 ppm yaitu
sebesar 0,15 gram. Pada perlakuan 2500 memperoleh hasil yang paling besar yaitu sebesar
0.11 gram. Pada perlakuan 0 ppm memperoleh berat sebesar 0.,09 gram. Pada perlakuan 5000
ppm mengalami berat paling ringan yaitu sebesar 0,4 gram. Pada grafik panjang akar
tanaman padi, panjang akar yang paling panjang didapat oleh perlakuan 0 ppm yaitu sebesar
7.81 cm. Kemudian 5000 ppm yaitu sebesar 7,03 cm. Panjang akar terpendek diperoleh oleh
perlakuan 2500 ppm yaitu sebesar 6,31cm.
Seperti yang kita ketahui , Padi merupakan tanaman halofit yang toleran terhadap
salinitas. Pada konsentrasi yang tidak terlalu tinggi, justru padi akan tumbuh dengan baik.
Karena garam dapat membantu proses pertumbuhan tanaman, Ion garam (Na) berguna untuk
proses transfer dalam tanaman, tetapi dalam jumlah yang berlebih akan mengganggu proses
pengambilan air dan garam mineral dalam tanah. Akan tetapi dalam grafik 1.1 ; 1.2 dan 1.3
terdapat banyak penyimpangan. Ada beberapa data yang sesuai dengan teori di atas yaitu data
berat kering dan berat segar. Penyimpangan dalam data grafik tersebut mungkin terjadi
karena adanya beberapa faktor diantaranya adalah kesalahan pada saat pengukuran dan
penghitungan jumlah daun, ataupun terdapat faktor lain seperti unsur hara yang terkandung
dalam media tanah.
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
9 11 13 15 17 19 21
0 ppm 15,28 17,09 19,06 21,70 23,43 24,82 26,05
2500 ppm 14,38 17,08 19,18 22,56 24,30 25,56 27,12
5000 ppm 16,04 18,61 19,71 22,06 23,88 25,18 26,51
HARI KE
JUMLAH DAUN
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
9 11 13 15 17 19 21
0 ppm 2,42 3,75 4,75 5,58 6,25 7,20 7,28
2500 ppm 2,33 3,58 4,50 5,83 6,42 7,17 7,50
5000 ppm 2,00 3,25 4,33 5,08 6,48 7,05 7,85
HARI KE
7,40 1,25
BERAT (CM)
Grafik 1.6. Berat Segar, Berat Kering, dan Panjang Akar Kacang Tunggak.
Pada grafik di atas dapat dilihat. Pada berat segar, perlakuan 0 ppm memiliki berat
segar 6,93 gram. Perlakuan 2500 ppm memiliki berat segar sebesar 7,65 gram. Dan pada
perlakuan 5000 ppm memiliki berat segar sebesar 6,85 gram. Pada berat kering, perlakuan 0
ppm memiliki berat kering sebesar 1,11 gram. Perlakuan 2500 ppm memiliki berat kering
sebesar 1,29 gram. Dan perlakuan 5000 ppm memilkik berat kering sebesar 1,08 gram.
Panjang akar pada perlakuan 0 ppm adalah sebesar 18,94 cm. Pada perlakuan 2500 ppm,
panjang akarnya adalah sebesar 21,96 cm. Dan pada perlakuan 5000 ppm, panjang akarnya
adalah 17,49 cm.
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
9 11 13 15 17 19 21
0 ppm 9,96 11,23 12,63 15,46 18,05 19,68 21,62
2500 ppm 9,63 11,14 12,69 15,90 17,88 19,68 21,58
5000 ppm 9,28 12,19 13,82 15,86 17,00 19,47 20,83
HARI KE-
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
9 11 13 15 17 19 21
0 ppm 2,17 2,33 3,17 3,67 4,08 4,92 5,25
2500 ppm 2,17 2,42 3,33 3,75 4,25 4,58 5,08
5000 ppm 2,00 2,33 3,17 3,42 3,92 4,25 4,50
HARI KE-
BERAT (GRAM)
Grafik 1.9. Berat Segar, Berat kering, dan Panjang Akar Timun
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa berat segar pada tanaman mentimun terjadi
perbedaan yang sangat besar yaitu berat segar maksimum terdapat pada tanaman mentimun
yang diberi perlakuan 0 ppm yang berfungsi sebagai standar normal pertumbuhan mentimun
yaitu sebesar 6,95 gram. Selanjutnya diikuti oleh perlakuan 5000 ppm yaitu sebesar 4,39
gram. Berat segar minimum diperoleh oleh perlakuan 2500 ppm yaitu sebesar 3,80.
Kemudian pada grafik berat kering pada tanaman mentimun juga terjadi perbedaan berat.
Pada perlakuan 5000 memperoleh hasil yang maksimum yaitu sebesar 0.52 gram. Pada
perlakuan 0 ppm yang berfungsi sebagai standar pertumbuhan normal tanaman mentimun
memperoleh berat sebesar 0,43 gram. Pada perlakuan 2500 ppm mengalami berat minimum
yaitu sebesar 0,34 gram. Pada grafik panjang akar tanaman mentimun, panjang maksimum
didapat oleh perlakuan 2500 ppm yaitu sebesar 12.64 cm. Kemudian 5000 ppm yaitu sebesar
12,40 cm. Panjang akar minimum diperoleh oleh perlakuan 0 ppm yang berfungsi sebagai
standar pertumbuhan normal tanaman mentimun yaitu sebesar 12.00 cm.
VI. KESIMPULAN
1. Salinitas jika dalam jumlah yang terlalu banyak akan merusak tanaman, tetapi jika
dalam jumlah yang wajar salinitas dapat berguna bagi pertumbuhan tanaman.
2. Tanaman padi termasuk tanaman halofit atau tanaman yang toleran terhadap salinitas,
tanaman padi tumbuh maksimal pada perlakuan 2500 ppm.Tanaman kacang tunggak
termasuk tanaman halofit atau tanaman yang toleran terhadap salinitas, tanaman
kedelai tumbuh maksimal pada perlakuan 2500 ppm.Tanaman mentimun termasuk
tanaman glikofit yang rentan terhadap salinitas dan tumbuh optimal pada pada
perlakuan 0 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN