Pendidikan:
Dokter : S1 (UNS - 1999)
PhD : S2 leading to S3 (Tottori Univ Japan - 2006)
SpPK : PPDS PK UNS (2011)
Luar Negeri: Singapore, Australia, Thailand, Perancis, Italia, Swiss, Vietnam
Pekerjaan/Afiliasi:
Dosen FK dan Pascasarjana UNS
Wakil Direktur Pelayanan dan Diklit (2015-2019) Wadir Diklit (2020-2023)
Konsultan UTD PMI Surakarta
Kompartemen JKN PP PERSI (Perhimpunan RS seluruh Indonesia)
Bidang Organisasi PP PDS Patklin (Perhimpunan Spesialis Patologi Klinik Indonesia)
Bidang Laboratorium Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19
Pelatihan Petugas Swab
19 Januari 2020
Fokus pada pasien
Metode Pemeriksaan Khusus Covid-19
PCR Swab
RNA
* Molekuler TCM
Target
Antigen
Protein
RAPID
* Serologi Antibodi TEST
Disusun secara sederhana untuk mempermudah
pemahaman bagi banyak kalangan
Metode Terkait Covid-19
Deteksi RNA
• PCR
• TCM (Tes Cepat Molekuler, termasuk kelompok Rapid Test)
APD pengambilan sampel Cover all, masker N95, Cover all, masker N95, Baju kerja (scrub) lengan
goggle, Face-shield goggle, Face-shield panjang, face-shield, masker
(standar seperti PCR) bedah, sarung tangan
Waktu pengambilan yang Tanpa, sebelum, atau Tanpa atau sebelum ada Setelah timbul gejala,
sesuai sudah ada gejala gejala, perkiraan waktu perkiraan waktu kontak
kontak maksimal 7 hari minimal 7 hari sebelumnya
sebelumnya
Pertanyaan yang sering timbul
• Apakah mungkin ada negatif palsu pada PCR?
– Mungkin, biasanya terjadi karena faktor pra-analitik (sebelum pemeriksaan)
harus menjaga standar prosedur pengambilan sampel, penggunaan alat swab
khusus (bukan dari kayu atau kapas), media transport virus standar
– Untuk menyatakan negatif Covid, harus minimal dari 2 sampel berbeda,
dengan jarak waktu minimal 24 jam, agar hasil terverifikasi.