Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Jenis, dan Prosedur Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian kualitatif,


karena memenuhi ciri-ciri pendekatan penelitian kualitatif. Menurut
Bogdan dan Biklen serta Lincoln dan Guba dalam Moleong, ada
beberapa ciri penilitian kualitatif, yaitu:

1. Latar alamiah
2. Manusia sebagai alat (instrument)
3. Metode kualitatif
4. Analisa data secara induktif
5. Teori dari dasar (grounded theory)
6. Deskriptif
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Adanya "Batas" yang ditentukan oleh "Fokus
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10. Desain yang bersifat sementara
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang pada


prinsipnya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pemahan
konsep matematika siswa kelas IX-1 SMP Negeri 71 Jakarta pada
pembelajaran matematika melalui strategi pembelajaran REACT.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli


psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946.
Penelitian Tindakan Kelas suatu kegiatan ilmiah yang terdiri dari kata
penelitian, tindakan dan kelas yaitu:

1. Penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek,


menggunakan aturan metodologi untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal
vang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Kelas merupakan sekelompok peserta didik yang sama dan
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian,


(2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan terscbut diberikan oleh guru
atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. PTK bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta
membantu memperdayakan guru dalam memecahkan masalah
pembelajaran di sekolah.

Menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan


Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan melakukan
tindakan-tindakan dalam pembelajaran untuk memperbaiki mutu
pelajaran sebelumnya.

Refleksi pada siklus tersebut merupakan evaluasi terhadap tindakan


yang dilakukan dalam siklus tersebut dan menjadi dasar untuk
perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya.

B. Kahadiran Peneliti dan Lokasi Penelitian

1. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dituntut selama proses penelitian berlangsung karena


pengumpulan data selama penclitian dilakukan dalam situasi yang
sesungguhnya. Guru bertindak sebagai pengajar sekaligus pelaksana
kegiatan yang disiapkan bersama oleh participant observer. Pengamat
juga dilibatkan membantu peneliti dalam proses pengamatan kelas
penelitian, sekaligus menjadi sumber data guna menguji keabsahan
data.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 71 Jakarta yang berada di


Jalan Rawasari Timur No.12 Jakarta Pusat dan dilakukan kepada siswa
kelas IX-1 SMP Negeri 71 Jakarta dengan jumlah siswa 32 orang.
Pemilihan kelas tersebut, didasarkan olch pertimbangan bahwa di kelas
tersebut kemampuan pemahaman konsep matematika masih perlu
ditingkatkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun
ajaran 2015/2016.

C. Jenis dan sumber data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuantitatif
a. Hasil tes awal kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa setiap
b. Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa
c. akhir siklus
2. Kualitatif
a. Data hasil pengamatan yang berisi situasi pembelajaran di
setiap siklus
b. Data hasil wawancara pada akhir siklus untuk mengetahui
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
menggunakan strategi pembelajaran REACT
c. Dokumen atau foto untuk melengkapi kejadian-kejadian
penting yang terjadi di dalam kelas.
Sumber data pada penelitian ini adalah selurah siswa kelss IX-1 yang
disiar oleh gura pendamping. Subyek penelitian ini adalah enam
orang siswa kelas IX-1 yang disjar oleh guru pendamping.
Pengambilan enam siswa karena keterbatasan peneliti dalam
melakukan pengamatan dan mengumpulkan data atas informasi yang
diperlukan selama penelitian. Enam siswa tersebut terdiri dari 2
orang dari kelompok atas, 2 onsng dari kelompok menengah, dan 2
orang dari kelompok buwah berdasarkan hasil tes awal dan diskusi
dengsn guru.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-


hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dalam pembelajaran
menggunakan strategi REACT (Relating Eperiencine An Cooperating
Transierring).

2. Format Lembar Pedoman Observasi

Lembar format pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dengan


strategi pembelajaran REACT ini untuk mencatat aktifitas siswa dan
guru selama pelaksanaan pembelajaran.

3. Lembar tes setiap akhir siklus

Lembar tes digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa


terhadap materi yang dipelajari, dan kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa. Tes ini berbentuk soal essay dengan durasi
pengerjaan selama 60 menit. Tes yang digunakan adalah tes pada setiap
akhir siklus dan dikerjakan oleh siswa secara individu.

4. Peneliti dan dua orang observer.

5. Alat dokumentasi berupa camera digital.


E.Desain Penelitian

Penelitian ini diawali dengan dilakukannya penelitian pra-penelitian


atau penelitian pendahuluan dan dilanjutkan dengan melakukan
tindakan yang berupa siklus. Tahap-tahap dalam setiap siklus terdiri
dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, analisis data, dan
refleksi. Terdapat tiga siklus dalam penelitian tidakan kelas ini, analisis
dan refleksi yang dilakukan di siklus I akan dijadikan bahan evaluasi
untuk melakukan tindakan pada siklus II, dan, analisis dan refleksi yang
dilakukan di siklus II akan dijadikan bahan evaluasi untuk melakukan
tindakan pada siklus III. Harapannya setelah melakukan kegiatan
penelitian ini kemampuan pemahaman konsep matematikanya
meningkat.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data


yang berkaitan dengan siswa dan proses belajar mengajar dikelas
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dokumentasi, dan tes hasil belajar

1. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, metode wawancara dilakukan untuk mengetahui


tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan strategi pembelajaran REACT

3. Dokumentasi
Data yang dihasilkan berupa rekaman kejadian di kelas penelitian yang
dianggap penting atau menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas
belajar berlangsung.

4. Tes hasil belajar

Tes yang digunakan adalah tes pada setiap akhir siklus dan dikerjakan
oleh siswa secara individu.

G. Validitas Data

Data yang terkumpul berupa data hasil pengamatan selama


pembelajaran berlansung menggunakan strategi REACT dan data hasil
wawancara yang berasal dari peneliti dan dua observer lain divalidasi
untuk meyakinkan diri bahwa data yang diperoleh selama penelitian
adalah benar dan valid. Metode validasi data kualitatif yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik triangulasi.

H. Teknik Analisis Data

Analisis pada penelitian ini dilakukan selama penelitian berlangsung.


Proses analisis data dimulai dengan mendata seluruh data yang ada dari
berbagai sumber, baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif.
Setelah itu diadakan reduksi data, menyusunnya dalam satuan-satuan,
mengkategorikan data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan
aktivitas-aktivitas guru dan siswa diubah menjadi kalimat yang
bermakna dan ilmiah.

I. Tahap-tahap penelitian

Tahap penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus-siklus


dengan setiap siklus tindakan meliputi perencanaan tindakan
(Planning), pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observation),
analisis dan refleksi (Refiecting). Secara rinci langkah-langkah dalam
setiap siklus digambarkan sebagai berilkut:
1. Penelitian Pendahuluan

a. Pengamatan keadaan kelas

b. Wawancara

c.Pemberian Tes awal

d. Sosialisasi pembelajaran dengan strategi pembelajaran REACT

2. Kegiatan Penelitian

Siklus I

1. Perancaan Tindakan (Planning)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan tindakan adalah:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui


strategi pembelajaran REACT dengan pertimbangan dari guru yang
bersangkutan.

b. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai


keterlaksanaan pembelajaran dengan Strategi pembelajaran REACT
(Relating, Experiencing, Applying Cooperating, Transferring), serta
pedoman wawancara.

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan.

d. Mempersiapkan soal applying dan transferring serta soal tes yang


akan diberikan pada siswa setiap akhir siklus I

e. Siklus I direncanakan berlangsung selama dua pertemuan (4 x 40


menit).

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 dan 16


Oktober 2015, yang terdiri dari proses Relating, Experiencing
Applying. Cooperating, Transferring, wawancara, dan tes akhir siklus I.
Proses kegiatan belajar mengajar akan merapkan strategi REACT
(Relating Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) dari
mulai kegiatan sampai akhir kegiatan.

3. Analisis dan Refleksi (Reflekting)

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan untuk memperoleh


perbaikan dan mengontrol jalannya penelitian agar berjalan sesuai
dengan tujuan penelitian. Hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis,
kemudian participant observer dan guru merefleksi siklus I untuk dapat
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya

Siklus II

1. Perancaan Tindakan (Planning)

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I yaitu: Guru


harus disiplin dengan waktu dan tidak berlama-lama hanya dengan satu
kegiatan

b. Kegiatan pada tahap Experiencing lebih dipersingkat

c. Pada pengerjaan LAS, guru tidak perlu memandu pengerjaan LAS


peraktifitas, agar waktu lebih efisien. Guru dan participant observer
perlu memantau dan mendalami apa yang diduskusikan kelompok agar
diskusi tidak keluar topik

e. Guru dan participant observer perlu lebih ketat menjaga pelaksanaan

tes siklus akhir agar tidak ada siswa yang mencontek

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 dan 23


Oktober 2015, yang terdiri dari proses Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring, wawancara, dan tes akhir siklus
II. Proses kegiatan belajar mengajar akan merapkan strategi REACT
dari mulai kegiatan sampai akhir kegiatan. Penjelasan materi dilakukan
oleh guru, materi yang akan di jelaskan meliputi jaring-jaring tabung,
luas permukaan tabung dan volume tabung yang akan di lanjutkan
dengan diskusi kelompok. Proses presentasi kelompok dan membuat
kesimpulan guru akan menunjuk siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya. Kegiatan wawancara dilakukan setelah proses
pembelajaran selesai. 3. Analisis dan Refleksi (Reflekting)

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan untuk memperoleh


perbaikan dan mengontrol jalannya penelitian agar berjalan sesuai
dengan tujuan penelitian. Hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis,

Siklus III

1. Perancaan Tindakan (Planning)

Siklus III dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus II yaitu:

a. Pada saat diskusi kelompok guru jangan langsung memberikan


jawaban kepada kelompok yang bertanya melainkan memberikan
pancingan-pancingan sehingga mereka dapat berkembang kemampuan
konsep matematikanya.

b. Kegiatan pada saat Transferring untuk proses tanya jawab lebih


diperbanyak agar siswa yang masih belum paham mendapat
kesempatan bertanya sehingga menjadi lebih paham dan mengerti.

c. Guru lebih memperhatikan kelompok yang tidak ada subjek


penelitiannya karena seringkali membuat keributan dan mengganguu
proses belajar mengajar

d. Guru memberikan kelompok lain yang ingin mempresentasika hasil


BAB IV

PAPARAN DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data
Tahap prasiklus pada rangkaian penelitian dilakukan pada tanggal 12 Oktober
2015. Pada kegiatan prasiklus dilakukan observasi kegiatan belajar mengajar,
pembentukan kelompok diskusi bersama guru, menentukan subjek penelitian,
dan sosialisasi pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran REACT
(Relating. Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring). Kegiatan
prasiklus yang telah dilakukan didapatkan paparan mengenai kondisi atau
situasi kelas, diperoleh bahwa sebagian siswa tidak bersemangat mengikuti
kegiatan belajar, siswa juga belum terbiasa belajar dengan berdiskusi,
sehingga banyak siswa dengan kemampuan tinggi hanya mengerjakan sendiri
dan siswa yang berkemampuan rendah hanya menyalin jawaban siswa lain
kelompok, kemauan siswa untuk bertanya kepada guru masih kurang, guru
masih terlalu mendominasi kelas, guru tidak memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang memicu siswa untuk berpikir, namun guru langsung
memberikan jawaban kepada siswa. Hasil tes awal kemampuan pemahaman
konsep matematika dan hasil belajar siswa sebelum kegiatan prasiklus yang
dilakukan oleh guru menjadi acuan untuk melakukan pembentukan kelompok
siswa. Selain itu kehadiran siswa juga menjadi pertimbangan untuk
menentukan subjek penelitian. Berdasarkan diskusi dengan guru dan dilihat
dari kehadiran, siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 2
kelompok subjekdan siswa mengerjakan LAS. Setelah seluruh kelompok
mengerjakan LAS, guru menyuruh salah satu siswa mempresentasikan hasil
diskusinya. Beberapa siswa ada yang mendengarkan dan mencatat, namun
ada siswa yang tidak memperhatikan.Tahap ini guru hanya menjelaskan
materi tanpa ada interaksi dengan siswa. Siswa hanya diberikan waktu 5
menit untuk berdiskusi, setelah itu guru menunjuk kelompok secara acak
untuk menjelaskan jawabannya. Banyak siswa yang tidak mendengarkan
penjelasan kelompok yang ditunjuk untuk menjelaskan jawabannya.
Namun guru tidak menegur siswa yang membuat keributan sehingga kelas
menjadi gaduh. Pada saat guru akan memberikan soal berikutnya pada
tahap transferring, bel berbunyi sehingga jam pelajaran selesai. Guru
menutup pembelajaran dengan salam.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kegiatan prasikus, terlihat
bahwa guru masih terlalu mendominasi kelas, guru tidak memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang memicu siswa untuk berpikir, namun guru
langsung memberikan jawaban kepada siswa. Saat diskusi, guru hanya
fokus pada beberapa kelompok sehingga kelompok yang lain tidak
melaksanakan penelitian. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang mana
didalamnya terdiri atas siswa yang berkemampuan akademik tinggi, siswa
berkemampuan akademik sedang dan siswa berkemampuan akademik
rendah. Dari hasil diskusi dengan guru dipilih 6 siswa sebagai subjek
penelitian yang diambil dari 2 siswa yang kemampuan tinggi, 2 siswa
berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah, yaitu sebagai
berikut:
a. SP1 adalah siswa berkemampuan akademik tinggi, aktif bertanya dan
sering membantu teman yang kesulitan, selalu mengikuti pembelajaran
dengan baik
b. SP2 adalah siswa berkemampuan akademik sedang, aktif bertanya
danmengikuti pembelajaran dengan baik
c. SP3 adalah siswa yang berkemampuan akademik rendah, pendiam dan
mengikuti pembelajaran dengan baik
d. SP4 adalah siswa berkemampuan akademik tinggi, aktif bertanya dan
sering membantu teman yang kesulitan, selalu mengikuti pembelajaran
dengan baik
e. SP5 adalah siswa berkemampuan akademik sedang, pendiam dan
mengikuti pembelajaran dengan baik
f. SP6 adalah siswa yang berkemampuan akademik rendah, sedikit
bermalas-malasan dan suka bercanda.
Pada tahap relating guru sudah menjalankan perannya untuk
mengingatkan siswa tentang materi yang telah di ajarkan dan materi
prasarat untuk materi yang akan diajarkan. Dimana nantinya siswa dapat
dengan mudah memahami materi yang akan diajarkan dan meningkatkan
pemahaman konsepnya. Relating dilakukan ketika akan memulai
pelajaran. Banyak siswa yang lupa materi yang telah diajarkan sehingga
dengan adanya relating ini sangat membantu siswa mengingat pelajaran
yang telah mereka pelajari..
Pada tahap Cooperating sudah cukup baik karena guru dan
Participant observer sudah membagi siswa dalam beberapa kelompok yang
beranggotakan 4 siswa tiap kelompok. Pembagian kelompok ini
berdasarkan tes observasi awal yang dilakukan oleh Participant observer
sehingga pembentukan kelompok beranggotakan siswa yang
berkemampuan merata untuk setiap kelompok. Kelompok satu yang
terdapat SP1, SP2 dan SP3
Pada akhir pembelajaran guru meminta salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil jawaban diskusinya dan guru mengkonfirmas
jawaban siswa. Akan tetapi pada penutupan guru tidak menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilakukan sehingga pembelajaran dirasa kurang
maksimal, siswa yang cenderung tidak fokus dalam pembelajaran lupa
tentang apa yang sudah di ajarkan.
Aktivitas utama pembelajaran melalui strategi pembelajaran
REACT adalah pembelajaran kontekstual dimana siswa berperan aktif
dalam pembelajaran kelompok yang terdiri dari lima langkah yaitu
mengaitkan (Relating), mengalami (Experiencing), menerapakan
(Applying), kelompok (Cooperating), mentransfer (Transfering).
Berdasarkan analisis dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru
bersama participant observer dan observer terhadap subjek penelitian di
dalam kelompok dan hasil wawancara, peneliti menemukan beberapa hal
yang cukup menarik.
Pada tahap relating siklus II guru sudah menjalankan perannya
untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah di ajarkan dan materi
prasarat untuk materi yang akan diajarkan yaitu mengulas materi lingkaran
dan keraucut.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Strategi pembelajaran REACT dapat meningkatkan kemampuan


pemahaman konsep matematika siswa. Kegiatan penelitian yang telah
dilakukan, didapat hasil bahwa strategi pembelajaran REACT dapat
meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada saat
pembelajaran matematika dengan penerapan strategi REACT yang
terdiri dari relating, experiencing applying cooperating dan transferring.
Pembelajaran yang dilakukan dikelas memiliki tujuan yang berarti
untuk guru dan siswa. Salah satu tujuan dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan adalah membuat siswa memahami materi pembelajaran
matematika, pemahaman konsep matematika merupakan hasil belajar
pada tahap dasar, sehingga sengat penting bagi siswa untuk memahami
terlebh dahulu hingga dapat naik pada hasil belajar yang yang lebih
tinggi dari memahami.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas mengenai
upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa melalui penerapan strategi pembelajaran REACT pada pokok
bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas IX-1 SMP Negeri 71
Jakarta dilakukan dengan tahapan yaitu relating, experiencing, applying
dan transferring dimana semua tahapan tersebut dilakukan secara
berkelompok atau cooperating. Semua subjek penelitian dan 75 %
siswa mengalami peningkatan yang baik sedangkan 25 % siswa juga
mengalami peningkatan namun belum cukup baik. Secara tidak
langsung didapat kesimpulan respon positif yang muncul dan hasil
penerapan strategi pembelajaran REACT pada pembelajaran
matematika dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matermatika siswa yang ditunjukan oleh hasil tes kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa kelas IX-1SMP Negeri 71
Jakarta.

Rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika


siswa kelas IX-1 SMP Negeri 71 Jakarta mengalami pada Siklus 1
adalah 50, yaitu pada kategori rendah, pada siklus II meningkat menjadi
58, yaitu pada kategori sedang. Sedangkan pada siklus III meningkat
menjadi 75, yaitu pada kategori tinggi. Peningkatan hasil belajar
matematika siswa juga diakui oleh guru. Guru mengungkapkan bahwa
hasil belajar matematika siswa meningkat setelah menggunakan strategi
pembelajaran REACT dan saran dari beberapa siswa serta guru strategi
pembelajaran REACT dapat digunakan pada pembelajaran matematika
selanjutnya. Hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru
matematika sebagai berikut,

Peneliti:" Menurut apak apakah Strategi pembelajaran REACT cocok?”

Anda mungkin juga menyukai