Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).

Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang
luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak
toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk
mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu
tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam
hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh
darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi,
kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan
ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama
dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :

 Mengetahui Anatomi Fisiologi Integumen

 Mekanisme perpindahan panas

1.3 Rumusan masalah

 Jelaskan anatomi Integumen !

 Bagaimana fisiologi pada Integumen ?

 Mekanisme perpindahan panas


A. Anatomi kulit

Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya


yang terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira
15% berat badan.

Klasifikasi berdasar :

1. Warna :

Terang (fair skin), pirang, dan hitam

Merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi

Hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa

2. Jenisnya :

Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium

Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa

Tipis : pada wajah

Lembut : pada leher dan badan

Berambut kasar : pada kepala


B. Anatomi kulit secara histopatologik

1. Lapisan Epidermis (kutikel)

 Stratum Korneum (lapisan tanduk)

Lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti,
protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)

 Stratum Lusidum

Terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti,


protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan ini
lebih jelas tampak pada telapak tangan dan kaki.

 Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)

Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan
terdapat inti di antaranya. Butir kasar terdiri dari keratohialin. Mukosa
biasanya tidak mempunyai lapisan ini.
 Stratum Spinosum (stratum Malphigi) atau prickle cell layer (lapisan
akanta )

Terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih


karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila
semakin dekat ke permukaan. Di antara stratum spinosum, terdapat jembatan
antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril
atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil
yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel spinosum juga terdapat pula sel
Langerhans.

 Stratum Basalis

Terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada


perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel basal
bermitosis dan berfungsi reproduktif.

2. Lapisan Dermis (korium, kutis vera, true skin)

Terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa pada dengan elemen-elemen selular dan
folikel rambut.

 Pars Papilare

Yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
 Pars Retikulare

Bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut


penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini
terdiri dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini
terdapat pula fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya
membentuk ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan
hidroksisilin. Kolagen muda bersifat elastin, seiring bertambahnya usia,
menjadi kurang larut dan makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut
elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan mudah mengembang
serta lebih elastis.

3. Lapisan Subkutis (hipodermis)

Lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel lemak
yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma lemak yang
bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa.
Lapisan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa, berfungsi sebagai
cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat saraf tepi, pembuluh darah, dan
getah bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai bantalan, ketebalannya
berbeda pada beberapa kulit. Di kelopak mata dan penis lebih tipis, di perut
lebih tebal (sampai 3 cm).
4. Vaskularisasi di kulit diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas dermis)
dan pleksus profunda (terletak di subkutis)

a. Adneksa Kulit

1) Kelenjar Kulit => terdapat pada lapisan dermis

2) Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)

Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-
6,8.

3) Kelenjar Ekrin => kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.

Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan


berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara
langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila.
Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor panas, stress
emosional.

4) Kelenjar Apokrin => lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.

Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis,


labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir ukurannya
kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret

5) Kelenjar Palit (glandula sebasea)

Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali telapak tangan dan kaki.
Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar
ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di
samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel
rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester,
dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak,
jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.
b. Kuku

Bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Pertumbuhannya


1mm per minggu.

1 Nail root (akar kuku) Bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari

2 Nail Plate (badan kuku) Bagian kuku yang terbuka/ bebas

3 Nail Groove (alur kuku) Sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku

4 Eponikium Kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal

5 Hiponikium Kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas

c. Rambut

1) Akar rambut => bagian yang terbenam dalam kulit

2) Batang rambut => bagian yang berada di luar kulit

3) Jenis rambut

 Lanugo => rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.


 Rambut terminal

rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, terdapat
pada orang dewasa.

Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut
kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon
seks). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.

Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) b erlangsung 2-6


tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung
beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi
temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya
dalam fase telogen.

Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis.
Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya dengan
panas atau bahan kimia.

C. Fungsi kulit

a) Fungsi Proteksi

Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat
melindungi tubuh dari gangguan :

1) fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.

2) kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat

3) panas : radiasi, sengatan sinar UV

4) infeksi luar : bakteri, jamur

b) Beberapa macam perlindungan :

1) Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan
tanning (penggelapan kulit)
2) Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.

3) Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan kimiawo
terhadap infeksi bakteri maupun jamur

4) Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati melepaskan
diri secara teratur.

c) Fungsi Absorpsi

Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan
kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat
melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.

d) Fungsi Ekskresi

Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam
urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari
ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada
waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa.

e) Fungsi Persepsi

kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori
lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.

Badan Ruffini di dermis dan subkutis peka rangsangan panas


Badan Krause di dermis peka rangsangan dingin
Badan Taktik Meissner di papila peka rangsangan rabaan
dermis
Badan Merkel Ranvier di epidermis peka rangsangan rabaan
Badan Paccini di epidemis peka rangsangan tekanan

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara mengeluarkan


keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya
pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang baik. Tonus vaskuler dipengaruhi
oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi, dinding pembuluh darah belum
sempurna sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat
lebih edematosa (banyak mengandung air dan Na)

6. Fungsi Pembentukan Pigmen

Karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen) yang terdiri dari butiran
pigmen (melanosomes)

7. Fungsi Keratinisasi

Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal
yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin
ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin
lama inti makin menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini
berlangsung 14-21 hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara
mekanis fisiologik.

8. Fungsi Pembentukan Vitamin D

Kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.


Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D
sistemik masih tetap diperlukan.

C. Mekanisme perpindahan panas

1. Konduksi

Konduksi panas merupakan perpindahan panas anatara dua bagian secara kontak fisik
langsung diantara keduanya. Laju pergerakan panas ditentukan ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu wilayah terjadinya pergerakan panas, perbedaan suhu awal
antara kedua wilayah, konduktivitas panas pada wilayah tersebut. Konduksi panas
dari tubuh dengan dengan benda padat seperti kursi atau tempat tidur hanya berkisar 3
persen. Kehilangan panas tubuh ke udara dengan konduksi dapat mencapai 15 persen.
Gambar 1. Mekanisme pertukaran panas antara tubuh manusia dengan lingkungannya yang
mencakup, radiasi, konduksi, konvensi dan evaporasi.

2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan zat cair atau gas. Makhluk
hidup mengalami pemindahan panas dari tubuh dengan arus udara konveksi yang biasa
disebut kehilangan panas secara konveksi. Panas berpindah dari kulit ke udara dan
kemudian terbawa oleh arus udara konveksi. Orang yang duduk telanjang di kamar yang
nyaman tanpa gerakan udara kotor, sekitar 15 persen dari total kehilangan panas tubuhnya
terjadi dengan konduksi ke udara dan kemudian dengan konveksi udara dari badan. Ketika
tubuh terkena angin, lapisan udara yang berdekatan dengan kulit digantikan oleh udara
baru, pergerakannya jauh lebih cepat dari biasanya, dan kehilangan (pelepasan) panas
secara konveksi meningkat. Efek pendinginan dari angin sekitar dengan kecepatan rendah
sebanding dengan akar kuadrat dari kecepatan angin.

3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa adanya kontak langsung antara sumber panas
dengan daerah penerima. Pada orang yang duduk telanjang di dalam ruangan pada suhu
kamar normal, dia akan kehilangan sekitar 60 persen dari total kehilangan panas dengan
cara radiasi. Kehilangan panas melalui radiasi berarti kehilangan panas dalam bentuk sinar
inframerah, jenis gelombang elektromagnetik. Kebanyakan panas sinar inframerah yang
memancar dari tubuh memiliki panjang gelombang dari 5 hingga 20 mikrometer, 10
sampai 30 kali panjang gelombang sinar cahaya. Semua benda yang tidak pada suhu nol
mutlak memancarkan sinar tersebut. Tubuh manusia memancarkan sinar panas ke segala
arah dan sinar panas juga terpancar dari dinding kamar dan benda-benda lain ke arah
tubuh. Jika suhu tubuh lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kuantitas yang panas yang
terpancarakan dari dalam tubuh lebih tinggi dibandingkan panas yang dipancarkan tubuh
lingkungan.

4. Evaporasi

Ketika air menguap dari permukaan tubuh, dan untuk menguapkan air satu gram
dibutuhkan 0,85 kalori energi panas. Ketika seseorang tidak sedang berkeringat, tanpa kita
sadari air masih menguap dari kulit dan paru-paru berkisar antara 600 sampai 700ml/hari.
Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 16 sampai 19
kalori per jam. Penguapan yang melalui kulit dan paru-paru ini tidak dapat dikendalikan
untuk tujuan pengaturan suhu, karena terjadinya difusi terus-menerus molekul air melalui
kulit dan permukaan pernapasan.

Selama suhu kulit lebih tinggi dari suhu lingkungan, panas dapat hilang oleh radiasi
dan konduksi. Tapi ketika suhu lingkungan menjadi lebih tinggi dari suhu kulit, tubuh
akan mendapatkan panas melalui radiasi dan konduksi dari lingkungan. Dalam kondisi
seperti ini, satu-satunya mekanisme yang dapat dilakukan tubuh untuk mempertahankan
suhu tubuh akibat masuknya panas dari lingkungan adalah melalui penguapan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................


DAFTAR ISI ......................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................
1.1 Latar Belakang ......................................................
1.2 Tujuan ......................................................
1.3 Rumusan masalah ......................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................
A. Anatomi kulit ......................................................
B. Anatomi kulit secara histopatologik ......................................................
......................................................
C. Fungsi kulit

D. Mekanisme perpindahan panas ......................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkahnya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul "anatomi
fisiologi kulit" dapat diselesaikan dengan baik . Akhirnya penulis menyadari sungguh bahwa
penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan untuk penyempurnaan
penulisan ini kedepan.
Akhir kata semoga makalah yang sederhana ini dapat menjadi sumbangan yang
berarti dalam dunia ilmu pengetahuan dan berguna bagi yang membutuhkannya.

Ambon, 1 November 2018

Penulis
MAKALAH

ILMU BIOMEDIK DASAR

NAMA NAMA

PAMELA HETHARION SITI HAWA LALUTI

REYHANZA SYARANAMUAL SITTI HALIJAH SLAMAT

RIZKY SAPUTRA UMAGAP STERLAND TUHUMENA

RUSDIANTO BUTON TEGARWATI EIPEPA

SAFINA SELAY VALDANO PELUPESSY

SAMSIDAR GALELA WA KURATAYUN

SANDRI MAKALUY YOKBETH TASIDJAWA

SHINTIA PAULAIN SITI ASIA SOUMENA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai

  • Baru
    Baru
    Dokumen7 halaman
    Baru
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Sistem Saraf Pada Manusia1
    Sistem Saraf Pada Manusia1
    Dokumen30 halaman
    Sistem Saraf Pada Manusia1
    Moena Habiebie Qolbi
    Belum ada peringkat
  • Oleh: Ida Djafar
    Oleh: Ida Djafar
    Dokumen22 halaman
    Oleh: Ida Djafar
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Kell 1
    MAKALAH Kell 1
    Dokumen11 halaman
    MAKALAH Kell 1
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Fop 1
    Fop 1
    Dokumen3 halaman
    Fop 1
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Kulit
    Anatomi Kulit
    Dokumen17 halaman
    Anatomi Kulit
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Konsep Dasar Kepribadian
    Konsep Dasar Kepribadian
    Dokumen16 halaman
    Konsep Dasar Kepribadian
    wafiq alibaba
    Belum ada peringkat
  • Gizi & Diet
    Gizi & Diet
    Dokumen4 halaman
    Gizi & Diet
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen5 halaman
    Laporan
    Rivaldo Mewoh
    Belum ada peringkat
  • Ibu Oke Tugas 1
    Ibu Oke Tugas 1
    Dokumen18 halaman
    Ibu Oke Tugas 1
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Gejala Dan Ciri
    Gejala Dan Ciri
    Dokumen3 halaman
    Gejala Dan Ciri
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Askep Gea Seminar
    Askep Gea Seminar
    Dokumen44 halaman
    Askep Gea Seminar
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Hbngan Manusia Ms Reviw
    Hbngan Manusia Ms Reviw
    Dokumen15 halaman
    Hbngan Manusia Ms Reviw
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • ID NERS Pa Eng
    ID NERS Pa Eng
    Dokumen17 halaman
    ID NERS Pa Eng
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Bahan Jadi
    Bahan Jadi
    Dokumen7 halaman
    Bahan Jadi
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Ibu Oke Tugas
    Ibu Oke Tugas
    Dokumen10 halaman
    Ibu Oke Tugas
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • ISPA
    ISPA
    Dokumen9 halaman
    ISPA
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Seminar Integument
    Seminar Integument
    Dokumen17 halaman
    Seminar Integument
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Saya Untuk Pertanyaan Lia TanailanduWPS Office
    Jawaban Saya Untuk Pertanyaan Lia TanailanduWPS Office
    Dokumen1 halaman
    Jawaban Saya Untuk Pertanyaan Lia TanailanduWPS Office
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Baru
    Baru
    Dokumen7 halaman
    Baru
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • 0 0 Perbaikan 3 Askep KMB 1 Kelompok 4 (Pengindraan)
    0 0 Perbaikan 3 Askep KMB 1 Kelompok 4 (Pengindraan)
    Dokumen10 halaman
    0 0 Perbaikan 3 Askep KMB 1 Kelompok 4 (Pengindraan)
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Hepar
    Hepar
    Dokumen1 halaman
    Hepar
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • 1.) Sor (Sou-Wps Office
    1.) Sor (Sou-Wps Office
    Dokumen2 halaman
    1.) Sor (Sou-Wps Office
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Bahan Jadi
    Bahan Jadi
    Dokumen7 halaman
    Bahan Jadi
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Hepar
    Hepar
    Dokumen1 halaman
    Hepar
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Bab I, Ii, Iii
    Bab I, Ii, Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab I, Ii, Iii
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Kurap-WPS Office
    Kurap-WPS Office
    Dokumen2 halaman
    Kurap-WPS Office
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Kulit
    Anatomi Kulit
    Dokumen17 halaman
    Anatomi Kulit
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat
  • Baru
    Baru
    Dokumen7 halaman
    Baru
    Pamela Hetharion
    Belum ada peringkat