Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI

PROFIL PERILAKU, KORBAN DAN PERBUATAN FRAUD

OLEH

Tasya Dwi Ambarwati 222018011

Dosen Pengampuh : Betri Sirajuddin,SE.,Msi.,Ak.,CA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2020 – 2021
Kasus 4 BAB 10

SOAL KASUS

Anda adalah pemilik sebuah supermaket lokal di kota kecil, sebagian besar pegawai anda
telah bekerja di perusahaan anda selama bertahun – tahun , dan anda mengenal mereka dan
keluarga mereka dengan sangat baik , karena bisnis anda relatif kecil dan karena anda mengenal
baik karyawan anda , anda tidak khawatir menerapkan banyak pengendalian internal , Anda
memberikan contoh yang baik supaya para karyawan anda bekerja seperti apa yang anda
inginkan , Anda terlibat secara aktif dalam bisnis dan anda memberikan pelatihan yang memadai
bagi para pegawai baru ,

Suatu Hari anda mencurigai seorang pegawai pada meja kasir , anda khawatir ia mungkin
mencuri dari perusahaan anda dengan mengganti total pendapatan pada hari itu dengan
menggunkan mesin register kasnya , Ia telah bekerja dengan anda selama 15 tahun ia selalu jujur
dan dapat di percaya , selama melakukan investigasi selama beberapa minggu , anda mengetahui
bahwa ketakutan anda benar ia mencuri uang perusahaan , anda menghadapinya dengan bukti-
bukti dan ia mengaku mecuri $25.000 selama beberapa tahun , ia menjelaskan bahwa pada
awalnya ia mencuri hanya untuk memberikan hadiah kecil untuk istri dan anaknya yang masih
kecil , namun tahun lalu istrinya kehilangan pekerjaan , mereka memiliki anak lagi dan ia tidak
tahu bagaimana cara membayar semua tagihan

Sumber : Buku akuntansi forensik dan audit investigasi Penulis Betri Sirajuddin,SE.,Msi.,Ak.,CA Hal.183-184
PEMBAHASAN KASUS

1 Elemen kecurangan apa yang ada dalam kasus ini ?


Termasuk kedalam INSENTIF/TEKANAN , tekanan yaity insentif yang
mendorong orang melakukan kecurangab karena tuntutan gaya hidup,ketidakberdayaan
dalam soal keuangan , perilaku gambling , mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan
ketidakpuasan kerja , tekanan ini sesungguhnya memiliki 2 bentuk yaitu nyata (direct)
dan persepsi (indirect) tekanan nyata disebabkan oleh kondisi faktual yang dimiliki oleh
pelaku seperti seseorang yang sedang gambling atau menghadapi persoalan-persoalan
pribadi , sedangkan tekanan karena persepsi merupakan opini yang dibangun oleh pelaku
yang mendorong untuk melakukan kecurangan seperti misalnya executive need
Tekanan adalah motivasi di balik penipuan yang dapat berupa tekanan finansial
pribadi atau tekanan dari atasan. Kedua tekanan itu memberi motivasi untuk melakukan
penipuan. Jika tekanan tetap tidak terpecahkan dengan cara yang rasional & legal, maka
individu mungkin akan mencari cara yang tidak rasional.
Beberapa contoh umum dari tekanan keuangan pribadi adalah masalah keuangan
keluarga, kekurangan pendapatan, tekanan dari bank untuk membayar pinjaman, dan
gaya hidup. dan beberapa contoh tekanan dari atasan adalah window dressing di akun,
kerja tim dan pimpinan, pencurian dan penjualan inventori, berbagi informasi rahasia
dengan pesaing untuk mendapatkan uang, dll. Ketika seseorang tidak dapat melihat jalur
yang jelas untuk mencapai tujuan pribadi atau pekerjaan dengan cara jujur ia akan
menggunakan cara yang tidak jujur.

Sumber :1. Buku akuntansi forensik dan audit investigasi penulis Betri Sirajuddin,SE.,Msi.,Ak.,CA Hal. 61
2. https://accurate.id/ekonomi-keuangan/fraud-triangle-adalah/
2. Bagaimana anda dapat mendeteksi kecurangan ini lebih dini atau mecegahnya agar tidak
terjadi ?

 Sosialisasi SOP Anti Korupsi , Selalu galakkan informasi tentang pentingnya anti
korupsi. Sosialisasikan kabar ini lengkap dengan konsekuensi pelanggarannya.
 Memberikan Punishment atau Sanksi , Pencegahan selanjutnya adalah berikan sanksi
tegas pada pelaku fraud. Kalau perlu, jangan hanya pemecatan, tetapi bawa ke ranah
hukum. Ini juga berlaku untuk para koruptor yang tidak pernah jera.jika anda sudah
mengerti dengan istilah Fraud. kini sudah waktunya Anda untuk berbenah. Jauhi tindakan
ini, karena selain berdosa, hidup Anda bisa habis di penjara. Ingat, fraud adalah tindakan
kejahatan luar biasa.
 Melakukan Analisa Keuangan dengan Baik
Langkah terakhir adalah lakukan analisa keuangan dan aset serta menghilangkan celah
yang bisa dimanfaatkan oleh petugas tidak bertanggungjawab. Jika perlu gunakan sistem
kelola berbasis aplikasi yang lebih ketat dan aman.

Sumber : https://cpssoft.com/blog/bisnis/fraud-faktor-jenis-dan-upaya-dalam-pencegahannya
3. Bagaimana pendekatan anda terhadap interaksi dan hubungan pegawai di masa yang akan
datang ?

1. Kebijakan yang Transparan


Menerapkan sikap dan kebijakan terbuka adalah salah satu cara yang baik untuk menjalin
hubungan dengan karyawan. Sikap terbuka yang dimaksud di sini adalah perusahaan mau
membuka diri menerima ide dan pendapat dari karyawan mengenai beberapa hal tertentu.
Bahkan Anda juga bisa membuat kebijakan yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan
komplain mengenai sesuatu. selain membuat karyawan merasa dihargai, untuk menjalin
hubungan dengan karyawan juga memungkinkan perusahaan mendapatkan ide dan pendapat
baru yang mungkin saja tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Perusahaan juga bisa mengetahui
kendala apa yang sedang dihadapi oleh karyawannya.

2. Berkomunikasi dengan Baik


Untuk bisa menjalin hubungan dengan karyawan, pastikan karyawan mengetahui bahwa
Anda sebagai atasan bersedia melakukan komunikasi dengan baik dalam kesempatan apapun.
Baik itu komunikasi langsung, dalam meeting, melalui email atau telepon dan sebagainya.
Jangan hanya mementingkan pekerjaan Anda sendiri tanpa mempedulikan karyawan Anda. 
Motivasi kerja karyawan akan lebih men

3. Luangkan Waktu untuk Karyawan


Bertemu dengan karyawan tidak cukup hanya melalui meeting atau keperluan kantor saja.
Melainkan berupayalah untuk menyediakan waktu sebanyak atau sebisa mungkin dengan
karyawan untuk menjalin hubungan baik.pastikan Anda hadir bagi karyawan dalam keadaan
susah maupun duka. Contoh kecil yang mudah dilakukan adalah makan siang bersama, ikut
merayakan ulang tahun karyawan, menjenguk karyawan yang sakit dan sebagainya

4. Bersikap Adil Kepada Karyawan


Salah satu penyebab ketidakpuasan karyawan adalah perlakuan yang tidak adil dari
perusahaan atau atasan. Dapat dikatakan bahwa biasanya atasan memiliki staff atau bawahan
favorit mereka sehingga karyawan lain merasa diperlakukan secara tidak adil.
Hubungan Anda akan terjalin dengan baik jika bersikap adil kepada semua karyawan tanpa
terkecuali. Untuk memberikan motivasi kerja ke karyawan, jangan memiliki harapan yang sama
dari setiap karyawan karena tentu saja setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing.

5. Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Masuk Akal


Sebaik dan sehebat apapun karyawan Anda, mereka tidak akan menyukai Anda atau
perusahaan jika dibebankan untuk mencapai target yang tidak masuk akal. Jangan pernah
meminta orang lain melakukan sesuatu yang bahkan tidak bisa Anda lakukan sendiri.

6. Melibatkan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan


Ketika Anda mengikutsertakan karyawan dalam proses pengambilan keputusan seperti
tujuan tim atau tool yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan misalnya. Mereka akan
merasa dihargai dan dibutuhkan oleh perusahaan.

7. Terapkan Peraturan yang Sama Pada Setiap Karyawan


Jangan memanfaatkan status atau kedudukan Anda yang lebih tinggi untuk bersikap
sewenang-wenang. Ikuti peraturan perusahaan yang sudah ditetapkan layaknya karyawan lain,
atau dengan kata lain jangan membuat pengecualian untuk diri Anda.

8. Kejujuran Selalu Berikan Hasil yang Terbaik


Ingat, kejujuran adalah hal utama dalam setiap pekerjaan. Ketika Anda berbohong kepada
karyawan, maka Anda menghancurkan kepercayaan mereka yang kemudian berakibat rusaknya
hubungan kedua belah pihak. walaupun berkata jujur tidak selalu mudah, namun karyawan akan
menghargai setiap hal yang Anda ungkapkan tersebut.

Sumber : https://www.karyaone.co.id/blog/menjaga-hubungan-karyawan/
4. Apa menurut anda diperlukan sitem pengendalian internal yang lebih baik seperti kamera
pengawas dan peningkatan sistem yang terkomputerisasi untuk mencegah kecurangan di masa
yang akan datang ?

Ya, Perlu karena sistem pengendalian internal yang baik akan mengurangi tingkat kecurangan
yang terjadi di sebuah perusahaan sehingga dapat menekan peluang seseorang untuk melakukan
kecurangan

Adapun cara untuk menghindari terjadinya kecurangan :

1. Menggunakan Software Yang Accountable


Saat ini diketahui sudah banyak sekali startup yang menjual software untuk akuntansi
atau manajemen data. Semua dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Software ini akan membantu perusahaan mengatasi masalah akuntansi atau pembukuan
perusahaan termasuk fraud laporan keuangan. Selain itu dengan penggunaan software bisa jadi
kemungkinan akuntan berbuat curang pasti akan lebih kecil.
Hal tersebut karena software akan bekerja sesuai sistem. Misalnya pihak akuntan ingin
mencurangi neraca menjadi rugi, padahal posisi perusahaan sedang laba. Tentu saja hal ini tidak
mungkin bisa terjadi. Laporan keuangan yang dikeluarkan adalah otomatis jadi tidak mudah
untuk diotak-atik sembarangan.

2. Memperketat Pelaksanaan SOP


Fraud laporan keuangan juga bisa dicegah dengan memperketat pelaksanaan SOP. Masih
sering didapati jika SOP dianggap hanya sebatas aturan teoritis sehingga diabaikan. Bisa karena
tenggat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas terlalu singkat, sehingga membuat SOP
dilakukan tidak sesuai prosedur (melompat-lompat)., justru SOP yang dilompati inilah yang
menyebabkan adanya celah untuk melakukan kecurangan. Untuk itu perusahaan perlu
memperketat SOP untuk karyawan. Mungkin dengan cara memberikan reward dan hukuman.

3. Melakukan Proses Rekrutmen Karyawan Secara Cermat


Karyawan merupakan investasi terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu saat proses
perekrutan, usahakan untuk memilih dengan sangat cermat. Pilih yang paling mendekati
kualifikasi terbaik, supaya mendapatkan calon karyawan yang bermutu. Terutama karyawan
bagian keuangan karena nantinya mereka lah yang bertugas membuat laporan keuangan.
Pastikan untuk merekrut karyawan akuntansi yang memiliki sifat jujur dan penuh tanggung
jawab terhadap pekerjaan. Dengan begitu, sangat kecil kemungkinan karyawan melakukan
tindak fraud. Hindari memilih karyawan dengan cara kolusi. Misalnya memilih berdasarkan
hubungan kekerabatan dengan pegawai lama.

4. Menyediakan Sistem Pengendalian Internal


Perusahaan juga harus menyediakan sistem pengendalian internal yang jelas. Dimulai
dari penetapan tugas dan otoritas masing-masing karyawan. Ini berguna supaya tidak ada
kesalahpahaman dalam menjalankan tugas dan mengurangi penyalahgunaan otoritas.
Soal bagian keuangan, mungkin bisa dilakukan dengan cara pemisahan wewenang
pencatatan dan penyimpan uang.Jadi khusus bagi mereka yang melakukan pencatatan laporan
keuangan tidak diperkenankan memegang uang. Sehingga tingkat kecurangan dapat
diminimalisasi.

5. Menjalankan Proses Komunikasi Akuntansi Yang Baik


Tindak kecurangan atau fraud laporan keuangan tidak akan terjadi jika terjadi komunikasi
akuntansi yang baik. Fraud laporan keuangan terjadi kebanyakan karena kurang transparansinya
keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika komunikasi
terjalin dengan baik maka pencatatan laporan keuangan akan sulit untuk dicurangi.
Pastikan untuk selalu mengotorisasi sistem akuntansi pada perusahaan dengan sebaik-
baiknya. Hal ini diwujudkan dengan melakukan penyusunan dokumen akuntansi secara lengkap,
kemudian mengklasifikasikannya, dan melaporkan pada periode yang tepat.

6. Memiliki Standar Prosedur Pengendalian Internal


Tidak hanya sebatas punya sistem pengendalian internal saja, namun perusahaan juga
harus memiliki standar prosedur yang jelas tentang hal tersebut. Dengan begitu akan
mempermudah mengatur perilaku karyawan terutama bagian akuntansi untuk berperilaku sesuai
visi dan misi perusahaan.

7. Melakukan Pengawasan Terhadap Kinerja Semua Karyawan


Apabila standar pengendalian internal sudah dijalankan dengan baik, perusahaan pun
perlu melakukan tindak pengawasan kepada karyawan.
Dalam hal ini karyawan yang paling berhubungan dengan aktivitas pelaporan keuangan.
Langkah pengawasan ini berguna untuk memastikan tingkat integritas penyusunan laporan
keuangan. Pengawasan ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja.

8. Mengadakan Audit Secara Proaktif


Semua lini bisnis tidak hanya skala kecil dan besar, semua berpotensi untuk mengalami
tindak kecurangan terutama dalam hal pelaporan keuangan. Maka dari itu audit sangat penting
untuk dilakukan. Paling tidak jadwalkan audit minimal 1 hingga 2 bulan sekali. Ini akan
membuat karyawan bekerja lebih jujur, berhati-hati, dan lebih optimal.

9. Memberi Saluran Komunikasi Khusus Pelaporan Tindak Kecurangan


Banyak sekali kejadian di mana ada pihak yang mengetahui ada kecurangan, namun
merasa takut untuk melaporkannya. Bisa karena diancam atau tidak tahu harus melapor pada
siapa. untuk itu perusahaan perlu ada wadah komunikasi khusus yang fungsinya untuk media
pelaporan tindak kecurangan. Bisa dengan membuat line telepon atau surel yang mana
pengirimnya nanti tidak perlu menyebutkan nama alias anonim. Dengan begitu kerahasiaan data
pelapor dapat terjaga dengan baik

10. Memberikan Pelatihan Anti-Fraud Bagi Karyawan


Tidak kalah penting adalah karyawan perlu diberikan pelatihan anti-Fraud secara berkala.
Tidak hanya untuk karyawan baru, karyawan lama pun perlu mengikuti training ini. Dengan
begitu mereka akan lebih paham tentang fraud di perusahaan. Terkait apa sanksi yang diberikan
pada mereka apabila ketahuan melakukannya. dengan begitu memaksa karyawan bekerja lebih
jujur. Itu tadi ada sekitar 10 tips untuk menghindari fraud laporan keuangan bisnis. Sebenarnya
kecurangan dalam bisnis termasuk dalam pelaporan keuangan dapat dicegah. Perusahaan dapat
menerapkan beberapa tips di atas untuk mencegah adanya kecurangan pelaporan keuangan.

Sumber : https://accurate.id/ekonomi-keuangan/menghidari-fraud-dalam-laporan-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai