Ascariasis sendiri termasuk penyakit cacing yang paling besar prevalensinya diantara
penyakit cacing lainnya yang menginfeksi tubuh manusia. Manusia merupakan satu-
satunya hospes untuk A.lumbricoides (Yamaguchi,1981; Sutanto dkk, 2008).
Infeksi Ascariasis ini menyerang semua usia terutama menyerang anak usia 5-9
tahun dengan frekuensi kejadian sama antara laki-laki dan perempuan
(Natadisastra, 2012).
Iklim yang hangat. Ascariasis tumbuh di wilayah dengan suhu yang hangat
sepanjang tahun.
Kondisi lingkungan. Ascariasis banyak berkembang di tempat yang
kebersihannya tidak terjaga, terutama di daerah yang memanfaatkan feses
manusia sebagai pupuk. Selain itu, ascariasis juga umum terjadi pada wilayah
dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, padat penduduk, minim akses
kebersihan, dan wilayah dengan populasi anak di bawah usia 5 tahun yang
tinggi.
Usia. Pasien usia 10 tahun ke bawah lebih rentan terserang ascariasis.
Demam tinggi
Batuk kering
Sesak napas
Mengi
Life cycle
1. cacing dewasa hidup di dinding usus halus. Cacing betina dapat menghasilkan sekitar 200.000
telur per hari, yang keluar melalui feses.
2. Telur yang tidak dibuahi dapat tertelan namun tidak menyebabkan infeksi.
3. Telur yang dibuahi akan berembrionasi dan menjadi infektif setelah 18 hari hingga beberapa
minggu, tergantung kondisi lingkungan (optimum: lembap, hangat, tanah yang teduh).
4. Telur tertelan.
5. Larva menetas.
Infeksi cacing tambang disebut juga nekatoriasis. Penyakit ini menular melalui larva cacing yang
terdapat di tanah yang menembus kulit (biasanya di antara jari kaki). Cacing ini akan berpindah ke paru
Cara penularan Cara penularan Ascariasis terjadi melalui beberapa jalan yakni telur infektif
A.lumbricoides yang masuk ke dalam mulut bersamaan dengan makanan dan minuman yang
terkontaminasi, melalui tangan yang kotor tercemar terutama pada anak, atau telur infektif yang
terhirup udara bersamaan dengan debu. Pada keadaan telur infektif yang terhirup oleh pernapasan,
telur tersebut akan menetas di mukosa alat pernapasan bagian atas dan larva akan segera menembus
pembuluh darah dan beredar bersama aliran darah (Soedarto, 2009). Cara penularan Ascariasis juga
dapat terjadi melalui sayuran dan buah karena tinja yang dijadikan pupuk untuk tanaman sayur-mayur
maupun buah-buahan (Sutanto dkk., 2008; Duc dkk, 2013).
Cara Penularan Cara penularan Ascariasis terjadi melalui beberapa jalan yakni telur infektif
A.lumbricoides yang masuk ke dalam mulut bersamaan dengan makanan dan minuman yang
terkontaminasi, melalui tangan yang kotor tercemar terutama pada anak, atau telur infektif yang
terhirup udara bersamaan dengan debu. Pada keadaan telur infektif yang terhirup oleh pernapasan,
telur tersebut akan menetas di mukosa alat pernapasan bagian atas dan larva akan segera menembus
pembuluh darah dan beredar bersama aliran darah (Soedarto, 2009). Cara penularan Ascariasis juga
dapat terjadi melalui sayuran dan buah karena tinja yang dijadikan pupuk untuk tanaman sayur-mayur
maupun buah-buahan (Sutanto dkk., 2008).