Anda di halaman 1dari 5

1.

Lewin standing test

Test ini dilakukan untuk memeriksa apabila ada spasme otot hamstring secara unilateral
ataupun bilateral, sciatica atau nyeri punggung bawah akibat masalah saraf sciatic, ataupun
kemungkinan patologi lain di area gluteal, lumbosacral atau sacroiliac.

a. Posisi pasien

Pasien berdiri.

b. Posisi fisioterapis

Terapis berada di belakang pasien.

c. Cara melakukan
1. Pasien diminta melakukan semi-fleksi knee
2. Terapis menstabilisasi pelvis pasien dengan satu tangan, tangan
satunya menarik lutut pasien ke posisi ekstensi. Lakukan pada salah satu
kaki pasien terlebih dahulu.
3. Terapis mengulangi gerakan pada kaki yang satunya.
4. Terapis menahan pelvis pasien menggunakan pundak sambil
melakukan gerakan menarik kedua lutut pasien secara bersamaan ke posisi
ekstensi.
5. Tes dianggap positif apabila pasien merasa nyeri saat menarik
lututnya ke posisi ekstensi lalu lututnya kembali ke posisi fleksi.

Contoh video : https://youtu.be/bHihLiY_7Mg


d. Interpretasi

(+) spasme otot hamstring unilateral atau bilateral.

(+) sciatica.

(+) patologi lain pada area gluteal, lumbosacral, atau sacroiliac.

2. Spinal percussion test

Test ini dilakukan untuk memeriksa apabila ada patologi pada tulang belakang lumbal
seperti fraktur.

a. Posisi pasien

Pasien berdiri, trunk semi-fleksi.

b. Posisi fisioterapis

Terapis berada di belakang pasien.

c. Cara melakukan
1. Terapis menggunakan paru refleks untuk mengetuk processus
spinosus tiap vertebra lumbal serta otot-otot yang berkaitan.

d. Interpretasi

(+) nyeri lokal mengindikasikan kemungkinan fraktur tulang belakang.

(+) nyeri radikuler mengindikasikan kemungkinan lesi diskus.

(+) sprain ligamen dan strain otot.


3. Lewin supine test

Test ini dilakukan untuk memeriksa apabila ada patologi pada diskus.

a. Posisi pasien

Pasien posisi telentang.

b. Posisi fisioterapis

Terapis berada di dekat kaki pasien.

c. Cara melakukan
1. Pasien diminta untuk sit up tanpa menggunakan bantuan tangan.
2. Test dinyatakan positif apabila pasien tidak dapat melakukan
gerakan ini, karena adanya nyeri lokal.

d. Interpretasi

(+) arthritis lumbal, lumbosacral, atau sacroiliac.

(+) fibrosis lumbal

(+) spondylolithesis

(+) sciatica

(+) herniasi diskus

(+) degenerasi diskus (penipisan dengan tonjolan)

4. Nachlas test
Test ini dilakukan untuk memeriksa apabila ada patologi pada ligamen, sendi, atau saraf
femoral.

a. Posisi pasien

Pasien telungkup.

b. Posisi fisioterapis

Terapis berada di samping paha pasien.

c. Cara melakukan
1. Terapis melakukan gerakan pasif fleksi lutut pasien.
2. Test dinyatakan positif apabila pasien merasakan nyeri di area
sacroiliac atau area lumbosacral atau jika nyeri menjalar ke paha atau kaki.

d. Interpretasi

(+) gangguan di sacroiliac atau lumbosacral

(+) sprain ligamen sekitar

(+) patologi femoral nerve

(+) lesi sendi sacroiliac

5. Supine to long sit test

Test ini dilakukan untuk memeriksa untuk menilai sendi sacoriliac terhadap perbedaan
panjang kaki yang terlihat.
a. Posisi pasien

Posisi pasien telentang.

b. Posisi fisioterapis

Terapis berada di kaki pasien.

c. Cara melakukan
1. Pasien diminta untuk fleksi lutut lalu melakukan pose bridging,
lalu kembali mengekstensikan lutut kembali ke posisi telentang seperti
semula. Hal ini dilakukan untuk mengatur kembali pelvis dan tulang
belakang.
2. Terapis memeriksa kedua maleolus medial.
3. Minta pasien untuk sit up dengan lutut tetap ekstensi.
4. Terapis kembali memeriksa posisi kedua maleolus medial, apakah
ada perubahan posisi.
d. Interpretasi

Alasan innominate (3 tulang utama hip yaitu tulang ilium, ischium, dan pubis)
posterior tampak memanjang setelah sit up adalah karena aktivasi otot fleksor pinggul
secara anterior memutar innominate untuk mengembalikannya ke posisi normalnya.
Sebuah posterior innominate membuat tungkai tampak lebih pendek dari sisi yang
berlawanan karena posisi acetabulum yang berubah. Kebalikannya berlaku untuk
anterior innominate karena pembatasan / restriksi (dan dalam hal ini sifat mobilisasi)
jaringan posterior.

https://www.thestudentphysicaltherapist.com/supine-to-long-sit-test.html

Anda mungkin juga menyukai