Oleh:
KDK A
HOME GROUP 1-5
1. Ns. Eren sedang mengunjungi salah satu ruangan pasien yang ada di rumah sakit.
Beliau menanyakan berbagai keluhan serta perasaan yang dirasakan oleh pasien.
Pasiennya merupakan seorang ibu paruh baya bernama Ny. Bunga. Ns. Eren
menanyakan “Bagaimana perasaan ibu, setelah tadi makan lalu minum obat bu?
Apakah lebih membaik kondisinya dari sebelumnya?”. Ny. Bunga menjawab dengan
penuh senyum “Iya ners, saya merasa lebih baik kondisinya setelah minum obat yang
diberikan, pusing saya juga berkurang, tapi hanya saja masih merasa lemas saya
ners”.
Berdasarkan kasus di atas, jenis data apa yang didapatkan oleh Ns. Eren dalam proses
pengkajian tersebut...
A. Subjektif
B. Objektif
C. Validatif
D. Analisis
E. Identifikatif
Jawaban :
A. Subjektif, data subjektif merupakan data yang didapatkan dari deskripsi verbal klien
mengenai masalah kesehatannya sehingga hanya klien yang dapat memberikan data
subjektif. Data subjektif berupa keluhan, persepsi, dan perasaan yang disampaikan
oleh klien.
2. Ns.Vina mendapat pasien pindahan dari UGD. Menurut data rekam medis yang dilakukan
di ruang UGD, Di dapatkan data pasien bernama Tn. Ari dan Tn. Ari menderita penyakit
Gastroenteritis. Saat datang ke UGD, pasien datang sendiri tanpa ditemani oleh keluarga.
Pada Saat kedatangan pasien ke ruang rawat, Ns.Vina melihat dengan seksama kondisi
pasien. Pasien terlihat lemas dan pucat. Ns.Vina langsung melakukan pengkajian dengan
menanyakan riwayat kesehatan pasien. Tetapi dengan kondisi pasien, data yang didapatkan
tidak efisien.
Berdasarkan kasus diatas, Supaya Ns.Vina dapat memperoleh sumber data yang
akurat dapat melalui :
a. Literatur Ilmiah
b. Keluarga
c. Pasien sendiri
d. Rekam Medis
e. Pengalaman Perawat
Jawaban :
D. Rekam medis, karena pasien datang sendiri dan tidak ditemani oleh keluarga. serta kondisi
pasien yang kurang efektif untuk didapatkan data pengkajian. Maka Ns.Vina bisa
mendapatkan data dari rekam medis pasien.
3. Ns. Rana bekerja di sebuah rumah sakit di daerah Jakarta. Suatu hari, ia menemui pasien
di ruang 107. Pasien tersebut berumur 47 tahun, dan sedang menjalani masa pemulihan
setelah operasi kanker tulang. Ns. Rana masuk dan segera menyapa pasien tersebut. Setelah
itu, Ns. Rana menanyakan bagaimana keadaan pasien untuk memastikan bahwa kondisi
pasien cukup baik dan stabil untuk mewawancarai pasien mengenai kondisi kesehatannya.
Ternyata, kondisi pasien cukup stabil untuk diwawancarai. Ns. Rana menanyakan apakah
pasien tersebut tidur dengan baik beberapa hari belakangan ini, kemudian pasien menjawab
bahwa ia tidur dengan baik. Kemudian, Ns. Rana menanyakan perkiraan rasa sakit yang
pasien rasakan saat ini dari 1-10, dan pasien menjawab rasa sakitnya adalah 5. Ns. Rana juga
menanyakan mengenai riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, Ns. Rana
melakukan pemeriksaan fisik, seperti palpasi dan auskultasi setelah menjelaskan dan
meminta persetujuan dari pasien. Setelah wawancara dengan pasien selesai, Ns. Rana
memvalidasi atas data yang didapatkannya, kemudian mendokumentasikannya secara teratur
dan tertata rapi.
a. Data yang didapatkan setelah Ns. Rana melakukan palpasi dan auskultasi
Jawaban: A. Data yang didapatkan setelah Ns. Rana melakukan palpasi dan auskultasi
Data objektif adalah data yang didapatkan dari pengamatan (observasi) dan pengukuran
tertentu, misalnya seperti pemeriksaan fisik. Di soal dapat ditemukan bahwa Ns. Rana
melakukan pemeriksaan fisik berupa palpasi dan auskultasi, setelah menjelaskan dan
meminta persetujuan dari pasien.
4. Yang termasuk aktivitas yang dilakukan perawat pada kasus diatas sesuai dengan tahap
pengkajian adalah:
C. Memilih intervensi
D. Mengumpulkan data
Pada tahap awal mengkajian dalam asuhan keperawatan, perawat terlabih dahulu
mengumpulkan data pasien dengan lengkap untuk menentukan tindakan keperawatan
selanjutnya.
5. Seorang mahasiswa jurusan ilmu keperawatan baru saja memasuki tahapan praktik klinik.
Ia hendak melakukan pengkajian pada pasien untuk pertama kalinya.
Manakah dari pilihan berikut yang merupakan aktivitas yang tepat mengenai langkah
dalam proses keperawatan tersebut?
6. Ns.Putri adalah seorang perawat di rumah sakit Mawar. Ketika ia sedang bertugas pada
malam hari, datang seorang klien bersama ibunya. Ns. Putri melakukan proses keperawatan
dengan bertanya mengenai kondisi klien untuk mendapatkan data. Tiba-tiba klien tersebut
kehilangan kesadaran dan butuh pertolongan segera.
Agar Ns. Putri dapat mengetahui kondisi klien lebih lanjut, ia dapat mencari data
dari…
Jawaban: C. Informasi mengenai klien dapat diperoleg melalui orang terdekat seperi orang
tua, suami atau istri, anak, dan teman klien jika klien mengalami gangguan keterbatasan
dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak atau
klien dalam kondisi tidak sadar.
7. Ns. Dila adalah seorang perawat di rumah sakit harapan keluarga. Ketika ia sedang
bertugas datang seorang klien. Ns. Dila pun mempersilahkan klien tersebut untuk duduk dan
Ns. Dila pun langsung memeriksa klien dan menanyakan apa keluhan yang di alami oleh
klien tersebut.
a. Analisis Data
b. Identifikasi Masalah
c. Pengumpulan Data
d. Pengelompokan Data
Pertanyaan Pleno
HG 2 :SARAH
Apakah dalam pengumpulan data harus melalui ketiga cara atau boleh salah satu, atau boleh ada yang
ditinggalkan?
HG 2 : FIRASTI
Terdapat dua pendekatan, plus minus dari pendekatan direktif dan non direktif serta mana yang lebih
baik?
HG 3: REYHAN
Bagaiman jika seorang pasien tidak memberikan informasi terkait aspek kebudayaan klien dan hal
tersebut sangat penting untuk dilakukan pengkajian?
HG 3: ROSITA
Deskripsi verbal klien, data subjektif bisa didapatkan data data objektif?
HG 3 : NABILA
pengkajian kedaruratan, bagaimana jika pasien berbohong pada pengkajian kedarutan sehingga terjadi
kekeliruan?
HG 4 : DARIN
apa yang membedakan tahap mengidentifikasi masalah pada tahap proses pengkajian dan diagnosis?
HG 4 : FIFI
HG 5: PUTRI
Ada 5 tahap dalam pengkajian, bagaimana jika salah satu dari tahap tersebut tidak terpenuhi?
HG 2 KDK A:
Firasti Wahyu Saputri (2006524933)
Ghina Salsabila (2006523760)
Marcellia Arsy Mahardhika (2006520834)
Millaturrahmah (2006522530)
Sarah Humairah (2006523590)
Sofyan Dwi Fathurrahman (2006522644)
2. Dalam membuat diagnosis keperawatan, terdapat beberapa komponen yang perlu disertakan.
Yang bukan merupakan komponen diagnosis keperawatan adalah…
a. Label Diagnosis
b. Nama Domain
c. Definisi
d. Batasan Karakteristik
e. Faktor Berhubungan
Pembahasan:
Dalam diagnosis keperawatan terdapat empat aspek yang perlu diserakan, antara lain:
1. Label diagnosis yang berisi nama dari diagnosis keperawatan yang telah ditentukan
2. Definisi yang berupa deskripsi diagnosis / pembeda dari diagnosis yang mirip
3. Batasan karakteristik yang berisi tanda dan gejala yang menunjang diagnosis
4. Faktor berhubungan yang berisi faktor yang menunjukan pola hubungan dengan
diagnosis keperawatan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang bukan merupakan komponen diagnosis keperawatan
yang perlu disertakan ialah b. Nama Domain.
3. Dalam membuat diagnosis keperawatan, sebelum perawat menentukan domain yang relevan
dengan kondisi pasien, yang pertama harus dilakukan terlebih dahulu oleh seorang perawat
adalah…
a. Menentukan kelas yang relevan
b. Melihat definisi dan batasan karakteristik yang paling relevan
c. Mengidentifikasi keluhan pasien
d. Menentukan diagnosis keperawatan
e. Merencanakan asuhan keperawatan
Pembahasan:
Langkah - langkah dalam membuat diagnosis keperawatan, yaitu
1. Mengidentifikasi keluhan pasien
2. Menentukan domain berdasarkan keluhan pasien
3. Menentukan kelas berdasarkan keluhan pasien
4. Melihat definisi dan batasan karakteristik yang relevan
5. Menentukan diagnosis keperawatan
Sehingga jawaban yang benar adalah c. Mengidentifikasi keluhan pasien.
4. Seiring perkembangan zaman, penelitian terhadap bidang diagnosis keperawatan terus
berkembang dan mengalami inovasi baru. Tujuan dari penggunaan standar formal pernyataan
diagnosis keperawatan yaitu…
a. Menentukan perubahan berdasarkan perencanaan keperawatan
b. Mencegah terjadinya komplikasi pada pasien
c. Memperlakukan klien secara proporsional
d. Menentukan langkah yang digunakan selanjutnya
e. Menyediakan definisi yang tepat dalam memahami kebutuhan klien
Pembahasan:
Tujuan dari standar formal pernyataan diagnosis yaitu:
- Menyediakan definisi yang tepat dengan bahasa yang sama dalam memahami kebutuhan
klien bagi semua rekan medis
- Membantu perawat mengembangkan pengetahuan
- Membantu fokus dalam bidang praktik keperawatan
- Membedakan peran perawat dengan dokter atau tim penyelenggara pelayanan kesehatan
yang lain
Jawaban yang paling tepat adalah e. Menyediakan definisi yang tepat dalam memahami
kebutuhan klien
5. Yang bukan merupakan Axis dalam diagnosis keperawatan berdasarkan NANDA 2018
adalah…
a. Fokus Diagnosis
b. Penilaian
c. Lokasi
d. Kejadian
e. Status Diagnostik
Pembahasan :
Axis menurut NANDA 2018 terdiri atas
- Axis 1 : Fokus diagnosis
- Axis 2 : Subjek diagnosis (individu, keluarga, kelompok, pengasuh, masyarakat)
- Axis 3 : Penilaian (rusak, tidak efektif, dll.)
- Axis 4: Lokasi (kandung kemih, pendengaran, serebral, dll.)
- Axis 5 : Usia (neonatus, bayi, anak, dewasa, dll.)
- Axis 6: Waktu (kronis, akut, intermiten)
- Axis 7: Status diagnosis (fokus masalah, risiko, promosi kesehatan)
Sehingga, yang bukan merupakan Axis dalam diagnosis keperawatan yaitu d. kejadian.
6. Salsa merupakan seorang pelajar yang memiliki permasalahan mengenai nafsu makan. Nafsu
makan Salsa mulai menurun sejak 2 bulan yang lalu dan akibat dari permasalahan ini, Salsa
tidak dapat fokus belajar. Berdasarkan kasus di atas, axis 2 dan 6 yang sesuai adalah…
a. individu, intermiten
b. individu, akut
c. kelompok, akut
d. keluarga, kronis
e. individu, kronis
Pembahasan :
Pada NANDA 2018, terdapat keterangan dan penjelasan mengenai axis-axis.
AXIS 2 : merupakan subyek yang akan diberikan diagnosis oleh perawat.
Kategori dari AXIS 2 antara lain
a. Individu: seorang manusia tunggal yang berbeda dari yang lain
b. Pengasuh: anggota keluarga atau penolong yang secara teratur merawat anak atau orang
sakit, lanjut usia, atau orang cacat
c. Keluarga: dua orang atau lebih memiliki hubungan yang berkelanjutan atau
berkelanjutan, menerima hubungan timbal balik kewajiban, merasakan makna bersama,
dan berbagi kewajiban tertentu terhadap orang lain; terkait dengan darah dan / atau pilihan
d. Kelompok: sejumlah orang dengan karakteristik yang sama
e. Komunitas: sekelompok orang yang tinggal di lokasi yang sama di bawah pemerintahan
yang sama; Contohnya termasuk lingkungan dan kota
AXIS 6 : merupakan deskripsi atau penjelasan detail mengenai durasi waktu
a. Akut : terjadi < 3 bulan
b. Kronik : terjadi > 3 bulan
c. Intermiten : berhenti atau terjadi kembali dengan kurun waktu terntentu, siklus, interval
d. Berkelanjutan : terjadi secara terus menerus tanpa henti
Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang tepat untuk kasus yang tertera adalah
b. individu dan akut.
Pertanyaan Pleno dan UAS
Matakuliah Konsep Dasar Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan 2020
Pertanyaan Pleno
1. Bagaimana axis mempermudah kita dalam menentukan NOC/NIC? Kenapa?
2. Bagaimana menentukan NIC bila hasil diagnosis telah keluar?
3. Jelaskan jenis – jenis intervensi berdasarkan Suci Denita Sari dari manajemen,
pengajaran, dsb serta berikan contohnya.
4. Apa yang akan terjadi jika dalam aspek perencanaan intervensi, kita tidak
mendapatkan persetujuan pasien?
5. Menurut kalian (HG 3), Apakah berpikir kritis dalam keperawatan bisa diterapkan
selain dalam askep? Berikan contohnya.
6. Bagaimana apabila pasien yang kita layani tersebut menolak untuk dilakukan
tindakan perencanaan yang kita lakukan kepada pasien kita? Padahal hal akan
dilakukan itu sangat penting dalam proses keperawatan selanjutnya?
4. Seorang laki-laki bernama Rudi berusia 25 tahun dirawat karena post operasi ORIF.
Dari hasil pengkajian, klien mengeluh pada area jahitannya yang terasa gatal dan
panas, tampak kemerahan dan bengkak. Sementara dari hasil diagnosa didapatkan
bahwa tekanan darah pasien 110/80mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 37,6 C, dan
pernafasan 22 x/menit. Apakah tindakan perencanaan keperawatan yang paling tepat
dilakukan untuk pasien tersebut? (Open Reduction Internal Fixatie (ORIF) adalah jenis
operasi dengan pemasangan internal fixasi yang dilakukan ketika fraktur tersebut tidak
dapat direduksi secara cukup dengan close reduction)
A. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
B. Memonitor dan mencatat pola perubahan nafas
C. Melakukan perawatan luka
D. Memberikan obat anti nyeri
E. Mengecek respons pasien
5. Ns. Rina merupakan seorang perawat di suatu rumah sakit. Pada saat itu Ns Rina
sedang menyusun perencanaan intervensi keperawatan untuk beberapa pasien, tetapi
terdapat seorang pasien yang menolak intervensi keperawatan dari Ns. Rina.
Berdasarkan uraian tersebut Ns. Rina selalu memperhatikan aspek intervensi
keperawatan, yaitu...
A. Kemampuan perawat
B. Psikososial
C. Persetujuan pasien
D. Hasil yang diharapkan
E. Karakteristik diagnosa pasien
6. Salah satu pasien RS. Angin Sejuk bernama Oryza berusia 15 tahun tengah menjalani
proses perawatan kritis di ruang ICU. Ns. Zea yang merupakan perawat ICU sangat
memperhatikan pasiennya tersebut. Setelah menetukan diagnosis dalam melakukan
proses keperawatan, Ns. Zea harus dapat mengatasi masalah pasiennya dengan
memperhatikan tanda-tanda gejala yang dialami oleh Oryza. Untuk menyelesaikan
masalah keperawatannya, sehingga tujuan keperawatannya Ns. Zea sesuai dengan
diagnosisnya, apa yang harus dilakukan Ns. Zea setelah menetukan diagnosis
keperawatannya?
A. Membuat intervensi keperawatan
B. Membuat target luaran keperawatan
C. Menyusun evaluasi keperawatan
D. Menanyakan respon pasien setelah implementasi keperawatan
E. Penerapan intervensi keperawatan
7. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke rumah sakit karena jatuh dari tangga saat
memasang genting rumahnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pasien
menderita dislokasi sendi pada siku kirinya dan beberapa luka goresan pada lengannya.
Untuk melakukan reposisi, dokter pun memasang gips pada pasien tersebut dan
memperbolekannya pulang. Penjelasan apa yang seharusnya diberikan kepada pasien
selama dia menggunakan gips di rumah?
A. Saat mandi, buka gipsnya secara perlahan agar tidak rusak
B. Melatih pergerakan sendi secara aktif supaya cepat bisa sembuh
C. Kompres bila terdapat nyeri pada sendi
D. Membatasi aktivitas di rumah dan selalu berhati - hati
E. Boleh digaruk dengan membuka gipsnya bila gatal untuk menghindari rasa tidak
nyaman
HG 4
Anggota
Novita Mega Farida 2006533244
Fifi Firdiana 2006598036
Jihan Rahayu Marion 2006598061
Darin Hana K.R. 2006598074
Zakiya Ulya Fawnia 2006598206
Geza Hadi Tri Saputro 2006598212
Cellia (HG2) : Cara menentukan intervensi yang tepat saat sudah terjadi komplikasi itu
bagaimana?
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien, dan
atau/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu klien
mencapai hasil yang diharapkan (Deswani, 2009).
Menurut Kozier, et al (2010), intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas.
Pengelompokkan seperti bagaimana, kapan, dimana, frekuensi, dan besarnya, menunjukkan isi
dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu mandiri
(dilakukan oleh perawat) dan kolaboratif (yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan
lainnya).
Jadi perawat tentu harus menentukan intervensi yang tepat sebelum terjadinya komplikasi atau
hal-hal tidak diinginkan karena intervensi itu sendiri bertujuan untuk membantu klien mencapai
hasil yang diharapkan
Koping adalah perilaku mengatasi masalah atau perilaku yang cenderung digunakan individu
dalam menghadapi dan memanage suatu masalah yang menimbulkan stres dengan tujuan
menghindari, menjauhi, dan mengurangi stress atau dengan menyelesaikan dan mencari dukungan
sosial. nah, cara memfasilitasi koping yang saya tahu, perawat itu bisa mengajarkan kliennya
seperti latihan nafas (nafas, tahan, hembuskan) dan dapat juga menggunakan hipnotis lima jari
yang nantinya bertujuan untuk mengurangi stress dengan membuat klien tenang.
Ihsan (HG1) : Meninjau ulang semua konsekuensi pada setiap kemungkinan terjadinya
intervensi. Bisa dijelaskan?
Meninjau sama merevisi itu dilakukan kalau kita melihat adanya perubahan pada kondisi pasien.
Misal pas di awal, pasien memiliki masalah dengan kecemasan, tetapi setelah dia merasa nyaman,
udah bisa percaya sama perawat, maka perawat akan mengubah rencana perawatan.
1. Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan setelah memvalidasi
rencana (menentukan kebenaran rencana & keprioritasan rencana).
Halya (HG1) : Ada meninjau dan merevisi, bagaimana cara meninjau yang baik sehingga
menghasilkan data askep yg baik?
● Gunakan data sebagai sumber dan menyesuaikannya dengan pedoman yang kredibel
Fifi Firdiana
Ibu Maya memiliki riwayat penyakit diabetes. Tadi pagi Ibu maya menjalani operasi besar dan
berisiko mengalami penyembuhan luka yang buruk karena memiliki riwayat penyakit diabetes.
Karena itu Ns. Ghina lebih sering mengecek dan membersikan luka pasca operasi Ibu Maya untuk
meminimalisir risiko infeksi serta rutin mengecek kadar gula darah Ibu Maya untuk mencegah
sulitnya proses penyembuhan luka. Hal yang dilakukan Ns. Gina termasuk… dalam proses
implementasi keperawatan. (C. Mengantisipasi)
A. Mengkaji ulang
B. Meninjau dan merevisi
C. Mengantisipasi
D. Mengorganisasi
E. Interpersonal
HOME GROUP 5
“TAHAP EVALUASI DALAM PROSES KEPERAWATAN”
Oleh:
6. Seorang pasien wanita pergi ke rumah sakit dengan keluhan selama 3 hari
dan berkenginan untuk mengurangi rasa sakitnya. Ns. Hanny yang pada
saat itu bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) segera menanyakan
keadaan pasien tersebut beserta gejala yang dialaminya. Dalam keadaan
ini, proses evaluasi apa yang sedang dilakukan Ns. Hanny...
a. Identifikasi kriteria standar dan hasil yang diharapkan
b. Mengumpulkan data yang terkait dengan hasil
c. Menginterpretasi dan meringkas data
d. Mendokumentasikan temuan dan membandingkan dengan hasil
e. Modifikasi, revisi, atau penghentian rencana perawatan