SDM GLOBAL
DISUSUN OLEH :
Chintia Tahanora
(2017-28-081)
Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan bagian penting dari organisasi karena berkaitan
dengan kegiatan operasi perusahaan. Manajemen sumber daya manusia juga merupakan
kunci untuk lingkungan kerja yang produktif, efektif, dan efisien. Dengan berfokus pada
sumber daya manusia, perusahaan mampu menciptakan struktur organisasi yang positif
mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan itu sendiri. Perusahaan multinasional
umumnya akan mengirimkan seorang pegawainya untuk menjadi ekspatriat yang bekerja
pada anak perusahaannya di luar negeri. Saat masa kerjanya telah selesai, maka ekspatriat
tersebut akan di repatriasi oleh perusahaan.
Repatriasi karyawan merujuk kepada pemulangan kembali karyawan dari negara
tempat anak perusahaan beroperasi ke negara asalnya. Pembahasan repatriasi ini dianggap
penting karena setelah didalami oleh para praktisi dan akademisi bahwa proses repatriasi
(pemulangan) membutuhkan manajemen yang sangat hati-hati. Bukti empiris
menunjukkan bahwa pemulangan kembali ke negara asal memberikan tantangan baru
sebagai repatriat (returning person) dengan mengupayakan apa yang telah disebut re-
entry shock atau culture shock. Dari prespektif multinasional, proses pemulangan sering
dianggap sebagai tahap akhir pada proses ekspatriasi, tetapi kemampuan perusahaan
multinasional untuk menarik calon ekspatriat dipengaruhi oleh cara menangani proses
repatriasi.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas materi mengenai “Repatriasi dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional , Kompensasi dan Audit SDM dalam
manajemen sdm global.
PEMBAHASAN
Sumber daya manusia merupakan bagian penting dari organisasi karena berkaitan dengan
kegiatan operasi perusahaan. Manajemen sumber daya manusia juga merupakan kunci untuk
lingkungan kerja yang produktif, efektif, dan efisien. Dengan berfokus pada sumber daya
manusia, perusahaan mampu menciptakan struktur organisasi yang positif mengarah pada
pencapaian tujuan perusahaan itu sendiri. Perusahaan multinasional umumnya akan mengirimkan
seorang pegawainya untuk menjadi ekspatriat yang bekerja pada anak perusahaannya di luar
negeri. Saat masa kerjanya telah selesai, mka ekspatriat tersebut akan di repatriasi oleh
perusahaan.
Pengertian Ekspatriat
Eskpatriat adalah seorang tenaga kerja yang bekerja di suatu wilayah yang bukan merupakan
wilayah dimana ia tercatat menjadi penduduknya. Banyak perusahaan multinasional
menggunakan ekspatriat untuk menjamin efektivitas operasi perusahaan sejalan dengan
kebijakan kantor pusat. Pada umumnya, ekspatriat dapat juga digunakan untuk mengembangkan
kemampuan internasional di dalam organisasi. Ekspatriat yang berpengalaman dapat menjadi
sumber yang mendukung suatu organisasi untuk berkembang menjadi sumber yang mendukung
suatu organisasi untuk berkembang lebih global.
Jenis Ekspatriat
Jenis ekspatriat dapat dibedakan berdasarkan tugas yang dilakukan, karena tidak semua individu
yang bekerja sebagai ekspatriat mempunyai tugas yang sama.
Permasalahan Ekspatriat
Ada beberapa masalah besar yang dihadapi oleh ekspatriat ketika mereka dipindah
tugaskan ke negara lain. Pertama, ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan linkungan budaya
dan fisik yang berbeda. Kedua, Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perbedaan fisik dan
lingkungan budaya. Ketiga, masalah lain yang berhubungan dengan keluarga. Keempat,
ketidakdewasaan perilaku atau emosi. Kelima, ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan
tanggung jawab dari pekerjaan di perantauan. Keenam, kekurangmampuan pada kompetensi
teknis. Dan ketujuh, kurangnya motivasi untuk bekerja di luar negeri.
Hal lainnya adalah, membutuhkan waktu untuk beradaptasi, tetapi masa kerjanya terlalu singkat.
Ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi kegagalan, yaitu perhatian terhadap
kesempatan kembali ke negara asal, terlalu menekankan pada kriteria kompetensi teknikal dan
mengabaikan yang lain, dan tidak cukupnya pelatihan
Teori Repatriasi
1. Tujuan Tugas Internasional
Menurut Baruch et al. (2002), tujuan untuk tugas internasional ada tiga: alasan pertama
untuk mengirimkan karyawan ke luar negeri adalah untuk mentransfer pengetahuan.
Pengembangan karir, adalah alasan kedua mengapa karyawan dikirim pada tugas
internasional. Hal ini memberikan manajer menjanjikan kesempatan untuk pergi ke luar negeri
untuk mendapatkan pengalaman. Alasan ketiga mengirimkan karyawan pada tugas di luar negeri
adalah dalam tujuan mendapatkan kontrol atas operasi perusahaan luar negeri. Namun, penting
untuk menyebutkan bahwa tujuan pengiriman karyawan tugas internasional dapat berbeda antara
perusahaan dan ekspatriat (Paik et al., 2002). Solomon (1995) berpendapat bahwa program tugas
internasional yang efektif terdiri dari proses melingkar, yaitu: (1) pemilihan calon; (2) persiapan
lintas budaya; (3) manajemen karir global; (4) tugas luar negeri; dan (5) repatriasi.
2. Program Repatriasi
Black et al menjelaskan sebelas langkah agar program repatriasi sukses dan efektif antara lain:
a. Menyusun tujuan utama dan strategi fungsional sebelum penugasan internasional
Menjabarkan dan menganalisa strategi fungsional yang repatriat dapat capai ketika mereka
bekerja kembali. Salah satunya dengan menyusun tujuan utama dari pengiriman mereka ke luar
negeri kemudian menindak lanjuti tujuan tersebut ketika mereka kembali. Tanpa adanya rencana
dan strategi, tujuan dari repatriasi tidak akan jelas dan tidak ada manfaat.
b. Membentuk tim repatriasi
Setelah tujuan telah ditetapkan, sebuah tim repatriasi dibentuk yang terdiri dari departemen
sumberdaya manusia dan mentor ekspatriat dibentuk. Tim ini mempersiapkan untuk kepulangan
repatriat paling lama sebelum enam bulan sebelum proses repatriasi direalisasi. Mentor memiliki
tanggungjawab utama untuk merekomendasikan posisi seperti apa yang tepat untuk repatriat
ketika kembali.
g. Kompensasi
Penelitian terdahulu banyak mengangkat permasalahan bahwa permasalahan setelah repratriasi
adalah kompensasi. Pada saat bertugas di luar negeri, perusahaan memberikan kompensasi dalam
berbagai bentuk. Perusahaan perlu memperhatikan masalah kompensasi pasca repatriasi dengan
mengembangkan paket kompensasi yang sesuai untuk menghindari kemungkinan repatriat
mengundurkan diri.
h. Fasilitas rumah
Kadang perusahaan juga harus memberikan fasilitas rumah sementara untuk repatriat.
k. Mengapresiasi repatriate
Bagaimana perusahaan menunjukkan rasa simpati, apresiasi, dan peduli tentang pekerjaan yang
telah diselesaikan repatriat.
Pemberian kompensasi dan imbalan pada para expatriate memiliki peran penting dalam
menjabarkan suatu strategi. Pemberian kompensasi bertujuan untuk menarik dan
mempertahankan pekerja yang berkualitas dalam bisnis antar negara,memudahkan perpindahan
antar cabang di negara yang berbeda, pemeliharaan hubunganyang konsisten serta menjaga agar
kompensasi yang diberikan bersifat rasional danmendukung usaha untuk unggul dalam
persaingan minimal dengan pesaing terdekatnya.Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, ada
dua prinsip dalam penetapan sistem kompensasi atau pengupahan perusahaan Internasional, yaitu
:
Audit SDM merupakan bagian dari Audit Operasional. Audit sumber daya manusia adalah
pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu
departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam
suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan. Audit sumber daya
manusia menekankan penilaian terhadap berbagai aktivitas sumber daya manusia yang terjadi
pada perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara
ekonomis, efisien dan efektiv dalam mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi
perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas SDM yang diaudit untuk
meningkatkan kinerja dari program atau aktivitas tersebut.
Tujuan Audit SDM adalah mengendalikan kegiatan organisasi melalui fungsi pemeriksaan
dan penilaian terhadap permasalahan organisasi (ketaatan, efektivitas dan efesiensi) yang disoroti
dari dimensi SDM agar sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan
dapat dipastikan tercapai. Tujuan audit SDM adalah mengevaluasi kegiatan SDM dengan
maksud untuk:
1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM.
2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif
dan efisien.
3. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan
hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
4. Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas
SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.
Ruang lingkup audit SDM juga dibagi ke dalam tiga kelompok, sesuai dengan administrasi
aset tetap pada umumnya, yaitu perolehan, penggunaan, dan penghentian penggunaan sebagai
berikut:
1. Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM hingga
proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada di perusahaan,
mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.
3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat
pelanggaran aturan perusahaan.[6]
- Laporan Audit
Laporan audit personalia adalah suatu deskriptif komprehensif yang berisi hasil
pengolahan temuan dari kegiatan audit personalia, yang mencakup baik penghargaan terhadap
praktek-praktek efektif maupun rekomendasi bagi pebaikan praktek-praktek yang tidak efektif.
Laporan audit pada umumnya terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama adalah untuk manajer
operasi, bagian kedua untuk para manajer dalam departemen personalia, dan ketiga untuk
manajer personalia.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Kegiatan ekonomi pada saat ini adalah kegiatan ekonomi yang mengikuti era
globalisai,dengan adanya globalisasi tersebut maka setiap elemenekonimi tersebut juga ikut mengalami
fluktuasi,tetapi hal tersebut terkadangmenjadi nilai jual yang menjajikan bagi sebagian dari pengais
rezeki. Mereka adalah ekspatriat,yaitu orang-orang yang dipercayai suatu perusahaan untuk
menggerakkan cabangnya diluar negeri tempat berdirinya suatu perusahaan.
Ekspatriat sendiri memiliki masa kerja di luar negeri, pada intinya pemulangan ekspatriat
tersebut
disebut Repatriation atau repatriasi, yang digambarkan adalah sebuah siklus yang ekspatriat sendiri
terdapat di dalamnya. Repatriation sendiri harus dikerjakan sebagai sistem yang utuh, olehkarena itu
MSDM Internasional mencakup koordinasinya. Karena ini menyangkut hidup sesorang maka
repatriation harus deilakukan secara hati-hati bahkan harus melihat aspek kehidupan seperti sosial,
ekonomi dan budaya dari negara tamumaupun negara asal.
Kompensasi / upah adalah sebuah imbalan balas jasa dari apa yang telah seseorang kerjakan.
Fungsi dari kompensasi salah satunya adalah penggunaan SDM secara efisien.dan mendorong
stabilitas ekonomi.Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam
melakukan tugas keorganisasian.
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang konfrehensif terhadap program-progam
SDM. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM yang terjadi
dalam perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas akivitas tersebut telah berjalan secara
ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas
berbagai kekurangan yang terjadi pada aktiviatas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari
program/aktvitas tersebut.