Ternak adalah hal yang sangat penting untuk diketahui karena kesehatan ternak
berpengaruh terhadap pertumbuhan bobot badan, sistem reproduksi serta hasil
produksi dari ternak. Pemeriksaan kesehatan ternak (ayam) dapat dilakukan dari luar
maupun dari dalam. Pemeriksaan dari luar meliputi tingkah laku, keadaan fisik luar
maupun nafsu makan. Namun untuk lebih jelasnya perlu adanya pemeriksaan dari
dalam dengan cara membedah bangkai ternak (nekropsi) untuk melihat kelainan dan
endoparasit yang terdapat didalam organ.
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan nekropsi ayam pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
sistem organ dalam unggas kususunya pada ayam. Sistem tersebut
meliputi sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem reproduksi, sistem
kerangka, dan sistem otot.
A. MATERI
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah pisau berfungsi untuk
mematikan atau menyembelih ayam. Pinset berfungsi untuk memisahkan
organ. Scepel berfungsi sebagai tempat bisturi, alat ini di gunakan untuk
membedah ayam.Gunting berfungsi untuk membantu dalam
pembedahan ayam.Nampan di gunakan sebagai alas untuk ayam.
Meteren berfungsi untuk mengukur panjang usus pada ayam. Alat tulis
berfungsi untuk menulis nama-nama organ. Sedangkan bahan yang di
gunakan adalah ternak ayam betina, air dan deterjen untuk sanitasi alat.
Nekropsi pada ayam ini bertujuan untuk mengetahui sistem organ dalam
pada ayam. Sebelum melakukan pembedahan ayam praktikan wajib
menggunakan APD, dan tangan dalam keadaan yang stiril. Hal pertama
yang di lakukan pada saat melakukan nekropsi yaitu menyembelihnya
sesuai dengan prosedur dan halal, selanjutnya ayam dibasahi dengan air
terlebih dahulu untuk menghindari agar bulu tidak berterbangan, karena
hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran. Langkah selanjutnya
letakkan ayam dengan posisi punggung di bawah, mengiris ayam pada
bagian selangkang paha dan patahkan, kemudian kulit di pinset dan
dikuakkan dengan tangan kesamping kanan dan kiri dari pangkal paha,
bagian dada, leher sampai ke dagu. Selanjutnya lemak, otot dan tulang
iga di potong dan di angkat sehingga alat dalam tubuh trakea terbuka.
Mengamati lalu memisahkan bagian jantung, hati, empedu, duodenum,
pankreas dan usus buntu. Bagian akhir usus di potong pada pertautan
dengan kloaka. Lalu bursal febrisius di pisahkan. Seluruh saluran
pencernaan di angkat. Memisahkan antara organ pencernaan dengan
sitem organ reproduksi, langkah terakhir melakukan pengamatan dan
pemberian nama pada masing-masing organ tersebut.
Dari hasil praktikum yang telah di lakukan terdapat lima sistem organ dan ini
telah sesuai dengan tujuan praktikum yaitu mengamati sistem organ dalam
bayam yang meliputi sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan sistem
reproduksi, sistem kerangka, dan sistem otot. Berikut ini merupakan hasil
praktikum:
D. SISTEM KERANGKA
Keterangan:
1. Tulang tengkorak
2. Tulang rusuk
3. Tulang leher
4. Tulang pergelangan tangan
5. Tulang hasta
6. Tulang ekor
7. Tulang pengumpil
8. Tulang iga
9. Tulang pinggul
10. Tulang belakang
E. SISTEM OTOT
Keterangan:
1. Otot polos
2. Otot jantung
3. Otot rangka
A. SISTEM PENCERNAAN
B. SISTEM REPRODUKSI
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada sistem
reproduksi, berikut adalah sistem terbentuknya sebutir telur:
1. Ovarium
Mempunyai peran untuk menghasikan sel telur yang sudah di buahi
oleh spermatozoa untuk menghasilkan telur. tempat sintesis hormon
steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan
kuning telur (folikel).
Oviduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih
telur, dan pembentukan kerabang telur Ovarium pada unggas
dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan
terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan
bergantung pada ligamentum meso-ovarium.
Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan
medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada
folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari
12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa
buah saja.
2. Infundibulum
Berfungsi menampung dan menangkap sel telur yang sudah
matang atau masak di dalam ovoduvt tersebut. panjang 9 cm fungsi
untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan
mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina.
Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan
antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa
sebelum terjadi pembuahan.
3. Magnum
Berfungsi untuk membentuk putih telur yang dihasilkan oleh
infundibulum dan oviduct selama 3-4 jam. : bagian yang terpanjang
dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang
sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa
dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih
telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus
dengan putih telur selama 3,5 jam.
4. Ithmus
Berfungsi memisahkan putih telur dan kuning telur selama 1-2
jam tergantung dengan umur dan juga tingkat kesetresan ayam.
mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus
adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai
1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum
berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung
banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
5. Uterus
Pada uterus ini terjadi pembentukan kerabang telur (cangkang
telur) selama 20 jam. disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya
10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih
telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur.
Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di
bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi
antara 20 – 21 jam.
6. Vagina
Berfungsi sebagai tempat perlintasan telur, dan juga lintasan urine serta
feses. Vagina di lintasi telur selama 3-4 menit dan setelah 30 menit
akan mengalami peneluran kembali sehingga terjadi ovulasi
7. Cloaca
Kloaka merupakan bagian akhir pada reproduksi ayam, organ
ini sebagai tempat pengeluaran telur yang sudah jadi di dalam tubuh
ayam. merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat
dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur
adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu
bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi
ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang
mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/
(kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses
pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian
belakang.
C. SISTEM PERNAFASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada sistem
pernafasan, ayam bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kantong
udara (air sacs). Secara umum sistem pernapasan dari unggas didukung
oleh beberapa organ, yaitu lubang hidung, larinx, trakhea, srinx, bronkhi,
paru-paru, kantung udara dan rongga tulang (North, 1978). sistem
pernafasan mempunyai organ, yaitu:
1. Cavum nasi
Berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara, jalan nafas,
pengatur udara, pengatur kelembapan udara, pengatur suhu, pelindung
dan penyaring udara, indra pencium, dan resonator suara. Lubang
hidung (nares anteriores), Lubang hidung (nares anteriores).
Berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal dan
merupakan lubang masuk pertama yang berhubungan dengan luar.
Nares posteriores (lubang hidung dalam), terletak pada palatum dan
hanya satu buah di tengah (Radiopoetrao, 1991).
2. Faring
Merupakan tempat pesimpangan antara jalan pernapasan dan
jalan makanan.
3. Larink
Disokong oleh cartilago cricoidea dan cartilago arytenoidea
yang berjumlah sepasang. Larink disokong oleh cartilago cricoidea
dan cartilago arytenoidea yang berjumlah sepasang (Radiopoetra,
1991).
4. Trachea
Lanjutan dari larink ke arah caudal. Trakhea merupakan
lanjutan dari larink kearah kaudal. Berupa suatu pita yang mempunyai
cincin-cincin tulang yang disebut annulus trachealis (Radiopoetra,
1991).
5. Bronkus
Merupakan cabang batang tenggorokkan.
6. Bronkiolus
Menyalurkan udara dari bronkus ke ke alveoli
7. Pulmo
Mencukupi oksigen yang di perlukan oleh tubuh untuk
pembakaran dan pembentukan tenaga. Paru-paru terdapat pada bagian
ujung-ujung bronkhi berjumlah sepasang dan melekat pada bagian
dorsal thorax. Paru-paru terbungkus oleh selaput yang disebut pleura
(Radiopoetro, 1991). Paru merupakan organ yang sangat penting
peranannya dalam pernapasan. Fungsi utamanya untuk mencukupi
oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembakaran dan untuk
pembentukan tenaga. Juga berfungsi untuk mengeluarkan sisa
pembakaran yang berupa karbon dioksida dan uap air. Struktur paru-
paru ayam sangat kaku dan selama bernapas hanya terjadi sedikit
gerakan mengembang dan mengempis (Akoso, 1993).
D. SISTEM KERANGKA
Kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak
tulang yang menunjang terbentuknya tubuh sebagai melekatnya otot.
Karakterisik kerangka ayam bersifat khas yaitu, ringan dan berisi udara.
Hal ini di sesuaikan dengan kepentingan untuk bergerak cepat, berjalan
dan terbang. Anggota gerak kepala dan leher dapat di gerakkan secara
bebas untuk keperluan makan, merawat bulu, dan kepentingan pertahanan
(Suprijatna,dkk.2005), sedangakan tulang adalah komponen utama
dalamm rangka tubuh yang dari sudut pandang teknologi merupakan
penggabungan ketegaran dan kekuatan dengan berat terkecil yang
memberi ciri yang unik. Sifatnya keras dan kaku dan tulang mempunyai
sifat elastis tertentu. Kerangka berfungsi untuk melindungi beberapa organ
vital.
Tulang-tulang pada ayam meliputi tengkorak, tulang lengan, tulang
selangka, tulang pinggang, dan tulang kemudi dengan tulang pernafasan.
Pada pembentukan tulang dan peran mineral dalam pengembangan dan
perbaikan tulang menunjukkan bahwa ketersediaan Zn, Cu, dan Mn harus
dipertimbangkan oleh ahli gizi yang ingin meningkatkan ketahanan tulang,
tulang rawan, dan jaringan struktural lainnya pada ayam (Dibner,et.all,
2007).
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan patikel yang padat
dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini
memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang
meliputi garam mineral. Unsur penyusun tulang adalah kalsium fosfat
(93%) bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari kalsium
karbonat (2%) dan magnesium fosfat (5%).
Fungsi tulang yaitu sebagai berikut:
1. Tempat pertautan otot-otot sehingga membentuk tubuh
2. Melindungi organ dalamm seperti alat pencernaan, jantung hati dan
alat reproduksi
3. Tempat sumsum umtuk membentuk sel darah merah dan sel darah
putih
4. Untuk bernafas, yaitu meringankann tubuh saat terbang
(yuwanta.2004).
Susunan tulang ayam terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
1. Vertebrae cervicalis atau tulang leher terdiri dari 13-14 ruas yang
berfungsi untyuk menggerakkan leher.
2. Vertebrae columnais atau Vertebrae dordalis atau tulang punggung
yang tersusun atas 7 ruas. Tulang ini melakukan fungsi bersama-
sama untuk membentuk persendian tulang.
3. Vertebrae pygostyle dan urostylus, yaitu ekor yang membentuk
coccygeal yang tersusun atas 4 ruas.
4. Tulang rusuk yang terdiri dari 7 buah.
5. Pada sayap terdiri dari tiga jari akan tetapi hanya satu yang bisa
mengembang.
6. Tulang pubis, yang terdiri atas Vertebrae sacral dan Vertebrae
lumbal masing-masing tersusun atas 7 buah yang menyebabkan
tulang ini menjadi elastic saat terjadinya penularan. Tulang pubis di
gunakan untuk mendeteksi produksi telur, jarak antara tulang pubis
untuk yang berproduksi tinggi minimal tiga jari., jarak antara
kloaka dan sternum minimal emapat jari di bentangkan
(Yuwana.2004).
E. SISTEM OTOT
Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung, dan otot
rangka. Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus, dan organ
lain yang tidak berada di bawah perintah otak. Otot rangka melekat pada
tulang dan bertanggung jawab terhadap gerak yang berada di bawah
perintah seperti otot dada, paha, dan kaki. Otot skeletal adalah yang paling
penting bagi ternak unggas meskipun terdapat otot polos pada usus dan
otot kardiak pada jantung. Dada merupakan otot skeletal terbesar karena
dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa ayam hutan. Otot ini
telah dikembangkan secara genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-
spesies domestik. ayam memiliki otot merah dan putih, yang dapat
disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan
kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah
yang membawa oksigen pada otot ayam (Blakely and Bade, 1991).
Secara umum ketiga tipe otot yang telah di sebutkan yakni :
1. Otot polos Otot polos adalah otot yng menyusun pada saluran
pembuluh darah, saluran pencernaan serta beberapa organ yang
dikontrol dibawah sadar (Nesheim et al., 1979). Otot polos tersusun
dari sel-sel yng berbentuk kumparan halus yang dengannya masing-
masing satu nukleus yang terdapat atau terletak ditengah, berbentuk
oval serta memiliki fibril-fibril yng homogen. Sel-sel yang telah di
sebutkan tersusun dalam lapisan-lapisan yng diikat yang dengannya
jaringan pengikat fibrosa (Radiopoetra, 1991).
2. Otot jantung Otot jantung adalah otot penyusun pada organ jantung
(Nesheim et al., 1979). Otot jantung memiliki struktur yang persis
yang dengannya otot skeletal, cuma serabut-serabutnya bercabang
serta saling beranyaman ataupun yang dengannya kata lain otot
jantung merupakan otot skeletal yang bekerja tanpa sadar ataupun
involunter (Radiopoetra, 1991).
3. Otot skeletal/ otot lurik, Otot skeletal bekerja yang dengannya sadar
serta menyusun sebagian besar pada karkas ayam. Otot dada (breast),
otot gending (thigh), serta otot paha (leg) adalah otot skeletal yang
penting yng menyusun tubuh bebek. Otot dada adalah bagian yng
paling besar menyusun pada karkas ayam (Nesheim et al., 1979). Otot
skeletal pun disebut otot lurik ataupun otot serat lintang. Fibril-
fibrilnya tampak memiliki jalur-jalur melintang gelap serta terang
yang berselang-seling, lantaran fisiknya berbeda. Sel-selnya berbentuk
silindris yang dengannya diameter sekitar 50 U serta panjang sekitar
2,5 cm ataupun lebih. Sel-sel otot lurik umumnya memiliki tidak
sedikit nukleus.Otot lurik pada ayam umumnya berkelompok serta
diikat yang dengannya jaringan pengikat, membentuk bundel otot
ataupun muskulus yng memiliki bermacam-macam bentuk. Selubung
yang telah di sebutkan terikat pada periosteum tulang ataupun saling
bergabung membentuk tendo yang mengikat bundel otot yang telah di
sebutkan pada skeleton. Sel otot yang telah di sebutkan berkonstraksi
bersama-sama menjadikan otot tampak menggembung serta
memendek. Otot skeletal umumnya berkonstraksi cepat serta memiliki
periode istirahat berkali-kali (Radiopoetra, 1991).
Jenis Otot bebek memiliki dua jenis/jenis otot, yakni otot merah
(red muscle) serta otot putih (white muscle).Otot merah memiliki
kandungan mioglobin yang berfungsi menjadi pengikat besi serta
pembawa komponen oksigen, akan tetapi otot putih tak. Mioglobin
percis semisal hemoglobin pada kita-kita, menjdai pigmen warna
merah pembawa oksigen pada darah (Nesheim et al., 1979). Pada otot
merah kandungan lemak lebih tidak sedikit serta protein lebih tidak
banyak dibanding otot putih (Nuhriawangsa, 1994). Begitu pun
mioglobin lebih tidak sedikit dibanding otot putih. Aktivitas dari otot
pun memberi pengaruh warna dari otot, pada otot paha memiliki warna
lebih gelap dibanding otot dada, lantaran pada paha lebih tidak sedikit
memiliki cekaman bagi atau bisa juga dikatakan untuk berdiri serta
menyangga tubuh dibanding pada dada. Selain itu bangsa bebek pun
memberi pengaruh struktur otot (North, 1978). Beberapa saat sesudah
penyembelihan otot akan berganti menjadi daging serta mengalami
proses patologis yng dinamakan rigor mortis ataupun kaku bangkai.
Otot berganti menjadi kaku lantaran kenaikkan tegangan otot
menjadikan kehilangan elastisitas. Kaku bangkai dimulai dari tubuh
bagian depan melanjut ke belakang serta umumnya hilang yang
dengannya urutan yng percis (Akoso, 1993).
PENUTUP
Miologi (myology) merupakan suatu ilmu pengetahuan wacana
otot. Yang bisa diartikan merupakan menjadi berikut, Myo merupakan
Muscle ataupun otot sedangkan Logy merupakan Ilmu pengetahuan.
Secara garis besar ada tiga tipe otot, yakni: otot polos, otot jantung
serta otot skeletal.
1. Otot polos adalah otot yang menyusun pada saluran
pembuluh darah, usus, saluran pencernaan serta beberapa
organ yang dikontrol dibawah sadar.
2. Otot jantung adalah otot penyusun pada organ jantung.
Sedangkan.
3. Otot skeletal bekerja yang dengannya sadar serta menyusun
sebagian besar pada karkas ayam. Otot dada (breast), otot
gending (thigh), serta otot paha (leg) adalah otot skeletal
yng penting yng menyusun tubuh ayam. Otot-otot ayam
yang diamati meliputi otot-otot cervical, pectoralis
superficialis, pectoralis profundus, bisep brachii, trisep
brachii, flexor carpii radialis, extensor carpii radialis,
obliqus abdominis externus, supra coracoideus, gluteus
medius, gastronemius, gluteus supraisialis, tibia cranialis,
tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor. Ayam
mempunyai otot merah serta otot putih lantaran perbedaan
zat warna merah (mioglobin), yang membawa oksigen
kedalam otot. Kekuatan gerak utama dari sayap selama
terbang diatur oleh otot pectoralis besar yang terdapat atau
terletak didaerah dada.
VI. KESIMPULAN
Dari hasil nekropsi ayam yang telah di lakukan dapat di tarik
kesimpulan bahwa pada praktikum kemarin melakukan pengamatan pada 5
sistem organ dalam ayam yaitu sitem pencernaan yang meliputi organ cavum
oris, pharink, esophagus, crop, proventriculus, ventriculus,limpa, hati,
empedu, pankreas, usus halus (duodenum, jejenum, ileum), caecum, collon,
cloaca. Sistem yang ke dua yaitu sistem reproduksi yang meliputi organ
ovarium, infundibulum, magnum, ithmus, uterus, vagina, cloaca. Sistem yang
ke tiga yaitu sistem pernafasan yang meliputi organ cavum nasi, larink,
trachea, bronkus, bronkiolus, pulmo.Sistem yang ke empat yaitu sistem
kerangka yang meliputi tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang leher, tulang
pergelangan tangan, tulang hasta, tulang ekor, tulang pengumpil, tulang iga,
tulang pinggul, dan tulang belakang.Dan sistem terakhir yaitu sistem otot yang
meliputi otot polos, otot jantung, dan otot rangka.