Anda di halaman 1dari 1

FOKUS INTERVENSI

PASIEN RHEMATOID ARTHRITIS TINDAKAN OPERASI

A. Pre operatif.
Sebelum dilakukan operasi, klien telah dipuasakan dan menjalani pengosongan
saluran cerna dengan klisma dan diberikan Dulcolak 4 tablet. Premedikasi diberikan
yaitu Valium tablet 10 mg. Bila pengkajian ditemukan bahwa klien mengatakan merasa
cemas dengan operasi yang di jalani maka perawat mengangkat diagnosa yaitu cemas
berhubungan dengan krisis situasi, yang ditandai dengan peningkatan ketegangan dan
peningkatan tekanan darah serta adanya pernyataan cemas dari klien. Adapun tujuan dari
intervensi ini adalah agar klien tidak mengalami kecemasan menjalani operasi, dengan
kriteria hasil klien nampak relaks dan mau mendiskusikan kecemasannya. Intervensi
yang dilakukan adalah mengkaji tingkat kecemasan klien dan menggunakan support
sistem yang ada berupa orang yang terdekat dengan klien untuk menemani klien. Setelah
dilakukan intervensi akhirnya kecemasan klien menurun terlihat dengan klien dapat
bercakap-cakap santai dengan kakak klien. Setelah itu klien menjalani operasi.

B. Intra operatif.
Selama dilakukan operasi, perawat berperan membantu kelancaran operasi dan
bekerja dalam suatu tim dengan dokter bedah dan anestesi. Peran perawat mulai dari
persiapan alat-alat operasi (sebagai instrumentator maupun perawat keliling),
pembersihan bagian tubuh yang akan di operasi dan membersihkan kembali ruangan
setelah operasi, serta mengecek alat-alat pada pasien, berupa infus RL, Dextrose 5%,
drain, kateter, dan Fiksasi dengan figure of 8 memakai mitella 3 mgg.

C. Post operatif.
Pada post operatif, (di Recovery room), yang paling banyak berperan adalah bagian
anestesi untuk menilai tingkat kesadaran klien yang selanjutnya akan dibawa kembali ke
ruangan. Perawat berperan dalam mengobservasi keadaan klien khususnya perdarahan
pada daerah operasi. Pada pasien yang tidak ditemukan perdarahan lanjut, dan setelah
kurang lebih 30 menit di ruang pulih sadar, klien kembali ke ruangan..

Anda mungkin juga menyukai