Anda di halaman 1dari 28

TLC

JGU 2021

JGU TLC 2021


JAKARTA GLOBAL UNIVERSITY TRANSFORMING LIVES COMPETITION 2021

Sago Sweet Healthy


Sugar
i
“Healty Sugar Healthy Life”

JUDUL BISNIS

Inovasi SAGO SEGAR (Sago Sweet Healthy Sugar) Sebagai Solusi


Alternatif Produk Gula Kesehatan Rendah Kadar Glikemik

Diusulkan Oleh:

Hendry Ramadani NISN. 0038428505


Agus Syahroni NISN. 0033095187
Siti Khaizatul A’mal NISN. 0026538015

SMAN 2 TEBING TINGGI BARAT


JGU TRANSFORMING LIVES FESTIVAL
2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN BUSINESS PLAN COMPETITION JGU 2021
1. Judul : Inovasi SAGO SEGAR (Sago Sweet
Healthy Sugar) Sebagai Solusi Alternatif
Produk Gula Kesehatan Rendah
Kadar Glikemik
2. Bidang Usaha : Kuliner
3. Identitas Grup:
a. Peserta Pertama (Ketua)
 Nama Lengkap : Hendry Ramadani
 NISN : 0038428505
 Jurusan : MIPA
 Alamat Rumah : Jalan Toilah Desa Sungai Tohor Barat
 No. HP : 082284202608
b. Peserta Kedua
 Nama Lengkap : Agus Syahroni
 NISN : 0033095187
 Jurusan : MIPA
 Alamat Rumah : Jalan Sentosa Desa Maini Darul Aman
 No. HP : 082287620890
c. Peserta Ketiga
 Nama Lengkap : Siti Khaizatul A’mal
 NISN : 0026538015
 Jurusan : MIPA
 Alamat Rumah : Jalan Proyek Desa Tenan
 No. HP : 082288416697
Ketua Tim

(Hendry Ramadani)
NISN. 003842850

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Ringkasan .....................................................................................................1

BAB II GAMBARAN UMUM IDE USAHA


2.1 Kondisi Umum Lingkungan Usaha...............................................................3
2.2 Gambaran Umum Produk..............................................................................4
2.3 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar......................................................4
2.4 Analisis Kelayakan Usaha.............................................................................6
2.5 Tahapan Proses Produksi...............................................................................8
2.6 Target Pasar...................................................................................................9
2.7 Strategi Penjualan dan Pemasaran.................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.................................................…...11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan....................................................14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas…......18
Lampiran 4. Rencana Pengembangan Usaha..................................................19
Lampiran 5. Gambaran Proses Produksi Gula sagu........................................20
Lampiran 6. Lokasi Produksi dan Prototype Produk......................................21

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Tabel Informasi Nilai Gizi dan Prototype Produk…………………4


Gambar 2.3 Gambaran Desain Logo Produk……………………………………5
Gambar 2.4 Analisis SWOT Produk Gula Sagu………………………………...7
Gambar 2.4. Business Model Canvas……………………………………………7
Gambar 2.5 Enzim Glukoamilase dan Enzim α-amilase………………………...8

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Grafik Kebutuhan Gula Nasional 2015-2019………………………1


Tabel 2.3 Jumlah Produksi Sagu Kabupaten Kepualauan Meranti 2014-2016…...5
Tabel 2.4 Biaya Operasional………………………………………………………6
Tabel 2.4 Estimasi Profit Bulanan………………………………………………….6
Tabel 2.4 Prediksi Laba Rugi……………………………………………………...7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Ringkasan
Gula merupakan salah satu komoditas penting bagi masyarakat Indonesia
bahkan bagi masyarakat dunia. Manfaat gula sebagai sumber kalori bagi
masyarakat selain dari beras, jagung dan umbi-umbian menjadikan gula sebagai
salah satu bahan kebutuhan pokok. Kebutuhan akan gula dari setiap negara tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, tetapi selain itu juga karena
gula merupakan bahan pemanis utama yang digunakan sebagai bahan baku pada
industri makanan dan minuman. Peranan gula semakin penting disebabkan oleh
masih terbatas tersedianya bahan pemanis buatan yang mampu menggantikan
keberadaan gula pasir.

Tabel Kebutuhan Gula Nasional


6.8
6.6
6.61
6.4
6.39
6.2
Juta Ton

6.17
6
5.97
5.8
5.77
5.6
5.4
5.2
2015 2016 2017 2018 2019

Tabel 1.1 Grafik Kebutuhan Gula Nasional 2015-2019

Dilansir dari website PTPN X berdasarkan keterangan dari Direktorat


Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), kebutuhan gula pasir
nasional pada tahun 2018 sebesar 6,39 juta ton setiap tahun terus meningkat
hingga tahun 2019 kebutuhan gula nasional sebesar 6,61 juta ton. Kebutuhan gula
tersebut akan terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk, serta
perkembangan industri makanan dan minuman, hotel, restoran dan lain-lainnya.
2

Besarnya konsumsi gula nasional untuk industri pengolahan makanan dan


domestik rumah tangga tidak bisa dipenuhi oleh produksi pabrik dalam negeri,
maka diperlukan program diversifikasi industri gula nasional dengan cara mencari
alternatif sumber-sumber gula alami nontebu, salah satunya adalah gula sagu.
Kepulauan Meranti termasuk salah satu Kawasan Pengembangan Ketahanan
Pangan Nasional karena sebagai penghasil sagu terbesar di Indonesia. Luas area
tanaman sagu di Kepulauan Meranti ( 44,657 Ha / 2006 ) yaitu 2,98% luas
tanaman sagu nasional.Perkebunan sagu di Meranti telah menjadi sumber
penghasilan utama hampir 20% masyarakat Meranti.Tanaman sagu atau rumbia
termasuk dalam jenis tanaman palmae tropical yang menghasilkan kanji (starch)
dalam batang (steam).
Gejolak persaingan dalam berwirausaha dan berinovasi membuat produk
baru mendorong semangat penulis untuk dapat menciptakan produk unggulan di
Kabupaten Kepulauan Meranti berasal dari pati sagu yang di fermentasikan
sehingga mengubah struktur rantai karbohidrat dan membentuk endapan glukosa
(gula). Gula yang berasal dari hasil endapan fermentasi sagu inilah yang
dikreasikan kedalam bentuk cair maupun serbuk sebagi pengganti gula tebu yang
menjadi salah satu komoditas pokok bagi bangsa Indonesia. Hasil penelitian ini
nantinya melahirkan produk khas Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu Gula Sagu
Kesehatan. Gula ini tergolong sebagai gula kesehatan dikarenakan kadar indeks
glikemik pada produk gula ini lebih rendah dibandingkan gula tebu atau gula aren
dengan potensi pengolahan sumber daya alam yang masih sangat melimpah,
sehingga nantinya diharapkan melalui produk ini bisa menjadi salah satu produk
yang menunjang penguatan ketahanan pangan nasional.

Dalam membuat karya Proposal ini, penulis menggunakan metode


observasi dengan melihat peluang usaha yang dapat dikembangkan di tengah-
tengah masyarakat berprinsip mengolah bahan baku yang melimpah menjadi
produk baru, serta menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengambil
berbagai buku sebagai referensi yang relevan dengan topik permasalahan karya
tulis proposal ini.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM IDE USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan Kegiatan Usaha


Tingginya kebutuhan gula nasional membuat Indonesia sangat tergantung
pada impor gula tebu. Ada banyak faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi
negara pengimpor gula, salah satu faktor utamanya yaitu ketidak mampuan
industri gula dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan gula
masyarakat yang terus meningkat dan tingginya harga jual gula dalam negeri. Hal
ini dikarenakan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat setiap tahunnya,
bertambahnya industri makanan dan minuman baik yang memiliki skala kecil
maupun yang berskala besar serta meningkatnya populasi penduduk yang pesat.
Kondisi menurunnya produksi gula dalam negeri tidak berbanding lurus dengan
konsumsi gula dalam negeri yang selalu mengalami perubahan dan cenderung
mengalami peningkatan pola konsumsi gula, mengakibatkan Indonesia menjadi
negara pengimpor gula untuk memenuhi seluruh permintaan gula nasional setiap
tahunnya, serta harga gula domestik Indonesia yang fluktuatif dan cenderung
meningkat setiap tahunnya, dan untuk menekan harga gula dalam negeri maka
salah satu caranya yaitu dengan melakukan impor gula dari negara lain seperti
Thailand.

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat haruslah dapat berfikir kreatif guna
dapat mencari alternative dalam menemukan sumber potensi gula selain dari gula
tebu yang menjadi komoditas impor bangsa Indonesia. Melihat betapa besarnya
potensi sumber daya alam bangsa Indonesia yakni sagu (Metroxylon Sago)
memiliki peluang yang besar untuk dapat dimanfaatkan, sebagai bahan olahan
makanan yakni gula, tanaman yang memiliki kadar glukosa tinggi ini menjadi
cikal bakal alternative komoditas gula bagi bangsa Indonesia, melalui serangkaian
proses fermentasi pati sagu akan dihasilkan dua jenis produk gula yaitu gula cair
dan bubuk.
4

2.2 Gambaran Umum Produk


Sago Sweet Healty Sugar di definisikan sebagai gula kesehatan karena gula
yang merupakan hasil dari fermentasi pati sagu oleh enzim ini mengandung
berbagai macam nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Dimana kadar glikemik gula
sagu lebih rendah dibandingkan gula tebu dan gula aren, kandungan vitamin dan
mineralnya yang cukup lengkap menambah kesempurnaan gizi dari produk gula
sagu ini. Gula sagu merupakan pengembangan produk baru dari BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Penerapan produk baru ini di Kabupaten
Kepulauan Meranti menjadi angin segar dan alternatif terhadap tingginya harga
gula tebu serta menjadi peluang bisnis yang besar dalam pemanfaatannya karena
besarnya sumber daya alam yang dimiliki yaitu sagu sebagai bahan baku dalam
proses pembuatannya. Adapun gambaran tabel informasi nilai gizi dan prototype
produk adalah seperti gambar 2.3 berikut ini

Gambar 2.2 Tabel Informasi Nilai Gizi dan Prototype Produk


2.3 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar
Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu daerah yang terletak di
Provinsi Riau dengan potensi penghasil sagu yang cukup besar. Dimana dapat
dilihat dari banyaknya penduduk yang berprofesi sebagai petani sagu dan luasnya
perkebunan sagu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Kepulauan Meranti tahun 2017, jumlah petani sagu mencapai 7.487 jiwa.
Sedangkan untuk total areal perkebunan sagu sendiri seluas 38.614 ha. Selain itu,
dengan banyaknya jumlah petani sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti tersebut
mendorong peningkatan pada segi produksi sagu di Kabupaten Kepulauan
Meranti tersebut. Produksi sagu pada Kabupaten Kepulauan Meranti juga
5

mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat dari tabel produksi sagu
dari tahun 2014-2016 sebagai berikut :

Tabel 2.3 Jumlah Produksi Sagu Kabupaten Kepualauan Meranti 2014-2016

Tahun Jumlah Produksi (Ton)


2014 198.162
2015 200.062
2016 202.063
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti

Dari tabel dapat dilihat bahwa produksi sagu di Kabupaten Kepulauan


Meranti mengalami peningkat tiap tahunnya dengan estimasi peningkatan sebesar
10%. Pada tahun 2014 jumlah produksi sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti
sebesar 198.162 ton. Kemudian mengalami 3 peningkatan pada tahun 2015
sebesar 200.062 ton, dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2016 sebesar
202.063 ton.

Hal tersebut membuktikan bahwasannya Kabupaten Kepulauan Meranti


memiliki potensi yang cukup besar dalam mengembangkan agribisnis sagu.
Ditambah lagi tinggi nya tingkat sumber daya manusia yang ada di Kabupaten
Kepulauan Meranti dapat untuk diberdayakan guna menopang perekonomian
masyarakat, tercatat sekitar 57% penduduk meranti berusia produktif dengan
indeks kemiskinan yang cukup tinggi disebabkan oleh kecilnya peluang lapangan
pekerjaan, sehingga dengan adanya potensi masyarakat yang cukup besar ini
diharapkan nantinya melalui produk usaha Sago Sweet Healthy Sugar ini dapat
membuka lapangan pekerjaan serta memberdayakan masyarakat sekitar melalui
program UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) produk tersebut. Berikut ini
dipaparkan gambar desain logo produk Sago Sweet Healthy Sugar adalah seperti
gpada gambar 2.3 berikut ini:
6

Gambar 2.3 Gambaran Desain Logo Produk

Selain itu, beberapa peluang pasar yang penulis lirik dalam membuka peluang
usaha pada produk Sago Sweet Healthy Sugar adalah :

a. Melihat potensi sumber daya alam berupa sagu yang masih sangat luas
sehingga dapat memanfaatkan nya sebagai bahan baku produksi
b. Pangsa persaingan yang belum luas sehingga produk ini berpotensi untuk
bisa mendominasi pasar.
c. Perkembangan tren makanan dan minuman kesehatan yang ekonomis dan
berkembang sesuai zaman.
d. Target konsumen universal berarti semua kalangan masyarakat dapat
menikmatinya, terkhusus juga bagi penderita penyakit diabetes menjadi
target konsumen utama pada produk ini.

2.4 Analisis Kelayakan Usaha


1. Analisis Penjualan Produk
Tabel 2.4 Biaya Operasional
No Jenis Biaya Rincian Harga (Rp)
1. Biaya Bahan Baku 5.025.000,00
2. Biaya Perlengkapan 3.500.000,00
3. Biaya Mobilitas 1.250.000,00
Total 9.775.000

Tabel 2.4 Estimasi Profit Bulanan


ESTIMASI PROFIT BULANAN (ASUMSI PENJUALAN STABIL)
PRODUK Jumlah Harga
Harga Jual Penjualan Harga Baku
Baku
Gula Sagu Bubuk 300 18.000 13.000 5.400.000 3.900.000
300 Gram
Gula Sagu Bubuk 300 8.500 6.000 2.550.000 1.800.000
100 Gram
Gula Sagu Cair 300 15.000 10.000 4.500.000 3.000.000
300 ml
7

TOTAL 12.450.000 8.700.000

Tabel 2.4 Prediksi Laba Rugi


Prediksi Laba Rugi
Produk Sago Sweet Healthy Sugar
Setiap Bulan
Penjualan bersih Rp 12.450.000
Harga Pokok Penjualan Rp 8.700.000
Laba Kotor Rp 3.750.000
BEBAN OPERASIONAL
Beban Listrik, air, telepon, dan transportasi Rp 400.000
Beban Promosi Rp 250.000
Beban depresiasi Rp 250.000
Laba bersih Rp 2.850.000

BEP Modal = 9.775.000 : 2.850.000 = 3.42 dibulatkan menjadi 4. Maka


BEP (Break Even Point) usaha ini adalah selama 4 bulan,
8

2. Analisis SWOT

 Pangsa pasar belum luas sehingga  Belum memiliki outlet offline


berpotensi untuk mendominasi pasar.  Merupakan produk inovasi baru sehingga perlu giat
 Perkembangan trend makanan dan dalam mempromosikannya.
minuman kesehatan yang ekonomis dan  Belum memiliki label izin usaha
berkembang sesuai zaman.

 Merupakan gula rendah kadar glikemik cocok  Pasar yang lebih variatif menuntun
untuk penderita penyakit kronis. produsen untuk bisa lebih kreatif dalam
 Tidak menggunakan bahan pengawet sintetis menghasilkan produk.
dalam proses produksinya sehingga aman bagi  Mulai berkembangnya industri serupa
kesehatan dalam memproduksi hasil produk sejenis.

Gambar 2.4
Analisis SWOT Produk Gula Sagu
3. Business Model
The Business Model Canvas “Sago Sweet Healthy Sugar”

Gambar 2.4. Business Model Canvas


2.5 Tahapan Produksi
Adapun langkah kerja pembuatan Gula sagu adalah sebagai berikut.

1. Pencucian Sagu basah yang telah diambil dari kilang dicuci terlebih dahulu
untuk memisahkan sagu basah dari kotoran.
2. Pengendapan Sagu basah yang telah dicuci lalu diendapkan untuk
memisahkan kotoran dengan pati sagu

Gambar 2.5 Enzim Glukoamilase dan Enzim α-amilase


9

3. Pemasakan Bahan yang akan digunakan disiapkanyaitu sagu basah, air,


enzim α-amilase dan enzim glukoamilase. Masukkan sagu basah dan air
dengan perbandingan 1:4 kedalam panci. Tambahkan enzim α-amilase
dengan perbandingan 1 kg sagu basah digunakan 5 ml enzim α-amilase.
Campuran bahan dipanaskan hingga matang dalam waktu ± 1 jam.
4. Pengendapan Setelah rebusan campuran bahan tadi matang, ditambahkan
enzim glukoamilase dalam kondisi rebusan masih hangat (± 50 °C).
Perbandingan enzim glukoamilase adalah 1 kg sagu basah digunakan 5 ml
enzim glukoamilase. Lalu diendapkan selama 1 malam.
5. Pengentalan Pati sagu yang telah mengalami pengendapan dan pemisahan
dari endapan direbus kembali selama ± 2 jam. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan kekentalan gula cair seperti madu.
6. Pendinginan Gula cair yang telah mengalami perebusan didinginkan pada
suhu kamar. Proses pendinginan ini tidak memerlukan waktu yang lama
karena dapat membuatgula cair tersebut menjadi beku. Tahapan ini
memerlukan waktu ± 10 menit
7. Pengemasan Gula cair yang telah didinginkan dikemas dalam botol. ukuran
300 ml. Kemudian gula cair yang hendak di produksi menjadi gula serbuk
didiamkan hingga menggumpal kemudian dihaluskan dan dikemas menjadi
gula serbuk.
2.6 Target Pasar
Produk ini ditargetkan dapat mencakup semua kalangan masyarakat. Mulai
dari kalangan masyarakat kelas atas sampai masyarakat tingkat ekonomi standar
di semua jenjang usia dapat menikmatinya. Melalui produk ini nantinya
diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan produk gula yang bukan
hanya dapat dikonsumsi tetapi juga berdampak baik bagi kesehatan konsumennya.
Market place penjualan produk gula sagu ditargetkan dapat masuk ke berbagai
sektor penjualan lokal maupun regional seperti:

1. Pusat Kerajinan dan Oleh-oleh Khas Meranti


2. Supermarket dan Minimarket
10

3. Warung
4. Online Shop

2.7 Strategi Penjualan dan Pemasaran


Dalam memasarkan produk gula sagu yang masih dianggap masyarakat
sebagai produk baru ini harus menggunakan beberapa pendekatan ke masyarakat
akan masyarakat mengenal produk ini dan menerima, serta membeliny sebagai
salah satu kebutuhannya sehari-hari, selain dari strategi dan metode pemasaran
disini kami juga berikan rincian proyeksi harga produk. Adapun harga produk
Gula sagu diproyeksikan sebagai berikut.

Harga Produk :

 Produk Serbuk Kemasan 300 Gram : Rp. 18.000.-


 Produk Cair Kemasan 300 ml : Rp. 15.000.-
 Produk Serbuk Kemasan 100 Gram : Rp. 8.500.-

Metode Pemasaran Produk Gula Sagu :

a) Metode Konvensional
b) Metode Online Shop Marketing
c) Metode Stand Bazar

DAFTAR PUSTAKA

Fridayani. 2006. Produksi Sirup Glukosa Dari Pati Sagu Yang Berasal Dari
Beberapa Wilayah di Indonesia. Bogor : IPB Press.

Haryanto, B. dan H. Henanto. 2003. Teknologi Pengolahan Lanjut Pati Sagu


untuk Menghasilkan Produk Komersial. Dalam Sagu untuk Ketahanan
Pangan. Prosiding Seminar Nasional Sagu. Manado, 6 Oktober 2003. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2003.
11

Haryanto, B. dan P. Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Yogyakarta:


Kanisius.

Kurniawan,Redite. 2018. Sagu dan Olahan khasnya. Jakarta: Badan


Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Syakir, M. dkk. 2013. Sagu (Metroxylon spp). Jakarta: Balitbang Pertanian.


12

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TLC JGU 2021


A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Hendry Ramadani


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Kelas XII
4 Jurusan MIPA
5 NISN 0038428505
6 Tempat, Tgl Lahir Sungai Tohor, 07 November 2002
7 E-mail hendriramadani071102@gmail.com
8 No. Telp/HP 082284202608
9 Status Tim TLC 2020 Ketua

B. DESKRIPSI KEGIATAN 1 TAHUN TERAKHIR


Kegiatan saya khusunya dibidang kewirausahaan 1 tahun belakangan ini
adalah saya sudah memiliki usaha reseller dimana usaha ini saya kembangkan
bersama saudara saya kami menjual berbagai produk khas kabupaten kepulauan
meranti dan rencananya apabila program ini didanai kami juga kan menjual
produk gula sagu ini di outlet reseller kami selain itu saya juga seorang
youtuber.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian identitas diri dan deskripsi kegiatan 1 tahun terakhir ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Business Plan Competition TLC JGU 2021.

Selatpanjang, 19 Januari 2021

Hendry Ramadani
NISN. 0038428505
13

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TLC JGU 2021


A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Agus Syahroni


` Jenis Kelamin Laki-laki
3 Kelas XII
4 Jurusan MIPA
5 NISN 0033095187
6 Tempat, Tgl Lahir Sali, 27 Agustus 2003
7 E-mail agussyahroni270802@gmail.com
8 No. Telp/HP 082287620890
9 Status Tim TLC 2020 Anggota

B. DESKRIPSI KEGIATAN 1 TAHUN TERAKHIR


Adapun kegiatan saya khusunya dibidang kewirausahaan 1 tahun
belakangan ini adalah saya pernah membuat suatu usaha dagangan kecil-kecilan
bersama kakak kelas sewaktu di SMA X, dengan modal yang pas-pasan
Alhamdulillah kami juga dapat meperoleh keuntungan namun yang membuat
dagangan ini menarik adalah sitem pembayarannya bias via langsung ataupun
transfer via dompet digital selain itu saya juga seorang influencer.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian identitas diri dan deskripsi kegiatan 1 tahun terakhir ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Business Plan Competition TLC JGU 2021.

Selatpanjang, 19 Januari 2021

Agus Syahroni
NISN. 0033095187
14

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TLC JGU 2021


A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Siti Khaizatul A’mal


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Kelas XII
4 Jurusan MIPA
5 NISN 0026538015
6 Tempat, Tgl Lahir Tenan, 20 Agustus 2002
7 E-mail sitikhaizatulamalbintimaniran@gmail.com
8 No. Telp/HP 082288416697
9 Status Tim TLC 2020 Anggota

B. DESKRIPSI KEGIATAN 1 TAHUN TERAKHIR


Adapun kegiatan saya 1 tahun belakangan ini khususnya dibidang
kewirausahaan adalah saya pernah membuat bisinis kuliner yakni menjual mie
goreng, saya juga pernah bersama teman saya membangun bisnis reseller jilbab
dan pakaian muslim dan Alhamdulillah saya juga sudah memiliki pengalaman
dalam menjual barang-barang dan memasarkannya di bidang marketing.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian identitas diri dan deskripsi kegiatan 1 tahun terakhir ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Business Plan Competition TLC JGU 2021.

Selatpanjang, 19 Januari 2021

Siti Khaizatul A’mal


NISN. 0026538015
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang

Justifikasi
Material Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian
Mesin Sebagai alat 1 Unit Rp.2.638.000,00 Rp.2.638.000,00
Penepung penghalus
Gula gula
Talam Wadah 5 Unit Rp. 35.000,00 Rp. 175.000,00
Jemur pengeringan
gula
Kompor Alat 1 Unit Rp. 330.000,00 Rp. 330.000,00
Gas pemasakan
Regulator Penyambung 1 Unit Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
aliran gas ke
kompor
Tabung Sebgai sumber 1 Unit Rp. 180.000,00 Rp. 180.000,00
Gas energi
pemasakan
Bak Besar Wadah 2 Unit Rp. 70.000,00 Rp. 140.000,00
penampungan
pati sagu
Bak Kecil Sebagai 2 Unit Rp. 35.000,00 Rp. 70.000,00
wadah
pencampuran
Dandang Tempat 1 Unit Rp. 200.000,00 Rp.200.000,00
pesakan gula
tahap pertama
Centong Alat pengaduk 2 Unit Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
bahan
Gayung Air Alat 1 Unit Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
pengambil air
Saringan Alat penyaring 1 Unit Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
campuran pati
sagu dan air
Ember Wadah 2 Unit Rp. 20.000,00 Rp. 40.000,00
menyimpan
air bersih
Gelas Alat untuk 1 Unit Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
Takar menakar
bahan
Timbangan Alat untuk 1 Unit Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
16

menakar berat
bahan
Sealer Alat vacum 1 Unit Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
kemasan
Wajan Wadah 1 Unit Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00
pemasakan
gula tahap dua
Sendok Alat untuk 8 Unit Rp. 4.000,00 Rp. 32.000,00
mengambil
pati sagu
Spatula Alat untuk 1 Unit Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
mengaduk
Kain Lap Untuk 2 Unit Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00
Membersihka
n Kotoran
Pada
Clemek Untuk 4 Unit Rp. 30.000,00 Rp. 120.000,00
Melindungi
pakaian
selama
pengolahan
Lampu 25 Sebagai 2 Unit Rp. 70.000,00 Rp. 140.000,00
Watt Penerangan
Sub Total (Rp) Rp.5.025.000,00

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Pati Sagu Bahan baku 60 Kg Rp.10.000,00 Rp. 600.000,00
produksi
Enzim α- Bahan 250 ml Rp.3.000,00 Rp.750.000,00
Amilase fermentasi
produk
Enzim β- Bahan 250 ml Rp.3.000,00 Rp.750.000,00
Glukomilase fermentasi
produk
Air Galon Untuk 10 Buah Rp.7.000,00 Rp.70.000,00
membantu
proses
pengolahan
Masker Untuk 2 Kotak Rp.70.00,00 Rp.140.00,00
melindungi
17

kontaminasi
Listrik Dalam 4 Bulan Rp.100.000,00 Rp.400.000,00
penerangan
Hand Menjaga 1 Botol Rp. 40.000,00 Rp.40.000,00
Sanitizer tangan tetap
steril
Sarung Menjaga 1 Kotak Rp.50.000,00 Rp.50.000,00
Tangan tangan tetap
Plastik steril
Gas Sebagai 4 Kali Rp.25.000,00 Rp.100.000,00
penyuplai Pengisisan
energi
Kemasan Kemasan 100 Buah Rp 1.500,00 Rp.150.000,00
300 Gram Produk

Kemasan Kemasan 100 Buah Rp. 600,00 Rp.60.000,00


100 Gram Produk

Botol 300 Kemasan 100 Botol Rp 1.800,00 Rp.180.000,00


mL Produk

Kertas Label 100 Rp. 2.100,00 Rp.210.000,00


Stiker Produk Lembar

Sub Total (Rp) Rp.3.500.000,00

3. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)


Pemakaian (Rp)
Transportasi Transportasi 4 kali Rp.250.000,00 Rp 1.000.000,00
ke lokasi dalam 4
produksi bulan
Transportasi 4 Kali Rp.180.000,00 Rp 180.000,00
Pembelian Dalam 4
Bahan Baku bulan
Transportasi 1 Kali Rp.70.000,00 Rp 70.000,00
Penjemputan
Alat
SUB TOTAL (Rp) Rp.1.250.000,00
4. Lain-Lain
18

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)


Pemakaian (Rp)
Dokumentasi Foto dan video - Rp100.000,00 Rp 100.000,00
dalam sarana
pelaporan
Pulsa Media 100 GB Rp 2.000,00 Rp 200.000,00
komunikasi
Kesekretariatan Pembuatan - - Rp 100.000,00
proposal dan
penyusunan
laporan
SUB TOTAL (Rp) Rp 400.000,00
Total (Keseluruhan) Rp.10.175.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


19

Jurusan Alokasi Waktu Uraian


No Nama / NISN
(jam/minggu) Tugas

1. Hendry MIPA 24 / Minggu Ketua Kelompok,


Ramadani/0038 Kegiatan
428505 Managerial, dan
Koordinator Tim.
Penanggung
Jawab
Produksi dan
Pemasaran

2. Agus MIPA 24/ Minggu Anggota,


Syahroni/0033 Penanggung
095187 Jawab Pelayanan
dan Feedback
Konsumen,

3. Siti Khaizatul MIPA 24 / Minggu Anggota,


A’mal/0026538 Penanggung
015 Jawab Produksi
dan Pengemasan,

Berikut adalah Struktur Jabatan “ Sago Sweet Healthy Sugar Corporation “

Hendry Ramadani
CEO

Siti Khaizatul A’mal Agus Syahroni


Manager Produksi dan Quality
Manager Marketing dan HRD
Control

Gambar L.3.1 Stuktur Jabatan “ Sago Sweet Healthy Sugar Corporation “


20

Lampiran 4. Rencana Pengembangan Usaha

The Milestone Product “Sago Sweet Healthy Sugar”

Gambar L.4.1 Milestone Produk Gula Sagu

1. Rencana Jangka Pendek ( Tiga Bulan Pertama)


 Memiliki Produk Resmi
 Memiliki Official Acoount dan Outlate Produk Online
 Mampu Memasarkan Produk Tingkat Lokal
 Promosi Produk Offline tahap I berupa brosur dan spanduk selesai
dilaksanakan
2. Rencana Jangka Menegah ( Satu Tahun Pertama)
 Memiliki Badan Hukum Resmi
 Produk Berlabel izin P-IRT dan LPPOM MUI
 Membuka Stand Bazar Produk Pada Event Tertentu
 Pemasaran Sudah Mencakup Regional
 Permintaan di proyeksikan naik 30% persemester dan bertahap
21

Lampiran 5. Gambaran Proses Produksi Gula Sagu

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

Gmabar L.5.1 Gambaran Tahapan Produksi Gula Sagu

Tahapan Proses Produksi :

a) Pencucian dan Penyaringan


b) Pemasakan Pati dan air dengan penambahan enzim α-Amilase
c) Pengendapan dengan penambahan enzim Glukomilase
d) Pemasakan kembali
e) Produk Gula Cair
f) Pendiaman dan Pengeringan
g) Penghalusan
h) Produk Gula Serbuk
22

Lampiran 6. Lokasi Produksi dan Prototype Produk

Adapun Lokasi Produksi Bertempat di Jalan Sentosa Desa Maini Darul


Aman, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi
Riau, Indonesia.

Gambar L.6.1 Rencana Lokasi Produksi

Adapun protype dan label logo produk di proyeksikan sebagai berikut.

Gambar L.6.2 Logo dan Prototype Produk Sago Sweet Healthy Sugar

Anda mungkin juga menyukai