Close Reduction
Teknik ini memiliki kelebihan karena dapat mengurangi risiko trauma pada tulang
belakang dan penolong tidak perlu berdiri diatas bed pasien.
Pasien diposisikan dalam posisi supinasi
Lutut penolong difleksikan kemudian diletakkan dibawah fossa poplitea kaki
pasien yang mengalami trauma.
Penolong kemudian memegang paha anterior pasien dan ankle pasien sementara
asisten mempertahankan posisi pasien
Penolong kemudian melakukan dorongan kebawah pada tungkai bawah pasien
dengan menggunakan lututnya sebagai tumpuan untuk elevasi panggul pasien
Close Reduction
5. Lefkowitz Technique
Close Reduction
6. Captain Morgan Technique
Perbedaan dari lefkowitz teknik adalah pemakaian papan yang diletakkan dibawah
pasien untuk stabilisasi posisi pasien. Selain itu pula penolong lebih berfokus dalam
elevasi lutut pasien dibandingkan dengan pemberian tekanan kebawah pada ankle.
Dengan metode ini penolong akan melakukan plantarfleksi pada ankel pasien dan
mengangkat tangan yang memegang kaki pasien untuk melakukan reduksi.
Close Reduction
6. Captain Morgan Technique
Open Reduction
Irreducible
Persistent Instability setelah dilakukan reduksi (speerti contoh:
dislokasi karena fraktur pada acetabulum posterior)
Fraktur pada caput femur atau collum femur
Adanya defisit neurovascular setelah dilakukan reduksi
Open Reduction
1. Kocher-Langenbeck Approache
2. Smith-Peterson Approach
Prosedur ini dapat digunakan untuk mengksposur sendi panggul dan os ilium.