Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH THAILAND KURUN WAKTU 1800-1900

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Tenggara


Dosen pengampu Mohamad Ilbadri, SS.M.Hum

Di Susun Oleh:

1. Abdul Hafid (51181854)


2. Bayu agung Saputra (51181853)
3. Elvisa Rahma Dewi (51181849)
4. Defi Anggraeni (51181850)

PROGRAM STUDI SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
berkat rahmad dan hidayahya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai
dengan harapan dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Sejarah Asia Tenggara.
Dalam proses penyusunan tugas ini penulis mempunyai hambatan, namun
berkat dukungan materi dari berbagai pihak, akhirnya dapat menyelesaikan tugas
ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Meski tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi pembaca, sebelumnya
saya yang kurang berkenaan dan kami memohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan di makalah selanjutnya. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.

Banyuwangi, 2 Desember 2019

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
2.1 Latar belakang Kerajaan Muangthai serta kehidupan awal Raja
Mongkut yang dikenal dalam sejarah 3
2.2 Hubungan kerajaan Mungthai dengan Bangsa Eropa 4
2.3 Kebijakan yang diambil Raja Muangthai untuk memodernisasikan
Negerinya 10
BAB III PENUTUP......................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................17
3.2 Saran..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbicara tentang kerajaan Muangthai tentu tidak lepas dari sejarah
kehidupannya dengan penguasa (Raja) sampai geografis dari muangthai itu
sendiri. Salah satu kerajaan yang berdiri di asia Tenggara tepatnya di Thailand ini
mrupakan peninggalan sejarah yang patut untuk diketahui. Asal mula dari nama
negeri Thailand ini secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan
Sukhothai tahun 1238 yang kemudian di teruskan oleh kerajaan Ayutthaya di
pertengahan abad ke-14 yang berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai.
Thailand sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negeri ini mengganti namanya
menjadi Thailand pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali
mengganti kembali ke nama lamanya pasca Perang Dunia II .
Muangthai merupakan kerajaan yang pemimpin pertamanya bernama
Raja Mongkut atau Rama IV menggantikan kerajaan Pra nang klao/Nangklao
yang diperintah oleh Chetsadabodin dikenal sebagai Rama III. Setelah Rama IV
meninggal beliau digantikan oleh Chulalongkorn yang memerintah sebagai Raja
Rama V dan dikenal sebagai Rama Agung, kedua penguasa Muangthai tersebut
merupakan Raja yang mampu membawa Kerajaannya menuju modernisasi
mengingat pada masa itu kekuasaan Eropa meluas di Asia Tenggara. Hubungan
yang dimulai Thailand dengan beberapa Negara besar Eropa dimulai sejak abad
ke-16 M, meskipun mengalami tekanan yang kuat Thailand tetap bertahan
sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah di jajah bangsa
Eropa.

1
Melihat keadaan ini tentu merupakan suatu kekaguman bagi penulis
sendiri dan bangsa Indonesia pada umumnya yang pernah merasakan
kolonialisme dan imperialism barat. Jadi setidaknya kita dapat melihat sejarah
Thailand khususnya kerajaan Muangthai dalam proses modernisasi sampai
menjadi bangsa yang kuat dalam membangun dan mempertahankan
kepemilikannya sehingga dapat dijadikan suatu pengalaman atau pelajaran
dengan melihat pemerintahan dari penguasanya yang dikagumi hingga saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang Kerajaan Muangthai serta kehidupan awal Raja
Mongkut yang dikenal dalam sejarah ?
2. Seperti apa hubungan antara penguasa kerajaan Mungthai dengan Bangsa
Inggris ?
3. Kebijakan apa yang diambil Raja Muangthai untuk memodernisasikan
negerinya ?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang Kerajaan Muangthai serta
kehidupan awal Raja Mongkut yang dikenal dalam sejarah.
2. Untuk mengetahui seperti apa hubungan antara penguasa kerajaan Mungthai
dengan Bangsa Inggris ?
3. Untuk mengetahui kebijakan apa yang diambil Raja Muangthai untuk
memodernisasikan negerinya ?
4. Untuk mengetahui apa saja hasil dari reformasi menuju masyarakat modern
dari kerajaan Muangthai ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Muangthai Di Bawah Raja Mongkut

Phra Bat Somdet Phra Mongkut Phra Chomporamenthramaha Klao Chao


Yu atau Rama IV, yang dikenal di Negara asing sebagai Raja Mongkut lahir pada
18 Oktober 1804 adalah anak ke empat Raja dari Siam (Thailand)  di bawah
dewan Chakri. Beliau adalah salah satu penguasa yang paling dihormati, di luar
Thailand dikenal sebagai Raja. Dalam film raja meminta Anna untuk  membuat
pesta sesuai dengan kebudayaan Inggris yang pada masa itu dikenal sebagai
kebudayaan dunia, digambarkan bahwa Anna sangat menentang perbudakan dan
Ia menjadi pengajar Chulalongkorn mengenai hak asasi manusia dan demokrasi
yang kelak akan menjadi pengganti ayahnya (Mongkut). Dalam kenyataannya
hal ini memberikan ikatan kuat Thailand dengan Negara-negara barat, dari ikatan
inilah Thailand menjalankan politik luar negeri yang pragmatis.

Pada 1824 Mongkut menjadi Buddha Bhikkhu di usia 20 tahun sesuai


dengan tradisi Siam. Pada tahun yang sama ayahnya meninggal dunia. Masa
permulaannya sebagai bhikkhu Ia terkenal karena pengetahuannya tentang buku-
buku suci Pali. Menurut tradisi Mongkut akan dinobatkan menjadi raja
berikutnya bukan kaum bangsawan yang bertahtakan pangeran yang berpengaruh
Jessadabodindra (anak selir) Mongkut lebih memilih mempertahankan status
monastik untuk menghindari intrik-intrik politik karena memahami bahwa tahta
tersebut bisa diperbaiki.

Mongkut juga dikenal karena penunjukan saudaranya, Pangeran


Chutamani sebagai wakil raja yang dinobatkan  pada tahun 1851 sebagai
Raja Pinklao. Ia mempunyai tiga puluh dua istri dan delapan puluh dua anak.

3
Setelah penobatannya Ia menikah dengan istri pertamanya, Ratu Somanas
Vadhanavadi (1851), namun meninggal pada tahun yang sama, kemudian
menikah lagi dengan Ratu Debsirindra (1851-1861), akhirnya  menikahi
cucu perempuan tirinya, Putri Pannarai (1861 - 1868). Mongkut meninggal di
usia enam puluh empat tahun.

Raja Mongkut memperluas ruang lngkup pelajarannya dengan


mempelajari bahasa dan huruf latin, matematika dan astronomi dari sarjana
missionaries Perancis Bishop Pallegoix serta bahasa Inggris dari missionaries
Amerika, Caswell, Bradley dan House. Ia tertarik pada bahasa Inggris yang
menjadi bahasa keduanya. Sebagai seorang raja ia menandatangani surat-surat
kenegaraan dengan huruf latin dan kelancarannya dengan gaya tanpa tata bahasa
membuat surat-suratnya enak dibaca.

Mongkut adalah seorang raja yang sangat berpikiran maju, Ia sangat


tertarik terhadap pembelajaran bangsa Eropa. Ia bahkan sangat senang
mempelajari bahasa Inggris. Sebagaiseorang raja ia menandatangani surat-surat
kenegaraan dengan huruf latin dan kelancarannya dengan gaya tanpa tata bahasa
membuat surat-suratnya enak dibaca. Sebagai Bhikkhu kunjungannya ke tempat
suci dan khotbahnya memnbuat ia berhubungan dengan segala jenis dan keadaan
rakyat sedangkan sebagai pembaca buku yang sangat rajin dan brerguru pada
orang Eropa ia mendapat informasi tentang Negeri-negeri asing danhubungan
internasional yang ternyata sangat berharga untuknya dan negerinya. Sehingga
tidak terlalu berlebihan untuk menyatakan bahwa Muangthai dibawah Mongkut
lebih berjaya dari yang lainnya.

.2. Hubungan Antara Mungthai Dengan Bangsa Eropa


Tahun-tahun belajarnya ini memberikan mongkut suatu yang belum
pernah dijumpai raja Muangthai sebelumnya. Serangkaian hubungan-hubungan

4
yang sama sekali di luar seperti kehidupan dalam penjara yang terpencil dalam
istana kerajaan. Sebagai bhiku kunjungannya ke tempat suci dan khotbahnya
membuatnya berhubungan dengan segala jenis dan keadaan rakyat, sedang dari
guru-guru eropah dan buku-bukunya (karena ia pembaca buku yang sangat rajin)
ia mendapat informasi tentang negeri-negeri asing dan hubungan internasional
yang ternyata berharga sekali baginya dan negerinya. Hubungan ini
dimanfaatkan dengan baik oleh raja mongkut melalui beberapa faktor antara lain:
a. Hubungan kerajaan muangthai dengan bangsa eropa di bidang
ekonomi bisa di lihat bahwa pada saat itu Thailand mengirimkan upeti
kepada Inggris, sebagai hadiah dari Thailand.
b. Politik Pintu Terbuka oleh Raja Mongkut.
Raja Mongkut sangat berpikiran maju, Ia lantas berupaya
untuk menjalin kerja sama dengan bangsa bangsa besar lain. Dengan
bekal yang cukup, Muangthai menjadikan daerahnya sebagai daerah
yang terbuka. Karena dengan begitu Muangthai mampu membuat
dirinya besar di mata bangsa lain. Pada 1852 masuknya misionaris
Inggris dan Amerika ke Siam karena Mongkut mempekerjakan
mereka untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada para pangeran. Ia
juga mempekerjakan tentara bayaran barat untuk melatih pasukan
Siam dalam gaya barat. Di Bangkok, Amerika dan pantai Brandley
sudah direformasi pencetakan dilanjutkan penerbitan surat kabar
pertama Siam, Bangkok recorder. Namun para missionaries tidak
berhasil membuat konversi agama. Mongkut tidak meninggalkan
budaya tradisional dariSiam. Pada 1852, para bangsawan pengadilan
diperintahkan untuk memakai pakaian atas.Sebelumnya bangsawan
Siam dilarang memakai kemeja untuk mencegah mereka
menyembunyikan senjatanya.
Praktek ini dikecam oleh barat dan Mongkut mulai menghapus
kannya. Pada awal 1820-an dua revolusi berlangsung, pertama

5
Mongkut berjuang untuk merangkul masyarakat menuju kehidupan
modern. Ia mencari reformasi dalam Buddhisme, sebagai hasilnya
sebagai sebuah sekte baru diciptakan dalam Buddhisme Theravada
Siam “Barat”.Sebuah tema kuat dalam gerakan reformasinya adalah
bahwa, “…Buddhisme sejatiseharusnya menahan diri dari hal-hal
duniawi dan membatasi diri pada spiritual padaspiritual dan urusan
moral. Akhirnya stelah berkuasa misi progresifnya yang smadengan
yang dilakukan rekan-rekannya lebih cepat merangkul modernisasi
Siam. Untuk Buddhisme, Mongkut mempelopori rehabilitasi berbagai
kuil, mengadakan festivaldi bulan purnama bulan ke tiga untuk
mengumumkan prinsip-prinsip utama Buddha. Ia juga secara resmi
mendirikan sekte Thammayut sebagai cabang yang sah dari
Therapada. Dalam meningkatkan hak-hak perempuan di Siam ia
merilis sejumlah besar selir kerajaanuntuk menemukan suami mereka
sendiri, melarang kawin paksa dari semua jenis dan penjualan seorang
istri untuk melunasi hutang.
Pada 1854, John Bowring atas nama Ratu Victoria dari Inggris,
datang ke Siam untuk menegosiasikan perjanjian Bowring. Untuk
pertama kalinya Siam harus berurusan serius dengan hukum
internasional. Perjanjian ini dianggap sebagai perjanjian yang tidak
setara yang diberlakukan oleh kerajaan Inggris di Siam. Prinsip utama
dari perjanjian ini adalah untuk menghapuskan penyimpanan kerajaan
yang sejak zaman Ayutthaya diadakan monopoli perdagangan luar
negeri. Dengan mengumpulkan pajak besar pada perdaganganasing.
Produk-produk Barat harus melalui serangkaian hambatan pajak
untuk menjangkau orang-orang Siam. Bangsa Eropa telah berusaha
membatalkan monopoli ini untuk waktu yang lama. Namun, tidak ada
tindakan serius yang telah diambil. Bagi orang-orang Siam,
perdagangan dengan bangsa asing akan dikenakan hukuman berat.

6
Perpajakan sebagian berkurang dalam perjanjian Burney. Namun,
dalam dunia liberalisme abad ke-19, perdagangan tidak adildan
pemerintahan campur seperti itu menghilang. Penghapusan hambatan
perdagangan Siam diganti dengan perdagangan bebas. Impor
perpajakan berkurang menjadi 3% dan hanya dapat dikumpulkan
sekali, ini menjadi pukulan untuk pendapatan nasional. Namun,
menyebabkan pertumbuhan dramatis sektor komersial sebagai orang
biasa memperoleh akses ke perdagangan luar negeri. Tidak pernah
sebelumnya di Siam produk pertanian bisa dijual dan di ekspor
bibandingkan pertanian subsisten (sebelum perjanjian bowring, orang
yang memperdagangkan padi dengan orangasing akan dieksekusi
karena penghianatan).
c. Melakukan banyak Perjanjian : Perjanjian Bowring
Perjanjian Bowring juga berdampak hukum, karena metode
Bala Nakom penyiksaan dalam proses peradilan, Inggris memilih
untuk tidak diadili dibawah sistem Siam. Pemerintahan Mongkut
melihat kegiatan komersial yang sangat besar di Siam untuk pertama
kalinya,yang menyebabkan pengenalan mata uang pada tahun 1860.
Industri pertama di Siam adalah beras penggilingan dan gula
produksi. Infrastruktur diperbaiki.
Setelah berhasilnya perjanjian Bowring dengan bangsa Inggris,
ternyata menarik perhatian kekuasaan-kekuasaan lain dengan sangat
cepat dan selama beberapa tahun berikutnya perjanjian-perjanjian
yang sama terjalin dengan Negara-negara yang berbeda. Seperti,
Prancis dan Amerika Serikat pada tahun 1856, Denmark dan kota-
kota Hanse tahun 1858,Portugis tahun 1859, Holland tahun 1860, dan
Prussia tahun 1862. Dalam tahun 1868, Sir John Bowring sendiri
ditugaskan membuat perjanjian-perjanjian atas nama
Muangthaidengan Belgia, Italia, Norwegia dan Swedia. Singapura dan

7
Hongkong mulai melaksanakan perdagangan yang menguntungkan
dengan pelabuhan-pelabuhan Muangthai. BritishBombay Burmah
Corporation mendapatkan bagian yang lebih besar dari industri kayu
jatidi hutan-hutan utara Muangthai.perusahaan-perusahaan inggris
melakukan hampir semua bisnis luar negerinya di Bangkok dan
segera akan memiliki jauh lebih besar modal investasi di negeri itu.
Pentingnya perjanjian-perjanjian ini adalah pemasukan
komoditi baru ke Muangthai kecuali kontrak-kontrak baru, mungkin
memberikan sedikit untuk modernisasi negeri itu daripada politik
Mongkut mempekerjakan orang-orang Eropa untuk mengatur kembali
pelayaran pemerintahannya.
Sebagai raja Siam, Mongkut mendesak kerabat kerajaan untuk
memulai “pendidikan gayaEropa”. Para misionaris sebagai guru
mengajarkan geografis dan astronomi modern, antaramata pelajaran
lain.karena perhatiannya yang dalam pada ilmu pengetahuan
menyebabkankematiannya tahun1868. Gerhana matahari total akan
terjadi tanggal 18 Agustus tahun itu,karena akan terlihat dari
semenanjung Muangthai sebuah ekspedisi ilmiah Prancis memilihSam
Roi Yot, di Teluk Siam 140 mil di Selatan Bangkok, sebagai tempat
untuk mempelajarinya. Mongkut berusaha untuk mensukseskan
ekspedisi tu dengan membersihkan hutan dan mendirikan rumah-
rumah untuknya dan tamunya. Sir Harry Ord, Gubernur Straits
Settlements dan istrinya hadir dalam undangan istimewa dari raja.
Yang juga mengundang semua orang Eropa yang ada di Bangkok
untuk menyaksikan gerhana itu. Raja berpikir ini adalah kesempatan
yang istimewa untuk menunjukkan pada rakyatnya betapa pentingnya
ilmu pengetahuan itu. Akhirnya berjalan lancar dan baik, gerhana
terlihat secara sempurna dan raja begitu bahagia. Namun raja jatuh

8
sakit demam berdarah saat sampai ke istana karena hutan yang telah
dibersihkan tadi tempat bersarangnya nyamuk malaria.
d. Muangthai sebagai Bufferstate
Karena Muangthai menerapkan politik pintu terbuka hal itu
banyak menimbulkan banyak bangsa lain yang tertarik untuk
menguasai Muangthai. Banyak pertentangan dan perebutan wilayah
yang terjadi. Karena semua bangsa masuk di Muangthai maka,
masing-masing bangsa terjadi persaingan terutama Perancis dan
Inggris. Perancis yang saat itu gencar untuk menaklukkan daerah
daerah di Indocina, berusaha memperluas pengaruh nya juga di Siam.
Perancis menuntut pemerintah Siam membiarkan Perancis menguasai
wilayah di sebelah timur sungai Mekong. Siam mencoba meminta
bantuan kepada Inggris, namun Inggris menolak ikut campur karena
Ia sadar bahwa militernya tidak sekuat dan semodern militer Perancis.
Siam pun mengalah & membiarkan Perancis mencaplok
wilayah di sebelah timur Mekong. Namun keberhasilan tersebut tidak
membuat Perancis merasa puas. Perancis kini berencana mencaplok
seluruh Siam & membaginya dengan Inggris. Maka, pada tahun 1896
perwakilan Inggris & Perancis terlibat perundingan di mana Perancis
menawarkan wilayah di sebelah barat Sungai Chao Phraya jika
Inggris setuju untuk membantu Perancis menaklukkan Siam. Siam di
pihak lain juga bertindak tidak kalah sigap & ikut mengirim
perwakilanya untuk bernegosiasi secara terpisah dengan Inggris.
Dalam negosiasi tersebut, perwakilan Siam berargumen jika wilayah
mereka diminta dibiarkan tetap merdeka dapat di fungsikan sebagai
daerah penyangga (zona penyangga) antara koloni Inggris & Perancis.
Harapannya, jika koloni Inggris & Perancis tidak berbatasan
langsung, maka potensi konflik di masa depan antara dapat dicegah.
Inggris menyetujui demikian, sekaligusmenyetujui rencana Perancis

9
untuk menaklukkan seluruh wilayah Siam & membaginya dengan
Inggris tidak akan terwujud.
Thailand menjadi Buffer State karena mampu memanfaatkan
persaingan dan keteganganantara Indocina, Prancis dan Kerajaan
Inggris (https://vdocuments.site/, 2015). Hal ini membuat Thailand
mudah dikenal secara internasional. Walaupun bersifat terbuka
dengandunia luar, Thailand tetap memegang erat budaya.

2.3. Kebijakan yang Diambil Raja Muangthai untuk Memodernisasikan


Negerinya
Kerajaan Muangthai masa pemerintahan Raja Mongkut maupun Raja
Chulalongkorn merupakan masa yang cukup gemilang dengan menghasilkan
modernisasi Siam (Thailand). Dalam perjalanannya yang penuh tantangan
dimulai dari hal-hal kecil sampai memasukkan pengaruh dan bekerja sama
dengan bangsa Eropa. Hal ini tentunya harus disesuaikan dengan segala yang
telah ada sebelumnya agar mudah diterima masyarakat. walaupun ada pro-kontra
namun kesadaran akan perkembangan zaman menuntut untuk menyesuaikan diri,
pada kenyataannya kedua penguasa tersebut mampu membawa bangsa dan
negaranya menyesuaikan diri. Hal ini merupakan suatu yang patut dibanggakan
dan tidak heran dalam kedudukannya sebagai suatu kerajaan di Asia Tenggara,
Muangthai menjadi salah satu bahan dalam mata kuliah Asia Tenggara. Karena
yang menjadi faktor penting mengapa Thailand tidak dijajah ialah karena adanya
modernisasi tersebut. Sehingga Thailand dihargai oleh bangsa-bangsa Eroppa.
Raja Thailan masa itu juga melakukan modernisasi di bidang institusi kerajaan
dan politik. Salahsatunya menentukan perbatasan secara modern. Maka Siam
mengadakan perjanjian dengan Inggris dan Perancis, karena saat itu Kerajaan
Siam yang tadinya kuasa regional (menguasai teritori termasuk Laos, Kamboja,
Myanmar dan sebagian Malaysia) mulai digerogoti oleh kuasa kolonial Inggris

10
dan Perancis. Inggris mengambil Burma di utara danMalaya di selatan. Perancis
menelan Laos, Vietnam, dan Kamboja di timur.

Dalam hal ini pembaharuan berdasarkan idea Barat amat penting bagi
menyelamatkan kemerdekaan Siam. Baginda juga sadar Siam perlu
menyesuaikan diri dengan perkembangan politik di Asia Tenggara agar
kemerdekaan Siam dapat dikekalkan. Mongkut juga perlu membuktikan Siam
merupakan negara progresif dan liberal bagi mengurangkan campur tangan asing
dalam hal-ehwal Siam. Pembaharuan berdasarkan idea Barat juga dapat
meninggikan taraf hidup rakyat Siam. Oleh itu, Mongkut telah mengadakan
beberapa pembaharuan dalam politik, ekonomi dan sosial.

1. Politik
Mongkut manaiki takhta semasa kekuasaan bangsa Barat berlomba-
lomba dapatkan tanah jajahan di Asia Tenggara. Sebagai contoh, British di
Myanmar dan Tanah Melayu, Perancis di Indo-China, Sepanyol di Filipina
dan Belanda di Indonesia. Mongkut menyedari kuasa-kuasa Barat lebih
superior daripada kuasa-kuasa Timur. Pengalaman Myanmar, China dan
Vietnam menyedarkan Mongkut akibat buruk sekiranya kuasa Timur mencoba
menentang kuasa Barat. Oleh itu, Mongkut telah mengambil beberapa langkah
dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan politik di Asia
Tenggara bagi menjamin kemerdekaan Siam. Baginda telah melaksanakan
beberapa pembaharuan politik terutamanya dalam hubungan Siam dengan
kuasa-kuasa Barat. Mongkut telah menamatkan dasar isolasi (tutup pintu)
yang diamalkan oleh raja-raja Siam sebelumnya. Sebaliknya, baginda
melaksanakan dasar buka pintu kepada orang-orang Barat terutamanya
pedagang-pedagang. Orang Barat dibenarkan berdagang di Siam dengan
diberi berbagai keistimewaan. Mongkut mengambil langkah ini kerana
baginda menyedari sekiranya Siam meneruskan dasar isolasi, bangsa Barat
akan membuka Siam secara paksa seperti yang berlaku di China, Myanmar

11
dan Vietnam. Mongkut mula menerima perwakilan asing yang dihantar ke
Siam. Sebagai contoh, perwakilan British yang diwakili oleh Harry Parkes dan
James Brooke dan perwakilan Amerika yang diketuai oleh Joseph Ballestier.
Selain itu, Mongkut juga menghantar perwakilan Siam ke negara-negara
Barat. Sebagai contoh, pada Ogos 1857, satu perwakilan Siam yang diketuai
oleh Chao Phraya Mantri Sri Suryawongse telah dihantar ke England.
Dalam usaha untuk mewujudkan hubungan baik dengan kuasa-
kuasa Barat, Mongkut telah menandatangani beberapa perjanjian dengan
mereka. Perjanjian pertama ditandatangani dengan British pada 18 April 1855
yang dikenali sebagai Perjanjian Bowring. Seterusnya, Siam menandatangani
perjanjian dengan Amerika pada tahun 1856, Perancis 1856, Denmark 1858,
Portugis 1859, Holand 1860, Prussia 1862, Belgium, Norway, Itali, Sweden
1868. Mengikut perjanjian-perjanjian tersebut, kuasa-kuasa Barat telah diberi
pelbagai keistimewaan di Siam. Selain kebenaran berdagang, mereka
dibenarkan mendirikan konsul, mendapat hal wilayah asingan, menyebar
agama Kristian, membeli/menyewa tanah di sekitar Bangkok, berlabuh di
semua pelabuhan Siam dan sebagainya.
Untuk menyusun semula administrasi Siam mengikut sistem
administrasi Barat, Mongkut telah mengambil 80 orang pegawai Barat.
Mongkut mengambil pegawai-pegawai negara Barat dan ditempatkan di
berbagai jabatan. Secara umumnya, British diberi tugas untuk menguruskan
hal-hal pendidikan, keuangan, polisi dan pelabuhan, Amerika dalamlayanan
bea cukai, Perancis serta Italia dalam militer. Mongkut mengambil pegawai-
pegawai dari variasi negara Barat supaya tidak ada sebuah kuasa yang
mempunyai pengaruh terlalu kuat di Siam. Akibatnya pegawai yang banyak
memberi sumbangan semasa pemerintahan Mongkut ialah Anna Leonowens,
Robert Marrant dan Major Gerini.
Mongkut banyak mentolerir dalam hubungannya dengan kuasa-
kuasa Barat. Walaupun mentolerir tersebut merugikan Siam tetapi tindakan

12
Mongkut telah menyelamatkan kemerdekaan Siam. Sebagai contoh, bagi
mengelakkan perbalahan dengan Perancis, Mongkut sanggup menandatangani
Perjanjian Siam-Perancis pada 15 Julai 1867 yang menyerahkan pertuanan
Siam ke atas Kampuchea kepada Perancis. Mongkut mengambil langkah ini
kerana baginda sedar Siam perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan
politik di Asia Tenggara bagi menjamin kemerdekaan Siam. Pengalaman
Myanmar, Vietnam dan China mengajar Mongkut supaya lebih banyak
mentolerir dengan kuasa-kuasa Barat. Dasar tolerir Mongkut telah diikuti oleh
raja-raja Siam selepasnya terutamanya Chulalongkorn yang dilantik sebagai
Raja Rama V pada 1 Oktober 1868.

2. Ekonomi
Dasar buka pintu dan perjanjian-perjanjian yang ditandatangani
telah memajukan ekonomi Siam. Kedatangan orang Barat telah membuka
Siam kepada perdagangan antarabangsa. D.J. Steinberg dalam bukunya In
Search of South East Asia menegaskan bilangan kapal dagangan yang
berlabuh di Siam telah meningkat 10 kali lipat semasa pemerintahan
Mongkut. Raja Syamananda dalam bukunya A History of Thailand mendakwa
pada tahun 1852, hanya terdapat 3 orang pedagang Eropah di Bangkok tetapi
pada tahun 1856, 200 buah kapal dagangan asing berlabuh di Siam.
Perkembangan ekonomi telah meruntuhkan sistem ekonomi sendiri dan
membawa kepada wujudnya sistem ekonomi komersil. Selain itu, sistem
ekonomi tukar barang telah digantikan sengan sistem ekonomi uwang. Beras,
gula dan kayu jati menjadi eksport utama Siam. Eksport beras yang selama ini
disekat telah dibenarkan oleh Mongkut. Gula yang menjadi eksport utama
Siam ke Eropah telah meningkat 2 kali lipat dari segi pengeluaran dan
kawasan tanaman menjelang tahun 1865. Selain itu, nilai import terutamanya
tekstil juga telah meningkat. Perkembangan ekonomi berlaku akibat daripada
penetapan cukai import sebanyak 3% dan cukai eksport 5%. Dalam tempoh

13
yang singkat, Siam telah menikmati imbangan perdagangan yang memuaskan.
Sebagai contoh, eksport Siam bernilai 5.5 juta bath pada tahun 1850 telah
meningkat 11 juta bath pada tahun 1870. Manakala nilai import yang
berjumlah 4.3 baht pada tahun 1850 telah meningkat 8 juta bath pada tahun
1870. Anna Leonawens dalam bukunya The English Governess at the Siamese
Court menegaskan pedagang-pedagang Barat berkerumum ke Bangkok untuk
mendirikan kilang beras, gula dan kayu.
Dalam usaha untuk menyusun semula sistem kewangan Siam
mengikut sistem kewangan Barat, Mongkut telah menubuhkan Royal Mint
pada tahun 1861. pegawai-pegawai Barat terutamanya British telah diberi
tugas untuk menguruskan Royal Mint.untuk kepentingan ekonomi, Mongkut
telah membangaun jalan raya, jambatan dan kanal terutamanya untuk
menghubungkan kawasan pengeluaran pertanian dengan Menam Chao
Phraya. Empat kanal utama yang menghubungkan wilayah-wilayah telah
dibina semasa pemerintahan Mongkut. Jalan raya utama di Bangkok yang
dikenali sebagai Charun Krung telah dibina pada tahun 1862.

3. Sosial dan Budaya


a. Buruh paksa, budak, wanita dan anak-anak
Mongkut telah berusaha menghapuskan sistem buruh paksa yang
dikenali sebagai Corvee (tenaga kerja paksa yang tidak dibayar dan bersifat
sementara) dan digantikan dengan sistem buruh bergaji. Mongkut gagal
menghapuskan sistem perbudakan di Siam. Walau bagaimanapun, baginda
berjaya memperbaiki kehidupan budak di mana undang-undang
dikeluarkan melarang penyiksaan atas budak. Mongkut juga berusaha
meninggikan taraf wanita dan anak-anak. Undang-undang telah
dikeluarkan melarang penindasan terhadap wanita dan anak-anak. Dalam
usaha untuk meninggikan taraf wanita, Mongkut memperbolehkan isteri-

14
isterinya keluar dari istana dan mantan isteri-isterinya menikah kembali
kecuali mereka yang menjadi ibu kepada putera raja.
b. Adat
Mongkut berusaha menghapuskan adat-adat yang dianggap
menghalangi kemajuan Siam. Baginda melarang rakyatnya melarikan diri
apabila berbicara dengan raja. Baginda juga menghapuskan adat yang
melarang rakyatnya melihat muka raja. Mongkut telah memecahkan tradisi
dengan keluar mengadakan kunjungan untuk menemui rakyatnya. Langkah
ini membolehkan baginda mengetahui dengan lebih jelas keadaan hidup
rakyatnya. Orang-orang asing tidak dipaksa untuk mematuhi adat sujud di
hadapan raja. Mereka diberi kebebasan untuk menghormati raja mengikut
cara mereka sendiri.

4. Agama
Walaupun Mongkut berpegang teguh kepada ajaran Buddha dan
pernah menjadi sami selama 27 tahun, baginda bersikap liberal terhadap
agama-agama lain. Baginda membenarkan mubaligh-mubaligh menyebarkan
agama Kristian kerana baginda sedar selain menyebarkan agama, mubaligh-
mubaligh juga menyebarkan pengetahuan Barat. Pada tahun 1852, sebuah
sekolah Kristian telah didirikan di Bangkok.

5. Pendidikan
Mongkut telah memperkenalkan pelajaran Barat terutamanya
bahasa-bahasa Eropah dan ilmu sains. Guru-guru dari Barat terutamanya
British diberi tugas untuk melaksanakan pelajaran Barat di Siam. Pelajaran
Barat hanya diadakan di istana dan hanya terbuka kepada anak-anak golongan
bangsawan terutamanya anak-anak raja. Antara guru yang memainkan
peranan penting dalam melaksanakan pelajaran Barat di Siam ialah Anna
Leonawens dan Robert Warrant. Antara anak raja yang dapat pelajaran Barat

15
dari mereka ialah Chulalongkorn yang dilantik menjadi Raja Rama V pada 1
Oktober 1868.

6. Sistem perhubungan
Untuk memudahkan perhubungan, Mongkut telah membina jalan
raya, jambatan dan kanal untuk menghubungkan kawasan pengeluaran
pertanian dengan Menam Chao Phraya. Empat kanal utama yang
menghubungkan wilayah-wilayah telah dibangun semasa pemerintahan
Mongkut. Jalan raya yang utama di Bangkok yang dikenali sebagai Charun
Krung telah dibangun pada tahun 1862.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajaan Muangthai masa pemerintahan Raja Mongkut merupakan masa yang
cukup gemilang dengan menghasilkan modernisasi Siam (Thailand). dalam
perjalanannya yang penuh tantangan dimulai dari hal-hal kecil sampai
memasukkan pengaruh  dan bekerja sama dengan bangsa Eropa. Hal ini
tentunya harus disesuaikan dengan segala yang telah ada sebelumnya agar
mudah diterima masyarakat. walaupun ada pro-kontra namun kesadaran akan
perkembangan zaman menuntut untuk menyesuaikan diri, pada kenyataannya
kedua penguasa tersebut mampu membawa bangsa dan negaranya
menyesuaikan diri.

3.2 Saran
Penulis merasa beruntung dapat membuat makalah Muangthai Di Bawah Raja
Mongkut ini. Karena dapat dijadikan sebagai pengetahuan sejarah kerajaan
yang terdapat di Asia Tenggara, Thailand khususnya. Dengan adanya makalah
ini penulis berharap dapat dijadikan sumber bahan belajar bagi kita, sehingga
dapat menambah wawasan dengan menjadikan sejarah tersebut sebagai
pengalaman untuk hidup yang lebih baik kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

D.G.E. Hall. 1988. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya. Usaha Nasional.

Thailand Lolos dari Thailand. 2016. https://www.re-tawon.com/2016/02/cara-


thailand-lolos-dari-penjajahan.html. Diakses pada tanggal 2 Desember 2019
pukul 17.10

Dwinda Arsila, Nawanggi. Sejarah Asia Tenggara. 2018.. .


https://www.academia.edu/39773455/UAS_Sejarah_Asia_Tenggara. Di akses
pada tanggal 30 November 2019 pukul 08.52

Learning Life Togather. 2014. Muangthai awal sampai datangnya bangsa Barat.
http://zaldizakaria.blogspot.com/2014/09/muangthai.html. Diakses pada
tanggal 30 November 2019 pukul 08.52

Wulandari, Desy. 2015. Muangthai Dibawah Mongkut Dan Culalongkorn(1851-


1910). http://desiwulandari19.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 30
November 2019 pukul 09.00

Awang66. 2008. Raja Mongkut ( Rama IV ).


http://awang66.blogspot.com/2008/04/raja-mongkut-rama-iv.html. Diakses
pada tanggal 30 November 2019 pukul 09.20

Coretanku. 2016. Modernisasi Thailand. http://coret-


coret27.blogspot.com/2016/01/modernisasi-thailand.html. Diakses pada
tanggal 30 November 2019 pukul 09.00

Sayuti. 2015. Makalah Thailand Di Bawah Raja Mongkut.


http://sayutinew.blogspot.com/2015/03/makalah-thailand-di-bawah-raja-
mongkut.html. Diakses pada tanggal 30 November 2019 pukul 09.55

18

Anda mungkin juga menyukai