Anda di halaman 1dari 10

TOPIK 1

PENDAHULUAN
Tujuan.
Dengan mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan:
- Mengetahui dan memahami pengertian manajemen produksi dan operasi
- Dapat menyebutkan dan menjelaskan ruang lingkup manajemen produksi
dan operasi.
- Dapat menyebutkan kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan operasi

Perusahaan yang dapat berkembang adalah perusahaan-perusahaan yang


mampu mencapai apa yang menjadi tujuannya. Tujuan perusahaan ada beberapa yang
satu diantaranya adalah mencapai laba yang maksimal . Untuk mencapai laba yang
maksimal dibutuhkan kerja keras dan koordinasi yang baik diantara komponen-
komponen yang ada di perusahaan.
Komponen-komponen yang dimaksud adalah fungsi-fungsi yang ada didalam
perusahaan yaitu :
1. Fungsi produksi
2. Fungsi personalia
3. Fungsi keuangan/pembelanjaan
4. Fungsi pemasaran

Dalam kenyatan ini fungsi produksi mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberlangsungan suatu perusahaan, itulah yang akan dibahas.
Fungsi produksi merupakan fungsi yang penting yang sangat memegang peranan
penting didalam usaha untuk menghasilkan produk yang baik.
Untuk menangani masalah produksi ini didalam suatu perusahaan biasanya ditunjuk
direktur/manajer operasional/produksi. Saking pentingnya, perusahaan tidak akan bisa
mengambil keputusan bisnis terbaik jika manajer operasionalnya tidak bekerja
optimal.
Untuk mampu melaksanakan fungsinya direktur/manajer produksi harus mengerti,
memahami dan mampu melaksanakan manajemen produksi/operasi.

1. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi.


Untuk lebih memudahkan didalam mendefinisikan manajemen produksi/operasi
ada baiknya kita bagi dua tahap, yaitu pertama pengertian manajemen dan yang kedua
pengertian produksi/operasi.
1.1. Pengertian Manajemen.

Manajemen : suatu seni dan ilmu didalam perencanaan, pengorganisasian.


penyusunan, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Drs. M. Manulang).

Manajemen : merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
malalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya.
(GR Terry)

2
Manajemen : kemampuan dan ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. (Sondang
P. Siagian, MPA. Ph D)

Dari beberapa definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh beberapa ahli
dapat kita katakan bahwa manajemen itu adalah :
a. Merupakan perpaduan antara ilmu dan seni
b. Merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi dan koperatif.
c. Adanya orang yang lebih dari satu.
d. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
e. Penanggungjawab untuk tercapainya tujuan tersebut.
Pengertian manajemen sering dikaitkan dengan pengertian organisasi, bahkan ada
yang menganggap manajemen sama dengan organisasi. Organisasi adalah suatu
wadah kegiatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan. Jadi
ada yang melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan, dan ada juga yang
mengatur. Hubungan antara manajemen dan organisasi adalah sangat erat.
Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen. Tidak dapat
dipisahkan karena manajemen merupakan cara kerja yang dilakukan di dalam
organisasi dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan. Sehingga ada istilah
didalam organisasi yang sehatlah terdapat manajemen yang baik.

1.2. Pengertian Produksi / Operasi.

Antara kata produksi dan kata operasi dalam konteks ini mempunyai arti yang
sama. Mula-mula yang dipakai adalah kata produksi, karena kata produksi sering
diasosiasikan dengan perusahaan yang menghasilkan barang saja sedangkan yang
diketahui ada juga perusahaan yang menghasilkan jasa. Jadi untuk mencakup
penggunaan yang lebih luas maka ditambahkan kata operasi, sehingga ada yang
menggunakan istilah : Manajemen produksi, Manajemen produksi dan operasi

Produksi : adalah proses pengubahan (konversi) sumber daya kedalam suatu


produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang. (Business today, 4 th Edition
1985)

Produksi : adalah kegiatan untuk meningkatkan kegunaan/faedah/utility suatu


barang atau jasa melalui proses tranformasi (pengubahan) masukkan menjadi
keluaran. (Drs. Agus Ahyari).

Penciptaan faedah ada beberapa macam:


a. Faedah bentuk
b. Faedah waktu
c. Faedah tempat
d. Kombinasi dari faedah-faedah diatas.

Jadi dengan demikian pengertian manajemen produksi/operasi adalah:


Merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan (memanajemeni)
penggunaan sumber-sumber daya secara efisien dan efektif untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa, sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi. Secara singkat, yang dimaksud dengan manajemen operasional

3
adalah bentuk pengelolaan secara optimal pada penggunaan di beragam faktor
produksi perusahaan. Maksudnya, manajemen operasional merupakan pengelola agar
sumber daya manusia, barang, peralatan, mesin, bahan baku, dan juga faktor produksi
lainnya dapat menjadi barang maupun jasa yang diperjualbelikan oleh perusahaan.
Menurut T. Hani Handoko dalan bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Manajemen
Produksi dan Operasi, Manajemen produksi dan operasi adalah merupakan usaha-
usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya dalam
proses transpormasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.
Penjelasan juga banyak datang dari para ahli. Salah satunya adalah Eddy Herjanto
yang menuturkan kalau manajemen operasional adalah proses berkesinambungan
menggunakan fungsi manajemen secara efektif. Tujuannya tentu agar semua sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat terintegrasi dan efisien dalam mencapai tujuan.
Selain itu, menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasional adalah suatu
penerapan dari ilmu manajemen guna mengatur segala kegiatan produksi atau
operasional perusahaan. Masih sama, tujuannya tentu agar kinerja perusahaan dapat
berjalan dengan lebih efisien dan maksimal.
Terakhir, Richard L. Daft juga menjelaskan bahwa manajemen operasional
merupakan bidang manajemen yang khusus berfokus pada kegiatan produksi barang.
Di antara kegiatan tersebut pula, manajemen operasional juga menggunakan alat dan
juga teknik tertentu agar permasalahan di bagian produksi dapat dipecahkan.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan jika manajemen
operasional memiliki hubungan langsung dengan bagian output perusahaan. Jadi, bisa
dibayangkan betapa tidak efektifnya kegiatan produksi perusahaan jika dibiarkan
bekerja tanpa pengawasan dari manajemen operasional ini.
Manajemen produksi dan operasi akan berusaha mengarahkan berbagai input agar
dapat menghasilkan berbagai keluaran dalam jumlah, kualitas, harga, waktu, dan
tempat yang sesuai dengan permintaan konsumen/pasar.
Manajemen produksi dan operasi selalu terdapat dan berguna bagi hampir semua
organisasi seperti: pabrik pengolahan/industri manufaktur, perhotelan, perdagangan,
perbengkelan, rumah sakit, perkebunan, pelayanan, universitas dan lain lain.

2. Ruang Lingkup Manajemen Produksi/operasi.

Untuk lebih dapat mengetahui apa itu manajemen produksi/operasi kiranya perlu
dijabarkan ruang lingkup dari manajemen produksi/operasi.
Adapun ruang lingkup pengambilan keputusan dalam manajemen produksi/operasi :

2.1. Perencanaan sistem produksi


2.1.1. Perencanaan produk
2.1.2. Perencanaan lokasi pabrik
2.1.3. perencanaan letak fasilitas produksi
2.1.4. Perencanaan lingkungan kerja
2.1.5. Perencanaan standar produksi

2.2. Sistem pengendalian produksi


2.2.1. Pengendalian proses produksi.
2.2.2. Pengendalian bahan baku
2.2.3. Pengendalian tenaga kerja
2.2.4. Pengandalian biaya produksi

4
2.2.5. Pengendalian kualitas
2.2.6. Pengendalian pemeliharaan

2.3. Sistem informasi produksi


2.3.1. Struktur organisasi
2.3.2. Produksi atas dasar pesanan
2.3.3. Produksi untuk pasar.

Kegiatan produksi didalam suatu perusahaan adalah melibatkan serangkaian unit-


unit/elemen-elemen kagiatan yang terpadu dan saling menunjang untuk
tercapainya proses produksi yang lancar yang sering disebut sebagai sistem
produksi. Sistem produksi ini perlu direncanakan sebelum melaksanakan kegiatan
operasi perusahaan. Perencanaan sistem produksi ini dibuat pada langkah awal
untuk pendirian suatu pabrik. Oleh karena itu perencanaan sistem produksi ini
perlu dibuat secara teliti dan cermat. Selain itu perencanaan sistem produksi ini
termasuk perencanaan yang dipergunakan untuk dalam jangka waktu yang
panjang. Apabila terjadi perubahan dalam sistem produksi ini akan
menimbulkan/memerlukan biaya-biaya yang besar, karena sifatnya adalah
merupakan perubahan yang mendasar.

Perencanaan Produk meliputi perencanaan produk apa, berapa dan bagaimana


yang akan dapat diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan. Perencanaan
produk perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya karena perencanaan ini akan
dipergunakan dalam jangka panjang. Perubahan produk/salah menentukan produk
akan dapat menimbulkan kerugian-kerugian. Pertimbangan teknis yang juga perlu
diperhatikan : desain dan bentuk produk, kegunaan produk, fungsi teknis dari
produk, standar bahan baku yang dipergunakan, kuantitas dan kualitas, dan lain-
lain.
Perencanaan lokasi pabrik. Pabrik adalah merupakan tempat dimana fungsi
teknis dari suatu perusahaan tersebut berada. Pemilihan lokasi pabrik tidak boleh
asal-asalan, karena kalau salah didalam memilih dapat terjadi berbagai kerugian-
kerugian. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat akan dapat menunjang kagiatan yang
dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga potensi untuk
mendapatkan keuntungan menjadi semakin besar.

Perencanaan letak fasilitas produksi (layout parik), merupakan suatu hal yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas dalam perusahaan.
Penyusunan layout yang tepat/teratur dan memenuhi persyaratan teknis yang telah
ditentukan akan menunjang adanya efisiensi dan efektifitas kerja dalam
perusahaan tersebut. Dalam penyusunan layout pabrik ini yang perlu
dipertimbangkan adalah jenis produk dan proses produksi dalam perusahaan
tersebut

Perencanaan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik akan mendukung


adanya tingkat produktivitas kerja yang tinggi sehingga akan dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan yang bersangkutan. Lingkungan kerja hendaknya diatur
sedemikian rupa sehingga cocok dengan kegiatan produksi yang ada dalam
perusahaan. Adanya kecocokan dari lingkungan kerja dalam perusahaan tersebut
maka karyawan perusahaan akan dapat bekerja dengan baik serta dalam tingkat
produktivitas yang tinggi. Dalam masalah lingkungan kerja dalam perusahaan ini

5
ada tiga hal yang perlu untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan: masalah
pelayanan karyawan perusahaan, kondisi kerja dari para karyawan, dan masalah
hubungan karyawan dalam perusahaan tersebut.

Perencanaan standar produksi, merupakan hal yang sangat penting didalam


perusahaan. Dengan adanya standar produksi akan banyak keuntungan yang dapat
diperoleh perusahaan antar lain: karyawan akan mempunyai pegangan untuk
melaksanakan proses produksi, pihak manajemen perusahaan akan memperoleh
kemudahan untuk mengadakan pengendalian dari kegiatan produksi, dan
pengawasan mutu produk.

Kegiatan operasi perusahaan perlu untuk diadakan pengendalian yang cukup


baik, sehingga proses produksi dalam perusahaan tersebut dapat berhasil dengan
baik. Unsur-unsur pengendalian produksi terdiri dari.

Pengendalian proses produksi. Ini akan menyangkut beberapa masalah seperti:


produk apa dan berapa yang harus diproduksi pada suatu periode yang akan
datang; bagaimana penyelesaian proses produksinya; kapan proses produksi
tersebut dimulai dan berakhir; evaluasi dan tindaklanjut dari pelaksanaan kegiatan
produksi. Semuanya itu perlu direncanakan, dikoordinasikan dan dikendalikan,
sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik.

Pengendalian bahan baku. Ini penting bagi suatu perusahaan. Karena bahan
baku merupakan unsur yang penting bagi perusahaan. Kehabisan bahan baku
dapat menyebabkan proses produksi terhenti. Apabila sampai proses produksi
terhenti akan menimbulkan kerugian yang besar. Bahan baku sebaiknya selalu ada
didalam perusahaan/tersedia. Ini tidak berarti kita harus mempunyai persediaan
bahan baku yang banyak. Persediaan bahan baku yang banyak disatu sisi akan
mengamankan jalannya proses produksi, tetapi disisi yang lain akan timbul biaya-
biaya. Dalam pengendalian bahan baku/menetapkan jumlah bahan baku dalam
suatu perusahaan perlu diperhatikan faktor-faktor : analisa penggunaan bahan
baku, penentuan jumlah pembelian serta frekuensi pembelian, adanya ketidak
pastian bahan baku, dan penilaian persediaan bahan baku.

Pengendalian tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi tenaga kerja mempunyai


peranan yang cukup penting. Apalagi tenaga kerja langsung, ini perlu
diperhatikan/ada pengendalian. Mereka para tenaga kerja langsung akan secara
langsung mempengaruhi kualitas dari produk. Peranannya akan semakin besar
didalam perusahaan yang menggunakan mesin-mesin yang bersifat umum didalam
proses produksinya. Disini ketelitian, keterampilan dan kecakapan para tenaga
kerja mempunyai akibat langsung terhadap produk yang dihasilkan. Alokasi
tenaga kerja langsung ini juga perlu diperhatikan agar pekerjaan yang telah
ditetapkan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pengukuran dan metode kerja
yang akurat yang sesuai dengan pekerjaan yang diselesaikan.

Pengendalian biaya produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan


yang melaksanakan proses produksi perlu direncanakan dan dikendalikan dengan
sebaik-baiknya. Tingginya biaya produksi akan mempengaruhi tingkat harga
pokok penjualan produk perusahaan. Tingginya harga pokok penjualan ini akan
mempengaruhi program pemasaran perusahaan, sehingga tidak bisa bersaing

6
dipasaran. Untuk melaksanakan pengendalian biaya produksi dapat depergunakan
model/metode pengendalian biaya produksi yang cocok antara lain: penggunaan
anggaran produksi, analisa selisih dalam biaya produksi, penerapan konsep biaya
relevan dan analisis pulang pokok.

Pengendalian kualitas. Kualitas produk mempunyai peranan yang cukup penting


pula dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berproduksi
tanpa memperhatikan kualitas produk merupakan ancaman/berakibat terancamnya
kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Dipasaran banyak
ditawarkan barang, sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan dan tentunya
akan mencari barang yang berkualitas. Apabila kualitas produk rendah akan
membuat pemasaran produk sulit.

Pemeliharaan. Pelaksanaan pemeliharaan merupakan bagian yang tak


terpisahkan didalam operasi produksi. Tidak adanya program pemeliharaan yang
baik akan dapat menimbulkan : kerusakan pada alat-alat/mesin produksi,
kemacetan produksi, biaya perbaikan/penggantian tinggi, dan masa pakai
peralatan pendek.

Sistem informasi produksi. Dalam pelaksanaan kegiatan produksi, semua


kegiatan dalam perusahaan akan merupakan kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lain. Dalam keadaan ini
apabila terjadi kemacetan/kurang informasi dalam suatu kegiatan akan
berpengaruh terhadap kegiatan yang lain, yang akhirnya berpengaruh terhadap
keseluruhan proses produksi. Untuk mengurangi/menghindari hal yang demikian,
maka perlu disusun suatu sistem informasi produksi (SIP) yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Dalam penyusunan SIP ini akan menyangkut tiga hal yaitu
struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan, dan produksi untuk pasar. Dalam
penyusunan SIP kita hendaknya mengetahui struktur organisasi dari perusahaan.
Kompleksitas struktur organisasi akan dipengaruhi oleh besar kecilnya
perusahaan. Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, penyusunan SIP
disini diperlukan agar informasi pesanan yang masuk sampai pelaksanaannya,
semua bagian yang terlibat dengan pesanan itu dapat segera mengetahuinya
dengan tepat pasti dan cepat. Untuk perusahaan yang berproduksi untuk pasar, SIP
disusun agar dapat menampung informasi-informasi yang dipakai dasar
memproduksi produk oleh perusahaan. Informasi-informasi tersebut antara lain :
pertimbangan-pertimbangan dalam perusahaan yang bersangkutan, pengalaman
penjualan produk ditahun-tahun yang lalu, penyerapan pasar yang diharapkan,
kebijaksanaan persediaan, dan tingkat produksi yang optimum.

3. Manfaat Menjalankan Manajemen Operasional

Manajemen operasional tidak akan dibuat jika tidak ada manfaat atau tujuan yang
ingin diraih melalui kegiatan tersebut. Pada dasarnya, terdapat 5 manfaat bagi
perusahaan atau pebisnis saat menjalan manajemen operasional pada kegiatan
produksinya.
Efisiensi
Yang pertama adalah efisiensi yang meningkat bagi perusahaan. Terlihat dari
pengertiannya, tujuan utama dari manajemen operasional adalah untuk
membuat kinerja perusahaan atau bisnis lebih optimal dan efisien.

7
Meningkatkan Efektivitas Produksi
Manfaat selanjutnya adalah meningkatkan efektivitas produksi perusahaan.
Karena semua aspek produksi diawasi dan dikelola oleh manajemen
operasional, perusahaan akan mampu mengambil keputusan terkait upaya
peningkatan efektivitas kegiatan produksinya.
Menekan Biaya Produksi
Tujuan yang ketiga yaitu untuk menekan pengeluaran biaya produksi. Selaras
dengan manfaat sebelumnya, pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam
meningkatkan efektivitas produksi secara langsung juga turut mengurangi
biaya yang dikeluarkan. Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh
perusahaan menjadi lebih optimal.
Peningkatan Kualitas Produksi
Peningkatan kualitas produksi perusahaan menjadi manfaat keempat. Kegiatan
pengecekan dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen operasional
akan menjadi barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan memiliki
kualitas yang terjaga. Bahkan, ruang untuk meningkatkan kualitas produksi
perusahaan juga akan lebih mudah terlihat oleh manajemen perusahaan.
Mengurangi Lama Waktu
Manfaat terakhir adalah mengurangi lama waktu yang dibutuhkan untuk
memroses produksi. Pengawasan serta pengelolaan yang dilakukan
manajemen produksi memungkinkan perusahaan untuk memiliki durasi
produksi lebih singkat. Alhasil, biaya, efektivitas, dan efisiensi perusahaan
akan menjadi lebih baik ketimbang yang tidak memiliki manajemen
operasional.

4. Fungsi Manajemen Operasional


Selain memberikan manfaat, manajemen operasional juga memiliki beragam
fungsi yang tentunya dapat memberikan perusahaan kemampuan untuk bergerak
lebih efektif. Dikelompokkan berdasarkan tugasnya, fungsi manajemen
operasional dapat dibagi menjadi empat.

Fungsi Perencanaan
Fungsi yang pertama disebut sebagai fungsi perencanaan. Fungsi perencanaan ini
menentukan tujuan dari subsistem operasi organisasi perusahaan dan
mengembangkan program yang sudah dimiliki.
Tak hanya itu, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan perusahaan juga
dapat dikembangkan melalui manajemen operasional. Contoh dari fungsi
perencanaan dari manajemen operasional ini mencakupi penentuan peranan serta
fokus operasi perusahaan. Fokus tersebut meliputi perencanaan produk, fasilitas,
hingga pemanfaatan sumber daya produksi.

Fungsi Pengorganisasian
Fungsi yang kedua adalah fungsi pengorganisasian yang mana manajemen
operasional dapat menentukan struktur individu, grup, bagian, divisi, hingga
departemen di perusahaan. Manajemen operasional mampu menyatukan
subsistem-subsistem operasi tersebut agar bisa mencapai tujuan perusahaan.
Pada fungsi pengorganisasian, manajemen operasional akan menyediakan sumber
daya yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Ditambah
lagi manajer operasional memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk

8
melaksanakan hal tersebut. Jadi, fungsi pengorganisasian dapat berjalan dengan
lebih baik.

Fungsi Penggerakan
Lanjut ke fungsi yang ketiga, fungsi penggerakan, manajemen operasional harus
memiliki sikap kepemimpinan, pengawasan, serta motivasi para seluruh
karyawan perusahaan. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat bekerja dengan
optimal dan melaksanakan tugasnya dengan memuaskan.

Fungsi Pengendalian
Fungsi yang terakhir, manajemen operasional juga memiliki fungsi pengendalian.
Artinya, manajemen operasional mampu meningkatkan standar dan jaringan
komunikasi perusahaan agar organisasi perusahaan dapat bergerak sesuai rencana
yang telah dibuat. Dengan begitu, tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih
mudah dan efisien.

5. Kegiatan-Kegiatan Manajemen Produksi/Operasi terdiri atas:

1. Kegiatan periodik
2. Kegiatan terus menerus

Untuk kegiatan yang periodik ada tiga macam :


a. Pemilihan : yaitu kegiatan yang bersifat strategic yang menyangkut
pemilihan proses melalui mana produk akan diproduksi ; meliputi seleksi
produk, proses, mesin dan peralatan tenaga kerja, analisa investasi modal.
b. Perancangan ; kegiatan penganbilan keputusan taktikal yang menyangkut
kreasi metode-metode pelaksanaan suatu operasi produktif, yang meliputi :
- Disain produk dan jasa
- Disain lokasi dan fasilitas
- Disain pekerjaan
- Metode pembayaran upah
- Sistem pengorganisasian dan pengawasan
- Standar dan pengukuran kerja
- Kondisi kerja
c. Pembaharuan : yaitu kegiatan implementasi perbaikan-perbaikan yang perlu
dalam sistem produksi, yang meliputi:
- Revisi / perbaikan sistem produksi dipandang dari sudut proses dan
produk baru.
- Perkembangan teknologi
- Teknik-teknik manajerial
- Perubahan permintaan
- Penemuan-penemuan research
- Kegagalan-kegagalan produk
- Proses atau sistem pengoperasian dan pengawasan yang ada
sekarang.
Sedangkan kegiatan yang bersifat terus menerus terdiri dari pengoperasian
sampai pengawasan yang menyangkut :
- Penetapan tingkat kapasitas produksi
- Manajemen persediaan dan pembelian

9
- Scheduling produksi
- Pemeliharaan dan penangan bahan.
- Standar dan pengawasan kualitas.

Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian dari manajemen produksi dan operasi
2. Mengapa seorang menejer/direktur produksi operasi perlu
memahami ruang lingkup manajemen produksi dan operasi.
3. Sebut dan jelaskan kegiatan-kegiatan menejer produksi
operasi
4. Jelaskan manfaat dan fungsi manajemen operasional

10
DAFTAR PUSTAKA :

Arman Hakim Nasution, 2006, Manajemen Industri, Yogyakarta: Andi

Assauri,Sofjan, 1993, Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi keempat. Jakarta:


LPFE-UI

Barry Render & Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip manajemen operasi. Jakarta:
Salemba Empat

Boediono, 1985. Analisa Network. Yogyakarta: BPFE-UGM

Danang Sunyoto, Danang Wahyudi, 2011, Manajemen Operasi Teori, Soal-Jawab, &
Soal Mandiri, Yogyakarta: Caps

Handoko, T. Hani. 1994. Dasar-dasar manajemen produksi dan operasi. Yogyakarta:


BPFE-UGM

Murdifin Haming, Mahfud Nurnajamuddin, 2007, Manajemen Produksi Modern


Operasi Manufaktur dan Jasa, Buku 1, Jakarta: Bumi Aksara

Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko, 2000, Dasar-dasar operations
research. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Rosnani Ginting, 2007, Sistem Produksi, Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu

88

Anda mungkin juga menyukai