Anda di halaman 1dari 27

Nama : Dhea Faizia Tasya

NRP : 1710211073
Tutor : A1

TUGAS CASE 4 (HNP)

1. Tampilkan semua pemeriksaan untuk LBP dan sindrom piriformis!


a. HNP
1. Straight leg raise test / Lasegue test
Tujuan: untuk menilai kelemahan/ kompresi nervus sciatica karena iritasi akar
saraf lumbosacral
Cara pemeriksaan:
a) Pasien tidur dalam posisi supinasi.
b) Pemeriksa memfleksikan panggul secara pasif, dengan lutut dari tungkai
terekstensi maksimal.
Hasil positif jika: timbulnya gejala yang menyebar ke bawah kaki (sciatic pain)
ketika diangkat <60o

2. Bowstring sign
Posisi lasegue’s test kemudian dilakukan dorsoflexi kaki (Bragard’s sign)
3. Nafziger test

4. Slump test
Tujuan: untuk menilai adanya penekanan atau iritasi nerve root
Cara pemeriksaan:
c) Pasien duduk dengan kedua pinggul diposisikan pada 90o
d) Pemeriksa berdiri di samping pasien
e) Pasien diperintahkan untuk membungkukan badan sambil menjaga posisi
leher dan kepala dalam posisi netral
f) Kemudian pemeriksa meluruskan kaki pasien, dan tangan yang lainnya
memberikan tekanan pada thoracic spine pasien sehingga menambah
kelengkungan tulang
g) Lalu pasien diperintahkan menurunkan dagu ke dada, menghasilkan flexi
servikal
h) Kemudian diulang pada kaki yang lainnya
Hasil positif jika: timbul gejala radikuler
5. Patrick-FABER test (flexion abduction external rotation test)
Tujuan: untuk deteksi keterbatasan gerakan panggul dan membedakan nyeri
panggul dari penyakit sacroiliaca.
Prinsip: Flexi – Abduksi - External rotation
Cara pemeriksaan:
i) Pasien berbaring supinasi dan panggulnya difleksikan
j) Kaki yang akan diperiksa di tempatkan pada atas lulut kaki yang
berlawanan.
k) Kemudian pada diabduksi penuh dan di rotasi ke external
Hasil (+) jika: ketika kaki yang diperiksa berada di atas kaki yang berlawanan
timbul nyeri pada sendi sacroiliaca.

6. Kontrapatrick test
7. Stork standing test

b. Sindrom piriformis
1. Flexion Adduction and Internal Rotation (FAIR) test
Cara pemeriksaan:
- Fleksikan 60o kaki yang akan diperiksa, dengan lutut pasien terekstensi complete
- Fiksasi pelvis
- Beri tekanan ke bawah pada lutut yang akan diperiksa

Hasil (+) jika: terasa nyeri pada daerah panggul atau terdapat nyeri radikuler sampai
ujung kaki bawah.
2. Lasegue’s maneuver

3. Freiberg’s sign

2. Sebutkan penatalaksanaan HNP!


Tata Laksana
1. Terapi konservatif
a. Terapi non farmakologis
- Terapi fisik pasif

- Latihan dan modifikasi gaya hidup

b. Terapi farmakologis
2. Terapi operatif dilakukan jika
3. Pencegahan
- Olahraga secara teratur untuk mempertahankan kemampuan otot seperti berlari dan
berenang.
- Hindari mengangkat barang yang berat, edukasi cara mengangkat yang benar
- Tidur di tempat yang datar dan keras
- Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan trauma
- Kurangi berat badan.

3. Sebutkan dan tampilkan semua pemeriksaan neurofisiologi dalam neurologi!


a. EEG (Ensefalografi)
b. BAEP (Brainstem Auditory Evoked Potensial)

c. VEP (Visual Evoked Potentials)


d. SSEP (Somatosensory Evoked Potential)

e. EMG (elektromiografi)

f. NCV (Nerve Conduction Velocity)


4. Apa itu red flag dan yellow flag pada LBP?

Red flags : tanda klinis saat ini dan penyakit sebelumnya yang memperingatkan
kemungkinan etiologi spesifik yang dapat menyebabkan masalah serius kecuali jika segera
ditangani.

Yellow flags : faktor risiko psikososial apapun untuk kronifikasi lower back pain
5. Jelaskan patofisiologi GBS dan tata laksananya!
6. Jelaskan patofisiologi Miastenia Gravis dan tata laksananya!
7. Pada kasus GBS, mengapa terjadi dissociatio albuminique?
Selama fase akut GBS, temuan karakteristik pada analisis CSF termasuk disosiasi
albuminocytologic, yang merupakan peningkatan protein CSF (> 0,55 g / L) tanpa peningkatan
sel darah putih. Peningkatan protein CSF diperkirakan mencerminkan peradangan luas dari
akar saraf.

8. Apa itu erb dan klumpke, bagaimana terapinya?


Erb’s palsy atau brachial plexus paralysis adalah suatu keadaan dimana terjadi kelemahan
pada plexus brachial sehingga menyebabkan kelemahan pada lengan dan tangan. Dan terdapat
ketidakseimbangan motorik atau pergerakan pada tangan.

Tatalaksana Erb’s palsy


Klumpkle’s paralysis adalah keadaan dimana terjadi brachial plexus injury pada nervus C8 dan
T1 sehingga tampak gejala “claw hand” dimana lengan bawah hiperekstensi dengan flexi pada
interphalangeal dan sendi metatarso phalangeal.
Tatalaksana
1. Physical therapy
2. Surgery
3. Medications

Anda mungkin juga menyukai