Anda di halaman 1dari 1

Lesson 12

English text onesia text Notes


Michelle Michelle

As-salaamu-alaikum, Assalaamu’alaikum,
I come from a Jewish family in New York. Saya berasal dari keluarga Yahudi di New York. Ibu Jewish: Yahudi
My mother was from S.A. but also Jewish. dari S.A tetapi juga orang Yahudi. Dia tidak pernah
She never was comfortable with anyone merasa nyaman dengan siapa pun yang mengetahui
knowing that. When my father died, she h al itu. Ketika ayah saya meninggal, dia saya
remarried a Catholic and became one berasal menikah lagi dengan seorang Katolik dan
herself. And that is how she brought us up. menjadi dirinya sendiri. Dan itulah cara dia
From the age of 5 I was told that Jesus was membesarkan kami. Sejak usia 5 tahun saya
also God...? I never felt comfortable with it. diberitahu bahwa Yesus juga adalah Tuhan..? Saya
tidak pernah merasa nyaman dengan hal itu.
Unbearable: Tak
We moved to the Philippines - that is where Kami pindah ke Filipina -dari sanalah ayah tiri saya
tertahankan (Adj)
my stepfather was from. And life there was berasal. Dan kehidupan di sana tak tertahankan. Ayah
Mildly: secara halus
unbearable. My stepfather, to put it mildly, tiri saya, secara halus, kasar kepada saya dan 2
(Adv)
was abusive to me and my 2 brothers. The saudara laki-laki saya. Efek dari hidup yang keras itu.’
Abusive: kasar (Adj)
effect of that hard life: my spelling is poor, ejaan saya buruk, salah satu saudara saya sekarang
one of my brothers is now a drinker, and the menjadi pemabuk, dan yang lainnya memiliki harga Spelling: Ejaan (N)
other has a low self worth. diri yang rendah. Drinker: pemabuk
(N)
When I grew up and we returned to the Ketika saya besar dan kami kembali ke AS, saya Grew up: besar(V)
USA, I left home. I took care of myself by meninggalkan rumah. Saya mengurus diri saya dengan Whoever: siapapun
working hard. I never had time for God, bekerja keras. Saya tidak pernah punya waktu nutuk (Prono)
whoever He was. I did not feel that God Tuhan, siapa pun Dia. Saya tidak merasa bahwa Bother:repot (V)
helped me in any way, so why bother? I did Tuhan membantu saya dengan cara apa pun, jadi Roots: akar (N)
try to get back to my roots but Judaism mengapa repot-repot? Saya memang mencoba nutuk Sense: Masuk akal
made no sense, so I let that go. I did come kembali ke asal mula saya tetapi Yahudisme tidak (N)
across Muslims from time to time but the masuk akal, jadi saya meninggalkannya. Saya memang Hardships: Kesulitan:
effect was how do they dress that way, and bertemu Muslim dari waktu ke waktu, tetapi efeknya (N)
why do they seem different? Over time, the adalah bagaimana mereka berpakaian seperti itu, dan
idea of Islam kept coming back to me, so I mengapa mereka terlihat berbeda? Seiring waktu,
tried to find out more. I read the history and pemikiran tentang Islam terus datang kembali ke saya,
life of Mohammed (saas). That is what got jadi saya mencoba mencari tahu lebih banyak. Saya
to me: such kindness and sabr (patience) in membaca sejarah dan kehidupan Muhammad (saw).
the face of hardships. Itulah yang saya tangkap.’ kebaikan dan sabr
(kesabaran) seperti itu dalam menghadapi kesulitan.

It seemed to me that my life had no Bagi saya, hidup saya tidak memiliki arah, jadi saya Regretted: menyesali
direction, so I went to learn more. After pergi untuk belajar lebih banyak. Setelah membaca (V)
reading surah Al- surat Al-Fatihah, saya tahu saya telah pulang -ini Faith: iman (N)
Fatihah, I knew I had come home - this is adalah tempat yang saya inginkan! Saya menjadi Relief: kelegaan (N)
where I wanted to be! I became a Muslim seorang Muslim dan tidak pernah menyesalinya. Saya Mankind: umat
and have never regretted it. I always knew selalu tahu hanya ada SATU Tuhan - ALLAH - dan manusia (N)
there was only ONE God - ALLAH - and segala sesuatunya tidak selalu mudah bagi saya. Ibu
things have not been always easy for me. saya meninggal karena kanker segera setelah saya
My mother died of cancer soon after I menjadi seorang Muslim. Tapi iman saya telah
became a Muslim. But the faith I have membantu saya melauinya. Cukup bisa pergi ke
helped me make it. Just being able to go to ALLAH dengan semua rasa sakit saya adalah hal yang
ALLAH with all my pain was such a relief. melegakan. Itu adalah satu-satunya gaya hidup sejati
It is the only true lifestyle known to man, yang diketahui manusia, dan itu adalah kebenaran dan
and it is the truth and the last chance for us. kesempatan terakhir bagi kita. Saya berharap semua
I wish all mankind could come to know the umat manusia bisa mengetahui kebenaran (haqq)
truth (haqq) of Islam, and its peace and Islam, dan kedamaian dan keindahannya!
beauty!

Anda mungkin juga menyukai