Anda di halaman 1dari 21

Analisis Optimasi Menggunakan Metode

Simpleks
“Optimasi Keuntungan Menggunakan Metode Simpleks pada
Home Industri Bintang Bakery di Sukarame Bandar
Lampung”

Disusun oleh :
1. Laurencia Tiffany / 545200001

2. Vivian Lim / 545200003

3. Venny Vioren /545200012

4. Ryu Nowescophor / 545200015

5. Chika Gabriela Keren / 545200019

PRODI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami sebagai penulis ingin mengucapkan puji syukur


kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberkati kami sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh
pihak yang telah ikut membantu dalam penyajian karya dari berbagai sumber
sebagai data dan fakta dalam karya tulis ini. Kami mengakui bahwa kami adalah
manusia yang masih memiliki keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu,
tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Begitu pula dengan karya
ini, tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna. Kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.

Maka dari itu, kami bersedia menerima saran dan kritik dari
pembaca sekalian. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai
batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa mendatang
sehingga karya tulis berikutnya akan lebih baik dari sebelumnya. Dengan
menyelesaikan penelitian ini, kami berharap banyak manfaat dapat dipetik dan
diambil oleh para pembaca. Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu
sesama yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, khususnya pada Analisis
Optimasi Menggunakan Metode Simpleks. Dengan begitu, para industrian dapat
menjadi lebih edukatif lagi dalam memahami materi ini.

Jakarta, 4 Maret 2021

Penulis

i
ABSTRAK

Home industry Bintang Bakery dalam memproduksi tiga jenis roti belum
menerima keuntungan maksimal. Pembelian bahan baku yang dilakukan masih
menggunakan metode estimasi. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini akan
memberikan gambaran produksi yang dapat dimaksimalkan keuntungan dari
home industry Bintang Bakery. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengoptimalkan manfaat home industry Bintang Bakery.

Perhitungan optimasi profit dilakukan menggunakan alat Lindo. Hasil


perhitungan dengan menggunakan metode simpleks dan alat bantu Lindo
menunjukkan bahwa hasil produksi yang diterapkan oleh home industri Bintang
Bakery sudah optimal. Optimal tingkat keuntungan Rp 19.750.000 dengan
memproduksi 3.740 potong roti rasa, 1.300 roti kemasan roti gulung kemasan dan
520 roti kemasan Industri Star Bakery mengalami kenaikan keuntungan sebesar
Rp 250.000 dengan menggunakan metode simpleks.

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................................i

Abstrak..............................................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan.........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................................2

1.4. Manfaat Penelitian......................................................................................................2

BAB II Landasan Teoritis...............................................................................................4

2.1. Definisi Optimalisasi..................................................................................................4

2.2 Metode Simpleks.........................................................................................................4

BAB III Metodologi Penelitian ......................................................................................7

3.1. Jenis Penelitian...........................................................................................................7

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................................9

3.3. Sumber dan Jenis Data.............................................................................................10

3.4. Instrumen Penelitian.................................................................................................10

BAB IV Hasil dan Pembahasan...................................................................................11

BAB V Penutup .....................................................................................................................16

5.1.Kesimpulan................................................................................................................16

5.2.Saran..........................................................................................................................16

Daftar Pustaka .................................................................................................................17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan bisnis saat ini semakin ketat dengan semakin banyaknya


perusahaan yang tumbuh. Kondisi ini menyebabkan banyak perusahaan ingin
menjadi yang terdepan di bidangnya. Sehingga setiap perusahaan harus mampu
mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi.
Kegiatan produksi adalah mata rantai konsumsi dan distribusi. Aktivitas
adalah proses yang menghasilkan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh
konsumen. Untuk menghasilkan barang dan jasa, kegiatan produksi melibatkan
banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara
jumlah input dan output yang dapat diproduksi dalam kurun waktu tertentu.
Perkembangan dunia industri yang terus berkembang akan menciptakan
persaingan yang tinggi yang tentu akan mempengaruhi laba masing-masing
perusahaan. Ide-ide baru dibutuhkan untuk membawa dunia usaha ke arah yang
lebih maju agar dapat mengikuti persaingan yang semakin ketat. Semakin luas
pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi tingkat pemikirannya. Saat
ini banyak bermunculan usaha mandiri, seperti industri rumahan. Industri rumah
tangga adalah bisnis produk rumah atau perusahaan kecil.
Industri rumah tangga disebut juga dengan home industry karena termasuk
dalam kategori usaha kecil yang dikelola oleh keluarga. Masalah umum yang
dihadapi oleh perusahaan besar, menengah dan kecil adalah bagaimana
menggabungkan faktor produksi atau sumber daya yang dimiliki secara bersama-
sama sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal dengan biaya yang
seminimal mungkin. Permasalahan yang berkaitan dengan proses memaksimalkan
keuntungan pada home industry Bakery Star adalah proses pencarian solusi
optimal dalam produksi.
Terdapat hubungan linier antara tingkat keuntungan, faktor produksi dan
produk yang dihasilkan perusahaan, untuk mengatasi masalah optimasi digunakan
alat analisis program linier (program linier) dengan menggunakan metode
simpleks. Metode simpleks merupakan penentuan solusi optimal yang dilakukan
dengan memeriksa titik-titik ekstrim satu per satu dengan cara perhitungan iteratif.
Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks dilakukan secara bertahap
yang disebut iterasi. Dalam perhitungan berulang, kami akan bekerja
menggunakan tabel.
Perhitungan berulang secara simpleks pada dasarnya memeriksa satu per
satu titik ekstrim yang layak diselesaikan. Dalam upaya mengoptimalkan setiap

1
penggunaan faktor produksi tentunya akan terdapat kendala, kendala yang muncul
antara lain dari faktor produksi seperti bahan baku, mesin, dan tenaga kerja yang
memiliki kapasitas terbatas. Dalam proses produksi roti, Home industry Bintang
Bakery di kota Lampung memiliki beberapa kendala dalam memproduksi tiga
jenis roti yang berbeda yaitu roti rasa(𝑥1), roti kasur(𝑥2), dan roti tawar (𝑥1).
Bahan yang digunakan untuk membuat roti tentunya ada banyak jenis dan
dalam skala besar. Bahan-bahan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Penggunaan mesin produksi tentunya memiliki batasan dari segi jam operasional
dan batasan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan hari kerja
selama delapan jam. Hal ini menjadi kewajiban perusahaan untuk dapat
mengalokasikan sumber daya yang tersedia semaksimal mungkin. Ketika
penyediaan sumber daya belum dimanfaatkan secara maksimal, maka keuntungan
yang diperoleh juga tidak maksimal. Hal ini dikarenakan Bintang Bakery belum
menerapkan linear programming serta kurangnya pemahaman matematika dalam
proses produksi yang dilakukan. Bintang Bakery melakukan perencanaan
produksi dengan menggunakan metode perkiraan dalam pembelian bahan mentah.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya keuntungan
yang maksimal sehingga dalam proses produksi perlu menggunakan program
linier agar dapat menggunakan input produksi secara efisien. Untuk memudahkan
dan mempercepat penyelesaian perhitungan model matematika program linier ini
dibantu dengan menggunakan aplikasi program komputer.
Lindo adalah program komputer yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah pemrograman linier. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa orang yaitu
Yulianti Siadari dan judul penelitian ini adalah Optimalisasi Keuntungan Produksi
Industri Crepe di Gang PU Bandar Lampung (Studi Kasus di Istana Ibu Mery
Keripik), dan An -Saryoko dengan judul penelitian “Metode Simplex dalam
Mengoptimalkan Hasil Produksi”. Penelitian yang akan dilakukan kali ini
memiliki tiga variabel dengan menggunakan metode simpleks. Dalam penelitian
ini faktor produksi yang digunakan adalah bahan baku, mesin produksi, dan jam
kerja dengan menggunakan alat Lindo.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah pokok yang akan
dibahas dalam tulisan ini, yaitu “Bagaimana cara mencari keuntungan dengan
bentuk metode simplex dan program linear dari Home Industry Bintang Bakery di
Sukarame Bandar Lampung ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah :

2
1. Mengetahui cara mencari keuntungan dengan menggunakan metode simpleks
pada Home Industry Bintang Bakery di Sukarame Bandar Lampung .

2. Mengetahui cara mencari keuntungan dengan menggunakan program linier


pada Home Industry Bintang Bakery di Sukarame, Bandar Lampung .

1.4 Manfaat Penelitian

Selain tujuan, adapun beberapa manfaat yang dimaksudkan dalam laporan


ini, yaitu:

1. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat menjadi lebih edukatif dalam


memahami metode simplex dari keuntungan perusahaan.
2. Manfaat bagi dosen yaitu dapat mengetahui lebih lanjut perkembangan
pengetahuan mahasiswa terhadap materi yang diberikan dan mengetahui
kelebihan dan kelemahan siswa terhadap materi tersebut.
3. Manfaat bagi para pembaca yaitu dapat memperoleh informasi lebih lanjut
mengenai proses menghitung metode simplex dari keuntungan perusahaan
tersebut.

BAB II

3
LANDASAN TEORITIS

2.1. Definisi Optimalisasi


Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi
optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud : 1995 : 628), optimalisasi
berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi. Optimalisasi banyak juga
diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (1996:363) optimalisasi adalah
ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan. Secara umum optimalisasi adalah
pencarian nilai terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada
suatu konteks.
Manfaat optimalisasi:
1. Mengidentifikasi tujuan
2. Mengatasi kendala
3. Pemecahan masalah yang lebih tepat dan dapat diandalkan
4. Pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Dalam proses produksi untuk mencapai optimalisasi banyak hal yang
harus diperhatikan terutama dalam menyusun rencana produksi ini akan menjadi
landasan dalam melakukan produksi. Optimalisasi proses produksi merupakan
cara untuk memaksimalkan hasil produksi (output). Optimalisasi produksi dapat
dicapai dengan meningkatkan produktivitas, sehingga tingkat efisiensi akan
menjadi tinggi, dan berdampak pada produk yang dihasilkan akan menjadi tinggi
dan berdampak pada produk yang dihasilkan akan menjadi tinggi sehingga
rencana produksi atau target produksi dapat dicapai dengan tepat.
Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga
mewujudkan keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki Dengan demikian,
maka kesimpulan dari optimalisasi adalah sebagai upaya, proses, cara, dan
perbuatan untuk menggunakan sumber – sumber yang dimiliki dalam rangka
mencapai kondisi yang terbaik, paling menguntungkan dan paling diinginkan
dalam batas – batas tertentu dan kriteria tertentu.

2.2. Metode Simpleks


Metode simpleks merupakan salah satu penyelesaian dari pemrograman
linear yang proses mencari solusinya dengan menggunakan jalan iterasi yaitu
penentuan titik layak dari tujuan yang akan dicapai dengan bantuan tabel hingga
didapatkan solusi yang optimal. Metode simpleks dimulai dengan satu per satu
pengujian titik layak untuk menentukan apakah fungsi tujuan yang akan dicapai
sudah mencapai hasil optimal atau belum mencapai hasil optimal. Ketika hasil
yang diperoleh dari satu titik layak belum mencapai hasil optimal maka

4
dilanjutkan dengan titik layak berikutnya, dan seterusnya sampai fungsi tujuan
yang akan dicapai memperoleh hasil yang optimal jika memang ada.
Berikut merupakan istilah-istilah dan penjelasan yang digunakan dalam
metode simpleks, yaitu : Siringoringo Hotniar, Seri Teknik Riset Operasional
Pemrograman Linear (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005): 18. 18 Zuhria Nasution
dkk., “Penerapan Metode Simpleks Untuk Menganalisa Persamaan Linier Dalam
Menghitung Keuntungan Maksimum,” JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 3, no.
4 (2016): 42. 19 Haeussler Paul Wood, Pengantar Matematika Ekonomi Untuk
Analisis Bisnis dan Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta: Erlangga, 2011): 381.
1. Literasi
Tahapan perhitungan yang dilakukan menggunakan tabel simpleks sampai
didapatkan hasil yang optimal yang tergantung dari perhitungan tabel
sebelumnya.
2. Variabel non basis
Variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi. Dalam
terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat
bebas dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis
Variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi
awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan atau =). Secara umum, jumlah variabel
batas selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non
negatif).
4. Solusi atau Nilai Kanan (NK)
Nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai
kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang
ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel Slack
Variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack
akan berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel Surplus
Variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel
surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel bebas.
7. Variabel Buatan

5
Variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan bentuk
atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0
pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel
ini hanya ada di atas kertas.
8. Kolom Pivot (Kolom Kerja)
Kolom yang memuat dari variabel masuk. Terdapat koefisien di dalam
kolom pivot yang berfungsi sebagai pembagi nilai kanan untuk penentuan
baris pivot (baris kerja) selanjutnya.
9. Baris Pivot
Salah Satu baris yang memuat variabel keluar dari antara variabel baris
lainnya.
10. Elemen Pivot (Elemen Kerja)
Elemen pivot merupakan elemen yang akan menjadi pembagi untuk baris
pivot dan akan menjadi dasar untuk perhitungan tabel selanjutnya. Elemen
pivot terletak di perpotongan antara kolom dan baris pivot.
11. Variabel Masuk
Variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi
berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel Keluar
Variabel keluar merupakan variabel dasar yang keluar dari baris pivot dan
digantikan dengan variabel masuk yaitu variabel dasar dari kolom pivot.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah studi literatur yang merupakan telah dari jurnal-jurnal
dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti. Setelah
informasi yang berkaitan ditemukan, kemudian peneliti meninjau kembali dan
menyusun bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dan relevansinya
dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan alat analisis
metode simpleks. Penyelesaian metode simpleks dalam penelitian ini
menggunakan alat bantu Lindo. Langkah awal dalam penelitian ini yaitu dengan
pengumpulan data yaitu menentukan terlebih dahulu variabel keputusan, kendala
dan fungsi tujuan.

1. Definisi Variabel Keputusan


Variabel keputusan sangat berpengaruh terhadap nilai tujuan yang akan dicapai,
variabel keputusan bisa disebut juga dengan variabel persoalan. Perlu adanya
simbol matematika dalam variabel keputusan untuk menggambarkan tingkatan
aktivitas perusahaan. Indikator variabel keputusan dalam penelitian ini adalah :
a. Roti rasa
Roti rasa ini mempunyai enam varian rasa yaitu rasa coklat, rasa coklat keju, rasa
nanas, rasa blueberry, rasa susu keju, dan rasa strawberry. Harga dalam setiap
kemasan roti ini adalah Rp 2.500
b. Roti kasur
Roti kasur ini mempunyai tiga varian rasa di dalam satu roti, karena memiliki
ukuran yang lebih besar. Rasa di dalam roti tersebut yaitu pencampuran dari rasa
cokelat, rasa coklat keju, rasa nanas, rasa blueberry, rasa susu keju, dan rasa
strawberry. Harga dalam setiap kemasan roti ini adalah Rp 6.000
c. Roti tawar
Roti tawar ini tidak memiliki varian rasa, dalam satu kemasan roti tawar ini
terdapat 12 roti. Harga dalam setiap kemasan roti adalah Rp 5.000.

2. Definisi Elemen Fungsi Kendala


Fungsi kendala adalah hubungan linear dari variabel keputusan yang
menunjukkan keterbatasan perusahaan. Batasan dalam penelitian ini adalah :
1) Bahan Baku Produk
Bahan baku produk merupakan bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan suatu produk. Perlu adanya persediaan bahan baku untuk
menghasilkan suatu produk. Perencanaan bahan baku dilakukan secara tepat dan
tidak sembarang. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan roti adalah :

7
a. Tepung
Bahan baku utama yang tersedia sesuai ketentuan perusahaan dalam setiap satu
kali periode (satu bulan) produksi roti dengan satuan kilogram (Kg).
b. Gula
Bahan baku paling penting untuk perasa natural yang tersedia dalam satu kali
periode (satu bulan) produksi roti dengan satuan kilogram (Kg).
c. Garam
Bahan baku untuk perasa natural yang tersedia dalam satu kali periode (satu
bulan) produksi roti dengan satuan kilogram (Kg).
d. Telur
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
e. Mentega kuning
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
f. Mentega BOS
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
g. Mentega Putih
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
h. Susu bubuk
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
i. Susu cair
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
j. Pengembang
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
k. Pelembut
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
l. Kalsium
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
m. Perasa
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).

8
2) Mesin Produksi
Mesin produksi dalam pembuatan roti terdiri dari mesin pengaduk/pencampur
(mixer), mesin pembagi adonan dan mesin pemanggangan (oven). Penggunaan
mesin yang dipakai dalam kegiatan proses produksi memiliki keterbatasan dalam
hal jam operasional (Jam).

3) Jam Tenaga Kerja


Jam tenaga kerja yang dipakai dalam kegiatan proses produksi roti dalam periode
satu bulan. Tenaga kerja sesuai dengan ketetapan perusahaan dengan satuan yang
digunakan yaitu harian orang kerja, dengan satuan hari kerja adalah delapan jam
(Jam).

2. Fungsi Tujuan
Tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari
variabel keputusan berupa roti rasa , roti kasur dan roti tawar nilai yang digunakan
adalah satuan nilai mata uang Rupiah (Rp).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat/daerah penelitian adalah lokasi dilakukannya penelitian oleh peneliti.
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di Home
Industry Bintang Bakery, Kecamatan Sukarame Bandar Lampung.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ditentukan dari lamanya penelitian berlangsung, mulai dari
perencanaan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Langkah-langkah
yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan yang meliputi pengajuan
judul, penyusunan pra penelitian, penyusunan proposal, penyusunan instrument
penelitian dan pengajuan izin penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengambilan data.
c. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini, peneliti mulai melakukan pengolahan data dengan menggunakan
linear programming metode simpleks dan penyusunan laporan penelitian.

3.3. Sumber dan Jenis Data

9
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh dan
menunjukkan asal informasi. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder.
1. Data primer yaitu pendekatan dengan menggunakan fakta yang objektif yang
didapat dari penelitian langsung yaitu data yang diperoleh dari responden. Data
yang digunakan merupakan hasil wawancara secara langsung kepada narasumber
terpercaya yaitu pemilik sekaligus manajer.
2. Data sekunder yaitu pendekatan dengan hasil sudah dalam bentuk olahan data
yang diperoleh secara tidak langsung atau diperoleh melalui buku, jurnal,
penelitian terdahulu dan badan/ instansi terkait.

3.4. Instrumen Penelitian


Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dalam metode survei yang
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden.
2. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada home industry Bintang Bakery, Sukarame,


Bandar Lampung. Usaha ini menghasilkan tiga jenis produk, yaitu roti rasa, roti
kasur, dan roti tawar. Roti rasa ini memiliki enam rasa yaitu rasa coklat, rasa keju
coklat, rasa nanas, rasa blueberry, rasa keju susu, dan rasa strawberry. Harga tiap
bungkus roti adalah Rp 2.500. Roti kasur mempunyai tiga rasa dalam satu roti
karena memiliki ukuran yang lebih besar. Rasa pada rotinya adalah perpaduan
antara rasa coklat, rasa keju coklat, rasa nanas, rasa blueberry, rasa keju susu, dan
rasa stroberi. Harga tiap bungkus roti adalah Rp 6.000. Roti Tawar tidak memiliki
varian rasa, dalam kemasan roti yang satu ini terdapat 12 buah roti. Harga tiap
bungkus roti adalah Rp 5.000.
Langkah-langkah dalam proses produksinya adalah sebagai berikut:
1. Persiapan bahan baku
2. Mengaduk bahan / membuat adonan
3. Distribusi roti
4. Mengisi roti
5. Memanggang roti
6. Kemasan roti
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan langsung kepada
narasumber yang merupakan pemilik usaha kopi bubuk maka akan disajikan pada
tabel 2 data produksi untuk periode satu bulan sebagai berikut:

11
Home industry Bintang Bakery akan memproduksi tiga jenis roti yaitu roti
rasa, roti kasur, dan roti tawar. Dalam 1 paket pengolahan roti rasa dibutuhkan 28
gram tepung terigu, 7 gram gula pasir, 1 gram pengembang, 1 gram pelembut, 5
gram mentega kuning, 1 gram garam, 1 gram susu bubuk, 5 gram. susu cair, 5
gram mentega, 4 gram telur dan 14 gram penyedap. Roti kasur membutuhkan 100
gram tepung, 25 gram gula pasir, 9 gram pengembang, 6 gram pelembut, 20 gram
mentega kuning, 3 gram garam, 3 gram susu bubuk, 20 gram susu cair, 20 gram
mentega BOS, 15 gram telur, dan 20 gram penyedap. Sedangkan untuk roti tawar
dibutuhkan 250 gram tepung terigu, 62 gram gula pasir, 4 gram pengembang, 2
gram pelembut, 50 gram mentega kuning, 2 gram susu bubuk, 25 gram telur, 50
gram mentega putih, dan 2 gram. gram kalsium.
Home industry Bintang Bakery hanya memiliki tepung kurang dari 400
kg, gula kurang dari 250 kg, pengembang kurang dari 90 kg, pelembut kurang dari
40 kg, mentega kuning kurang dari 90 kg, garam kurang dari 10 kg, susu bubuk
kurang dari 60 kg, susu cair kurang dari 60 kg, BOS butter kurang dari 90 kg,
telur kurang dari 70 kg, penyedap kurang dari 200 kg, mentega putih kurang dari
90 kg, kalsium kurang dari 20 kg. Jam kerja mesin yang digunakan untuk satu
kemasan menghasilkan roti manis 32 detik, roti 132 detik, dan roti 336 detik.
Kapasitas jam kerja mesin dalam periode satu bulan kurang dari 475.200 detik.
Jam kerja dalam satu paket menghasilkan 65 detik roti manis, 209 detik roti lapis,

12
dan 450 detik roti. Kapasitas jam kerja dalam periode satu bulan kurang dari
748.800 detik. Harga jual roti rasa per bungkus adalah Rp. 2.500, roti kasur Rp.
6000 dan roti Rp. 5000. Jadi berapa setiap roti yang akan diproduksi untuk
menghasilkan keuntungan yang maksimal jika batasan produksi setiap roti adalah
3640 bungkus, 1300 bungkus, dan 520 bungkus?
Penyelesaian metode simpleks:
Menyelesaikan permasalahan diatas dan untuk mencari model optimasi
profit pada home industri Bintang Bakery, gunakan langkah-langkah berikut:
1. Menentukan variabel keputusan dalam menyelesaikan masalah program linier
yaitu jenis roti yang diproduksi pada home industry Bintang Bakery :
𝑥1 = Roti Rasa Bintang Bakery (3640 bungkus)
𝑥2 = Roti Kasur Bintang Bakery (1300 bungkus)
𝑥3 = Roti Tawar Bintang Bakery (520 bungkus)

2. Tentukan kendala dalam masalah:


Tepung = 28x1 + 100x2 + 250x3 ≤ 400.000
Gula = 7x1 + 25x2 + 62x3 ≤ 250.000
Pengembang = 1𝑥1 + 9𝑥2 + 4𝑥3 ≤ 90000
Pelembut = 1x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 40000
Mentega kuning = 5x1 + 20x2 + 50x3 ≤ 90000
Garam = 1x1 + 3x2 ≤ 10000
Susu bubuk = 1x1 + 3x2 + 2x3 ≤ 60000
Susu cair = 5x1 + 20x2 ≤ 60000
Mentega BOS = 5x1 + 20x2 ≤ 90000
Telur = 4x1 + 15x2 + 25x3 ≤ 70000
Penyedap = 14x1 + 20x2 ≤ 200000
Mentega putih = 5x3 ≤ 90000
Kalsium = 2x3 ≤ 20000
Mesin produksi = 32x1 + 132x2 + 336x3 ≤ 475200
Tenaga Kerja = 65x1 + 209x2 + 450x3 ≤ 748800
x1 ≥ 3640
x2 ≥ 1300
x3 ≥ 520

3. Tentukan fungsi tujuan dari masalah.


Z = 2500x1 + 6000x2 + 5000x3

4. Ubah pertidaksamaan (≤) menjadi (=) dengan menjumlahkan variabel slack dan
variabel artifisial untuk pertidaksamaan (≥) pada sisi kiri hambatan.
28𝑥1 + 100𝑥2 + 250𝑥3 + 𝑆1 = 400000

13
7𝑥1 + 25𝑥2 + 62𝑥3 + 𝑆2 = 250000
1𝑥1 + 9𝑥2 + 4𝑥3 + 𝑆3 = 90000
1𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑆4 = 40000
5𝑥1 + 20𝑥2 + 50𝑥3 + 𝑆5 = 90000
1𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑆6 = 10000
1𝑥1 + 3𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑆7 = 60.000
5𝑥1 + 20𝑥2 + 𝑆8 = 600000
5𝑥1 + 20𝑥2 + 𝑆9 = 90000
4𝑥1 + 15𝑥2 + 25𝑥3 + 𝑆10 = 70000
14𝑥1 + 20𝑥2 + 𝑆11 = 200000
5𝑥3 + 𝑆12 = 90000
2𝑥3 + 𝑆13 = 20000
32𝑥1 + 132𝑥2 + 336𝑥3 + 𝑆14 = 475200
65𝑥1 + 209𝑥2 + 450𝑥3 + 𝑆15 = 748800
𝑥1 - 𝑆16 + 𝑎16 = 3640
𝑥2 - 𝑆17 + 𝑎17 = 1300
𝑥3 - 𝑆18 + 𝑎18 = 520
𝑍 = 2500𝑥1 + 6000𝑥2 + 5000𝑥3 + 0𝑆1 + 0𝑆2 + 0𝑆3 + 0𝑆4 + 0𝑆5 + 0𝑆6 + 0𝑆7 +
0𝑆8 +
0𝑆9 + 0𝑆10 + 0𝑆11 + 0𝑆12 + 0𝑆13 + 0𝑆14 + 0𝑆15 + 0𝑆16 + 0𝑆17 + 0𝑆18 -
𝑚𝑎16 - 𝑚𝑎17 - 𝑚𝑎18

5. Membuat tabel simpleks dengan memasukkan semua koefisien variabel


keputusan dan variabel slack (lampiran)

6. Kemudian iterasi (lampiran) untuk menemukan nilai Z maksimum. dari hasil


perhitungan dengan menggunakan literasi akan didapatkan tabel baru.
Hasil pengolahan model optimasi produksi menunjukkan bahwa produksi
yang dilakukan oleh home industri bakery star pada kenyataannya kondisi belum
optimal. Hal ini terlihat dari kondisi total produksi yang berbeda dengan kondisi
optimal.

Berdasarkan tabel 3 hasil pengolahan model optimasi produksi pada home


industry Bakery star pada kenyataannya kondisi belum menunjukkan hasil yang
optimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil yang dihasilkan pada kondisi

14
faktual berbeda dengan hasil yang diperoleh pada kondisi optimal. Faktanya, ada
3640 roti rasa, 1.300 roti kasur, dan 520 roti tawar. 3740 roti rasa, 1300 roti kasur,
dan 520 roti tawar diperoleh untuk kondisi optimal.

Perhitungan optimasi profit dengan metode simpleks, didapatkan hasil


yang optimal jika home industri memproduksi 3740 bungkus roti berasa, 1.300
bungkus roti kasur, dan 520 bungkus roti tawar, Rp 19.750.000 diperoleh. Jika
home industry Bintang Bakery memproduksi setiap jenis roti sesuai dengan hasil
yang optimal maka manfaat yang didapat akan mendapatkan hasil yang optimal.
Hasil optimal yang didapat adalah Rp 19.750.000 sedangkan hasil optimal yang
diperoleh dari kondisi faktual sebesar Rp 19.500.000. Manfaat yang diperoleh dari
kondisi faktual hingga kondisi optimal ditingkatkan sebesar Rp 250.000.

BAB V

15
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan linear programming
metode simpleks dan menggunakan bantuan software Lindo didapatkan hasil
optimasi keuntungan optimum yaitu dengan memproduksi roti rasa sebanyak
3740 kemasan, roti kasur sebanyak 1300 kemasan dan roti tawar sebanyak 520
kemasan. Dengan masing-masing roti yang diproduksi maka keuntungan yang
didapatkan menjadi Rp 19.750.000 dari hasil keseluruhan penjualan, dan
didapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 5.450.000 dalam satu periode (satu
bulan). Kenaikan keuntungan yang didapatkan yaitu sebesar Rp 250.000.
Keuntungan akan mencapai hasil optimal jika semua barang habis terjual dan
tidak ada kenaikan bahan baku.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran untuk mendapatkan hasil yang optimal, home industry Bintang
Bakery sebaiknya memproduksi masing-masing jenis roti sesuai dengan hasil
optimal yang diperoleh dengan menggunakan linear programming metode
simpleks.

DAFTAR PUSTAKA

16
[1] E. Sriwidadi 2013 Analisis Optimalisasi Produksi Dengan Linear
Programming Melalui Metode Simplek J. Binus Bus. Rev. 4 2
[2] Sumar’in 2013 Ekonomi Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu)
[3] E. Savitri & P. Ferdias 2015 Analisis Materi Volume Benda Putar Pada
Aplikasi Cara Kerja Piston di Mesin Kendaraan Roda Dua J. Pendidik. Mat. 6
2
[4] A. Afiyah 2015 Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home Industry J.
Adm. Bisnis. 23 1
[5] E. Herjanto 2009 Sains Manajemen: Analisis Kuantitatif Untuk Pengambilan
Keputusan (Indonesia: Gramedia Widiasarana)
[6] Z. Nasution 2016 Penerapan metode simpleks untuk menganalisa persamaan
linear dalam menghitung keuntungan maksimum J. Ris. Komput. 3 4
[7] K. E. Leaternia 2013 Optimasi Biaya dan Durasi Proyek Menggunakan
Program Lindo Studi Kasus Pembangunan Dermaga Penyeberangan Salakan
Tahap II J. Sipil Stat. 1 4
[8] A. Rinaldi 2015 Aplikasi Model Persamaan Struktural Pada Program R (Studi
Kasus Data Pengukuran Kecerdasan) Al-Jabar J. Pendidik. Mat. 4 1
[9] D. Anggraini, “Obligasi Bencana Alam Dengan Suku Bunga Stokastik dan
Pendekatan Campuran,” Al-Jabar J. Pendidik. Mat., vol. 7, no. 1, 2016.
[10] H. Wood 2011 Pengantar Matematika Ekonomi Untuk Analisis Bisnis dan
Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta: Erlangga)
[11] http://repository.radenintan.ac.id/5451/1/SKRIPSI.pdf
[12] https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1155/1/012010/pdf

17

Anda mungkin juga menyukai