Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA BERPIKIR KRITIS BAGI SEORANG PERAWAT

ANGEL OKTAVIA PURBA /181101099

angeloktavia013@gmail.com

ABSTRAK

Berpikir adalah merupakan salah satu fungsi otak dan fungsi tersebut berjalan dengan baik jika
tubuh dalam keaadan sehat dan lingkungan yang memberikan rangsangan kemudian berpikir
kritis adalah salah satu kegiatan yang memerlukan ide-ide serta gagasan yang cepat dalam
melakukan penilaian dan analisa rasional serta merumuskan kesimpulan dan membuat
keputusan. Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk
membantu memecahkan masalah pasien. Dalam melaksanakan proses keperawatan atau dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat ditutut untuk mempunyai keterampilan berpikir
kritis. Berikir kritis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat. Berpikir kritis penting dilakukan sebelum mengambil keputusan
dalam asuhan keperawatan karena berpikir kritis dalam keperawatan merupakan keterampilan
berfikir perawat untuk menguji berbagai alasan secara rasional sebelum mengambil keputusan
dalam asuhan keperawatan.

Kata Kunci : Karakteristik berpikir kritis, Proses berpikir kritis, Aplikasi berpikir kritis dalam
keperawatan

LATAR BELAKANG tenaga medis yang memiliki peran


penting dalam pelayanan kesehatan,
Semakin berkembanganya ilmu perawat juga merupakan profesi yang
keperawatan, perawat semakin dituntut pada umumnya akan memberikan
untuk memberikan pelayanan yang pelayanan yang konstan dan terus
lebih baik dalam memberikana menerus selama 24 jam kepeda pasien
pelayanan kesehatan.Perawat setiap hari.Dalam menjalankan tugasnya
mempunyai kontribusi yang sangat seorang perawat akan dihadapkan dalam
menentukan kualitas pelayanan di situasi klinis yang mungkin berkaitan
rumah sakit, sehingga setiap upaya dengan pasien, keluarga pasien dan
harus dilakukan dengan baik dan benar tenaga kesehatan lainnya. Dalam situasi
agar dapat meningkatan pelayanan tersebut perawat penting
kesehatan.Keperawatan sebagai profesi mengembangkan kemampuan berpikit
dan tenaga profesional bertanggung kritis dalam menyelesaikan masalah
jawab untuk memberikan pelayanan yang menyangkut pasien, keluaga
keperawatan sesuai dengan standar pasien dan tenaga medis lainnya dengan
yang ditetapkan . Perawat merupakan cara efektiif, percaya diri, berpikir
terbuka dan kreatif. Pelayanan METODE
keperawatan didasarkan pada
pendekatan pengambilan keputusan Literature Riview ini menganalisis
yang dapat ditingkatkan dengan cara artikel yang relevan dan berfokus pada
berpikir kritis. Dalam keperawatan tema Berpikir kritis sehingga dapat
berpikir kritis adalah keterampilan mempengaruhi kemampuan berpikir
berpikir perawat menguji berbagai kritis sebagai seorang perawat. Adapun
alasan secara rasional sebelum artikel yang digunakan pada literature
mengambil keputusan dalam asuhan riview ini menggunakan sumber
keperawatan. Berpikir kritis merupakan meliputi Buku teks, Jurnal dengan
komponen yang penting dalam memasukkan kata kunci “ Pentingnya
keperawatan dikarenakan semakin Berpikir kritis bagi seorang perawat”
kompleksnya pengambilan keputusan jurnal yang diterbitkan 10 tahun terakhir
dalam pemberian pelayanan
HASIL
keperawatan untuk mengatasi masalah
klien sehingga tidak menimbulkan Berdasarkan pencarian literature
resiko yang dapat merugikan klien. didapatkan apa itu berpikir kritis,
Diera sekarang masih perawat belum bagaimana karakteristik berpikir kritis,
sepenuhnya dapat berpikir kritis dalam metode dan mafaat berpikir kritis dan
menangani situasi klinis di rumah sakti juga didapatkan bagaimana proses dan
sehingga tidak jarang masih ditemukan pengaplikasian brpikir kritis dalam
kesalahan-kesalahan dalam memberikan keperawatan
pelayanan kesehatan. Untuk
mewujudkan perawat yang memberikan PEMBAHASAN
pelayanan dengan cara berpikir kritis
maka dibutuhkan penerapan sub skill 1.Defenisi
dalam berpikir kritis sehingga ketika Berpikir kritis adalah salah satu
perawat sudah mampu berpikir kritis kegiatan yang memerlukan ide-ide serta
maka pelayanan kesehatan juga akan gagasan yang cepat dalam melakukan
semakin meningkat. penilaian dan analisa rasional serta
merumuskan kesimpulan dan membuat
TUJUAN
keputusan (Potter, Graffin, 1997).
Tujuan dari penulisan ini yaitu agar Berpikir kritis merupakan suatu proses
mengetahui apa yang dimaksud dengan yang berjalan secara berkesinambungan
berpikir kritis, bagaimana mencakup interaksi dari suatu rangkaian
pengaplikasian berpikir kritis dalam pikiran dan persepsi. Menurut Bandman
keperawatan, mengetahui gambaran (1998) berpikir kritis adalah pengujian
kemampuan berpikit kritis bagi seorang yang rasional terhadap pengaruh,
perawat dan untuk mengatahui asumsi ,ide, prinsip, pernyataan,
pentingnya berpikir kritis bagi seorang keyakinan dan kreativitas.
perawat.
2. Karakteristik Berpikir Kritis pengambilan keputusan, penyusunan
prioritas, penyelesaian masalah dan
Adapun karakteristik berpikir kritis perencanaan asuhan keperawatan.
diantaranya adalah sebagai berikut : Proses ini meliputi :
-Konseptualisasi, yaitu proses 1.Berpikir rasional, logis dan beralasan
intelektual yang membentuk suatu yaitu pembuatan hubungan antara bukti
konsep dan merupkan pemikiran abstrak solid, observasi dan fakta.
yang digeneralisasi secara otomatis 2. Berpikir reflektif yaitu, meluangkan
menjadi symbol dan disimpan dalam waktu untuk meneliti dan menganalisa
otak. data yang secara akurat
-Berpikir adil dan terbuka, yaitu mengidentifikasi masalah pasien dan
mencoba untuk berubah dari pemikiran akhir kesehatan yang diinginkan.
yang salah menjadi benar dan lebih 3. Berpikir otomotif yaitu, berpikir
baik dengan sendiri, tidak hanya menerima
-Rasional dan beralasan, yautu atau dapat memanipulasi oleh
argument yang diberikan selalu pandangan lain.
berdasarkan analisis dan mempunyai
dasar kuat dari fakta. 4. Berpikir kreatif yaitu, kemampuan
untuk membina hubungan, mentransfer
- Reflektif, seorang pemikir kritis akan informasi kedalam situasi baru atau
selalu menguji apakah sesuatu yang merancang pilihan alternative
dihadapkan itu lebih baik atau lebih danmenemukan penyelesaian dalam
buruk. masalah.
- Bagian dari satu sikap, yaitu 5. Memutuskan konklusi dan tindakan
pemahaman dari suatu sikap yang harus yaitu, dapat menganalisis dan
diambil pemikir kritis. mengevaluasi bukti-bukti
- Kemandirian berpikir, yaitu seseorang ,membandingkan pilihan menimbang
yang berpikir kritis akan selalu berpikir kerugian dan resiko.
dalam dirinya tidak pasif menerima Berfikir kritis mempunyai manfaat yang
pemikiran dan keyakinan orang lain. sangat penting dalam keperawatan
- Pengambilan keputusan berdasarkan dimana manfaat itu diantaraanya yaitu,
keyakinan, berpikir kritis digunakan 1.untuk mengidentifikasi dan
untuk mengevaluasi suatu argumentasi merumuskan masalah keperawatan,2.
dan kesimpulan. Merumuskan dan menjelaskan
keyakinan tentang aktivitas
3.Proses Berpikir kritis keperawatan, 3. Menguji asumsi yang
berkembang dalam keperawatan,
Berpikir kritis juga membutuhkan
4.Penggunaan proses berpikir kritis
beberapa proses intelektual aktif yang
dalam aktifitas keperawatan sehari-hari,
esensial dalam pengumpulan data,
5. Membedakan sejumlah penggunaan
dan isu dalam keperawatan, peraawatan harus dipertimbangkan,
6.Memberikan alasan yang relevan dikaji,dianalisis dan diinterpretasi
terhadap keyakinan dan kesimpulan sehingg perawat dituntut untuk berpikir
yang dilakukan. kritis. Kemampuan berpikir kritis
perawat dibutuhkan juga dalam “
Berpikir kritis digunakan perawat untuk Transcultural nursing” yang merupakan
beberapa alasan : Mengikuti pendidikan asuhan keperawatan dengan area
yang lebih tinggi, penerapan budaya keilmuan dalam proses
profesionalisme, pengetahuan dan pembelajaraan yang focus memandang
keterampiln dalam memberi asuhan perbedaan dan kesamaan antara budaya
keperawatan,dan menjadi jaminan yang dan asuhan keperawatan yang
terbaik bagi perawat dalam menunjukan memerlukan penghargaan asuhan, sehat
keberhasilan dalam aktifitas. sakit didasarkan pada nilai budaya
Dalam berpikir kritis ada model berpikir manusia, kepercayaan dan tindakan dan
kritis diantaranya yaitu : Total recal ilmu yang digunakan dalam
( mengingat), Habits( kebiasaan), melaksanakan asuhan keperawatan
Inquiry ( penyelidikan dan menanyakan, ( Leininger,2009). Menurut Pacione
New ideaas and creativity dan Knowing (2001) dan Potter & Perry (2009),
How You Thin ( mengetahui apa yang berpikir kritis terdiri atas enam sub skill
kamu pikirkan). Selain mode diatas ada dan aplikasinya dalam keperawatan
juga mode berpikir kritis menurut Costa adalah sebagai berikut:1) Interpretasi
and Colleague( 1985) klasifikasi mod yaitu proses memahami dan
berpikir kritis dikeal sebagai “ The Six menyatakan makna atau signifikan
Rs” yaitu: variasi yang luas dari pengalaman,
situasi, data, peristiwa, penilaian,
1. Remembering ( mengingat) persetujuan, keyakinan dan aturan. 2)
2. Repeating ( mengulang) Analisis ysitu proses mengidentifiksi
3. Resoning ( memberi alaan) hubungan antara pernyaataan,
4. Reorganizing (reorganisasi) pernyataan, konsep, deskripsi,atau
5. Relating ( berhubungan) bentuk representasi lainnya. 3) Inferensi
6. Reflecting ( memantulkan) yaitu proses mengidentifikasi dan
memperoleh unsur yang dibutuhkan
4. Aplikasi Berpikir Kritis dalam
untuk menarik kesimpulan. 4) Evaluasi
Keperawataan
yaitu proses pengkajian kredibitas,
Perawat harus menggunkan pernyataan atau refretensi yang menilai
keterampilan berpikir kritis dalam atau menggambarkan persesi,
perencanaan asuhan keperawatan. pengalaman, situsi, penilaian, keyakinan
Walaupun dalam memberikan asuhan atau opini seseorang. 5) Eksplanasi
keperawatan setiap pasien memiliki yaitu, suatu kemampuan untuk
karakteristik yang berbeda, unik dan mempresentasikan hasil penilaian
dinamis. Faktor keunikan yang dibawa seseorang dengan cara meyakinkan dan
pasien dan perawat daalam situasi koheren. 6) Pengontrolan diri yaitu
kesadaran untuk memantau aktivitas mengembangkan dan melatih
kognitiv sendiri, unsur yang digunakan kemampuan berpikir kritis agar dapat
dalam aktivitas tersebut , dan hasil-hasil meningkatkan kualitas pelayanan yang
yang dikembangkan terutama melalui bermutu.
penggunaaan keterampilan dalam
menganalisis,mengevaluasi penilaian DAFTAR PUSTAKA
inferensial seseorang dengan suatu
Deniati,K, Anugrahwati & Suminarti.
pandangan melalui pengajua
(2018). Pengaruh berpikir kritis
pertanyaaan, konfirmasi, validasi atau
terhadap kemampuan perawat pelaksana
pembetulan terhadaap hasil penilaian
dalam melakukan asuhan keperawatan
seseorang.
di RS Hermina bekasi. Jurnal
PENUTUP kesehatan holistic, 12, 21-25.

Deswani. (2009). Proses Keperawatan


KESIMPULAN
dan Berpikir kritis. Jakarta : Salemba
Berpikir kritis merupakan suatu proses medika.
yang berjalan secara berkesinambungan
Feng at.,all. (2010). Critical thinking
mencakup interaksi dari suatu rangkaian
competence and diposition of clinical
pikiran dan persepsi. Adapun mode
nurse in a medical center. Journal of
berpikir kritis yaitu Total recal
nursing rearch,18(2), 77-8.
(mengingat), Habits( kebiasaan),
Inquiry ( penyelidikan dan menanyakan, Hamid, Kusman Ibrahim. (2017). Pakar
New ideaas and creativity dan Knowing Teori Keperawatan. Singapore :
How You Thin ( mengetahui apa yang Elsevier.
kamu pikirkan). Selain itu banyak sekali
manfaat yang didapatkan ketika seorang Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Konsep
perawat dapat berpiki kritis, ada Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
pengaruh berfikir kritis terhadap Medika.
kemampuan perawat dalam Mulyaningsih. (2013). Peningkatan
memberikan asuhan keperawatan. perilaku caring melalui kemampuan
berpikir kritis perawat. Jurnal
SARAN
Manajemen Keperawatan, 1(2), 100-
Untuk mewujudkan perawat yang 106.
memberikan pelayanan dengan cara
Potter & Perry. (2017). Buku Ajar
berpikir kritis maka dibutuhkan
Fundamental Keperawatan. Jakarta :
penerapan sub skill dalam berpikir
EGC.
kritis sehingga ketika perawat sudah
mampu berpikir kritis maka pelayanan Potter & Perry. (2009). Fundamental Of
kesehatan juga akan semakin Nursing . Jakarta: Salemba Medika.
meningkat. Sebagai tenaga professional
perawat diharapkan dapat Riyadi,S. (2010). Keperawatan
Pofesional. Yogyakarta : Gosyen
Rubenfeld,M,Gaie. (2006). Berpikir
Kritis Dalam Keperawatan. Jakarta.
EGC.

Rubenfeld, M,Gaie. (2010). Berpikir


Kritis Untuk Perawat.:Strategis
Berbasis Kompetensi. Jakarta : EGC

Satriyanti, Y, mulyadi. (2019). Analisis


faktor-faktor penerapan berpikir kritis
perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan di RS. Jurnal
Keperawatan Reflesia, 1, 21-32.

Sudono,B, Dhani,Ds.( 2017).Gambaran


kemampuan berpikir kritis perawat
primer dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan di Rs Islam Surakarta.
Jurnal Keperawatan Indonesia,10, 79-
105

Swanburg, Russel C. (2000). Pengantar


Kepemimpinan Dan Manajemen
Keperawatan Untik Peraawat Klinis.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai