Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

37
38

3.2 Metode Survei


Metode Survei yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung keadaan
di lokasi penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual pada saat
in, sehingga diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam evaluasi dan perencanaan.
Data yang diperoleh dari kegiatan survei ini disebut data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh dengan cara observasi langsung ke lapangan, pada
penelitian ini menggunakan alat hand counter, pita ukur, dan kamera.
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Simpang Empat Bersinyal yang dijadikan bahan penelitian berada
pada Jalan Sultan Abdurahhman – Jalan Gusti Sulung Lelanang – Jalan Jenderal
Ahmad Yani - Jalan Kh. Ahmad Dahlan Pontianak. Berikut adalah denah lokasi
penelitian.

Gambar 3.2 Simpang Empat Bersinyal KPP Pratama Pontianak


Sumber : Google Maps (2017)

3.2.2 Lokasi Survei


Survei dilakukan di keempat kaki persimpangan Jalan Sultan
Abdurahhman – Jalan Gusti Sulung Lelanang – Jalan Jenderal Ahmad Yani -
Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan Pontianak. Adapun konflik yang terjadi sebagai
berikut dapat dilihat pada :
39

Gambar 3.3 Simpang dari ruas Jalan Gusti Sulung Lelanang


Sumber : Hasil Survey (2017)

Gambar 3.4 Simpang dari ruas Jalan Ahmad Yani


Sumber : Hasil Survey (2017)
40

Gambar 3.5 Simpang dari ruas Jalan Sultan Abdurahman


Sumber : Hasil Survey (2017)

Gambar 3.6 Simpang dari ruas jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan
Sumber : Hasil Survey (2017)
41

3.2.3 Waktu Survei


Survei ini dilakukan pada hari kerja, dimana perkiraan volume lalu lintas
stabil sehingga didapatkan gambaran volume dan kondisi arus lalu lintas
maksimum. Untuk hari yang mewakili hari kerja adalah hari Senin, dimana jam
puncak pada hari-hari terserbut pada pagi, siang dan sore hari. Maka waktu survei
adalah pada pukul 06.00-08.00, 11.00-13.00, dan 16.00-18.00 WIB.
3.2.4 Alat Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam pengumpulan data tersebut adalah :
a. Formulir isian
b. Alat tulis
c. Counter
d. Stopwatch
e. Pita Ukuran
f. Kamera
3.2.5 Tahapan Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan terdiri dari data primer dan sekunder
dengan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pada tahap ini mengumpulkan literature yang berhubungan dengan
penelitian ini seperti buku-buku tentang transportasi jalan raya yang
mendukung dan mendasari penelitian.
2. Survei Pendahuluan
Survei ini diperlukan untuk mengetahui kondisi lapangan sebelum
melakukan survei untuk pengambilan data. Dalam tahap ini dilakukan
penyusunan rencana yang kiranya perlu dilakukan agar diperoleh efisiensi
dan efektifitas waktu dan pekerjaan. Hasil dari survei pendahulan ini yaitu
mendapatkan posisi survei dan pembagian tugas kepada para surveyor.
Pos-pos survei dan pembagian tugas kepada surveyor. Adapun lokasi dan
tugas pos pencatat di setiap pos adalah berikut :
42
43

Gambar 3.7 Penempatan Pos Pada Simpang Empat KPP Pratama Pontianak

 Pos 1
Pada pos 1 surveyor berjumlah 2 orang. Terletak pada Jalan
Sultan Abdurrahman dan mencatat Panjang antrian yang terjadi
di ruas jalan tersebut.
 Pos 2
Pada pos 2 surveyor berjumlah 2 orang. Terletak pada Jalan
Ahmad Yani dan mencatat Panjang antrian yang terjadi di ruas
jalan tersebut.
 Pos 3
Pada pos 3 surveyor berjumlah 2 orang. Terletak pada Jalan
Kyai Haji Ahmad Dahlan dan mencatat Panjang antrian yang
terjadi di ruas jalan tersebut.
 Pos 4
Pada pos 4 surveyor berjumlah 2 orang. Terletak pada Jalan
Gusti Sulung Lelanang dan mencatat Panjang antrian yang
44

terjadi di ruas jalan tersebut.

3. Survei Pengambilan Data


Pada survei ini ada dua data yang menjadi pokok penting yaitu data primer
dan data sekunder,
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapat hasil pengamatan langsung
di lapangan. Pengambilan data ini dilakukan dengan teliti agar
diperoleh data yang akurat dan memenuhi. Data yang dimaksud
adalah data volume lalu lintas, waktu siklus lampu, distribusi arus
dan geometrik jalan pada simpang tersebut. Survei yang berkaitan
dengan data lalu lintas yang dilakukan berpedoman pada buku tata
cara pelaksanaan survei perhitungan lalu-lintas cara manual yang
dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga, survei arus (volume, waktu
siklus lampu dan distribusi arus). Survei ini dilakukan untuk
mendapatkan data volume, waktu sinyal dan distribusi dengan
menempatkan beberapa orang disetiap lengan simpang dilengkapi
blangko pengisian untuk melakukan pencatatan langsung. Data
geometrik simpang yang dibutuhkan adalah lebar efektif mulut
simpang yang akan digunakan untuk mendapatkan arus jenus dasar
pada masing-masing lengan simpang, jumlah lajur dan lebar bahu
jalan. Jika semua telah didapat maka dilakukan koreksi untuk
memeriksa apakah masih terdapat kekurangan atau tidak agar
survei ini tidak gagal yang dapat mengakibatkan pengulangan dari
awal.
b. Data Sekunder
Data ini didapat dari Kantor Dishub Kota Pontianak yaitu data
rekaman CCTV di simpang yang akan dilakukan survei. Adapun
data sekunder yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
 Rekaman CCTV
 Peta Lokasi Penelitian
45

4. Rekapitulasi dan Evaluasi Data


Data yang didapatkan dari penelitian kemudian direkap dan diperiksa
apakah data yang dibutuhkan telah cukup semuanya. Apabila ternyata
masih ada data yang kurang, maka dilakukan pengambilan data kembali.
5. Analisis Data
Pada tahap ini, data yang telah diperoleh dapat dihitung dengan metode
Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) yang dikeluarjan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum tahun 2014
dan data tersebut juga dapat dimasukkan kedalam VISSIM. Sehingga
didapat masing-masing hasil antara PKJI dan VISSIM. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut :
a. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia tahun 2014
Adapun tahap-tahap perhitungan Kinerja simpang dengan metode
Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia tahun 2014 sebagai berikut,
1. Menetapkan data masukan seperti data geometrik, pengaturan
arus lalu lintas, dan data kondisi arus lalu lintas.
2. Menetapkan Penggunaan Isyarat, dengan menetapkan fase
isyarat dan waktu antar hijau dan waktu hilang.
3. Menentukan Waktu Isyarat, dengan menentukan tipe pendekat,
lebar pendekat efektif ( Le), arus jenuh dasar ( S0), faktor-faktor
penyesuaian, rasio arus/ arus jenuh ( RQs), dan waktu siklus (c)
dan waktu hijau (H).
4. Menetapkan Kapasitas Simpang APILL, dengan menghitung
kapasitas (C) dan Derajat Kejenuhan ( DJ ).
5. Menetapkan Kinerja Lalu Lintas Simpang APILL, dengan
menghitung panjang antrian ( P A ), kendaraan henti ( N KH ¿ dan,
tundaan (T).
b. VISSIM
Adapun tahap-tahap perhitungan Kinerja simpang dengan simulasi
menggunakan VISSIM sebagai berikut,
46

1. Input Background Image dan mengatur skala dengan Set scale.


2. Menggambar Jaringan Jalan dengan Links dan Connectors.
3. Input Base Data, berupa vehicle types, classes and categories,
driving behavior, vehicle input, vehicle composition dan signal
control.
4. Menentukan titik queue counter dan vehicle travel time
sehingga bisa melakukan proses evalution.
5. Mengeksekusi simulasi dengan simulation running.
6. Menyimpan data panjang antrian dan tundaan.
7. Mengakhiri simulasi.
6. Pembahasan
Adapun Analisa data yang digunakan adalah mengacu pada Pedoman
Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) Tahun 2014 untuk mengetahui kapasitas,
derajat kejenuhan, panjang antrian, kendaraan terhenti dan tundaan pada
simpang. Untuk derajat kejenuhan yang teradapat pada PKJI 2014 adalah
0,85. Alternatif perbaikan dilakukan jika sudah diketahui derajat
kejenuhan pada simpang tersebut lebih dari 0,85 maka harus dilakukan
alternatif perbaikan pada simpang. Jika derajat kejenuhan pada simpang
ini lebih dari 0,85 maka alternatif perbaikan yang dilakukan untuk
menaikan kinerja simpang ini adalah melakukan pengaturan ulang sinyal,
melakukan perubahan fase, melakukan pelebaran geometrik serta
melalukan kombinasi dari alternatif perbaikan.
7. Kesimpulan dan Saran
Tahap ini harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai