Diagnosa Keperawatan
b. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan
(diare berat dan muntah).
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient.
e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, akskoreasi fisura oerirektal.
f. Koping indivudu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga.
g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat informasi atau tidak mengenal sumber.
(Brunner dan Suddarth, 2000)
4. Intervensi Keperawatan
Intervensi
Rasional
1. Observasi dan catat frekwensi devekasi, karakteristi, jumlah dan factor pencetus
antikolinergi
4. Memberikan istirahat kolon dengan menghilanhkan atau menurunkan rangsang makanan / cairan.
5. Menurunkan mortilitas / peristaltic GI dan menurunkan sekresi digesti untuk menghilangkan kram dan
diare
b. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan (diare berat
dan muntah)
Intervensi
Rasional
3. Observasi kulit kering berlebihan dan membrane mukosa, penurunan turgor Kulit, pengisapan kapiler
lambat.
Disritmia jantung
Keseimbangan cairan
2. Hipotensi (termasuk postoral), takikardia demam dapat menunjukkan terhadap Efek / kehilangan
cairan
Menimbulkan ketidakseimbangan
Elektrolit
c . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient.
Tujuan : Menunjukkan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai sasaran
Intervensi
Rasional
2. Dorong tirah baring dan/atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut.
2. Menurunkan kebutuhan metabolic untuk mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.
4. Keragu-raguan untuk makan mungkin dakibatkan oleh takut makanan akan menyebabkan eksaserbasi
gejala.
/ kehilangan nutrient.
Tujuan : Menurunkan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai tingkat yang dapat
ditangani.
Intervensi
Rasional
2. Akui bahwa ansietas dan masalah mirip dengan yang diekspresikan orang lain
3. Bantu klien belajar mekanisme koping baru misalnya tekhnik mengatasi stress, keterampilan
organisasi
Membantu pasien / orang terdekat dalam mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stress.
2. Validasi bahwa perasaan normal dapat membantu menurunkan stress.
3. Belajar cara baru untuk mengatasi masalah dapat membantu dalam menurunkan stress dan ansietas.
4. Memindahkan klien dari stress luar, meningkatkan relaksasi, membantu menurunkan ansietas.
5. Di butuhkan bantuan tambahan untuk meningkatkan control dan mengatasi episode akut.
e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, anoreksia fisura perirektal.
Intervensi
Rasional
2. Kaji laporan kram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas (skala 0-10) selidiki dan
laporkan perubahan karakteristik nyeri.
3.Ijinkan klien untuk memulai posisi yang nyaman, misalnya ; lutut fleksi.
Analgesik.
2. Perubahan pada karakteristik nyeri dapat menunjukkan penyebaran penyakit/ terjadinya komplikasi,
misalnya ;vistula kemih, perforasi, toksik megakolon.
4. Dapat menunjukkan terjadinya obtruksi usus karena inflamasi, edema, dan jaringan parut.
5. Nyeri bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat adekuat
dan penyembuhan.
f. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga
Tujuan : Menunjukkan perubahan pola hidup yang perlu untuk membatasi / mencegah
Intervensi
Rasional
1. Kaji pemahaman klien / orang terdekat dan metode sebelumnya dalam menerima proses penyakit.
2. Berikan kesempatan pada klien untuk mendiskusikan bagaimana penyakit telah mempengaruhi
hubungan.
4. Masukkan klien atau orang terdekat dalam tim pertemuan untuk mengembangkan program individu .
1. Perawat mampu untuk menerima lebih nyata tentang masalah saat ini.
2. Stressor penyakit mempengaruhi semua arah hidup dank lien mengalami kesulitan mengatasi
perasaan lemah / nyeri.
3. Penggunaan perilaku yang berhasil sebelumnya dapat membantu klien menerima situasi / rencana
saat ini untuk masa datang
4. Meningkatkan klontinuitas perawatan dan memampukan klien atau orang terdekat sebagai bagian
perendanaan dan meningkatkan kerja sama dalam program terapi
g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat informasi atau tidak mengenal sumber.
Intervensi
Rasional
2. Kaji ulang proses penyakit, penyebab / efek hubungan factor yang menimbulkan gejala dan
mengidentifikasi cara menurunkan factor pendukung.
3. Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosisi, dan kemungkinan efek samping.
4. Tekankan pentingnya perawatan kulit, misalnya : teknik cuci tangan dengan baik dan perawatan
parineal yang baik
2. Faktor pencetus/ pemberat individu sehungga kebutuhan klien untuk waspada terhadap makanan,
cairan dan factor pola hidup dapan mencetus gejala.