DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan bantuan ide atau materi
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari oleh pembaca.
Dalam penyusun makalah ini kami masih banyak kekurangan dalam penyusunan, karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
Arteri adalah pembuluh darah pembawa oksigen serta nutrisi dari dan ke jantung juga
ke seluruh organ lain. Tersumbatnya arteri akibat penumpukan plak kolesterol akan
menghambat aliran darah ke organ-organ tubuh.
Mati rasa hingga lumpuh pada salah satu sisi wajah, lengan, atau
tungkai.
Kebingungan dan sulit untuk dapat berbicara dengan jelas.
Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata.
Kehilangan koordinasi dan keseimbangan.
Pusing dan sakit kepala berat.
Sulit bernapas dan kehilangan kesadaran
Penyebab Aterosklerosis
Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, namun penyakit ini dimulai saat
terjadi kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut
dapat disebabkan oleh:
Kolesterol tinggi.
Tekanan darah yang tinggi.
Diabetes.
Peradangan akibat penyakit tertentu, seperti lupus.
Obesitas.
Kebiasaan meroko
Saat lapisan dalam arteri rusak, lemak serta zat lain menjadi mudah menempel
dan menggumpal di sana. Seiring berjalannya waktu, gumpalan (plak) ini terus
menumpuk, mengeras, hingga pembuluh darah arteri menyempit dan kaku.
Diagnosis Aterosklerosis
Jika pasien diduga mengalami aterosklerosis, maka dokter akan melakukan
sejumlah tes penunjang untuk memastikannya. Tes tersebut meliputi:
Pengobatan Aterosklerosis
Penangan aterosklerosis dapat dilakukan melalui tiga hal, yaitu perubahan gaya
hidup, obat-obatan, serta prosedur medis. Selain menyarankan perubahan gaya
hidup, dokter juga dapat memberi obat-obatan untuk mencegah arterosklerosis
bertambah buruk. Obat-obatan ini dapat berupa
Pencegahan Aterosklerosis
Melakukan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang kaya serat
dan karbohidrat kompleks, serta rendah kolesterol.
Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol.
Berolahraga selama 30 menit per hari, setidaknya 5 hari dalam
seminggu.
Berhenti merokok.
Menjaga berat badan dalam rentang ideal.
Mengelola stress dengan baik, misalnya dengan
melakukan relaksasi (mengendurkan otot-otot yang tegang) atau
meditasi.
Tidur yang cukup.
II. Trombosit
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab trombosit turun, antara lain:
Sumsum tulang belakang tidak cukup memproduksi keping darah
Trombosit mengalami kehancuran di dalam aliran darah, hati, ataupun
limpa
Anda tengah menjalani perawatan kanker, seperti kemoterapi atau radiasi
Pengaruh obat-obatan tertentu yang Anda konsumsi
Anda memiliki penyakit autoimun, yakni ketika sistem imun salah
mengidentifikasi benda yang tidak berbahaya sebagai ancaman, misalnya
trombosit ini.
Hal yang dikhawatirkan ketika Anda mengalami nilai trombosit rendah adalah
ketidakmampuan tubuh untuk menggumpalkan darah yang berujung pada
naiknya risiko pendarahan. Jika hasil tes darah Anda menunjukkan bahwa
Anda menderita trombositopenia, segera konsultasikan penanganannya dengan
dokter.Sebaliknya, jika hasil tes laboratorium menyatakan jumlah keping
darah Anda di atas 400.000, maka Anda disebut menderita trombositosis.
Beberapa faktor yang dapat menaikkan kadar trombosit adalah:
Anemia hemolitik, yakni ketika sel darah merah hancur lebih cepat dari
siklus normalnya
Kekurangan zat besi
Anda baru saja menjalani operasi, infeksi, atau trauma
Adanya sel kanker yang tumbuh di tubuh Anda
Efek samping obat-obatan tertentu
Penyakit pada sumsum tulang belakang yang disebut neoplasma
mieloproliferatif
Limpa yang diangkat lewat jalan operasi.
Trombositemia esensial
Trombositemia esensial adalah kondisi ketika sumsum tulang belakang
memproduksi terlalu banyak trombosit hingga menembus angka 1 juta
keping darah
Trombositosis sekunder
Trombositosis sekunder adalah kondisi lain yang ditandai dengan terlalu
banyaknya jumlah trombosit di dalam tubuh, namun bukan disebabkan
oleh masalah produksi pada sumsum tulang belakang
Disfungsi trombosit
Fungsi Trombosit
Fungsi utama trombosit atau keping darah yaitu untuk pembekuan darah. Saat
pembuluh darah luka atau bocor, maka tubuh akan melakukan 3 mekanisme
utama untuk menghentikan pendarahan tersebut, yaitu:
III. Emboli
A. Pengertian Emboli
Emboli adalah hambatan pada aliran pembuluh darah dapat berupa gelembung udara
atau darah yang menggumpal. Emboli yang muncul pada tubuh manusia dapat
mengganggu organ tubuh karena kekurangan oksigen. Gejala pada seseorang yang
mengidap emboli dapat berbeda-beda, tergantung pada tipe dan lokasi sumbatan
pembuluh darah tersebut.
Organ-organ vital, seperti otak, jantung, dan paru-paru, tidak bisa berfungsi dengan
baik ketika pasokan oksigen terhambat. Pada otak, emboli menyebabkan stroke.
Sedangkan pada paru-paru, emboli menyebabkan embolisme paru. Bukan hanya
fungsi organ saja yang terganggu, tetapi juga terlalu lama kekurangan oksigen bisa
membuat jaringan organ tersebut rusak secara permanen.
Tubuh setiap manusia memiliki tiga tipe pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan
kapiler. Apabila salah satu dari pembuluh darah tersebut tersumbat, maka fungsi dari
organ akan mengalami gangguan. Apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat,
penyumbatan pembuluh darah yang menggangu fungsi organ dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada organ tersebut.
B. Faktor Risiko Emboli
Sedang hamil.
Mengalami kegemukan atau obesitas.
Merokok.
Mengidap penyakit jantung.
Berusia di atas 60 tahun.
Tidak bergerak atau aktif dalam jangka waktu lama.
C. Penyebab Emboli
Lemak. Hal yang menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah karena lemak
adalah patah tulang.
Gumpalan darah. Terjadinya pembekuan darah, sehingga menyebabkan darah
menggumpal.
Air ketuban. Cairan ketuban mengalami kebocoran, sehingga menyumbat
pembuluh darah.
Kolesterol. Timbunan kolesterol menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah.
Gelembung udara atau gas juga bisa memasuki aliran darah. Kondisi ini
merupakan penyebab kematian utama di antara para penyelam.
D. Gejala Emboli
Berikut ini beberapa gejala yang dapat terjadi akibat emboli pada paru- paru:
Sesak napas.
Sakit pada dada yang lebih parah ketika bernapas dan batuk.
Batuk-batuk, bisa mengeluarkan darah.
Berkeringat berlebihan
Pusing.
Detak jantung yang cepat.
F. Pengobatan Emboli
Pengobatan yang dilakukan pada kondisi emboli sangat bergantung kepada penyebab
munculnya penyumbatan, ukuran penyumbatan yang muncul, dan lokasi
penyumbatan tersebut. Dapat dengan obat-obatan maupun dengan pembedahan.
Beberapa obat yang diberikan untuk pengidap emboli adalah:
G. Pencegahan Emboli