Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah perlu menetapkan
Peraturan Pondok tentang Tata Tertib Peserta Didik.
Mengingat :
Menetapkan :
BAB I
Pengertian
Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam
tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan dalam kehidupan sekolah, kondisi
itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana,
penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan
lingkungannya.
Ketertiban pondok pesantren dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara Operasional
untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.
BAB II
Kewajiban-kewajiban Santri
Bab I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Bab II
HAK SANTRI
Pasal 2
Pasal 3
Kewajiban Kurikuler
Pasal 4
Kewajiban Nonkurikuler
1. Semua santri diwajibkan berakidah Islam sesuai dengan aqidah ahlu sunnah wal jama’ah.
2. Semua santri diwajibkan mentaati peraturan Pondok Pesantren Darussa’adah baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis.
3. Semua santri wajib berbusana muslim / muslimah sesuai dengan ketentuan syariat.
4. Semua santri diwajibkan menjaga nama baik Pondok Pesantren Darussa’adah.
5. Semua santri wajib taat kepada masyayikh, asatidz dan pengurus dalam hal-hal yang tidak
bertentangan dengan syariat.
6. Semua santri wajib menghormati tamu, keluarga dan saudara.
7. Semua santri diwajibkan mengikuti sholat berjamaah lima waktu dan membaca dzikir pagi dan
petang sesuai ketentuan Pondok Peaantren Darussa’adah.
8. Semua santri wajib bangun sebelum adzan Subuh, mendirikan sholat malam (qiyamullail) dan
melaksanakan semua sholat sunah muakkadah (rawatib).
9. Semua santri wajib bersikap, bertingkah laku, bertutur kata dan berpakaian sopan (sesuai dengan
ketentuan syara’ wa adatan).
10. Semua santri diwajibkan menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban Pondok Pesantren
Darussa’adah.
11. Semua santri diwajibkan melapor / meminta izin resmi kepada pengurus apabila meninggalkan /
keluar dari lingkungan pondok.
12. Semua santri diwajibkan melapor kepada keamanan / pengurus apabila menyaksikan terjadinya
pelanggaran tata tertib dan mengetahui orang yang mencurigakan.
13. Semua santri wajib berbahasa Arab / Inggris sesuai ketentuan.
Pasal 5
Kewajiban Administratif
1. Semua santri wajib mengisi biodata lengkap untuk pengisian buku induk dan buku pribadi santri.
2. Semua santri diwajibkan membayar infaq syahriyah pondok sesuai dengan kesepakatan dan
ketentuan yang berlaku, selambat-lambatnya tanggal 15 pada setiap bulannya.
3. Semua santri diwajibkan melewatkan wesel, surat dan paket melalui alamat kantor Pondok
Pesantren Darussa’adah.
4. Semua santri wajib makan di kantin Pondok Pesantren Darussa’adah.
Bab III
LARANGAN
Pasal 6
Keamanan
1. Santri dilarang melakukan hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
2. Santri dilarang melakukan hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban Pondok
Pesantren Darussa’adah
3. Santri dilarang berkelahi, minum-minuman keras, dan mengganggu hak milik orang lain tanpa
seizin pemiliknya (mengghasab, menipu dan mencuri) serta melakukan tindakan yang melanggar
syariat Islam.
4. Santri dilarang melakukan ancaman-ancaman (intimidasi) dan berbuat fakhisyah.
5. Santri dilarang main play station (PS) dan menyaksikan segala bentuk pertunjukan di luar
lingkungan pondok.
6. Semua santri dilarang merokok baik di dalam maupun di luar lingkungan pesantren
7. Santri dilarang menyimpan atau menggunakan senjata tajam dan barang-barang yang berbau
pornografi (kaset, komik, majalah, gambar-gambar/poster dan lain-lain).
8. Santri dilarang membawa handphone (HP), Media Player: MP4 atau MP3 dan sejenisnya.
Pasal 7
Ketertiban
1. Santri dilarang berada diluar masjid / musholla sesudah adzan sholat dikumandangkan.
2. Santri dilarang bersuara keras dan bergurau terutama di waktu jama’ah atau pengajian sedang
berlangsung dan setelah pukul 23.00 WIB.
3. Santri dilarang mengganggu ketenangan orang lain, baik di dalam maupun di luar Pondok
Pesantren Darussa’adah
4. Santri dilarang berkeliaran, mejeng dan apalagi bermalam di luar Pondok Pesantren Modern
Miftahunnajah
5. Santri dilarang memasang pengumuman di dalam Pondok Pesantren Darussa’adah tanpa seizin
pengurus.
6. Santri dilarang menggunakan hak milik Pondok Pesantren Darussa’adah (yang telah disediakan
untuk santri) untuk kepentingan pribadi.
Pasal 8
1. Santri dilarang melakukan hubungan khusus dengan lain jenis (bukan mahrom) atau berkhalwat.
2. Santri dilarang berboncengan dengan lain jenis yang bukan mahrom.
3. Santri dilarang berhubungan secara khusus via telepon atau sms dengan lain jenis yang bukan
mahrom
Bab IV
SANKSI
Pasal 9
Macam-macam Sanksi
1. Sanksi Berat :
2. Sanksi Sedang :
a. Bersih-bersih
3. Sanksi Ringan :
a. Diberi peringatan
4. Sanksi Lain :
BAB V
PENUTUP
Pasal 10
Tata tertib Pondok Pesantren Darussa’adah tersebut bersifat mengikat semua santri. Apabila ada hal-hal
yang perlu ditambahkan atau dikurangkan akan diatur lebih lanjut dalam aturan tambahan.
KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
Nomor : 97/A.2/SMAC/VII/2018
TENTANG PERATURAN TATA TERTIB SISWA
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah perlu menetapkan
Peraturan Pondok tentang Tata Tertib Peserta Didik.
Mengingat :
Menetapkan :
BAB I
Pengertian
Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam
tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk Tuhan dalam kehidupan sekolah, kondisi
itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana,
penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan
lingkungannya.
Ketertiban pondok pesantren dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara Operasional
untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.
Kegiatan belajar (kurikuler) santri berlangsung pada hari Senin - Sabtu dimulai pagi hari 05.00 – 20.30
WIB.
Santri dapat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya setelah diberikan izin masuk ke kelas dari Guru
BP/Piket
Santri dianggap terlambat setelah bel tanda masuk berbunyi (Pkl 07.15 Wib)
Jika keterlambatan santri sebanyak 15 kali akan dikirimkan SPO III dan disarankan mencari sekolah baru.
Santri yang sakit selama 1 atau 2 hari, diwajibkan memberikan surat keterangan sakit dan ditandatangani
oleh orang tua/wali santri. Santri yang sakit selama 3 hari atau lebih, harus melengkapi keterangan sakit
di atas dengan surat keterangan dokter atau rumah sakit
Santri dinyatakan alpa, jika tidak memenuhi kategori Sakit maupun Izin.
Setiap siswa wajib mengikuti tatap muka minimal 90% dari Hari Efektif.
Berpakaian seragam pondok yang sopan, rapi, kemeja dimasukan kedalam celana/rok, memakai dasi
khusus pada pelaksanaan upacara nasional pakaian seragam pondok.
Bagi PUTRA : celana panjang menutupi mata kaki (tidak kuncup) sesuai dengan standar pondok
Sepatu hitam polos (tanpa aksesori) menutupi mata kaki, kaos kaki putih polos.
Bagi Putra wajib menggunakan singlet warna putih (tidak kaos oblong)
Setiap santriwan/santriwati wajib turut bertanggung jawab atas keutuhan gedung sekolah dan semua
sarana yang ada didalamnya, apabila dengan sengaja merusak, wajib menggantinya.
Menjunjung tinggi nama baik yayasan, pondok, diri sendiri serta menjalin kerukunan dan perdamain antar
sesama.
Setiap santriwan/santriwati wajib menjaga segala perlengkapan belajar pada saat mengikuti kegiatan
belajar.
Setiap santriwan/santriwati wajib mengerjakan dan membawa semua tugas yang ditentukan oleh assatidz.
Setiap santriwan/santriwati wajib mengumpulkan HP ke locker di ruangan kelas sebelum PBM s/d PBM
selesai, apabila tidak dipatuhi HP akan disita dan dikembalikan setelah ada kesepakatan khusus.
Bagi santriwan/santriwati yang mondok (in the kost) wajib memiliki seorang wali siswa yang ditunjuk
oleh orang tua siswa yang bertanggungjawab dan dipercaya oleh orang tua & mencantumkan identitasnya
pada Formulir Data Diri.
Bagi PUTRA : rambut tidak menutupi kerah baju dan mata serta telinga (max. 5 cm)
Bagi PUTRI : tidak dibiarkan berdandan mencolok dan tidak menutupi mata.
Kelalaian melunasi uang sekolah dalam 1 (satu) bulan tanpa laporan dari orang tua, akan dikirimkan Surat
Panggilan Orang tua.
Pasal 6 : Kegiatan Ekstra Kurikuler
Setiap Santriwan/santriwati wajib mengikuti kegiatan pramuka dan memilih sekurang-kurangnya 1 (satu)
jenis kegiatan ekstra kurikuler bagi kelas X dan XI
Mengetahui dan mengikuti semua kegiatan yang diwajibkan oleh pondok sesuai dengan waktu dan tempat
yang telah ditentukan.
Bab III
Larangan-larangan
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa uang dalam jumlah yang berlebihan, apalagi membawa
kartu kredit
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa barang-barang yang tidak berhubungan dengan kegiatan
belajar, misalnya benda yang berbahaya.
Setiap santriwan/santriwati dilarang mengambil barang-barang baik milik pondok maupun milik orang
lain tanpa izin pemiliknya.
Setiap santriwan/santriwati dilarang terlibat dalam kegiatan “Geng” atau kelompok lainnya yang tidak
sehat.
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa teman bukan santri pondok pesantren darussa’adah ke
lingkungan sekolah tanpa diketahui oleh Kepala Sekolah.
Setiap santriwan/santriwati dilarang terlibat dalam kegiatan yang bersifat menghasut, membujuk, atau
mengajak pihak lain sehingga dapat menimbulkan kerusuhan atau perkelahian.
Setiap santriwan/santriwati dilarang terlibat dalam perkelahian atau pemukulan di dalam maupun di luar
pondok.
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa, menyimpan atau menghisap rokok, apalagi ganja atau
bahan narkotika lainnya, jika dipandang perlu pihak pondok berhak meminta kepada santri untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan narkoba.
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa, menyimpan atau minum minuman yang mengandung
alkohol.
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa, menyimpan atau membaca barang-barang yang tergolong
pornografi atau barang-barang lain yang tidak pantas dibawa oleh seorang pelajar.
Setiap santriwan/santriwati dilarang membawa, menyimpan atau menggunakan senjata, baik senjata api
atau senjata tajam dan benda yang berbahaya lainnya.
Setiap santriwan/santriwati dilarang terlibat dalam perkara kriminal, atau perilaku yang mencemarkan
nama baik pondok.
Setiap santriwan/santriwati dilarang terlibat pada kegiatan yang “vulgar” (liar) seperti : mencoret-coret,
bersiram-siraman, dan sebagainya.
Setiap santriwan/santriwati dilarang mempropagandakan suatu aliran kepercayaan kepada sesama santri.
BAB IV
Sanksi-sanksi
Apabila santri tidak mentaati kewajiban-kewajiban dan melanggar larangan-larangan seperti tersebut
diatas, maka diberikan Sanksi oleh pondok berupa :
Diberlakukan bagi santri yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Kategori Ringan :
Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Bab II Kewajiban-kewajiban santri
Diberlakukan bagi santri yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan awal :
Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung sebanyak 3 kali
sebagaimana ketentuan Bab IV Pasal 2
Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak 3 kali dan selebihnya dilakukan
tahapan pemanggilan orang tua/wali peserta didik.
Diberlakukan bagi santri yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan bersama :
Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan 3.
Pemanggilan orang tua/wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan melalui telpon atau
sarana komunikasi lainnya.
Diberlakukan bagi santri yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat peringatan keras :
Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4.
Diberlakukan bagi santri yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dengan Kategori berat :
Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal
5.
Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dengan Kategori amat
sangat berat :
Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2, pasal 3, pasal 4 dan pasal
5 dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan pembinaan.
Terlibat dalam kegiatan “Geng” atau kelompok lainnya yang tidak sehat.
BAB V
Setiap guru/pegawai berhak melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung kepada setiap
siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib peserta didik.
Setiap guru/pegawai yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung terhadap
siswa, untuk segera melaporkan kepada Wali Kelas/guru BP/BK berkaitan dengan pelanggaran tata tertib
peserta didik yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Peringatan secara tertulis diberikan oleh sekolah dilengkapi dengan data pelanggaran yang telah
dilakukan oleh siswa berdasarkan laporan dari BP/BK.
Pemanggilan orang tua/wali peserta didik yang melakukan pelanggaran dilakukan oleh BP/BK dan
diketahui oleh Kepala Sekolah.
Dalam hal sanksi berat dan sangat berat siswa Dikembalikan kepada Orang tau/wali dan dikeluarkan dari
sekolah Tidak dengan hormat dilakukan setelah melalui rapat dewan guru.
Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan pelanggaran Tata Tertib Peserta Didik
Penanganan dilakukan oleh Wali Kelas, Guru BP/BK dan orang tua/wali peserta didik.
BAB VI
Penutup
Hal-hal yang belum diatur pada Peraturan sekolah ini akan diatur kemudian
Apabila dalam Surat Keputusan ini terdapat suatu kekeliruan akan ditinjau kembali.
Ditetapkan : di Medan
Kepala Sekolah,