Simpleks
“Optimasi Keuntungan Menggunakan Metode Simpleks pada
Home Industri Bintang Bakery di Sukarame Bandar
Lampung”
Disusun oleh :
1. Laurencia Tiffany / 545200001
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Maka dari itu, kami bersedia menerima saran dan kritik dari
pembaca sekalian. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai
batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa mendatang
sehingga karya tulis berikutnya akan lebih baik dari sebelumnya. Dengan
menyelesaikan penelitian ini, kami berharap banyak manfaat dapat dipetik dan
diambil oleh para pembaca. Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu
sesama yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, khususnya pada Analisis
Optimasi Menggunakan Metode Simpleks. Dengan begitu, para industrian dapat
menjadi lebih edukatif lagi dalam memahami materi ini.
Penulis
i
ABSTRAK
Home industry Bintang Bakery dalam memproduksi tiga jenis roti belum
menerima keuntungan maksimal. Pembelian bahan baku yang dilakukan masih
menggunakan metode estimasi. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini akan
memberikan gambaran produksi yang dapat dimaksimalkan keuntungan dari
home industry Bintang Bakery. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengoptimalkan manfaat home industry Bintang Bakery.
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................................i
Abstrak..............................................................................................................................ii
Daftar isi...........................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.........................................................................................................1
5.1.Kesimpulan................................................................................................................16
5.2.Saran..........................................................................................................................16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
penggunaan faktor produksi tentunya akan terdapat kendala, kendala yang muncul
antara lain dari faktor produksi seperti bahan baku, mesin, dan tenaga kerja yang
memiliki kapasitas terbatas. Dalam proses produksi roti, Home industry Bintang
Bakery di kota Lampung memiliki beberapa kendala dalam memproduksi tiga
jenis roti yang berbeda yaitu roti rasa(𝑥1), roti kasur(𝑥2), dan roti tawar (𝑥1).
Bahan yang digunakan untuk membuat roti tentunya ada banyak jenis dan
dalam skala besar. Bahan-bahan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Penggunaan mesin produksi tentunya memiliki batasan dari segi jam operasional
dan batasan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan hari kerja
selama delapan jam. Hal ini menjadi kewajiban perusahaan untuk dapat
mengalokasikan sumber daya yang tersedia semaksimal mungkin. Ketika
penyediaan sumber daya belum dimanfaatkan secara maksimal, maka keuntungan
yang diperoleh juga tidak maksimal. Hal ini dikarenakan Bintang Bakery belum
menerapkan linear programming serta kurangnya pemahaman matematika dalam
proses produksi yang dilakukan. Bintang Bakery melakukan perencanaan
produksi dengan menggunakan metode perkiraan dalam pembelian bahan mentah.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya keuntungan
yang maksimal sehingga dalam proses produksi perlu menggunakan program
linier agar dapat menggunakan input produksi secara efisien. Untuk memudahkan
dan mempercepat penyelesaian perhitungan model matematika program linier ini
dibantu dengan menggunakan aplikasi program komputer.
Lindo adalah program komputer yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah pemrograman linier. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa orang yaitu
Yulianti Siadari dan judul penelitian ini adalah Optimalisasi Keuntungan Produksi
Industri Crepe di Gang PU Bandar Lampung (Studi Kasus di Istana Ibu Mery
Keripik), dan An -Saryoko dengan judul penelitian “Metode Simplex dalam
Mengoptimalkan Hasil Produksi”. Penelitian yang akan dilakukan kali ini
memiliki tiga variabel dengan menggunakan metode simpleks. Dalam penelitian
ini faktor produksi yang digunakan adalah bahan baku, mesin produksi, dan jam
kerja dengan menggunakan alat Lindo.
Dari latar belakang di atas maka dapat dibuat rumusan masalah pokok yang akan
dibahas dalam tulisan ini, yaitu “Bagaimana cara mencari keuntungan dengan
bentuk metode simplex dan program linear dari Home Industry Bintang Bakery di
Sukarame Bandar Lampung ?”
2
1. Mengetahui cara mencari keuntungan dengan menggunakan metode simpleks
pada Home Industry Bintang Bakery di Sukarame Bandar Lampung .
BAB II
3
LANDASAN TEORITIS
4
dilanjutkan dengan titik layak berikutnya, dan seterusnya sampai fungsi tujuan
yang akan dicapai memperoleh hasil yang optimal jika memang ada.
Berikut merupakan istilah-istilah dan penjelasan yang digunakan dalam
metode simpleks, yaitu : Siringoringo Hotniar, Seri Teknik Riset Operasional
Pemrograman Linear (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005): 18. 18 Zuhria Nasution
dkk., “Penerapan Metode Simpleks Untuk Menganalisa Persamaan Linier Dalam
Menghitung Keuntungan Maksimum,” JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 3, no.
4 (2016): 42. 19 Haeussler Paul Wood, Pengantar Matematika Ekonomi Untuk
Analisis Bisnis dan Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta: Erlangga, 2011): 381.
1. Literasi
Tahapan perhitungan yang dilakukan menggunakan tabel simpleks sampai
didapatkan hasil yang optimal yang tergantung dari perhitungan tabel
sebelumnya.
2. Variabel non basis
Variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi. Dalam
terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat
bebas dalam sistem persamaan.
3. Variabel basis
Variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi
awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan atau =). Secara umum, jumlah variabel
batas selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non
negatif).
4. Solusi atau Nilai Kanan (NK)
Nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai
kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang
ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel Slack
Variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack
akan berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel Surplus
Variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel
surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel bebas.
7. Variabel Buatan
5
Variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan bentuk
atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0
pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel
ini hanya ada di atas kertas.
8. Kolom Pivot (Kolom Kerja)
Kolom yang memuat dari variabel masuk. Terdapat koefisien di dalam
kolom pivot yang berfungsi sebagai pembagi nilai kanan untuk penentuan
baris pivot (baris kerja) selanjutnya.
9. Baris Pivot
Salah Satu baris yang memuat variabel keluar dari antara variabel baris
lainnya.
10. Elemen Pivot (Elemen Kerja)
Elemen pivot merupakan elemen yang akan menjadi pembagi untuk baris
pivot dan akan menjadi dasar untuk perhitungan tabel selanjutnya. Elemen
pivot terletak di perpotongan antara kolom dan baris pivot.
11. Variabel Masuk
Variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi
berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel Keluar
Variabel keluar merupakan variabel dasar yang keluar dari baris pivot dan
digantikan dengan variabel masuk yaitu variabel dasar dari kolom pivot.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
a. Tepung
Bahan baku utama yang tersedia sesuai ketentuan perusahaan dalam setiap satu
kali periode (satu bulan) produksi roti dengan satuan kilogram (Kg).
b. Gula
Bahan baku paling penting untuk perasa natural yang tersedia dalam satu kali
periode (satu bulan) produksi roti dengan satuan kilogram (Kg).
c. Garam
Bahan baku untuk perasa natural yang tersedia dalam satu kali periode (satu
bulan) produksi roti dengan satuan kilogram (Kg).
d. Telur
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
e. Mentega kuning
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
f. Mentega BOS
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
g. Mentega Putih
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
h. Susu bubuk
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
i. Susu cair
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
j. Pengembang
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
k. Pelembut
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
l. Kalsium
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
m. Perasa
Bahan baku yang tersedia dalam satu kali periode (satu bulan) produksi roti
dengan satuan kilogram (Kg).
8
2) Mesin Produksi
Mesin produksi dalam pembuatan roti terdiri dari mesin pengaduk/pencampur
(mixer), mesin pembagi adonan dan mesin pemanggangan (oven). Penggunaan
mesin yang dipakai dalam kegiatan proses produksi memiliki keterbatasan dalam
hal jam operasional (Jam).
2. Fungsi Tujuan
Tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari
variabel keputusan berupa roti rasa , roti kasur dan roti tawar nilai yang digunakan
adalah satuan nilai mata uang Rupiah (Rp).
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ditentukan dari lamanya penelitian berlangsung, mulai dari
perencanaan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Langkah-langkah
yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan yang meliputi pengajuan
judul, penyusunan pra penelitian, penyusunan proposal, penyusunan instrument
penelitian dan pengajuan izin penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengambilan data.
c. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini, peneliti mulai melakukan pengolahan data dengan menggunakan
linear programming metode simpleks dan penyusunan laporan penelitian.
9
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh dan
menunjukkan asal informasi. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder.
1. Data primer yaitu pendekatan dengan menggunakan fakta yang objektif yang
didapat dari penelitian langsung yaitu data yang diperoleh dari responden. Data
yang digunakan merupakan hasil wawancara secara langsung kepada narasumber
terpercaya yaitu pemilik sekaligus manajer.
2. Data sekunder yaitu pendekatan dengan hasil sudah dalam bentuk olahan data
yang diperoleh secara tidak langsung atau diperoleh melalui buku, jurnal,
penelitian terdahulu dan badan/ instansi terkait.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
Home industry Bintang Bakery akan memproduksi tiga jenis roti yaitu roti
rasa, roti kasur, dan roti tawar. Dalam 1 paket pengolahan roti rasa dibutuhkan 28
gram tepung terigu, 7 gram gula pasir, 1 gram pengembang, 1 gram pelembut, 5
gram mentega kuning, 1 gram garam, 1 gram susu bubuk, 5 gram. susu cair, 5
gram mentega, 4 gram telur dan 14 gram penyedap. Roti kasur membutuhkan 100
gram tepung, 25 gram gula pasir, 9 gram pengembang, 6 gram pelembut, 20 gram
mentega kuning, 3 gram garam, 3 gram susu bubuk, 20 gram susu cair, 20 gram
mentega BOS, 15 gram telur, dan 20 gram penyedap. Sedangkan untuk roti tawar
dibutuhkan 250 gram tepung terigu, 62 gram gula pasir, 4 gram pengembang, 2
gram pelembut, 50 gram mentega kuning, 2 gram susu bubuk, 25 gram telur, 50
gram mentega putih, dan 2 gram. gram kalsium.
Home industry Bintang Bakery hanya memiliki tepung kurang dari 400
kg, gula kurang dari 250 kg, pengembang kurang dari 90 kg, pelembut kurang dari
40 kg, mentega kuning kurang dari 90 kg, garam kurang dari 10 kg, susu bubuk
kurang dari 60 kg, susu cair kurang dari 60 kg, BOS butter kurang dari 90 kg,
telur kurang dari 70 kg, penyedap kurang dari 200 kg, mentega putih kurang dari
90 kg, kalsium kurang dari 20 kg. Jam kerja mesin yang digunakan untuk satu
kemasan menghasilkan roti manis 32 detik, roti 132 detik, dan roti 336 detik.
Kapasitas jam kerja mesin dalam periode satu bulan kurang dari 475.200 detik.
Jam kerja dalam satu paket menghasilkan 65 detik roti manis, 209 detik roti lapis,
12
dan 450 detik roti. Kapasitas jam kerja dalam periode satu bulan kurang dari
748.800 detik. Harga jual roti rasa per bungkus adalah Rp. 2.500, roti kasur Rp.
6000 dan roti Rp. 5000. Jadi berapa setiap roti yang akan diproduksi untuk
menghasilkan keuntungan yang maksimal jika batasan produksi setiap roti adalah
3640 bungkus, 1300 bungkus, dan 520 bungkus?
Penyelesaian metode simpleks:
Menyelesaikan permasalahan diatas dan untuk mencari model optimasi
profit pada home industri Bintang Bakery, gunakan langkah-langkah berikut:
1. Menentukan variabel keputusan dalam menyelesaikan masalah program linier
yaitu jenis roti yang diproduksi pada home industry Bintang Bakery :
𝑥1 = Roti Rasa Bintang Bakery (3640 bungkus)
𝑥2 = Roti Kasur Bintang Bakery (1300 bungkus)
𝑥3 = Roti Tawar Bintang Bakery (520 bungkus)
4. Ubah pertidaksamaan (≤) menjadi (=) dengan menjumlahkan variabel slack dan
variabel artifisial untuk pertidaksamaan (≥) pada sisi kiri hambatan.
28𝑥1 + 100𝑥2 + 250𝑥3 + 𝑆1 = 400000
13
7𝑥1 + 25𝑥2 + 62𝑥3 + 𝑆2 = 250000
1𝑥1 + 9𝑥2 + 4𝑥3 + 𝑆3 = 90000
1𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑆4 = 40000
5𝑥1 + 20𝑥2 + 50𝑥3 + 𝑆5 = 90000
1𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑆6 = 10000
1𝑥1 + 3𝑥2 + 2𝑥3 + 𝑆7 = 60.000
5𝑥1 + 20𝑥2 + 𝑆8 = 600000
5𝑥1 + 20𝑥2 + 𝑆9 = 90000
4𝑥1 + 15𝑥2 + 25𝑥3 + 𝑆10 = 70000
14𝑥1 + 20𝑥2 + 𝑆11 = 200000
5𝑥3 + 𝑆12 = 90000
2𝑥3 + 𝑆13 = 20000
32𝑥1 + 132𝑥2 + 336𝑥3 + 𝑆14 = 475200
65𝑥1 + 209𝑥2 + 450𝑥3 + 𝑆15 = 748800
𝑥1 - 𝑆16 + 𝑎16 = 3640
𝑥2 - 𝑆17 + 𝑎17 = 1300
𝑥3 - 𝑆18 + 𝑎18 = 520
𝑍 = 2500𝑥1 + 6000𝑥2 + 5000𝑥3 + 0𝑆1 + 0𝑆2 + 0𝑆3 + 0𝑆4 + 0𝑆5 + 0𝑆6 + 0𝑆7 +
0𝑆8 +
0𝑆9 + 0𝑆10 + 0𝑆11 + 0𝑆12 + 0𝑆13 + 0𝑆14 + 0𝑆15 + 0𝑆16 + 0𝑆17 + 0𝑆18 -
𝑚𝑎16 - 𝑚𝑎17 - 𝑚𝑎18
14
faktual berbeda dengan hasil yang diperoleh pada kondisi optimal. Faktanya, ada
3640 roti rasa, 1.300 roti kasur, dan 520 roti tawar. 3740 roti rasa, 1300 roti kasur,
dan 520 roti tawar diperoleh untuk kondisi optimal.
BAB V
15
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan linear programming
metode simpleks dan menggunakan bantuan software Lindo didapatkan hasil
optimasi keuntungan optimum yaitu dengan memproduksi roti rasa sebanyak
3740 kemasan, roti kasur sebanyak 1300 kemasan dan roti tawar sebanyak 520
kemasan. Dengan masing-masing roti yang diproduksi maka keuntungan yang
didapatkan menjadi Rp 19.750.000 dari hasil keseluruhan penjualan, dan
didapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 5.450.000 dalam satu periode (satu
bulan). Kenaikan keuntungan yang didapatkan yaitu sebesar Rp 250.000.
Keuntungan akan mencapai hasil optimal jika semua barang habis terjual dan
tidak ada kenaikan bahan baku.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran untuk mendapatkan hasil yang optimal, home industry Bintang
Bakery sebaiknya memproduksi masing-masing jenis roti sesuai dengan hasil
optimal yang diperoleh dengan menggunakan linear programming metode
simpleks.
DAFTAR PUSTAKA
16
[1] E. Sriwidadi 2013 Analisis Optimalisasi Produksi Dengan Linear
Programming Melalui Metode Simplek J. Binus Bus. Rev. 4 2
[2] Sumar’in 2013 Ekonomi Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu)
[3] E. Savitri & P. Ferdias 2015 Analisis Materi Volume Benda Putar Pada
Aplikasi Cara Kerja Piston di Mesin Kendaraan Roda Dua J. Pendidik. Mat. 6
2
[4] A. Afiyah 2015 Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home Industry J.
Adm. Bisnis. 23 1
[5] E. Herjanto 2009 Sains Manajemen: Analisis Kuantitatif Untuk Pengambilan
Keputusan (Indonesia: Gramedia Widiasarana)
[6] Z. Nasution 2016 Penerapan metode simpleks untuk menganalisa persamaan
linear dalam menghitung keuntungan maksimum J. Ris. Komput. 3 4
[7] K. E. Leaternia 2013 Optimasi Biaya dan Durasi Proyek Menggunakan
Program Lindo Studi Kasus Pembangunan Dermaga Penyeberangan Salakan
Tahap II J. Sipil Stat. 1 4
[8] A. Rinaldi 2015 Aplikasi Model Persamaan Struktural Pada Program R (Studi
Kasus Data Pengukuran Kecerdasan) Al-Jabar J. Pendidik. Mat. 4 1
[9] D. Anggraini, “Obligasi Bencana Alam Dengan Suku Bunga Stokastik dan
Pendekatan Campuran,” Al-Jabar J. Pendidik. Mat., vol. 7, no. 1, 2016.
[10] H. Wood 2011 Pengantar Matematika Ekonomi Untuk Analisis Bisnis dan
Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta: Erlangga)
[11] http://repository.radenintan.ac.id/5451/1/SKRIPSI.pdf
[12] https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1155/1/012010/pdf
17