Anda di halaman 1dari 4

Dhian Huuriyah Triastuti S

1906309503

Resume Geriatri Blood Vessel Changes, Circulatory, and Skin Disorders

DIABETES

 Suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (kadar glukosa tinggi) yang
merupakan hasil dr gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
 Dalam 10 tahun terakhir, prevalensi kasusnya meningkat 50% seiring dengan adanya
peningkatan obesitas.
 Diabetes diklasifikasikan menjadi beberapa tipe diantaranya yaitu, tipe 1, tipe 2, tipe lain,
dan gestasional.
 Tipe 1 ; sel ß rusak dan pankreas rusak. Ditemukan 10% pada anak – anak, berlaku
seumur hidup. Imun atau idiopatik.
 Tipe 2 ; defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi. Ditemukan 90% pada usia dewasa
dan lansia, insidensi meningkat seiring bertambahnya usia.
 Tipe lain ; diakibatkan oleh tumor, infeksi, dan obat – obatan
 Gestasional ; DM saat kehamilan
 Patofisiologi diabetes pada lansia dapat melalui dua mekanisme. Pertama, karena sel
pankreas mengalami penurunan fungsi. Kedua, karena adanya faktor risiko, inflamasi,
gaya hidup, comorbidities yang menyebabkan fungsi sel ß menurun dan menyebabkan
diabetes.

Kriteria diagnosis DM :  Glukosa puasa terganggu (Impaired


Fasting Glucose / IFG) : GDP ≥
1. Tes gula darah ≥ 200 mg/dl
110 mg dan < 126 mg/dl
2. Glukosa darah puasa (GDP) ≥ 126
 DM : GDP ≥ 126 mg/dl
mg/dl
3. Tes Toleransi Glukosa Oral Kategori yang berkaitan dengan TTGO
(TTGO) = 75 gt glukosa anhidrous
 Normal toleransi ; glukosa 2 jam
(gula)
sesudah beban glukosa < 140 mg/dl
Kategori yang berhubungan dengan nilai  Glukosa toleransi terganggu
GDP (Impaired Glucose
Tolerance/IGT) ; glukosa 2 jam
 Normal : GDP < 110 mg
sesudh beban ≥ 140 mg/dl dan <  DM ; glukosa 2 jam sesudah beban
200 mg/dl glukosa ≥ 200 mg/dl

Gejala / symptoms

 Poliuria ; sering BAK


 Polidipsia ; sering merasa haus
 Polifagia ; mudah lapar
 BB turun
 Penglihatan kabur

Komplikasi akut :

 Hiperglikemia dan ketoasidosis


 Sindroma hiperosmolar non-ketosis
 Gejala hiperglikemia kronis : suseptibilitas thdp infeksi

Komplikasi kronis :

 Retinopati (potensi penurunan visi)


 Nefropati (gagal ginjal)
 Neuropati perifer (amputasi, foor ulcers, charcot joint)
 Nauropati autonom (penyebab gastrointestinal, gejala kardiovaskular, disfungsi
seksual, genitourinary)

Manajemen DM tipe-2

 Kendali glukosa ; diet, gaya hidup sehat, aktifitas jasmani, obat/insulin


 Kendali penyakit penyerta ; obesitas, PJK, hipertensi, dislipidemia
 Pengelolaan komplikasi ; rethinopati, nefropati, neuropati, penyakit kardiovaskular,
komplikasi lain

Manajemen diabetes

 Pengendalian BB
 Diet
 Obat – obatan ; insulin/pil
 Olahraga
 Kontrol teratur
Fisioterapi pada DM

 Latihan utk menjaga kestabilan  Latihan utk kualitas otot dan


gula darah glukosa ; jalan 50 menit dgn 5
 Latihan utk meningkatkan glukosa menit warm up dan cool down,
yg digunakan otot dan intensitas berjalan 60 menit, 5x /
meningkatkan sensitivitas otot pd minggu, dan resistance training
insulin dengan elastic band dgn 40 – 50x
 Latihan 45 – 60 mnt setelah makan reps max utk 3 hari/minggu
 Menjaga tekanan darah agar < 170  Latihan utk gait and balance ; jalan
mmHg lebih lambat, langkah kaki lbh
 Saat latihan harus menggunakan pendek, dan fase stance lebih lama
alas kaki

DIABETIC NEUROPATHIC ULCER

 Luka, salah satu komplikasi kronik dari diabetes


 Luka pada kaki penderita diabetes dengan karakteristik neuropati sensorik, motorik,
otonom, serta gangguan makrovaskuler dan mikrovaskuler
 Etiologi : DFU, disebabkan oleh neuropati, arterial insufisiensi atau keduanya
 Faktor risiko ; orang dengan diabetes termasuk formasi callus, trauma, neuropathy,
peripheal vascular disease, amputasi

Klasifikasi :

 0 ; belum ada luka


 1 ; mulai ada luka
 2 ; luka mulai dalam
 3 ; terjadi infeksi, dan luka menyebar
 4 ; necrosis atau kematian jaringan
 5 ; necrosis tinggi dan disertai dengan iskemik dan infeksi

Manajemen luka diabetes :

 Mengedukasi pasien utk menggunakan alas kaki yang sesuai untuk menghilangkan
tekanan dan meningkatkan penyembuhan atau mencegah adanya luka kembali
 Pasien diberikan TCC, roll on TCC, boots, ortho wedges, dan post-op shoes agar
pasien tetap bisa melakukan ADL
 Merawat luka diabetes berdasarkan etiologi
 Fisioterapi memberikan interrvensi berupa physical agents, ES, US, dan latihan

Intervensi fisioterapi :

 Hydrotherapy
 Ultra Sound
 Kompresi ; utk mengurangi bengkak
 Electrical Stimulation
 Buerger Allen Exercise ; 2x sehari dgn gerakan dorsofleksi, plantar, inversi, eversi.
Diulang 3x setiap sisi

ULCER PRESSURE (ULKUS DEKUBITUS)

 Luka yang disebabkan oleh tekanan


 Kerusakan atau kematian kulit yg terjadi akibat gangguan aliran darah setempat dan
iritasi pd kulit yang menutupi tulang yang menonjol
 Tidak semua lansia memiliki luka tekan, namun seiring bertambahnya usia ada faktor
resiko terjadinya ulkus dekubitus

Prevalensi

 3.5 – 29% ; akut, di RS


 2.4 – 26% ; perawatan jangka panjang
 10 – 12.9% ; perawatan di rumah
 Etiologi ; Penekanan pada ujung tulang

Faktor risiko

 Imobilitas dan perubahan  Posisi tidak tepat


aktivitas  Perubahan atau tidak adanya
 Inkontinensia sensasi
 Defisiensi nutrisi  Perubaan status mental
 Duduk yang buruk

Assesment ; skala norton

Intervensi menggunakan positioning atau memberikan ganjalan pada ujung-ujung tulang

Anda mungkin juga menyukai