Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nyimas Miftahul Zannah

Nim : 222018262

Studi kasus 2
James Watkins, pria ambisius yang berusia 22 tahun, memulai bisnis hiburan yang
bernama Best Club setelah ia lulus dari California State University. Best Club awalmya gagal
karena James mengabaikan adanya operasional harian dan pengendalian biaya. Satu tahun
setelahnya, James terlilit utang. Walaupun ia terlilit utang, James memutuskan untuk membuka
Best Club di lokasi lain. Ia percaya bahwa Best Club akan meraih kesuksesan. Namun, karena
bebannya meningkat, James tidak dapat melunasi utangnya. Ia kemudian melakukan kecurangan
asuransi untuk menyelamatkan bisnisnya. Ia merencanakan untuk berpura-pura melakukan
perampokan di satu lokasi Best Club dan kemudian mengklaim sejumlah kerugian. Selain itu, ia
melaporkan peralatan fiktif untuk dijadikan sebagai jaminan pinjaman, membuat kontrak
pesanan pekerjaan fiktif untuk dijadikan sebagai jaminan pinjaman, mencuri surat perintah
pembayaran untuk memperoleh uang tunai, dan menambahkan jumlah nol untuk tagihan
pelanggan yang membayar dengan kartu kredit. James hidup dalam kemewahan di sebuah rumah
mahal dan memiliki mobil sports baru. Dua tahun kemudian, James memutuskan untuk membuat
Best Club sebagai perusahaan public. Ia memalsukan laporan keuangan untuk menigkatkan posis
keuangan yang dilaporkan atas Best Club. Untuk menghindari kecurigaan SEC atas laporan
keuangannya, ia membaut Best Club melakukan merger dengan Red House, perusahaan
computer New York yang tidak aktif, dan mendapatkan saham Red House yang dimiliki public
sebagai imbalan atas saham di perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Perusahaan menjadi
dikenal sebagai Red House, dan nama Best Club tidak dipakai lagi. James secara pribadi
menerima 79% saham. Kekayaannya diketahui berjumlah $24 juta. James terus meningkatkan
pendapatannya dari investor baru untuk melunasi utangnya. Beberapa bulan setelahnya, saham
Red House dijual sebesar $21 perlembar saham, dan nilai buku perusahaan adalah $310 juta.
James memiliki kekayaan sejumlah $190 juta. Tidak lama setelahnya, ia bertemu Jhon Gagne,
presiden AM Firm, sebuah jasa periklanan. Melalui obliagasi “sampah”, Gagnen menyetujui
adanya kenaikan hingga $100 juta untuk Red House agar dapat membeli Sun Society, sebuah
jasa perjalanan.

Kemudian, dengan tampil di televise, James menjadi “Lokoh terkenal” dan mengembangkan
reputasi berubah setelah laporan investigative yang dipublikasikan oleh sebuah surat kabar skala
besar. Laporan tersebut mengungkapkan adanya catatan kecurangan daalam kartu kreditnya.
Dalam dua minggu, saham Red House jatuh dari $21 menjadi $5. Setelah investigas, James
dituntut atas kecurangan asuransi, bank, saham, dan surat menyurat, pencucian
uang,penghindaran pajak, dan akhirnya saham Red House di jual hanya seharga beberapa yang
seharusnya memiliki kekayaan ratusan juta dolar nilainya turun hingga hanya bernilai $48.000
sen. Pertanyaan-pertanyaandari kasus ini,di identifikasikan:
1. Tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi yang membuat James melakukan
kecurangannya.
2. Indikator-indikator yang dapat mengindikasikan adanya kemungkinan kecurangan.
3. Pengendalian atau tindakan yang dapat mendeteksi perilaku james.
Pembahasan :
1. Tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi yang membuat James melakukan
kecurangannya.

o Insentif/tekanan
 Tekanan yang dialami oleh James Watkins melakukan kecurangan yaitu
karena James Watkins terlilit hutang hal itu terjadi tidak lain James tidak
puas dan melakukan pencurian hanya untuk menunjukan kehebatan
kepada orang. James terlalu percaya bahwa usaha dia membuka Best Club
di tempat lain akan sukses ternyata hanya membawa james menyeleweng
sehingga terjadi nya kecurangan.
o Kesempatan
 Keadaan menciptakan suatu peluang bagi James Watkins untuk
memperlakukan asset tidak semestinya. Kesempatan untuk mengubah atau
mengklaim sejumlah nominal yang akses terhadap kasnya sangat mudah.
Kelemahan dalam pengendalian internal menciptakan kesempatan
terjadinya kecurangan.
o Sikap/rasionalisasi
 Suatu perilaku, karakter, atau ada perangkat nilai atis yang memungkinkan
James Watkins dengan sengaja melakukan perbuatan tidak jujur di
karenakan berada di lingkungan yang cukup memberi tekanan untuk
melakukan kecurangan. Seperti yang kita ketahui James Watkins
merupakan pria yang ambisius dia akan melakukan segala hal agar dia
bisa hidup dalam kemewahan di sebuah rumah mewah dan juga memiliki
mobil sports baru.

Sumber : Buku Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi Edisi 2 penulis Betri Sirajudin, SE., M.Si., Ak.,
CA halaman 65 dan 66

2. Indikator-indikator yang dapat mengindikasikan adanya kemungkinan kecurangan


yaitu sbb:

a. Perubahan perilaku secara signifikan seperti James Watkins hidup dalam


kemewahan di sebuah rumah mahal dan memiliki mobil sport yang mahal.
b. James Watkins yang terlilit hutang.
c. Temuan audit atas kekeliruan atau ketidakberesan dalam kartu kreditnya,
asuransi,bank, saham, surat menyurat, pencucian uang dan penghindaran pajak
yang di lakukan James Watkins.

Sumber : Buku Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi Edisi 2 penulis Betri Sirajudin, SE., M.Si., Ak.,
CA halaman 27 dan 28

3. Pengendalian atau tindakan yang dapat mendeteksi perilaku james yaitu:

1) Membangun struktur pengendalian intern yang baik.


Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen untuk
mengendalikan jalannya perusahaan menjadi berat. Agar tujuan yang telah di tetapkan top
manajemen dapat di capai, keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan operasi bisa
di jalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu mengadakan struktur pendendalian
intern yang baik dan efekrid mencegah kecurangan.
2) Mengefektifkan aktivitas pengendalian yaitu:
 Review kinerja
Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja sesungguhnya di
bandingkan dengan anggaran, prakiraan atau kinerja periode sebelumnya,
menghubungkan satu rangkaian data yang berbeda operasi atau keuangan satu
sama laim, bersama dengan analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan dan
perbaikan.
 Pengolahan informasi
Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan, kelengkapan, dan
otorisasi transaksi. Dua pengelompokan luas aktivitas pengendalian sistem
informasi adalah pengendalian umum ( general control) dan pengendalian aplikasi
(aplication control).
 Pengendalian fisik
Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan fisik aktiva, penjagaan
yang memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap
aktiva dan catatan; otorisasi untuk akses ke program komputer dan data
files; dan perhitungan secara periodik dan pembandingan dengan jumlah
yang tercantum dalam catatan pengendalian.
 Pemisahan tugas
Pembebanan tanggungjawab ke orang yang berbeda untuk memberikan otorisasi,
pencataan transaksi, menyelenggarakan penyimpanan aktiva di tujukan untuk
mengurangi kesempatan bagi seseorang dalam posisi baik untuk berbuat
kecurangan dan sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan ketidakbereaan dalam
menjalankan tugasnya dalam keadaan normal.
3) Meningkatkan kultur Best Club.
Meningkatkan kultur Best Club dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-
prinsip Good Coprporate Governance.
4) Mengefektifkan fungsi internal audit.
Walaupun unternal audit tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi,
namun ia harus menggunakan kemahiran jabatanya dengan saksama sehingga diharapkan
mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yang
bermanfaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.

Sumber : https://wikipajak.com/peran-auditor-internal-dalam-pencegahan-kecurangan-akuntansi/

Anda mungkin juga menyukai