Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran

p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GAMBAR TEKNIK II


(CAD) BERBASIS MODEL EXPLICIT INSTRUCTION
DI AKADEMI KOMUNITAS

Erik Fernandes1, Syahril2 , Waskito3


123
Universitas Negeri Padang
Email : erikparinduri@gmail.com, syahrul12@gmail.com, Waskito23@gmail.com

ABSTRAK

Masalah pada penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik berada di bawah 70
(40,83%). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah bahan ajar yang
mendukung pembelajaran mata kuliah Gambar Teknik II (CAD) berbasis Model
Explicit Instruction di Akademi Komunitas. Bahan ajar ini dirancang untuk dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.Penelitian ini menggunakan metode
pengembangan 4-D (four-D), prosedur pengembangan 4-D yaitu: terdiri dari 4 tahap
utama yaitu, (1) Define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) develop
(pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran). Jenis data yaitu data primer
dimana data yang diberikan oleh validator ahli, dosen dan peserta didik. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data validitas yaitu dengan
mendeskripsikan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan menggunakan bahan ajar
Gambar Teknik II (CAD) berbasis model Explicit Instruction. Hasil yang diperoleh
dari penelitian dan pengembangan ini sebagai berikut; (1) Validitas bahan ajar valid
pada aspek materi/isi dengan nilai validitas adalah 0,833 kemudian pada aspek
media dengan nilai 0,8 dan pada aspek bahasa dengan nilai 0,78 (2) Praktikalitas
bahan ajar Gambar Teknik II (CAD) berbasis model Explicit Instruction bedasarkan
respon dosen setelah melalui uji coba dinyatakan praktis dengan total nilai 81,67.
Sedangkan pada praktikalitas berdasarkan respon peserta didik setelah melalui uji
coba dinyatakan praktis dengan total nilai 82,33%, (3) Efektivitas bahan ajar gambar
teknik II (CAD) berbasis Model Explicit Instruction dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik sebelum dengan sesudah menggunakan media pendukung
pembelajaran menunjukkan peningkatan hasil belajar ditandai dengan meningkatnya
nilai peserta didik sebelum pembelajaran 68,43 meningkat setelah dilakukan
pembelajaran menjadi 87,5. Berdasarkan temuan penelitian ini disimpulkan bahwa
bahan ajar gambar teknik II (CAD) berbasis model Explicit Instruction ini valid,
praktis, dan efektif untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar Gambar Teknik II (CAD)
di Akademi Komunitas

Kata kunci: Bahan Ajar, Gambar Teknik II (CAD), Explicit Instruction

ABSTRACT

The problem of the research is the unavailability of systematic teaching materials in


Course of Engineering Drawing (CAD) in the Metal Fabrication and Welding
Engineering Program Study and the learning outcomes of students are not optimal.
This research aims to develop learning teaching materials that are valid, practical and
effective in teaching material based on Explicit Instruction Model in Community
College courses for TFPL Study Program students at the Pesisir Selatan State. This

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Oktober 2019 _________________________________________________________ 316


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

research uses the Research and Development method, with the 4D development
model. The 4D development procedures are Define, Design, Develop and
Disseminate. Data analysis techniques for validity using the Aiken's formula,
practicality using percentages, and effectiveness by using the N-Gain score. The
results obtained from this development research is the results of the effectiveness of
the learning teaching materials were obtained from the students' pretest and posttest
scores after using the learning teaching materials in the effective category. In
conclusion, the teaching material based on Explicit Instruction model in community
college developed can be used in the learning process to improve student learning
outcomes

Keywords: Development of teaching materials, Engineering Drawing II (CAD),


Explicit Instruction.

PENDAHULUAN dapat dimulai dengan meningkatkan mutu guru


dalam mengajar dan berprilaku profesional.
Pendidikan merupakan kegiatan terencana Berbagai penataran dan pelatihan guru menjadi
yang berlangsung sepanjang hidup dan menjadi salah satu bentuk dari upaya tersebut walaupun
kebutuhan bagi manusia. Pendidikan tidak hanya kurang membekas dalam keseharian aktivitas
berlangsung di sekolah, akan tetapi dapat juga guru. Hal inilah yang mendasari perlunya
berlangsung di dalam keluarga dan masyarakat. perbaikan yang menitikberatkan kepada kondisi
Oleh karena itu, pendidikan menjadi tanggung nyata di lapangan, mulai dari kondisi di kelas,
jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan sekolah, dan guru. Pelaksanaan sertifikasi guru
juga pemerintah. Pendidikan memegang peranan sebagai amanat dari Undangundang (UU)
penting bagi kehidupan manusia. Tanpa Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pendidikan manusia akan sulit berkembang atau diharapkan berperan dalam peningkatan kualitas
bahkan tidak berkembang. Dengan demikian, pendidikan (Yamin, 2016).
pendidikan harus benarbenar diarahkan agar Pendidikan berperan sangat penting
menghasilkan manusia yang berkembang dan dalam pembentukan kepribadian manusia.
berkualitas serta mampu bersaing, di samping Pendidikan mampu merubah suatu karakter
memiliki akhlak dan moral yang baik pribadi dalam diri manusia. Dalam UU
(Ayuwanti, 2016). Nomor 20 tahun 2003 menyatakan pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses di merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mana pengalaman dan informasi diperoleh mengembangkan segala potensi yang dimiliki
sebagai hasil belajar, yang mencakup pengertian peserta didik melalui proses pembelajaran.
dan penyesuaian diri dari pihak peserta didik Pendidikan yang terencana dengan baik dapat
terhadap rangsangan yang diberikan kepadanya memunculkan generasi – generasi penerus
menuju ke arah pertumbuhan dan bangsa yang berkualitas dan menjunjug tinggi
perkembangan. Dengan demikian, pendidikan di semua norma-norma yang berlaku dan juga
sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara mampu hidup bermasyarakat, berbangsa dan
lain: guru, metode/pendekatan/model bernegara.
pembelajaran, kurikulum, media pengajaran, dan Kemajuan bangsa hanya
peserta didik. Dalam rangka meningkatkan mutu dimungkinkan oleh luasnya kesempatan
pendidikan di Indonesia diperlukan upaya yang bagi setiap warga bangsa tersebut untuk
serius untuk meningkatkan kualitas guru. mengikuti pendidikan. Pendidikan tidak lagi
Seorang guru memiliki peran yang paling besar diperuntukkan bagi golongan yang
dalam upaya inovasi serta peningkatan mutu terbatas melainkan bagi seluruh rakyat dan
pendidikan melalui inovasi dalam proses menjadi faktor penentu masa depan bangsa.
pembelajaran. Peningkatan mutu pendidikan Menurut Umar “pendidikan merupakan salah

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Oktober 2019 _________________________________________________________ 317


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

satu pilar utama dalam mengantisipasi masa Upaya untuk meningkatkan kualitas
depan, karena pendidikan selalu pendidikan terutama pendidikan kejuruan
diorientasikan pada penyiapan peserta didik (vocational), baik tingkat Sekolah Menengah
untuk berperan di masa yang akan datang”. Kejuruan maupun tingkat Diploma saat ini
Di satu sisi, era ini membawa iklim yang perlu untuk segera direalisasikan. Hal ini
mengharuskan untuk saling bekerja sama, sejalan dengan arah kebijakan pendidikan
mengisi dan melengkapi. Pada sisi yang kejuruan di Indonesia. Pada pasal 15 Undang-
lain, era ini juga membawa umat manusia Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
kepada persaingan yang sangat kompetitif. Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan
Pendidikan vokasi (kejuruan) bahwa pendidikan kejuruan merupakan
merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan menengah yang mempersiapkan
pendidikan nasional yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
peserta didik menjadi anggota masyarakat bidang tertentu. Secara khusus kompetensi
yang memiliki kemampuan beradaptasi secara keahlian teknik adalah membekali peserta
kreatif dan produktif dengan lingkungan didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan
sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi, sikap agar kompeten: 1) bekerja secara
memiliki keterampilan kejuruan yang sesuai mandiri atau mengisi posisi pekerjaan yang
dengan persyaratan lapangan kerja dan ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga
kesempatan kerja atau melanjutkan kerja tingkat menengah dalam bidang teknik,
pendidikan ke jejang yang lebih tinggi. 2) memilih karir, berkompetensi, dan
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan mengembangkan sikap profesional dalam
secara formal tentu tergambar dari lulusan bidang teknik. Tenaga kerja yang dimaksud
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), lulusan bukan hanya pada tingkat tenaga kerja
pendidikan vokasi program Diploma yang menengah, tetapi juga tenaga kerja tingkat
bernaung di bawah lembaga pendidikan ahli pada pendidikan vokasi program
Politeknik, maupun yang ada di Universitas Diploma, baik Diploma I maupun Diploma II.
Negeri dan Swasta. Undang-undang Nomor Dalam mata kuliah Gambar Teknik II
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan (CAD) terdiri dari dua kompetensi yang harus
bahwa pendidikan tinggi merupakan jenjang dikuasai mahasiswa yang meliputi kompetensi
pendidikan setelah pendidikan menengah keterampilan dalam praktek menggambar
yang mencakup program pendidikan diploma, menggunakan komputer dan kompetensi soft
sarjana, magister, spesialis, dan doctor. skills (karakter) mahasiswa sewaktu bekerja
Jenis pendidikan pada jenjang (RPS Gambar Teknik II (CAD). Untuk
pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari mahasiswa Prodi Teknik Fabrikasi dan
pendidikan akademik, profesi dan vokasi. Pengelasan Logam kedua kompetensi tersebut
Pendidikan akademik merupakan pendidikan harus dikuasai dengan baik dikarenakan
tinggi program sarjana dan pascasarjana yang mahasiswa nantinya akan berhadapan dengan
diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu dunia industri dan dunia usaha sehingga
pengetahuan tertentu, pendidikan profesi apabila mahasiswa yang tamat dan ada
merupakan pendidikan tinggi setelah program bekerja di bagian konstruksi dan perencanaan
sarjana yang mempersiapkan peserta didik sebuah gambar, mereka sudah bisa untuk
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan terjun ke bidang tersebut.
keahlian khusus, sedangkan pendidikan Proses pembelajaran Gambar Teknik II
vokasi merupakan pendidikan tinggi yang (CAD) yang dilaksanakan selama ini
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki menggunakan metode konvesional. Proses
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu pembelajaran yang dilakukan dengan metode
maksimal setara dengan program sarjana. konvesional tersebut masih bisa untuk
Pendidikan vokasi dapat diselenggarakan di ditingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan
Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, perkembangan teknologi. Salah satu
dan Universitas. contohnya, mahasiswa masih kesulitan
menguasai konsep sistem koordinat serta

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 318


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

penguasaan command pada program Peneliti memilih menggunakan bahan


AutoCAD. Hal ini terlihat dari saat proses ajar berbasis model Explicit Instruction untuk
praktikum. Beberapa usaha yang dilakukan mata kuliah Gambar Teknik II (CAD), dengan
untuk membantu mahasiswa adalah dengan harapan mahasiswa bisa belajar secara
menjelaskan berulang kali konsep dasar mandiri. Selain itu juga Mata kuliah CAD
pengunaan command dan sistem koordinat melibatkan penggunaan TIK dalam
dalam AutoCAD. Hal ini menyebabkan waktu pelaksanaannya, Kehadiran TIK dalam
yang dibutuhkan relatif lama, tidak praktis pembelajaran di Lembaga Pendidikan
dan kurang efektif sehingga proses merubah pola dan kerangka kerja dalam
pembelajaran tidak berlangsung sesuai dengan proses pembelajar tersebut. Semula, Pengajar
silabus yang disusun. Selain itu, bahan ajar dalam mengajar diwajibkan memahami dan
yang digunakan masih konvesioanal dan menguasai aspek materi pelajaran serta
perlu dilakukan improvisasi. Kemudian, pedagogi saja. Namun, dengan adanya TIK,
bahan ajar yang digunakan adalah untuk aspek teknologi dapat diintegrasikan dengan
jenjang diploma III Politeknik Negeri Padang, aspek pedagogi dan penguasaan materi CAD
sehingga ada beberapa materi yang harus oleh pengajar dengan menggunakan kerangka
disesuaikan untuk tujuan pembelajaran oleh kerja Technology, Pedagogy, And Content
mahasiswa program diploma II Akademi Knowledge (TPACK). Ketiga aspek,
Komunitas Negeri Pesisir Selatan. teknologi, materi, dan pedagogi yang
Dari pengamatan yang yang dilakukan didukung oleh program dan memiliki
di Akademi Komunitas Negeri Pesisir Selatan hubungan satu sama lain yang tidak dapat
mengenai proses belajar pada mata dipisahkan. Jadi bahan ajar yang
pembelajaran Gambar Teknik II (CAD), dikembangkan, melibatkan penggunaan TIK
bahwa proses pembelajaran yang dilakukan melalui pengembangan dan penerapan
masih memakai metode demontrasi yang kerangka kerja Technology Pedagogy, And
didominasi ceramah untuk mencapai Content Knowledge seperti menghubungkan
keterampilan gambar teknik II (CAD), setelah setiap materi dengan link internet yang
diberikan teori oleh dosen kemudian berhubungan dengan materi CAD.
dilanjutkan dengan tugas untuk dikerjakan Berdasarkan permasalahan di atas,
mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan menimbulkan keinginan peneliti untuk
proses pembelajaran seperti ini hanya terpusat meneliti tentang Pengembangan Bahan Ajar
kepada pengajar (teacher center). Gambar Teknik II (CAD) Berbasis Model
Pembelajaran teacher center yang dimaksud Explicit Instruction di Akademi Komunitas
disini adalah pendidik menjadi pusat dari Negeri Pesisir Selatan.
proses belajar mengajar yang terjadi dalam
kelas (penyampaian informasi). METODE PENELITIAN
Berdasarkan wawancara peneliti dengan
mahasiswa dan beberapa dosen pengampu Penelitian ini memakai metode
mata kuliah Gambar Teknik II (CAD) Research and Development (penelitian dan
didapatkan informasi bahwa kelemahan pengembangan). Metode penelitian dan
mahasiswa, antara lain kemampuan analisis pengembangan adalah metode penelitian yang
mahasiswa tentang mata kuliah masih belum digunakan untuk menghasilkan produk
optimal, terutama dalam menghubungkan tertentu dan menguji keefektifan produk
konsep matematika dan penggunaan program tersebut. Penelitian dan pengembangan
CAD pada komputer. Hal ini dipertegas oleh (research and development) adalah suatu
beberapa orang dosen bahwa mahasiswa proses atau langkah-langkah untuk
kurang siap dalam mengikuti mata kuliah mengembangkan suatu produk baru atau
Gambar Teknik, disebabkan latar belakang menyempurnakan produk yang telah ada yang
pendidikan yang ada dari SMA dan MAN dapat dipertanggung jawabkan.
sehingga mahasiswa kurang memahami tujuan Pengembangan yang dipakai adalah
dari mata kuliah Gambar Teknik II (CAD). model pengembangan 4D (four-D models).

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 319


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Berdasarkan pendapat Thiagarajan dan (menyebarkan). Prosedur pengembangan


Semmel menyebutkan model pengembangan modul pembelajaran Teknik Las Lanjut
terdiri empat tahap (four-D models) berbasis project based learning (PjBL)
pengembangan, ialah define (mendefinisikan), memakai model 4-D (four-D) dapat terlihat
design (merancang), develop pada Gambar 1.
(mengembangkan) dan disseminate

Gambar 1. Prosedur Pengembangan Modul dengan Model 4-D

HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan saat proses pembelajaran. Hasil


pengamatan dari 4 kali pembelajaran dirata-
Sebelum Efektifitas Ditinjau dari ratakan untuk menggeneralisasi hasil
Aktivitas Mahasiswa Aktivitas mahasiswa pengamatan aktivitas mahasiswa. Rata-rata
selama kegiatan pembelajaran berlangsung hasil aktivitas mahasiswa pada Prodi TFPL
diamati dengan menggunakan instrumen Akademi Komunitas Negeri Pesisir Selatan
pengamatan aktivitas mahasiswa. Pengamatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Aktivitas mahasiswa

Jumalah mahasiswa 24
Jumlah Skor Total 1940

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 320


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Jumlah Skor Maksimal 2400


Presentase Aktivitas 80.8%
Kategori Sangat Tinggi

Hasil pengamatan aktivitas mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Pesisir Selatan


saat kegiatan pembelajaran menunjukkan bisa dikatakan sangat baik digunakan dalam
bahwa aktivitas mahasiswa selama melakukan kegiatan pembelajaran dengan presentase
kegiatan pembelajaran termasuk dalam aktivitas 80.8 %
kategori sangat baik. Maka, efektivitas (a) Efektivitas Ditinjau Dari Perbedaan Hasil
pengembangan bahan ajar Gambar Teknik II Pretest dan Posttest
(CAD) berbasis Explicit Instruction di

Tabel 2. Hasil Analsis Efektivitas Berdasarkan nilai pretest

Jumlah mahasiswa 24
Jumlah skor 2157,5
Skor rata-rata 68,43
Skor tertinggi 95
Skor terendah 65
Jumlah responden tuntas 10 presentase 42%
Jumlah responden tidak tuntas 14 presentase 58%

Bedasarkan analisis data pada Tabel 2 persentase 42 % dan responden yang tidak
maka diperoleh hasil pretest terendah dengan tuntas sebanyak 14 orang dengan persentase
nilai 65 dan hasil pretest tertinggi dengan 58 %. Untuk perolehan nilai posttest
nilai 90 dengan rincian jumlah responden disajikan pada tabel 3 berikut.
tuntas sebanyak 10 orang mahasiswa dengan
Tabel 3.Hasil Analisis Efektivitas Bedasarkan nilai posttes

Jumlah Skor 1642,5 1755 112,5 gain score min 0,00


gain score maks 0,40
Rata-Rata 68,437 73,125 4,6875
gain score 0,14
Kategori sedang

Hasil analisis yag diperoleh pada Tabel digunakan dalam kegiatan pembelajaran
4, dilihat dari gain score min. didapat nilai dengan perolehan gain score 0,14.
0,00 dan gain score maks. 0,4 sehingga
didaptakan nilai gain score 0,14 dikategorikan PENUTUP
sedang. Dari nilai rata- rata pada pretest
68,43 dan rata-rata pada posttest 73,12 dengan Kesimpulan yang dapat ditarik dari
selisih nilai 4,6, ini dapat disimpulkan adanya pembahasan di atas adalah: hasil uji
peningktaan nilai 4,6 % untuk efektifitas efektivitas bahan ajar Gambar Teknik II
mahasiswa pada pengembangan bahan ajar (CAD) diperoleh berdasarkan nilai pretest
Gambar Teknik II (CAD) berbasis Explicit dan posttest dari peserta didik setelah
Instruction di Akademi Komunitas Negeri menggunakan Bahan ajar berada dalam
Pesisir Selatan. Maka, efektivitas kategori efektif. Bahan ajar gambar Tenik II
pengembangan bahan ajar Gambar Teknik II (CAD) yang dikembangkan dapat dipakai
(CAD) berbasis Explicit Instruction di dalam proses pembelajaran guna
Akademi Komunitas Negeri Pesisir Selatan meningkatkan hasil belajar dari peserta didik.
bisa dikatakan sangat baik dan efektif setelah Pada penelitian pengembangan ini yang

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 321


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

menjadi subjek untuk uji coba adalah peserta Yamin, Monawatidan M. 2016. Upaya
didik angkatan 2017 sebanyak 24 orang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Lesson Studypada Penjumlahan
DAFTAR PUSTAKA Pecahan Di Kelas Iv Sdn Lamsayeun .
JURNAL PESONA DASAR
Ayuwanti, Irma. 2016. Meningkatkan UniversitasSyiah Kuala Vol. 3 No.4,
Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Oktober 2016
Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation Di
Smk Tuma’ninah Yasin Metro . Jurnal
SAP Vol. 1 No. 2 Desember 2016

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.


Bandung: Pustaka Setia.

Hari Irawan & Nathanael Sitanggang.


“Penerapan Model Pembelajaran Explicit
Instruction Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar AutoCAD Pada Mata Pelajaran
Gambar Konstruksi Bangunan Pada
Peserta Didik Kelas XI Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Stabat”. Jurnal
Educational Building, Volume 1, Nomor
1, Juni 2015: 63 – 69

Nasution S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam


Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara. 2

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran


Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 3

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
6

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode


Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010.
Model pembelajaran Terpadu dalam
Teori dan Praktek. Jakarta:Prestasi
Pustaka.

Umar Tirtarahardja & La Sulo. 2008.


Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 322

Anda mungkin juga menyukai