DI SUSUN OLE H :
Dosen Pembimbing
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN...............................................................................................................4
BAB II ISI
I. PENGERTIAN IV................................................................................5
III. INDIKADI............................................................................................8
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................9
3.2 SARAN........................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan ide atau
materi
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh pembaca.
Dalam penyusun makalah ini kami masih banyak kekurangan dalam penyusunan,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
Terapi Intravena (IV) adalah menempatkan cairan steril melalui jarum, langsung ke
vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium),
nutrient (biasanya glukosa), vitamin atau obat Terapi intravena adalah pemberian
sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena
(pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari
tubuh Terapi intravena (IV) digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak
dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang
dirperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang
diperlukan untuk metabolisme dan memberikan medikasi
1.3 Tujuan
Kita dapat memahami serta mengetahui jenis – jenis cairan, komposisi, indikasi dan
kontra indikasi pada saat pemberian tindakan injeksi intravena
BAB II
PEMBAHASAN
Terapi Intravena (IV) adalah menempatkan cairan steril melalui jarum, langsung ke
vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium),
nutrient (biasanya glukosa), vitamin atau obat
Terapi intravena adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah
jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh (Darmadi,2010). Terapi intravena (IV)
digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak dapat menelan, tidak sadar,
dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang dirperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk
metabolisme dan memberikan medikasi
Ada beragam cairan infus yang dapat digunakan ketika pasien mendapatkan
perawatan. Cairan infus yang umum digunakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Cairan kristaloid
Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan kristaloid mengandung
natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium
klorida, dan glukosa.
Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan kristaloid antara lain:
Cairan saline
Cairan saline NaCL 0.9 % merupakan cairan kristaloid yang sering ditemui.
Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini digunakan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
Ringer laktat
Dextrose
Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung gula sederhana. Cairan ini
sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang yang
mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu, cairan infus dextrose
juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar kalium yang tinggi).
2. Cairan koloid
Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid memiliki molekul yang
lebih berat. Cairan ini dapat diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien
bedah, dan juga sebagai cairan resusitasi.
Gelatin
Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang mengandung protein hewani.
Salah satu kegunaan cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan kurangnya
volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah.
Albumin
Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat pasien memiliki kadar
albumin yang rendah, misalnya pasien yang menjalani operasi transplantasi hati,
menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis.
Dekstran
Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa.
Dekstran dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain
itu, dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya tromboemboli setelah
operasi.
C. KOMPOSISI
Larutan Nacl (berisi air dan elektrolit (Na+, cl-), Larutan dextrose (berisi air atau
garam dan kalori), Ringer laktat, berisi air (Na+ , K+ , cl- , ca ++, laktat), Balans
isotonic berisi (air, elektrolit, kalori ( Na+ , K+ , Mg++, cl- , HCO, glukonat), Whole
blood (darah lengkap) dan komponen darah, Plasma expanders (berisi albumin,
dextran, fraksi protein plasma 5%, hespan yang dapat meningkatkan tekanan osmotic,
menarik cairan dari intertisiall, kedalam sirkulasi dan meningkatkan volume darah
sementara), Hiperelimentasi parenteral (berisi cairan, elektrolit, asam amino, dan
kalori)
2. MKONTRAINDIKASI
3.1 Kesimpulan
Terapi Intravena (IV) adalah menempatkan cairan steril melalui jarum, langsung ke
vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium),
nutrient (biasanya glukosa), vitamin atau obat
Terapi intravena adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah
jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Jenis – jenis intravena yaitu , kristaloid, koloid
3.2 Saran
Penulis berharap pembaca dapat memahami tentang athetroklorosis, trombosis,
emboli, kongesti, edema, infark, dehidrasi dan beraharap bisa memberi pehamanan
kepada pembaca
Daftar Pustaka
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1202116032-3-BAB%20II%20BUDI.pdf
https://www.alodokter.com/dasar-dasar-prosedur-memanfaatkan-cairan-infus