Anda di halaman 1dari 8

Space frame adalah suatu sistem kontruksi rangka ruang dengan menggunakan sistem

sambungan antar batang. Batang-batang tersebut disambungkan menggunakan bola baja atau
ball joint. Sistem sambungan space frame akan membentuk segitiga dengan joint-joint bola baja.
Struktur rangka space frame ini mudah dipasang, dibentuk dan dibongkar kembali. Sehingga
pemasangan struktur ini lebih cepat.

Space frame ini sudah banyak digunakan di Indonesia terutama di kawasan Industri. Beberapa
keuntungan jika menggunakan metode struktur rangka space frame antara lain.

1. Space frame dapat digunakan untuk bentang yang panjang


2. Sistem kontruksi space frame sangat ringan
3. Space frame dapat diterapkan dalam bentuk atap apa pun
4. Umur sistem relatif lebih panjang 50-100 tahun
5. Lebih menarik jika dilihat dari segi estetika
6. Harga lebih efisien dengan bentang panjang

http://www.jasasipil.com/2015/10/pengertian-struktur-rangka-space-frame.html

Beberapa bangunan tampak


mempesona mewah, tinggi menjulang, atau menggunakan material-material super mahal,
mempesona sesaat tapi tidak untuk dikenang. Sebagian kecil bangunan, meskipun tidak megah tak
menjulang tinggi tapi mempunyai karakter kuat. Untuk para mahasiswa arsitektur tentu mempunyai
daftar pendek bangunan-bangunan yang menjadi idola, seperti ABG punya daftar penyanyi idolanya.
Bangunan ini masuk kedalam daftar “idola” saya karena keunikannya dalam penyelesaian masalah
perancangan khususnya di bidang facade engineering. Pada proses perancangan bangunan ini,
secara utuh memberikan referensi bagaimana sebuah konsep facade bangunan dikembangkan dari
dasar teori yang begitu abstrak menjelma menjadi bangunan nyata. Dengan memanfaatkan,
material, metode, bahkan sistem perancangan baru dengan perangkat lunak yang khusus diciptakan
untuk bangunan ini.

Gambar 1 : National Aquatic Center malam hari


Membahas mengenai proses perancangan Water Cube, gagasan tradisional  mengenai dinding, atap,
kolom, bidang bukaan menjadi tidak relevan, tim perancangan di paksa memasuki wilayah baru
dalam bidang konstruksi dan menemukan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk masa depan dunia
arsitektur dan konstruksi. Tidak heran bila pada akhirnya proyek ini banyak menghasilkan
penghargaan kelas dunia.

Sepintas sejarahnya
Nama resmi bangunan ini adalah Beijing National aquatic Center yang disiapkan untuk Olympiade
musim panas 2008.Mempunyai nick name "Water Cube"  bangunan ini merupakan hasil pemenang
sayembara arsitektur dari 10 proposal lomba yang masuk diminangkan oleh arsitek PWT
architects (Sebuah biro arsitek yang berpusat di Audtralia) dan ARUP Engineering group dan CSCEC
(China State Construction Engineering Corporation)CCDI (China Construction Design International ).
Gagasan dasar dari bangunan ini mempunyai simbolisasi yang kuat menggali dasar arsitektur Cina.

Asal muasal nama “Water Cube” berawal dari tahap awal sayembara arsitektural ini disusun konsep
perancangannya. Ketika team perancangan arsitektural melakukan perhitungan mengenai luasan,
untuk memenuhi kelengkapan fasilitas gedung ini, seluruh luas lahan harus dimanfaatkan. Di lain sisi
bersebelahan dengan gedung tersebut akan berdiri juga gedung fasilitas Olympiade lain yang
spektakuler, yang di rancang oleh Herzog dan Meuron dari Arup dengan desain curva dan berwarna
merah yang lebih terkenal dengan nama “Bird’s nest”. Dan saat itu team desain secara gamblang
dan disepakati bahwa aquatic center ini akan berbentuk kotak dan berwarna biru, maka istilah
Water Cube” lahir.

Team yang terlibat

Konsorsium perancangan gedung ini dipimpin oleh China State Construction and Engineering
Corporation, yang merupakan perusahaan konstruksi milik pemerintah Cina. Mempunyai reputasi
Internasional dan masuk dalam daftar perusahaan Fortune 500.

PTW Architects dari Australia berparter dengan perusahaan lokal China State Construction
International Shenzhen Design Consulting Co., Ltd. Mengembangkan konsep desain arsitektural.
PTW Architects merupakan biro arsitektur dengan reputasi Internasional dengan banyak portofolio
desain yang mendapat penghargaan internasional.

Dari segi Engineering, Ove Arup Engineering dari Australia berkonrtribusi dalam memecahkan
masalah-masalah engineering yang kompleks dalam penyelesaian desain dan konstruksi, kantor
Engineering ini mempunyai segudang reputasi Internasional yang dapat dibanggakan.

Dalam pelaksanaannya proyek ini dikelola oleh Three Gorges Corporation yang bertangung jawab
terhadap managemen proyek pembangunan fasilitas olympiade ini.

Sebagai pemilik gedung adalah Beijing State-Owned Assets Management Co.(BJSAM) Yang mewakili
Pemerintah Cina. BJSAM bertindak sebagai pemilik yang selanjutnya akan mengelola dan
mengoperasikan gedung ini ketika telah selesai dibangun. Proses pembangunannya sendiri
memakan waktu tiga tahun dimulai tahun 2003 dan diselesaikan tahun 2006, dengan total investasi
sebesar 100 Juta US dolar. Setelah selesai pembangunan gedung dan fasilitas ini perlu mendapat
pengesahan dari IOC dan FINA.

 Konsep rancangan

Gedung ini terletak di kompleks Beijing Olympic Green, secara axial membentuk poros dengan
National Stadium di bagian utara kota Beijing yang merupakan pusat poros, perletakan lokasi gedung
ini memperkuat poros historis dari kota Beijing. Total luas area 62.950 M2 total luas lantai 65.000 –
80.000 m2 dengan area bawah tanah mencapai 15.000 m2.

Penggalian bentuk bentuk simbolis arsitektur Cina kuno muncul seiring gagasan tim untuk
menghadirkan konsep gelembung sabun sebagai pendekatan bentuk dasar melambangkan air.
Secara kontekstual kotak merupakan simbol unsur bumi saling melengkapi dengan bangunan
stadion “Bird Nest” diseberangnya yang berbentuk dasar lingkaran yang merupakan simbol surga.

Gambar 2 : Tapak "Water Cube" bersebelahan dengan "Bird Nest".

Keunikan penyelesaian facade

Konsep struktural

Dalam proses perancangannya team dari PTW Architect menjelaskan bahwa mereka memulai
dengan sebuah skema tentang apa yang akan dicapai melalui proses perancangan ini, hal ini akan
memberikan arahan yang jelas terhadap sub-sub engineering lain yang terlibat. Dari proses ini
mengasilkan rumusan bahwa sistem struktur yang akan mengakomodasi tuntutan bangunan ini
adalah sebuah rumah kaca dengan efek cahaya natural menyebar, dan sebuah struktur besi space
frame yang terisolasi dari eksterior dan interior kolam renang yang sifatnya sangat korosif. Dalam
tahap ini material baru ETFE menjadi pilihan, selain sifatnya yang mampu menghemat material dan
tidak memerlukan sub struktur untuk mendukungnya, bahkan mempunyai performa penghematan
energi yang lebih baik dibandingkan kaca tunggal.
Tahap berikutnya memunculkan pertanyaan mendasar yang sangat penting, Bagaimana bentuk
struktur danbagaimana pola kulitbangunan yang akan membungkusnya? Seluruh tim perancangan
sepakat untuk menampilkan pembungkus bangunan dengan sebuah pola menerus baik untuk
dinding dan atap. Tim perancangan sangat sadar bahwa untuk memenangkan kompetisi arsitektur
ini memerlukan sebuah pendekatan yang unik dan diluar kosakata arsitektur yang telah umum.
Tahap eksplorasi awal memunculkan pertanyaan penting : apakah tipologi bentuk yang mampu
menutup bidang tiga dimensi selain bentuk umum prosaic triangular spaceframe yang telah umum
di aplikasikan pada gedung-gedung.

Pencarian berbagai kemungkinan mengantarkan tim pada pendekatan geometri gelembung sabun
yang memungkinkan mereka untuk menampilkan bentuk 3 demensi yang kelihatanya organik dan
acak sementara disisi lain mempunyai keteraturan yang diperlukan untuk proses konstruksi dan
produksi material secara efisien. Meskipun kelihatan begitu acak dan organik dari 4.000 gelembung
material ETFE seluruh pola ini hanya terdiri dari 7 tipe berbeda untuk pola atap dan 15 tipe berbeda
untuk dinding.

Gambar 3 : Bentuk geometri gelembung sabun yang menjadi ilham

Gambar 4 : Dasar bentuk struktur gelembung Weaire Phelan.


Gambar 5 : Konsep desain menggunakan pendekatan gelembung Weaire Phelan

Gambar 6 : Model yang dibuat untuk kompetisi

Gambar 7 : Sketsa studi “Water Cube” berperan sebagai greenhouse, menunjukkan rongga dengan
sistem ventilasi.

Material ETFE

Penggunaan material ini merupakan sebuah experimen, karena penggunaan material baru ini
menimbulkan isu-isu baru penting, yang membuat tim engineering perlu menyiapkan sejumlh tes
dan percobaan untuk memastikan bahwa material ini akan cukup aman dan mampu bertahan dalam
jangka lama. Sebuah kecemasan adalah bagaimana material ini akan berperilaku dalam menghadapi
api.

ETFE atau Ethylen Tetrafluoro-Ethylene merupakan material yang kuat, plastis dan tahan lama,
masih sejenis dengan material PTFE (Teflon). Bersifat meneruskan sinar UV dan membersihkan diri
sendiri ketika diguyur hujan, seperti sifat teflon. Masing masing lempengan bantal ETFE tersebut
dipompa sehingga tekanan internal udara didalamnya membuat plastik setebal 0.2 milimeter ini
menjadi sebuah panel berbentuk gelembung yang mampu membentang sangat lebar, salah satu
panel terbesar berjarak 9 meter.

Gambar 8 : Konsep detil facade

Gambar 9 : Cladding saat proses konstruksi.

Meskipun ETFE merupakan material baru yang sangat mengagumkan, tetapi sifatnya yang bisa
terbakar, dan tidak tahan api menghadapi kendala ketika material inovatif ini akan digunakan dan
berhadapan dengan peraturan lokal Cina. ARUP memcahkan masalah material ini dalam menghadapi
kebakaran dengan membuat simulasi potensi skenario kebakaran dan konsekwensiya terhadap
keselamatan. Salah satu sifat ETFE yang menguntungkan ketika berhadapan dengan api, material ini
akan mengkerut menjauhi api, sehingga akan memberikan efek “self-Venting” dan memberikan jalan
asap untuk keluar dari gedung.

Facade Engineering yang melaksanakan tugasnya

Mempelajari proses perancangan gedung ini dengan tim kelas internasional, memberikan sebuah
pelajaran bahwa perencanaan gedung dalam hal ini facade bangunan merupakan hasil pemecahan
masalah fungsi, estetika, keselamatan dan faktor-faktor perancangan yang sangat kompleks. Ketika
sebuah gagasan dikembangkan ke arah dimana konsep-konsep, teori-teori, dan material-material
baru di terapkan, disinilah proses rekayasa teknik (engineering) melaksanakan fungsi sebenarnya
untuk menciptakan inovasi, dan menerapkan konsep-konsep dan teori-teori ilmiah kedalam aplikasi
nyata.

Untuk kita diskusikan bersama apakah anda sebagai arsitek, engineer, konsultan, dan praktisi dunia
konstruksi lainnya, mempunyai pengalaman dalam melaksanakan proyek dimana memaksa anda
untuk memasuki wilayah tanpa peta, metode baru, material baru atau konsep baru yang belum
pernah diterapkan, atau anda masih sibuk dengan pesanan yang melimpah dengan target waktu
yang sangat ketat, sehingga anda “terpaksa” menggunakan “template” untuk perancangan anda,
dan lebih parah lagi menggunakan metode perancangan “copy-paste”?

Sumber :

Beijing National Aquatics Center : http://en.wikipedia.org/wiki/Beijing_National_Aquatics_Center

Engineering the water cube: http://architectureau.com/articles/practice-23/

Water Cube by Chris-Bosse :http://www.dezeen.com/2008/02/06/watercube-by-chris-bosse/

The Water Cube in Beijing, China : http://architecture.about.com/od/greatbuildings/ig/Stadium-


and-Arena-Pictures/Water-Cube.htm

ETFE FOIL: A GUIDE TO DESIGN http://www.architen.com/technical/articles/etfe-foil-a-guide-to-


design

Video : National.Geographic, Megastructures.China.Beijing.Water.Cube.:


http://www.youtube.com/watch?v=yTOcDv4J_c0

Anda mungkin juga menyukai