Anda di halaman 1dari 27

Makalah Mata Kuliah Program Linier

PENGOPTIMALAN LABA HARIAN PENJUALAN KUE MENGGUNAKAN


PROGRAM LINIER DENGAN METODE SIMPLEKS

Disusun untuk memenuhi

Tugas Mata Kuliah Program Linier

Oleh:

ARDELIA RAHMAH (2108101010009)

MIFTA (2108101010011)

MUHAMMAD MUHAJIR (2108101010013)

INDIRA ALFIANNISA (2108101010061)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas izin dah rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah “Pengoptimalan Laba Harian Penjualan Kue Menggunakan
Program Linier dengan Metode Simpleks” dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam
kami hantarkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabat yang berjasa.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Muhammad Ikhwan, M.Si
dan ibu Nurmaulidar, S.Si.,M.sc selaku dosen pengampu mata kuliah Program Linier yang telah
turut hadir dalam membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa pula terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada kami sehingga makalah ini terselesaikan.

Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan penjualan kue dengan
metode simpleks maupun secara manual. Kami tentunya menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini terdapat kekurangan dari berbagai sisi sehingga kami mengharapkan adanya kritik
dan saran untuk menjadi evaluasi bagi kami sehinggag kami dapat memberikan hasil yang
sempurna kedepannya. Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Banda Aceh, 07 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ......................................................................................................... 4
1.4. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 4
1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 6


2.1. Pengertian Optimalisasi .............................................................................................. 6
2.2. Rumah Produksi Kue ................................................................................................... 6
2.3. Linier Programming .................................................................................................... 7
2.3.1. Metode Grafik ...................................................................................................... 7
2.3.2. Metode Simpleks ................................................................................................. 7
2.4. Metode Simpleks .......................................................................................................... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 10


3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................... 10
3.2. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................................ 10
3.3. Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 10
3.4. Metode Analisis Data ................................................................................................ 10
3.5. Variabel Penelitian ................................................................................................... 11
3.6. Prosedur Peneitian .................................................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 14


4.1. Hasil penelitian ......................................................................................................... 14
4.2. Penyajian Materi ....................................................................................................... 15
4.3. Tabel Simpleks........................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 26

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di era modern, permintaan akan layanan katering semakin meningkat, baik untuk acara
pribadi maupun bisnis. Ini menciptakan peluang besar bagi pengusaha Rumah Produksi Kue
untuk memperluas bisnis mereka. Seiring dengan pertumbuhan industri katering, persaingan
antar penyedia jasa katering juga semakin ketat. Pengusaha Rumah Produksi Kue harus
mencari cara untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendapatkan keunggulan
kompetitif. Bisnis Rumah Produksi Kue melibatkan pengelolaan sumber daya terbatas seperti
kapasitas penyimpanan, jenis kue, dan jenis paket kue. Maksimalkan penggunaan sumber daya
ini adalah kunci keberhasilan dalam bisnis ini.

Pendapatan adalah indikator kinerja bisnis yang sangat penting. Semakin tinggi
pendapatan yang dihasilkan, semakin besar keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik
usaha. Dalam konteks ini, metode simpleks adalah alat matematika yang digunakan untuk
mengoptimalkan berbagai variabel bisnis, seperti rencana produksi, alokasi bahan baku, dan
harga produk. Metode ini dapat membantu pemilik usaha untuk merencanakan strategi yang
efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan. Pengusaha Rumah Produksi Kue seringkali
dihadapkan pada keputusan-keputusan sulit, seperti menentukan menu yang optimal, mengatur
jadwal produksi, dan menentukan harga yang tepat.

Metode simpleks dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih baik.
Dengan menggunakan metode simpleks untuk mengoptimalkan pendapatan, pemilik usaha
dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan bisnis mereka,
termasuk peningkatan keuntungan dan penguasaan pasar.

Penelitian yang akan dilakukan kali ini menggunakan metode simpleks dimana
penelitian ini terdapat variabel. Penelitian ini dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu
software POM-QM dan Manual . Pada penelitian ini faktor produksi yang digunakan yaitu
jenis paket, jenis kue dan kapasitas penyimpanan. Adapun keunggulan metode simpleks adalah
dapat menyelesaikan permasalahan linear programming yang memiliki lebih dari dua variabel.
Penelitian yang akan dilakukan adalah Mengoptimalkan laba harian penjualan kue, studi kasus
Rumah Produksi Kue.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, akan diidentifikasikan


masalah-masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya penerapan ilmu matematika di kehidupan sehari-hari.

2. Perencanaan produksi kue tradisional di Rumah Produksi Kue hanya menggunakan


perkiraan.

3
3. Masih kurangnya pengetahuan Rumah Produksi Kue sehingga tidak menerapkan linear
programming untuk memaksimalkan keuntungan.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah sebagai


berikut:

1. Kendala kapasitas penyimpanan, jenis kue, dan jenis paket.

2. Linear programming tujuh variabel (x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7) dengan metode simpleks.

3. Optimalisasi keuntungan dalam proses produksi.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan inti permasalahanpenelitian


ini kedalam pertanyaan berikut.

1. Bagaimana mengoptimalkan hasil produksi dan keuntungan berdasarkan beberapa


batasan yang ditetapkan?

2. Bagaimana penerapan metode simpleks dalam mengoptimalkan keutungan dan


produksi?

3. Bagaimana merancang sistem untuk menghitung optimalisasi keuntungan danproduksi


dengan metode simpleks?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengoptimalkan keuntungan dan produksi pada penjualan kue paketan.

2. Untuk menerapkan Metode Simpleks dalam mengoptimalkan keuntungan dan


produksi.

3. Untuk merancang sistem aplikasi dalam mengoptimalkan keuntungan dan produksi.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Usaha Rumah Produksi Kue

i. Menghindari terjadinya proses produksi yang mengakibatkan kerugian.

ii. Mempermudah perusahaan dalam menghitung keuntungan yang akan

4
diperoleh dimasa yang akan datang.

b. Bagi Pembaca

i. Menambah pengetahuan pembaca dengan penerapan metode simpleks


dalam usaha industri dan bisnis, serta program komputer untuk
memecahkan masalah.

ii. Memberikan informasi bagi pengembangan ilmu atau penelitian


berikutnya.

c. Bagi Penulis

i. Menambah pengetahuan penulis mengenai optimalisasi dengan metode


simpleks serta penerapannya dalam kehidupan nyata.

ii. Dapat mengaplikasikan perhitungan metode simpleks menggunakan


program komputer.

5
BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Optimalisasi

Optimalisasi melibatkan mencari solusi terbaik yang meminimalkan atau


memaksimalkan fungsi tujuan tertentu, seringkali dengan mempertimbangkan berbagai
kendala. Model-model ini sering berbentuk persamaan matematika atau fungsi yang
mencerminkan hubungan antara berbagai variabel yang terlibat dalam masalah. Berbagai
teknik optimisasi yang digunakan untuk menemukan solusi terbaik. Ini termasuk pemrograman
linier, pemrograman ganjil, pemrograman dinamis, metode simplex, dan teknik-teknik lain
yang digunakan untuk mencari solusi optimal. berbagai aplikasi optimalisasi dalam bidang
penelitian operasi, seperti perencanaan produksi, pengelolaan rantai pasokan, perencanaan
transportasi, dan pengambilan keputusan investasi. Ini memberikan wawasan tentang
bagaimana optimalisasi digunakan dalam konteks dunia nyata. Penyelesaian Masalah
dilakukan dengan pendekatan sistematis untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
teknik optimisasi. Ini mencakup langkah-langkah mulai dari merumuskan masalah hingga
menemukan solusi optimal.1

2.2.Rumah Produksi Kue

Pada Perencanaan Katering perlu diperhatikan bagaimana merencanakan sebuah acara


katering, termasuk pemilihan menu, penyediaan hidangan kue, dan penentuan jumlah makanan
yang diperlukan. Pada rancangan menu katering mencakup berbagai jenis kue dan hidangan
manis, serta bagaimana mengkreasikan rasa dan presentasi yang menarik. dalam bisnis katering
juga perlu diperhatikan bagaimana mengelola operasi harian, termasuk persiapan makanan,
manajemen staf, dan logistik pengiriman. Pada Pemasaran dan Promosi perlu diperhatikan
Bagaimana memasarkan layanan katering, termasuk katering kue, kepada pelanggan potensial,
serta bagaimana membangun merek dan citra bisnis.

Pentingnya memberikan pelayanan pelanggan yang unggul dalam katering, termasuk


berkomunikasi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka, serta memberikan
pengalaman yang memuaskan. Dalam bisnis ini kita perlu menjaga standar kebersihan dan
keselamatan makanan yang tinggi dalam operasi katering. Pengelolaan keuangan bisnis
katering, terdapat pengaturan harga dan pemantauan anggaran. Seiring waktu ,kita juga perlu
mencari tahu Bagaimana menciptakan hidangan kue yang inovatif dan menarik bagi
pelanggan, serta mengikuti tren kuliner yang berkembang. Dalam bisnis ini Juga perlu
diperhatikan Informasi tentang aspek hukum dan peraturan yang relevan dalam bisnis
katering.2

1
(sumber: "Introduction to Operations Research" oleh Frederick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman)

2 (Sumber: "The Professional Caterer's Handbook" oleh Lora Arduser dan Douglas R. Brown.)

6
2.3.Linier Programming

Pengembangan linear programming merupakan kemajuan ilmiah yang paling penting.


Dampak penggunaan linear programming sangat luar biasa sejak tahun 1950-an. Akhir-akhir
ini, linear programming menjadi alat standar yang menghemat banyak uang dari banyak
perusahaan atau bisnis bahkan untuk ukuran perusahaan sedang. Linear programming
digunakan hanya untuk permasalahan keputusan linear.22 Linear programming menyatakan
penggunaan teknik matematika tertentu untuk mendapatkan kemungkinan terbaik atas
persoalan yang melibatkan sumber yang serba terbatas. Sebelum melihat pemecahan linear
programming, syarat-yarat utama persoalan linear programming dalam perusahaan tertentu
harus dipelajari.

Linear programming adalah bagian dari matematika yang banyak digunakan, antara
lain dalam bidang ekonomi, pertanian dan perdagangan. Dengan menggunakan linear
programming, seseorang dapat menghitung keuntungan maksimum atau biaya minimum. Hal
ini sangat bergantung pada pembatas atau kendala, yaitu sumber daya yang tersedia.24
Misalnya, dalam bidang ekonomi, fungsi tujuan dapat berkaitan dengan pengaturan secara
optimal sumber-sumber daya untuk memperoleh keuntungan maksimum atau biaya minimum.
Sedangkan fungsi batasan menggambarkan batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang
dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan.

Memecahkan permasalahan linear programming terdapat dua jenis pendekatan yang


sering digunakan dalam linear programming yaitu:

2.3.1. Metode Grafik

Salah satu metode pengoptimalan yang dapat digunakan adalah grafik. Fungsi tujuan
dan kendala permasalahan digambarkan dengan menggunakan sumbu absis (horizontal) dan
ordinat (vertical). Metode grafik digunakan untuk menyelesaikan optimasi dengan maksimum
dua variabel. Mengoptimalkan permasalahan dengan jumlah variabel keputusan lebih dari dua
akan mengalami kesulitan dalam penggambaran dan penskalaan. Hal ini yang menjadi
kelemahan metode grafik.

2.3.2. Metode Simpleks

Metode simpleks merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalah masalah


program linear yang meliputi banyak pertidaksamaan dan banyak variabel.3

2.4. Metode Simpleks

2.4.1. Pengertian Metode Simpleks

Metode ini dikembangkan oleh George Dantzig pada 1946 dan sepertinya cocok untuk
komputerisasi masa kini. Pada 1946 Narendra Karmarkar dari Bell Laboratories menemukan

3
(sumber: Hotniar Siringoringo.Ibid. h.55)

7
suatu cara untuk memecahkan masalah program linear yang lebih besar, sehingga memperbaiki
dan meningkatkan hasil dari metode simpleks. Metode ini menyelesaikan masalah program
linear melalui perhitungan berulang-ulang (iteration) yang langkah-langkah perhitungannya
dilakukan berkali-kali sebelum mencapai solusi optimum. Pada 2002 Dantzig
mempublikasikan linear programming dalam suatu jurnal ilmiah.4

Metode simpleks merupakan prosedur algoritma yang digunakan untuk menghitung


dan menyimpan banyak angka pada iterasi-iterasi awal dan untuk pengambilan keputusan pada
iterasi-iterasi berikutnya. Metode simpleks merupakan suatu metode untuk menyelesaikan
masalah-masalah program linear yang meliputi banyak pertidaksamaan dan banyak variabel.
Dalam menggunakan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah-masalah program linear,
model program linear harus diubah ke dalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk
baku”. Ciri-ciri dari bentuk baku model program linear adalah semua kendala berupa
persamaan dengan sisi kanan nonnegatif dan fungsi tujuan dapat memaksimumkan atau
meminimumkan.5

2.4.2. Istilah-istilah dalam Metode Simpleks

Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam metode simpleks, di
antaranya:

a. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu


tergantung dari nilai tabel sebelumnya;

b. Variabel nonbasis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis
selalu sama dengan derajat bebas dalam sistem persamaan;
c. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi
kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah
variabel basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non
negatif);
d. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah
sumber daya pembatas awal yang ada karena aktivitas belum dilaksanakan;
e. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematika
kendala untuk mengonversikan pertidaksamaan (≤) menjadi persamaan (=).
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal,
variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis;
f. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematika
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan (≥) menjadi persamaan

4 (sumber: Teguh Siringoringo.Ibid. h.55)


5 (Teguh Sriwidadi. Ibid. h.729)

8
(=). Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal,
variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis;
g. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematika
kendala dengan bentuk (≥) atau (=) untuk difungsikan sebagai variabel basis
awal. Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi.Variabel ini
harus bernilai 0 pada solusi optimal karena kenyataannya variabel ini tidak
ada. Variabel hanya ada di atas kertas;
h. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk.
Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk
menentukan baris pivot (baris kerja);
i. Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis
yang memuat variabel keluar;
j. Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk
tabel simpleks berikutnya
k. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis
pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non
basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai
positif;
l. Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu
dari antara variabel basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi
berikutnya akan bernilai nol.6

2.4.3. Bentuk Baku Metode Simpleks

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku, yaitu:

a. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan (≤) dalam bentuk umum, diubah


menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel slack;

b. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan (≥) dalam bentuk umum, diubah


menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel surplus;

c. Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan


satu variabel artifisial (variabel buatan).7

6 (Hotnair Siringoringo. Op.cit. h.56-57)


7
(sumber : Dian Wirdasari, “Metode Simpleks dalam Program Linier,” Jurnal Saintikom 6, no. 1(2009). H.276-285)

9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai dari 25 September 2023 s/d. 04 Okteober 2023 dan dilaksanakan
di Lab. Permodelan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala.

3.2.Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah software POM-QM dan manual yang
akan digunakan untuk menemukan solusi dari permasalahan dalam penelitian ini.

3.3.Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperoleh jenis data primer yang diperoleh dari wawancara online
yang telah dilakukan kepada pengusaha “Rumah pembuatan kue”. Adapun data wawancara
berupa harga jual dalam jenis paket, jenis kue, serta kapasitas penyimpanan dalam sehari.

3.4.Metode Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisa secara manual menggunakan program linier dangan
metode simpleks dan menggunakan software POM-QM, sehingga memperoleh hasil yang
tepat.

a. Metode simplek

Metode simpleks adalah metode yang lazim diterapkan untuk memecahkan persoalan
Program Linier yang mempunyai variabel keputusan dua atau lebih 8.

Adapun langkah-langkah penyelesaian metode simpleks adalah sebagai berikut :

1) Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan, fungsi tujuan diubah menjadi fungsi
implisit dengan semua entri bergeser kekiri dan batasan-batasan diubah menjadi
kesamaan, dengan cara menambah slack variabel dengan notasi S 1, S2, S3, ... , Sn .
2) Memilih kolom kunci dengan memilih kolom yang mempunyai nilai pada garis
fungsi tujuanyang bernilai negatif dengan angka terbesar.
3) Memilih baris kunci dengan mecari terlebih dahulu indeks dari setiap barisnya. Lalu
pilihlah baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dan nilai yang
termasuk kedalam kolom kunci dan baris kunci adalah nilai Angka kunci.
4) Mengubah nilai-nilai baris kunci dengan membagi baris kunci dengan angka kunci,
kemudian mengganti variabel dasar baris kunci dengan variabel variabel baru baris
kunci.
5) Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci dengan rumus :
baris baru = baris lama - ( koefisien pada kolom kunci * baris kunci baru )
6) Mengulangi langkah c sampai f. Perubahan baru berhenti setelah pada “baris

8 Operations Research (Riset Operasi), 2011

10
pertama” (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif. Sehingga hasil dari tabel
tersebut sudah merupakan hasil yang optimal.
b. Software POM-QM

Software POM-QM juga menggunakan metode simpleks dalam penyelesaiannya.


Penggunaan software ini untuk menjadikan perbandingan dalam pengerjaan metode simpleks
secara manual sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam perhitungan.

3.5.Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang di gunakan pada penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut :

Variabel Keterangan

Z Fungsi tujuan atau fungsi objektif yang akan dioptimalkan

A Variabel pengganti PAKET I

B Variabel pengganti PAKET II

C Variabel pengganti PAKET III

X1 Variabel pengganti risol

X2 Variabel pengganti piscok

X3 Variabel pengganti thimphan

X4 Variabel pengganti cekodok

X5 Variabel pengganti putu ayu

X6 Variabel pengganti klepon

X7 Variabel pengganti pastel

11
S1 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan risol

S2 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan piscok

S3 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan thimphan

S4 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan cekodok

S5 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan putu ayu

S6 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan klepon

S7 Slack variabel pada kendala kapasitas penyimpanan paste

3.6.Prosedur Peneitian

Langkah kerja penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.6.1. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dimulai dengan menentukan objek penelitian yang akan
diteliti. Permasalahan yang akan diteliti terdapat pada usaha “Rumah Pembuatan Kue”. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan data-data yang akan dituangkan dalam bentuk makalah,
dilakukan wawancara online melalui video call WhatsApp.

3.6.2. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan mencari topik yang
relevan mengenai permasalahan dengan metode simplek yang dapat digunakan untuk
menemukan solusi dari permasalahan yang diteliti “Pengoptimalan Laba harian Penjualan Kue
menggunakan Metode Simpleks”.

3.6.3. Menentukan model permasalahan

Model permasalahan ditentukan setelah memperoleh semua data dari narasumber. Pada
tahap ini, dibentuk fungsi tujuan, fungsi kendala, dan permodelan simpleks.

3.6.4. Aplikasi perhitungan data menggunakan metode simpleks

12
Pada tahap ini, dilakukan perhitungan untuk memperoleh solusi dari permasalahan
dengan metode simpleks menggunakan Software sehingga meminimalisir kesalahan pada
pertihungan manual.

3.6.5. Penulisan Laporan akhir

Pada tahan ini dilakukan penulisan laporan dalam bentuk makalah berdasarkan analisa
data yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya.

13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil penelitian

Adapun penyelesaian menggunakan metode simpleks dari penelitian “Rumah produkso


kue” ini adalah sebagai berikut:

1) Mengubah fungsi tujuan dengan batasan, kemudian mengubah fungsi tersebut ke


dalam bentuk implisit.
2) Persamaan kemudian dimasukkan ke dalam table simpleks.

Pada penelitian ini menggunakan data jenis isian kue kotak dan data harga perkotaknya.
Berikut ini adalah data yang telah dikumpulkan:

Tabel 4.1.1. Data Jenis Penjualan Paket Kueku

Paket Cekodok Putu


Risol Piscok Thimphan Klepon Pastel Harga
kotak pisang ayu

Paket A 1 0 1 0 2 1 0 Rp. 8. 000, -

Paket B 0 2 0 1 0 1 1 Rp. 5. 000, -

Paket C 1 0 1 0 1 1 1 Rp. 7. 000, -

Jumlah <=40 <=50 <=41 <=80 <=30 <=56 <=70

Dari tabel diatas, dapat diperoleh data batasan dalam penjualan paket kueku. Batasan
ini digunakan untuk mempermudah proses penelitian. Batasan-batasan pada kueku ini terdiri
dari Banyaknya jenis risol, piscok, thimphan, cekodok pisang, putu ayu, klepon, dan pastel per
paket, dan jumlah produksi kue-kue tersebut dalam 1 hari sehingga dapat dihitung laba yang di
peroleh. Berikut ini adalah data dari batasan-batasan tersebut:

Tabel 4.1.2. Data Batasan Penjualan Paket Kueku

Jenis kue Paket Jumlah Produksi

Risol A+C <=40

14
Piscok 2B <=50

Thimphan A+C <=41

Cekodok Pisang B <=80

Putu Ayu 2A + C <=30

Klepon A+B+C <=56

Pastel B+C <=70

4.2.Penyajian Materi

Sebagaimana yang telah dibahas pada Bab II tentang metode grafik, dapat diketahui
bahwa metode grafik hanya bisa menyelesaikan masalah persamaan linear yang memiliki dua
variable. Oleh sebab itu butuh metode lain yang bisa semua masalah persamaan linear baik
yang memiliki dua variable ataupun lebih. Metode yang dimaksud adalah metode simpleks.

Metode simpleks merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan


seluruh masalah program linear, baik yang melibatkan dua variabel keputusan maupun lebih
dari dua variable keputusan. Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B.
Dantzig pada tahun 1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain. Metode penyelesaian
dari metode simpleks ini melalui perhitungan ulang (iteration) dimana langkah-langkah
perhitungan yang sama di ulang-ulang sebelum solusi optimal diperoleh.

Dengan mengingat kembali pembahasan pasa Bab II, untuk menentukan penyelesaian
optimum masalah persamaan linear bisa dilakukan dengan cara menguji titik-titik ekstrim yang
membatasi daerah penyelesaian. Berangkat dari hal tersebut berikut adalah teorema-teorema
yang mendukung.

Teorema 1.

Jika masalah persamaan linear mempunyai penyelesaian yang layak, maka masalah
tersebut mempunyai penyelesaian awal yang layak.

Teorema 2.

Himpunan titik-titik ekstrim pada daerah penyelesaian berkorespondensi dengan


himpunan pentelesaian layak awal.

15
Teorema 3.

Jika suatu masalah persamaan linear mempunyai penyelesaian optimal berhingga,


maka penyelesaian optimalnya berda pada titik ekstrim.

Berikut ini akan dibahas bagaimana menyelesaikan berbagai macam masalah


persamaan linear dengan metode simpleks.

4.3.Tabel Simpleks

Langkah-langkah penyelesaian dalam metode simpleks adalah dengan menggunakan


suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks. Tabel ini mengatur model pada
bentuk standar ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk penerapan perhitungan
matematis menjadi lebih mudah. Bentuk tabel simpleks awal adalah sebagai berikut.

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK Indeks

Z -2400 -1500 -2100 0 0 0 0 0 0 0 - -

X1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 40 ∞

X2 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 50 25

X3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 41 ∞

X4 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 80 80

X5 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 30 ∞

X6 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 50 50

X7 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 70 70

Fungsi tujuan :

Memaksimumkan 𝑍 = 2400𝐴 + 1500𝐵 + 2100𝐶

Dengan kendala-kendala:

16
• 𝐴 + 𝐶 ≤ 40

• 2𝐵 ≤ 50

• 𝐴 + 𝐶 ≤ 41

• 𝐵 ≤ 80

• 2𝐴 + 𝐶 ≤ 30

• 𝐴 + 𝐵 + 𝐶 ≤ 50

• 𝐵 + 𝐶 ≤ 70

Model matematika masalah persamaan linear di atas sudah memenuhi syarat simpleks.
Selanjutnya menentukan kolom kunci dengan mengambil nilai negative terbesar pada baris
fungsi tujuan.

Iterasi 1

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NR

Z -2400 -1500 -2100 0 0 0 0 0 0 0 -

X1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 40

X2 0 2 0 0 1/2 0 0 0 0 0 25

X3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 41

X4 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 60

X5 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 60

X6 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 50

X7 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 70

Selanjutnya menentukan baris kunci dengan memilih baris yang memiliki rasio nilai
terkecil. Di mana rasio adalah nilai kanan dibagi dengan nilai kolom kunci.

17
Iterasi 2

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK Indeks

Z -2400 0 -2100 0 750 0 0 0 0 0 - -

X1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 40 40

X2 0 1 0 0 1/2 0 0 0 0 0 25 ∞

X3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 41 41

X4 0 0 0 0 -1/2 0 1 0 0 0 55 ∞

X5 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 30 15

X6 1 0 1 0 -1/2 0 0 0 1 0 25 25

X7 0 0 1 0 -1/2 0 0 0 0 1 45 ∞

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK

Z -2400 0 -2100 0 750 0 0 0 0 0 -

X1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 40

X2 0 1 0 0 1/2 0 0 0 0 0 25

X3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 41

X4 0 0 0 0 -1/2 0 1 0 0 0 55

18
X5 1 1/2 1 0 0 0 0 1 0 0 15

X6 1 1 1 0 -1/2 0 0 0 1 0 25

X7 0 1 1 0 -1/2 0 0 0 0 1 45

Iterasi 3

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK Indeks

Z 0 0 -900 0 750 0 0 1200 0 0 - -

X1 0 0 0, 5 1 0 0 0 -1/2 0 0 25 50

X2 0 1 0 0 1/2 0 0 0 0 0 25 ∞

X3 0 0 ½ 0 0 1 0 -1/2 0 0 26 52

X4 0 0 0 0 -1/2 0 1 0 0 0 55 ∞

X5 1 0 ½ 0 0 0 0 ½ 0 0 15 30

X6 0 0 ½ 0 -1/2 0 0 -1/2 1 0 10 20

X7 0 0 1 0 -1/2 0 0 0 0 1 45 45

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK

Z 0 0 -900 0 750 0 0 1200 0 0 -

X1 0 0 0, 5 1 0 0 0 -1/2 0 0 25

19
X2 0 0 0 0 1/2 0 0 0 0 0 25

X3 0 0 ½ 0 0 1 0 -1/2 0 0 26

X4 0 0 0 0 -1/2 0 1 0 0 0 55

X5 0 0 ½ 0 0 0 0 ½ 0 0 15

X6 0 0 1 0 -1 0 0 -1 2 0 20

X7 0 0 1 0 -1/2 0 0 0 0 1 45

Iterasi 4

A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK Indeks

Z 0 0 0 0 -150 0 0 300 1800 0 - -

X1 0 0 0 1 ½ 0 0 0 -1 0 15 30

X2 0 0 0 0 ½ 0 0 0 0 0 25 50

X3 0 0 0 0 0 1 0 0 -1 0 16 32

X4 0 0 0 0 -1/2 0 1 0 0 0 55 -110

X5 1 0 0 0 ½ 0 0 1 -1 0 5 0

X6 0 0 -1 0 -1 0 0 -1 2 0 20 -20

X7 0 0 0 0 1/2 0 0 1 -2 1 25 50

Iterasi 5

20
A B C S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK Indeks

Z 2700 1500 2100 0 0 0 0 600 1500 0 93.000 -

X1 -1 0 0 1 0 0 0 -1 0 0 10 70

X2 -1 0 1 0 0 1 1 -1 1 0 20 80

X3 -1 0 0 0 0 0 0 -1 0 0 11 71

X4 1 0 0 0 1 0 0 1 -1 0 60 55

X5 2 0 0 0 0 0 0 2 -2 0 10 60

X6 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 30 45

X7 -1 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 20 80

21
A B C NK

Z 2400 1500 2100

X1 1 0 1 <=40

X2 0 2 0 <=50

X3 1 0 1 <=41

X4 0 1 0 <=80

X5 2 0 1 <=30

X6 1 1 1 <=50

X7 0 1 1 <=70

Solusi 0 20 30 93.000

Tabel di atas menunjukkan kondisi tabel simpleks dengan hasil yang optimal, dengan
nilai yang diperoleh:

A=0, B=20, C=30

Karena nilai X1, X2, dan X3 telah diperoleh, nilai tersebut dapat dimasukkan pada fungsi
tujuan yaitu:

Zmaks = 2.400 A + 1.500 B + 2.100 C

Zmaks = 2.400 (0) + 1.500 (20) + 2.100 (30)

Zmaks = 93.000

Selain menggunakan perhitungan manual dengan metode simpleks, dapat dihitung


menggunakan software POM-QM. Berikut pengolahan data menggunakan software POM-
QM.
Setelah memasukkan data-data, maka selanjutnya klik button solve dan ditampilkan
Linear Programming Result. Berikut adalah tampilan solusi optimal dan tampilan iterasi
yang dioperasikan oleh software POM-QM.

-Tampilan solusi optimal

-Tampilan Iterasi
4.4 Pembahasaan hasil penelitian

Tujuan dari penjualan Kueku adalah mendapatkan hasil penjualan yang maksimal dari
kendala yaitu banyaknya Risol,Piscok,Thimphan,Cekodok Pisang,Putu Ayu,Klepon,dan Pastel
per kotak/paket. Setelah dilakukannya analisis dan berdasarkan data dan formulasi model
yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan bahwa data tersebut harus diberikan variabel
slack pada fungsi kendala dengan tujuan dapat mndapatkan batasan-batasan dengan ukuran
persediaan yaitu menambahkan variabel tambahan pada formulasi yang menjadi:

1) Kendala 1 :A+C <= 40 menjadi A + C + S1 = 40


2) Kendala 2 : 2B <= 50 menjadi 2B + S2 = 50
3) Kendala 3 :A+C <= 41 menjadi A + C + S3 = 41
4) Kendala 4 :B <= 80 menjadi B + S4 = 80
5) Kendala 5 : 2A + C <= 30 menjadi 2A + C + S5 = 30
6) Kendala 6 :A+B+C <= 56 menjadi A + B + C + S6 = 56
7) Kendala 7 :B+C <= 70 menjadi B + C + S7 = 70

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dengan menggunakan metode


simpleks didapatkan hasil penjualan maksimum adalah Rp 93.000.00 dengan paket B
diproduksi sebanyak 20 kotak dan Paket C sebanyak 30 kotak. Pengolahan data menggunakan
aplikasi POM-QM memiliki hasil yang sama yaitu menunjukkan hasil penjualan sebesar
Rp.93.000.00,-. Hal ini menunjukkan keakuratan perhitungan manual dengan memandangkan
hasil dengan bantuan aplikasi. Selain itu, penggunaan bantuan aplikasi pada metode ini
bertujuan untuk memberikan usulan kepada penjualan untuk meggunakannya sehingga
dapat mengetahui hasil penjualan yang akan didapatkan. Pada penelitian ini, metode
simpleks bertujuan dalam mencari jumlah produksi dengan jenis produk yang ada secara
optimal sehingga mendapatkan hasil penjualan yang optimal dalam waktu sebulan kali
produksi. Dengan adanya penelitian ini menunjukkan kemampuan pemecahan masalah dari
solusi metode simpleks secara luas sehingga dapat membantu dalam pengambilan sebuah
keputusan.

BAB V KESIMPULAN

Dari peneltian ini disimpulkan bahwa perhitungan manual dengan penerapan model
pemograman linear dengan metode simpleks dan penerapan aplikasi POM-QM for windows
menunjukkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cepat, tepat dan
efisien yaitu menentukan jumlah produksi yang dapat mengoptimalkan hasil penjualan. Hasil
perhitungan dan analisis yang dilakukan menggunakan program aplikasi POM-QM dan
perhitungan manual dengan metode yang digunakan memiliki hasil perhitungan yang sama dan
tidak ada perbedaan, dimana didapatkan hasil penjualan adalah Rp.93.000.00,- dengan
memproduksi paket B sebanyak 20 kotak dan paket C sebanyak 30 kotak.
DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2005. Riset Operasi. Erlangga, Jakarta.

Carnes and W.W. Cooper, Programming with linear fractional functional, Naval
ResearchLogistics Quartely, 9 (1962), 181-186.

H.M. Wagner and J.S.C. Yuan, Algorithm equivalence in linear fractional programming,
Management Science, 14 (1968), 301-306.

J.K. Sharma, A.K. Gupta and M.P. Gupta, Extension of simplex technique for solving
fractional programming problems, Indian J. Pure appl. Math., 11(8) (1980), 961-968.

J.R. Isbell and W.H. Marlow, Atrition games, Naval Research Logistics Quartely, 3 (1956),1-
99.

Martos, Hyperbolic programming, Naval Research Logistics Quartely, 11 (1964), 135-155.

K. Swarup, Linear fractional functional programming, Operation Research, 13 (1965), 1029-


1036. S.F.

Tantawy, Using feasible directions to solve linear fractional programming


problems,Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 1(2) (2007), 109-114.

S.S. Chadha, V. Chadha and R. Caldie, A study of linear inequalities applications and
algorithms, Presented at the International Conference on Operation Research for
Development [ICORD], Anna University, Chennai, India, December (2002), 27-30.

Winston, W.L. 2004. Operation Research. University of Arizona, Arizona.

Wirdasari, Dian. 2009. Metode Simpleks dalam Program Linier, J.SAINTIKOM. 6. No.1 :
276-285

Agustina, T. S. (2013). Analisis Optimalisasi Produksi Dengan Linear Programming Melalui


Metode Simpleks. Jurnal Binus Business Review, Vol 4 No 2, 730.

Ahmad, C. N. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Ahmar, R. A. (2014). Real Earnings Management Dengan Pendekatan Biaya Produksi


Analisis Berdasarkan Sektor Industri Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Humanika, 1179.

Astuti Meflinda, S. M. (2011). Operations Research (Riset OPerasi). Pekanbaru: UR PRESS


Pekanbaru.

Budiasih, Y. (2013). Maksimalisasi Keuntungan Dengan Pendekatan Metode Simpleks.


Jurnal Liquidity, Vol 2 No. 1, 60.

Anda mungkin juga menyukai