Anda di halaman 1dari 6

Slide 1 (bagus)

Assalamualaikum wr.wb selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. yang kami hormati
bapak dan ibu reviewer monev internal 1 pkm unri 2021.

Slide 2 (rani)

Usaha Peningkatan Pendapatan keluarga (UP2K) Desa Sungai Tohor Kabuaten Kepulauan Meranti
merupakan usaha yang bergerak dalam industri pengolahan gula sagu. Terletak di jalan Jalan Utama
Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Setiap bulannya pusat UP2K mampu memproduksi gula sagu bubuk sejumlah 210 kg/bulan. Lantas..

Langsung transisi slide cepat

Slide 3 (rani)

Bagaimana proses pengeringan gula sagu yang diproduksi oleh mitra saat ini ?, pengeringan gula
sagu bubuk yang dilakukan oleh mitra saat ini hanya mengandalkan pengeringan secara tradisional
yakni menggunakan pancaran sinar matahari, dimana Hanya mampu mengeringkan gula dalam
kondisi terik matahari saja dengan suhu yang berubah-ubah (fluktuatif). Hal ini menyebabkan
Pengeringan tidak efektif dan efisien dan Gula sagu rentan tepapar kontaminan dari lingkungan
luar.
Langsung transisi slide cepat

Slide 4 (rani)
Karena pengeringan gula dengan cara tradisional maka mitra harus menganggung konsekuensi ?,
pertama, Kerugian pendapatan akibat tidak terpenuhinya permintaan konsumen sebesar 52%,
kedua, Karakteristik gula yang sulit dikontrol karena belum meiliki standarisasi produk baku, serta
ketiga, Rentannya produk terkontaminasi lingkungan luar akibat pengeringan yang dilakukan secara
tradisional sehingga menurunkan mutu, kualitas dan kehigienitas produk.

Slide 5 (bagus)

Oleh karena itu berdasarkan permasalahan tersebut serta melihat peluang yang ada perkenalkan
kami dari universitas riau dengan saya bagus Duhan irfandy dari teknik lingkungan 2020 bersama
rekan saya, m. Zahran zaidan dari teknik lingkungan 2020, saya Muhammad Agung Islamy dari
Teknologi Hasil Pertanian 2017, dan saya septy khairany dari Teknologi industri Pertanian 2018.
Dibawah bimbingan ibu Dr. Hafidawati, S.TP, M.T. dengan bangga mempersembahkan sebuah alat
yang dapat membantu mitra kami yakni Cabinate dryer sago sugar: inovasi penerapan teknologi
cabinate dryer dalam pengeringan gula sagu bubuk UP2K Desa Sungai Tohor Kabupaten
Kepulauan Meranti.
Slide 6 (bagus)

Teknologi kami menggunakan sumber daya hybrid dimana gas sebagai penyuplai energi panas dan
listrik digunakan sebagai sumber energi pengatur panel control, dengan mengungkap efek drying
rate untuk mengetahui kecepatan pengeringan. Selanjutnya mesin kami juga menggunakan sistem
cabinate dryer methode dimana pengeringan dilakukan dengan sistem rak bertingkat, mesin kami
juga menggunakan sistem uv lamp disinfection dimana pancaran gelombang sinar uv digunakan
sebagai media disinfeksi untuk membunuh kuman dan bakteri yang ada pada bahan baku.
Penerapan konsep diatas berkenaan dengan konsep fisika yakni prinsip laju pengeringan dengan
menggunakan aliran udara panas, dan konsepp mikrobiologi yang berkaitan dengan metode
disinfeksi mikroba dengan media uv lamp.

Slide 7 (bagus)

Desain alat dari teknologi kami memiliki dimensi 105 cm x 60 cm x 60 cm. memiliki panel control
tersusun atas power button, thermocontrol, timer dan panel led sebagai monitoring sistem, cable
protector, tabung gas, akumulator, pemantik eletrik lampu uv, Loyang pengering dan exhaust fan.

Slide 8 (bagus)

Thermo control yang digunakan adalah tipe Analog Thermostat FTC-110, dengan spesifikasi Max
Contact Switch : 16 Amper dan Temperature Setting : +30 - +110 ° C. kami juga menggunakan timer
dengan tipe TDL (Timer Delay relay) 0-10 jam. Alat ini juga memnggunakan pemantik eletrik AC 2 Out
, Exhaust fan 12x12x3,7 cm serta low pressure uv lamp 220 v.

Slide 9 (agung)

Selanjutnya bagaimana cara kerja dari cabinate dryer sago sugar? teknologi kami menggunakan
pengeringan dengan sistem cabinate dryer dimana panas dihasilkan oleh api yang memanaskan
pelat dibawah, kemudian aliran udara panas naik ke ruang pengeringan. Suhu dalam ruangan
pengeringan di monitoring oleh termokontrol dan dikalibrasikan dengan exhaust fan untuk
mengeluarkan udara panas yang berlebihan sehingga sirkulasi aliran panas dan suhu tetap stabil.
Selain itu uv lamp yang terdapat pada ruang pengering difungsikan sebagai media untuk membunuh
mikroba dan kontaminan yang mungkin ada pada bahan baku sehingga produk tetap steril ketika
pengeringan selesai. Dengan target pencapaian pengeringan gula bubuk dari kadar air 15% menjadi
7%. Selanjutnya produk siap untuk dikemas dan dipasarkan.

Slide 10 (agung)

Berdasarkan studi literatur dan uji coba yang telah kami lakukan alat cdss diproyeksikan mampu
menghasilkan 450 kg sagu bubuk/bulan atau 15 kg/hari. Dengan efisiensi laju pengeringan selama 1
jam di suhu 70 C dengan kapasitas 3 kg gula dengan waktu produksi selama 5 jam/hari . sehingga
efektivitas kinerja alat kami diproyeksikan mampu meningkatan hasil produksi sebesar 114%. Lalu
dari hasil tersebut apa saja kebermanfaatan Cabinate dryer sagu sugar bagi mitra ?

Yang pertama adalah Manfaat Ekonomi Dengan teknologi ini, mitra kami dapat menghasilkan
produk gula sagu bubuk lebih produktif dibandingkan pengeringan tradisional. Estimasi Hasil
Produksi

• Pengeringan tradisional : 7 Kg per hari

• Pengeringan CDSS : 15 Kg per hari


Dengan perhitungan hasil produksi dengan cara pengeringan tradisional hanya menghasilkan 210 kg
gula sagu bubuk /bulan dengan omzet 16.800.000/bulan. Dibandingkan dengan menggunakan alat
pengering cdss Dengan pengurangan total cost biaya listrik dan gas.

Slide 11 (agung)

Mampu menghasilkan omzet bersih Rp. 35.758.000/bulan.

Yang kedua Manfaat Kesehatan

Mampu menghasilkan produk yang lebih higienis dengan standarisasi hasil produk yang lebih
terkontrol.

Mencakup Faktor

• Aroma

• Warna

• Tekstur

• Lama Pengeringan

Yang ketiga Manfaat Produksi

Mampu menghasilkan produk dengan waktu pengeringan relatif singkat sehingga dapat
meningkatkan laju dan efisiensi waktu produksi.

Lama Pengeringan

• Pengeringan tradisional : 2 hari pengeringan

• Pengeringan CDSS : 1 jam di suhu 70 ° C dengan kapasitas 3 kg gula dengan waktu produksi
selama 5 jam/hari

Slide 12 (Zahran)

Selain menghasilkan desain dri cabinate dryer sago sugar kami juga telah membuat buku pedoman
alat yang berfungsi sebagai rujukan mitra didalam proses perancangan, pemasangan pengoparsian
dan pemeliharaan sistem dari cabinate dryer. Sehingga keamanan dan kehandalan sitem dapat
terjamin. Dimana buku pedoman alat sekarang sedang progress pengerjaan telah mencapai 70%.
dibuat dengan aplikasi adobe ptoshop dan Microsoft word.

Slide 13 (Zahran)

Kemudian progress pengerjaan laporan kemajuan telah mencapai 80%

Slide 14 (Zahran)

Kemudian progress pengerjaan artikel ilmiah telah mencapai 50% dan apabila telah selesai nantinya
akan kami rencanakan untuk di submit pada jurnal pengabdian dan pemberdayaan masyarakat
(JPPM).
Slide 15 (Zahran)

Selanjutnya desain dan rendering alat menggunakan aplikasi sketchup pro 2020 dan adobe
illustrator, kemudian masuk ketahap pengerjaan alat dilakukan di bengkel las cahaya Jalan
Purwodadi, Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Slide 16 (Zahran)

Kemudian tahap uji coba alat :

• Gula Sagu dikeringkan menggunakan alat pengering CDSS, didapati suhu dan waktu
pengeringan optimum selama 1 jam pada suhu 70° C. dengan kapasitas 3 kg gula dengan
waktu produksi selama 5 jam/hari

Slide 17 (Zahran)

Analisis implementasi keberlanjutan program ini menggunakan konsep TRL (Technology Readiness
level) dimana analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapterapan suatu hasil penelitian
atau pengembangan teknologi tertentu, dimana saat ini tim berada pada level 4. Yaitu pada analisis
dan eksperimental karakteristik program pengembangan teknologi.

Slide 18 (Zahran)

Target capaian monev berikutnya, tim menargetkan pencapaian setiap luaran : 1. Buku pedoman
alat mencapai 100%, 2. Artikel ilmiah mencapai 80%, 3. Laporan Kemajuan mencapai 100%, 4.
Laporan akhir mencapai 100%, dan yang terakhir adalah program pelatihan pad mitra. Dimana
analisis target capaian berikutnya adalah di trl level 5.

Slide 19 (Zahran)

Kemudian progress pengerjaan laporan akhir telah mencapai 30%

Slide 20 (Zahran)

Selanjutnya tim telah melakukan sosisalisai Bersama mitra secara daring menggunakan aplikasi
google meet dan whatsapp.

Slide 21 (Zahran)

Adapun peran dosen pembimbing kami adalah mengarahkan dan mendampingi dalam
melaksanakan program serta memotivasi tim.
Slide 22 (agung)

Target capaian dari program kami meliputi publikasi yang saat ini baru kami muat dalam blog
website, yotube dan Instagram tim kami. Dan kedepannya direncanakan akan kami lanjutkan untuk
publikasi artikel ilmiah pada jurnal pengabdian dan pemberdayaan masyarakat serta publikasi
kegiatan melalui medi cetak dan website berita online.

Slide 23 (agung)

Selain itu hak cipta dari DTHKI sekarang masih dalam proses pengurusan dan pengisian form
pendataaan kelengkapan berkas.

Slide 24 (agung)

Selain dua hal tadi teknologi kami juga memiliki potensi komersialisasi untuk kebermanfaatan
industry lain seperti industry pengolahan pangan berbasis pengeringan. Serta sebagai bentuk
upaya mewujudkan teknologi pengeringan yang efektif dan efisien. Dimana ada potensi
komersialisasi tim kami juga menargetkan tercapainya target implementasi penerapan teknologi
kepada mitra dengan konsep technology readiness level atau TLR level 6 dimana system model
teknologi dapat di demostrasikan pada lingkungan atau mitra yang relevan. Meliputi pencapaian
penrapan teknologi yang berdampak profit bagi mitra serta didukung oleh keberhasilan publikasi
dan penetapan haki terhadap teknologi tersebut.

Slide 25 (bagus)

Justifikasi penggunaan anggaran, dimana beban biaya terdiri dari 4 bagian dengan total 10 jt, dengan
anggaran yang telah dipakai meliputi sewa alat dan jasa, bahan habis pakai dan perjalanan dengan
total Rp. 8.575.000.

Slide 26 (bagus)

Sekian presentasi dari kelompok kami kurang lebihny mohon maaf waktu dan tempat kami
kembalikan kepada moderator.

Anda mungkin juga menyukai