Linda Azizah
Program Studi – S2 Administrasi Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Qamarul Huda Badaruddin
ABSTRAK
Linda Azizah
50 hal + 4 tabel + xi
Background: Age is considered important because it can determine the prognosis in
labor and it can affect pain (complications) in both to the mother and the fetus. The
optimal reproductive age for a mother is between 20-35 years. Women who are aged
less than 20 years old, their reproductive organs are not functioning perfectly, so that
in case of their pregnancy and childbirth would be easier to have complications. In a
group of above"5 age is three times more dangerous than in a group of healthy
reproductive age (20-35 year. Based on the results of preliminary studies was found
that the numbers of maternal mother in RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat on
January I st until June 30th, 2020 as many as mother with several types of labor.
Methods: To determine the correlation of mother's age with types of labor on maternity
mother in RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat year 2020.
Conclusion: There is no correlation between the age of mother and the types of labor
on giving birth mother in RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat period of time 1 st
January until 30th June 2020.
Blibliography : 12 (2002-2011)
PENDAHULUAN Kesehatan Dunia), standar rata-rata
A. Latar Belakang operasi caesar disebuah negara adalah
Setiap wanita menginginkan proses sekitar 515%. Di indonesia presentase
persalinan berjalan secara normal dan operasi caesar sekitar 5%. Di rumah
melahirkan bayi yang sempurna. Proses sakit pemerintah rata-rata 11%,
persalinan dipengaruhi oleh tiga faktor sementara di rumah sakit swasta bisa
yang berperan yaitu kekuatan lebih dari 30% (Winknyosastro,2006).
mendorong janin keluar (power) yang Persalinan sectio caesarea ini bukan
meliputi kekuatan uterus (his), tanpa resiko menurut Bensons dan
konfraksi otot dinding perut, kontraksi Pernolls, angka kematian pada operasi
diaphragma dan ligamentum action, caesar adalah 40-80 tiap 100.000
faktor lain adalah faktorjanin kelahiran hidup. Angka ini menunjukan
(passanger) dan faktorjalan lahir resiko 25 kali lebih besar dibanding
(passage)9 Apabila his normal, tidak persalinan pervaginam
ada gangguan karena kelainan dalam Angka kejadian persalinan tindakan
letak atau bentuk janin dan tidak ada mengalami peningkatan secara global,
kelainan dalam ukuran dan bentuk jalan terutama pada persalinan seksio
lahir maka proses persalinan akan sesarea. Ada beberapa fakta tentang
berlangsung secara normal. Namun morbiditas ibu yang dihubungkan
apabila salah satu ketiga faktor ini dengan kejadian persalinan tindakan.
mengalami kelainan, misalnya keadaan Beberapa morbiditas itu antara lain
yang menyebabkan kekuatan his tidak kejadian persalinan macet, persalinan
adekuat, kelainan pada bayi atau lewat waktu, perdarahan dan penyulit
kelainan jalan lahir maka persalinan kehamilan dan persalinan lainnya.
tidak dapat berjalan normal sehingga Menurut data dari RSUD Patut Patuh
perlu segera dilakukan persalinan Patju Lombok Barat tahun 2020,
dengan tindakan seperti dengan ektraksi morbiditas tersebut merupakan
vacum, forsep, induksi persalinan dan penyumbang penyebab kematian ibu
oprasi caesar untuk menyelamatkan yang tinggi yakni sebesar 28% untuk
jiwa ibu & bayi dalam kandungannya. kasus perdarahan dan 24% untuk
Hal ini sesuai dengan Rencana Strategis penyulit persalinan lainnya . 55% dari
Nasional yang terdapat dalam pesan kasus perdarahan disebabkan oleh
kunci Making Pregnancy Safer (MPS) persalinan dengan sectio caesarea. Oleh
yaitu : setiap persalinan ditolong oleh karena itu, persalinan dengan tindakan
tenaga kesehatan terlatih, setiap secara tidak langsung ikut
komplikasi obstetrik dan neonatal menyumbang penyebab kematian ibu
mendapatkan pelayanan yang adekuat. Umur dianggap penting karena ikut
Persalinan tindakan merupakan menentukan prognosis persalinan,
prosedur kebidanan dimana tindakan karena dapat mengakibatkan kesakitan
aktif diambil oleh penolong untuk (komplikasi) baik pada ibu maupun
menyelesaikan persalinan, apabila janin.
proses persalinan tidak dapat berjalan Umur reproduksi optimal bagi seorang
secara normal . ibu adalah antara 20-35 tahun.
Persalinan tindakan dilakukan untuk Pada umur kurang dari 20 tahun, organ-
membantu proses persalinan yang organ reproduksi belum berfungsi
mengalami penyulit, sehingga dapat dengan sempurna sehingga bila terjadi
mengurangi risiko kematian ibu dan kehamilan dan persalinan akan lebih
bayi yang pada akhirnya dapat mudah mengalami komplikasi.Ibu
menurunkan AKI dan AKB di hamil berumur muda juga memiliki
Indonesia. Menurut WHO (Badan kecenderungan perkembangan
kejiwaannya belum matang sehingga Lombok Barat Periode I Januari sampai
belum siap menjadi ibu dan menerima 30 Juni tahun 2020.
kehamilannya di mana hal ini dapat Penelitian ini menggunakan pendekatan
berakibat terjadinya komplikasi obstetri cross sectional yaitu suatu penelitian
yang dapat meningkatkan angka yang dilakukan sesaat, artinya objek
kematian ibu dan perinatal. Faktor penelitian diamati hanya satu kali dan
risiko untuk persalinan sulit pada ibu tidak ada perlakuan terhadap
yang belum pernah melahirkan pada responden. Populasi dalam penelitian
kelompok umur ibu di bawah 20 tahun ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD
dan pada kelompok umur di atas 35 Patut Patuh Patju Lombok Barat dari
tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari tanggal I Januari sampai 30 Juni tahun
kelompok umur reprodüksi sehat (20- 2020 sejumlah 2.503 pasien. Sampel
35 tahun) atau responden dalam penelitian ini
Menurut data studi pendahuluan yang adalah ibu yang bersalin di RSUD Patut
didapatkan pada taggal 7 Februari Patuh Patju Lombok Barat selama
sampaİ 14 Februari 2020, dari 50 orang kurun waktu dari tanggal I Januari
ibu yang bersalin dengan tindakan sampaİ 30 Juni 2020 yaitu sejjumlah
didapat Umur 620 tim: 15—300/0, 20- 345 orang.Teknik pengambilan sampel
35 thn:20=40%, >35 thn :15-30%), yang digunakan dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil studi pendahuluan adalah teknik Simple random sanıpling.
tersebut maka peneliti tertarik ingin Variabel yang digunakan dalam
melakukan penelitian tentang hubungan penelitian ini adalah:
umur dengan jenis persalinan pada ibu 1. Variabel independen (variabel
yang bersalin di RSUD Patut Patuh bebas) adalah Umur Ibu.
Patju Lombok Barat tahun 2020. 2. Variabel dependen (variabel terikat)
adalah Jenis Persalinan.
3. Kategori Paritas
Distribusi frekuensi responden
berdasarkan Paritas ibu yang
bersalin di RSUD Patut Patuh Patju
Lombok Barat Tahun 2020
(n=345).
Taraf kesalahan yang digunakan Ibu hamil yang telalu muda atau
sebesar 5%, yang berarti taraf kepercayaan terlalu tua biasanya akan banyak
95%. Jika x2 hitung lebih besar dari x2 tabel, mengalami komplikasi dalam persalinan.
maka hipotesis diterima atau dikatakan ada Ukuran umur muda adalah bila ibu
hubungan yang signifikan antara variabel melahirkan pada usia 20 tahun dan tua
yang diteliti. Tetapi jika x2 hitung lebih apabila di atas 35 tahun. Pada umur ibu
kecil atau sama dengan x2 tabel, maka kurang dari 20 tahun rahim , organ - organ
hipotesisi ditolak atau dikatakan tidak ada reproduksi belum berfungsi dengan
hubungan yang signifikan antar variabel sempurna. Akibatnya apabila ibu hamil
yang diteliti. Analisis data dalam penelitian pada umur ini mungkin mengalami
persalinan lama atau macet, karena ukuran
ini menggunakan bantuan komputer
kepala bayi lebih besar sehingga tidak
program SPSS.
dapat melewati panggul. Selain itu,
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai
kekuatan otot — otot perinium dan otot —
nilai x2 hitung sebesar 2,360 dengan
Otot perut belum bekerja secara optimal
signifikasi sebesar 0,307 sedangkan nilai x2 sehingga sering terjadi persalinan lama atau
tabel df=2 sebersar 5,591. Hasil penelitin macet yang memerlukan tindakan seperti
menujukan nilai x2 hitung lebih kecil dari ektraksi vakum dan forseps.
nilai x2 tabel (2,822<5,591) dan nilai p- Mengatakan bahwa ada hubungan
value > maka dapat antara umur ibu dengan tindakan
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan persalinan, dari hasil penelitian ditemukan
antara umur ibu dengan jenis persalinan persalinan dengan ekstraksi vakum
pada ibu yang bersalin di RSUD Patut sebanyak 133 (95,68%) dan forsep
Patuh Patju Lombok Barat tahun 2020. sebanyak 6 (4,31%) Karakteristik ibu yang
bersalin dengan ekstraksi vakum yaitu
PEMBAHASAN umur antara 20 — 35 tahun sedangkan
untuk ibu bersalin dengan forsep memiliki yang bersalin pada umur ibu yang tidak
karakteristik sebagai berikut usia antara 20 berisiko (20-35 tahun) sebagian besar
— 35 tahun8. mengalami persalinan normal sebanyak 95
Menurutll dalam penelitiannya orang (66,4%) dan sebagian kecil
didapat mayoritas ibu bersalin dengan mengalami persalinan tindakan sebanyak
tindakan operasi sectio caesarea sebanyak 48 orang (33,6%).
19 kasus (63,3%), berdasarkan usia 2. Jenis Persalinan pada ibu yang
terbanyak pada usia 20-35 tahun 14 kasus bersalin di RSUD Patut Patuh Patju
(46,7%). Dari hasil beberapa penelitian Lombok Barat tahun tahun 2020
tersebut terlihat bahwa umur ibu Berdasarkan hasil penelitian jenis
mempengaruhi tindakan pada saat persalinan pada ibu yang bersalin di RSUD
persalinan. Patut Patuh Patju Lombok Barat tahun
Seseorang yang menjalani hidup periode 01 Januari sampai 30 Juni tahun
secara normal dapat diasumsuikan bahwa 2020, sebanyak 209 (60,6%) ibu yang
semakin tua, pengalaman juga semakin bersalin secara normal dan 136(39,4%) ibu
banyak, pengetahuannya semakin luas, yang bersalin dengan tindakan persalinan.
keahliannya semakin mendalam dan
kearifannya semakin mantap, Persalinan normal (spontan) adalah
(Notoadmodjo, 2010).Umur berpengaruh proses lahirnya bayi pada letak belakang
terhadap proses reproduksi, hal ini biasanya kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri,
terjadi dikarenakan mereka belum siap tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
secara fisik maupun mental sehingga secara
ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
tidak lamgsung dapat mempengaruhi janin
kurang dari 24 jam. Persalinan normal
yang dikandunggnya( Khasan, 2010).
adalah proses pengeluaran janin yang
Umur ibu <20 tahun dan >35 tahun
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun
minggu), lahir spontan dengan presentasi
atau lebih dari 35 tahun, mempunyai resiko
yang tinggi untuk hamil, karena akan belakang kepala yang berlangsung tidak
membahayakan kesehatan dan keselamatan lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik
ibu hamil maupun janinnya, beresiko bagi ibu maupun janin
mengalami perdarahan dan dapat
menyebabkan ibu mengalami anemia serta Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dapat menyebabkan persalinan tidak yang dilakukan oleh Kusumawati (2006) di
normal atau melalui tindakan persalinan. RS dr. Moewardi tahun 2005 tercatat
Umur ibu dapat dikelompokkan menjadi jumlah seluruh kelahiran sebanyak 1.469,
tiga : a)<20 tahun,b) usia beresiko tinggi20- dimana sebagian besar mengalami
35 tahun, c) usia reproduksi sehat>35 persalinannormal sebanyak 738 (50,2%).
tahun, usia beresiko tinggi (72,7%)6 Sedangkan persalinan dengan komplikasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat yang memerlukan tindakan sebanyak 731
diketahui bahwa dari 345 ibu yang bersalin (49,8%)
mayoritas responden berada pada rentang
umur tidak berisiko yaitu 20-35 tahun Persalinan tindakan adalah persalinan
sebanyak 251(72,8%), sedangkan ibu yang tidak dapat berjalan normal secara
bersalin dengan umur tahun sebanyak spontan atau tidak berjalan sendiri, oleh
46(13,3%) dan umur ibu bersalin >35 tahun karena terdapat indikasi adanya penyulit
sebanyak 48 (13,9%). Hasil penelitiani ini sehingga persalinan dilakukan dengan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan memberikan tindakan menggunakan alat
oleh Ariyanti (2012) dimana 143 orang bantu2
Persalinan adalah proses membuka dan sebanyak 136 (39,4%) responden yang
menipisnya serviks dan janin turun ke bersalin dengan tindakan persalinan.
dalamjalan lahir. Kelahiran adalah proses
di manajanin dan ketuban didorong keluar Penelitian ini juga meneleliti adakah
melalui jalan lahir. hubungan antara umur ibu dengan jenis
perslinan pada ibu yang bersalin, dan dari
Persalinan tindakan adalah persalinan hasil penelitian diketahui bahwa nilai x2
yang tidak dapat berjalan normal secara tabel df=2 sebesar 5,591. Hasil penelitin
spontan atau tidak berjalan sendiri, oleh menujukan nilai x hitung lebih kecil dari
karena terdapat indikasi adanya penyulit nilai x2 tabel (2,360<5,591) dan nilai p-
sehingga persalinan dilakukan dengan value > maka dapat disimpulkan
memberikan tindakan menggunakan alat bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu
bantu .Setiap persalinan mempunyai risiko dengan jenis persalinan pada ibu yang
baik pada ibu maupun janin, berupa bersalin di RSUD Patut Patuh Patju
kesakitan sampai pada risiko kematian Lombok Barat tahun periode 01 Januari
sampai 30 Juni tahun 2020, dan didapatkan
Apabila ibu maupun janin dalam nilai koefisien kontingensi sebesar 0,082.
kondisi yang menyebabkan terjadinya
penyulit persalinan, maka untuk segera Umur ibu adalah usia reproduksi
menyelamatkan keduanya, perlu segera optimal bagi seorang wanita adalah antara
dilakukan persalinan dengan tindakan yaitu umur 20-35, dibawah dan diatas usia
persalinan pervaginam dengan suatu tersebut akan meningkatkan resiko
tindakan alat bantu tertentu, seperti dengan kehamilan maupun persalinan, karena
forsep, ekstraksi vakum, atau tindakan perkembangan organ-organ reproduksinya
perabdominam yaitu seksio sesarea. belum optimal, kematangan emosi dan
Persalinan tindakan pervaginam dengan kejiwaan kurang, serta fungsi fisiologis
forsep atau ekstraksi vakum dilakukan yang belum optimal, sehingga lebih sering
apabila syarat persalinan pervaginam terjadi kompikasi yang tidak diinginkan
dipenuhi dan apabila ada indikasi12 dalam kehamilan. Sebaliknya usia ibu yang
lebih tua telah terjadi.
3. Hubungan antara Umur ibu yang
bersalin dengan Jenis Persalinan pada ibu kemunduran fungsi fisiologis maupun
yang bersalin di RSUD Patut Patuh Patju reproduksi secara umum,sehingga lebih
Lombok Barat tahun tahun 2020 sering terjadi akibat yang merugikan pada
Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan bayi. Menurut Stone (2012) usia ibu yang
urnur ibu dengan jenis persalinan pada ibu semakin tua juga dapat berisiko mengalami
yang bersalin di RSUD Patut Patuh Patju komplikasi penurunan persalinan spontan.
Lombok Barat tahun Tahun 2020 periode
01 Januari sampai 30 Juni dapat diketahui Hasil penelitian diatas sama dengan
dari 345 responden terdapat umur ibu yang penelitian yang dilakukan oleh Yuliana
bersalin <20 tahun sebanyak 46 (13,3%) (2012) dengan judul Hubungan Faktor
responden, umur ibu yang berslin 20-35 Resiko dengan Komplikasi Persalinan pada
tahun sebanyak 251 (72,8%) responden dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Gorontalo
umur ibu yang bersalin >35 tahun sebanyak Utara dengan hasil Ilji Chi Square. Nilai x2
48 (13,9%) responden. Sedangkan untuk —hitung < p-value (3,688<5,702) dan p-
jenis persalinan ibu terdapat 209 (60,6%) value (0,016 sehingga
responden yang bersalin secara normal dan kesimpulannya tidak ada hubungan antara
faktor resiko ibu dengan komplikasi jumlah ibu berusia reproduksi sehat (20-35
persalinan. tahun) (68,3%).
Pada usia dibawah 20 tahun, fungsi
Penelitian ini juga didukung oleh reproduksi seorang wanita belum
Hasil penelitian yang dilakukan oleh berkembang dengan sempurna, sedangkan
Anggrita (2009) dengan judul Hubungan pada usia 35 tahun sudah mengalami
Karakteristik Ibu Melahirkan dengan penurunan (Saifudin,2008). Pada umur <20
Komplikasi Persalinan di Puskesmas tahun pertumbuhan tubuh belum optimal.
Medan Amplas, dengan hasil Pearson Chi Begitupula dengan pertumbuhan organ
Square antara umur ibu dengan komplikasi reproduksi yaitu uterus mengalami
persalinan diperoleh nilai pÈ 0,05 hipoplasia uteri dan mengalami kesempitan
(p=0,371) sehingga dapat disimpulkan panggul (Wahyudi, 2003), perineum yang
bahwa ternyata tidak dijumpai hubungan rapuh biasanya terdapat pada
yang bermakna secara statistik antara umur grandemultipara yang dapat memicu
ibu dengan komplikasi persalinan. terjadinya komplikasi persalinan dan
Penelitian yang dilakukan oleh menyebabkan persalinan harus di akhiri
Setyowati (2010) dengan judul Hubungan dengan tindakan.
Umur Ibu dengan Kejadian Persalinan Faktor penyumbang Iain yang dapat
Sectio Caesarea di RSUD dr. Soetomo mempengaruhi proses persalinan selain
Surabaya, dari hasil penelitian didapatkan faktor paritas dan umur ibu antara Iain
mayoritas ibu yang bersalin terbanyak usia adalah, riwayat obstetri sebelumnya, jarak
20-35 tahun sebesar 56,7%, dan didapatkan kehamilan yang sangat dekat, riwayat
hasil uji statistik dengan nilai OR (1,800) penyakit dan Iain sebagainya.
hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara KESIMPULAN DAN SARAN
umur ibu dengan kejadian persainan section
caesarea. A. Simpulan
Umur beresiko, berdasarkan analisis Berdasarkan Penelitian yang dilakukan
tersebut , merupakan factor predisposisi pada ibu yang bersalin di RSUD Patut
dan bukan merupakan variable utama Patuh Patju Lombok Barat periode 01
faktor resiko terjadinya komplikasi Januari sampai 30 Juni tahun 2020, maka
persalinan. Hal ini tentu bukan data baru kesimpulan dalam penelitian ini adalah
melainkan hanya salah satu hasil sebagai berikut.
penghitungan yang tidak memunculkan l. Tidak ada hubungan umur ibu
kemaknaan faktor resiko dari banyak denganjenis persalinan pada Ibu yang
penelitian tentang faktor umur dengan bersalin,
persalinan tindakan. 2. Mayoritas umur ibu yang bersalin
Hasil penelitian ini mirip dengan yaitu usia reproduksi sehat, yaitu 20-
yang dikemukakan Mutiara dan Yusad 35 tahun sebanyak 251 (72,8%)
(2011). Mereka menemukan bahwa tidak responden.
ada hubungan yang bermakna antara umur 3. Mayoritas jenis persalinan ibu yang
dengan kejadian persalinan tindakan bersalin normal sebanyak 209
(OR=0,64 ; 95% Cl 0,25-1,62). Mereka (60,6%) orang Mayoritas ibu yang
juga mengemukakan bahwa ibu dengan bersalin yaitu pada usia reproduksi
usia reproduksi tidak sehat (>35 tahun) sehat dan dengan jenis persalinan
lebih sedikit (31,7%) dibandingkan dengan normal yaitu sebanyak 153 (44,3%)
responden.
4. Mayoritas paritas ibu yang bersalin Bruner, &sudarth. (2003). Buku Ajar
yaitu primipara sebanyak 175 (50,7%) Keperawatan Medical Bedah.
responden. Jakarta: EGC.
5. Mayoritas pekerjaan ibu yang bersalin
yaitu yang tidak bekerja sebanyak 311
( 90, 1) responden. Imah, 2011. Persalinan Dengan
Tindakan. Diakses dari
SARAN http://createimah.blogspot.com/2011/
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka 06/persalinan-dengan-tindakan.html
saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut: Kusumawati, Y. 2006. Faktor-faktor
. Risiko yang Berpengaruh terhadap
1. Bagi RSUD Patut Patuh Patju Persalinan dengan Tindakan. Tesis,
Lombok Barat Dapat dijadikan salah tidak diterbitkan. Semarang:
satu panduan untuk lebih Universitas Diponegoro.
meningkatkan mutu pelayanan
kepada masyarakat dan agar Lestari, A. ( 2010). Hubungan
masyarakat dapat mengetahui faktor Antara Paritas dengan Kesiapan Ibu
resiko apa saja yang memungkinkan Hamil dalam Menjalani kehamilan
ibu hamil harus menjalani tindakan di RSUD Semarang. KTI.
dalam proses persalinannya. Universitas Respati Yogyaarta.
2. Peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan acuan peneliti Mochtar, R. Sinopsis Obstetri
selanjutnya dan dapat mengatasi Fisiologi dan Obstetri Patologi.
keterbatasan penelitian ini dengan Edisi 2.Penerbit Buku Kedokteran
meneliti kembali faktor Iain yang EGC. Jakarta. 2002
mempengaruhi jenis persalinan pada
ibu bersalin seperti tingkat
pendidikan, status ekonomi,
penolong persalinan dll. Mulyawati, I.; Azam, M.; dan
Ningrum, D.N.A. 2011. Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan
kepada keluarga yang memiliki lansia
yang memiliki hipertensi agar Tindakan Persalinan Melalui
senantiasa memberikan dukungan Operasi Sectio Caesarea. Kemas 7
berbagai hal. (1) (2011) 15-24.
DAFTAR PUSTAKA
Muthmainnah, A. (2011). Hubungan
Annisa, S.A. 2011. Faktor-Faktor Karakteristik Ibu Hamil Dengan
Risiko Persalinan Seksio Sesarea di Persiapan Persalinan di BPS
RSUD Dr. Adjidarmo Lebak Pada Errawati Jogonalan Klaten. KTI.
Bulan Oktober-Desember 2010. Universitas Respati Yogyakarta.
Laporan Penelitian. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Prawiroharjo, S. 2008. Buku Acuan
Hidayatullah. Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiorarjo.