EMBANKMENT (LESSON 5)
PENGANTAR MODEL GEOTEKNIK
2. Memasukan data di General setting untuk sub menu Project dan Dimensions.
Title = Lesson 5
Comment = Construction Of A Road Embankment
Model = Plane Strain
Elements = 15 - Node
Geometry dimensions = Right → 40 m
= Top → 10 m
Lalu klik tombol OK.
3. Gunakan tombol Geometry line untuk menggambar model geometri proyek timbunan
untuk jalan. Model geometri mempunyai lebar total 40 m, dimulai dari titik tengah
timbunan. Deformasi dari lapisan pasir diamsusikan tidak terjadi. Geometri penuh dapat
dilihat pada gambar dibawah.
4. Lalu klik tombol Standard fixities untuk menentukan kondisi batas.
5. Memodelkan tanah dasar di menu Material Sets. Kondisi tanah terdiri dari 3 buah lapisan
berbeda yaitu, Lempung (Clay), Gambut (Peat), dan Pasir (Sand). Lalu klik Global (dan
akan menjadi Hide Global setelah di klik) untuk langsung menginput data ketiga tanah
tersebut dan seret data yang sesuai dari tree view basis data global ke basis data proyek lalu
lepaskan. Lalu klik Ok.
6. Seret tiga buah material tanah dasar Lempung (Clay), Gambut (Peat), dan Pasir (Sand) ke
model geometri proyek galian seperti dibawah ini. Lalu klik Ok.
7. Klik Mesh (jaring elemen hingga sederhana), mengubah Global coarseness (kekasaran
global) ke Element distribution : Medium dan klik Ok.
8. Penyusunan jaring elemen hingga dengan mengklik tombol Generate mesh, lalu Update.
Generate mesh
9. Klik tombol kondisi awal (Initial conditions) dan masukkan nilai berat isi air (𝛾 water) =
10 N/m3, lalu klik tombol Ok.
10. Membuka kunci pada tombol Initial pore pressures – Initial stresses and geometry
configuration yang berwarna hijau tua.
11. Masukkan garis freatik global horizontal dengan klik tombol Phreatic level dan melalui
titik (0.0; 6.0) dan (40.0; 6.0)
Phreatic level
12. Klik tombol Closed consolidation boundary (garis berwarna kuning) pada toolbar.
Gerakkan kursor pada batas kiri geometri (0.0; 10.0) ke (0.0; 0.0) dan pada batas kanan
geometri (40.0; 6.0) ke (40.0; 0.0).
13. Melakukan perhitungan tekanan air pori berdasarkan garis freatik dengan mengklik tombol
Generate water pressures, pilih Phreatic level, lalu klik tombol Ok.
16. Menghitung tekanan awal dengan mengklik tombol Generate initial stresses. Perhitungan
dengan modus K0-procedure digunakan ∑M-weight = 1, lalu klik tombol Ok. Masuk dalam
tampilan Plaxis Output - (View initial soil stresses), lalu klik Update.
19. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 1>). Ubah Time interval menjadi 5
hari (5 days), lalu klik tombol Define.
20. Aktifkan material Pasir (Sand) lapisan kedua dari timbunan dalam jendela Konfigurasi
geometri dan klik Update.
21. Perhitungan tahap kedua yaitu perhitungan kondisi tegangan awal/ Beban Gravitasi, klik
<Phase 2> dan ubah menjadi Consolidation 200day. Tipe perhitungan digunakan dalam
perhitungan konsolidasi (Consolidation analysis) pada sub menu General.
22. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 2>). Ubah Time interval menjadi
200 hari (200 days).
23. Perhitungan tahap kedua yaitu perhitungan kondisi tegangan awal/ Beban Gravitasi, klik
<Phase 3> dan ubah menjadi Embankment more 2m 5day. Tipe perhitungan digunakan
dalam perhitungan konsolidasi (Consolidation analysis) pada sub menu General.
24. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 3>). Ubah Time interval menjadi 5
hari (5 days), lalu klik tombol Define.
25. Aktifkan material Pasir (Sand) lapisan pertama dari timbunan dalam jendela Konfigurasi
geometri dan klik Update.
26. Perhitungan tahap kedua yaitu perhitungan kondisi tegangan awal/ Beban Gravitasi, klik
<Phase 4> dan ubah menjadi Consolidation till p=1. Tipe perhitungan digunakan dalam
perhitungan konsolidasi (Consolidation analysis) pada sub menu General.
27. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 4>). Ubah Loading input menjadi
Minimum pore pressure dengan nilai 1 kN/m2.
28. Perhitungan tahap kedua yaitu perhitungan kondisi tegangan awal/ Beban Gravitasi, klik
<Phase 5> dan ubah menjadi Phi –c 2m. Ubah fase mulai (Start from phase) ke <Phase
1>; Embankment 2m 5day. Tipe perhitungan digunakan dalam Phi/c reduction pada sub
menu General.
2m
2m
29. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 5>). Pilih poin Reset displacements
to zero.
2m
30. Perhitungan tahap kedua yaitu perhitungan kondisi tegangan awal/ Beban Gravitasi, klik
<Phase 6> dan ubah menjadi Phi –c 4m. Ubah fase mulai (Start from phase) ke <Phase
3>; Embankment more 2m 5day. Tipe perhitungan digunakan dalam Phi/c reduction pada
sub menu General.
2m
31. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 6>). Pilih poin Reset displacements
to zero.
2m
32. Perhitungan tahap kedua yaitu perhitungan kondisi tegangan awal/ Beban Gravitasi, klik
<Phase 7> dan ubah menjadi Phi –c consolidation. Ubah fase mulai (Start from phase) ke
<Phase 4>; Consolidation till p=1. Tipe perhitungan digunakan dalam Phi/c reduction
pada sub menu General.
33. Klik sub menu Parameters (masih sama pada <Phase 6>). Pilih poin Reset displacements
to zero dan Ignore undrained behavior.
34. Setelah seluruh tahap perhitungan telah didefinisikan, klik Select points for curves karena
beberapa titik untuk kurva beban perpindahan harus dipilih terlebih dahulu. Untuk titik A
pada kaki timbunan dan titik B akan digunakan untuk menggambarkan proses terbentuknya
(berkurangnya) tekanan air pori berlebih (di tengah lapisan tanah lunak dan di batas kiri
geometri). Lalu klik Update.
35. Output
38. Kontur tekanan air pori berlebih setelah proses konsolidasi hingga Pberlebih (Pberlebih) < 1.0
kN/m2.
-----SELESAI-----